Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

Pengantar Hukum Bisnis


Pengantar Umum Tentang Hukum

Oleh : Kelompok 1

Eka Saputriani (20.01.031.008)

Erna Wahyuni (20.01.031.056)

Dewi Lestari (20.01.031.055)

Rheisnandia Pradipta Utami (20.01.031.012)

Dosen Pengampu:

Andi Rusni, M.M

Program Studi Manajemen


Fakultas Ekonomi Dan Bisnis
Universitas Teknologi Sumbawa
Tahun Ajaran 2022/2023

i
Kata Pengantar

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya, penulis dapat
menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Pengantar Umum Tentang Hukum”. Makalah
disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Pengantar Hukum Bisnis. Selain itu, makalah ini
bertujuan menambah wawasan tentang seberapa besar peran budaya dan politik dalam bisnis
internasional bagi para pembaca dan juga bagi penulis. Penulis mengucapkan terima kasih
kepada Bapak Andi Rusni, M.M selaku Dosen Mata Kuliah Pengantar Hukum Bisnis. Ucapan
terima kasih juga disampaikan kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian
makalah ini. Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, saran dan
kritik yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Sumbawa , 2 Maret 2022

Kelompok 1

ii
LEMBAR PENGESAHAN
KELOMPOK 1

ANGGOTA : 4 Orang

NAMA : 1. EKA SAPUTRIANI (20.01.031.008)

2. ERNA WAHYUNI (20.01.031.056)

3. DEWI LESTARI (20.01.031.055)

4. RHEISNANDIA PRADIPTA UTAMI (20.01.031.012)

KELAS : MJ 20-B

PRODI : MANAJEMEN

JUDUL MAKALAH : PENGANTAR UMUM TENTANG HUKUM

KETERANGAN : Makalah ini Telah diperiksa dan di sahkan

PADA TANGGAL : 5 Maret 2022

Dosen Pengampu

Andi Rusni , M.M

DAFTAR ISI

iii
DAFTAR ISI..................................................................................................................................................iv
BAB 1 PENDAHULUAN.................................................................................................................................1
A. LATAR BELAKANG............................................................................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH.......................................................................................................................1
C. TUJUAN MASALAH...........................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................................................2
A. PENGERTIAN HUKUM......................................................................................................................2
B. KAIDAH HUKUM dan ALASAN KEBERADAAN HUKUM.....................................................................3
C. KONSEP-KONSEP DASAR TENTANG HUKUM....................................................................................4
D. FUNGSI DAN TUJUAN HUKUM.........................................................................................................9
E. JENIS-JENIS HUKUM.........................................................................................................................9
F. SUMBER HUKUM...........................................................................................................................11
BAB III PENUTUP........................................................................................................................................13
A. KESIMPULAN..................................................................................................................................13
B. KRITIK DAN SARAN.........................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................................................14

iv
BAB 1
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Menurut kodratnya manusia sebagai makhluk sosial . Ia selalu hidup bersama dan
berkelompok , serta kelompok manusia itulah yang disebut dengan masyarakat .Di dalam
kehidupan antar masyarakat itu menyebabkan adanya interaksi , kontak maupun
hubungan satu sama lain . Kontak dapat berarti hubungan yang menyenangkan atau
hubungan yang menimbulkan konflik atau pertentangan .
Hubungan yang menyenangkan atau hubungan yang dapat menimbulkan
pertentangan akan banyak menciptakan kepentingan tidak mustahil . Mengingat akan
banyaknya kepentingan yang tidak mustahil dapat menciptakan terjadinya konflik sesama
manusai . Konflik atau pertentangan terjadi apabila dalam melaksanakan atau mengejar
kepentingannya dapat merugikan orang lain . Di dalam kehidupan masyarakat hal-hal
tersebut tidak dapat dihindarkan
Maka dari itu pentingnya masyarakat untuk mengenal hukum sebagai kaidah
pengatur norma sosial lebih dalam agar konflik-konflik yang terjadi dapat dihindarkan
sehingga fungsi hukum untuk menjamin rasa aman di masyarakat dapat terlaksana.

