A. Latar Belakang
menyatakan bahwa disetiap jenis, jalur dan jenjang pendidikan wajib memuat
pelajaran yang terdiri dari Pendidikan Bahasa, Pendidikan Agama, dan Pendidikan
Kewarganegaraan dalam bahas latin civis, selanjutnya dari kata civis dalam
bahasa Inggris timbul kata civic, artinya mengenai warga negara atau
kewarganegaraan. Dari kata civic, terlahir kata civics, ilmu kewarganegaraan dan
1. KESIMPULAN
karakter bangsa. Bangsa yang berkarakter lahir karena para warga negaranya
mempunyai kredibilitas dalam melakukan tindakan yang berbudi luhur sesuai apa
mulai terkikis oleh perkembangan jaman. Jika dibiarkan hal ini dapat
menjadikan mereka warga negara yang baik dan terpandang di mata dunia.
IDENTITAS NASIONAL
3.1 Kesimpulan
Identitas nasional adalah kepribadian nasional atau jati diri nasional yang
dimiliki suatu bangsa yang membedakan bangsa satu dengan bangsa yang
rakyat
Penerapan tentang identitas nasional harus tercermin pada pola pikir, pola
dan negara dari pada kepentingan pribadi atau kelompok. Dengan kata lain,
identitas nasional menjadi pola yang mendasari cara berpikir, bersikap, dan
rakyat dan wilayah tanah air secara utuh dan menyeluruh. Impementasi
keamanan harus tercemin dalam pola pikir, pola sikap, dan pola tindak
diri bangsa yang bersifat dinamis dan khas yang menjadi pandangan hidup.
a. Pengertian Warga Negara Warga mengandung arti peserta atau anggota dari suatu
organisasi perkumpulan. Jadi warga negara secara sederhana diartikan sebagai anggota dari
suatu negara. Istilah warga negara merupakan terjemahan kata citizen (Inggris). Kata citizen
secara etimologis berasal masa romawi yang pada waktu itu berbahasa latin, yaitu kata
“civis” atau “civitas” yang berarti anggota atau warga dari city-state. Selanjutnya kata ini
dalam bahasa Perancis diistilahkan “citoyen” yang bermakna warga dalam “cite” (kota) yang
memiliki hak-hak terbatas. Citoyen atau citizen dengan demikian bermakna warga atau
penghuni kota.
b. Memiliki kewarganegaraan berarti seseorang itu memiliki identitas atau status dalam
lingkup nasional, misalnya seseorang Warga Negara Indonesia, seseorang
berkewarganegaraan Australia, dan sebagainya. Memiliki kewarganegaraan berarti
didapatkan sejumlah hak dan kewajiban yang berlaku secara timbal balik dengan negara.
Seseorang berhak dan kewajiban terhadap negara sebaliknya negara memiliki hak dan
kewajiban atas orang itu. Terkait dengan hak dan kewajiban maka kewarganegaraan
seseorang menjadikan ia turut terlibat atau berpartisipasi dalam kehidupan negaranya.
Kewarganegaraan seseorang juga menjadikan orang tersebut berinteraksi dengan orang lain
sebagai warga negara sehingga tumbuh penerimaan atas nilai-nilai sosial bersama yang ada
di negara tersebut. Di 3 Ibid, Winarno, halaman 34 Indonesia, misalnya nilai-nilai kegotong
royongan, nilai-nilai religius, atau nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila merupakan
nilai bersama. Oleh karena itu, nilai sosial bersama yang diterima ini bisa jadi berbeda
dengan warga negara di negara lain.
Negara dan Konstitusi merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain
Konstitusi merupakan hukum dasarnya suatu negara Pen y gg elen araan berne gara
Indonesia j gu ga didasarkan pada suatu konstitusi “ Kemudian daripada itu untuk
membentuk suatu Pemerintah Negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia
dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum,
mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang bd k er dasar
kan k dk emer d e kaan , perd i ama an ab di a dan k dil ea an sosi l a ,ma k a disusunlah
kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu dalam suatu Undang-Undang Dasar Negara
Indonesia.
DEMOKRASI Indonesia
MASYARAKAT MADANI
Masyarakat Madani (dalam bahasa Inggris: civil society) dapat diartikan sebagai suatu
masyarakat yang beradab dalam membangun, menjalani, dan memaknai kehidupannya.
