Anda di halaman 1dari 19

ISMKMI

Ikatan Senat Mahasiswa Kesehatan Masyarakat Indonesia

ANGGARAN RUMAH TANGGA


IKATAN SENAT MAHASISWA KESEHATAN MASYARAKAT INDONESIA
BAB I
PENGERTIAN
Pasal 1
ISMKMI adalah organisasi yang menghimpun Lembaga Eksekutif Mahasiswa Kesehatan
Masyarakat se-Indonesia.

BAB II
KEANGGOTAAN
Pasal 2
Status Keanggotaan
Anggota ISMKMI terdiri dari anggota tetap dan anggota peninjau :
a. Anggota tetap adalah Lembaga Eksekutif Mahasiswa Kesehatan Masyarakat di Indonesia yang
telah disahkan dalam Musyawarah Nasional.
b. Anggota peninjau adalah Lembaga Eksekutif Mahasiswa Kesehatan Masyarakat di Indonesia
yang telah mendaftar dan mendapat surat keputusan dari Sekretaris Jenderal, namun belum
disahkan dalam Musyawarah Nasional.
Pasal 3
Syarat Keanggotaan
1. Syarat menjadi anggota tetap ISMKMI terdiri dari :
a. Merupakan anggota peninjau yang mengajukan permohonan tertulis kepada Sekretaris
Jenderal dan diketahui Dewan Pengawas Nasional paling lambat sebelum penetapan
keanggotaan dalam Musyawarah Nasional.
b. Melampirkan surat persetujuan dari pimpinan institusi pendidikan kesehatan masyarakat
yang bersangkutan.
c. Membuat pernyataan tertulis bahwa Lembaga Eksekutif Mahasiswa Kesehatan
Masyarakat yang bersangkutan, bersedia berpartisipasi aktif sebagai bagian tak
terpisahkan dari ISMKMI sesuai Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga dan
ketentuan atau peraturan organisasi yang berlaku.
d. Menghadiri Musyawarah Nasional.
e. Disahkan dalam ketetapan Musyawarah Nasional.
2. Syarat menjadi anggota peninjau ISMKMI terdiri dari:
a. Mengajukan permohonan tertulis kepada Koordinator Daerah.
b. Melampirkan surat persetujuan dari pimpinan institusi pendidikan kesehatan masyarakat
yang bersangkutan.
c. Telah mengikuti satu forum resmi ISMKMI nasional, wilayah atau daerah yang dibuktikan
dengan surat rekomendasi dari Koordinator Daerah.
d. Membuat pernyataan tertulis bahwa Lembaga Eksekutif Mahasiswa Kesehatan
Masyarakat yang bersangkutan, bersedia berpartisipasi aktif sebagai bagian tak
terpisahkan dari ISMKMI sesuai Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga dan
ketentuan serta peraturan organisasi yang berlaku.
e. Disahkan oleh Sekretaris Jenderal dalam bentuk penerbitan Surat Keputusan untuk
institusi yang bersangkutan sebagai anggota peninjau.
ISMKMI
Ikatan Senat Mahasiswa Kesehatan Masyarakat Indonesia

Pasal 4
Kewajiban dan Hak Anggota
1. Kewajiban anggota ISMKMI adalah
a. Kewajiban anggota tetap:
1) Menaati dan melaksanakan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga serta segala
ketentuan dan peraturan ISMKMI yang berlaku.
2) Berpartisipasi aktif dalam kegiatan ISMKMI.
3) Menjaga nama baik ISMKMI.
4) Mengkoordinasikan hasil setiap agenda ISMKMI kepada institusinya masing-masing.
5) Membayar uang pokok dan iuran anggota, ketentuannya diatur dalam Petunjuk Teknis
Organisasi.
b. Kewajiban anggota peninjau:
1) Menaati dan melaksanakan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga serta segala
ketentuan dan peraturan ISMKMI yang berlaku.
2) Berpartisipasi aktif dalam segala kegiatan ISMKMI.
3) Menjaga nama baik ISMKMI.
4) Mengkoordinasikan hasil setiap agenda ISMKMI kepada institusinya masing-masing.

2. Hak anggota ISMKMI adalah


a. Hak anggota tetap ISMKMI terdiri dari:
1) Mengeluarkan pendapat dan mengajukan usulan atau pertanyaan, baik secara lisan
maupun tulisan.
2) Memilih dan dipilih.
3) Mendapat informasi kinerja Sekertaris Jenderal dan Koordinator Wilayah serta laporan
pengawasan per semester.
4) Mengikuti seluruh agenda ISMKMI.
b. Hak anggota peninjau ISMKMI terdiri dari:
1) Mengeluarkan pendapat dan mengajukan usulan atau pertanyaan, baik secara lisan
maupun tulisan.
2) Mendapat informasi kinerja Sekertaris Jenderal dan Koordinator Wilayah serta laporan
pengawasan per semester.
3) Mengikuti seluruh agenda ISMKMI.
ISMKMI
Ikatan Senat Mahasiswa Kesehatan Masyarakat Indonesia

