Anda di halaman 1dari 18

BAB III

PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK

Studi Pengendalian Mesin Penjual Makanan Ringan Otomatis

3.1 Mesin Penjual Otomatis

Deskripsi Umum
Pembuatan laporan ini adalah tentang pembuatan rancang bangun mesin pejual makanan
ringan berbasis internet of things. Dimana mesin menggunakan mikrokontroller arduino
mega2560 dengan komponen motor dc, sensor magnet, sensor ultrasonik, keypad, LCD dan
bahan kawat pegas sebagai sistem proses penjualan makanan ringan.

Perancangan Sistem

Mesin penjual makanan ringan merupakan sistem penjual otomatis tanpa tenaga operator,
melainkan sistem mekanisme mesinlah yang mengoperasikannya
untuk melakukan penjualan terhadap makanan ringan sesuai dengan pilihan yang
diinginkan.

Pada skema rancang bangun mesin penjual makanan ringan (vending machine) berbasis internat
of things ini memiliki ukuran seperti tercantum dalam Tabel 3.1

No. Uraian Panjang (cm) Lebar (cm) Tinggi (cm)


1. Mesin 80 60 100
2. Tempat Barang 50 30 35
3. Keypad 10 8 10
Gambar 3.1 Mesin penjual Makanan

Alat Dan Bahan

Adapun alat dan bahan yang digunakan untuk membuat rancang bangun mesin penjual
makanan ringan berbasis internet of things ini sebagai berikut:
Alat
Peralatan-peralatan yang diperlukan dalam pembuatan mesin penjual makanan ringan
(vending machine) diantaranya adalah
1. Arduino Mega2560
2. Motor Dc Geared
3. Sensor Ultrasonic
4. Sensor Magnetic Swicth
5. Sensor Tegangan
6. LCD (Liquid Crystal Display)
7. I2C (Inter Integrated Circuit) 8. Keypad 4x4 9. Relay 30

Bahan
Adapun bahan-bahan yang diperlukan dalam pembuatan mesin penjual makanan ringan
(vending machine) diantaranya adalah:
1. Kayu
2. Triplek
3. Kawat Stalis
4. Magnet
5. Akrilik

3.2 Mikrokontroler Arduino Uno

Mikrokontroler

Mikrokontroler adalah sebuah sistem komputer fungsional dalam sebuah chip. Di


dalamnya terkandung sebuah inti prosesor, memori (sejumlah kecil RAM, memori program, atau
keduanya), dan perlengkapan input output.
Dengan kata lain, mikrokontroler adalah suatu alat elektronika digital yang mempunyai
masukan dan keluaran serta kendali dengan program yang bisa ditulis dan dihapus dengan cara
khusus, cara kerja mikrokontroler sebenarnya membaca dan menulis data. Mikrokontroler
merupakan komputer didalam chip yang digunakan untuk mengontrol peralatan elektronik, yang
menekankan efisiensi dan efektifitas biaya. Secara harfiahnya bisa disebut “pengendali kecil”
dimana sebuah sistem elektronik yang sebelumnya banyak memerlukan komponen-komponen
pendukung seperti IC TTL dan CMOS dapat direduksi/diperkecil dan akhirnya terpusat serta
dikendalikan oleh mikrokontroler.

Gambar 3.2 diagram mikrokontroler

1. CPU
CPU adalah otak mikrokontroler. CPU bertanggung jawab untuk mengambil instruksi
(fetch), menerjemahkannya (decode), lalu akhirnya dieksekusi (execute). CPU menghubungkan
setiap bagian dari mikrokontroler ke dalam satu sistem. Fungsi utama CPU adalah mengambil
dan mendekode instruksi. Instruksi yang diambil dari memori program harus diterjemahkan atau
melakukan decode oleh CPU tersebut.

2. Memori (Penyimpanan)
Fungsi memori dalam mikrokontroler sama dengan mikroprosesor. Memori Ini digunakan
untuk menyimpan data dan program. Sebuah mikrokontroler biasanya memiliki sejumlah RAM
dan ROM (EEPROM, EPROM dan lain-lainnya) atau memori flash untuk menyimpan kode
sumber program (source code program).

