Anda di halaman 1dari 8

PENGARUH LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI

DENGAN MOTIVASI SEBAGAI VARIABEL MEDIASI

Defriavi Kavela
Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Slamet Riyadi Surakarta
e-mail: defriavi_kavela@gmail.com

ABSTRACT
The purpose of this study was to analyze the significance of the effect of the
work environment and motivation to employee performance and analyze the effect of
the work environment on employee performance mediated by motivation. This study
is a survey of staff at the Department of Cleanliness And Landscaping Surakarta. The
study population and sample as many as 421 people were taken as many as 85 people
with proportional cluster random sampling technique. The type of data used
quantitative and qualitative data. Sources of data used primary data and secondary
data. The technique of collecting data used questionnaires, observations and
literature. Data were analyzed used validity, reliability, classic assumption test and
path analysis. The survey results revealed that the work environment has a significant
effect on employee performance. Work environment has a significant effect on
employee motivation. Motivation has no significant effect on the employee
performance. Motivation does not mediate the effect of the work environment on
employee performance

Keywords: work environment, motivation, performance.

PENDAHULUAN dalam suatu organisasi, maka pegawai akan


Dalam dunia kerja sumber daya manusia berkonstribusi sesuai dengan wewenang dan
merupakan aspek yang dinamis dan mempu- tanggung jawab yang telah diberikan demi
nyai kemampuan untuk berkembang. Salah tercapainya keberhasilan organisasi, konstri-
satu bagian terpenting yang berperan dalam busi tersebut merupakan perwujudan aktuali-
menentukan keberhasilan kerja adalah dengan sasi dari kinerja pegawai dan tidak menutup
meningkatkan motivasi kerja yang tinggi dan kemungkinan juga untuk memenuhi kebutuhan
pembinaan pegawai yang potensial. Instansi hidupnya, meningkatkan kinerja agar lebih
pemerintahan berusaha mencari dan membina baik perlu ditunjang adanya lingkungan kerja
pegawai dengan semangat tinggi, menciptakan yang mendukung. Lingkungan yang menye-
dan memelihara keunggulan sumber daya nangkan dan memberikan kepuasan serta rasa
manusia yang mampu bersaing dengan negara aman yang memiliki kecenderungan akan
yang sedang berkembang. mempengaruhi peningkatan kinerja, karena
Tercapainya tujuan instansi pemerintah- pegawai tidak merasa terganggu dalam melak-
an adalah keterkaitan hubungan masyarakat sanakan tugas-tugasnya, sehingga mereka le-
dengan kinerja pegawai yang baik, demi men- bih tenang, aktif, tekun dan serius menghadapi
capai tujuan organisasi pemerintahan. Pegawai tugas-tugasnya tersebut.
merupakan asset utama organisasi dan mem- Lingkungan kerja yang dimaksud antara
punyai peran yang strategis di dalam organisa- lain uraian jabatan yang jelas, target kerja
si yaitu sebagai pemikir, perencana dan pe- yang menantang, pola komunikasi kerja yang
ngendali aktivitas organisasi, selain itu pega- efektif, iklim kerja dan fasilitas kerja yang
wai memerlukan motivasi untuk bekerja lebih relatif memadai (Anwar Prabu Mangkunegara,
rajin. Melihat pentingnya pegawai dalam orga- 2009: 17). Dengan memperhatikan lingkungan
nisasi, maka pegawai memerlukan perhatian kerja diharapkan dapat menambah semangat
lebih dari pimpinan maupun lingkungan kerja bekerja. Apabila semangat kerja pegawai me-