B. RUMUSAN MASALAH
1.) Apa pengertian hukum ?
2.) Apa itu kaidah hukum dan alasan keberadaan hukum?
3.) Bagaimana konsep dasar tentang hukum?
4.) Apa saja jenis-jenis hukum?
5.) Apa saja sumber hukum formal ?

C. TUJUAN MASALAH
1.) Agar dapat memahami pengertian hukum
2.) Agar dapat mengetahui kaidah hukum dan alasan keberadaan hukum
3.) Agar dapat memahami konsep dasar tentang hukum
4.) Agar dapat mengetahui jenis-jenis hukum
5.) Agar dapat mengetahui sumber hukum formal

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN HUKUM
- Pengertian hukum secara umum
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pengertian hukum adalah
peraturan atau adat yang secara resmi dianggap mengikat, yang dikukuhkan oleh
penguasa atau pemerintah. Hukum juga dapat diartikan sebagai undang-undang,
peraturan, dan sebagainya guna mengatur pergaulan hidup masyarakat.

- Pengertian hukum menurut para ahli


1. Leon Dugult
Leon Dugult merupakan ahli hukum asal Prancis. Menurutnya, hukum adalah
tingkah laku para anggota masyarakat yang harus dipatuhi sebagai jaminan
kepentingan bersama.

2. Ernest Utrecht
Menurut ahli hukum dari Belanda ini, hukum adalah himpunan peraturan yang
mengatur kehidupan. Peraturan tersebut dapat berupa perintah atau larangan yang
mengatur tata tertib dalam suatu masyarakat dan harus ditaati oleh seluruh
anggota masyarakat.

3. Prof. Mr. E.M. Meyers


Meyers mengartikan hukum sebagai semua aturan yang mengandung
pertimbangan kesusilaan. Perwujudan hukum tercermin pada tingkah laku
manusia dalam masyarakat dan menjadi pedoman-pedoman penguasa negara
dalam melakukan tugasnya.

4. Drs. C.S.T. Kansil


Kansil menyatakan bahwa hukum bisa menciptakan ketertiban dalam pergaulan
manusia. Hal ini dimaksudkan untuk memelihara keamanan dan ketertiban dalam
masyarakat.

5. R. Soeroso
Soeroso berpendapat, pengertian hukum adalah himpunan peraturan yang dibuat
oleh pihak berwenang dengan tujuan mengatur tata kehidupan masyarakat.

2
Karakteristik dari hukum adalah memerintah, melarang, serta memaksa dengan
menjatuhkan sanksi hukum yang mengikat bagi siapa pun yang melanggar.

6. J.C.T Simorangkir
Hukum merupakan peraturan yang bersifat memaksa dan berfungsi sebagai
pedoman tingkah laku manusia dalam masyarakat yang disusun oleh lembaga
berwenang. Hukum memiliki konsekuensi bagi siapa saja yang melanggar.

- Pengertian hukum dari berbagai sudut pandang konsep hukum


1. Hukum adalah asas-asas kebenaran dan keadilan yang bersifat kodrati
2. Hukum adalah norma-norma positif di dalam sistem perundang-undangan
hukum nasional
3. Hukum adalah apa yang diputuskan oleh hakim secara in concreto dan
tersistematisasi sebagai judge made law.
4. Hukum adalah pola-pola perilaku sosial terlembagakan, eksis sebagai variable
sosial yang empirik.
5. Hukum adalah manifestasi makna-makna simbolik dari para pelaku sosial
sebagai sesuatu yang tampak dalam interaksi antar mereka.