3. Port INPUT / OUTPUT paralel


Port Input / Output paralel digunakan untuk mendorong atau menghubungkan berbagai
perangkat seperti LCD, LED, printer, memori dan perangkat INPUT/OUTPUT lainnya ke
mikrokontroler.

4. Port Serial (Serial Port)


Port serial menyediakan berbagai antarmuka serial antara mikrokontroler dan periferal lain
seperti port paralel.

5. Pengatur Waktu dan Penghitung  (Timer dan Counter)


Timer dan Counter adalah salah satu fungsi yang sangat berguna dari Mikrokontroler.
Mikrokontroler mungkin memiliki lebih dari satu timer dan counter. Pengatur waktu (Timer) dan
Penghitung (Counter) menyediakan semua fungsi pengaturean waktu dan penghitungan di dalam
mikrokontroler. Operasi utama yang dilakukan di bagian ini adalah fungsi jam, modulasi,
pembangkitan pulsa, pengukuran frekuensi, osilasi, dan lain sebagainya. Bagian ini juga dapat
digunakan untuk menghitung pulsa eksternal.

6. Analog to Digital Converter atau Pengonversi Analog ke Digital (ADC)

Konverter ADC digunakan untuk mengubah sinyal analog ke bentuk digital. Sinyal input
dalam konverter ini harus dalam bentuk analog (misalnya Output dari Sensor) sedangkan
Outputnya dalam bentuk digital. Output digital dapat digunakan untuk berbagai aplikasi digital
seperti layar digital pada Perangkat pengukuran.

7. Digital to Analog Converter atau Pengonversi Digital ke Analog (DAC)

DAC melakukan operasi pembalikan konversi ADC. DAC mengubah sinyal digital
menjadi format analog. Ini biasanya digunakan untuk mengendalikan perangkat analog seperti
motor DC dan lain sebagainya.

8. Kontrol Interupsi (Interrupt Control)

Kontrol interupsi atau Interrupt Control digunakan untuk menyediakan interupsi


(penundaan) untuk program kerja. Interrupt dapat berupa eksternal (diaktifkan dengan
menggunakan pin interrupt) atau internal (dengan menggunakan instruksi interupsi selama
pemrograman).

9. Blok Fungsi Khusus (Special Functioning Block)

Beberapa Mikrokontroler yang hanya dapat digunakan untuk beberapa aplikasi khusus
(misalnya sistem Robotik), pengontrol ini memiliki beberapa port tambahan untuk melakukan
operasi khusus tersebut yang umumnya dinamakan dengan Blok Fungsi Khusus.

Arduino Uno
Arduino adalah sebuah board mikrokontroller yang berbasis ATmega328. Arduino
memiliki 14 pin input/output yang mana 6 pin dapat digunakan sebagai output PWM, 6 analog
input, crystal osilator 16 MHz, koneksi USB, jack power, kepala ICSP, dan tombol reset.
Arduino mampu men-support mikrokontroller; dapat dikoneksikan dengan komputer
menggunakan kabel USB
Gambar Board Arduino Uno
Gambar 3.3 Arduino UNO
Penjelasan pada pin power adalah sebagai berikut :
 Vin
Tegangan input ke board arduino ketika menggunakan tegangan dari luar (seperti yang
disebutkan 5 volt dari koneksi USB atau tegangan yang diregulasikan). Pengguna dapat
memberikan tegangan melalui pin ini, atau jika tegangan suplai menggunakan power jack,
aksesnya menggunakan pin ini.
 5V
Regulasi power supply digunakan untuk power mikrokontroller dan komponen lainnya
pada board. 5V dapat melalui Vin menggunakan regulator pada board, atau supply oleh USB
atau supply regulasi 5V lainnya.
 3V3
Suplai 3.3 volt didapat oleh FTDI chip yang ada di board. Arus maximumnya adalah
50mA
 Pin Ground
Berfungsi sebagai jalur ground pada arduino
 Memori
ATmega328 memiliki 32 KB flash memori untuk menyimpan kode, juga 2 KB yang
digunakan untuk bootloader. ATmega328 memiliki 2 KB untuk SRAM dan 1 KB untuk
EEPROM.
Input & Output
Setiap 14 pin digital pada arduino dapat digunakan sebagai input atau output,
menggunakan fungsi pinMode(), digitalWrite(), dan digitalRead(). Input/output dioperasikan
pada 5 volt. Setiap pin dapat menghasilkan atau menerima maximum
40 mA dan memiliki internal pull-up resistor (disconnected oleh default) 20-50K Ohm.

Gambar 3.4 Diagram skematik Arduino uno

3.3 Mengakses Sensor Ultrasonic menggunakan Arduino Uno


Sensor ultrasonic adalah sensor yang berfungsi untuk merubah besaran fisis (suara)
menjadi besaran listrik maupun sebaliknya yang dikonversi menjadi jarak.

Gambar 3.5 Sensor ultrasonik


Konsep dasar dari sensor ini yaitu memanfaatkan prinsip pemantulan gelombang suara
yang dapat diaplikasikan untuk menghitung jarak benda dengan frekuensi yang ditentukan sesuai
dengan sumber oscilator.
Disebut sebagai sensor ultrasonic dikarenakan sensor ini mengaplikasikan gelombang
ultrasonik sebagai trandusernya.
Gelombang ultrasonic merupakan gelombang suara yang memiliki frekuensi tinggi yaitu
pada kisaran 20 kHz. pantul yang diterima.
CARA KERJA
Gambar 3.6 ilustrasi prinsip kerja sensor ultrasonic
Keterangan :
Pemancar ultrasonik akan memancarkan gelombang dengan frekuensi 40kHz dengan jeda waktu
tertentu. Kecepatan rambat gelombang bunyi yaitu kisaran 340 m/s. Sesudah gelombang
pantulan mengenai alat penerima, gelombang tersebut akan diolah untuk dihitung jarak benda
tersebut. Rumus jarak benda dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut :
S = 340.t/2
S = Jarak
t = Selisih waktu dipancarkan dan waktu diterima gelombang
Bagian – bagian dari sensor ultrasonic antara lain
1.Piezolektrik
Berfungsi sebagai alat pengubah energi listrik dijadikan menjadi energi mekanik
2.Transmiter
Merupakan alat yang mempunyai peran sebagai pemancar gelombang dengan frekuensi 40
kHz yang bersumber dari osilator. Frekuensi tersebut dihasilkan dari rangkaian osilator serta
amplifier sinyal / penguat sinyal.

3.Receiver
Terdiri dari transduser ultrasonik yang memakai piezoelektrik juga yang difungsikan
sebagai penerima gelombang pantulan.
3.3.1 RANGKAIAN SIMULASI PROTEUS

Gambar 3.7 Rangkain simulasi Uji Ultrasonik

3.3.2 PROGRAM ARDUINO

#define echoPin 12 //Echo Pin


#define trigPin 11 //Trigger Pin
#define LEDPin 13 //Led default dari Arduino uno
 
int maximumRange = 200; //kebutuhan akan maksimal range
int minimumRange = 00; //kebutuhan akan minimal range
long duration, distance; //waktu untuk kalkulasi jarak
 
void setup() {
Serial.begin (9600); //inisialiasasi komunikasi serial
//deklarasi pin
pinMode(trigPin, OUTPUT);
pinMode(echoPin, INPUT);
pinMode(LEDPin, OUTPUT);}
 
void loop() {
/* Berikut siklus trigPin atau echo pin yang digunakan untuk menentukan jarak objek terdekat
dengan memantulkan gelombang suara dari itu. */
digitalWrite(trigPin, LOW);delayMicroseconds(2);
digitalWrite(trigPin, HIGH);delayMicroseconds(10);
digitalWrite(trigPin, LOW);
duration = pulseIn(echoPin, HIGH);

