Anda di halaman 1dari 11

BAB II

GAMBARAN UMUM LOKASI ON THE JOB TRAINING

2.1 Sejarah Singkat Lokasi On The Job Training


2.1.1 PT. Angkasa Pura 1

Sejarah PT. Angkasa Pura I (PERSERO) – atau dikenal juga dengan


Angkasa Pura Airports - sebagai pelopor pengusahaan kebandarudaraan secara
komersial di Indonesia bermula sejak tahun 1962. Ketika itu Presiden RI soekarno
baru kembali dari Amerika Serikat. Beliau menegaskan keinginannya kepada
Menteri Perhubungan dan Menteri Pekerjaan Umum agar lapangan terbang di
Indonesia dapat setara dengan lapangan terbang di negara maju.

Tanggal 15 November Tahun 1962 terbit Peraturan Pemerintah (PP)


Nomor 33 Tahun 1962 tentang Pendirian Perusahaan Negara (PN) Angkasa Pura
Kemayoran. Tugas pokoknya adalah untuk mengelola dan mengusahakan
Pelabuhan udara kemayoran di Jakarta yang saat itu merupakan satu-satunya
Bandar Udara internasional yang melayani penerbangan dari dan ke luar negeri
selain penerbangan domestik.

Pada Tanggal 17 Mei Tahun 1965, berdasarkan PP Nomor 21 Tahun 1965


tentang Perubahan dan Tambahan PP Nomor 33 Tahun 1962, PN Angkasa Pura
Kemayoran berubah nama menjadi PN Angkasa Pura, dengan maksud untuk lebih
membuka kemungkinan mengelola Bandar Udara lain di wilayah Indonesia.

Secara bertahap, Pelabuhan Udara Ngurah Rai (Denpasar), Pelabuhan


Udara Halim Perdanakusumah (Jakarta), Pelabuhan Udara Polonia (Medan),
Pelabuhan Udara Juanda (Surabaya), Pelabuhan Udara Sepinggan (Balikpapan),
dan Pelabuhan Udara Hasanuddin (unjungpandang) kemudian berada dalam
pengelolaan PN Angkasa Pura. Selanjutnya, berdasarkan PP Nomor 37 Tahun
1974, status badan hukum perusahaan diubah menjadi Perusahaan Umum
(PERUM).
Dalam rangka pembagian wilayah pengelolaan Bandar Udara, berdasarkan
PP Nomor 25 Tahun 1987 Tanggal 19 Mei 1987, nama Perum Angkasa Pura
diubah menjadi Perusahaan Umum Angkasa Pura I. Hal ini sejalan dengan
dibentuknya Perum Angkasa Pura II yang sebelumnya bernama Perum Pelabuhan
Udara Jakarta Cengkareng, secara khusus bertugas untuk mengelola Bandara
Soekarno-Hatta Jakarta.

Kemudian, berdasarkan PP Nomor 5 Tahun 1992, bentuk Perum diubah


menjadi Perseroan Terbatas (PT) yang sahamnya dimiliki sepenuhnya oleh
Negara Republik Indonesia sehingga namanya menjadi PT Angkasa Pura I
(PERSERO). Saat ini, Angkasa Pura Airports mengelola 15 (limabelas) bandara
di Kawasan Tengah dan Timur Indonesia, yaitu :

1. Bandara I Gusti Ngurah Rai – Denpasar


2. Bandara Juanda – Surabaya
3. Bandara Sultan Hasanuddin – Makassar
4. Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan – Balikpapan
5. Bandara Frans Kaisiepo – Biak
6. Bandara Sam Ratulangi – Manado
7. Bandara Syamsudin Noor – Banjarmasin
8. Bandara Ahmad Yani – Semarang
9. Bandara Adisutjipto – Yogyakarta
10. Bandara Adi Soemarno – Surakarta
11. Bandara Internasional Lombok – Lombaok Tengah
12. Bandara Pattimura – Ambon
13. Bandara El Tari – Kupang
14. Bandara Sentani – Jayapura
15. Bandara Internasional Yogyakarta – Yogyakarta