B. KAIDAH HUKUM dan ALASAN KEBERADAAN HUKUM


a. Kaidah Hukum
Kaidah hukum adalah peraturan yang dibuat oleh penguasa masyarakat
atau penguasa Negara, yang mengikat setiap orang dan berlakunya dapat
dipaksakan oleh aparat Negara , sehingga berlakunya kaidah hukum dapat
dipertahankan. Kaidah hukum ditujukan kepada sikap lahir manusia . Kaidah
hukum tidak mempersoalkan apakah sikap batin seseorang itu baik atau buruk ,
yang diperhatikan adalah bagaimana perbuatan orang tersebut . Kaidah hukum
tidak memberikan sanksi kepada seseorang yang mempunyai sikap batin yang
buruk , tetapi yang akan diberikan sanksi oleh kaidah hukum adalah perwujudan
sikap batin yang buruk yang diekspresikan dalam perbuatan konkrit . Sanksi bagi
peanggar kaidah hukum datang dari luar diri manusia yang bersifat heteronom.
Kaidah hukum tidak hanya memberikan kewajiban akan tetapi juga memberikan
hak .
Contoh :
Barang siapa dengan sengaja menghilangkan nyawa orang lain , karena
pembunuhan biasa , dipida dengan pidana penjara paing ama lima belas tahun
( Pasal 338 KUHP) . Kejahatan ini disebut pembunuhan dalam peristiwa ini perlu
dibuktikan suatu perbuatan yang mengakibatkan kematian orang lain , dan
kematian memang disengaja . Apabila kematian tidak disengaja , tidak dikenakan
pasal 338 KUHP, mungkin dapat dikenakan pasal 359 KUHP.

3
b. Alasan keberadaan hukum
Pada hakikatnya hukum baru ada , hukum dipersoalkan apabila terjadi
pelanggaran terhadap kaidah hukum, ada konflik , dan ada kebatilan ( un law, on
recht ) . Kalau segala sesuatu berlangsung dengan tertib , lancar tanpa terjadi
konflik atau pelanggaran hukum , maka tidak akan ada orang yang
mempersoalkan hukum. Oleh karena itu , alasan keberadaan hukum adalah
konflik kepentingan.

C. KONSEP-KONSEP DASAR TENTANG HUKUM


a. Subjek Hukum
Subjek hukum adalah segala sesuatu yang dapat memperoleh hak dan
kewajiban hukum, yang dapat memperoleh keduanya adalah manusia. Tidak
hanya manusia, terdapat juga subjek hukum yang bukan manusia yaitu Badan
Hukum. Badan hukum adalah oraganisasi atau kelompok manusia yang
mempunyai tujuan tertentu yang dapat menyandang hak dan kewajiban .

Hukum Objektif dan Hukum Subjektif


Hukum Objektif adalah aturan-aturan yang mengatur hubungan antara
sesama anggota masyarakat . Hubungan antar sesama anggota yang diatur hukum
disebut hubungan hukum. Anggota masyarakat yang mengaadakan hubungan
hukum disebut subjek hukum. Hukum objektif tidak hanya mengatur, tetapi juga
memaksa
Hukum Subjektif adalah kewenangan atau hak yang diperoeh
berdasarkan hukum objektif ,berdasarkan mana yang satu mempunyai hak, yang
lain mempunyai kewajiban.

b. Hak dan Kewajiban


 Pengertian hak
Hak adalah kewenangan yang diberikan oleh hukum objektif kepada
subjek hukum . Hak dapat dibedakan menjadi dua yaitu :
1) Hak Mutlak
Hak mutlak yaitu kewajiban atau kekuasaan mutlak yang diberikan
oeh hukum kepada subjek hukum, misalnya hak asasi manusia .
2) Hak Reatif
Hak relatif yaitu hak yang memberikan kewenangan kepada seseorang
atau beberapa orang untuk menuntut agar orang lain melakukan
sesuatu atau tidak melakukan sesuatu, misalnya Hak pembeli untuk
menerima barang dari penjual.