//perhitungan untuk dijadikan jarak distance = duration/58.2;


/* Kirim angka negatif ke komputer dan Turn LED ON untuk menunjukkan "di luar jangkauan"
*/
if (distance >= maximumRange || distance <= minimumRange) { Serial.println("-
1");digitalWrite(LEDPin, HIGH); }else {
/*Kirim jarak ke komputer menggunakan Serial protokol, dan menghidupkan LED OFF untuk
menunjukkan membaca sukses. */ Serial.println(distance); digitalWrite(LEDPin, LOW); //waktu
tunda 50mS
delay(50); }}

3.3.3 ANALISA

Disini dapat di ketahui pada komponen sensor ultrasonik HCSR 04 tidak ada opsi untuk
mengatur range berapa yang kita butuh kan,maka dari itu harus di tambahkan potensio meter
untuk mengatur secara manual range yang di butuhkan untuk dapat di lihat tampilannya pada
virtual terminal pada saat kita kecilkan range dan pada saat range di besarkan pada potensio
meternya,maka dapat di simpulkan bahwa sensor ultrasonik HCSR04 harus di tambahkan
potensio meter ,karna sensor ini membutuh kan pemanfaatan jarak gelombang suara untuk di
pantulkan untuk menghitung jarak
3.4 Mengakses Relay menggunakan Arduino Uno

Relay merupakan jenis golongan saklar yang dimana beroperasi berdasarkan prinsip


elektromagnetik yang dimanfaatkan untuk menggerakan kontaktor guna menyabungkan
rangkaian secara tidak langsung.
Tertutup dan terbukanya kontaktor disebabkan oleh adanya efek induksi magnet yang
dihasilkan dari kumparan induktor yang dialiri arus listrik.
Perbedaan dengan saklar yaitu pergerakan kontaktor pada saklar untuk kondisi on atau off
dilakukan manual tanpa perlu arus listrik sedangkan relay membutuhkan arus listrik.
Cara kerja
Ada 5 bagian inti dari komponen ini antara lain :
 Armature
 Electromagnet atau Coil
 Spring
 Switch Contact / saklar
 Iron Core
Bisa dilihat jelas pada gambar dibawah ini :

Gambar 3.8 bagian dari relay


Pada gambar diatas dapat diketahui bahwa sebuah Iron Core atau inti besi diberikan
lilitan kumparan Coil agar terciptanya atau timbulnya gaya elektromagnetik.
Dari timbulnya gaya elektromagnetik tersebut akan menarik armature dan terjadi
perpindahan posisi dengan ditahan memakai spring. Sehingga terjadi pensaklaran atau switch
contact yang membuat perubahan kondisi awal mulai dari tertutup akan berubah
menjadi terbuka. Pada saat kondisi Normally Open (NO) maka saklar atau switch contact akan
menghantarkan arus listrik.
Tetapi apabila ditemukan kondisi dimana armature kembali ke posisi semula (NC), pada saat itu
juga menandakan bahwa module tidak teraliri arus listrik.
Penjelasan tentang perbedaan NC dan NO yaitu
 NC (Normally Close) : Kondisi awal dimana relai pada posisi tertutup, tetapi saat tealiri
arus maka akan ke posisi terbuka
 NO (Normally Open) : Merupakan kebalikan dari NC yang dimana kondisi awal
relai pada posisi Open, tetapi saat tealiri arus maka akan ke posisi tertutup

3.4.1 RANGKAIAN RELAY PROTEUS

Gambar 3.9 Uji Relay

3.4.2 PROGRAM ARDUINO RELAY

#include <JC_Button.h> const byte


BUTTON_PIN(5),
RELAY_PIN(13);
Button myBtn(BUTTON_PIN);
void setup() {
myBtn.begin();
pinMode(RELAY_PIN, OUTPUT);}
 void loop() {
static bool relayState; myBtn.read();
if (myBtn.wasReleased()){
relayState = !relayState;
digitalWrite(RELAY_PIN, relayState); }}

