Anda di halaman 1dari 1

usulan

ARGUMENTASI KELEMBAGAAN UPT DITJEN KSDAE


Oleh: Ratna Hendratmoko (081533288823)
=========

1. Mandat UU 5/1990 dan UU 41/1999 sangat kuat → Konservasi Kehati


(KK, Species dan Genetik) → 3 P (Perlindungan, Pengawetan, dan
Pemanfaatan) → Ini kewenangan pemerintah pusat (selain Tahura) →
Satu2nya kewenangan pemerintah pusat dalam pemangkuan
Kawasan.
2. Perlu dikuatkan posisi dan tusi pemangkuan Kawasan Konservasi
Non TN → Kepala Bidang Wilayah & Kepala Seksi pada BBKSDA /
BKSDA → Lebih fokus ke pemangkuan kawasan → Tugas
pengawasan pemanfaatan & peredaran TSL ditugaskan langsung dari
Balai / Balai Besar.
3. Perlu dikuatkan UPT BKSDA → tugas dan fungsi koordinasi,
monitoring, bimtek dsb untuk kawasan dengan nilai kehati tinggi non
KK → KEE → taman kehati, koridor, dsb.
4. Usulan Balai TN dan Balai KSDA ditambahkan Seksi Teknis →
karena aspek teknis di balai perlu dukungan aspek teknis.
5. Tiga TN diusulkan menjadi Balai → TN Gunung Maras, TN Gandang
Dewata dan TN Zamrud → Kalau belum disetujui perlu intervensi /
arahan dari Ditjen KSDAE untuk penguatan SDM pada ketiga TN tsb.
6. Merujuk dari penggabungan: TN Berbak & Sembilang, TN Danau
Sentarum & TN Betung Kerihun, serta TN Manupeu & TN Wangameti
→ perlu juga diwacanakan TN Merapi & TN Merbabu, TN Kelimutu,
dsb.
7. Beberapa pemekaran provinsi perlu diusulkan UPT Balai KSDA →
Prov Babel, Prov. Sulawesi Barat, Provinsi Kaltara.
8. Perubahan nomenklatur BKSDA dengan merujuk BKSDA
Bengkulu Lampung → contoh: BBKSDA Jabar Banten.
NOTE:
Kekawatiran KemenPANRB perlu dijelaskan dengan fakta2 di lapangan dan fakta2
permasalahan → jangan hanya dengan mendasarkan kekawatiran ketidakefektifan dan
seakan2 tdk mendukung penyederhanaan birokrasi.
=======

Anda mungkin juga menyukai