4
Timbul dan lenyapnya hak

- Timbulnya hak
Hak itu timbul manakala ada peristiwa hukum misalnya adanya perjanjian jua-beli
, perjanjian sewa-menyewa. Hak timbul karena beberapa hal :
1. Karena adanya subjek hukum baru, baik berupa orang atau badan hukum
2. Karena adanya perjanjian yang telah disepakati oleh para pihak yang
mengadakan perjanjian.
3. Karena adanya kerugian yang diderita oleh seseorang akibat kesalahan orang
lain
4. Karena seseorang yang telah melakukan kewajiban baru merupakan syarat
untuk memperoleh hak itu .
5. Karena Daluawarsa

- Lenyap atau hapusnya hak


Hak lenyap karena beberapa hal :
1. Pemegang hak yang bersangkutan meninggal dunia dan tidak ada pengganti
atau ahli waris
2. Masa berlakunya hak telah habis dan tidak diperpanjang lagi
3. Teah diterimanya sesuatu benda yang menjadi objek hak
4. Kewajiban yang merupakan syarat untuk memperoleh hak sesudah dipenuhi
5. Karena daluwarsa

 Pengertian Kewajiban
Kewajiban yaitu suatu beban yang diberikan oeh hukum kepada
subjek hukum .

Timbul dan lenyapnya kewajiban

Kewajiban timbul dari beberapa ha :


1. Karena diperolehnya suatu hak yang dengan syarat harus memenuhi
kewajiban
2. Karena adanya suatu perjanjian yang telah disepakati
3. Karena kesaahan seorang sehingga menimbulkan kerugian pada orang lain
4. Karena telah menikmati hal tertentu yang harus diimbangi dengan kewajiban
5. Karena daluwarsa

Kewajiban juga dapat dihapus karena beberapa sebab , yaitu :


1. Kewajiban telah beralih
2. Karena ketentuan undang-undang

5
3. Daluwarsa extinctief
4. Masa berlakunya telah habis dan tidak diperpanjang.

 Ciri-ciri hukum
 Menurut Friedrich Julius Stahl mengungkapkan ciri-ciri negara
hukum (Rechtsstaat) secara umum ada 4, yakni sebagai berikut:
1. Terdapat jaminan atas Hak Asasi Manusia
2. Terdapat pemisah (pembagi) kekuasaan untuk menjamin
terlaksanannya hak asasi manusia
3. Pelaksanaan Pemerintahan berdasarkan kepada peraturan-
peraturan yang berlaku
4. Diselenggarakannya peradilan administrasi, bila terjadi suatu
perselisihan.
 Sementara, menurut Prof. Kaelan dalam buku Pendidikan
Kewarganegaraan untuk Perguruan Tinggi (2016), ada 3, yakni:
1.Adanya pengakuan dan perlindungan hak-hak asasi yang
mengandung persamaan dalam bidang politik, hukum, sosial,
ekonomi dan kebudayaan.
1. Adanya peradilan yang bebas dari suatu pengaruh kekuasaan atau
kekuatan lain, dan tidak memihak.
2. Ada jaminan kepastian hukum, yaitu bahwa ketentuan hukum
bisa dipahami, dilaksanakan, dan aman dalam pelaksanaannya.

 Sifat Hukum
Hukum merupakan peraturan-peraturan hidup kemasyarakatan
yang dapat memaksa orang supaya mentaati tata tertib dalam masyarakat
serta memberikan sanksi yang tegas (berupa hukuman) terhadap siapa
yang tidak mau patuh mentaatinya. Dengan demikian hukum itu
mempunyai sifat mengatur dan memaksa.
Menurut Van Kant, hukum adalah serumpun peraturan yang
bersifat memaksa yang diadakan untuk mengatur dan melindungi
kepentingan orang dalam masyarakat.