[2]
Kata madani sendiri berasal dari bahasa arab yang artinya civil atau civilized (beradab).[2] Istilah
masyarakat madani adalah terjemahan dari civil atau civilized society, yang berarti masyarakat
yang berperadaban.[2]
Untuk pertama kali istilah Masyarakat Madani dimunculkan oleh Anwar Ibrahim, mantan
wakil perdana menteri Malaysia.[1] Menurut Anwar Ibrahim, masyarakat madani merupakan
sistem sosial yang subur berdasarkan prinsip moral yang menjamin keseimbangan antara
kebebasan individu dengan kestabilan masyarakat.[1] Inisiatif dari individu dan masyarakat akan
berupa pemikiran, seni, pelaksanaan pemerintah yang berdasarkan undang-undang dan bukan
nafsu atau keinginan individu.[1]
Dawam Rahardjo mendefinisikan masyarakat madani sebagai proses penciptaan peradaban
yang mengacu kepada nilai-nilai kebijakan bersama.[1] Dawam menjelaskan, dasar utama dari
masyarakat madani adalah persatuan dan integrasi sosial yang didasarkan pada suatu pedoman
hidup, menghindarkan diri dari konflik dan permusuhan yang menyebabkan perpecahan dan
hidup dalam suatu persaudaraan.[1]
Masyarakat Madani pada prinsipnya memiliki multimakna, yaitu masyarakat yang demokratis,
menjunjung tinggi etika dan moralitas, transparan, toleransi, berpotensi, aspiratif, bermotivasi,
berpartisipasi, konsisten memiliki bandingan, mampu berkoordinasi, sederhana, sinkron, integral,
mengakui, emansipasi, dan hak asasi, namun yang paling dominan adalah masyarakat yang
demokratis.[3]
Masyarakat madani adalah kelembagaan sosial yang akan melindungi warga negara dari
perwujudan kekuasaan negara yang berlebihan.[4] Bahkan masyarakat madani dapat dikatakan
sebagai tiang utama kehidupan politik yang demokratis.[4] Sebab masyarakat madani tidak saja
melindungi warga negara dalam berhadapan dengan negara, tetapi juga merumuskan dan
menyuarakan aspirasi masyarakat.[4]
Negara Hukum adalah negara yang berdasarkan hukum, tidak berdasarkan kekuasaan dan
pemerintahnya tidak berdasarkan sistem konstitusi (hukum dasar) bukan absolute (kekuasaan
yang tidak terbatas).
b. Peradilan yang bebas dari suatu pengaruh kekuasaan atau kekuatan lain dan
tidak memihak.
Tipe negara hukum diantaranya: Negara Hukum Liberal, Negara Hukum Formil, Negara
Hukum Materiil.
Indonesia sebagai Negara Hukum tertera pada Pasal 1 ayat 3 UUD 1945 yang menyebutkan
bahwa "Negara Indonesia adalah Negara Hukum".
HAM adalah hak yang sudah melekat dalam diri manusia yang keberadaannya harus
dihormati, dijunjung tinggi, dijaga, dan dilindungi oleh setiap individu. Hak itu meliputi hak
personal, hukum, ekonomi, politik, sosial dan budaya maupun hak peradilan. Di Indonesia
HAM diatur dalam Undang-Undang Republik Indonesia No. 39 Tahun 1999.
Antara Negara Hukum dan HAM tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Argumentasi hukum
yang dapat diajukan tentang hal ini, ditunjukkan dengan ciri negara hukum itu sendiri, bahwa
salah satu diantaranya adalah perlindungan terhadap Hak Asasi Manusia.
KETAHANAN NASIONAL
ketahanan nasional adalah kondisi dinamis Bangsa Indonesia yang berisikan keuletan
dan ketangguhan dalam menghadapi serta mengatasi segala bentuk ancaman,
gangguan ataupun hambatan dari dalam maupun luar negeri.
ketahanan nasional memiliki tiga fungsi utama, yakni: Daya tangkal sebagai konsepsi
penangkalan Artinya ketahanan nasional berfungsi sebagai penangkal dari segala
bentuk ancaman, gangguan ataupun hambatan terhadap integritas, identitas serta
keberlangsungan hidup berbangsa dan bernegara. Ketahanan nasional sebagai
pengarah Artinya ketahanan nasional berfungsi untuk mengarahkan potensi kekuatan
yang dimiliki Bangsa Indonesia dalam bidang ideologi, politik, ekonomi, sosial, budaya,
pertahanan serta keamanan, untuk mencapai kesejahteraan hidup masyarakat
Indonesia. Pengarah dalam penyatuan pola pikir, pola tindak serta cara kerja yang
intersektor serta multidisipliner Hal ini bisa dicapai Bangsa Indonesia lewat kebijakan
yang dibuat pemerintah dan menerapkannya dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara, agar masyarakat dapat hidup adil dan makmur.
