Anda di halaman 1dari 10

BAHAN AJAR

PERTEMUAN KE 3

Program Studi : Teknik Sipil


Nama Mata Kuliah/Kode : STRUKTUR BAJA I
Jumlah SKS :2
Pengajar : 1. Prof. Dr-Ing. Herman Parung
2. Dr. Eng. Rita Irmawaty, ST., MT.
Sasaran Belajar : Setelah lulus mata kuliah ini mahasiswa mampu
menjelaskan perilaku baja, dan merencanakan struktur
rangka batang.
Mata Kuliah Prasyarat : Statika dan Mekanika Bahan
Deskripsi Mata Kuliah :
I PENDAHULUAN
1.1 Cakupan atau Ruang Lingkup Materi Pembelajaran

1.2 Sasaran Pembelajaran


Mahasiswa mampu memilih profil dan merencanakan batang tarik.

1.3 Manfaat,
Setelah mempelajari materi ini maka mahasiswa diharapkan mampu memilih
profil dan merencanakan batang tarik.

1.4 Urutan Pembahasan


 Pendahuluan
 Bentuk profil tipikal batang tarik
 Luas penampang netto
 Tegangan
 Kelangsingan batang
 Perencanaan batang tarik
II PENYAJIAN

BATANG TARIK

 Elemen struktur batang tarik adalah batang yang mendukung tegangan tarik
aksial yang diakibatkan oleh bekerjanya gaya tarik aksial pada ujung-ujung
batang.
 Ditinjau dari segi besar dan distribusi tegangannya, batang tarik merupakan
batang yang paling efisien dalam hal penggunaan material baja struktur.
 Pada perencanaan batang tarik yang disambung dengan baut atau paku
keling, lubang pada sambungan tersebut merupakan perlemahan dan harus
diperhitungkan dalam perencanaan.
 Batang tarik biasa digunakan pada struktur rangka atap, jembatan rangka,
jembatan gantung, pengikat gording, dan penggantung balkon.
 Batang tarik tersusun digunakan bila:
 Kapasitas tarik profil tunggal tidak memadai
 Kekuatan profil tunggal tidak memadai
 Detail sambungan memerlukan bentuk tampang lintang tertentu.
 Jika batang tersusun digunakan, maka perlu digunakan couple pada jarak
tertentu (a = 100 s/d 150 cm) guna meratakan beban, memperkaku dan
mengurangi getaran terutama pada jembatan. Perlu diingat plat couple ini
sama sekali tidak boleh diperhitungkan sebagai tambahan luas dalam memikul
beban.
Elemen batang tarik:

 Elemen struktur yang memikul gaya tarik aksial


 Gaya aksial tarik bekerja tegak lurus pada penampang

Bentuk profil tipikal batang tarik:

 Profil tunggal : bulat (pipa), batangan (strip), siku, kanal, H atau I, T dll
 Profil majemuk tersusun: dobel siku, dobel kanal, dll

a. Bentuk-bentuk penampang
b. Luas Netto (bersih)

A = luas penampang bruto


n = jumlah lubang pada potongan lurus
n1 = jml lubang pada potongan zig zag
n2 = jml garis miring pada potongan zig-zag
d = diameter lubang yang diperhitungkan = diameter baut + 1 mm

Kalau masing-masing lubang jaraknya tidak sama besar, maka rumus diatas dapat
ditulis sbb: An = A -  d . t
An = A -  d . t +  [(s2/4u) . t]

Baja siku:

t t
g  ga   gb   g a  gb  t
2 2

g = u pada s2/4g
Dalam suatu potongan jumlah luas lubang tidak boleh melebihi 15 % luas
penampang utuh.

c. Tegangan dasar

Menurut PPBBG, semua tegangan yang diizinkan didasarkan pada tegangan


dasar, f = fy / SF
fy = tegangan leleh
SF = faktor keamanan = 1.5
Jenis baja struktural menurut PPBBG

Tegangan Leleh, fy Tegangan Batas, fu Tegangan Dasar,


Macam baja
(Mpa) (Mpa) f (Mpa)
BJ 33 200 330 133.3
BJ 34 210 340 140
BJ 37 240 370 160
BJ 41 250 410 166.6
BJ 44 280 440 188.7
BJ 50 290 500 193.3
BJ 52 360 520 240
BATAS KELANGSINGAN
LUAS NETTO (An)
III PENUTUP

Soal tes formatif,


1. Tentukan beban tarik izin T suatu batang dengan pola susunan lubang
seperti gambar. Diameter baut mutu tinggi 19 mm. Baja mutu BJ 37.

2. Batang tarik berupa pengikat gording, panjangnya 1,6 m memikul beban


tetap sebesar 10 KN. Pilih baja bulat pejal yang memenuhi spesifikasi. Jika
mutu baja BJ 33.

3. Suatu batang tarik rangka gedung menerima tegangan tarik akibat beban
mati 300 kN, beban hidup 200 kNdan beban angin 150 kN. Panjang bentang
5 m. Pilih profil siku sama kaki ganda jika baja BJ 41.

Anda mungkin juga menyukai