Anda di halaman 1dari 17

Makalah

PROTOZOA

Di susun oleh:

Kelompok 2

Ardhita (1032021004)

Ahmad Akbar (1032021003)

Afriani R. Sahialam (1032021011)

Elsawati R. Lainjong (1032021009)

Niken Rosiana Pratiwi (1032021012)

SEKOLAH TINGGI ILMU PERTANIAN (STIP)

MUJAHIDIN TOLITOLI

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas berkat
Rahmat dan karunia-Nyalah sehingga kami dapat menyusun makalah
“Mikrobiologi” guna memenuhi tugas diskusi bersama dengan judul “Protozoa”.
Hal ini dimaksudkan agar mahasiswa dapat mengembangkan pikiran dan
menginterpretasikan hasil-hasil yang telah didapat.

Selanjutnya penulis tak lupa menyampaikan shalawat dan salam kepada


junjungan Nabi besar Muhammad SAW. para sahabat, keluarga dan pengikut-
pengikutnya hingga akhirun zaman.

Pada kesempatan ini, penulis juga tak lupa menyampaikan ucapan terima
kasih dan penghargaan kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan baik
moril maupun material. Dan khususnya kepada dosen mata kuliah Mikrobiologi
Hewan atas nama ibu Salawati, S.Pd., M.Pd. sehingga makalah ini dapat di
selesaikan sebagaimana adanya.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangannya. Oleh


karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun, agar
kelak makalah ini dapat lebih baik lagi.

Akhirnya penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita
semua “Aamiin”.

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Protozoa


2.2 Ciri-ciri Protozoa
2.3 Bentuk Protozoa
2.4 Klasifikasi Protozoa
2.5 Reproduksi Protozoa

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan
3.2 Saran

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


1.1.1 Pengertian protozoa

Protozoa adalah hewan bersel satu yang hidup sendiri atau dalam bentuk
koloni/kelompok. Tiap Protozoa merupakan kesatuan yang lengkap, baik dalam
susunan maupun fungsinya. Sanggup melakukan semua fungsi kehidupan yang
pada jasad lebih besar dilakukan oleh sel-sel khusus. Arti penting
protozoa:Sebagai mata rantai penting dalam rantai makanan untuk komunitas
dalam lingkungan akuatik Contoh : zooplankton (hewan) hidup dari fitoplankton
(tumbuhan) yang fotosintetik Sebagai protozoa saprofitik dan protozoa pemakan
bakteri.

Protozoa secara umum dapat dijelaskan bahwa protozoa adalah berasal dari


bahasa Yunani, yaitu protos artinya pertama dan zoon artinya hewan.
Jadi,Protozoa adalah hewan pertama. Protozoa merupakan kelompok
lain protista eukariotik. Kadang-kadang antara algae dan protozoa kurang jelas
perbedaannya. Kebanyakan Protozoa hanya dapat dilihat di bawah mikroskop.
Beberapa organisme mempunyai sifat antara algae dan protozoa. Sebagai contoh
algae hijau Euglenophyta, selnya berflagela dan merupakan sel tunggal yang
berklorofil, tetapi dapat mengalami kehilangan klorofil dan kemampuan untuk
berfotosintesa.
Semua spesies Euglenophyta yang mampu hidup pada nutrien komplek tanpa
adanya cahaya, beberapa ilmuwan memasukkannya ke dalam filum protozoa.
Contohnya strain mutan algae genus Chlamydomonas yang tidak berklorofil,
dapat dimasukkan ke dalam kelas Protozoa genus Polytoma. Hal ini merupakan
contoh bagaimana sulitnya membedakan dengan tegas antara algae dan protozoa.
 Protozoa dibedakan dari prokariot karena ukurannya yang lebih besar, dan
selnya eukariotik. Protozoa dibedakan dari algae karena tidak berklorofil,
dibedakan dari jamur karena dapat bergerak aktif dan tidak berdinding sel, serta
dibedakan dari jamur lendir karena tidak dapat membentuk badan buah.
1.1.2 Ciri-ciri protozoa

