Kepemimpinan Melalui Pengambilan Keputusan

Untuk membantu proses ini, Vroom dan Yetton mengembangkan pohon keputusan
untuk membantu para pemimpin memutuskan kapan keputusan harus dibuat sendiri dan
kapan harus dilakukan dengan bantuan orang lain. Tapi Vroom-Yetton membuat diagram alur
yang dapat memberi tahu seorang pemimpin proses apa yang harus dilakukan untuk membuat
keputusan dalam situasi tertentu.

Kepemimpinan Melalui Kontak: Manajemen dengan Berjalan (Management by

walking around (MBWA) )

MBWA mengandalkan manajer untuk sering melakukan kunjungan berorientasi

pembelajaran ke organisasi untuk mengamati pekerjaan dan meminta pendapat karyawan
(Packard 1995).

Kepemimpinan Melalui Kekuasaan

 Kekuasaan Pakar (Expert Power)

Di departemen psikologi universitas, seorang peneliti dengan pemahaman
statistik yang sangat baik memiliki kekuatan atas mereka yang tidak. Demikian pula,
seorang prajurit yang tahu bagaimana menyiasati birokrasi militer memiliki kekuatan
lebih dari mereka yang hanya tahu untuk mengikuti aturan dan prosedur yang telah
ditetapkan.

 Kekuasaan yang Sah (Legitimate power)

 Penghargaan dan Kekuasaan Paksaan (Reward and Coercive Powers)
Kekuasaan koersif adalah yang menuntut perintahnya dipenuhi sesegera
mengkin. Kebijakan ekstrim ini dibuat oleh pimpinan tanpa adanya fleksibilitas
kepada bawahan. Agar seorang pemimpin memiliki kekuasaan koersif, penting bagi
orang lain untuk percaya bahwa dia bersedia menggunakan kemampuannya untuk
menghukum; Hukuman termasuk tindakan seperti memecat atau tidak
mempromosikan dan tindakan yang lebih halus.

 Kekuasaan Rujukan (Referent power)

Karyawan pemimpin dengan kekuatan referensi paling berkomitmen untuk

organisasi mereka dan puas dengan pekerjaan mereka (Rahim & Afza, 1993).
Sumber :

Tucker, Anita L., and Sara J. Singer. 2014. "The Effectiveness of Management-By-Walking
Around: A Randomized Field Study." Production and Operations Management
(forthcoming). Diakses pada 6 November 2021 dari
https://dash.harvard.edu/handle/1/12534914