Anda di halaman 1dari 7

FILSAFAT HUKUM

DOSEN : ISTIJAB, S.H., M.Hum., M.Pd.


Fakultas Hukum Universitas Merdeka Pasuruan

SKEMA KEDUDUKAN ILMU HUKUM :

Ideal Penerimaan secara ideal, filosofik

Ilmu Hukum

Penerimaan secara sosiologik


Ideal

PENGERTIAN TEORI HUKUM, FILSAFAT HUKUM DAN YURISPRUDENCE


TEORI-TEORI HUKUM SEBAGAI SISTEM
TEORI SISTEM HUKUM :
A. TEORI SISTEM HUKUM YANG BERBSIS SUMBER (SOURCE-BASED)
Yaitu : TEORI-TEORI POSITIVISTIS
1. Teori Positivisme Hukum Analitik
Tokoh : John Austin dan HLA Hart
2. Teori Hukum Murni
Tokoh : Hans Kelsen
3. Teori Positivisme Hukum Empirik/THE
Termasuk dalam THE adalah Sejarah Hukum, Perbandingan Hukum, Sosiologi
Hukum, Antropologi Hukum dan Psikologi Hukum.
Penentang-Penentang Positivisme Hukum :
- Teori Sejarah Hukum : Carl fon Savigny dan Henry Mains
- Teori Sociological Jurisprudence : Eugen Ehrlich dan Roscoe Pound
- Teori Realisme Hukum : Hakim Agung AS : Oliver Wendell Holmes
- Teori Hukum Bebas di Jerman
- Teori Studi Hukum Kritis tumbuh dan berkembang 1970-an di USA :
Roberto M. Unger, Duncan Kennedy, dll.

Materi Filsafat Hukum : Istijab, S.H., M.Hum., M.Pd | Halaman 1


- Teori Hukum aliran Chicago : Economic Analysis of Law
B. TEORI SISTEM HUKUM YANG BERBASIS ISI (CONTENT-BASED)
YAITU : TEORI-TEORI HUKUM ALAM
Tokoh : Ronald Dworkin yang muncul karena ketiak setujuannya terhadap sistem
formalisme hukum yang ditokohi oleh Langdellyang dalam memutus
perkara hakim hanya berpedoman pada 3 (tiga) hal, yaitu :
1. Adanya legal reasoning (alasan hukum).
2. Metode hukumnya deduktif.
3. Untuk semua kasus hanya ada satu putusan hukum yang benar
Dalam bukunya, LAW’S EMPIRE, Ronald Dworkin menyatakan teorinya adalah
yang terbaik karena bisa menghindari pemaksaan oleh hakim untuk memberikan
putusan yang sebenarnya kurang tepat. Ronald Dworkin menyebutkan 4 (elemen)
yang ada dalam suatu sistem, yaitu :
1). Elemen asas,
2). Relasi/hubungan,
3). Struktur, dan
4). Menyeluruh (wholeness).
Pada umumnya, aliran hukum yang ada mengabaikan elemen yang sangat penting
dalam hukum, yaitu asas. Asas ini dapat diketegorikan ke dalam 3 (tiga) kelompok
tergantung pada hal apa yang akan dijustifikasi :
a. Asas dari moral politik,
b. Asas dari interpretasi perundang-undangan,
c. Asas dari substansi hak asasi manusia (HAM).

C. TEORI SISTEM HUKUM YANG BERBASIS FUNGSI (FUNCTION-BASED)


YAITU : TEORI-TEORI SOSIOLOGIS
Dua jenis sistem yang ditemukan dalam teori-teori Sosiologis Hukum, yaitu :
1. Teori-teori Fungsional, unsur-unsurnya adalah fakta-fakta mengenai tindakan-
tindakan orang-perorang dan efek-efeknya pada yang lainnya. Fakta-fakt ini
saling terkait dan saling mempengaruhi satu sama lain.
2. Teori-teori Isi.

Sistem Fungsionalis Luhmann


Tokohnya : Nikolas Luhmann seperti halnya Evan dan Brademeier banyak
dipengaruhi oleh Talcott Parson dan membayangkan masyarakat sebagai suatu
sistem dari subsistem yang relatif bersifat otonom yang satu sama lain berinteraksi
dan melengkapi lingkungannya satu sama lainnya. Untuk bisa stabil, harapan-
harapan itu harus bersifat normatif, bukannya harapan-harapan yang bersifat
kognitif, karena harapan-harapan yang bersifat kognitif umumnya direvisi jika
tidak dipenuhi.