Protozoa adalah mikroorganisme menyerupai hewan yang merupakan salah


satu filum dari Kingdom Protista. Seluruh kegiatan hidupnya dilakukan oleh sel
itu sendiri dengan menggunakan organel-organel antara lain membran plasma,
sitoplasma, dan mitokondria.
Ciri-ciri umum :

1. Organisme uniseluler (bersel tunggal)


2. Eukariotik (memiliki membran nukleus)
3. Hidup soliter (sendiri) atau berkoloni (kelompok)
4. Umumnya tidak dapat membuat makanan sendiri (heterotrof)
5. Hidup bebas, saprofit atau parasit
6. Dapat membentuk sista untuk bertahan hidup
7. Alat gerak berupa pseudopodia, silia, atau flagela
Ciri-ciri prozoa sebagai hewan adalah gerakannya yang aktif
dengan silia atau flagen, memili membrane sel dari zat lipoprotein, dan bentuk
tubuhnya ada yang bisa berubah-ubah. Adapun yang bercirikan sebagai tumbuhan
adalah ada jenis protozoa yang hidup autotrof. Ada yang bisa berubah-ubah.
Adapun yang mencirikan sebagai sebagai tumbuhan adalah ada jenis protozoa
yang hidup autotrof.
Perkembangbiakan amuba dan bakteri yang biasa dilakukan adalah dengan
membela diri. Dalam kondisi yang sesuai mereka mengadakan pembelahan secara
setiap 15 menit. Peristiwa ini dimulai dengan pembelahan inti sel atau bahan inti
menjadi dua. Kemudian diikuti dengan pembelahan sitoplasmanya, menjadi dua
yang masing-masing menyelubungi inti selnya. Selanjutnya bagian tengah
sitoplasma menggenting diikuti dengan pemisahan sitoplasma. Akhirnya setelah
sitoplasma telah benar-benar terpisah, maka terbentuknya dua sel baru yang
masing-masing mempunyai inti baru dan sitoplasma yang baru pula. Pada amuba
bila keadan kurang baik, misalnya udara terlalu dingin atau panas atau kurang
makan, maka amuba akan membentu kista. Didalam kista amuba dapt membelah
menjadi amuba-amuba baru yang lebih kecil. Bila keadaan lingkungan telah baik
kembali, maka dinding kista akan pecah dan amuba-amuba baru tadi dapat keluar.
Selanjudnya amuba ini akan tumbuh setelah sampaipada ukuran tertentu dia akan
membelah diri seperti semula.
1.1.3 Bentuk Protozoa
Biasanya berkisar 10-50 μm, tetapi dapat tumbuh sampai 1 mm, dan mudah
dilihat dibawah mikroskop. Mereka bergerak di sekitar dengan cambuk seperti
ekor disebut flagela. Mereka sebelumnya jatuh dibawah keluarga protista. Lebih
dari 30.000 jenis telah ditemukan. Protozoa terdapat diseluruh lingkungan berair
dan tanah, menduduki berbagai tingkat tropic. Tubuh protozoa amat sederhana,
yaitu terdiri dari satu sel tunggal (unisel). Namun demikian, protozoa merupakan