374 Jurnal Ekonomi dan Kewirausahaan Vol. 15 No. 3 September 2015: 374 – 381
ningkat otomatis kinerja pegawai juga me- dan kondisi serta berusaha keras untuk menca-
ningkat, maka pencapaian tujuan suatu instansi pai target atau tujuan.
pemerintahan akan berjalan dengan baik. Ber- Dinas Kebersihan dan Pertamanan kota
hasil tidaknya suatu organisasi ditentukan oleh Surakarta memiliki potensi yang cukup besar
pegawai yang melakukan pekerjaan, sehingga untuk mengembangkan Kota Surakarta menja-
perlu adanya balas jasa terhadap pegawai se- di kota yang bersih, sehat, rapi, indah dengan
suai dengan kinerjanya. cara mengelola sampah, penghijauan, penataan
Kinerja merupakan aspek penting di da- taman, pemeliharaan sarana dan sarana fisik.
lam suatu organisasi. “hasil kerja secara kua- Dinas kebersihan dan Pertamanan memiliki
litas dan kuantitas yang dicapai olehseseorang lima bidang yang masing-masing mempunyai
karyawan dalam melaksanakan tugasnya tugas dan fungsinya, empat bidang tersebut
sesuai dengantanggung jawab yang diberikan yaitu: bidang kebersihan, bidang pertamanan
kepadanya” (Anwar Prabu Mangkunegara, dan penerangan jalan, bidang pemakaman
2009: 9). umum, serta bidang persampahan. Dalam pe-
Pimpinan dalam instansi dituntut mem- nelitian ini, peneliti memilih Dinas Kebersihan
perlakukan pegawai dengan baik, memandang dan Pertamanan Kota Surakarta karena ingin
mereka sebagai manusia yang mempunyai ke- mengetahui permasalahan-permasalahan, ken-
butuhan materi non materi. Suatu instansi pe- dala, hambatan yang yang ada disetiap tahun-
merintahan melakukan banyak cara dalam me- nya.
rangsang pegawai untuk menciptakan kinerja Tujuan penelitian ini adalah untuk meng-
yang baik, misalnya dengan insentif berupa analisis signifikansi pengaruh lingkungan ker-
materi yang terbentuk penghargaan, piagam ja terhadap kinerja pegawai. Untuk menganali-
dan tanda jasa termasuk dengan melakukan sis signifikansi pengaruh lingkungan kerja ter-
program perencanaan karir pegawai itu hadap motivasi pegawai. Untuk menganalisis
sendiri. signifikansi pengaruh motivasi terhadap kiner-
Selain lingkungan dan kinerja pegawai, ja pegawai. Untuk menganalisis pengaruh
motivasi juga merupakan faktor terpenting lingkungan kerja terhadap kinerja pegawai
dalam dunia kerja, karena kurangnya motivasi yang di mediasi oleh motivasi.
juga mempengaruhi kinerja pegawai. Tanpa Hipotesis dalam penelitian ini adalah
adanya motivasi dari para pegawai untuk be- lingkungan kerja berpengaruh signifikan terha-
kerja sama bagi kepentingan suatu organisasi, dap kinerja pegawai. Lingkungan kerja berpe-
maka tujuan organisasi yang telah ditetapkan ngaruh signifikan terhadap motivasi pegawai.
tidak akan tercapai. Motivasi berpengaruh signifikan terhadap ki-
Motivasi adalah pemberian daya pengge- nerja pegawai. Lingkungan kerja berpengaruh
rak yang menciptakan kegairahan kerja sese- signifikan terhadap kinerja pegawai yang di
orang agar mereka mau bekerja sama dengan mediasi oleh motivasi.
efektif dan terintegrasi dengan segala daya
upayanya untuk mencapai kepuasan (Malayu METODE PENELITIAN
SP. Hasibuan, 2009: 95). Ruang lingkup penelitian ini berkaitan
Motivasi pegawai ini tergantung pada dengan perilaku organisasional dengan meng-
kekuatan dari motivasi itu sendiri, karena ter- kaji pengaruh yang terjadi antara lingkungan
bentuk dari sikap pegawai menghadapi situasi kerja, kinerja, dan motivasi Pegawai Negeri
kerja dalam organisasi. Motivasi merupakan Sipil. Populasi penelitian keseluruhan Pegawai
kondisi atau energi yang menggerakan diri Negeri Sipil di Dinas Kebersihan dan Perta-
dari pegawai yang terarah atau tertuju untuk manan yang berjumlah 421 orang. Sampel
mencapai hasil kerja yang maksimal. Sikap sebanyak 85 orang dengan teknik proportional
mental pegawai harus memiliki mental yang cluster random sampling.
siap sedia secara psikologis (siap mental, fisik, Indikator lingkungan kerja berdasarkan
maupun tujuan). Artinya pegawai secara siap pernyataan Sedarmayanti (2007: 36-37) ada-
mental, fisik sehat mampumemahami situasi lah: sarana fisik, kenyamanan dan keamanan,

