Administrasi Keuangan Dak Paparan
Administrasi Keuangan Dak Paparan
ADMINISTRASI
KEUANGAN
DAK FISIK 2019 UNTUK PRASARANA
TUJUAN SESI
3. Peserta dapat
4. Peserta dapat
melaksanakan Pembukuan
melaksanakan ketentuan
Transaksi Keuangan (BPKT,
perpajakan
BKU, Buku Bank)
• Satu perwakilan Peserta
bersedia maju kedepan untuk
bercerita tentang
pengalamannya terkait dengan :
talkshow • pengalaman pengelolaan
keuangan. (kendala, aspek yang
dikelola, Bukti pendukung yang
harus ada).
PENGUATAN
BESARAN ALOKASI DANA
Besar dana yang dialokasikan bergantung kepada :
1) Pada RENCANA KEGIATAN (RK).
Bank KEUANGAN
Rekening Sekolah Penyalur
DAERAH
1. SK Penetapan Kelembagaan Sekolah
atau Surat Keputusan Pendirian/Ijin
operasional sekolah;
2. SK Pengangkatan Kepala Sekolah;
3. SK P2S dari Kepala Sekolah;
4. Identitas diri/KTP Kepala Sekolah,
Bendahara dan P2S untuk melakukan
spesimen tanda tangan;
5. Surat Kuasa Akses Rekening.
12
Umur dana DAK Fisik dalam rekening sekolah
adalah 14 hari kalender sejak diterima.
Jika dalam 14 hari kalender tidak ada transaksi
maka dana tersebut akan menjadi perhatian
khusus oleh pemerintah daerah
13
TATA KELOLA KEUANGAN
DOKUMEN PENDUKUNG
PEMANFAATAN DANA TRANSAKSI
PEMBAYARAN
PRINSIP PENCATATAN PENGELOMPOKAN
PENCATATAN BIAYA
PADA SAAT UANG PENGELUARAN
SESUAI KEJADIANNYA
DITERIMA/DIKELUARKAN BERDASARKAN JENIS
PENGARSIPAN
PERLAKUAN PERPAJAKAN BUNGA ATAS JASA GIRO
DOKUMEN KEUANGAN
PEMANFAATAN DANA
Dana DAK Untuk Pembangunan ATAU Rehabilitasi Hanya boleh digunakan
sesuai Peruntukannya. TIDAK BOLEH DIGUNAKAN untuk:
1. Memberikan sumbangan, hadiah, uang terima kasih, uang balas jasa, uang
komisi atau yang sejenis kepada pihak manapun baik ditingkat Pusat,
Propinsi, Kabupaten/Kota, Kecamatan, failitator/Sekolah maupun
masyarakat,
2. Disimpan di bank dalam jangka waktu lama guna memperoleh bunga,
3. Dipinjamkan kepada siapapun,
4. Membayar lembur guru, bonus, pakaian ataupun konsumsi para guru
sehari‐hari,
5. Diinvestasikan pada kegiatan produktif, misalnya membeli ternak atau
ikan.
15
Transaksi/Dokumen Pembayaran
1. Setiap transaksi disertai bukti yang syah
2. Bukti transaksi jumlah tertentu harus dibubuhi materai cukup,
3. Bukti transaksi hrs jelas uraian barang /jasa yang dibayar, tanggal
dan nomor urut,
4. Transaksi harus dicatat urut sesuai tanggal kejadiannya
5. Realisasi transaksi tidak boleh lebih kecil dari uang yang
dikeluarkan,
6. Saldo Kas Tunai Harian tidak boleh lebih dari 5Jt
7. Pengambilan Uang Tunai perhari Maksimal 45jt
8. Seluruh transaksi dicatat dalam Buku Kas Umum, Buku Bank dan
Buku Kas Tunai,
9. Setiap akhir bulan Buku Kas Umum di tutup, dihitung dan
dicocokkan saldonya dengan uang yang ada di Bank dan Kas Tunai,
10. Buku harus bersih, penulisan rapih dan lengkap.
16
CONTOH BUKTI PENGELUARAN
No. Jenis Bukti Untuk Membayar Materai Dokumen Pendukung
19
PENGELOMPOKAN BIAYA
1. Kelompok “Biaya Upah” kode biaya U
2. Kelompok “Biaya Bahan” kode biaya B
3. Kelompok “Biaya Alat” kode biaya A
4. Kelompok “Biaya Operasional” kode
biaya O
20
PENGARSIPAN DOKUMEN
Seluruh dokumen keuangan harus di
dokumentasikan dengan baik bisa dilakukan
dengan cara:
1. Disusun sesuai kelompok biaya
2. Disusun berdasarkan nomor urutan kejadian
21
DASAR HUKUM PEMBUKUAN
Kepres No. 16 tahun 1994 jo Kepres No. 24
tahun 1995 pasal 34 ayat 1, 2 dan 5.
1. Bahwa “Orang” atau “Badan” yang
menerima atau menguasai uang negara
wajib menyelenggarakan pembukuan.
2. Bahwa Departemen/Lembaga yang
menguasai bagian anggaran harus
menyelenggarakan tata buku anggaran.
3. Penatausahaan pembukuan dimaksud
mengikuti pedoman petunjuk yang
ditetapkan oleh Menteri Keuangan
PEMBUKUAN
Pembukuan yang digunakan untuk
mencatat seluruh transaksi adalah
pembukuan sederhana:
1. BUKU KAS UMUM
2. BUKU KAS TUNAI
3. BUKU BANK
23
BKU Tulis Tangan
Dalam BKU tidak boleh :
1. Ada halaman yang kosong/tidak diisi
2. Ada baris yang kosong
3. Ada halaman yang dirobek/hilang
4. Ada coretan/hapusan/tip‐ex jika ada
5. kesalahan dilakukan dengan “ mencoret”
dengan dua garis lurus (===) dan tulisan
sebelumnya masih kelihatan (masih terbaca).
27
KETENTUAN PEMBUKUAN
Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan
Nomor Per‐47/PB/2009 tentang Petunjuk
Pelaksanaan Panatausahaan Dan Penyusunan
Laporan Pertanggungjawaban Bendahara.
Dalam hal pembukuan yang dilakukan dengan
menggunakan komputer bendahara wajib mencetak Buku
Kas Umum dan buku‐buku pembantu sekurang‐kurangnya
satu kali dalam satu bulan. Penatausahaan hasil cetakan
BKU dan buku‐buku pembantu bulanan yang telah di
tandatangani bendahara dan ketua
28
BKU harus ditutup setiap akhir bulan.
Namun bila diperlukan sewaktu‐waktu
dapat dilakukan.
29
Pada hari ini …. Tanggal …. Bulan … tahun ….. Buku Kas Umum
ditutup dengan
keadaan/posisi Buku sebagai berikut :
30
LAPORAN
PERTANGGUNGJAWABAN
Laporan pertanggungjawaban Akhir di lampiri:
** Dan kelengkapan lain sesuai juknis dan petunjuk operasionl DAK Fisik
PERPAJAKAN
1. PPN Pajak Pertambahan Nilai.
2. PPh 21
3. PPh 22
PPN
Beberapa hal yang perlu dipahami terkait
dengan PPN :
1. Obyek PPN
2. Pemungut PPN
3. Cara / mekanisme pemungutan PPN
4. Cara Setor PPN
PAJAK PERTAMBAHAN NILAI (PPN)
OBJEK PPN
(menurut UU PPN No. 8 tahun 1983 sebagaimana
telah di ubah dengan UU No. 18 tahun 2000
dan perubahan terakhir UU No.42/2009
PENGUSAHA KENA PAJAK (PKP)
PKP adalah Pengusaha yang
melakukan penyerahan
BKP/JKP yang dikenai pajak
berdasarkan UU ini (Ps 1 (15)
UU No.42/2009)
CONTOH SURAT PENGUKUHAN PKP
PAJAK PERTAMBAHAN NILAI (PPN)
PEMUNGUT PPN
(UU PPN No. 42/2009 Ps.1 angka 27)
• BENDAHARAWAN PEMERINTAH
• BADAN (Pengusaha yang berbadan hukum = PT, CV, firma )
• INSTANSI PEMERINTAH.
YANG DITUNJUK OLEH MENTERI KEUANGAN
UNTUK:
MEMUNGUT
MENYETOR KE KAS NEGARA
MELAPOR
BENDAHARAWAN NEGARA
1.Berdasarkan UU Perbendaharaan Negara Nomor 1 tahun 2004,
BAB I ketentuan Umum, pasal 1 ayat 18 & No.563/KMK.03/2003
tanggal 24 Desember 2003
Bendahara adalah :
1. orang yang ditunjuk untuk menerima, menyimpan, membayarkan,
menatausahakan, dan mempertanggungjabkan uang untuk keperluan belanja
Negara/Daerah dalam rangka pelaksanaan APBN/APBD pada kantor/satuan
kerja kementerian Negara/lembaga pemerintah daerah. Berdasarkan pasal 10
ayat (3) Bendahara Penerimaan dan Bendahara Pengeluaran adalah Pejabat
Fungsional
2. Bendaharawan Pemerintah Pusat dan Daerah baik Provinsi, Kabupaten,
.......atau Kota
3. Bendaharawan pemerintah melakukan pembayaran melalui KPKN, wajib
......melaporkan PPN dan PPN BM yang terutang oleh Pengusaha Kena Pajak (PKP)
......yang telah dipungut oleh KPKN dimaksud
PERPAJAKAN
Pajak Atas Penggunaan Subsidi
Surat Dirjen Pajak Ke Dirjen MPDM Kemdiknas No. S‐566/PJ.32/2006 tanggal 14 Juli 2006
butir 6 disebutkan sebagai berikut:
b. Atas pembelian komputer dan alat‐alat laboratorium terutang PPN karena merupakan
penyerahan barang kena pajak
c. PPN Yang terutang pada huruf a dan b diatas dipungut oleh bendaharawan sekolah dalam
hal sekolah bersangkutan adalah sekolah negeri (karena bendaharawannya adalah
bendaharawan pemerintah), atau dipungut oleh Pengusaha Kena Pajak yang
melakukan penyerahan kepada pihak sekolah tersebut dalam hal sekolah yang
bersangkutan adalah sekolah swasta (karena bendaharawannya bukan bendaharawan
pemerintah)
PAJAK PERTAMBAHAN NILAI (PPN)
SISTIM PEMUNGUTAN PPN FAKTUR PAJAK
ADALAH BUKTI
MEKANISME FAKTUR PEMUNGUTAN PPN
“penyerahan BKP / JKP yang dikenakan PPN, (UU PPN No.42/2009 Ps.1
pemungutannya Wajib Angka 23) Faktur Pajak
dibuatkan Faktur Pajak” dibuat oleh PKP yang
menyerahkan BKP atau
JKP
Pengusaha Kena Pajak
Dipungut oleh Bea Cukai,
Bendaharawan
Pemerintah atau
Innstansi Pemerintah
yang ditunjuk
MENKEU
“DILARANG MEMBUAT FAKTUR PAJAK
BAGI ORANG PRIBADI / BADAN YANG BELUM DIKUKUHKAN
SEBAGAI PKP”
(UU PPN No.42/2009 Ps. 14 ayat (1), (2))
Kode dan Nomor Seri Faktur Pajak :
Nama :
Alamat :
NPWP :
Tanggal Pengukuhan PKP :
Nama :
Alamat :
NPWP :
No. Nama Barang Kena Pajak / Jasa Kena Pajak Harga Jual/Penggantian
Urut
/UangMuka/Termin
(Rp)
Rp………
PAJAK PERTAMBAHAN NILAI (PPN)
TARIF PPN
(UU PPN No.42/2009 Ps. 7 dan Ps. 8)
DPP adalah HARGA JUAL, TIDAK TERMASUK
PPN YANG DIPUNGUT MENURUT UU
PPN No.42/2009 Ps. 1 angka 18.
