Anda di halaman 1dari 12

HASIL OBSERVASI MENGENAI MANAJEMEN TENAGA

PENDIDIK DI SD ISOLA

LAPORAN
Ditujukan untuk memenuhi salah satu tugas Pengelolaan Pendidikan
Dosen ampu

Diusulkan oleh:
Budi Purnomo
Fanni Rahma Sari
Insi Alfadilah 1806989
Rama Kurnia Santosa
Taasya
Yuanita Maulidya Rosanti 1800981

DEPARTEMEN PENDIDIKAN BAHASA SUNDA


FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
TAHUN 2019
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita panjatkan kepada Allah SWT yang sudah
memberi rahmat dan hidayah sehingga penyusun bisa menyelesaikan
makalah ini. Penyusun juga mengucapkan terimakasih kepada pihak yang
sudah membantu dalam menyusun makalah dan beberapa sumber yang
sudah kami pakai sebagai data dalam makalah ini.
Penyusun sadar bahwa penyusun adalah manusia yang mempunyai
keterbatasan dalam beberapa hal. Sehingga, makalah ini tidak dapat
diselesaikan secara sempurna.
Oleh karena itu, penyusun bersedia menerima kritik dan saran dari
pembaca agar penyusun bisa memperbaiki makalah ini.
Penyusun berharap agar makalah ini bisa bermanfaat.

Bandung, 21 Oktober 2019

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.....................................................................................i
DAFTAR ISI..................................................................................................ii
BAB 1.............................................................................................................1
PENDAHULUAN..........................................................................................1
1.1. Latar belakang..................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah............................................................................2
1.3. Tujuan..............................................................................................2
1.4. Metode Penelitian............................................................................2
BAB 2.............................................................................................................3
PEMBAHASAN.............................................................................................3
2.1. Pengertian Manajemen.....................................................................3
2.2. Pengertian Tenaga Pendidikan dan Kependidikan.........................3
2.3. Tujuan Tenaga Pendidik dan Kependidikan....................................4
2.4. Manajemen Tenaga Pendidik dan Kependidikan di SD Isola.........5
BAB 3.............................................................................................................7
PENUTUP......................................................................................................7
3.1. KESIMPULAN................................................................................7
3.2. SARAN............................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................8

ii
ii
BAB 1

PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang
Tenaga pendidik dan kependidikan dalam proses pendidikan
memegang peranan strategis terutama dalam upaya membentuk watak
bangsa melalui pengembangan kepribadian dan nilai-nilai yang diinginkan.
Dipandang dari dimensi pembelajaran, peranan pendidik (Guru, Dosen,
Pamong Pelajar, Instruktur, Tutor, Widyaiswara) dalam masyarakat
Indonesia tetap dominan sekalipun teknologi yang dapat dimanfaatkan
dalam proses pembelajaran berkembang dengan sangat cepat (Herawan dan
Hartini, dalam Murni).
Karena tenaga kependidikan profesional tidak hanya menguasai
bidang ilmu, bahan ajar, dan metode yang tepat, akan tetapi mampu
memotivasi peserta didik, memiliki keterampilan yang tinggi dan wawasan
yang luas terhadap dunia pendidikan. Profesionalisme tenaga kependidikan
juga secara konsinten menjadi salah satu faktor terpenting dari mutu
pendidikan.
Tenaga kependidikan yang profesional mampu membelajarkan
murid secara efektif sesuai dengan kendala sumber daya dan lingkungan.
Namun, untuk menghasilkan guru yang profesional juga bukanlah tugas
yang mudah. Guru harus lebih dinamis dan kreatif dalam mengembangkan
proses pembelajaran siswa. Agar proses pendidikan dapat berjalan efektif
dan efisien, guru dituntut memiliki kompetensi yang memadai, baik dari
segi jenis maupun isinya.
Mutu pendidikan nasional terukur lewat ketercapaian segenap
Standar Pendidikan Nasional, meliputi standar isi, proses, kompetensi
kelulusan, pendidik dan tenaga kependidikan, sarana dan prasarana,
pengelolaan, pembiayaan dan penilaian pendidikan (PP RI No. 19 tahun
2005 telah disempurnakan dengan PP RI No 32 tahun 2013).

1
Menurut Mohd. Ansyar, Ph.D (2012), ada tiga faktor penentu
kualitas atau mutu pendidikan, yaitu “(a) orang (pendidik), (b) program
(kurikulum) dan (c) institusi (pimpinan)”. Dengan demikian upaya
pemenuhan dan perwujudan segenap standar pendidikan nasional idealnya
harus didukung oleh personal (orang) yang berkualitas, dibarengi dengan
program (kurikulum) yang baik serta institusi (pimpinan) yang efektif.
Manajemen pendidik dan tenaga kependidikan dalam tataran strategic,
managerial, maupun operational menentukan mutu, Hidayati (2016).