system yang serba bisa. Semua tugas tubuh dapat dilakukan oleh satu sel saja
tanpa mengalami tumpang tindih. Ukuran tubuhnya antara 3-1000 mikron. Bentuk
tubuh macam-macam ada yang seperti bola, bulat memanjang, atau seperti sendal
bahkan ada yang bentuknya tidak menentu. Juga ada memiliki fligel atau bersilia.
1.1.4 Klasifikasi Protozoa
 Protozoa dibagi menjadi 4 kelas berdasarkan alat gerak:
1. Rhizopoda (Sarcodina) 
Pada kelompok ini, alat geraknya berupa aliran isi sel atau tonjolan
sitoplasma yang disebut pseudopodia. Contoh spesies dalam kelas
Rhizopoda yang sangat dikenal adalah Amoeba sp. Bentuk sel amoeba
tidak tetap, sitoplasmanya terdiri dari ektoplasma dan endoplasma. Habitat
organisme ini di air tawar, air laut, tempat-tempat basah, dan sebagian
kecil hidup di dalam tubuh hewan atau manusia. Ektoplasma Amoeba sp.
Bersifat lebih kental dari endoplasma, sehingga aliran endoplasma dan
ektoplasma tersebut berperan dalam penjuluran dan penarikan
pseudopodia.
2. Flagellata (Mastigophora)
Flagellata berasal dari kata flagel artinya cambuk atau
Mastigophora dari mastig artinya cambuk, phora artinya gerakan. Semua
anggota filum flagellata bergerak menggunakan flagel. Bentuk tubuh
flagellata tetap karena dilindungi oleh pelikel. Di antara Flagellata ada
yang hidup bebas, ada pula yang hidup bersimbiosis dalam tubuh hewan,
tetapi kebanyakan bersifat parasit. Flagellata berkembang biak secara
aseksual dengan pembelahan biner secara longitudinal, sedangkan
reproduksi seksual belum banyak diketahui.
3. Cilliata (Ciliophora)
Ciliata adalah Protozoa yang mempunyai alat gerak berupa rambut
getar (cilia). Rambut getar ini adalah bulu-bulu halus yang melekat pada
membran sel. Dengan menggunakan rambut getar, makhluk hidup dapat
bergerak bebas ke segala arah di dalam air. Alat gerak berupa cilia atau
bulu getar.Bentuk tubuh tetap, hidup di air tawar yang banyak
mengandung zat organik dan bakteri. Ada yang hidup bersimbiosis di
dalam usus vertebrata.
4. Sporozoa
Tidak mempunyai alat gerak. Dapat membentuk semacam spora
dalam siklus hidupnya, bersifat parasit pada manusia atau hewan.
Sporozoid memiliki organel-organel kompleks pada salah satu ujung
(apex) selnya yang dikhususkan untuk menembus sel dan jaringan inang.
Hidupnya parasit pada manusia dan hewan.Tubuh Sporozoa berbentuk
bulat atau oval, mempunyai nukleus, tetapi tidak mempunyai vakuola
kontraktil. Makanan diserap langsung dari hospesnya melalui permukaan
tubuh, demikian pula respirasi dan ekskresinya melalui permukaan tubuh.

