Anda di halaman 1dari 13

PEMERINTAHAN DI INDONESIA

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah

Dosen Pengampu : SUPRAPTI , M.Pd.I

Disusun oleh :
1. Emi Reviyani (213161003)

2. Novana Tri Rahayu (213161004)

FAKULTAS ILMU TARBIYAH

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN MAS SAID SURAKARTA

2021
Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Allah SWT yag karena anugrah-Nya kami dapat menyelesaikan
makalah Pemerintahan di Indonesia. Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada
junjungan kita, Nabi Muhammad saw, yang telah menunjukkan kepada kita jalan yang lurus
berupa ajaran islam yang sempurna dan menjadi anugrah serta rahmat bagi seluruh alam semesta.
Kami sangat bersyukur karena telah menyelesaikan makalah yang berjudul “ Pemerintahan di
Indonesia ”. Disamping itu kami mengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak yang
membantu penulis selama pembuatan makalah ini. Demikian yang dapat kami sampaikan,
semoga makalah ini bisa bermanfaat. Kami memohon kritik dan saran demi perbaikan makalah
ini di waktu yang akan datang.

28 September 2021
Daftar Isi

Kata pengantar.....................................................................................................................

Abstrak.................................................................................................................................

Daftar isi…………………………………………………………………………………..

Bab I Pendahuluan

Latar belakang......................................................................................................... 5

Rumusan masalah.................................................................................................... 6

Tujuan ..................................................................................................................... 7

Bab II Pembahasan

Sistem pemerintahan................................................................................................
Jenis-jenis sistem pemerintahan............................................................................... 9

Pemerintahan di Indonesia........................................................................................11

Bab III Penutup

Kesimpulan .........................................................................................................................13

Daftar pustaka......................................................................................................................14
ABSTRAK
Sejak Indonesia memproklamasi kemerdekaan sampai sekarang, beberapa kali terjadi
perubahan sistem pemeritahan Indonesia, dari masa ke masa kepemimpinan pemerintahan
sampai beberapa pergantian presiden Ir Soekarno sampai Presiden Joko Widodo, Sejak
berlakunya UUD 1945 sampai UUD NRI 1945 selalu terjadi pro kontra terhadap sistem
pemerintah di Indonesia yang disesuaikan dengan kerakteristik masyarakat dan bangsa
Indonesia, baik itu sistem pemerintahan presidensial dan sistem pemerintahan parlementer serta
sistem pemerintahan quasy/campuran sehingga dalam pelaksanaan jalannya pemerintahan tidak
sesuaikan dengan sistem yang sejak awal disetujui melenceng dari sistem tersebut di manfaat
untuk melanggengkan kekuasaan oleh rezim penguasa menguntungkan keluarga dan
kelompoknya yang mengakibatkan masyarakat tidak mendapatkan hasil kesejahteraan yang utuh
seperti cita-cita awal pendirian bangsa dan Negara Indonesia tercantum dalam UUD 1945 alinea
ke empat yaitu melindungi segenap bangsa indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia,
memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan
ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan perdamaina abadi dan keadilan social.
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui bagaimana pemerintahan di
Indonesia. Pemerintah Indonesia merupakan pemerintah yang mengatur Indonesia, sebuah
negara berbentuk kesatuan dengan pemerintahan berbentuk republik dan sistem pemerintahan
presidensial dengan sifat parlementer.
BAB I
PENDAHULUAN

