Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH AKUNTANSI PUBLIK

Akuntansi Manajemen Sektor Publik

Kelompok 1 :

Burhanuddin 003304312021

Naurah Nazhifah Agussalim 003404312021

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

PROGRAM PASCA SARJANA MAGISTER AKUNTANSI

UNIVERITAS MUSLIM INDONESIA

2021
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Akuntansi Manajemen berkaitan dengan penyediaan informasi
kepada manajer, yaitu pihak didalam perusahaan yang
bertanggungjawab  dalam mencapai tujuan perusahaan.
Akuntansi manajemen sektor publik sangat dibutuhkan dalam
pengelolaan organisasi sektor publik. Akuntansi manajemen
memberikan informasi-informasi tidak hanya informasi keuangan
tetapi juga informasi secara keseluruhan. Akuntansi manajemen
mambantu organisasi sektor publik dalam proses perencanaan dan
pengendalian.
Bab ini  membahas secara singkat kebutuhan manajer akan
Sistem Informasi Akuntansi Manajemen dalam pemahaman
karakteristik organisasi dan proses manajemen untuk mencapai
tujuan perusahaan. Perbedaan Akuntansi Manajemen dengan
Akuntansi Keuangan. Perspektif Historis dari Akuntansi Manajemen,
Tema Baru dalam Akuntansi Manajemen, Peranan Akuntan
Manajemen, Akuntansi Manajemen dan Perilaku Etis.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Sistem Informasi Akuntansi Manajemen


Informasi akuntansi manajemen dibutuhkan dan digunakan
dalam semua lingkup manajemen. Informasi akuntansi manajemen
membantu para manajer menjalankan perannya dalam melakukan
aktivitas perencanaan, pengendalian dan pengambilan keputusan.
Manajer dan karyawan menggunakan informasi akuntansi
manajemen untuk mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah serta
mengevaluasi kinerja. Informasi akuntansi manajemen dikelola dalam
suatu sistem, yaitu sistem informasi akuntansi manajemen. Sistem
informasi akuntansi manajemen adalah sistem informasi yang
menghasilkan output dengan menggunakan input dan memprosesnya
untuk mencapai tujuan khusus manajemen. Tidak ada suatu kriteria
formal yang menjelaskan sifat dari input atau proses, bahkan ouput
dari sistem informas akuntansi manajemen. Kriteria tersebut bersifat
fleksibel dan tergantung pada tujuan tertentu yang hendak dicapa
imanajemen. Sistem akuntansi manajemen mempunyai tiga tujuan
utama:
1. Menyediakan informasi untuk pembiayaan jasa, produk dan obyek
lain yang menjadi kebutuhan/kepentingan manajemen.
2. Menyediakan informasi untuk perencanaan, pengendalian,
pengevaluasian dan perbaikan berkelanjutan.
3. Menyediakan informasi untuk pengambilan keputusan.
Mengingat pentingnya informasi akuntasi manajemen ini,
manajer dan penguna lainnya harus mengetahui bagaimana cara
menggunakannya. Apapun bentuk orgasasinya, baik perusahaan
manufaktur maupun perusahaan jasa, manajer harus memiliki
kemampuan yang cukup dalam menggunakan informasi akuntansi.

2
 Akuntansi Sebagai Alat Perencanaan
Perencanaan adalah suatu cara sebuah organisasi dalam
menetapkan tujuan dan sasaran organisasi. Perencanaan meliputi:
1. Aktivitas yang sifatnya strategik
2. Aktivitas yang sifatnya taktis
3. Aktivitas yang sifatnya operasional
Peran akuntansi menajemen dalam perencanaan adalah
memberikan informasi historis dan prospektif. Informasi historis
memberikan informasi tentang bagaimana masa lalu organisasi,
apakah semua tujuan dan sasaran organisasi tercapai atau tidak.
Sedangkan informasi prospektif lebih memberikan informasi
tentang rencana masa depan, sehingga bisa memberikan motivasi
untuk peningkatan kinerja. Proses perencanaan meliputi:
1. pengembangan sistem perencanaan
2. penerapan tujuan
3. pemilihan alat yang paling tepat untuk memonitor
perkembangan pencapaian tujuan
Organisasi Sektor Publik dipengaruhi oleh kestabilan
ekonomi, lingkungan, dan politik. Hal itu tentunya dapat
berpengaruh pula pada perencanaannya. Faktor politik terkadang
dapat meracuni organisasi sektor publik dan tidak berbeda dengan
faktor ekonomi. Kedua faktor ini bisa menimbulkan adanya praktek
korupsi, kolusi, dan nepotisme.
Selain itu, globalisasi juga menyebabkan semakin tingginya
ketidakpastian. Negara satu dengan negara lain seakan-akan
sudah tidak ada batas. Peristiwa-peristiwa di suau negara akan
dengan cepat diketahui oleh negara lain. Oleh karena itu akuntansi
sebagai alat perencanaan memiliki peran yang sangat penting
dalam menentukan arah organisasi