Pasal 5
Berakhirnya Status Keanggotaan
1. Anggota tetap kehilangan status keanggotaan apabila:
a. Lembaga Eksekutif Mahasiswa Kesehatan Masyarakat di institusi tempat bernaung dibubarkan
atau membubarkan diri.
b. Anggota mengajukan pengunduran diri secara tertulis kepada Sekretaris Jenderal atas persetujuan
pimpinan institusi pendidikan kesehatan masyarakat dan disahkan dalam Musyawarah Nasional.
c. Tidak mengikuti Musyawarah Nasional sebanyak 3 kali berturut-turut tanpa adanya konfirmasi
kepada Sekretaris Jenderal atas pertimbangan yang di buat oleh Koordinator Wilayah dan Daerah
beserta kebijakan yang di putuskan oleh Sekretaris Jenderal.
d. Status keanggotaannya dicabut oleh Musyawarah Nasional.

2. Anggota Peninjau kehilangan status keanggotaan apabila:


a. Lembaga Eksekutif Mahasiswa Kesehatan Masyarakat di institusi bernaung dibubarkan atau
membubarkan diri.
b. Anggota mengajukan pengunduran diri secara tertulis kepada Koordinator Daerah atas
persetujuan pimpinan institusi pendidikan kesehatan masyarakat dan disahkan dalam
Musyawarah Wilayah.
BAB III
CAPACITY BUILDING
Pasal 6
1. Basic Training of Public Health yang kemudian disingkat BToPH merupakan Capacity Building
yang dilaksanakan pada Tingkat Institusi.
2. Intermediate Training of Public Health yang kemudian disingkat IToPH merupakan Capacity
Building yang dilaksanakan pada Tingkat Daerah.
3. Advance Training of Public Health yang kemudian disingkat AToPH merupakan Capacity
Building yang dilaksanakan pada Tingkat Nasional.
ISMKMI
Ikatan Senat Mahasiswa Kesehatan Masyarakat Indonesia

BAB IV
STRUKTUR
Pasal 7
Dewan Pengawas Nasional
1. Dewan Pengawas Nasional atau yang disingkat DPN adalah delegasi Musyawarah Nasional yang
ditunjuk oleh masing-masing wilayah ISMKMI yang bertugas melakukan koordinasi dan
pengawasan terhadap kinerja Sekretaris Jenderal dan seperangkat pembantu serta Koordinator
Wilayah
2. Tugas DPN terdiri dari:
a. Mengawasi kinerja Sekretaris Jenderal dan Koordinator Wilayah selama satu periode
kepengurusan.
b. Memberikan hasil laporan pengawasan Sekretaris Jenderal pada saat Rapimnas
dan Musyawarah Nasional.
c. Memberikan hasil pengawasan Koordinator Wilayah pada saat Musyawarah Wilayah.
d. Memberikan teguran kepada Sekretaris Jenderal dan/atau Koordinator Wilayah apabila
melakukan pelanggaran.
e. Mewadahi pelaksanaan Musyawarah Nasional Luar Biasa jika diperlukan.
3. Wewenang Dewan Pengawasan Nasional (DPN) terdiri dari:
a. Menghadiri rapat yang diadakan oleh Sekretaris Jenderal dan/atau Koordinator Wilayah.
b. Memberikan saran dan masukan kepada Sekretaris Jenderal dan/atau Koordinator
Wilayah.
c. Merekomendasikan kepada Sekretaris Jenderal dan/atau Koordinator Wilayah untuk
melakukan rapat koordinasi.
d. Menjadi Steering Committee pada pelaksanaan Musyawarah Nasional, Rapat Pimpinan
Nasional dan Musyawarah Wilayah.
4. Masa Kepengurusan Dewan Pengawasan Nasional (DPN) adalah satu periode sesuai jabatan
Sekretaris Jenderal.
5. Persyaratan DPN terdiri dari :
a. Beriman kepada Tuhan Yang Maha Esa.
b. Berkewarganegaraan Indonesia.
c. Sehat jasmani dan rohani.
d. Tidak terdaftar sebagai anggota partai politik dan organisasi terlarang.
e. Tidak menjabat di organisasi manapun kecuali sebagai anggota selama periode kepengurusan.
f. Berasal dari anggota tetap ISMKMI.
g. Bersedia tidak menyelesaikan masa studi selama menjabat sebagai DPN ISMKMI.
h. Tidak cacat organisasi dan tidak sedang dijatuhi sanksi organisasi maupun sanksi
akademik.
i. DPN tidak merokok dan/atau menggunakan obat-obatan terlarang.
j. Berkelakuan baik, memiliki integritas yang tinggi, kepemimpinan dan kemampuan bekerjasama
yang tinggi serta berwawasan yang luas.
6. Pemberhentian DPN
a. DPN ISMKMI dapat diberhentikan apabila:
1. Melanggar AD/ART dan/atau ketentuan lainnya
2. Permintaan sendiri secara tertulis yang diketahui oleh institusi asal DPN
b. Pemberhentian dilakukan dalam Munaslub
ISMKMI
Ikatan Senat Mahasiswa Kesehatan Masyarakat Indonesia