Latar Belakang
Sistem Pemerintahan yang baik sangat diperlukan oleh suatu negara dalam melaksanakan
tugasnya sebagai pelaksana pelayanan publik baik ditingkat pusat maupun ditingkat daerah. good
goverment diperlukan perubahan paradigma pemerintahan yang mendasar dari sistem lama yang
serba sentralistis, dimana pemerintah pusat sangat kuat dalam menentukan kebijakan. Paradigma
baru tersebut menuntut suatu sistem yang mampu mengurangi ketergantungan dan bahkan
menghilangkan ketergantungan pemerintah daerah kepada pemerintah pusat, serta bisa
memberdayakan daerah agar mampu berkompetisi baik secara regional, nasional maupun
internasional. Menanggapi paradigma tersebut, pemerintah otonomi kepada daerah seluas-
luasnya yang bertujuan untuk memungkinkan daerah mengurus dan mengatur rumah tangganya
sendiri agar berdaya guna dan berhasil guna dalam menyelenggarakan pemerintahan dan
pembangunan serta dalam rangka pelayanan kepada masyarakat.
Rumusan Masalah
1. Apa yang di maksud dengan sistem pemerintahan ?
2. Apa saja jenis-jenis sistem pemerintahan ?
3. Bagaimana sistem pemerintahan Indonesia dari kemerdekaan sampai sekarang ?

Tujuan
1. Mengetahui makna dari sistem pemerintahan
2. Mengetahui jenis jenis sistem pemerintahan
3. Mengetahui bagaimana sistem pemerintahan di Indonesia
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN SISTEM PEMERINTAHAN


Sistem pemerintahan berasal dari gabungan dua kata sistem dan pemerintahan.
Kata sistem merupakan terjemahan dari kata Sistem (bahasa Inggris) yang berarti
susunan, tatanan, jaringan, atau cara. Sedangkan Pemerintahan berasal dari kata
pemerintah, dan yang berasal dari kata perintah. Secara umum, sistem pemerintahan
adalah sebuah sistem hubungan fungsional antara lembaga negara dalam menjalankan
kekuasaannya di dalam suatu negara. Sederhananya, sistem pemerintahan digunakan
sebagai sarana untuk menjalankan roda pemerintahan untuk menjaga kestabilan negara
dalam waktu relatif lama. Dengan begitu, sistem pemerintahan dapat menjaga kestabilan
masyarakat di berbagai bidang.

B. SISTEM PEMERINTAHAN DI INDONESIA


1. Sistem Pemerintahan Indonesia (1945-1949)

Masa Tahun 1945-1949 sebagai masa berlakunya UUD 1945 yang


ditetapkan pada tanggal 18 Agustus 1945. UUD 1945 menghendaki sistem
pemerintahan presidensiil, tetapi dua bulan setelah kabinet presidensial pertama
dibentuk, sistem pemerintahan berubah menjadi parlementer. Perubahan ini
terjadi karena berbagai dorongan. Pertama, dalam rangka demokratisasi
pemerintahan dan untuk memperoleh basis dukungan yang lebih luas. Sesuai
dengan Aturan Peralihan pasal IV hampir semua kekuasaan negara ada di tangan
Presiden, sehingga nampak sebagai suatu kediktatoran daripada demokrasi.
Kedua, untuk meniadakan atau mengurangi pendapat sebagian orang, termasuk
dunia internasional (Belanda) yang mempropagandakan, Indonesia merdeka
adalah bentukan Jepang, dan dijalankan oleh para kolaborator Jepang yang
semestinya diadili sebagai penjahat perang. Dengan perubahan sistem
pemerintahan yang mengikutsertakan kekuatan yang tidak bekerjasama dengan
jepang, akan memudahkan usaha memperoleh dukungan internasional. Ketiga,
sebagai jalan untuk menarik kelompok yang dipimpin Bung Syahrir, bersama-
sama kelompok Soekarno-Hatta menghadapi kekuatan lain yang dipimpin oleh
Tan Malaka. Secara lebih sederhana, perubahan sistem pemerintahan pada
dasarnya sebagai bagian dari konsolidasi Indonesia Merdeka yang
diproklamasikan pada tanggal 17 Agustus 1945.
Ciri-ciri dari sistem pemerintahan presidensial adalah sebagai berikut :

1) Penyelenggara negara berada ditangan presiden, Presiden adalah kepala


negara sekaligus kepala pemerintahan. Presiden tidak dipilih oleh parlemen,
tetapi dipilih langsung oleh rakyat atau suatu dewan majelis.

2) Kabinet (dewan menteri) dibentuk oleh presiden. Kabinet bertangungjawab


kepada presiden dan tidak bertanggung jawab kepada parlemen atau legislatif.