1.1.5 Reproduksi Protozoa


Pada protozoa proses reproduksi terjadi secara seksual dan juga aseksual.
Namun proses reproduksi yang sering dilakukan adalah melalui cara aseksual
yakni pembelahan biner. Tahap pembelahan menggunakan cara mitosis yang
hasilnya akan terbentuk dua sel anakan. Dari beberapa jenis protozoa seperti
halnya plasmodium akan melakukan proses reproduksi melalui cara aseksual
dengan menggunakan skizogoni yang pada umumnya terjadi dibagian dalam sel
inang, selanjutnya masing-masing bagian yang terdapat pada inti akan diusir
menuju keluar secara bersamaan beserta bagian dari sitoplasma sehingga pada
akhirnya terbentuklah protozoa baru.
Sedangkan proses reproduksi melalui cara seksual yang terjadi pada
protozoa bisa terjadi dengan cara konjugasi, yang akan menggabungkan berbagai
materi genetik yang diambil dari bagian sel satu ke bagian sel yang lainnya. Bisa
juga dengan menggunakan gamet melalui bantuan orang lain untuk melakukan
perkawinan sehingga membentuk zigot. Proses reproduksi secara seksual yang
terjadi pada plasmodium ialah nyamuk, zigot yang dihasilkan akan mengalami
proses mitosis sehingga akan menghasilkan banyak sporozoit.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa itu protozoa?
2. Bagaimana ciri-ciri protozoa?
3. Bagaimana bentuk protozoa?
4. Bagaimana klasifikasi protozoa?
5. Bagaimana reproduksi protozoa?
1.3 Tujuan
1. Memahami apa yangdimaksud dengan protozoa!
2. Mengetahui bagaimana ciri-ciri protozoa!
3. Mengetahui bentuk protozoa!
4. Mengetahui bagaimana klasifikasi protozoa!
5. Mengetahui bagaimana reproduksi protozoa!
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Protozoa
Protozoa merupakan sekelompok mahluk hidup yang bersel tunggal, yang
heterogen, meliputi kurang lebih 50.000 Spesies yang telah diberih nama, dan
20.000 spesies telah berubah fosil. Ribuan spesies telah behasil didiskripsikan
sebagai mahluk hidup sebagian babas dan sebagian lainya hidup secara parasit
pada hewan lain, terutama hewan tingkat tinggi. Jumlah hewan protozoa dalam
sutu tempat sering sangat menajjubkan, misalnya dalam suatu kolam dapat
mencapai suatu jutaan hewan, bahkan milyaran (Jasin, 1992).
Protozoa berasal dari bahasa yunani, yaitu protos yang artinya pertama dan
zoon yang artinya hewan. Protozoa merupakan hewan yang bersifat uniseluler,
dimana setiap satu sel protozoa merupakan satu keseluruan dari organisme itu
sendiri. Protoplasma dari protozoa dapat mengadakan modifikasi – modifikasi
atau penonjolan – penonjolan yang dapat bersifat sementara atau tetap. Penonjolan
– penonjolan yang bersifat sementara misalnya penonjolan yang berfungsi sebagai
kaki pseudopodia.
Protozoa adalah organisme uniseluler, hidup di bebas atau parasit,
beberapa diantaranya bersimbiosis dengan mahluk hidup lain. Pencernaan secara
intraseluler di dalam vakuola makanan. Alat gerak berupa psedium, cilia, atau
flagella pengambilan makanan secara holozik, saprozoik dan holophitik.
Umumnya berkembang biak melalui pembelahan sel dan konjugasi. Alat gerak
berupa kaki semu, flagel dan silia. Terdiri atas 4 kelas yaitu 1). Mastigopora 2).
Rhizopoda 3). Sprozoa 4). Ciliata (Lahay, 1992).
Menurut Lahay (2007) , penonjolan yang bersifat tetap dibagi menjadi dua
tipe yaitu :
1. Penonjolan–penonjolan yang berbentuk seperti campuk (flgellum) berjumlah
satu atau dua buah dan berfungsi sebagai alat gerak.
2. Penonjolan–penonjolan protoplasma yang berbentuk sedemikian rupa sehingga
merupakan benang- benang halus (cilium) yang terdapat pada seluruh permukaan
tubuh.
Protozoa hidup pada semua habitat yang memungkinkan hewan itu hidup,
dan hubungan hewan itu dengan alam sekitarnya memungkinkan kita mempelajari
ekologinya. Protozoa secara mutlak memerlukan lingkunagn yang basah,
misalnya dalam air tawar, maupan di air garam. Tiap – tiap spesies mempunyai
peranan dalam struktur trofik atau siklus energy. Beberapa protozoa yang berplgel
yang mengandung khlorofil dapat mefikasikan dan menyimpan energy dari
matahari dalam bentuk bahan makanan. Tetapi sebagian baesar protozoa sebagai
konsumen dari bahan makanan mahluk hidup linya daik sebagai konsumen
primer, sekunder pada hewan herbivore atau karnivora. Protozoa yang hidup di air
sebagian akan membentuk plankton misalnya phitomastigophera (Jasin, 1992).
Menurut Lahay (2009), berdasarkan struktur dan alat gerak atau berdasarkan
fase yang dominan selama siklus hidupny, protozoa dibedakan atas:
Klas 1: Sarcodina atau Rhizopoda Klas
Klas 2: Mastigophora atau Flagellata Klas
Klas 3: Sporozoa Klas
Klas 4: Ciliata atau Infuzoria Klas
Klas 5:Suktoria

Tiap-tiap spesies mempunyai peranan dalam struktur tropik [makanan],


atau siklus energi.

Beberapa protozoa yang berflagella yang mengandung khlorofihil dapat


mepiksasi dan menyimpan energy dari matahari dalam bentuk bahan makanan.
Tetapi sebagian besar protozoa adalah sebagai konsumen bahan maknan dari
makhluk hidup lain, baik sebagai consumen primer maupun konsumen sekunder
pada hewan herbivore atau karnivora. Protozoa yang hidup dalam air sebagian
akan membentuk plankton (phytoplankton) misalnya phytomastigogophorea
(Jasin, 2009).