Pasal 8
Sekretaris Jenderal
1. Sekretaris Jenderal yang selanjutnya disingkat Sekjen adalah pelaksana harian tertinggi yang dipilih,
dilantik dan disahkan dalam Musyawarah Nasional dan/atau Musyawarah Nasional Luar Biasa.
2. Sekjen dalam menjalankan tugasnya dibantu oleh perangkat pembantu sekurang-kurangnya terdiri
dari staf administrasi dan staf keuangan.
3. Tugas Sekjen terdiri dari:
a. Sekjen melaksanakan hasil Musyawarah Nasional.
b. Sekjen melaksanakan Rapat Kerja Nasional.
c. Sekjen memberikan laporan pertanggungjawaban pada tengah dan akhir kepengurusan secara
lisan dan tulisan.
d. Sekjen berkoordinasi dengan perangkat pembantu, koordinator wilayah, koordinator daerah dan
setiap institusi.
e. Sekjen membimbing dan memberi pembekalan kepada sekjenter dalam menjalankan tugasnya
selama satu periode kepengurusan.
f. Sekjen bertugas untuk memberikan pengawasan dan perlindungan terhadap badan semi otonom
yang telah dibentuk.
4. Wewenang Sekjen terdiri dari:
a. Sekjen berwenang untuk menetapkan, melantik, dan atau memberhentikan perangkat pembantu.
b. Sekjen berwenang meminta pertanggungjawaban perangkat pembantu dan Koordinator
Wilayah.
c. Sekjen berwenang menjadi representatif institusi dalam agenda eksternal ISMKMI.
d. Memberi mandat kepada Sekjenter, perangkat pembantu, korwil, dan korda untuk menghadiri
atau mengikuti agenda yang diperuntukkan bagi Sekjend.
e. Sekjen berwenang untuk membentuk, menetapkan, melantik, dan atau memberhentikan BSO.
5. Masa kepengurusan sekjen terhitung dari munas ke munas berikutnya dengan memperhatikan
kesepakatan dari DPN dan sekjen.
6. Persyaratan Sekjen terdiri dari:
a. Beriman kepada Tuhan Yang Maha Esa.
b. Berkewarganegaraan Indonesia.
c. Sehat jasmani dan rohani.
d. Hadir dan mengikuti Musyawarah Nasional ISMKMI.
e. Tidak terdaftar sebagai anggota partai politik dan organisasi terlarang
f. Tidak menjabat di organisasi manapun kecuali sebagai anggota selama satu periode
kepengurusan.
g. Berasal dari anggota tetap ISMKMI.
h. Bersedia tidak menyelesaikan masa studi selama menjabat sebagai Sekjen ISMKMI.
ISMKMI
Ikatan Senat Mahasiswa Kesehatan Masyarakat Indonesia

i. Tidak cacat organisasi dan tidak sedang dijatuhi sanksi organisasi maupun sanksi
akademik.
j. Sekjen merupakan Sekjenter yang telah ditetapkan pada Musyawarah Nasional sebelumnya.
k. Tidak merokok dan tidak menggunakan obat terlarang.
l. Berkelakuan baik, memiliki integritas yang tinggi, kepemimpinan dan kemampuan bekerjasama
yang tinggi serta berwawasan yang luas.

7. Pemberhentian Sekjen
a. Sekjen ISMKMI dapat diberhentikan apabila:
1. Melanggar AD/ART dan/atau ketentuan lainnya
2. Permintaan sendiri secara tertulis yang diketahui oleh institusi asal Sekjen
b. Pemberhentian dilakukan dalam Munaslub
ISMKMI
Ikatan Senat Mahasiswa Kesehatan Masyarakat Indonesia