 Asas-asas hukum
Asas Hukum adalah pikiran dasar yang terdapat dalam hukum konkret
atau diluar peraturan hukum konkret . Asas hukum pada sistem hukum
didunia dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu :
1. Asas hukum universal
Asas Universalitas merupakan asas yang menyatakan setiap orang
yang melakukan perbuatan pidanan dapat dituntut undang-undang

6
hukum pidana Indonesia di luar wilayah Negara untuk kepentingan
hukum bagi seluruh dunia, seperti :

 Ius cogens, doktrin bahwa hukum normanya


bersifat memaksa (peremptory norm). Beberapa
prinsip Ius cogens yakni larangan terhadap
penggunaan kekerasan genoside dan
penghormatan hak asasi yang mendasar (misalnya
hak hidup, hak untuk tidak disiksa).
 Pacta sund servanda, doktrin perjanjian harus
ditaati (sanctity of contract), prinsip ini bersandar
pada asas itikad baik (bonafides) logikanya tidak
ada gunanya jika sejak semula kontrak dibuat
untuk dilanggar.
 Nebis in idem, lengkapnya “bis de eadem re
ne sit action”mengandung arti arfiah dua kali
dalam kasus tidak ada pengadilan. Asas hukum
universal ini sudah berlaku dari zaman Romawi,
dimaknai “suatu subyek hukum tidak bisa diadili
untuk suatu tuduhan yang sama, terhadap mana
sebelumnya sudah penah dilakukan proses hukum
yang tuntas dan mengikat.
 Nemo iudex in causa sua, asas nemo iudex,
dimaknai bahwa tidak ada orang yang boleh
diadili oleh hakim yang berkepentingan, prinsip
ini didukung doktrin “no conflict of interest”
diberlakukan ketat, hakim harus mengundurkan
diri atas suatu perkara jika dalam perkara itu ada
kelurganya sebagai pihak diadili. Bahkan doktrin
ini daya lakunya diperluas mengikat terhadap
advokat, konsultan, dan pejabat pajak.
 Non ultra petita, doktrin ini berasal dari bahasa
Latin, lengkapnya: “Ne eat iudex ultra petita
partium”, arti arfiahnya: jangan membuat hakim
meminta lebih dari para pihak. Prinsip ini
dimknai bahwa pengadilan/hakim dilarang
memutus melebihi dari apa yang dimohonkan atau digugat.
 Ex aequo et bono, doktrin ini dimaknai bahwa
pada prinsipnya demi keadilan pengadilan/hakim
dapat memutus apa yang dipandang wajar dan
adil yang diserahkan memutus kepadanya oleh
7
pihak yang berperkara17. Nampaknya prinsip ini
dipandang menerobos asas non ultrapetita.

2. Asas-asas hukum umum nasional


Asas Nasional Aktif disebut juga sebagai Asas Personalitas, yang
menyatakan bahwa ketentuan-ketentuan hukum pidana Indonesia
berlaku bagi WNI yang melakukan tindak pidana di luar wilayah
negara Indonesia. Asas-asas tersebut seperti :
 Asas kemanfaatan" adalah hasil Pengadaan Tanah mampu
memberikan manfaat secara luas bagi kepentingan masyarakat,
bangsa, dan Negara.
 Dengan asas usaha bersama dan kekeluargaan tata kehidupan
kenegaraan dan kemasyarakatan Indonesia modern yang cenderung
berkembang kearah indutrialisasi bergantung kepada IPTEK yang
maju, harus tetap mempertahankan kehidupan kegotong-royongan.
 Asas Demokrsi berdasar atas hukum, sehingga dalam kehidupan
kenegaraan (political life) dan kehidupan kemasyarakatan (social
life), Indonesia adalah Negara Hukum yang Demokratis.
 Asas Adil dan Merata, asas ini refleksi ideologis “Keadilan sosial
bagi seluruh rakyat Indonesia” karena itu asas adil dan merata
mewarnai keseluruhan Tata Hukum Nasional. Dengan demikian
tugas hukum bagi bangsa Indonesia adalah mewujudkan keadilan baik
keadilan procedural maupun keadilan substanti secara merata.
 Asas Perikehidupan dalam Keseimbangan, mengandung makna Tata
Hukum Nasional menjamin keseimbangan antara hak dan kewajiban
warga negara dalam berbagai bidang kehidupan sosial dan pemerintahan.
Sehubungan dengan itu, hak dan kewajiban warga Negara diposisikan
pada kedudukan yang seimbang.
 Asas Kesadaran Hukum, dimaknai baik warga masyarakat maupun
penguasa, penegak hukum harus dapat memahami, menghayati dan
mematuhi hukum sesuai doktrin negara hukum yang demokratis. Dengan
prinsip kesadaran hukum, maka hukum dapat bekerja sescara efikasi atau
efektif mencapai tujuan keadilan, kepastian hukum dan kemanfaatan
(doelmatigheid).
 Asas-asas Hukum Nasional melandasi pikiran dasar dan memberi
arah nilai hukumiah-etis bagi kaidah, aturan, asas-asas dan
lembaga berkembang menjadi sistem hukum nasional yang
merupakan taranan hukum yang meliputi hukum tertulis dan
hukum tidak tertulis.