1.2. Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan Manajemen Pengelolaan Tenaga Pendidik
dan Kependidikan?
2. Apa saja tugas dan tujuan Tenaga Pendidik dan Kependidikan?
3. Bagaimana Manajemen Pengelolaan Tenaga Pendidik dan
Kependidikan di SDN 195 Isola?

1.3. Tujuan
Makalah ini diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Pengelolaan Pendidikan, makalah ini juga mempunyai tujuan agar menjadi
referensi yang bisa menambah pengetahuan mengenai Manajemen
Pengelolaan Tenaga Pendidik.

1.4. Metode Penelitian


Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif. Lokasi
penelitian adalah Sekolah Dasar Negeri 195 Isola. Teknik pengumpulan
data dalam penelitian ini dengan menggunakan wawancara, metode
pengamatan, dan dokumentasi.

2
BAB 2

PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Manajemen
Kata manajemen berasal dari bahasa inggris, management yang
dikembangkan dari kata to manage, yang artinya mengatur/mengelola. Kata
manage itu sendiri berasal dari Italio Maneggio yang diadopsi dari bahasa
latin managiare, yang berasal dari kata manus yang artinya tangan. Menurut
buku tentang Manajemen Pendidikan yang disusun oleh tim Dosen
administrasi pendidikan UPI, definisi tentang manajemen ialah "bekerja
dengan orang-orang untuk mencapai tujuan organisasi dengan pelaksanaan
fungsi-fungsi perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing),
penyusunan personalia (staffing), pengarahan dan kepemimpinan (leading),
dan pengawasan (controlling).
2.2. Pengertian Tenaga Pendidikan dan Kependidikan
Menurut UU No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
pasal 39 ayat 2, pendidik merupakan tenaga profesional yang bertugas
merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil
pembelajaran, melakukan pembimbingan dan pelatihan, serta melakukan
penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, terutama bagi pendidik pada
perguruan tinggi. Secara khusus tugas dan fungsi tenaga pendidik (guru dan
dosen) didasarkan pada Undang-Undang No 14 Tahun 2007, yaitu sebagai
agen pembelajaran untuk meningkatkan mutu pendidikan nasional,
pengembang ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni, serta pengabdi kepada
masyarakat. Menurut Undang-Undang No 20 Tahun 20013 tentang Sistem
Pendidikan Nasional pasal 1 ayat 5 dan 6 yang dimaksud dengan Tenaga
Kependidikan adalah anggota masyarakat yang mengabdikan diri dan
diangkat untuk menunjang penyelenggaraan pendidikan. Yang termasuk ke
dalam tenaga kependidikan adalah kepala satuan pendidikan, pendidik, dan
tenaga kependidikan lainnya.

3
Tenaga Kependidikan lainnya ialah orang yang berpartisipasi dalam
penyelenggaraan pendidikan di satuan pendidikan, walaupun secara tidak
langsung terlibat dalam proses pendidikan.
Pengembangan tenaga kependidikan atau pegawai mempunyai
cakupan makna yang luas. Secara umum pengembangan pegawai dapat
didefinisikan sebagai suatu proses merekayasa perilaku pegawai sedemikian
rupa, sehingga pegawai-pegawai dapat menunjukkan kinerja yang optimal
dalam pekerjaannya. Irawan, (1997). Definisi ini menjelaskan bahwa
pengembangan tenaga adalah merekayasa perilaku sehingga dapat dipahami
bahwa perilaku sesungguhnya dapat diubah dan diperbaiki dari suatu
keadaan ke keadaan lain yang lebih baik. Pelaksanaannya melalui proses
perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi yang sistematis.
Jadi, Manajemen pendidik dan tenaga kependidikan adalah aktivitas
yang harus dilakukan mulai dari pendidik dan tenaga kependidikan itu
masuk ke dalam organisasi pendidikan sampai akhirnya berhenti melalui
proses perencanaan SDM, perekrutan, seleksi, penempatan, pemberian
kompensasi, penghargaan, pendidikan dan latihan/pengembangan dan
pemberhentian. Manajemen pendidik dan tenaga kependidikan juga dapat
diartikan sebagai kegiatan yang mencakup penetapan norma, standar,
prosedur, pengangkatan, pembinaan, penatalaksanaan, kesejahteraan dan
pemberhentian tenaga kependidikan sekolah agar dapat melaksanakan tugas
dan fungsinya dalam mencapai tujuan sekolah.
2.3. Tujuan Tenaga Pendidik dan Kependidikan
Tujuan Manajemen Tenaga Pendidik Dan Kependidikan secara
umum adalah:
1. Memungkinkan organisasi mendapatkan dan mempertahankan
tenaga kerja yang cakap, dapat dipercaya, dan memiliki motivasi
tinggi.
2. Meningkatkan dan memperbaiki kapasitas yang dimiliki oleh tenaga
kependididkan.