3
Informasi akuntansi sebagai alat perencanaan pada
dasarnya dapat dibedakan menjadi tiga kelompok, yaitu :
1. Informasi sifatnya rutin ataukah ad hoc
Informasi yang sifatnya rutin diperlukan untuk perencanaan
yang regular, misalnya laporan keuangan bulanan, triwulan,
semesteran atau tahunan. Sementara itu, organisasi sektor
publik seringkali menghadapi masalah yang sifatnya temporer
dan membutuhkan informasi yang segera. Untuk melakukan
perencanaan yang temporer, diperlukan informasi yang
sifatnya ad hoc.
2. Informasi kuantitatif ataukah kualitatif
3. Informasi disampaikan melalui saluran formal ataukah informal
Informasi akuntansi untuk perencanaan dapat juga dibedakan
berdasarkan cara penyampaiannya. Apakah informasi
akuntansi tersebut disampaikan melalui mekanisme formal
ataukah informal.

 Akuntansi Sebagai Alat Pengendalian Organisasi


Pengendalian adalah suatu bentuk pengawasan untuk
menjamin bahwa strategi untuk mencapai tujuan organisasi
dijalankan secara ekonomis, efisian dan efektif.
Pola pengendalian tiap organisasi berbeda – beda
tergantung pada jenis dan karakteristik organisasi. Organisasi
sektor publik tidak berorientasikan laba, sedangkan sektor swasta
berorientasikan laba. Maka bentuk pengendaiannya pun berbeda,
untuk sektor publik menggunakan pengendalian berupa peraturan
birokrasi, sedangkan sektor swasta menggunakan pengendalian
yang betrumpu pada mekanisme negosiasi.
Terkait dengan pengukuran kinerja, terutama pengukuran
ekonomi, efisien, dan efektivitas. Sebagai alat pengendalian perlu
di bedakan penggunaan informasi akuntansi sebagai alat

4
pengendalian keuangan (financial control) dengan akuntansi
sebagai alat pengendalian organisasi (organizational control).
Pengendalian keuangan terkait dengan peraturan atau sistem
aliran uang dalam organisasi, khusunya memastikan likuiditas dan
solvabilitas organisasi. Pengendalian organisasi terkait dengan
pengintegrasian aktivitas fungsional ke dalam sistem organisasi
secara keseluruhan.

Pengendalian organisasi diperlukan untuk menjamin bahwa


organisasi tidak menyimpang dari tujuan dan strategi organisasi
yang telah ditetapkan. Pengendalian organisasi memerlukan
informasi yang lebih luas dibandingkan pengendalian keuangan.

 Proses Perencanaan Dan Pengendalian Manajerial Organisasi


Sektor Publik
Perencanaan dan pengendalian adalah dua hal yang perlu
dipertimbangkan bersama-sama. Pengendalian tanpa perencanaan
tidak akan berarti karena tidak ada tindak lanjut untuk
mengidentifikasi apakah rencana organisasi telah dicapai.
Perencanaan tanpa pengendalian juga tidak akan berarti karena
tidak ada target atau rencana yang digunakan sebagai
pembanding.
Jones and Pendlebury (1996) membagi proses perencanaan
dan pengendalian manajerial pada organisasi sektor publik menjadi
lima tahap yaitu:
1. Perencanaan tujuan dan sasaran dasar.
2. Perencanaan operasional
3. Penganggaran
4. Pengendalian dan pengukuran
5. Pelaporan, analisis, dan umpan balik
Perencanaan tujuan dan sasaran dasar merupakan langkah