Pasal 9
Sekretaris Jenderal Terpilih
1. Sekretaris Jenderal Terpilih yang selanjutnya disingkat Sekjenter adalah kader Sekretaris Jenderal
periode selanjutnya yang dipilih dan ditetapkan pada Musyawarah Nasional.
2. Sekjenter membantu kerja Sekretaris Jenderal secara fungsional.
3. Tugas Sekjenter terdiri dari:
a. Bekerjasama dengan Sekjen dalam mengelola perkembangan ISMKMI.
b. Sekretaris Jenderal Terpilih mempersiapkan peralihan kepengurusan selama setahun sebelum
dilantik dengan standar-standar yang telah ditetapkan Musyawarah Nasional di tiap tahunnya.
c. Sekretaris Jenderal Terpilih bertanggungjawab kepada Sekretaris Jenderal.
4. Wewenang Sekjenter terdiri dari:
a. Memberi rekomendasi dan masukan saran kepada Sekjen.
b. Mendampingi Sekretaris Jenderal dalam agenda ISMKMI dan kunjungan institusi.
c. Menghadiri undangan atas nama Sekretaris Jenderal dengan izin dan sepengetahuan Sekjen.
5. Masa kepengurusan Sekjenter terhitung dari munas ke munas berikutnya dengan memperhatikan
kesepakatan dari DPN dan sekjen.
6. Persyaratan Sekjenter adalah:
a. Beriman kepada Tuhan Yang Maha Esa.
b. Berkewarganegaraan Indonesia.
c. Sehat jasmani dan rohani
d. Tidak terdaftar sebagai anggota partai politik dan organisasi terlarang.
e. Tidak menjabat di organisasi manapun kecuali sebagai anggota selama periode kepengurusan.
f. Berasal dari anggota tetap ISMKMI.
g. Bersedia tidak menyelesaikan masa studi selama menjabat sebagai Sekjenter ISMKMI.
h. Tidak cacat organisasi dan tidak sedang dijatuhi sanksi organisasi maupun sanksi akademik.
i. Sekjenter tidak merokok dan/atau menggunakan obat-obatan terlarang.
j. Berkelakuan baik, memiliki integritas yang tinggi, kepemimpinan dan kemampuan bekerjasama
yang tinggi serta berwawasan yang luas.
7. Pemberhentian Sekjenter
a. Sekjenter ISMKMI dapat diberhentikan apabila:
1. Melanggar AD/ART dan/atau ketentuan lainnya
2. Permintaan sendiri secara tertulis yang diketahui oleh institusi asal Sekjenter
b. Pemberhentian dilakukan dalam Munaslub
ISMKMI
Ikatan Senat Mahasiswa Kesehatan Masyarakat Indonesia

Pasal 10
Koordinator Wilayah
1. Koordinator Wilayah yang selanjutnya disingkat Korwil adalah pelaksana harian tertinggi di
wilayahnya yang dipilih dan disahkan dalam Musyawarah Wilayah.
2. Tugas Korwil terdiri dari:
a. Korwil bertanggung jawab kepada Musyawarah Wilayah dan bertanggung jawab secara
administratif kepada Sekjen.
b. Korwil melakukan koordinasi kegiatan-kegiatan yang ada di wilayah kerjanya.
c. Mewakili Sekjen apabila berhalangan hadir di wilayah kerjanya.
d. Memberikan dan menyampaikan Laporan Kordinasi baik secara lisan dan tulisan pada akhir
kepengurusan di Musyawarah Wilayah.
e. Mengawasi kinerja koordinator daerah.
f. Memberikan laporan koordinasi tengah kepengurusan secara administrasi kepada institusi di
wilayahnya.
3. Wewenang Korwil terdiri dari:
a. Memilih, menetapkan, melantik, dan atau memberhentikan perangkat pembantu.
b. Meneruskan arahan kegiatan kepada perangkat pembantu dan Koordinator Daerah.
c. Berhak meminta pertanggungjawaban perangkat pembantu dan Koordinator Daerah.
d. Melantik Koordinator Daerah.
e. Memberi mandat kepada perangkat pembantu dan atau korda untuk menghadiri atau
mengikuti agenda yang diperuntukkan bagi Korwil.
4. Masa kepengurusan Korwil terhitung dari muswil ke muswil berikutnya dengan memperhatikan
kesepakatan dari DPN dan Korwil serta diketahui oleh Sekjen.
5. Persyaratan Korwil terdiri dari:
a. Beriman kepada Tuhan Yang Maha Esa.
b. Berkewarganegaraan Indonesia.
c. Sehat jasmani dan rohani.
d. Tidak terdaftar sebagai anggota partai politik dan organisasi terlarang.
e. Tidak menjabat di organisasi manapun kecuali sebagai anggota selama periode kepengurusan.
f. Berasal dari anggota tetap ISMKMI.
g. Bersedia tidak menyelesaikan masa studi selama menjabat sebagai Korwil ISMKMI.
h. Tidak cacat organisasi dan tidak sedang dijatuhi sanksi organisasi maupun sanksi
akademik.
i. Korwil tidak merokok dan/atau menggunakan obat-obatan terlarang.
j. Berkelakuan baik, memiliki integritas yang tinggi, kepemimpinan dan kemampuan bekerjasama
yang tinggi serta berwawasan yang luas.
6. Pemberhentian Korwil
a. Korwil ISMKMI dapat diberhentikan apabila:
1. Melanggar AD/ART dan/atau ketentuan lainnya.
2. Permintaan sendiri secara tertulis yang diketahui oleh institusi asal Korwil.
b. Pemberhentian dilakukan dalam Muswillub.
ISMKMI
Ikatan Senat Mahasiswa Kesehatan Masyarakat Indonesia