Pengaruh Lingkungan Kerja terhadap Kinerja Pegawai dengan Motivasi sebagai … (Defriavi K.) 375
suasana kerja, penerangan dan kebersihan, hu- Dari hasil uji validitas diketahui bah-
bungan atasan dengan bawahan dan hubungan wa: (1) semua item kuesioner tentang va-
antar pegawai lingkungan kerja. Indikator mo- riabel lingkungan kerja (X1) diketahui bah-
tivasi berdasarkan pernyataan dari Ishak Arep wa 11 butir instrumen lingkungan kerja di-
dan Hendri Tanjung (2006: 16) yang terdiri peroleh p value < 0,05, sedangkan satu bu-
dari pengakuan dan penghargaan yang diberi- tir soal yaitu kuesioner nomor 7 diperoleh
kan pegawai oleh atasan, pendekatan secara p value > 0,05. Hasil uji validitas motivasi
personal oleh atasan kepada bawahan, fasilitas diketahui kuesioner nomor 1, 2, 3, 4, 5, 6
kesehatan instansi kepada pegawai, pemberian dinyatakan valid karena p value < 0,05
tunjangan pada pegawai berprestasi dan kondi- sedangkan item kusioner nomor 7, 8 di-
si kerja yang nyaman. Indikator kinerja berda- nyatakan tidak valid karena p value > 0,05.
sarkan pernyataan dari Anwar Prabu Mangku- Hasil uji validitas kinerja pegawai diketa-
negara (2009: 75) yang terdiri dari kualitas, hui bahwa kuesioner nomor 2, 3, 4, 5 di-
kuantitas, pelaksanaan tugas dan tanggung nyatakan valid karena p value < 0,05 se-
jawab. Dalam penelitian ini peneliti menyebar dangkan item kusioner nomor 1 dinyata-
angket disertai alternatif jawaban dengan kan tidak valid karena p value > 0,05.
menggunakan skala Likert, yaitu memberikan Uji reliabilitas digunakan dengan tu-
penilaian pada variabel lingkungan kerja, mo- juan untuk mengetahui sifat dari alat ukur
tivasi dan kinerja pegawai atas jawaban res- yang digunakan, dalam arti apakah alat
ponden dengan klasifikasi: jawaban SS (Sa- ukur tersebut akurat, stabil dan konsisten.
ngat Setuju ) diberi skor 5, jawaban S (Setuju) Instrumen yang digunakan dalam peneliti-
diberi skor 4, jawaban N (Netral) diberi skor 3, an ini dinyatakan andal (reliable) karena
jawaban TS (Tidak Setuju) diberikan skor 2 memiliki koefisien cronbach’ alpha lebih
dan jawaban STS (Sangat Tidak Setuju) diberi dari 0,60. Hasil uji reliabilitas dari varia-
skor 1. bel-variabel penelitian yang menggunakan
Teknik pengumpulan data menggunakan Cronbach’s alpha dengan bantuan prog-
kuesioner, observasi dan dokumentasi. Uji ins- ram SPSS versi 16.0 adalah lingkungan
trumen penelitian menggunakan uji validitas kerja (0,716), motivasi (0,617) dan kinerja
dengan korelasi product moment Pearson dan pegawai (0,697).
uji reliabilitas menggunakan cronbach alpha.
Uji asumsi klasik menggunakan uji multikoli- 2. Hasil Uji Asumsi Klasik
nearitas, uji heteroskedastisitas, uji autokore- Untuk mengetahui apakah model re-
lasi dan uji normalitas. Analisis data menggu- gresi linear ganda dalam penelitian ini
nakan analisis jalur (path analysis). benar-benar menunjukkan hubungan yang
signifikan dan representatif atau BLUE
HASIL PENELITIAN (Best Linear Unbiased Estimator) dilaku-
1. Hasil Uji Kualitas Insrumen kan pengujian asumsi klasik dengan hasil
seperti tabel 1 berikut:

Tabel 1: Uji Asumsi Klasik

Uji Asumsi Klasik Hasil Uji Kesimpulan


Uji Multikolinearitas Tolerance (0,593); (0,593) > 0,1 Tidak ada multikolinearitas
VIF (1,685); (1,685) < 10
Uji Autokorelasi p (0,101) > 0,05 Tidak ada Autokorelasi
Uji P (0,458); (0,261) > 0,05 Tidak terjadi heteroskedastisitas
Heteroskedastisitas
Uji Normalitas p (0,275) > 0,05 Residual normal
Sumber: Data primer diolah 2015

376 Jurnal Ekonomi dan Kewirausahaan Vol. 15 No. 3 September 2015: 374 – 381
Tabel 2: Hasil Uji Regresi Linear Berganda

Variabel Koefisien Nilai t Signifikansi


(Constant) 8,640
Lingkungan Kerja 0,133 2,374 0,020
Motivasi -0,029 -0,327 0,745
F : 4,005
p value : 0,022
2 :
Adjusted R 0,067
Sumber: Data primer diolah 2015

3. Regresi Linear Berganda b. Pengaruh motivasi terhadap kinerja pe-


Untuk menguji pengaruh pengaruh gawai
variabel bebas yaitu lingkungan kerja (X1) Hasil penelitian pada tabel 1 menun-
dan motivasi (X2) terhadap kinerja pega- jukkan nilai t hitung sebesar -0,327
wai (Y). dengan p value 0,745 > 0,05, maka Ho
Dari hasil regresi linear berganda diterima, sehingga motivasi tidak ber-
tersebut dapat diperoleh persamaan regre- pengaruh signifikan terhadap kinerja
si sebagai berikut: pegawai.
2. Uji Ketepatan Model (Uji F)
Y = 8,640 + 0,133X1 - 0,029X2
Uji ketepatan model digunakan un-
Hasil persamaan regresi beserta in- tuk menguji model yang digunakan dalam
terpretasinya adalah sebagai berikut: memprediksi pengaruh lingkungan kerja
Nilai konstanta (a) bertanda positif, dan motivasi terhadap kinerja pegawai.
yaitu 8,640, berarti jika lingkungan kerja Uji ketepatan model dengan uji F pada ta-
dan motivasi sama dengan nol maka ki- bel 1 diperoleh hasil penelitian diperoleh
nerja pegawai adalah positif. nilai p value 0,022 < 0,05, maka Ho dito-
Nilai koefisien regresi untuk varia- lak, sehingga model regresi tepat (fit) da-
bel lingkungan kerja (X1) yaitu sebesar lam memprediksi pengaruh lingkungan
0,133, artinya lingkungan kerja berpenga- kerja dan motivasi terhadap kinerja pega-
ruh positif terhadap kinerja pegawai, se- wai.
hingga semakin baik lingkungan kerja 3. Koefisien Determinasi
maka kinerja pegawai juga mengalami Analisis ini digunakan untuk menge-
peningkatan asumsi variabel motivasi tahui seberapa besar sumbangan yang
dianggap tetap. diberikan variabel lingkungan kerja dan
Nilai koefisien regresi untuk varia- motivasi terhadap kinerja pegawai yang
bel motivasi (X2) yaitu sebesar -0,029, ar- dinyatakan dalam persentase. Hasil
tinya motivasi berpengaruh negatif terha- koefisien determinasi diperoleh nilai
dap kinerja pegawai, sehingga semakin 0,067 hal ini berarti bahwa sumbangan
baik motivasi maka kinerja pegawai atau pengaruh yang diberikan oleh varia-
mengalami penurunan dengan asumsi bel lingkungan kerja dan motivasi terha-
variabel lingkungan kerja dianggap tetap. dap kinerja pegawai adalah sebesar 6,7
a. Pengaruh lingkungan kerja terhadap persen, sedangkan sebesar 93,3 persen di-
kinerja pegawai pengaruhi oleh variabel lain di luar model
Hasil penelitian pada tabel 1 menun- penelitian, misalnya kepemimpinan, ke-
jukkan nilai t hitung sebesar 2,374 de- puasan kerja dan komitmen organisasi.
ngan p value 0,020 < 0,05 maka Ho di- 4. Path Analysis
tolak, sehingga lingkungan kerja ber- Tujuan analisis jalur dalam peneliti-
pengaruh signifikan terhadap kinerja an ini untuk mengetahui pengaruh ling-
pegawai. kungan kerja (X1) terhadap kinerja pega-