8
D. FUNGSI DAN TUJUAN HUKUM
1. Fungsi Hukum
Fungsi hukum terdiri dari :
a. Hukum berfungsi sebagai alat ketertiban dan keteraturan masyarakat . Fungsi
ini memmberikan petunjuk kepada masyarakat bagaimana mereka harus
bertingkah laku.
b. Hukum berfungsi sebagai sarana untuk mewujudkan keadilan sosial.
c. Hukum berfungsi sebagai alat penggerak pembangunan.
d. Hukum berfungsi sebagai alat kritik
e. Hukum berfungsi sebagai sarana untuk menyelesaikan konflik.

2. Tujuan Hukum
Tujuan pokok hukum adalah menciptakan tatanan masyarakat yang tertib,
menciptakan ketertiban keseimbangan . Dengan tercapainya ketertiban diharapkan
kepentingan manusia akan terlindungi . Dalam mencapai tujuan hukum bertugas
membagi hak dan kewajiban , wewenang, dan mengatur cara memecahkan
masalah hukum serta memelihara kepastian hukum.

E. JENIS-JENIS HUKUM
Dalam Undang-undang Dasar 1945, pasal 1 ayat 3 berbunyi, “Negara Indonesia
adalah negara hukum.” Bunyi dalam Undang-undang tersebut mempertegas bahwa
negara Indonesia ini merupakan negara hukum, sehingga masyarakat yang ada di
dalamnya wajib mematuhinya.
Dalam buku Pokok-Pokok Filsafat Hukum (2006) karya Darji Darmodiharjo, hukum
bersifat mengikat masyarakat di dalamnya, sehingga Indonesia memiliki jenis hukum
yang cukup beragam.
Macam-macam hukum yang perlu diketahui oleh masyarakat diantaranya: hukum
berdasarkan bentuknya, sumbernya, tempat berlakunya, sifatnya, cara
mempertahankannya, dan berdasarkan isinya, sebagai berikut :

• Menurut bentuknya hukum dibagi menjadi 2 :


1. Hukum Tertulis, adalah hukum yang dituliskan atau dicantumkan dalam
perundang-undangan. Contoh: hukum pidana dituliskan pada KUHPidana, hukum
perdata dicantumkan pada KUHPerdata. Hukum tertulis sendiri masih dibagi menjadi
dua, yakni hukum tertulis yang dikodifikasikan dan yang tidak dikodifikasikan.
Dikodifikasikan artinya hukum tersebut dibukukan dalam lembaran negara dan
diundangkan atau diumumkan. Indonesia menganut hukum tertulis yang dikodifikasi.
Kelebihannya adalah adanya kepastian hukum dan penyederhanaan hukum serta
kesatuan hukum. Kekurangannya adalah hukum tersebut bila dikonotasikan
bergeraknya lambat atau tidak dapat mengikuti hal-hal yang terus bergerak maju.