Pasal 11

Koordinator Daerah
1. Koordinator daerah yang kemudian disingkat Korda adalah pelaksana harian tertinggi di daerahnya
yang dipilih dan disahkan di musyawarah wilayah.
2. Tugas Korda terdiri dari:
a. Melaksanakan segala aktivitas organisasi di wilayah kerjanya sesuai arahan Korwil.
b. Melakukan koordinasi terkait kegiatan yang ada di wilayah kerjanya kepada institusi.
c. Mewakili Sekjen atau Korwil apabila berhalangan hadir di wilayah kerjanya.
3. Wewenang Korda terdiri dari:
a. Memilih, menetapkan, melantik, dan atau memberhentikan perangkat pembantu
b. Meminta pertanggungjawaban perangkat pembantu.
c. Memberikan mandat kepada perangkat pembantu apabila tidak dapat menghadiri kegiatan ISMKMI
di daerah kerjanya.
4. Masa kepengurusan Korda terhitung dari muswil ke muswil berikutnya dengan memperhatikan
kesepakatan dari Korwil dan Korda serta diketahui oleh DPN dan Sekjen.
5. Persyaratan Korda terdiri dari:
a. Beriman kepada Tuhan Yang Maha Esa.
b. Berkewarganegaraan Indonesia.
c. Sehat jasmani dan rohani
d. Tidak terdaftar sebagai anggota partai politik dan organisasi terlarang.
e. Tidak menjabat di organisasi manapun kecuali sebagai anggota.
f. Berasal dari anggota tetap ISMKMI.
g. Bersedia tidak menyelesaikan masa studi selama menjabat sebagai Korda ISMKMI.
h. Tidak cacat organisasi dan tidak sedang dijatuhi sanksi organisasi maupun sanksi
akademik.
i. Korda tidak merokok dan/atau menggunakan obat-obatan terlarang terlarang.

j. Berkelakuan baik, memiliki integritas yang tinggi, kepemimpinan dan kemampuan bekerjasama
yang tinggi serta berwawasan yang luas.
ISMKMI
Ikatan Senat Mahasiswa Kesehatan Masyarakat Indonesia

Pasal 12
Kelompok Kerja
1. Kelompok kerja yang selanjutnya disingkat Pokja adalah pelaksana kerja harian ISMKMI di tingkat
institusi.
2. Melakukan koordinasi dan memberikan laporan kepada Korda serta bertanggung jawab kepada ketua
Lembaga Eksekutif Mahasiswa di Institusinya.
3. Pokja dibentuk dan diatur sesuai kebutuhan institusi.

Pasal 13
Badan Semi Otonom
1. Badan Semi Otonom atau yang disingkat dengan BSO adalah suatu badan bentukan Sekretaris
Jenderal yang bergerak dibidang tertentu.
2. Tugas
a. Membuat struktur kepengurusan yang dapat memperlancar keberlangsungan organisasi sesuai
arahan Sekretaris Jenderal.
b. Membuat laporan pertanggungjawaban kepada Sekretaris Jenderal.
3. Wewenang
a. Mengatur dan membuat aturan sendiri yang tidak bertentangan dengan AD ART ISMKMI.
b. Mendapat pengawasan dan perlindungan dari Sekretaris Jenderal.
c. Mendapatkan anggaran dari ISMKMI.
ISMKMI
Ikatan Senat Mahasiswa Kesehatan Masyarakat Indonesia

BAB V
FORUM
Pasal 14
Musyawarah Nasional
1. Musyawarah Nasional yang kemudian disingkat Munas adalah forum tertinggi musyawarah ISMKMI
2. Wewenang Munas terdiri dari:
a. Membahas, menetapkan, dan mengesahkan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga.
b. Membahas, menetapkan, dan mengesahkan Petunjuk Teknis Organisasi.
c. Membahas, menetapkan, dan mengesahkan Garis Besar Haluan Organisasi.
d. Membahas, menetapkan,dan mengesahkan Rencana strategi ISMKMI setiap 5 tahun sekali
e. Membahas, menetapkan, dan mengesahkan peraturan atau ketentuan lain yang dianggap perlu
untuk memperlancar munas yang tidak bertentangan dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah
Tangga.
f. Membahas, menetapkan, dan mengesahkan rekomendasi yang berkaitan dengan ISMKMI dan
kesehatan masyarakat pada umumnya.
g. Membahas, menetapkan dan mengesahkan untuk menerima atau menolak laporan pengawasan
kinerja dari DPN.
h. Membahas, menetapkan, dan mengesahkan kriteria DPN.
i. Membahas, menetapkan, dan mengesahkan kriteria Sekjenter.
j. Memilih, menetapkan, dan melantik DPN.
k. Membahas, menetapkan dan mengesahkan untuk menerima atau menolak laporan
pertanggungjawaban dari Sekretaris Jenderal.
l. Memilih, menetapkan, dan melantik Sekjenter.

m. Menetapkan, melantik, dan mengesahkan Sekjen.


n. Merumuskan dan menetapkan program kerja ISMKMI nasional dengan rekomendasi program kerja
disiapkan oleh sekjenter.

o. Menetapkan dan mengesahkan status keanggotaan.


p. Menetapkan sanksi penurunan atau pencabutan status keanggotaan.
q. Menyelesaikan masalah tertentu yang diamanahkan kepada Musyawarah Nasional.
r. Membahas, menetapkan, dan mengesahkan besaran iuran anggota.
s. Membahas, menetapkan, dan mengesahkan penyelenggaraan Musyawarah Nasional berikutnya
serta agenda rutin nasional yang lain.
t. Membahas dan menetapkan pembekuan Organisasi ISMKMI.
u. Membahas dan menetapkan pembubaran Organisasi ISMKMI.