Pengaruh Lingkungan Kerja terhadap Kinerja Pegawai dengan Motivasi sebagai … (Defriavi K.) 377
wai (Y) melalui motivasi (X2). Identifikasi pengaruh yang signifikan terhadap
variabel untuk model empiris yang diha- motivasi.
rapkan dari penelitian ini terdiri dari 3 va- 2) Besarnya koefisien jalur p1
riabel. Variabel bebas diwakili lingkungan Hasil penelitian menunjukkan pe-
kerja, sedangkan variabel terikat adalah ngaruh lingkungan kerja terhadap
kinerja pegawai dan variabel intervening motivasi positif signifikan, maka
adalah motivasi. Dalam analisis jalur ini besarnya nilai koefisien jalur p1 di-
ada dua persamaan sebagai sebagai lihat dari besarnya nilai standardi-
berikut: zed beta yaitu sebesar 0,638.
X2= a + P1 x 1 + e1 b. Langkah 2
Y= a + P2 x 1 + P3 x 2 + e2 Langkah 2 untuk memperoleh model 2
a. Langkah 1 dengan memasukkan lingkungan kerja
Langkah 1 untuk memperoleh model 1 (X) dan motivasi (Y1) sebagai predik-
dengan memasukkan lingkungan kerja tor variabel kinerja pegawai (Y2) yang
(X) sebagai prediktor motivasi sebagai dinyatakan dengan persamaan berikut:
variabel dependen (Y1) yang dinyata- Y= a + P2 x 1 + P3 x 2 + e2
kan dengan persamaan berikut: Keterangan:
X2= a + P1 x 1 + e1 Y : Kinerja pegawai
Keterangan: X1 : Lingkungan kerja
X2 : Motivasi X2 : Motivasi
X1 : Lingkungan kerja p1 : koefisien jalur lingkungan kerja
p1 : koefisien jalur lingkungan kerja dan motivasi terhadap kinerja
terhadap motivasi dihitung dari pegawai dihitung dari nilai
nilai Standardized Cofficient Standardized Cofficient (Beta)
(Beta) e : Unexplained variance
e : Unexplained variance Hasil persamaan regresi 2 dapat dilihat
Hasil persamaan regresi 1 dapat dilihat pada tabel 4 sebagai berikut:
pada tabel 3 di bawah ini: 1) Pengaruh lingkungan kerja terha-
1) Pengaruh lingkungan kerja terha- dap kinerja pegawai
dap motivasi Hasil uji t diketahui bahwa penga-
Hasil uji t diketahui bahwa penga- ruh lingkungan kerja terhadap
ruh lingkungan kerja terhadap mo- kinerja pegawai menghasilkan nilai
tivasi menghasilkan nilai t hitung t hitung 2,374 dengan p value
7,542 dengan p value (0,000) < (0,020) < 0,05, maka Ho ditolak
0,05, maka Ho ditolak berarti bah- berarti bahwa lingkungan kerja
wa lingkungan kerja mempunyai