9
2. Hukum Tidak Tertulis, adalah hukum yang tidak dituliskan atau tidak dicantumkan
dalam perundang-undangan. Contoh : hukum adat tidak dituliskan atau tidak
dicantumkan pada perundang-undangan tetapi dipatuhi oleh daerah tertentu.

• Menurut sifatnya hukum dibagi menjadi 2 :


1. Hukum yang mengatur, yakni hukum yang dapat diabaikan bila pihak-pihak yang
bersangkutan telah membuat peraturan sendiri.
2. Hukum yang memaksa, yakni hukum yang dalam keadaan apapun memiliki
paksaan yang tegas.

• Menurut sumbernya hukum dibagi menjadi 4:


1. Hukum Undang-Undang, yakni hukum yang tercantum dalam peraturan
perundang-undangan.
2. Hukum Kebiasaan (adat), yakni hukum yang ada di dalam peraturan-peraturan
adat.
3. Hukum Jurisprudensi, yakni hukum yang terbentuk karena keputusan hakim di
masa yang lampau dalam perkara yang sama.
4. Hukum Traktat, yakni hukum yang terbentuk karena adanya perjanjian antara
negara yang terlibat di dalamnya.

• Menurut tempat berlakunya hukum dibagi menjadi 3:


1. Hukum Nasional adalah hukum yang berlaku dalam suatu negara.
2. Hukum Internasional adalah hukum yang mengatur hubungan antar negara.
3. Hukum Asing adalah hukum yang berlaku di negara asing.

• Menurut isinya hukum dibagi menjadi 2:


1. Hukum Privat (Hukum Sipil), adalah hukum yang mengatur hubungan antara
perseorangan dan orang yang lain. Dapat dikatakan hukum yang mengatur hubungan
antara warganegara dengan warganegara. Contoh : Hukum Perdata dan Hukum
Dagang. Tetap dalam arti sempit hukum sipil disebut juga hukum perdata.
2. Hukum Negara (Hukum Publik) dibedakan menjadi hukum pidana, tata negara dan
administrasi negara.
a. Hukum Pidana adalah hukum yang mengatur hubungan antara warganegara dengan
negara
b. Hukum Tata Negara adalah hukum yang mengatur hubungan antara warganegara
dengan alat perlengkapan negara.
c. Hukum Administrasi Negara adalah hukum yang mengatur hubungan antar alat
perlengkapan negara, hubungan pemerintah pusat dengan daerah.

• Menurut cara mempertahankannya hukum dibagi menjadi 2:

10
1. Hukum Material, yaitu hukum yang mengatur kepentingan-kepentingan dan
hubungan-hubungan yang berwujud perintah dan larangan. Contoh Hukum Pidana,
Hukum Perdata. Yang dimaksudkan adalah Hukum Pidana Material dan Hukum
Perdata Material.
2. Hukum Formil, yaitu hukum yang mengatur cara-cara mempertahankan dan
melaksanakan hukum materiil. Contoh Hukum Acara Pidana dan Hukum Acara
Perdata.

•Hukum Berdasarkan waktu


Berdasarkan waktu berlakunya, hukum terbagi menjadi, tiga yaitu Ius constitutum,
Ius constituendum, dan Hukum asasi.
1. Ius constitutum merupakan hukum positif yang berlaku saat ini bagi suatu
masyarakat dalam suatu daerah tertentu.
2. Ius constituendum merupakan hukum yang berlaku untuk masa yang akan datang.
3. Hukum asasi merupakan hukum alam yang berlaku di manapun.

•Hukum Berdasarkan wujudnya


Berdasarkan wujudnya, hukum terbagi menjadi dua, yakni:
1. Hukum objektif, merupakan hukum dalam suatu negara yang berlaku secara
umum.
2. Hukum subjektif, merupakan hukum yang muncul dari hukum objektif dan
berlaku pada individu tertentu atau lebih. Hukum ini disebut juga dengan hak.