3. Musyawarah Nasional dirangkaikan dengan kegiatan:


a. Temu Ilmiah Nasional ISMKMI (Public Health Award Competition/PHAC).
ISMKMI
Ikatan Senat Mahasiswa Kesehatan Masyarakat Indonesia

Pasal 15
Musyawarah Nasional Luar Biasa
1. Musyawarah Nasional Luar Biasa yang selanjutnya disingkat Munaslub adalah musyawarah anggota
yang membahas agenda sidang permasalahan yang besar dan mendesak untuk segera diatasi.
2. Munaslub dapat dilakukan apabila :
a. Terjadi kekosongan Sekjen.
b. Terjadi kekosongan Sekjenter.
c. Apabila terdapat hal-hal yang mendesak dalam internal organisasi dan atas permintaan sekurang-
kurangnya ½ n + 1 dari jumlah wilayah ISMKMI dan dianggap sah jika dihadiri dari jumlah 2/3

anggota tetap ISMKMI.


3. Wewenang Munaslub terdiri dari:
a. Membahas, menetapkan, dan mengesahkan kriteria Sekjen
b. Membahas, menetapkan, dan mengesahkan kriteria Sekjenter
c. Membahas, menetapkan, dan mengesahkan kriteria DPN

d. Memilih, mengangkat, dan memberhentikan Sekjen.


e. Memilih, mengangkat, dan memberhentikan Sekjenter.
f. Memilih, mengangkat, dan memberhentikan DPN
g. Membahas, menetapkan, dan mengesahkan peraturan atau ketentuan lain yang dianggap perlu
untuk memperlancar munaslub yang tidak bertentangan dengan Anggaran Dasar dan Anggaran
Rumah Tangga.

h. Memilih, dan mengangkat hal-hal yang dianggap perlu oleh anggota ISMKMI.
i. Mendengar pandangan umum dan rekomendasi dari DPN.
j. Membahas dan menetapkan pembekuan organisasi ISMKMI.
k. Membahas dan menetapkan pembubaran organisasi ISMKMI.
ISMKMI
Ikatan Senat Mahasiswa Kesehatan Masyarakat Indonesia

Pasal 16
Rapat Pimpinan Nasional
1. Rapat Pimpinan Nasional yang selanjutnya disingkat Rapimnas merupakan pertemuan Pimpinan
Lembaga Eksekutif Mahasiswa anggota ISMKMI, Korda, Korwil dan DPN.
2. Rapimnas dilaksanakan sekali di pertengahan periode kepengurusan Sekjen.
3. Wewenang Rapimnas terdiri dari:

a. Mengevaluasi Rencana Strategi

b. Menyelesaikan hal yang berkaitan dengan permasalahan internal dan eksternal ISMKMI.
c. Membahas, menetapkan dan mengesahkan laporan pertanggungjawaban dari Sekretaris Jenderal.
d. Membahas, menetapkan dan mengesahkan laporan pengawasan dan kinerja dari DPN

e. Membahas, menetapkan, dan mengesahkan peraturan atau ketentuan lain yang dianggap perlu
untuk memperlancar rapimnas yang tidak bertentangan dengan Anggaran Dasar dan Anggaran
Rumah Tangga.
4. Rapimnas dirangkaikan dengan kegiatan:
a. Temu Ilmiah Nasional ISMKMI (Public Health Award Competition/ PHAC).
ISMKMI
Ikatan Senat Mahasiswa Kesehatan Masyarakat Indonesia

Pasal 17
Musyawarah Wilayah

1. Musyawarah Wilayah yang selanjutnya disingkat Muswil adalah musyawarah anggota yang
memegang kekuasaan tertinggi di wilayahnya.
2. Muswil dilakukan dalam 1 (satu) kali periode kepengurusan Korwil.
3. Wewenang Muswil terdiri dari :
a. Membahas, menetapkan, dan mengesahkan untuk menerima atau menolak laporan koordinasi dari
Korwil.
b. Membahas, menetapkan, dan mengesahkan kriteria Korwil
c. Membahas, menetapkan, dan mengesahkan kriteria Korda
d. Memilih, menetapkan, dan melantik Korwil.
e. Membahas, menetapkan, dan mengesahkan rekomendasi yang berkaitan dengan mekanisme kerja
wilayah.
f. Mendengarkan dan membahas laporan pengawasan dan rekomendasi dari DPN.
g. Membahas, menetapkan, dan mengesahkan peraturan atau ketentuan lain yang dianggap perlu
untuk memperlancar muswil yang tidak bertentangan dengan Anggaran Dasar dan Anggaran
Rumah Tangga
h. Membahas, menetapkan, dan mengesahkan untuk menerima atau menolak Laporan
Pertanggungjawaban Korda.
i. Memilih, menetapkan, dan melantik Korda.

Pasal 18
Musyawarah Wilayah Luar Biasa
1.Musyawarah Wilayah Luar Biasa yang selanjutnya disingkat Muswillub adalah musyawarah anggota
di wilayah yang membahas agenda sidang permasalahan yang besar dan mendesak untuk segera
diatasi.
2.Muswillub dapat dilakukan apabila :
a. Terjadi kekosongan Korwil.
b. Apabila terdapat hal-hal yang mendesak dalam internal wilayah dan atas permintaan
sekurang-kurangnya ½ n + 1 dari jumlah daerah ISMKMI di wilayah tersebut dan dianggap
sah jika dihadiri 2/3 dari jumlah anggota tetap ISMKMI di wilayah tersebut.
3.Wewenang Muswillub terdiri dari:
a. Membahas, menetapkan, dan mengesahkan kriteria Korwil
b. Memilih, mengangkat, dan memberhentikan Korwil
c. Membahas perihal masalah yang besar dan mendesak
d. Mendengar pandangan umum dan rekomendasi dari DPN.
e. Membahas, menetapkan, dan mengesahkan peraturan atau ketentuan lain yang dianggap
perlu untuk memperlancar muswillub yang tidak bertentangan dengan Anggaran Dasar dan
Anggaran Rumah Tangga.
ISMKMI
Ikatan Senat Mahasiswa Kesehatan Masyarakat Indonesia

Pasal 19
Rapat Kerja Daerah
1. Rapat Kerja Daerah yang selanjutnya disingkat Rakerda diadakan satu kali dalam satu periode
kepengurusan Koordinator Daerah.
2. Wewenang Rakerda, antara lain:
a. Membahas SWOT ISMKMI, AD, ART, GBHO, RENSTRA, PTO dan Panduan kerja DPN
ISMKMI.

b. Membahas dan menetapkan program kerja ISMKMI daerah dalam satu periode kepengurusan
Korda berdasarkan program kerja ISMKMI nasional.
c. Membahas, menetapkan dan mengesahkan penyelenggara Rakerda berikutnya serta agenda rutin
daerah lainnya.
d. Membahas, menetapkan, dan mengesahkan peraturan atau ketentuan lain yang dianggap perlu
untuk memperlancar rakerda yang tidak bertentangan dengan Anggaran Dasar dan Anggaran
Rumah Tangga
e. Rapat Koordinasi (Rakor) antara Pokja ISMKMI institusi.

Pasal 20
Agenda Wajib Anggota Tetap ISMKMI
1. Melaksanakan pengenalan ISMKMI ke Mahasiswa Baru.
2. Melaksanakan Capacity Building ISMKMI tingkat Institusi (Basic Training of Public Health/BToPH).
3. Membahas SWOT ISMKMI, AD, ART, GBHO, PTO, RENSTRA dan Panduan kerja DPN ISMKMI.
4. Membahas program kerja ISMKMI untuk sinergis dengan program kerja BEM/HIMA Kesehatan
Masyarakat.
5. Melaksanakan Kewajiban Institusi anggota sesuai AD/ART ISMKMI (berperan aktif dalam kegiatan
dan arahan ISMKMI).
6. Membahas persiapan rekomendasi representatif pengurus ISMKMI dari institusinya.

BAB VI
KEUANGAN
Pasal 21
Keuangan
1. Uang pokok adalah uang yang dibayarkan setiap institusi ketika mendaftar sebagai anggota tetap pada
saat Munas dan besarnya diatur dalam Petunjuk Teknis Organisasi.
2. Iuran anggota ditetapkan dalam jumlah yang sama untuk tiap anggota ISMKMI dan
pembayaran dilakukan satu tahun sekali.

3. Uang dari sumber halal yang dapat dipertanggungjawabkan diperoleh dari usaha perangkat pembantu
dan/atau bantuan donatur.
ISMKMI
Ikatan Senat Mahasiswa Kesehatan Masyarakat Indonesia

Pasal 22
Anggaran Kegiatan
1. Anggaran kegiatan diperoleh dari uang pokok, iuran anggota, dan sumber uang yang halal
2. Penggunaan keuangan ismkmi disesuaikan dengan kegiatan yang dilaksanakan.
BAB VII
KESEKRETARIATAN
Pasal 23
Administrasi ISMKMI
Kop surat, nomor surat, stempel, amplop, format surat, format database, dan format laporan
pertanggungjawaban ISMKMI akan diatur dalam Petunjuk Teknis Organisasi.
ISMKMI
Ikatan Senat Mahasiswa Kesehatan Masyarakat Indonesia