Sitoplasma protozoa sebagian besar tidak berwarna, tetapi beberapa


spesies yang lebih kecil, misalnya stentor coerelus berwarna biru, dan
blepharusma lateritia berwarna merah, merah mudah. Dua bagian sitoplsma
biasanya dibedakan atas bagian pinggiran yang disebut ectoplasma dan bagian
sentral yang lebih padat dan bergranula disebut endoplasma (jasin, 1992).

Mulai tahun 1980, oleh Commitee on Systematics and Evolution of the


Society of Protozoologist, mengklasifikasikan protozoa menjadi 7 kelas baru,
yaitu Sarcomastigophora, Ciliophora, Acetospora, Apicomplexa, Microspora,
Myxospora, dan Labyrinthomorpha. Pada klasifikasi yang baru ini, Sarcodina dan
Mastigophora digabung menjadi satu kelompok Sarcomastigophora, dan Sporozoa
karena anggotanya sangat beragam, maka dipecah menjadi lima kelas. Contoh
protozoa yang termasuk Sarcomastigophora adalah genera Monosiga, Bodo,
Leishmania, Trypanosoma, Giardia, Opalina, Amoeba, Entamoeba, dan Difflugia.
Anggota kelompok Ciliophora antara lain genera Didinium, Tetrahymena,
Paramaecium, dan Stentor. Contoh protozoa kelompok Acetospora adalah genera
Paramyxa. Apicomplexa beranggotakan genera Eimeria, Toxoplasma, Babesia,
Theileria. Genera Metchnikovella termasuk kelompok Microspora. Genera
Myxidium dan Kudoa adalah contoh anggota kelompok Myxospora (Anonim,
2012).
2.2 Ciri-ciri protozoa

Protozoa adalah mikroorganisme menyerupai hewan yang merupakan salah


satu filum dari Kingdom Protista. Seluruh kegiatan hidupnya dilakukan oleh sel
itu sendiri dengan menggunakan organel-organel antara lain membran plasma,
sitoplasma, dan mitokondria. Ciri-ciri umum:

 Organisme uniseluler (bersel tunggal)


 Eukariotik (memiliki membran nukleus)
 Hidup soliter (sendiri) atau berkoloni (kelompok)
 Umumnya tidak dapat membuat makanan sendiri (heterotrof)
 Hidup bebas, saprofit atau parasit
 Dapat membentuk kista untuk bertahan hidup
 Alat gerak berupa pseudopodia, silia, atau flagela
Ciri-ciri protozoa sebagai hewan adalah gerakannya yang aktif
dengan silia atau flagen, memili membrane sel dari zat lipoprotein, dan bentuk
tubuhnya ada yang bisa berubah-ubah. Adapun yang bercirikan sebagai tumbuhan
adalah ada jenis protozoa yang hidup autotrof. Ada yang bisa berubah-ubah.
Adapun yang mencirikan sebagai sebagai tumbuhan adalah ada jenis protozoa
yang hidup autotrof. Perkembangbiakan bakteri dan amuba Perkembangbiakan
amuba dan bakteri yang biasa dilakukan adalah dengan membela diri. Dalam
kondisi yang sesuai mereka mengadakan pembelahan secara setiap 15 menit.
Peristiwa ini dimulai dengan pembelahan inti sel atau bahan inti menjadi dua.
Kemudian diikuti dengan pembelahan sitoplasmanya, menjadi dua yang masing-
masing menyelubungi inti selnya. Selanjutnya bagian tengah sitoplasma
menggenting diikuti dengan pemisahan sitoplasma. Akhirnya setelah sitoplasma
telah benar-benar terpisah, maka terbentuknya dua sel baru yang masing-masing
mempunyai inti baru dan sitoplasma yang baru pula. Pada amuba bila keadan
kurang baik, misalnya udara terlalu dingin atau panas atau kurang makan, maka
amuba akan membentuk kista. Di dalam kista amuba dapat membelah menjadi
amuba-amuba baru yang lebih kecil. Bila keadaan lingkungan telah baik kembali,
maka dinding kista akan pecah dan amuba-amuba baru tadi dapat keluar.
Selanjutnya amuba ini akan tumbuh setelah sampai pada ukuran tertentu dia akan
membelah diri seperti semula.
2.3 Bentuk Protozoa
Bentuk dan ukuran protozoa sangat beragam. Beberapa berbentuk lonjong
atau membola, ada yang memanjang, ada pula yang polimorfik (mempunyai
berbagai bentuk morfologi pada tingkat tingkat yang berbeda dalam daur
hidupnya). Beberapa protozoa berdiameter sekecil 1 nanometer; yang lain, seperti
Amoeba proteus berukuran 600 nanometer atau lebih. Beberapa siliata yang
umum mencapai ukuran 2.000 nanometer atau 2 mm, jadi dapat dilihat dengan
mudah tanpa perbesaran. 

