PERTEMUAN KE 3
1.3 Manfaat,
Setelah mempelajari materi ini maka mahasiswa diharapkan mampu memilih
profil dan merencanakan batang tarik.
BATANG TARIK
Elemen struktur batang tarik adalah batang yang mendukung tegangan tarik
aksial yang diakibatkan oleh bekerjanya gaya tarik aksial pada ujung-ujung
batang.
Ditinjau dari segi besar dan distribusi tegangannya, batang tarik merupakan
batang yang paling efisien dalam hal penggunaan material baja struktur.
Pada perencanaan batang tarik yang disambung dengan baut atau paku
keling, lubang pada sambungan tersebut merupakan perlemahan dan harus
diperhitungkan dalam perencanaan.
Batang tarik biasa digunakan pada struktur rangka atap, jembatan rangka,
jembatan gantung, pengikat gording, dan penggantung balkon.
Batang tarik tersusun digunakan bila:
Kapasitas tarik profil tunggal tidak memadai
Kekuatan profil tunggal tidak memadai
Detail sambungan memerlukan bentuk tampang lintang tertentu.
Jika batang tersusun digunakan, maka perlu digunakan couple pada jarak
tertentu (a = 100 s/d 150 cm) guna meratakan beban, memperkaku dan
mengurangi getaran terutama pada jembatan. Perlu diingat plat couple ini
sama sekali tidak boleh diperhitungkan sebagai tambahan luas dalam memikul
beban.
Elemen batang tarik:
Profil tunggal : bulat (pipa), batangan (strip), siku, kanal, H atau I, T dll
Profil majemuk tersusun: dobel siku, dobel kanal, dll
a. Bentuk-bentuk penampang
b. Luas Netto (bersih)
Kalau masing-masing lubang jaraknya tidak sama besar, maka rumus diatas dapat
ditulis sbb: An = A - d . t
An = A - d . t + [(s2/4u) . t]
Baja siku:
t t
g ga gb g a gb t
2 2
g = u pada s2/4g
Dalam suatu potongan jumlah luas lubang tidak boleh melebihi 15 % luas
penampang utuh.
c. Tegangan dasar
3. Suatu batang tarik rangka gedung menerima tegangan tarik akibat beban
mati 300 kN, beban hidup 200 kNdan beban angin 150 kN. Panjang bentang
5 m. Pilih profil siku sama kaki ganda jika baja BJ 41.