Selain itu, Angkasa Pura Airports saat ini memiliki 5 (lima) anak
perusahaan, yaitu PT Angaksa Pura Logistik, PT Angkasa Pura Properti, PT
Angkasa Pura Support, PT Angkasa Pura Hotel, dan PT Angkasa Pura Retail.
1. visi perusahaan
menjadi salah satu dari sepuluh perusahaan pengelola Bandar Udara
terbaik di asia.
2. Misi perusahaan
a. Memberikan layanan berskala global dalam standar keselamatan,
keamanan, dan kenyaman terbaik.
b. Meningkatkan nilai pemangku kepentingan
c. Menjadi mitra pemerintah dan penggerak pertumbuhan ekonomi.
d. Meningkatkan daya saing perusahaan melalui kreativitasndan inovasi.
e. Memberikan kinerja pelayanan Bandar Udara yang prima dalam
memenuhi harapan stakeholder melalui pengelolaan sumber daya
manusia yang unggul.
f. Memberikan kontribusi positif pada kelestarian lingkungan.

2.1.2 Sejarah Bandar Udara Internasional Pattimura – Ambon

Bandar Udara Internasional Pattimura (IATA: AMQ, ICAO: WAPP) juga


dikenal sebagai Bandar Udara pattimura ambon yang terletak di ambon, provinsi
maluku. Bandara ini juga melayani kedatangan dalam negeri dan luar negeri
dengan luas landasan 2.500 m². bandar ini berjarak 38 kilometer dari kota ambon.
Pada bandar aini terdapat fasilitas imigrasi, karantina, bea cukai, Gedung kargo,
restoran, telpon umum dan kantor pos. Bandar Udara pattimura ambon yang
terdapat pada salah satu pulau di kepulauan maluku merupakan daerah yang
sangat strategis. Kepulauan maluku mempunyai anak pulau yang terbagi dalam 2
(dua) provinsi, yaitu maluku utara dengan ibu kota ternate dan maluku dengan ibu
kota ambon.

Bandar Udara Pattimura Ambon berada di pulau ambon provinsi maluku


terletak pada posisi koordinat 03°42’25’’ S dan 128°05’23’’ T yang dikelilingi
oleh lautan disebelah utara laut seram, selatan laut banda dan timur laut arafura.
Bandar Udara pattimura yang dahulu Bernama lapangan terbang laha ambon
dibangun pada tahun 1939 oleh pemerintah penjajah balanda. Pada tahun 1942
lapangan terbang laha dikuasai oleh penduduk jepang untuk melawan pasukan
sekutu dalam perang dunia II. Setelah Kemerdekaan RI tahin 1945 lapangan
terbang laha dikuasai oleh Pemerintah Republik Indonesia. Tahun 1975
berdasarkan surat keputusan menhankam/pangab, Menteri perhubungan dan
Menteri keuangan.

Pelabuhan udara pattimura ditetapkan sebagai lapangan terbang sipil dan


sepenuhnya dikuasai oleh departemen perhubungan. Sejak tahun 1975 pelabuhan
udara pattimura telah didarati pesawat asing Air North dari Darwin sampai tahun
1998. Pada tanggal 11 oktober 1995 pengelolaan Bandar Udara pattimura ambon
dialihkan sepenuhnya kepada PT. Angkasa Pura I (PERSERO) dan berstatus
sebagai Bandar Udara kelas 2. Pada tanggal 3 maret 2004 proyek pengembangan
Bandar Udara pattimura diresmikan oleh Presiden Republik Indonesia, yaitu Ibu
Megawati Sukarnoputri.

2.2 Data Umum Bandar Udara Pattimura

Bandar Udara Internasional Pattimura Ambon merupakan Bandar Udara


yang melayani penerbangan domestik dan internasional. Bandar Udara ini
dioperasikan oleh PT. Angkasa Pura I dan di buka pada tanggal 3 maret 2004.
Bandara ini memiliki luas 16.090 m² dan merupakan Bandar Udara dinobatkan
terbaik ke-3 di Asia Pasifik yang di kelolah PT. Angkasa Pura I.