Pasal 24
Atribut ISMKMI

1. Bentuk dan makna logo ISMKMI terdiri dari:

a. Logo ISMKMI berbentuk segitiga sama sisi dengan tiap sisi berwarna ungu dan warna dasar
putih.
1) Bentuk segitiga sama sisi bermakna segitiga epidemiologi.
2) Segitiga berwarna ungu bermakna pengabdian.
3) Warna dasar putih bermakna bersih dan suci.
b. Terdapat tulisan IKATAN SENAT MAHASISWA di sisi sebelah kiri dan KESEHATAN
MASYARAKAT INDONESIA di sisi sebelah kanan.
c. Terdapat gambar Kepulauan Indonesia melambangkan anggota ISMKMI terdiri dari institusi
kesehatan masyarakat yang berada dari Sabang sampai Merauke.
d. Terdapat 3 buah bendera Indonesia yang melambangkan Tridarma Perguruan Tinggi; Pendidikan,
Penelitian dan Pengabdian Masyarakat.
e. Terdapat tulisan ISMKMI yang setiap warna hurufnya berbeda-beda yang masing- masing
menggambarkan warna institusi pendiri (Universitas Hasanuddin, Universitas Diponegoro,
Universitas Sumatera Utara, Universitas Airlangga, dan Universitas Indonesia) yaitu:
1) Huruf I berwarna merah.
2) Huruf S berwarna biru.
3) Huruf M berwarna hijau tua.
4) Huruf K berwarna biru.
5) Huruf M berwarna kuning.
6) Huruf I berwarna hijau tua.
2. Bendera ISMKMI berwarna dasar putih dan terdapat logo ISMKMI.
3. Lencana ISMKMI.
4. Mars ISMKMI.
5. Hymne ISMKMI.
6. Hal-hal yang berhubungan dengan atribut yang belum diatur di Anggaran Rumah Tangga akan diatur
dalam Petunjuk Teknis Organisasi.
ISMKMI
Ikatan Senat Mahasiswa Kesehatan Masyarakat Indonesia

BAB VIII
PELANGGARAN, SANKSI DAN PEMBELAAN
Pasal 25
Pelanggaran
1. Pelanggaran ISMKMI terdiri dari pelanggaran ringan dan pelanggaran berat
2. Pelanggaran ringan terdiri dari:
a. Melanggar PTO, GBHO, dan peraturan/ketentuan lain di luar dari AD/ART ISMKMI
b. Jika tidak mengikuti agenda forum ISMKMI baik nasional, wilayah, maupun daerah sebanyak satu
kali tanpa disertai alasan yang jelas
c. Tidak menjunjung tinggi nama, citra, dan kehormatan ISMKMI
3. Pelanggaran berat terdiri dari:
a. Melanggar AD/ART ISMKMI
b. Melakukan pencemaran nama baik ISMKMI
c. Tidak mengikuti agenda forum ISMKMI nasional, wilayah, maupun daerah sebanyak tiga kali
berturut-turut dan/atau lima kali tidak berturut-turut tanpa disertai alasan yang jelas
d. Melakukan pelanggaran ringan sebanyak tiga kali

Pasal 26
Sanksi
1. Sanksi pelanggaran ISMKMI terdiri dari pelanggaran sanksi pelanggaran ringan dan berat
2. Sanksi pelanggaran ringan terdiri dari:
a. Peringatan
b. Skorsing
3. Sanksi pelanggaran berat terdiri dari:
a. Penurunan status keanggotaan
b. Pencabutan status keanggotaan
4. Tata cara pemberian sanksi selanjutnya dijelaskan dalam Petunjuk Teknis Organisasi.
Pasal 27
Pembelaan
1. Anggota yang dikenakan sanksi atas pelanggaran ringan dapat mengajukan pembelaan secara tertulis
kepada Sekretaris Jenderal selambat-lambatnya 1 bulan sejak sanksi dijatuhkan.
2. Anggota yang dikenakan sanksi atas pelanggaran berat dapat mengajukan pembelaan secara tertulis
kepada Sekretaris Jenderal selambat-lambatnya 1 bulan sejak sanksi dijatuhkan dan pembelaan secara
lisan pada saat Musyawarah Nasional.
ISMKMI
Ikatan Senat Mahasiswa Kesehatan Masyarakat Indonesia

BAB IX
PERUBAHAN ANGGARAN RUMAH TANGGA
Pasal 27
1. Perubahan Anggaran Rumah Tangga dapat dilakukan dalam Munas yang dihadiri sekurang-kurangnya
½ n + 1 dari jumlah seluruh anggota tetap ISMKMI dan disetujui oleh lebih 2 / 3 jumlah anggota tetap
yang hadir

2. Pasal – pasal yang akan diubah harus ditentukan terlebih dahulu dan diberikan redaksi perubahan.

BAB X

ATURAN TAMBAHAN
Pasal 28

1. Hal-hal yang belum diatur dalam Anggaran Rumah Tangga ini akan diatur dalam Musyawarah
Nasional atau Musyawarah Nasional Luar Biasa.

2. Aturan-aturan lainnya tidak boleh bertentangan dengan anggaran rumah tangga ini

BAB XI

ATURAN PENUTUP
Pasal 29
1. Setiap anggota ISMKMI dianggap telah mengetahui isi Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah
Tangga setelah dilakukan publikasi melalui Munas dan media resmi ISMKMI.

2. Dengan berlakunya Anggaran Rumah Tangga ini maka Anggaran Rumah Tangga sebelumnya
dianggap tidak berlaku lagi

Anda mungkin juga menyukai