3.4.3 Analisa

Relay merupakan jenis golongan saklar yang dimana beroperasi berdasarkan prinsip


elektromagnetik yang dimanfaatkan untuk menggerakan kontaktor guna menyabungkan
rangkaian secara tidak langsung.di program ini menambahkan push buttom untuk mengontrol
secara dua opsi,bisa menggunakan opsi manual bisa juga menggunakan opsi otomatis,jika opsi
manual maka di perlukan untuk mengatur lampu redup dan terang,jika manual lampu berkedip
cepat dan lambang sesuai frekuensi yang sudah di atur terlebih dahulu,Tertutup dan
terbukanya kontaktor disebabkan oleh adanya efek induksi magnet yang dihasilkan dari
kumparan induktor yang dialiri arus listrik.

3.5 Pengendalian Mesin Penjual Makanan Ringan Otomatis


lengkapi bagian ini dengan blok diagram sistem, bagian-bagian sistem, rangkaian pada
Proteus , dan algoritma pengendalian sistem

3.5.1 Block Diagram Sistem

Blok diagram sistem mesin penjual makanan ringan (vending machine) yang akan
dikembangkan adalah seperti ditunjukkan pada Gambar 3.5.1

WEB
Internet

ESP 01
Magnet 1
LCD

Magnet 2

Magnet 3

Gambar 3.10 Blok Diagram Sistem


Ultrasonik 1
Keterangan Gambar 3.5.1: Arduino
Mega2560 Motor 1
Ultrasonik 2

a. Arduino Mega2560 adalah mikrokontroller


Ultrasonik 3 Motor 2
b. Magnet 1 adalah sensor magnetic swicth pada slot 1
KeyPad c. Magnet 2 adalah sensor magnetic swicth pada slot 2
Motor 3

d. Magnet 3 adalah sensor magnetic swicth pada slot 3


e. Ultrasonic 1 adalah sensor ultrasonic HC-SR04 pada slot 1
f. Ultrasonic 2 adalah sensor ultrasonic HC-SR04 pada slot 2
g. Ultrasonic 3 adalah sensor ultrasonic HC-SR04 pada slot 3
h. Motor 1 adalah motor dc geared pada slot 1
i. Motor 2 adalah motor dc geared pada slot 2
j. Motor 3 adalah motor dc geared pada slot 3
k. LCD adalah interface pada rancang bangun mesin penjual makanan ringan
l. Keypad adalah tombol untuk akses sistem sesuai dari tampilan LCD yang
dipilih
m. ESP 01 adalah kompenen yang dapat mengakses jaringan internet
n. Akses Point adalah menghubungkan jaringan internet tanpa kabel
o. Internet adalah jaringan untuk akses.
p. WEB adalah Data server

3.5.2 Rangkain Alat Mesin Penjual Makanan


Gambar 3.11 Rangkain mesin penjual makanan

Adapun fungsi dari alat-alat untuk perancangan mesin penjual makanan

ringan dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Motor DC digunakan untuk mendorong makanan ringan ke tempat


pengambilan.
2. Arduino ATmega 2650 digunakan untuk menjalankan program atau
inti dari mesin tersebut.
3. Relay module digunakan untuk mengatur tegangan pada motor DC.
4. Magnet sensor digunakan untuk mengatur putaran pada ulir setiap
slot.
5. Sensor ultrasonik HC-SR04 digunakan untuk mengatur jarak makanan
pada setiap slot.
6. Module ESP 8266 digunakan untuk menghubungkan vending mesin
dengan server yang telah dibuat.
7. LCD 20X4 digunakan untuk akses pembelian dimana proses
pembelian itu terjadi.
8. Keypad 4X4 digunakan untuk menginput data dalam proses
pembelian.

3.5.3. Algoritma Pengendalian Sistem


Gambar 3.12 Flowchart Mesin Penjual Makanan Ringan (Vending Machine).

Anda mungkin juga menyukai