Materi Filsafat Hukum : Istijab, S.H., M.Hum., M.Pd | Halaman 2


Teori hukum
adalah disiplin hukum yang secara kritikal dalam perspektif interdisipliner menganalisis
berbagai aspek dari hukum secara tersendiri dan dalam keseluruhannya, baik dalam konsepsi
teoritikalnya maupun dalam pengolahan praktikalnya dengan tujuan untuk memperoleh
pemahaman yang lebih baik dan penjelasan yang lebih jernih tentang bahan-bahan hukum
tersaji.
Pokok kajian teori hukum :
 Analisis hukum yaitu upaya pemahaman tentang struktur sistem hukum, sifat dan
kaidah hukum, pengertian dan fungsi asas-asas hukum, unsure-unsur khas dari konsep
yuridik (subyek hukum, kewajiba hukum, hak, hubungan hukum, badan hukum,
tanggunggugat, dsb)
 Ajaran metode yaitu metode dari ilmu hukum (dogmatik hukum), metode penerapan
hukum (pembentukan hukum dan penemuan hukum), teori perundang-undangan, teori
argumentasi yuridik (teori penalaran hukum).
 Ajaran ilmu (epistemologi) dari hukum dengan mempersoalkan karakter keilmuan
ilmu hukum
 Kritik ideology yaitu kritik terhadap kaidah hukum positif, menganalisis kaidah hukum
positif, menganalisis kaidah hukum untuk menampilkan kepentingan dan ideologi yang
melatarbelakangi aturan hukum positif (undang-undang)
Filsafat hukum adalah filsafat yang objeknya khusus hukum
Pokok kajian filsafat hukum :
 Ontologi hukum yaitu ilmu tentang segala sesuatu (Merefleksi hakikat hukum dan
konsep-konsep fundamental dalam hukum, seperti konsep demokrasi, hubungan hukum
dan kekuasaan, hubungan hukum dan moral).
 Aksiologi hukum  yaitu ilmu tentang nilai (Merefleksi isi dan nilai-nilai yang termuat
dalam hukum seperti kelayakan, persamaan, keadilan, kebebasan, kebenaran, dsb)
 Ideologi hukum yaitu ilmu tentang tujuan hukum yang mengangkut cita manusia
(Merefleksi wawasan manusia dan masyarakat yang melandasi dan melegitimasi kaidah
hukum, pranata hukum, sistem hukum dan bagian-bagian dari sistem hukum).
 Teleologi hukum yaitu ilmu tentang tujuan hukum yang menyangkut cita hukum itu l
sendiri (Merefleksi makna dan tujuan hukum)
 Epistemologi yaitu ilmu tentang pengetahuan hukum (Merefleksi sejauhmana
pengetahuan tentang hakikat hukum dan masalah-masalah fundamental dalam filsafat
hukum mungkin dijalankan akal budi manusia)
 Logika hukum yaitu ilmu tentang berpikir benar atau kebenaran berpikir (Merefleksi
atran-aturan berpikir yuridik dan argumentasi yuridik, bangunan logical serta struktur
sistem hukum)
 Ajaran hukum umum
Yurisprudence adalah ilmu yang mempelajari pengertian dan sistem hukum secara mendalam
Pokok kajian yurisprudence :
-     Logika hukum
-     Ontologi hukum (penelitian tentang hakekat dari hukum)
Materi Filsafat Hukum : Istijab, S.H., M.Hum., M.Pd | Halaman 3
-     Epistemologi hukum (ajaran pengetahuan)
-     Axiologi (penentuan isi dan nilai)
Filsafat Hukum Dalam Kaitan Dengan Hakekat Hukum
Filsafat hukum merupakan ilmu pengetahuan yang berbicara tentang hakekat hukum atau
keberadaan hukum. Hakekat hukum meliputi :
1. Hukum merupakan perintah (teori imperatif)
Teori imperatif artinya mencari hakekat hukum. Keberadaan hukum di alam semesta adalah
sebagai perintah Tuhan dan Perintah penguasa yang berdaulat
Aliran hukum alam dengan tokohnya Thomas Aquinas dikenal pendapatnya membagi hukum
(lex) dalam urutan mulai yang teratas, yaitu :
 Lex eterna (Rasio Tuhan yang tidak dapat ditangkap oleh manusia, yang disamakan
hukum abadi)
 Lex divina (Rasio Tuhan yang dapat ditangkap oleh manusia)
 Lex naturalis (Penjelmaan dari Lex aeterna dan Lex divina)
 Lex positive (hukum yang berlaku     merupakan tetesan dari Lex divina        kitab suci
Aliran positivisme hukum     Jhon Austin beranggapan bahwa hukum berisi perintah,
kewajiban, kedaulatan dan sanksi. Dalam teorinya yang dikenal dengan nama “analytical
jurisprudence” atau teori hukum yang analitis bahwa dikenal ada 2 (dua) bentuk hukum yaitu
positive law (undang-undang) dan morality (hukum kebiasan).
2. Kenyataan sosial yang mendalam (teori indikatif)
Mahzab sejarah : Carl von savigny beranggapan bahwa hukum tidak dibuat melainkan
tumbuh dan berkembang bersama-sama dengan masyarakat.
Aliran sociological jurisprudence dengan tokohnya Eugen Eurlich dan Roscoe Pound dengan
konsepnya bahwa “hukum yang dibuat agar memperhatikan hukum yang hidup dalam
masyarakat (living law) baik tertulis malupun tidak tertulis”.
 Hukum tertulis atau hukum positif
Hukum posistif  atau Ius Constitutum yaitu hukum yang berlaku di daerah (negara) tertentu
pada suatu waktu tertentu.
Contoh : UU Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan.
 Hukum tidak tertulis
-   Hukum kebiasaan yaitu kebiasaan yang berulang-ulang dan mengikat para pihak yang
terkait
-   Hukum adat adalah adat istiadat yang telah mendapatkan pengukuhan dari penguasa adat
-   Traktat atau treaty adalah perjanjian yang diadakan antar dua negara atau lebih dimana
isinya mengikat negara yang mengadakan perjanjian tersebut.
-   Doktrin adalah pendapat ahli hukum terkemuka