3) Presiden tidak bertanggungjawab kepada parlemen. Hal itu dikarenakan


presiden tidak dipilih oleh parlemen.

4) Presiden tidak dapat membubarkan parlemen seperti dalam sistem


parlementer.

5) Parlemen memiliki kekuasaan legislatif dan sebagai lembaga perwakilan.


Anggota parlemen dipilih oleh rakyat.

6) Presiden tidak berada dibawah pengawasan langsung parlemen

2. Sistem Pemerintahan Indonesia (1949-1950)

Periode 1949-1950 sebagai masa RIS. Secara konstitusional RIS adalah


negara dengan sistem pemerintahan parlementer. Tetapi pemerintahan RIS yang
pertama kali dibentuk tidak dijalankan berdasarkan sistem parlementer murni,
karena parlemen tidak dapat memaksa Kabinet atau Menteri mengundurkan diri
berdasarkan suatu mosi tidak percaya. Konstitusi RIS Pasal 122 menyebutkan:
“Dewan Perwakilan Rakyat yang ditunjuk menurut Pasal 109 dan 110 tidak dapat
memaksa Kabinet atau masing-masing Menteri meletakkan jabatannya”. Hingga
pada saat RIS diubah atau kembali pada negara kesatuan, ketentuan di ataslah
yang berlaku, sehingga belum dapat berkembang menuju sistem pemerintahan
parlementer murni.

3. Sistem Pemerintahan Indonesia (1950-1959)

Periode 1950-1959, yaitu masa UUD 1950 yang menjalankan secara


penuh sistem parlementer. Ada persamaan antara sistem parlementer 1945-1949
dengan masa 1950-1959. Keduanya menunjukkan pemerintahan yang tidak stabil,
silih berganti dalam waktu yang pendek. Bagaimanapun kuatnya suatu susunan
pemerintahan, dengan masa kerja yang terlalu pendek tidakakan memberi
kesempatan untuk melaksanakan program-programnya secara wajar.
Ketidakstabilan inimenjadi salah satu dasar yang mendorong memberlakukan
kembali UUD 1945 (5 Juli 1959).
Orde Lama telah dikenal prestasinya dalam memberi identitas,
kebanggaan nasional dan mempersatukan bangsa Indonesia. Namun demikian,
Orde Lama pula yang memberikan peluang bagi kemungkinan kaburnya identitas
tersebut (Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945). Beberapa peristiwa pada
Orde Lama yang mengaburkan identitas nasional kita adalah; Pemberontakan PKI
pada tahun 1948, Demokrasi Terpimpin, Pelaksanaan UUD Sementara 1950,
Nasakom dan Pemberontakan PKI 1965.
Pada Orde Lama terjadi banyak pergantian kabinet diakibatkan situasi
politik yang tidak stabil. Tercatat ada 7 kabinet pada masa Orde Lama, yaitu :
• 1950-1951 - Kabinet Natsir
• 1951-1952 - Kabinet Sukiman-Suwirjo 
• 1952-1953 - Kabinet Wilopo 
• 1953-1955 - Kabinet Ali Sastroamidjojo I 
• 1955-1956 - Kabinet Burhanuddin Harahap 
• 1956-1957 - Kabinet Ali Sastroamidjojo II 
• 1957-1959 - Kabinet Djuanda

4. Sistem Pemerintahan Indonesia (1959-1966)

Pada 5 Juli 1959 pukul 17.00, Presiden Soekarno mengeluarkan dekrit


yang diumumkan dalam upacara resmi di Istana Merdeka.Isi dekrit presiden 5 Juli
1959 antara lain : 
1. Kembali berlakunya UUD 1945 dan tidak berlakunya lagi UUDS 1950
2. Pembubaran Konstituante    
3. Pembentukan MPRS dan DPAS

Dikeluarkannya dekrit Presiden 1959 mengembalikan sistem pemerintahan


Indonesia ke sistem pemerintahan presidensial.

5. Sistem Pemerintahan Periode 1966-1998 (Orde Baru)    

Peristiwa yang melatarbelakangi lahirnya Orde Baru adalah terjadinya


kudeta yang dilakukan oleh Partai Komunis Indonesia terhadap kebijakan
pemerintah pada waktu itu. Bahkan pada 30 September 1965 beberapa Jendral
TNI diculik, disiksa, dan dibunuh oleh para pemberontak tersebut yang sempat
mengakibatkan kekacauan di Indonesia.
Peristiwa pembunuhan para Jendral TNI tersebut mengakibatkan
munculnya gelombang kebencian besar terhadap Partai Komunis Indonesia (PKI).
Masyarakat dan TNI kemudian melakukan penangkapan dan pembantaian
terhadap para anggota PKI di berbagai daerah di Indonesia.
Pada masa itu, kerusuhan juga terjadi di berbagai lokasi sehinga keamanan
negara sangat rentan. Hal tersebut membuat pengaruh dan kekuasaan presiden
Soekarno menjadi melemah dan kehilangan kepercayaan dari sebagian rakyatnya.
Selain kerusuhan, masyarakat juga kerap melakukan demonstrasi di
berbagai tempat. Beberapa tuntutan demonstran kepada pemerintah pada waktu
itu adalah:
1. Membubarkan PKI dan organisasi-organisasi pendukungnya (Gerwani, Lekra,
BTI, Pemuda Rakyat, dan lain-lain).
2. Bersihkan Kabinet Dwikora dari unsur-unsur PKI
3. Menurunkan harga sembako
Untuk menindaklanjuti tuntutan rakyat tersebut, presiden Soekarno
kemudia melakukan reshuffle Kabinet Dwikora. Namun, upaya tersebut dianggap
mengecewakan karena masih terdapat unsur komunis di dalam kabinet baru.
Pada masa genting tersebut akhirnya presiden Soekarno memutuskan
untuk mengundurkan diri sebagai presiden. Tepat pada tanggal 11 Maret 1966
Soekarno menandatangani SUPERSEMAR, dimana isinya Soekarno
menyerahkan mandatnya kepada Soeharto sebagai presiden Republik Indonesia.
Pada 22 Februari 1967 akhirnya Soeharta diangkat menjadi presiden RI
ke-2 secara resmi, yaitu melalui Ketetapan MPRS No. XV / MPRS / 1966 dan
sidang istimewa MPRS (Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara) pada
tanggal 7 – 12 Maret 1967.

6. Sistem Pemerintahan Indonesia (1998 sampai dengan saat ini)

Dimulainya sistem pemerintahan yang ini secara pastinya tanggal 21 Mei


1998, tepat pada saat runtuhnya pemerintahan orde baru. Indonesia adalah negara
berbentuk negara kesatuan dengan prinsip otonomi daerah yang luas. Negara
kesatuan adalah bentuk negara berdaulat yang diselenggarakan sebagai satu
kesatuan tunggal. Negara kesatuan menempatkan pemerintah pusat sebagai
otoritas tertinggi sedangkan wilayah-wilayah administratif di bawahnya hanya
menjalankan kekuasaan yang dipilih oleh pemerintah pusat untuk didelegasikan.
Wilayah administratif di dalam negara Indonesia saat ini terbagi menjadi 34
provinsi.

Bentuk pemerintahan negara Indonesia adalah republik konstitusional,


sedangkan sistem pemerintahan negara Indonesia adalah sistem presidensial.
Bentuk pemerintahan republik merupakan pemerintahan yang mandat
kekuasaannya berasal dari rakyat, melalui mekanisme pemilihian umum dan
biasanya dipimpin oleh seorang presiden. Sistem presidensial adalah sistem
negara yang dipimpin oleh presiden. Presiden adalah kepala negara sekaligus
kepala pemerintahan.
Rakyat memilih Presiden dan Wakil Presiden

Presiden dan Wakil presiden dipilih secara langsung oleh rakyat melalui
pemilihan umum. Dalam menjalankan pemerintahan, presiden dibantu oleh
menteri-menteri. Presiden berhak mengangkat dan memberhentikan para menteri.
Para menteri atau biasa disebut sebagai kabinet bertanggung jawab terhadap
presiden.Presiden dalam menjalankan pemerintahannya diawasi oleh parlemen.

Parlemen di Indonesia terdiri dari dua bagian yakni, Dewan Perwakilan


Rakyat (DPR) dan Dewan Perwakilan Daerah (DPD). Anggota DPR dan DPD
dipilih secara langsung oleh rakyat melalui pemilihan umum. Pemilihan umum
untuk memilih anggota DPR merupakan pemilihan umum yang diselenggarakan
oleh sebuah komisi pemilihan umum dengan mekanisme kontestasinya berbentuk
pemilihan umum multi partai. Pemilihan umum untuk memilih anggota DPD juga
diselenggarakan oleh komisi pemilihan umum dengan mekanisme kontestasinya
berasal dari calon perseorangan dengan syarat-syarat dukungan tertentu yang
mewakili wilayah administrasi tingkat 1 atau provinsi.

Anggota-anggota DPR dan DPD merupakan anggota Majelis


Permusyawaratan Rakyat (MPR) yang bersidang sedikitnya satu kali dalam 5
(lima) tahun. MPR merupakan lembaga tinggi negara berwenang untuk mengubah
dan menetapkan undang-undang dasar negara. Dan juga, MPR adalah lembaga
tinggi negara yang melantik presiden dan wakil presiden. MPR hanya dapat
memberhentikan presiden dan atau wakil presiden dalam masa jabatannya
menurut undang-undang dasar.

BAB III
PENUTUP

Kesimpulan

Sistem pemerintahan negara menggambarkan adanya lembaga-lembaga yang bekerja dan


berjalan saling berhubungan satu sama lain menuju tercapainya tujuan penyelenggaraan negara.
Lembaga-lembaga negara dalam suatu sistem politik meliputi empat institusi pokok, yaitu
eksekutif, birokratif, legislatif, dan yudikatif. Selain itu, terdapat lembaga lain atau unsur lain
seperti parlemen, pemilu, dan dewan menteri.
Pembagian sistem pemerintahan negara secara modern terbagi dua, yaitu presidensial dan
ministerial (parlemen). Pembagian sistem pemerintahan presidensial dan parlementer didasarkan
pada hubungan antara kekuasaan eksekutif dan legislatif.
Dalam sistem parlementer, badan eksekutif mendapat pengawasan langsung dari
legislatif. Sebaliknya, apabila badan eksekutif berada diluar pengawasan legislatif maka sistem
pemerintahannya adalah presidensial.Dalam sistem pemerintahan negara republik, lembaga-
lembaga negara itu berjalan sesuai dengan mekanisme demokratis, sedangkan dalam sistem
pemerintahan negara monarki, lembaga itu bekerja sesuai dengan prinsip-prinsip yang berbeda.
Sistem pemerintahan suatu negara berbeda dengan sistem pemerintahan yang dijalankan
di negara lain. Namun, terdapat juga beberapa persamaan antar sistem pemerintahan negara itu.
Misalnya, dua negara memiliki sistem pemerintahan yang sama.Perubahan pemerintah di negara
terjadi pada masa genting, yaitu saat perpindahan kekuasaan atau kepemimpinan dalam negara.
Perubahan pemerintahan di Indonesia terjadi antara tahun 1997 sampai 1999. Hal itu bermula
dari adanya krisis moneter dan krisis ekonomi.

Daftar Pustaka
http://repository.ummat.ac.id/1208/1/Cover%20-%20BAB%20III.pdf

https://repository.uin-suska.ac.id/8678/4/BAB%20III.pdf

https://repository.unikom.ac.id/62984/1/Sistem%20Pemerintahan%20Nasional%20sebelum
%20dan%20sesudah%20Reformasi%20%28Slide%204%29.ppt

https://umumsetda.bulelengkab.go.id

Anda mungkin juga menyukai