5
utama dalam perencanaan. Dengan adanya tujuan dan sasaran
dasar organisasi maka akan diketahui dengan jelas organisasi
harus dibawa ke arah mana dan tujuan apa yang harus dicapai.
Perencanaan operasional memberikan rincian tentang kegiatan apa
yang diperlukan untuk mencapai tujuan organisasi. Penganggaran
membantu organisai untuk mengalokasikan dan mendistribusikan
sumber dana publik secara ekonomis, efisien, efektif, adil, dan
merata.
Pengendalian dan pengukuran merupakan cara dalam
mengawasi pelaksanaan kegiatan dalam organisasi untuk
meminimalisir dan mendeteksi adanya kecurangan. Pelaporan
merupakan bentuk penyampaian hasil dari seluruh kegiatan yang
telah dilaksanakan. Analisis diperlukan untuk mengetahui apakah
laporan tersebut sudah sesuia dengan keadaan organisaai ataukah
ada praktek manipulasi. Umpan balik berperan penting untuk
evaluasi kinerja organisasi. Dengan adanya umpan balik maka
akan membantu organisasi dalam memperbaiki kekurangan-
kekurangan.

 Peran Akuntansi Manajemen Sektor Publik


Peran utama akuntansi manajemen dalam organisasi sector
public adalah memberikan informasi akuntansi yang relevan dan
handal kepada manajer untuk melaksanakan fungsi perencanaan
dan pengendalian organisasi. Dalam organisasi sector public,
perencanaan dimulai sejak dilakukannya perencanaan strategic,
sedangkan pengendalian dilakukan terhadap pengendalian tugas
(task control).
Peran akuntansi manajemen dalam organisasi sector public :
a. Perencanaan strategic;
b. Pemberian informasi biaya;
c. Penilaian investasi;

6
d. Penganggaran;
e. Penentuan biaya pelayanan (cost of service) dan penentuan
tarif pelayanan (charging for service); dan
f. Penilaian kerja

Perencanaan Strategik
Pada tahap perencanaan strategic, manajemen organisasi
membuat alternative-alternatif program yang dapat mendukung
strategi organisasi, yang telah diseleksi dan dipilih program yang
sesuai dengan skala prioritas dan sumber daya yang dimiliki. Peran
akuntansi manajemen adalah memberikan informasi untuk
menentukan berapa biaya program (cost of program) dan berapa
biaya suatu aktivitas (cost of actifity), sehingga manager dapat
menentukan berapa anggaran yang dibutuhkan berkaitan dengan
sumberdaya yang dimiliki.

Pemberian Informasi Biaya


Biaya (cost) dalam konteks organisasi sector public dapat
dikategorikan menjadi tiga kelompok, yaitu :
 Biaya input, adalah sumber daya yang dikorbankan untuk
memberikan pelayanan. Bisa berupa biaya tenaga kerja dan
biaya bahan baku.
 Biaya output, adalah biaya yang dikeluarkan untuk mengantar
produk hingga sampai ke tangan pelanggan.
 Biaya proses, yang dapat dipisahkan berdasarkan fungsi
organisasi, biaya diukur dengan mempertimbangkan fungsi
organisasi.

Akuntansi manajemen sector public memiliki peran yang


strategis dalam perencanaan finansial terkait dengan identifikasi
biaya-biaya yang terjadi. Dalam hal ini akuntansi manajemen sector

7
public membutuhkan cost accounting untuk pengambilan
keputusan biaya serta untuk memberikan informasi mengenai
pengeluaran pulik yang dapat digunakan oleh pihak internal
maupun eksternal untuk perencanaan, pengendalian, dan
pengambilan keputusan.
Proses penentuan biaya meliputi lima aktifitas, yaitu :
a. Cost finding : pemerintah mengakumulasi data mengenai biaya
yang dibutuhkan untuk menghasilkan produk atau jasa
pelayanan
b. Cost recording : dilakukan setelah cost finding berhasil yang
meliputi kegiatan pencatatan data kedalam system akuntansi
organisasi
c. Cost analyzing : melakukan analisis biaya yang telah di catat,
yaitu mengidentifikasi jenis dan perilaku biaya, perubahan
biaya, dan volume kegiatan. Manajemen organisasi harus dapat
menentukan pemicu biya agar dapat dilakukan strategi efisiensi
biaya.
d. Strategic cost reduction : melakukan strategi penghematan
biaya agar tercapai value for money. e.     Cost reporting :
memberikan informasi biaya secara lengkap kepada pimpinan
dalam bentuk internal report yang kemudian diagregasikan ke
dalam satu laporan yang akan disampaikan kepada pihak
eksternal.

Penilaian Investasi
Dalam hal ini akuntansi manajemen berperan untuk menilai
kelayakan investasi secara ekonomi dan finansial, misalkan saja
dalam mengidentifikasi biaya, risiko, dan manfaat atau keuntungan
dari suatu investasi. Dalam penilaian suatu investasi, faktor yang
harus diperhatikan oleh akuntan manajemen adalah tingkat
diskonto, tingkat inflasi, tingkat risiko dan ketidakpastian dan

8
sumber pendanaan untuk investasi yang akan dilakukan.
Penilaian investasi dalam organisasi public dilakukan
dengan menggunakan analisis biaya manfaat (cost benefit
analysis). Tetapi analisis ini terkadang sulit untuk dilakukan,
sehinggan untuk memudahkan kemudian menggunakan anailis
efektifitas biaya (cost-effectiveness analysis). Analisis efektifitas
biaya ini menekankan seberapa besar dampak yang dicapai dari
suatu proyek atau investasi dengan biaya tertentu.

Penganggaran
Akuntansi manajemen berperan untuk memfasilitasi
terciptanya anggaran public yang efektif. Terkait dengan tiga fungsi
anggaran, yaitu sebagai alat alokasi sumber daya public, alat
distribusi, dan stabilisasi, maka akuntansi manajemen merupakan
alat yang vital untuk mengalokasikan dan mendistribusikan sumber
dana public secara ekonomis, efisien, efektif, adail, dan merata.
Untuk mencapai hal tersebut harus didukung dengan manajemen
sumber daya manusia yang handal.

Penentuan Biaya Pelayanan (Cost of Service) dan Penentuan


Tarif Pelayanan (Charging for Services)
Akuntansi manajemen digunakan untuk menentukan berapa
biaya yang dikeluarkan untuk memberikan pelayanan tertentu
dengan tarif yang akan dibebankan kepada pemakai jasa
pelayanan public, termasuk menghitung subsidi yang diberikan.
Penentuan biaya pelayanan (cost of service) dan penentuan tarif
pelayanan (charging for service) merupakan satu rangkaian yang
keduanya sama-sama membutuhkan informasi akuntansi. Dengan
informasi akuntansi manajemen, sumber-sumber inefisiensi di
organisasi dapat dideteksi dan dihilangkan.

9
Penilaian Kinerja
Penilaian kinerja dilakukan untuk mengetahui tingkat
efisiensi dan efektivitas organisasi dalam mencapai tujuan yang
telah ditetapkan. Dalam tahap ini, akuntansi manajemen berperan
dalam pembuatan indicator kinerja kunci (key performance
indicator) dan satuan ukur untuk masing-masing aktifitas yang
dilakukan.

 Sistem Pengendalian Manajemen Sektor Publik


Organisasi memelukan system pengendalian manajemen
untuk memberikan jaminan dilaksanakannya strategi organisasi
secara efektif dan efisien sehingga tujuan organisasi dapat dicapai.
Pengendalian manajemen meliputi beberapa aktifitas, yaitu :
1. perencanaan;
2. koordinasi antar berbagai bagian dalam organisasi;
3. komunikasi informasi;
4. pengambilan keputusan;
5. memotivasi orang-orang dalam organisasi agar berperilaku
sesuai dengan tujuan organisasi;
6. pengendalian, dan
7. penilaian kinerja.
Kegagalan organisasi dalam mencapai tujuan yang telah
ditetapkan dapat terjadi karena adanya kelemahan atau kegagalan
pada salah satu atau beberapa tahap dalam proses pengendalian
manajemen. System pengendalian manajemen sector public
berfokus pada bagaimana melaksanakan strategi organisasi secara
efektif dan efisien serta didukung dengan perangkat lain berupa
struktur organisasi yang sesuai dengan tipe pengendalian
manajemen yang digunakan, manajemen sumber daya manusia,
dan lingkungan yang mendukung.

10
B. Akuntansi Manajemen dan Akuntansi Keuangan
Secara garis besar, akuntansi dibagi ke dalam akuntansi
keuangan dan akuntansi manajemen. Tujuan utama akuntansi
keuangan adalah untuk menyajikan informasi kepada pihak eksternal
perusahaan, misalnya investor dan kreditor. Adapun tujuan akuntansi
manajemen adalah menyajikan informasi kepada pihak internal, yaitu
manajemen perusahaan. Sistem informasi akuntansi pada suatu
organisasi juga memiliki dua subsistem utama, yaitu sistem akuntansi
keuangan dan sistem akuntansi manajemen. Di lain pihak, sistem
informasi akuntansi merupakan subsistem dari sistem informasi
manajemen perusahaan secara keseluruhan. Akuntansi keuangan
dan akuntansi manajemen memiliki kesamaan, yaitu:
 Keduanya dibangun atas dasar pertanggungjawaban (stewardship).
Manajemen sebagai wakil perusahaan harus
mempertanggungjawabkan keuangan dan operasional perusahaan
kepada semua pihak yang berkepentingan. Akuntansi keuangan
berkaitan dengan operasi perusahaan secara keseluruhan,
sedangkan akuntansi manajemen berkaitan dengan satuan-satuan
pertanggungjawaban untuk menyediakan laporan
pertanggungjawaban yang lebih terinci.
 Akuntansi keuangan dan akuntansi pertanggungjawaban dibangun
dalam suatu sistem akuntansi umum, tidak dalam suatu sistem
yang terpisah. Selain karena penyelenggaraan dua sistem yang
terpisah dilarang oleh pihak yangberwenang, hal tersebut juga
akan sangat mahal untuk diimplementasikan karena memerlukan
buku-buku akuntansi, waktu dan tenaga ekstra.

11
Berbagai perbedaan antara akuntansi keuangan dan akuntansi
manajemen dapat dirangkum dalam tabel berikut ini:

Perbedaan Akuntansi Akuntansi Keuangan


Manajemen
1. Target Berfokus pada Berfokus pada
pengguna penyediaan penyediaan
informasi untuk untuk informasi untuk pengguna
pengguna internal eksternal
2. Batasan input Tidak terikat aturan Pelaporan akuntansi
dan proses tertentu keuangan harus
mengikuti
prosedur akuntansi yang
ditetapkan oleh pihak
yang
berwenang (Bapepam &
IAI
di Indonesia)

3. Target Berfokus pada Berfokus pada


pengguna penyediaan penyediaan
informasi untuk untuk informasi untuk pengguna
pengguna internal eksternal

4. Jenis Informasi keuangan Informasi keuangan yang


informasi & non keuangan, bersifat objektif
dimungkinkan juga
informasi yang
bersifat
subjektif
5. Orientasi Menekankan pada Mencatat dan melaporkan

12
Waktu informasi tentang peristiwa yang sudah
peristiwa di masa terjadi (data historis)
depan

6. Tingkat Evaluasi internal dan Informasi yang


Agregasi pembuatan disediakan
keputusan berfokus pada kinerja
dilakukan perusahaan secara
berdasarkan keseluruhan
informasi yang
sangat detail
7. Kedalaman Melibatkan aspek Lebih spesifik
ekonomi
manajerial,
teknikindustri dan
ilmu manajemen
(bersifat
multidisipliner)

8. Keakuratan vs Lebih menekankan Lebih menekankan pada


Tepat waktu pada keakuratan
ketepatwaktuan

9. Verifikasi vs Lebih menekankan Lebih menekankan pada


Relevansi pada kemampuan verifikasi
relevansi terhadap
perencanaan dan
pengendalian

13
C. Deskripsi Historis Singkat tentang Akuntansi Manajemen
Sebagian besar prosedur penentuan harga produk (product
costing) dan prosedur akuntansi internal yang digunakan di abad ini
dikembangkan pada tahun 1880-1925. Pada tahun 1925, prosedur
akuntansi manajemen lebih menitikberatkan pada penentuan biaya
sediaan (inventory costing) untuk pelaporan eksternal. Pada tahun
1950an-1960an, dilakukanbeberapa usaha untuk meningkatkan
pemanfaatan secara manajerial dari sistem biaya tradisional. Pada
tahun 1980an-1990an, diketahui bahwa banyak praktik akuntansi
manajemen tradisional yang sudah tidak mampu lagi memenuhi
kebutuhan manajerial. Tindakan signifikan mulai dilakukan untuk
mengubah konsep dan praktik akuntansi manajemen agar
manajemen dapat meningkatkan mutu dan produktivitas serta
mengurangi biaya dalam lingkungan bisnis yang semakin kompetitif.
Ini menandai dimulainya era akuntansi manajemen kontemporer.

Perspektif Historis Akuntansi Manajemen


Akuntansi manajemen berdasarkan kalkulasi biaya produk
(product costing) mulai diperkenalkan pada abad ke-19.
Perkembangan periode pertama dimulai pada periode 1880 sampai
dengan 1925, dengan penekanan pada kalkulasi biaya produk
manajerial-menelusuri profitabilitas perusahaan kemasing-masing
produk dan menggunakan informasi ini untuk mengambil keputusan
strategis. Periode berikutnya bergeser pada pendekatan kalkulasi
biaya persediaan-pembebanan biaya manufaktur ke produk sehingga
biaya persediaan dapat dilaporkan kepada pengguna eksternal
laporan keuangan perusahaan.
Beberapa usaha untuk meningkatkan kegunaan manajerial dari
sistem biaya konvensional dilakukan pada 1950-an dan 1960-an.
Pengguna mendiskusikan kelemahan informasi yang disediakan oleh
sistem yang dirancang untuk menyusun laporan keuangan. Semua

14
usaha tersebut terpusat pada pemberian informasi akuntansi
keuangan yang lebih berguna bagi penggunanya daripada pembuatan
seperangkat informasi dan prosedur baru yang terpisah dari sistem
pelaporan eksternal.

Pada tahun 1990-an banyak ditemukan bahwa praktek-praktek


Akuntansi Manajemen tradisional sudah tidak mampu lagi melayani
kebutuhan manajerial. Beberapa pihak menyatakan bahwa sistem
akuntansi manajemen yang ada sudah usang dan kurang tepat untuk
kondisi sekarang. Kalkulasi biaya produk yang lebih akurat, lebih
berguna dan yang menjelaskan secara rinci penggunaan masukan,
dibutuhkan untuk memungkinkan manajer meningkatkan mutu,
produktifitas dan mengurangi biaya. Sebagai tanggapan terhadap
kelemahan sistem akuntansi manajemen tradisional, berbagai usaha
dilakukan untuk mengembangkan sistem akuntansi manajemen yang
baru – yang dapat memenuhi kebutuhan lingkungan ekonomi dewasa
ini.

15
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
 Sistem Informasi Akuntansi Manajemen
Peran utama akuntansi manajemen dalam organisasi sector
public adalah memberikan informasi akuntansi yang relevan dan
handal kepada manajer untuk melaksanakan fungsi perencanaan
dan pengendalian organisasi. Informasi akuntansi manajemen
dibutuhkan dan digunakan dalam semua lingkup manajemen.
Informasi akuntansi manajemen membantu para manajer
menjalankan perannya dalam melakukan aktivitas perencanaan,
pengendalian dan pengambilan keputusan.
 Akuntansi Keuangan dan Akuntansi Manajemen
Tujuan utama akuntansi keuangan adalah untuk menyajikan
informasi kepada pihak eksternal perusahaan, misalnya investor
dan kreditor. sedangkan tujuan akuntansi manajemen adalah
menyajikan informasi kepada pihak internal, yaitu manajemen
perusahaan.

16
DAFTAR PUSTAKA

Iftitah, tias. “Akuntansi Manajemen dan Sistem Pengendalian Manajemen


Organisasi Sektor Publik”. http://tiasaccountingworld.blogspot.com
/2013/09/akuntansi-manajemen-dan-sistem.html (diakses 6 Maret
2015 pukul 19.00 WIB)

Tasnia, Annas. “AKUNTANSI MANAJEMEN SEKTOR PUBLIK”


http://anitadiahmawarni.blogspot.com/2013/10/akuntansi-
manajemen-sektor-publik.html (diakses 7 Maret 2015 pukul 20.05
WIB)

Tris, Dodi. “Akuntansi Manajemen Sektor Publik” http://referensiakuntansi.


blogspot.com/2012/07/akuntansi-manajemen-sektor-publik.html
(diakses 6Maret 2015 pukul 19.15 WIB)

Wulandari, Ambar. “BAB I AKUNTANSI MANAJEMEN – SUATU


PERSPEKTIF”. http://muchy-muchy.blogspot.com/2012/04/bab-i-
akuntansi-manajemen-suatu.html (diakses 7 Maret 2015 pukul
18.45 WIB)

17

Anda mungkin juga menyukai