BERIKUT DATA UMUM BANDAR UDARA PATTIMURA AMBON :

1. Nama Bandara: Pattimura (Internasional Airport)


Telpon : (0911) 311768, 311769, 362123
Faksimili : 361691
Alamat : Jl. Dr.J. Leimena Laha, Ambon 97236
E-Mail : avsec.amq@angkasapura1.co.id
2. Klasifikasi Class II A
Bandara
3. Lokasi / Luas 03° 42’ 32.59” S / 128° 05’ 24.49” E – 195 Ha
Bandara
4. Elevasi 10 M
5. Kode ICAO / WAPP / AMQ
IATA
6 Jam Operasi 07.00 LT– 17.00 LT /22.00UTC – 08.00 UTC
7. Jarak dari 38 Km (melalui jalur darat )
Kota
8. Landasan Pacu Arah : 04 & 22
Dimensi : 2.500 x 45 m
PCN : 73 F/C/X/T
9. Taxiway Total Luas : 21470.5 M2
Dimensi
No. T/W Posisi PCN
M’ x M’
A Exit T/W 443.5 x 23 m 68 F/C/X/T
B Exit T/W 280 x 23 m 68 F/C/X/T
C Exit T/W 210 x 23 m 27 F/C/X/T
10 Apron Luas Apron :
.
Apron A = 210 x 23 m (parking stand 1-6)
PCN : 68 RCXTF/C/X/T

Apron B = 151,5 x 90 m (parking stand 7-10 dan 7B-


8B)
PCN : 38 R/C/Z/U
Parking Stand : 14 parking stand
Kapasitas Apron;

Type Pesawat Posisi Parking


Stand
Alt. 1 Alt. 2
Wide Big Body B - 747 0 0
Wide Body A -300 0 0
Narrow Body B-737 / F-100 6 0
Others ATR - 72 8 0
Jumlah 14 0
Helicopter - 0 0
11 Terminal Luas Terminal Penumpang : 16.090 m2
. - Kapasitas 1,6 juta s.d. 2,3 juta pax pertahun
VIP : - Luas 670 m2
Terminal Kargo
Internasional : Luas 0 m2
Domestic : Luas 1.139 m2
Cold Storage : - Uniit
12 Hanggar Tidak tersedia
.
13 Telekomunika VHF-ADC, VHF-APP, VHF-ER, R-DARA, HF SSB,
si VHF Portable Transceiver, HF portable Receiver, UHF
Penerbangan Radio Link, AMSC, AFTN Teleprinter, VOICE
Recording System, Repeater HT, HT-VHF
14 Navigasi NDB, DVOR, DME, ILS, SSR / MSSR, GPS Receiver,
Udara VHF-ATIS
15 PKP –PK Tersedia : CAT – VII
. Jumlah Armada : 6 Unit
Konfigurasi :
- Crash Car : 4 Unit
- Nurse Tender : 0 Unit
- Rescue Car : 1 Unit
- Commando Car : 1 Unit
- Utility Car : 1 Unit
- Ambulance : 2 Unit
- Rescue Boat : 1 Unit
- Rubber Boat : 1 unit
- Salvage : Tidak Tersedia
16 Air Field Approach Light, Runway Light, PAPI, LIL, Taxiway
. Ligthing Light, Apron Flood Light, Roating Beaco, Signal Area,
17 Power Supply PLN : Gardu 1 unit, Trafo 1,385 set / KVA (bandara)
. 17 KVA (DVOR / AMM), 57 KVA (Radar)
Genset : 1 x 400 KVA, 2 x 350 KVA, 2 x 125 KVA, 2 x
15 KVA (Bandara), 2 x 15 KVA (DVOR /
AMM) , 50 KVA ( Radar )
18 Water Suppley Sumur Dalam Hydrofor, PDAM
.
19 Peralatan Sscale, Conveyor, Gravity Roller, Garbarata, Elevator,
. Mekanikal AC.
20 Fasilitas X-Ray, Metal Detector, Secen Miror, PABX, CCTV,
. Pengamanan Wall Trough Metal Detector
21 Parkir Terminal Penumpang : 12.320 m2
. Kendaraan Terminal Kargo : 1. 697 m2
22 Peralatan GSE Luas : 900 m2 + 200 m2
.
23 Pelayanan Pengamatan : tersedia
. Meteo Prakiraan : tersedia
24 Fasilitas CIQ Bea & Cukai : tersedia ( on call)
. Imigrasi : tersedia (on call)
Karantina : kesehatan pelabuhan, Hewan, Ikan dan
Tumbuhan
25 Trasportasi Angkutan kota
. Darat
26 Pelayanan Gedung kantor, Restoran, Imigrasi Trolley, Air,
. Umum Compressor
27 Fasilitas Gedung kargo
. Penunjang
Lain
Tabel 2.A.2

