Anda di halaman 1dari 3

Alphonso Dimas Prasetyo

0119101142 / Kelas A
Auditing Lanjutan

1. Apa yang dimaksud dengan audit berbasik risiko


Audit Berbasis Risiko (Risk Based Audit) adalah metodologi pemeriksaan yang
dipergunakan untuk memberikan jaminan bahwa risiko telah dikelola di dalam
batasan risiko yang telah ditetapkan manajemen pada tingkatan korporasi. Risk
Based Audit merupakan sebuah metode atau cara yang digunakan oleh auditor
internal dalam melaksanakan tugas auditnya, sehingga memberikan jaminan bahwa
risiko yang ada sudah dikelola oleh pihak manajemen dengan baik dan memiliki
batasan risiko yang tidak berdampak terhadap tujuan perusahaan. Risk Based Audit
sangat penting dijalankan karena dapat membantu terpenuhinya tanggung jawab
manajemen secara efektif.

2. Jelaskan perbedaan antara auditing dengan audit berbasis risiko


Auditing
 Fokus auditor pada risiko manajemen yang berkaitan dengan pencapaian tujuan
audit.
 Fokus auditor pada kejadian dan kondisi masa lalu yang berdampak pada tujuan
audit
 Laporan audit disampaikan kepada pihak yang berkepentingan untuk menilai
fungsi dari pengendalian pada organisasi tersebut
Audit Berbasis Risiko
 Fokus auditor pada penaksiran terhadap risiko demi kelangsungan dan
perkembangan aktivitas dalam pencapaian tujuan manajemen
 Berfokus membuat scenario risiko di masa kini dan masa depan yang
kemungkinan akan muncul dan memberi dampak pada organisasi.
Menitikberatkan pada pengelolaan risiko
 Laporan audit digunakan untuk mengungkapkan risiko pada suatu proses
menjadi bahan evaluasi bagi manajemen.
3. Sebutkan dan jelaskan tahapan audit berbasis risiko
Tiga langkah audit berbasis resiko
1) Risk assessment ( Menilai Risiko) : Melaksanakan prosedur penilaian resiko
untuk mengindentifkasi dan menilai resiko salah saji yang material dalam
laporan keuangan.
2) Risk Response (Menanggapi resiko) : Merancang dan melaksanakan prosedur
audit selanjutnya yang menanggapi risiko (salah saji yang material) yang telah
diidentifkasi dan dinilai, pada tingkat laporan keuangan dan asersi.
3) Reporting (pelaporan) :
Tahap melaporkan meliputi :
a. Merumuskan pendapat berdasarkan bukti audit yang diperoleh; dan
b. Membuat dan menerbitkan laporan yang tepat, sesuai kesimpulan yang
ditarik

4. Jelaskan Struktur Hubungan antara Akuntan Publik dengan Manajemen Perusahaan,


Kreditur, Investor, dan Pihak Luar Lain
Pada perusahaan berbentuk CV (comanditaire vennotschap), sebagian
sekutunya bertindak menjadi sekutu aktif, dan sebagian lagi bertindak sebagai
sekutu diam. Laporan keuangan CV ini diperlukan baik oleh sekutu aktif maupun
sekutu diam untuk memperoleh informasi tentang pengelolaan dana yang dilakukan
oleh sekutu aktif. Laporan keuangan juga digunakan oleh pihak-pihak yang
berkepentingan terhadap laporan keuangan perusahaan seperti pemerintah dan
pihak kreditur. Pihak-pihak luar perusahaan memerlukan informasi perusahaan
untuk pengambilan keputusan tentang hubungan mereka dengan perusahaan. Oleh
karena itu, terdapat dua kepentingan yang berlawanan dalam situasi antara pemakai
informasi keuangan dengan manajemen. Manajemen menginginkan menyampaikan
informasi pertanggung jawaban dana yang mereka kelola dari pihak luar, sedangkan
pihak luar ingin memperoleh informasi yang andal atas pengelolaan dana mereka
kepada perusahaan tersebut.

5. Jelaskan menggunakan pendapat pribadi, hubungan antara auditing dengan risiko?


Menurut saya, resiko menunjukkan tingkat resiko kegagalan auditor untuk
mengubah pendapat atas laporan keuangan yang sebenarnya berisis salah saji
material.

Anda mungkin juga menyukai