Ketahanan nasional ialah kemampuan dan ketangguhan suatu bangsa untuk dapat
menjamin kelangsungan hidupnya, menuju kejayaan bangsa dan negara (kemampuan
mengejar cita-cita nasional). Untuk dapat memahami konsep ketahanan nasional tersebut
berikut ini diterjemahkan kata-kata kunci dalam konsep ketahanan nasional.
HAM / Hak Asasi Manusia adalah hak yang melekat pada diri setiap manusia sejak awal
dilahirkan yang berlaku seumur hidup dan tidak dapat diganggu gugat siapa pun. Sebagai
warga negara yang baik kita mesti menjunjung tinggi nilai hak azasi manusia tanpa
membeda-bedakan status, golongan, keturunan, jabatan, dan lain sebagainya.
Ideologi diartikan sebagai dasar pemikiran atau gagasan yang digunakan untuk mengatur
kehidupan suatu negara. Ketahanan nasional suatu bangsa didukung dengan adanya ideologi
sebagai sarana pemersatu dan tujuan/cita-cita yang hendak dicapai suatu bangsa. Di
Indonesia, ideologi yang dijadikan acuan adalah Pancasila.
Ketahanan pada bidang politik merupakan ketahanan yang bersifat universal dan dapat
membangun kepentingan bagi banyak orang. Sistem demokrasi yang diterapkan di Indonesia
menjadikan seluruh masyarakat dapat ikut berpartisipasi dalam mengambil keputusan politik
dan menjalankan pemerintahan. Demokrasi memberi peluang yang besar agar masyarakat
dapat terlibat secara langsung dan turut menentukan keputusan yang akan diterapkan.
Kegiatan ekonomi merupakan seluruh kegiatan pemerintah dan masyarakat dalam mengelola
faktor produksi (SDA, tenaga kerja, modal, dll) dan distribusi barang maupun jasa yang dapat
meningkatkan kesejahteraan seluruh masyarakat. Ketahanan nasional dalam aspek ekonomi
dicerminkan dengan kemampuan suatu bangsa untuk membangun sistem transaksi yagn baik.
Aspek budaya di masyarakat juga menentukan ketahanan nasional suatu bangsa. Tindakan
dalam menghadapi masalah sosial budaya ini perlu dilakukan agar kondisi sosial budaya
dapat tercipta dengan baik dan stabil, terciptanya sumber daya manusia yang kompeten, dan
berkembangnya budaya sebagai suatu hasil pemikiran dan karya manusia.
Tak hanya itu, ada juga aspek jumlah penduduk yang besar yang terdiri atas
berbagai suku yang masing-masing memiliki budaya, adat istiadat/ tradisi, dan pola
kehidupan yang beraneka ragam.
Kepemilikan itu merupakan warisan yang diterima secara emosional dan bersifat
mengikat secara kuat ke dalam, karena itu sangat sensitive sifatnya.
Bangsa Indonesia lahir di atas perjalanan sejarah yang sangat panjang, sedangkan
semangat kebangsaan untuk menjadi bangsa merdeka ditandai dengan lahirnya
Organisasi Budi Utomo.
Proklamasi 17 Agustus 1945 merupakan buah dari perjuangan yang dilandasi
semangat tersebut. Oleh karena itu semangat kebangsaan yang telah dibangun
susah payah oleh generasi terdahulu seharusnya dapat tetap dipelihara dan
dipertahankan oleh generasi saat ini.
GEOPOLITIK Indonesia
2. Teori Geopolitik Rudolf Kjellen Pokok-pokok teori Kjellen dengan tegas menyatakan
bahwa negara adalah suatu organisme hidup. Pokok teori tersebut terinspirasi oleh
pendapat Ratzel vang menyatakan bahwa negara adalah suatu organisme yang tunduk pada
hukum biologi, sedangkan pokok teori Ratzer mencoba menerapkan metodologi biologi teori
Evolusi Darwin yang sedang popular di Eropa pada akhir abad ke-l9 ke dalam teori ruangnya
3. Teori Geopolitik Karl Haushofer Pokok-pokok teori Haushofer pada dasarnya menganut
teori Kjellen dan bersifat ekspansionis serta rasial, bahkan dicurigai sebagai teori yang
menuju kepada peperangan.