ALUR Pembayaran PPN
Penyerahan Barang Kena Pajak
Pabrik Distributor Toko Konsumen akhir
'
Beli Beli Beli
Jual Jual Jual
KETERANGAN
1. Pabrik Menyerahkan BKP, Distributor menerima barang dan membayar barang yang dibeli
…..termasuk membayar PPN ( Faktur Pajak dari Pabrik …..sebagai wajib pungut)
2. Distributor Menyerahkan BKP, Toko menerima barang dan membayar barang yang dibeli
…..termasuk membayar PPN (Faktur Pajak Dari Distributor)
3. Toko Menyerahkan BKP, Konsumen menerima barang dan membayar barang yang
…...dibeli …..serta membayar PPN (Faktur Pajak Tidak ada karena toko bukan
…..PKP)
PPN dan PPN BM
DANA HIBAH PINJAMAN LUAR NEGERI
CONTOH :
Jarwo dengan status belum menikah pada bulan Juli 2019 bekerja sebagai
buruh harian di P2S sekolah. la bekerja selama 10 hari dan menerima upah
harian sebesar Rp200.000,00. Hitung PPh 21!
Pembahasan
Penghitungan PPh Pasal 21 terutang:
1. Penghasilan tidak di bayar secara bulanan atau jumlah kumulatifnya dalam 1 (satu) bulan
kalender belum melebihi Rp 4.500.000,‐, berlaku Bagian Upah Harian Tidak Dipotong Pajak
(BUHTDP) sebesar Rp.450.000,‐.
Artinya, jika penghasilan harian belum melebihi Rp 450.000,‐, maka tidak dipotong pajak.
Sebaliknya, jika penghasilan harian melebihi Rp 450.000,‐, maka dipotong pajak atas selisihnya.
Rata‐rata penghasilan sehari dimaksud adalah rata‐rata upah mingguan, upah satuan atau upah
borongan untuk setiap hari kerja yang digunakan.
2. Jika Upah Harian/Penghasilan = Rp4.500.000 ≤ penghasilan ≤ Rp13.500.000., berlaku PTKP harian
(kumulatif).
Artinya Penghasilan bruto dikurangi PTKP yang sebenarnya (yaitu PTKP Harian dikali jumlah hari
kerja)
PTKP sehari sebagai dasar untuk menetapkan PTKP yang sebenarnya adalah sebesar PTKP per
tahun dibagi 360 hari.
3. Jika Upah Harian/Penghasilan > Rp13.500.000., berlaku PTKP Tahunan.
Continue ……
49
(1)
CONTOH‐CONTOH PERHITUNGAN PPh PASAL 21
50
CONTOH‐CONTOH PERHITUNGAN PPh PASAL 21 (3)
1. Pembayaran Upah Tukang
a. Pengecatan Ruang Aula (Sistem Borongan).
Penghasilan pertukang = Rp.5.000.000,‐ : 2 orang = Rp.2.500.000,‐ (Jumlah kumulatif < Rp.4.500.000,
berlaku BUHTDP)
Rata‐rata Penghasilan Sehari /tukang = Rp.2.500.000,‐ : 5 hari = Rp.500.000,‐
51
CONTOH PENGISIAN SSP
PPH 22
Pajak Penghasilan Pasal 22
53
Peraturan Menteri Keuangan
nomor 154/PMK.03/2010
tentang pemungutan Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 22.
54
Pendapan Bunga Dana
Pengelolaan
SSBP
Disertor Ke Kas Negara
Jumlahnya sebesar Bunga di kurangi
dengan Pajak atas jasa giro dan biaya
Administrasi
56
P engelolaan Dana
PENGEMBALIAN SISA BELANJA
KE KAS NEGARA
1. TAHUN BERJALAN-SSPB
MAK = mengikuti arahan Dinas
2. TAHUN YANG LALU-SSBP
MAK = mengikuti arahan Dinas
57
S S P B
58
SUKSES Kita adalah Sukses untuk Siswa Indonesia