2.2.1 Fasilitas Sisi Darat (Landside) dan Sisi Udara (Airside)

A. Fasilitas sisi darat (landside) Bandar Udara Internasional Pattimura


Ambon:

Luas Terminal 16.090 M²


Kapasitas Penumpang 1,6 Juta S.D 2,3 Juta/Tahun
Area Komersial 2.573,30 M²
Garbarata 3 Unit
Chek-In Counter 18 Unit
Ruang Tunggu 5 Gate
Conveyor 2 Lines
Cerb Departure= 270 M² / Arrival= 294 M²
Hall Keberangkatan 662 M²
Hall Kedatangan 1.166 M²
Chek In Area 1.147 M²
Baggage Claim Area 818 M²
Ruang Tunggu Gate 1&2= 970 M² Gate 3,4&5= 232

Toilet 8 Unit
Tabel 2.B.2 Data fasilitas sisi darat (landside)
B. Fasilitas sisi udara (airside) Bandar Udara Internasional Pattimura Ambon:

Runway 2.500 M × 45 m
(PCN 73 F/C/X/T)
Taxiway A 443.5 × 23 m
(PCN 68 F/C/X/T)
Taxiway B 280 × 23 m
(PCN 68 F/C/X/T)
Taxiway C 210 × 23 m
(PCN 27 F/C/X/T)
Apron A 241 × 112.5 m
(PCN 68 RCXT/FCXT)
Apron B 151.5 × 90 m
(PCN 38 RCZU)
Tabel 2.C.2 Data sisi udara (airside)

2.3 Struktur Organisasi

Pada umumnya sebuah badan usaha atau lembaga memiliki struktur


organisasi dan staf-staf pendukung yang terkoordinasi, terorganisasi pada suatu
badan usaha atau lembaga untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan.
Begitu juga pada Bandar Udara Internasional Pattimura-Ambon yang memiliki
suatu struktur organisasi, staff kepegawaian serta sentra organisasi keselamatan
penerbangan yang telah teratur dalam penunjang tata kerja Bandar Udara yang
kondusif.
Gambar 2.A.3 Struktur Organisasi PT. Angkasa Pura 1 Bandara Internasional
Pattimura Ambon

Struktur organisasi Bandar Udara Internasional Pattimura Ambon dalam


pengoprasiannya dipimpin oleh General Manager, sedangkan pelaksanaan
tugasnya membawahi beberapa Departemen yang dipimpin oleh seorang Senior
Manager. Wewenang kebawah Senior Manager membawahi beberapa Section
yang dipimpin oleh Manager.

Pada pelaksanaan tugas masing-masing staff kepegawaian operasi Bandar


Udara memiliki tanggung jawab pada Senior Manager yang membawahinya dan
dituntut untuk mematuhi dan mengikuti segala peraturan yang telah ada.

Masing-masing Section bertanggung jawab pada pada departemen yang


membawahinya dan masing-masing departemen bertanggung jawab kepada
General Manager Bandara Internasional Pattimura Ambon. General Manager
bertanggung jawab kepada Direksi PT. Angkasa Pura I (Persero) di pusat.
Pada pelaksanaan tugasnya tiap-tiap Departemen dipimpin oleh seorang
Senior Manager, Senior Manager membawahi Manager, Manager membawahi
beberapa Supervisor.

Struktur oraganisasi Bandar Udara Internasional Pattimura Ambon ini


merupakan sistem operasi Bandar Udara yang menopang kelancaran dalam
pelayanan lalu lintas penerbangan udara domestik maupun internasional.

Anda mungkin juga menyukai