Berikut ini beberapa ciri-ciri lainnya dari protozoa yang perlu kamu
ketahui Grameds:
 Protozoa adalah eukariotik (inti dilindungi membrane inti) sehingga
substansi genetic atau kromosomnya terpisah dengan sitoplasma karena
ada pembatas membran inti (caryotheca).
 Bentuk sel umumnya tetap kecuali Rhizopoda.
 Protozoa termasuk kategori organisme heterotrof karena organisme ini
tidak bisa menghasilkan makanannya sendiri untuk bertahan hidup.
 Dalam rantai makanan sebagai zooplankton.
 Beberapa jenis bersifat parasit dan menyebabkan penyakit pada manusia
dan hewan ternak.
 Memiliki bentuk tubuh yang berbeda pada tiap fase dalam siklus
hidupnya.
 Beberapa protozoa memiliki fase vegetative yang bersifat aktif yang
disebut tropozoit dan fase dorman dalam bentuk sista. Tropozoit akan aktif
mencari makan dan berproduksi selama kondisi lingkungan
memungkinkan. Jika kondisi tidak memungkinkan kehidupan tropozoit
maka protozoa akan membentuk cysta.
 Cysta merupakan bentuk sel protozoa yang terdehidrasi dan berdinding
tebal mirip dengan endospora yang terjadi pada bakteri. Pada saat sista
protozoa mampu bertahan hidup dalam lingkungan kering maupun basah.
 Umumnya berkembang biak dengan membelah diri, ada juga yang secara
konjugasi.
 Protozoa memiliki alat gerak yaitu ada yang berupa kaki semu, bulu getar
(cillia) dan bulu cambak (flagel) atau dengan sel itu sendiri.
 Pengambilan nutrisi yaitu dengan holozoik (memakan organisme hidup
lain), saprozoik (memakan organisme yang telah mati), holofitik atau
autotrof (dapat membentuk makanan sendiri melalui fotosintesis),
saprofitik (menyerap zat yang terlarut di sekitarnya).
 Bagian tubuh yang digunakan sebagai alat utama untuk melakukan
pergerakan yakni flagela, silia, pseudopodia.
 Protozoa mempunyai 2 jenis cara hidup, ada yang hidup dengan cara
berkelompok, ada yang hidup sendiri.

2.4 Klasifikasi Protozoa


Berdasarkan alat geraknya, protoza dibagi menjadi empat filum, yakni
Rhizopoda, Flagellata, Ciliata, dan Sporozoa.
1. Rhizopoda
Rhizopoda adalah protozoa yang bergerak dengan pseudopodia atau kaki
semua. Ia merupakan organisme heterotrof yang mendapatkan makanan
dengan cara memakan organisme lain. Rhizopoda bisa hidup sebagai parasit
atau hidup bebas. Sebagai parasit, rhizopoda dapat menyebabkan penyakit
pada organisme yang ditumpanginya. Contoh-contoh rhizopoda adalah
amoeba, actinopoda, dan foraminifera. Rhizopoda bereproduksi secara
aseksual. Misalnya, cara amoeba berkembang biak adalah dengan membelah
diri, sel tubuhnya membelah menjadi dua sel anak yang baru.
2. Flagellata
Flagellata (zoomastigophora) adalah protozoa mirip hewan yang bergerak
dengan flagelata. Sebagian besar flagellata hidup sebagai parasit pada manusia
dan hewan, sedangkan flagellata yang hidup bebas dapat ditemukan di air
tawar dan laut. Contoh-contoh flagellata adalah Trypanosoma evansi,
Trypanosoma cruzi, Trypanosoma gambiense, Trypanosoma rhodesiense,
Trypanosoma lewisi, Trypanosoma brucei, Trichomonas vaginalis, Giardia
lamblia, Leishmania donovani, dan Leishmania tropica.
3. Ciliata
Ciliata atau ciliophora adalah protozoa yang bergerak menggunakan silia
atau rambut getar. Bentuk tubuh ciliata sangat beragam, ada yang
berbentuk seperti terompet, ada pula yang berbentuk seperti lonceng.
4. Sporozoa
Sporozoa atau apicomplexa adalah protozoa mirip hewan yang tidak
memiliki alat gerak. Sporozoa memilikii bentuk seperti spora. Organisme
ini berkembang biak dengan cara seksual dan aseksual. Reproduksi
aseksual dilakukan dengan cara skizogoni dan sporogoni, sedangkan
reproduksi seksual dilakukan melalui penyatuan gamet jantan dan betina.