Tabel 3: Regresi Model 1

Variabel Standardized Nilai t Signifikansi


Coefficient
Lingkungan kerja 0,638 7,542 0,000
Sumber: Data primer diolah 2015

Tabel 4: Regresi Model 2

Variabel Standardized Nilai t Signifikansi


Coefficient
Lingkungan kerja 0,325 2,374 0,020
Motivasi -0,045 -0,327 0,745
Sumber: Data primer diolah 2015
378 Jurnal Ekonomi dan Kewirausahaan Vol. 15 No. 3 September 2015: 374 – 381
mempunyai pengaruh yang signifi- Dinas kebersihan dan pertamanan
kan terhadap kinerja pegawai. Kota Surakarta”
2) Pengaruh motivasi terhadap kinerja Hasil uji t diketahui bahwa nilai t
peawai hitung variabel lingkungan kerja
Hasil uji t diketahui bahwa penga- sebesar 7,542 dengan p value
ruh motivasi terhadap kinerja pega- (0,000) < 0,05 berarti bahwa ling-
wai menghasilkan nilai t hitung - kungan kerja mempunyai pengaruh
0,327 dengan p value (0,745) > yang signifikan terhadap motivasi
0,05, maka Ho ditolak, berarti bah- pegawai, sehingga hipotesis 2 yang
wa motivasi tidak mempunyai pe- menyatakan ”Lingkungan kerja
ngaruh yang signifikan terhadap ki- berpengaruh signifikan terhadap
nerja pegawai. motivasi pegawai Dinas kebersihan
c. Besarnya koefisien jalur p1 dan p2 dan pertamanan Kota Surakarta”
1) Hasil penelitian menunjukkan bah- dapat dibuktikan kebenarannya.
wa hasil uji pengaruh secara lang- 3) Uji Hipotesis 3
sung lingkungan kerja terhadap ki- Hipotesis ` yang akan diuji: ”Moti-
nerja pegawai signifikan, maka be- vasi berpengaruh signifikan terha-
sarnya koefisien jalur p2 dapat dili- dap kinerja pegawai Dinas keber-
hat dari besarnya nilai standardized sihan dan pertamanan Kota Sura-
beta yaitu sebesar 0,325, karta”.
2) Hasil penelitian menunjukkan bah- Hasil uji t diketahui bahwa nilai t
wa hasil uji pengaruh secara lang- hitung variabel motivasi sebesar -
sung motivasi terhadap kinerja pe- 0,327 dengan p value (0,745) >
gawai tidak signifikan, maka besar- 0,05 berarti bahwa motivasi tidak
nya koefisien jalur p3 dapat dilihat berpengaruh signifikan terhadap
dari besarnya nilai standardized kinerja pegawai, sehingga hipotesis
beta yaitu sebesar -0,045. 3 yang berbunyi ”Motivasi berpe-
d. Pengujian hipotesis ngaruh signifikan terhadap kinerja
1) Uji hipotesis 1 pegawai Dinas kebersihan dan per-
Hipotesis yang akan diuji: ”Ling- tamanan Kota Surakarta”. Tidak
kungan kerja berpengaruh signifi- dapat dibuktikan kebenarannya.
kan terhadap kinerja pegawai Dinas 4) Uji hipotesis 4
kebersihan dan pertamanan Kota Hipotesis yang akan diuji yaitu
Surakarta” ”Motivasi memediasi pengaruh
Hasil uji t diketahui bahwa nilai t lingkungan kerja terhadap kinerja
hitung variabel lingkungan kerja Pegawai Negeri Sipil Dinas Keber-
sebesar 2,374 dengan p value sihan dan Pertamanan Kota Sura-
(0,020) < 0,05 berarti bahwa ling- karta”
kungan kerja mempunyai pengaruh Uji pengaruh tidak langsung
yang signifikan terhadap kinerja lingkungan kerja terhadap kinerja
pegawai, sehingga hipotesis 1 yang pegawai melalui motivasi dilaku-
menyatakan ”lingkungan kerja kan dengan langkah-langkah seba-
berpengaruh signifikan terhadap gai berikut:
kinerja pegawai Dinas kebersihan a) Menghitung koefisien jalur p1,
dan pertamanan Kota Surakarta”, p2 dan p3
dapat dibuktikan kebenarannya. Berdasarkan hasil uji regresi
2) Uji Hipotesis 2 menunjukkan bahwa:
Hipotesis 2 yang akan diuji: ”Ling- - Koefisien jalur pengaruh
kungan kerja berpengaruh signifi- lingkungan kerja terhadap
kan terhadap motivasi pegawai motivasi ditunjukkan dengan

Pengaruh Lingkungan Kerja terhadap Kinerja Pegawai dengan Motivasi sebagai … (Defriavi K.) 379
nilai p2 = 0,658 yang signifi-
kan dengan p value 0,000.
- Koefisien jalur pengaruh
lingkungan kerja terhadap
kinerja pegawai ditunjukkan
dengan nilai p1 = 0,325 yang
signifikan dengan p value
0,020.
- Koefisien jalur pengaruh
motivasi terhadap kinerja
pegawai ditunjukkan dengan
nilai p3 = -0,045 yang tidak
signifikan dengan p value
0,745.
b) Dengan melihat semua koefisi-
en jalur dalam persamaan regre-
si ini, maka dapat dihitung koe-
fisien pengaruh tidak langsung
lingkungan kerja terhadap ki-
nerja pegawai melalui motivasi
sebagai berikut:
- Koefisien pengaruh langsung
lingkungan kerja terhadap
kinerja pegawai (p2) yaitu
sebesar 0,325.
- Besarnya total pengaruh
tidak langsung lingkungan
kerja terhadap kinerja pega-
wai melalui motivasi yaitu:

Pengaruh langsung X → Y2 = p2 = 0,325 = 0,325


Pengaruh tidak langsung X→Y1→Y2
= p1 x p3 = 0,638 x -0,045 =-0,029
0,296

Total pengaruh lingkungan ker- (p2+(p1xp3) adalah sebesar


ja ke kinerja pegawai melalui 0,296 sedangkan koefisien pe-
motivasi = p2 + (p1 x p3)= 0,296 ngaruh langsung adalah 0,325,
Berarti besarnya koefisien pe- sehingga koefisien pengaruh ti-
ngaruh tidak langsung ling- dak langsung 0,296 < koefisien
kungan kerja terhadap kinerja pengaruh langsung 0,325.
pegawai melalui motivasi ada- Dari hasil tersebut disim-
lah 0,296 < 0,325. pulkan bahwa pengaruh tidak
c) Membandingkan antara koefi- langsung lingkungan kerja ter-
sien pengaruh tidak langsung hadap kinerja pegawai melalui
dengan koefisien pengaruh motivasi adalah tidak terbukti
langsung signifikan, dengan demikian
Setelah dilakukan perhi- hipotesis 4 yang menyatakan
tungan diketahui bahwa koefi- “Motivasi memediasi pengaruh
sien pengaruh tidak langsung lingkungan kerja terhadap ki-
380 Jurnal Ekonomi dan Kewirausahaan Vol. 15 No. 3 September 2015: 374 – 381
nerja Pegawai Negeri Sipil Di- karta dengan p value (0,000 < 0,05), sehingga
nas kebersihan dan pertamanan H2 dapat dibuktikan kebenarannya. Motivasi
Kota Surakarta” tidak dapat tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja
dibuktikan kebenarannya. pegawai Dinas Kebersihan dan Pertamanan
Kota Surakarta dengan p value (0,745 > 0,05),
KESIMPULAN sehingga H2, tidak dapat dibuktikan kebenar-
Kesimplan dari hasil penelitian ini ada- annya. Motivasi tidak memediasi pengaruh
lah lingkungan kerja berpengaruh signifikan lingkungan kerja terhadap kinerja Pegawai
terhadap kinerja pegawai Dinas Kebersihan Negeri Sipil Dinas Kebersihan dan Pertaman-
dan Pertamanan Kota Surakarta dengan p va- an Kota Surakarta di mana pengaruh langsung
lue (0,020 < 0,05), sehingga H1, dapat dibukti- sebesar 0,325 lebih besar dari pada pengaruh
kan kebenarannya. Lingkungan kerja berpe- tidak langsung 0,296, sehingga H4, tidak dapat
ngaruh signifikan terhadap motivasi pegawai dibuktikan kebenarannya.
Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Sura-

DAFTAR PUSTAKA
Anwar Prabu Mangkunegara, 2009, Evaluasi Kinerja Sumber Daya Manusia, Refika Aditama,
Bandung.
Diana Khairani Sofyan, 2011, Pengaruh Lingkungan Kerja terhadap Kinerja Pegawai BAPPEDA,
Malikussaleh Industrial Engineering Journal Vol.2 No.1 (2013) 18-23
Imam Ghozali, 2005, Aplikasi Analisis Multivariat dengan Program SPSS, Badan Penerbit
Universitas Diponegoro, Semarang.
Ishak Arep dan Hendri Tanjung, 2006, Manajemen Motivasi, Grasindo, Jakarta.
Malayu S.P. Hasibuan, 2009, Manajemen Sumber Daya Manusia, Bumi Aksara, Jakarta.
Sadili Samsudin, 2006, Manajemen Sumber Daya Manusia, Pustaka Setia, Bandung.
Sedarmayanti, 2007, Manajemen Sumber Daya Manusia, Pradnya Paramita, Jakarta.
Suharsimi Arikunto, 2006, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Rineka Cipta, Jakarta.

Pengaruh Lingkungan Kerja terhadap Kinerja Pegawai dengan Motivasi sebagai … (Defriavi K.) 381

Anda mungkin juga menyukai