4
3. Mengembangkan sistem kerja dengan kinerja tinggi yang meliputi
prosedur perekrutan dan seleksi yang ketat, sistem kompensasi yang
disesuaikan dengan kinerja, pengembangan manajemen serta
aktivitas pelatihan yang terkait dengan kebutuhan organisasi dan
individu.
4. Mengembangkan praktik manajemen dengan komitmen tinggi yang
menyadari bahwa tenaga pendidik dan kependidikan merupakan
stakeholder internal yang berharga serta membantu mengembangkan
iklim kerjasama dan kepercayaan bersama.
5. Menciptakan iklim kerja yang harmonis.
2.4. Manajemen Tenaga Pendidik dan Kependidikan di SD Isola
Hasil wawancara, dengan pertanyaan yang diajukan sebagai berikut:
1. Bagaimana pengelolaan personalia?
2. Bagaimana upaya yang dilakukan sekolah jika ada kekukarangan
guru?
3. Bagaimana peningkatan SDM?
4. Bagaimana tata tertib pegawai?
5. Adakah sanksi bagi pegawai yang melakkan pelanggaran?
6. Bagaimana upaya meningkatkan kesejahteraan pegawai?
Dapat disimpulkan jawaban narasumber sebagai berikut:
1. SD Isola memiliki guru sebanyak 22 orang. Peserta didik yang terdiri
dari laki – laki berjumlah 211 orang dan perempuan sebanyak 229
orang.
2. Upaya yang dilakukan adalah memaksimalkan guru yang ada untuk
proses pembelajaran dan staff yang ada di sekolah.
3. Peningkatan sumber daya manusia di SD Isola khususnya kepada
peserta didik dengan mengupayakan kegiatan yang berbasis
pembelajaran kurikulum 13, pembelajaran dilakukan di ruang kelas
dan luar ruangan.

5
4. Pegawai SD Isola sudah berusaha maksimal menaati tata tertib yang
berlaku di sekolah. Pegawai tidak melanggar dan mencotohkan tata
tertib yang baik kepada seluruh peserta didik khususnya.
5. Sanksi kecil di sekolah ini merupakan teguran ringan yang dilakukan
oleh kepala sekolah, selain teguran dampak dari pelanggaran aturan
pun akan terasa dengan sendirinya dari lingkungan sekitar.
6. Upaya untuk meningkatkan kesejahteraan pegawai di SD Isola salah
satunya adalah menjaga komunikasi dengan baik dan efektif. Selain
itu aturan pemberian upah atau gaji yang diterima disesuaikan
dengan kinerja kerja pegawai. Di sisi lain SD Isola menerapkan jiwa
kompetitif sesama pegawai agar menghasilkan kerja yang baik dan
berprestasi dalam bidangnya. Lingkungan bekerja di SD Isola pun
dibuat senyaman dan aman bagi pegawai juga untuk setiap orang
yang terlibat didalamnya.

6
BAB 3

PENUTUP
3.1. KESIMPULAN
Manajemen pendidik dan tenaga kependidikan adalah
aktivitas yang harus dilakukan mulai dari pendidik dan tenaga
kependidikan itu masuk ke dalam organisasi pendidikan sampai
akhirnya berhenti melalui proses perencanaan SDM, perekrutan,
seleksi, penempatan, pemberian kompensasi, penghargaan,
pendidikan dan latihan/pengembangan dan pemberhentian.
Manajemen pendidik dan tenaga kependidikan juga dapat diartikan
sebagai kegiatan yang mencakup penetapan norma, standar,
prosedur, pengangkatan, pembinaan, penatalaksanaan, kesejahteraan
dan pemberhentian tenaga kependidikan sekolah agar dapat
melaksanakan tugas dan fungsinya dalam mencapai tujuan sekolah.

3.2. SARAN
Untuk meningkatkan mutu tenaga kependidikan,
implementasi dari rangkaian proses tenaga kependidikan seperti,
pengadaan tenaga kependidikan, pengangkatan dan penempatan tenaga
kependidikan, pembinaan dan pengembangan tenaga kependidikan, dan
pemberhentian tenaga kependidikan harus sesuai dengan undang-undang yang
berlaku. Agar tujuan tersebut dapat tercapai, diperlukan kerjasama
antara pemerintah sebagai penyedia fasilitas pendidikan, tenaga
pendidik dan kependidikan sebagai pelaksana program kerja
pendidikan, dan pedidik sebagai peserta penerima program kerja
pendidikan secara optimal.

7
DAFTAR PUSTAKA
Harun, Anas. 2013. Pengembangan Tenaga Kependidikan. Jurnal Islamika.
Volume 13 No 1.

Karnati, Neti. 2016. Implementasi Manajemen Pendidik dan Tenaga


Kependidikan berbasis Sekolah dalam Peningkatan Mutu Sekolah
Dasar di Kota Bekasi. Jurnal Parlementer. Volume 29 Nomer 2
Murni. Manajemen Tenaga Pendidik dan Kependidikan.

Siregar, Astri Novia, dkk. 2017. Manajemen Pendidik dan Tenaga


Kependidikan dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan. Volume X
Nomer 1.

Anda mungkin juga menyukai