F. SUMBER HUKUM
Sumber hukum formal adalah sumber hukum dengan bentuk tertentu yang
merupakan dasar berlakunya hukum secara formal . Termasuk sumber hukum formal
adalah :
1. Undang-undang
Undang-undang adalah peraturan Negara yang dibentuk oleh alat Negara yang
berwenang dan mengikat masyarakat .
2. Kebiasaan
Kebiasaan adalah perbuatan manusia mengenai hal tertentu yang dilakukan
berulang-ulang.
3. Yurispudensi
Yurispudensi adaah keputusan pengadilan . Yurispudensi merupakan produk
yudikatif yang berisi kaidah hukum yang mengikat pihak-pihak yang
bersangkutan atau terhukum.
4. Traktat

11
Traktat merupakan sumber hukum dalam arti formal,karena harus memenuhi
persyaratan formal tertentu untuk dapat dinamakan traktat , lazimnya traktat ini
memuat peraturan-peraturan hukum yang mengikat secara umum.
5. Perjanjian
Perjanjian adalah hubungan hukum antara dua pihak atau lebih berdasarkan kata
sepakat untuk menimbulkan akibat hukum.
6. Doktrin
Doktrin adalah pendapat para pakar terkemuka yang besar pengaruhnya terhadap
hakim dalam mengambil keputusan.

12
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
 Pengertian Hukum
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pengertian hukum adalah
peraturan atau adat yang secara resmi dianggap mengikat, yang dikukuhkan
oleh penguasa atau pemerintah. Hukum juga dapat diartikan sebagai undang-
undang, peraturan, dan sebagainya guna mengatur pergaulan hidup
masyarakat.
 Kaidah Hukum
Kaidah hukum adalah peraturan yang dibuat oleh penguasa masyarakat atau
penguasa Negara, yang mengikat setiap orang dan berlakunya dapat
dipaksakan oleh aparat Negara , sehingga berlakunya kaidah hukum dapat
dipertahankan. Kaidah hukum ditujukan kepada sikap ahir manusia
 Alasan keberadaan hukum
Pada hakikatnya hukum baru ada , hukum dipersoalkan apabila terjadi
pelanggaran terhadap kaidah hukum, ada konflik , da nada kebatian ( un law,
on recht ) . Kalau segala sesuatu berlangsung dengan tertib ,
 Konsep Dasar Tentang Hukum
 Fungsi dan Tujuan Hukum
 Jenis-jenis Hukum
 Sumber Hukum

B. KRITIK DAN SARAN


Penulis tentunya sudah menyadari jika dalam penyusunan makalah di atas
masih banyak ada kesalahan serta jauh dari kata sempurna. Adapu nantinya
penulis akan segera melakukan perbaikan susunan makalah di atas masih
banyak ada kesalahan serta jauh dari kata sempurna.

13
DAFTAR PUSTAKA

Soerjowinoto, Petrus . 2004. Ilmu Hukum Suatu Pengantar , Buku Pedoman Mahasiswa .
Surabaya : CV. Garuda Mas Sejahtera .

Atmadja, Dewa Gede . 2018 . “ASAS-ASAS HUKUM DALAM SISTEM HUKUM “. Kerta
Wicaksanna volume 12 (hlm. 145-155). Denpasar, Indonesia.

https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5798560/pengertian-hukum-menurut-para-ahli-dan-
penggolongannya#:~:text=Dalam%20Kamus%20Besar%20Bahasa%20Indonesia,guna
%20mengatur%20pergaulan%20hidup%20masyarakat.

https://tirto.id/ciri-ciri-negara-hukum-secara-umum-ada-4-berikut-penjelasannya-gjFH

https://bantuanhukum-sbm.com/artikel-macam-macam-hukum

https://www.bola.com/ragam/read/4507288/macam-macam-hukum-beserta-penjelasannya-yang-
perlu-diketahui-dan-dipahami

14

Anda mungkin juga menyukai