Anda di halaman 1dari 4

 

   1. Judul                       : Menentukan titik berat


            2. Hari / tanggal          : Senin, 18 Juni 2012
uan                     : Untuk mengetahui letak tiitik berat suatu benda.

B.   LANDASAN TEORI

Benda tegar akan melakukan gerak translasi apabila gaya yang diberikan pada
benda tepat mengenai suatu titik yang yang disebut titik berat.
Titik berat merupakan titik dimana benda akan berada dalam keseimbangan rotasi
(tidak mengalami rotasi). Pada saat benda tegar mengalami gerak translasi dan
rotasi sekaligus, maka pada saat itu titik berat akan bertindak sebagai sumbu rotasi
dan lintasan gerak dari titik berat ini menggambarkan lintasan gerak translasinya.
Di dalam hampir semua persoalan mekanika, g (percepatan gravitasi) boleh
dianggap seragam pada seluruh bagian benda , karena ukuran benda relative kecil
dibanding jarak yang dapat menyebabkan perubahan gravitasi yang cukup berarti.
Dengan demikian pusat massa  dan pusat  gravitasi dapat diambil sebagai titik yang
sama. Keberhimpitan ini dapat digunakan untuk menentukan pusat massa sebuah
keping tipis yang bentuknya tidak beraturan.
Untuk benda-benda yang mempunyai bentuk sembarang letak titik berat
dicari dengan perhitungan. Perhitungan didasarkan pada asumsi bahwa kita dapat
mengambil beberapa titik dari benda yang ingin dihitung titik beratnya dikalikan
dengan berat di masing-masing titik kemudian dijumlahkan dan dibagi dengan
jumlah berat pada tiap-tiap titik. dikatakan titik berat juga merupakan pusat massa
di dekat permukaan bumi, namun untuk tempat yang ketinggiannya tertentu di atas
bumi titik berat dan pusat massa harus dibedakan.
Pusat massa dan titik berat suatu benda memiliki pengertian yang sama.
1. PUSAT MASSA
Koordinat pusat massa dari benda-benda diskrit, dengan massa masing-masing m1,
m2,....... , mi ; yang terletak pada koordinat (x1,y1), (x2,y2),........, (xi,yi) adalah:

 X = ∑mixi /mi       Y = ∑miyi /mi

2. TITIK BERAT (X,Y)


Koordinat titik berat suatu sistem benda dengan berat masing-masing w1, w2, .........,
wi ; yang terletak pada koordinat (x1,y1), (x2,y2), ............, (xi,yi) adalah:
         Y
w w
       X = ∑ iyi / i
= ∑ iyi / i w w
3.LETAK/POSISI TITIK BERAT
1.      Terletak pada perpotongan diagonal ruang untuk benda homogen berbentuk
teratur.
2.      Terletak pada perpotongan kedua garis vertikal untuk benda sembarang.
3.      Bisa terletak di dalam atau diluar bendanya tergantung pada homogenitas dan
bentuknya.

C.   ALAT dan BAHAN

1.      Tiang penggantung
2.      Benang
3.      Karton atau kardus
4.      Pensil
5.      Gunting
6.      Penggaris
7.      Jarum
8.   Beban

D.   LANGKAH KERJA

1. Mempersiapkan kertas karton atau kardus, kemudian membentuknya sesuai


keinginan, baik simetris aataupun asimetris.
2. Memasukkan benang pada lubang jarum kemudian menusukkan pada sisi
karton atau kardus yang tlah dibentuk.
3. Mengikatkan benang pada beban kemudian menancapkannya pada tiang
penggantung.
4. Membuat garis yang lurus terhadap lubang dan benang.
5. Melakukan kegiatan 2-4 untuk lubang yang lain, minimal tiga buah garis.
6. Melakukan kegiatan 1-5 terhadap bentuk karton atau kardus yang lainnya.

E.   HASIL PERCOBAAN & PEMBAHASAN

Dari percobaan yang telah dilakukan, telah didapatkan titik beratnya berada
pada perpotongan  2 buah diagonal atau lebih garis vertikal yang didapat dari
percobaan dengan menggunakan benang yang digantung yang kemudian dibuatkan
garis sesuai arah benang yang diikatkan pada batu sebagai beban. Dengan
menggunakan kedua garis ataupub lebih, didapatkan titik potong sebagai titik berat.

Ciri yang didapatkan saat pada perpotongan dua garis tersebut


ditancapkan jarum adalah pada kertas tidak bergelayutan, sedangkan saat paku
ditancapkan pada lubang sisi samping kertas karton mengalami bergelayutan.Ini
membuktikan bahwa titik perpotongan tersebut adalah titik beratnya.

F.    KESIMPULAN

Setiap benda memiliki titik berat. Untuk mencari titik berat dari suatu benda
yang memiliki bentuk yang beraturan maupun tidak beraturan  dapat dilakukan
dengan cara yang sederhana. Perpotongan dua buah garis atau lebih yang vertikal
dapat menemukan titik berat dari suatu benda.
Namun, untuk benda yang bentuknya simetris, dapat kita ketahui titik
beratnya melalui rumus sebagai berikut :

X0 = A1X1 + A2X2 + . . . . + AnXn


                 
A1 + A2 + . . . . + An
Y0 = A1Y1 + A2Y2 + . . . . + AnYn
                 
A1 + A2 + . . . . + An
.    Pembahasan

Berdasarkan dari percobaan yang telah dilakukan untuk menentukan letak titik berat bidang
homogen baik teratur maupun tidak teratur dapat dilakukan dengan cara membuat tiga buah titik
secara sembarang sebagai acuan untuk membuat garis lurus sehingga ketiga garis akan berpotongan
dimana untuk menguji keseimbangan benda tersebut dapat dilakukan dengan cara meletakkan
benda tersebut diatas salah satu jari, apabila benda tersebut tidak bergerak benda tersebut dapat
dikatakan dalam keadaan seimbang, sedangkan apabila benda tersebut bergerak maka benda
tersebut dapat dikatakan dalam keadaan tidak seimbang. Hal ini juga dapat dilakukan untuk
menentukan titik berat benda yang terdiri dari dua atau lebih bidang datar.

Titik perpotongan ketiga garis dapat dikatakan titik berat apabila benda dalam keadaan seimbang
ketika diletakkan diatas salah satu jari dimana letak jari tepat pada perpotongan  ketiga garis
tersebut dan ketika benda diletakkan diatas salah satu jari dimana letak jari tidak pada perpotongan
ketiga garis benda tersebut bergelayutan.

Menentukan titik berat suatu bidang homogen yang teratur tidak hanya dengan percobaan tetapi
juga dapat dilakukan dengan menghitung yaitu menentukan koordinat titik berat benda tersebut.
Untuk mencari koordinat titik berat benda dapat dilakukan dengan cara mencari nilai titik tengah
pada sumbu x dan y yang didapatkan dengan cara mengalikan nilai x dengan luas kemudia dibagi
dengan jumlah luas benda, sedangkan untuk nilai y didapatkan dengan cara mengalikan nilai y
dengan luas kemudian dibagi dengan jumlah luas benda tersebut. Begitu juga dengan benda yang
terdiri dari dua bidang datar dimana masing – masing bidang diwakili dengan nilai x dan y yang
berbeda dan juga luas yang berbeda. Sedangkan untuk ketebalan benda diabaikan.

Pada percobaan pertama untuk bidang persegi data hasil percobaan dengan data hasil hitung
didapatkan data yang sama sedangkan untuk percobaan kedua sampai keempat yang menggunakan
benda yang terdiri dari dua bidang datar didapatkan data hasil percobaan dengan data hasil hitung
tidak sama hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya seperti ganguan dari luar dan
gangguan dari dalam.

Penyebab dari berbedanya data hasil percobaan dengan data hasil hitung yang bersumber dari luar
diantaranya seperti adanya gangguan angin saat melakukan percobaan, hal ini mengakibatkan
kurangnya konsentrasi seseorang saat melakukan perboaan, sedangkan untuk gangguan dari dalam
yaitu seperti kurangnya ketelitian dan kecerobohan pelaku, hal ini akan mengakibatkan kurang
tepatnya data yang didapatkan, sehingga data hasil percobaan dengan data hasil hitung akan
berbeda.

H.    Kesimpulan

Dari praktikum yang telah dilakukan, pengukuran titik berat dapat di lakukan dengan dua cara yaitu
percobaan danpenghitungan. Dimana percobaan dilakukan sesuai dengan prosedur kerja.
Sedangkan penghitungan dapat di lakukan dengan cara mencari koordinat x dan y menggunakan
rumus dimana koordinat tersebut merupakan titik berat.  Apabila data hasil percobaan dan data
hasil perhitungan berbeda, hal ini di karenakan oleh beberapa faktor, seperti gangguan angin dan
kurangnya ketelitian saat melakukan percobaan.

Anda mungkin juga menyukai