Materi Filsafat Hukum : Istijab, S.H., M.Hum., M.Pd | Halaman 4


-   Yurisprudensi adalah kebiasaan yang terjadi di pengadilan yang berasaskan “azas
precedent” yaitu pengadilan memutus perkara mempertimbangkan putusan kasus-kasus
terdahulu yang di putus (common law)
3. Tujuan hukum (teori optatiif)
 Keadilan
Menurut Aristoteles sebagai pendukung teori etis, bahwa tujuan hukum utama adalah
keadilan yang meliputi :
-   Distributive, yang didasarkan pada prestasi
-   Komunitatif, yang tidak didasarkan pada jasa
-   Vindikatif, bahwa kejahatan harus setimpal dengan hukumannya
-   Kreatif, bahwa harus ada perlindungan kepada orang yang kreatif
-   Legalis, yaitu keadilan yang ingin dicapai oleh undang-undang
 Kepastian
Hans kelsen dengan konsepnya (Rule of Law) atau Penegakan Hukum. Dalam hal ini
mengandung arti :
-   Hukum itu ditegakan demi kepastian hukum.
-   Hukum itu dijadikan sumber utama bagi hakim dalam memutus perkara.
-   Hukum itu tidak didasarkan pada kebijaksanaan dalam pelaksanaannya.
-   Hukum itu bersifat dogmatic.
 Kegunaan
Menurut Jeremy Bentham, sebagai pendukung teori kegunaan, bahwa tujuan hukum harus
berguna bagi masyarakat untuk mencapai kebahagiaan sebesar-besarnya.
Filsafat Hukum Dalam Kaitan Dengan Perundang-undangan
1. Pembukaan UUD 1945
 Pembukaan alenia pertama, secara substansial mengandung pokok prikeadilan, konsep
pemikiran yang mengarah kepada kesempurnaan dalam menjalankan hukum didalam
kehidupan.
 Pembukaan alenia kedua, adil dan makmur, merupakan implementasi dari tujuan hukum
yang pada dasarnya yaitu memberikan kesejahteraan kepada masyarakat.
 Pembukaan alenia ketiga, mengatur mengenai hubungan manusia dengan Tuhan atau
penciptanya yang telah mengatur tatanan di dunia ini.
 Pembukaan alenia keempat, mengenai lima sila dari Pancasila yang merupakan
cerminan dari nilai-nilai bangsa yang diwariskan turun-temurun dan abstrak yang
Pancasila merupakan kesatuan sistem yang berkaitan erat tidak dapat dipisahkan.
2. Undang-undang yaitu terdapat dalam Konsideran (pertimbangan) atau isinya(pasal-
pasalnya)

Materi Filsafat Hukum : Istijab, S.H., M.Hum., M.Pd | Halaman 5


Aliran Hukum Dalam Filsafat Hukum
1. Aliran Hukum Alam
Yaitu aliran yang konsepsinya bahwa hukum berlaku universal dan abadi.
Tokohnya Plato, Aristoteles, Thomas Aquinas, Grotius.
 Plato
 Aristoteles dalam teori dualisme bahwa manusia bagian dari alam dan manusia adalah
majikan dari alam
 Thomas Aquinas
 Grotius dengan kosepnya “mare liberium
Kelebihan aliran hukum alam : mengembangkan dan membangkitkan kembali orang untuk
berfilsafat hukum dalam mencari keadilan, mengembangkan perlindungan terhadap HAM,
mengembangkan hukum internasional.
Kekurangan aliran hukum alam : anggapan bahwa hukum berlaku universal dan abadi itu
tidak ada karena hukum selalu disesuaikan dengan kebutuhan manusia dan perkembangan
zaman.
2. Aliran Positivisme Hukum
Yaitu aliran yang konsepnya bahwa hukum merupakan perintah dari penguasa berdaulat
(Jhon Austin) dan merupakan kehendak dari pada Negara (Hans Kelsen).
3. Mahzab Sejarah (historical jurisprudence)
Yaitu aliran hukum yang konsepnya bahwa hukum tidak dibuat melainkan tumbuh dan
berkembang bersama-sama dengan masyarakat. Tokoh : Carl von Savigny
4. Aliran Sociological Jurisprudence
Yaitu aliran hukum yag konsepnya bahwa huku yang dibuat agar memperhatikan hukum
yang hidup dalam masyarakat atau living law baik tertulis maupun tidak tertulis. Tokoh :
Eugen Ehrlich
5. Aliran Pragmatic Legal Realism
Yaitu aliran hukum yang konsepnya bahwa hukum dapat berperan sebagai alat pembaharuan
masyarakat. Tokoh : Roscoe Pound
6. Aliran Marxis Yurisprudence
Yaitu aliran yang konsepnya bahwa hukum harus memberikan perlindungan terhadap
golongan proletar atau golongan ekonomi lemah. Tokoh : Lenin, Bernstein, Gramsci,
Horkheimer, Marcuse.
7. Aliran Anthropological Jurisprudence
Yaitu airan yang konsepnya bahwa hukum mencerminkan nilai sosial budaya (Northrop),
hukum mengandung system nilai (Mac Dougall)
8. Aliran Utilitariannism

Materi Filsafat Hukum : Istijab, S.H., M.Hum., M.Pd | Halaman 6


yaitu aliran yang konsepnya bahwa hukum memberikan kebahagiaan yang sebesar-besarnya
bagi orang sebanyak-banyaknya (the greatest happines for ter greatest number).
Tokoh : Jhon Lucke
9. Mahzab Unpad, yaitu aliran yang konsepnya bahwa hukum dapat berfungsi sebagai sarana
pembaharuan masyarakat. Tokoh : Mochtar Kusumaatmadja.
 Hukum tidak meliputi asas dan kaidah yang mengatur kehidupan manusia dalam
masyarakat termasuk lembaga dan proses didalam mewujudkankaedah itu dalam
kenyataan.
 Hukum adalah keseluruhan kaedah dan asas yang mengatur kehidupan manusia dalam
masyarakat, termasuk lembaga dan proses dalam mewujudkan berlakunya hukum.

Materi Filsafat Hukum : Istijab, S.H., M.Hum., M.Pd | Halaman 7

Anda mungkin juga menyukai