2.5 Reproduksi Protozoa

Reproduksi Protozoa secara aseksual (ameba dan flagelata penginfeksi


manusia. Reproduksi aseksual umum adalah pembelahan biner). Sebagian lagi
Protozoa melakukan reproduksi seksual dengan penyatuan sel generatif (sel
gamet) atau dengan penyatuan inti sel vegetatif. Reproduksi seksual dengan
penyatuan inti vegetatif disebut konjugasi. Pembelahan longitudinal dan
transversal masing-masing terjadi pada flagelata dan ciliata. Endodiogeni adalah
pembelahan aseksual dan terjadi di dalam sel dan terlepas menghasilkan 2 anakan.

Endodiogeni terjadi pada Toxoplasma. Pada apicomplexa pembelahan


aseksual disebut schizogoni. Schizogoni adalah pembelahan nukleus menjadi
beberapa anakan diikuti pembelahan sitoplasma, sehingga menghasikanmerozit
bernukleus tunggal kecil. Pada Palsmodium, Toxoplasma dan apicompexa lainnya
siklus seksual meliputi produksi gamet, fertilisasi gamet menghasilkan zigot,
kistasisasi zigot menjadi oosit, dan pembentukan sporozoit dalam oosit.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
ii) Protozoa merupakan sekelompok mahluk hidup yang bersel tunggal, yang
heterogen, meliputi kurang lebih 50.000 Spesies yang telah diberih nama,
dan 20.000 spesies telah berubah fosil. Ribuan spesies telah behasil
didiskripsikan sebagai mahluk hidup sebagian babas dan sebagian lainya
hidup secara parasit pada hewan lain, terutama hewan tingkat tinggi.
iii) Ciri-ciri umum:
 Organisme uniseluler (bersel tunggal)
 Eukariotik (memiliki membran nukleus)
 Hidup soliter (sendiri) atau berkoloni (kelompok)
 Umumnya tidak dapat membuat makanan sendiri (heterotrof)
 Hidup bebas, saprofit atau parasit
 Dapat membentuk kista untuk bertahan hidup
 Alat gerak berupa pseudopodia, silia, atau flagela
iv) Bentuk dan ukuran protozoa sangat beragam. Beberapa berbentuk lonjong
atau membola, ada yang memanjang, ada pula yang polimorfik (mempunyai
berbagai bentuk morfologi pada tingkat tingkat yang berbeda dalam daur
hidupnya). Beberapa protozoa berdiameter sekecil 1 nanometer; yang lain,
seperti Amoeba proteus berukuran 600 nanometer atau lebih. Beberapa
siliata yang umum mencapai ukuran 2.000 nanometer atau 2 mm, jadi dapat
dilihat dengan mudah tanpa perbesaran. 
v) Berdasarkan alat geraknya, protoza dibagi menjadi empat filum, yakni
Rhizopoda, Flagellata, Ciliata, dan Sporozoa
vi) Reproduksi Protozoa secara aseksual (ameba dan flagelata penginfeksi
manusia. Reproduksi aseksual umum adalah pembelahan biner). Sebagian
lagi Protozoa melakukan reproduksi seksual dengan penyatuan sel generatif
(sel gamet) atau dengan penyatuan inti sel vegetatif. Reproduksi seksual
dengan penyatuan inti vegetatif disebut konjugasi.
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai