R
TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA PRA SEKOLAH
DI DESA MERGASANA RT 07 RW 02 KECAMATAN KERTANEGARA
KABUPATEN PURBALINGGA
Disusun oleh:
INTAN NILASARI (1911040021)
I. PENDUHULUAN
A. Latar Belakang
Pada hari Rabu, 1 Juli 2020 dilakukan pengkajian pada keluarga
dengan tahap perkembangan anak pra sekolah. Keluarga Bpk. R merupakan
keluarga dengan tahap perkembangan anak pra sekolah. Karena Bpk. R
mempunyai anak yang berusia 4,5 tahun. Keluarga Bpk. R berasal dari
suku jawa, Bpk. R bekerja sebagai wiraswasta dan Ibu. S sebagai ibu
rumah tangga. Bpk. R mempunyai 1 orang anak yaitu An. E, Pada keluarga
Bpk. R aka dilakukan pengkajian keperawatan untuk mengetahui apa saja
masalah didalam perkembangan keluarga dengan tahap perkembangan
anak pra sekolah.
Pengkajian merupakan tahapan terpenting dalam proses perawatan,
mengingat pengkajian sebagai awal bagi keluarga untuk mengidentifikasi
data-data yang ada pada keluarga. Sebelum melakukan pengkajian pada
keluarga Bpk. R, terlebih dahulu perawat membina hubungan saling
percaya dengan seluruh anggota keluarga yang tinggal di rumah (Bpk.R
dan Ibu.U ) untuk memudahkan perawat dalam mengumpulkan data secara
akurat sehingga dengan hasil pendataan yang akurat mampu memudahkan
perawat dalam menentukan masalah yang ada dalam diri klien/anggota
keluarga.
Setelah itu perawat menjelaskan tujuan dari kunjungan pertama ini
yaitu untuk mengidentifikasi masalah kesehatan yang ada di dalam
keluarga baik yang dirasakan secara pasti/disadari maupun masalah
kesehatan yang masih beresiko ataupun masalah yang akan berpotensial
terjadi. Kemudian perawat juga membuat kontrak waktu yang telah
disepakati bersama.
Pada saat hari pertama kunjungan Ibu. U mengatakan tidak ada
keluhan yang dirasakan.
B. Data yang perlu dikaji
1. Pengkajian riwayat penyakit keluarga atau masalah keluarga
2. Pemeriksaan fisik dan vital sign
3. Masalah kesehatan pada An. E
C. Masalah keperawatan keluarga
( masih dalam pengkajian)
II. Proses Keperawatan
A. Diagnosa keperawatan
Masih dalam proses pengkajian
B. Kriteria hasil (NOC)
Masih dalam proses pengkajian
C. Intervensi (NIC)
Masih dalam proses pengkajian
III. Implementasi tindakan keperawatan
a. Topik : Pengkajian pada Keluarga Bpk. R
b. Waktu : Rabu, 1 Juli 2020
c. Tempat : Desa Mergasana Rt 07/02, Kecamatan Kertanegara,
Kabupaten Banyumas
d. Metode : wawancara & tanya jawab
e. Media & alat : buku dan alat tulis, nursingkit
IV. Krikteria Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
- LP sudah dibuat sebelumnya
- Media telah disiapkan
- Kontrak waktu telah disepakati
- Mahasiswa hadir tepat waktu
2. Evaluasi Proses
- Mahasiswa melakukan Pengkajian
- Media dan Alat digunakan dengan baik dan benar
3. Evaluasi Hasil
- Di dapatkan data umum (nama keluarga, lingkungan, riwayat keluarga)
- Teridentifikasi masalah kesehatan
I. Pendahuluan
A. Latarbelakang
Berdasarkan pertemuan sebelumnya pada Tn. R didapatkan bahwa
keluarga Tn. R berada dalam tahap perkembangan pra sekolah. Tipe
keluarga Tn.R merupakan keluarga Inti karena tinggal satu rumah dengan
istri dan anaknya. Tn. R adalah wiraswasta yaitu pekerja proyek dan jarang
pulang terkadang pulang 3 bulan sekali. Ny.U sebagai pedagang jajanan
anak-anak.
b. Kriteria hasil
a) Outcomes ( NOC)
Masih dalam proses pengkajian
b) Intervensi ( NIC )
Masih dalam proses pengkajian
b. Evaluasi Proses
Pelaksaan sesuai strategi pelaksanaan
Proses tanya jawab berjalan dengan baik
c. Evaluasi Hasil
Keluarga mampu mengenal masalah rumah sehat namun belum
mengerti dan melakukan penerapannya.
LAPORAN PENDAHULUAN KUNJUNGAN KELUARGA
I. Pendahuluan
A. Latarbelakang
Berdasarkan pertemuan sebelumnya pada keluarga Bpk.R
didapatkan data melalui pengukuran menggunakan denver II hasilnya
adalah suspek, kemampuan motorik halusnya belum terpenuhi yaitu tidak
bisa menggambar 3 bagian tubuh manusia sehingga adanya resiko
keterlambatan perkembangan. Ibu.U mengatakan bahwa An.E tidak pernah
menggambar dan diajarkan menggambar karena keterbatasan alat untuk
menggambar.
I. Pendahuluan
A. Latarbelakang
Berdasarkan pertemuan sebelumnya pada keluarga Bpk.A didapatkan
data bahwa keluarga belum mengatahui perkembangan anak usia prasekolah
melalui sedangkan dengan diukur menggunakan denver II hasil An.E adalah
suspek yaitu kemampuan motorik halusnya belum terpenuhi yaitu tidak bisa
menggambar 6 bagian tubuh manusia sehingga adanya resiko keterlambatan
perkembangan. Oleh karena itu mahasiswa akan mencoba melakukan
intervensi TUK 3 dengan memberikan pendidikan kesehatan mengenai
manfaat menggambar untuk anak usia prasekolah yang meliputi pembahasan
mengenai perkembangan anak dan melakukan intervensi TUK 3 resiko
keterlambatan perkembangan yaitu dengan mendemosntrasikan kepada
keluarga dengan An.E untuk menggambar.
B. Data yang dikaji lebih lanjut
a. Pemahaman keluarga mengenai tahap perkembangan anak usia pra
sekolah
b. Kemampuan An.E dalam mengasah motorik halus :menggambar
C. Masalah keperawatan keluarga
Domain 1: Promosi kesehatan, Kelas 2: Manajemen kesehatan
Domain 13 : Pertumbuhan/Perkembangan, Kelas 2 : Perkembangan
D. Proses keperawatan
a. Diagnosa keperawatan keluarga
Risiko Keterlambatan Perkembangan (00112)
Ditandai dengan ketidakmampuan An.E untuk mengasah motorik halus :
menggambar
Hasil :
(2605) : Partisipasi Keluarga dalam perawatan professional
(2609) : Dukungan keluarga selama perawatan
F. Intervensi (NIC)
Resiko keterlambatan perkembangan
1. Keluarga mampu mengenal
Level 1
Domain III : Perilaku
Level 2
Kelas S : Pendidikan
Intervensi yang memfasilitasi keluarga untuk belajar
Level 3 : Intervensi
5510 Penkes pengajaran proses penyakit yang dialaminya
5618 Pengajaran : Prosedur/perawatan
5620 Pengajaran ketrampilan psikomotor
Domain III : Perilaku
Level 2
Kelas O : Terapi perilaku
Level 3 : Intervensi
4430 Bermain Terapeutik
Kelas Q : Peningkatan Komunikasi
Level 3 : Intervensi
4976 Peningkatan Komunikasi : tidak bisa menggambar
Kelas P : Terapi motorik
Level 3 : Intervensi
4720 Stimulasi kognitif
2. Keluarga mampu memutuskan
Level 1
Domain III : Perilaku
Perawatan dukungan fungsi psikososial dan perubahan gaya hidup
Level 2
Kelas R : bantuan koping
Intervensi untuk membantu diri sendiri membangun kekuatan, beradaptasi dengan
perubahan fungsi, atau mencapai fungsi yang lebih tinggi.
Level 3 : Intervensi
5250: Dukungan pengambilan keputusan:
1. Identifikasi keputusan yang telah diambil.
2. Identifikasi keuntungan dan kerugian dari keputusan yang diambil.
3. Keluarga mampu merawat
Level 1
Domain V : keluarga
Level 2
Kelas Z : Perawatan membesarkan anak
Level 3
Intervensi :
8274 Peningkatan perkembangan : anak
Domain III : Perilaku
Level 2
Kelas O : terapi perilaku
Intervensi yang dilakukan untuk memperkuat atau meningkatkan perilaku yang
diinginkan atau mengubah perilaku yang tidak diinginkan.
Level 3
Intervensi
4352 managemen perilaku (berlebih atau kurang perhatian):
1. Demonstrasikan pada keluarga manfaat menggambar pada anak usia prasekolah
2. Berikan kesempatan keluarga untuk mempraktekan melatih menggambar pada
anak usia prasekolah
3. Berikan reinforcement positif atas usaha keluarga
H. Krikteria Evaluasi
a. Evaluasi Struktur
LP sudah dibuat sebelumnya
Interaksi mahasiswa dan keluarga berlangsung sesuai dengan
waktu yang telah ditentukan
Mahasiswa hadir tepat waktu
Media telah disiapkan
b. Evaluasi Proses
Pelaksaan sesuai strategi pelaksanaan
Media dan Alat penyuluhan digunakan dengan baik dan benar
Proses tanya jawab berjalan dengan baik
c. Evaluasi Hasil
Keluarga menyadari akan pentingnya menggambar anak usia
prasekolah
Keluarga menyebutkan manfaat menggambar bagi anak usia
prasekolah
Keluarga menyebutkan kembali jenis perkembangan pada anak
usia prasekolah
LAPORAN PENDAHULUAN KUNJUNGAN KELUARGA
I. Pendahuluan
A. Latar Belakang
Berdasarkan hasil pengkajian didapatkan skor rumah Bpk.R
637 yang artinya masuk dalam kategori rumah tidak sehat dengan tidk
memiliki jamban di dalam rumah, rumah semi permanen, lantai
plester, ventilasi tidak ada di semua ruangan, dan kondisi kebersihan
serta kerapihan rumah yang cukup. Dengan data tersebut didapatkan
diagnosa hambatan pemeliharaan rumah oleh karena itu mahasiswa
akan melakukan pendidikan kesehatan mengenai rumah sehat.
Level 3
Hasil
3102 manajemen penyakit kronik
0802 vital sign
A. Intervensi (NIC)
1.Keluarga mampu mengenal masalah
Level 1
Domain 3 : Perilaku Memberikan dukungan fungsi psikososial dan memfasilitasi
perubahan gaya hidup
Level 2
Kelas S :penkes Intervensi yang memfasilitasi keluarga untuk belajar.
Level 3 :Intervensi5510- penkes pengajaran proses penyakit yang dialaminya
2. Keluarga mampu memutuskan
Level 1
Domain III : Perilaku Perawatan dukungan fungsi psikososial dan perubahan gaya
hidup
Level 2
Kelas Q : bantuan koping Intervensi untuk membantu diri sendiri membangun kekuatan,
beradaptasi dengan perubahan fungsi, atau mencapai fungsi yang lebih tinggi.
Level 3 : Intervensi
5250: Dukungan membuat keputusan
3.Keluarga mampu merawat
Level 1
Domain :
Level 2
Kelas O : terapi perilaku
Intervensi yang dilakukan untuk memperkuat atau meningkatkan perilaku yang diinginkan
atau mengubah perilaku yang tidak diinginkan.
Level 3
Intervensi
4352 managemen perilaku (berlebih atau kurang perhatian)
4410 bantuan untuk memodifikasi diri untuk mencapai tujuan atau harapan :
1. Diskusikan bersama keluarga definisi dari rumah sehat
2. Diskusikan dengan keluarga manfaat dari rumah sehat
3. Dorong keluarga untuk memodifikasi lingkungan
E. Krikteria Evaluasi
a. Evaluasi Struktur
LP sudah dibuat sebelumnya
Interaksi mahasiswa dan keluarga berlangsung sesuai dengan waktu
yang telah ditentukan
Mahasiswa hadir tepat waktu
Media telah disiapkan
b. Evaluasi Proses
Pelaksaan sesuai strategi pelaksanaan
Media dan Alat penyuluhan digunakan dengan baik dan benar
Proses tanya jawab berjalan dengan baik
c. Evaluasi Hasil
Keluarga menyadari akan pentingnya pemeliharaan rumah
Keluarga menyebutkan manfaat rumah sehat
LAPORAN PENDAHULUAN KUNJUNGAN KELUARGA
A. Pendahuluan
A. Latar Belakang
Dari hasil pengkajian yang dilakukan pada keluarga Ibu.U, bahwa
keluarga tidak mengetahui manfaat menggambar untuk anak usia
prasekolah. Setelah diberikan pendidikan kesehatan mengenai manfaat
menggambar untuk anak usia prasekolah. Keluarga Ibu.U bingung
bagaimana menentukan dan memodifikasi lingkungan yang dapat
mendukung menggambar bagi pertumbuhan dan perkembangan An.E
secara optimal
Level 1
Domain VI : Kesehatan Keluarga
Level 2
Kelas W : Kinerja Keluarga sebagi caregiver
Outcome yang menggambarkan adaptasi dan penampilan anggota keluarga
untuk merawat anak yang memiliki ketergantungan
Level 3
Hasil :
(2205) Kinerja caregiver: Perawatan langsung
(2210) Daya tahan Peran caregiver
1934 lingkungan yang sehat
1910 lingkungan rumah yang sehat
2. Keluarga mampu memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan
Level 1
DomainIV : Pengetahuan Tentang Kesehatan dan Perilaku
Level 2
Kelas Q : Perilaku sehat
Outcome yang menggambarkan individu dalam meningkatkan atau
memperbaiki kesehatan
Level 3
Hasil :
(1606) Partisipasi dalam keputusan perawatan kesehatan
(1613) Pengarahan perawatan mandiri
Intervensi (NIC)
Risiko Keterlambatan Perkembangan (00112)
a. Evaluasi Struktur
- LP sudah dibuat sebelumnya
- Kontrak waktu telah disepakati
- Mahasiswa hadir tepat waktu
b. Evaluasi Proses
- Mahasiswa mendiskusikan dengan keluarga Ibu. U modifikasi lingkungan
caramenggambar
kemampuan menggambar
c. Evaluasi Hasil
- Keluarga mampu memodifikasi lingkungan yang aman bagi pertumbuhan
I. Pendahuluan
A. Latar Belakang
Dari hasil pengkajian yang dilakukan pada keluarga Bpk. R, bahwa
keluarga tidak mengetahui apa saja hal yang bisa dilakukan untuk
membuat dan memelihara kesehatan rumah. Setelah diberikan
pendidikan kesehatan mengenai manfaat rumah sehat. Keluarga Bpk. R
bingung bagaimana menentukan dan memodifikasi lingkungan yang
dapat mendukung memelihara rumah agar menjadi kategori rumah sehat.
B. Data yang dikaji lebih lanjut
a. Kondisi lingkungan rumah
Intervensi
7140 Pelibatan keluarga dalam promosi
7040 Dukungan care giver
pembuangan limbah.
c. Evaluasi Hasil
Disusun oleh:
INTAN NILASARI
1911040021
PROGRAM STUDI PROFESI NERS
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO
2019/2020
I. PENGKAJIAN
a. Data Umum
1. Nama KK : Bpk.R
2. Usia : 31 tahun
3. Pendidikan : SMA
4. Pekerjaan : Wiraswasta
7. Genogram
Bpk. I
Bpk.S
(57) (65)
Ny.U Tn.R
(31) (31)
An.E (5)
Keterangan :
: Klien
8. Tipe Keluarga
Keluarga Bapak R dengan tipe keluarga besar karena bapak dari Ibu U tinggal
serumah dengan keluarga inti
Keluarga Bapak R berasal dari suku jawa sehingga tidak mempunyai perbedaan
dalam adat istiadat. Meskipun memiliki adat istiadat dari jawa, untuk hal kesehatan
keluarga Bapak R lebih percaya dengan tenaga kesehatan, artinya keluarga Bpk.R
tidak pernah menggunakan metode pengobatan komplementer karena saat ada
anggota keluarga yang sakit diperiksakan ke bidan atau puskesmas.
10. Agama
Keluarga Bpk.R beragama islam, kegiatan beribadah dilakukan dirumah dan Ibu.U
tidak mengikuti pengajian. Keluarga Bpk.R tidak memiliki kepercayaan tersendiri
berkaitan agama degan kesehatan.
11. Sosial ekonomi keluarga
Bpk.R merupakan pencari nafkah dengan bekerja sebagai wiraswasta atau pekerja
proyek dengan pendapatan perbulan Rp 3.000.000 dan Ibu S sebagai pedagang
yang memiliki penghasilan perhari Rp 75.000
An.E bermain bersama ibu, adiknya dan teman teman disekitar lingkungan rumah
atau menonton TV.
Rumah yang ditempati oleh Bpk.R diukur menggunakan skor rumah sehat
adalah 637 yang artinya dikategorikan sebagai rumah tidak sehat, merupakan
rumah semi permanen dan milik orangtua Ibu.U dengan luas 11x7m², yang
terdiri dari 2 kamar tidur,ruang tamu, ruang makan,kamar mandi tanpa jamban
dan dapur. Lantainya terbuat dari plester,atapnya sebagian dari seng dan
sebagian lagi dari asbes. jamban terpisah di depan rumah.Air yang digunakan
untuk kebutuhan sehari-hari berasal dari sumur tetangga. Pembuangan limbah
di lubang bekas sumur yang tidak tertutup, .Ventilasi ada,penerangan rumah
menggunakan listrik.
D
a
Ruang TV dan Ruang Tamu
p
u
r
Kamar tidur 2
Kamar tidur 1
Kamar
mandi Ruang TV dan Ruang Tamu jamban
2. Karakteristik tetangga dan komunitas
Lingkungan tempat tinggal Bpk.R secara umum cukup bersih,banyak warga sekitar yang
mempunyai kebiasaan merokok. Sebagian besar tetangga bekerja sebagai buruh
lepas,petani dan pekerja proyek . Kegiatan ibu- ibu masih berjalan seperti pengajian
rutin.
3. Sistem pendukung keluarga
Hubungan keluarga dengan pelayanan kesehatan sangat baik,apabila ada anggota
keluarga yang sakit maka akan dibawa ke bidan atau puskesmas. Antar keluarga saling
membantu jika ada keluarga yang membutuhkan. Tetapi tidak banyak keluarga yang
memiliki kartu BPJS.
1) Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Keluarga Bpk.R dan Ibu.U berinteraksi dengan masyarakat dengan baik.
2) Sistem pendukung keluarga
Selama ini jika anaknya sakit Ibu.U mengantar ke bidan tetapi jika tidak sembuh-
sembuh keluarga membawa ke puskesmas. Fasilitas penunjang kesehatan yang
dimiliki keluarga masih kurang, tidak tersedia obat P3K dirumah.
a. Struktur Keluarga
1) Pola komunikasi keluarga
Keluarga Bpk.R mempunyai pola komunikasi yang baik satu sama lain, komunikasi
yang dilakukan secara terbuka. Antar anggota keluarga terbina hubungan yang
harmonis. Menurut Ibu.U dalam keluarganya berkomunikasi biasanya menggunakan
bahasa jawa. Ibu.U mengatakan bila timbul masalah keluarga berusaha
mendiskusikan dan menyelesaikannya dengan baik secara musyawarah. Apabila
setiap dirasa ada yang kurang cocok, ataupun ada masalah selalu dikomunikasikan
dengan keluarga, sehingga tidak ada kesalahpahaman.
2) Struktur kekuatan keluarga
Didalam aktivitas sehari-hari keluarga saling perhatian dan merasakan bahwa
mengatasi masalah menjadi tanggung jawab keluarga, dan keputusan yang diambil
atas kesepakatan bersama. Ibu.U mengatakan Bpk.R menjalankan keputusan dengan
baik dan mempunyai tanggung jawab.
3) Struktur peran ( formal dan informal )
Bpk.R sebagai kepala rumah tangga berperan mencari nafkah untuk keluarga, Ibu.U
sebagai Istri berperan menjadi Ibu rumah tangga dan berdagang kecil kecilan
dirumah, An. E dari Bpk. R dan Ibu.U
4) Nilai atau norma keluarga
Sebagai bagian dari masyarakat jawa dan beragama islam keluarga Bpk.R memiliki
nilai-nilai dan norma yang dianut seperti sopan santun terhadap suami, istri dan orang
tua serta sayang kepada anaknya.
a. Fungsi Keluarga
1) Fungsi afektif
Keluarga Bpk.R memahami keadaan penyakit yang diderita oleh anggota
keluarganya. Semua saling menyayangi, menghormati dan saling menghargai seperti
antara suami dan istri, serta anak-anaknya.
2) Fungsi sosialisasi
Keluarga bersosialisasi dengan baik dengan tetangga dan masyarakat sekitar. An A
selalu berkumpul dan bermain dengan teman-temannya setiap sore dan pagi hari.
3) Fungsi perawatan kesehatan
a) Mengenal masalah kesehatan
b) Mengambil keputusan
Dalam mengambil suatu keputusan keluarga Bpk.R selalu meminta kesepakatan
dari anggota keluarga baik istri maupun anak. Setelah mendapat persetujuan dari
istri dan anak maka Bpk.R langsung memutuskan. Ibu.U mengatakan jika
anaknya mengeluh sakit Ibu.U membawanya ke bidan.
c) Merawat anggota keluarga
Ibu.U mengatakan jika dalam anggota keluarganya ada yang sakit maka anggota
keluarga yang lain akan merawatnya sampai sakitnya membaik.
d) Memelihara lingkungan
Lingkungan rumah Ibu.U kurang bersih karena terdapat barang barang seperti
mainan anak, kemudian pakaian dan sampah yang berserakan di belakang rumah.
Pemeriksaan
No
Fisik Bpk.S Ny. A Bpk. R Ibu. U An.E
1. Kepala Bentuk Bentuk Bentuk messosepal, Bentuk Bentuk
messosepal, messosepal, tidak terdapat messosepal, tidak messosepal, tidak
tidak terdapat tidak terdapat lesi/jejas terdapat lesi/jejas terdapat lesi/jejas
lesi/jejas lesi/jejas
2. Mata Bentuk simetris, Bentuk simetris, Bentuk simetris, Bentuk simetris, Bentuk simetris,
pupil anisokor, pupil anisokor, pupil anisokor, pupil anisokor, pupil anisokor,
sklera anikterik, sklera anikterik, sklera anikterik, sklera anikterik, sklera anikterik,
konjungtiva konjungtiva konjungtiva konjungtiva konjungtiva
ananemis ananemis ananemis ananemis ananemis
3. Hidung Bentuk simetris, Bentuk simetris, Bentuk simetris, Bentuk simetris, Bentuk simetris,
tidak terdapat tidak terdapat tidak terdapat polip tidak terdapat tidak terdapat
polip polip polip polip
4. Telinga Bentuk simetris, Bentuk simetris, Bentuk simetris, Bentuk simetris, Bentuk simetris,
tidak terdapat tidak terdapat tidak terdapat tidak terdapat tidak terdapat
serumen serumen serumen serumen serumen
5. Mulut Mulut tampak Mulut tampak Mulut tampak Mulut tampak Mulut tampak
bersih, tidak ada bersih, tidak ada kurang bersih, kurang bersih, kurang bersih,
stomatitis, gigi stomatitis, gigi tidak ada tidak ada tidak ada
masih utuh, tidak masih utuh, stomatitis, gigi ada stomatitis Mukosa stomatitis Mukosa
terdapat karies tidak terdapat yang berlubang, bibir lembab, bibir lembab,
gigi, kemampuan karies gigi, terdapat karies gigi, tidak terdapat terdapat karies
mengecap dan kemampuan kemampuan karies gigi dan gigi dan gigi
menghisap : mengecap dan mengecap dan gigi tidak berlubang, gigi
normal menghisap : menghisap : normal berlubang. gupis.
normal Kemampuan Kemampuan
mengecap dan mengecap dan
menghisap menghisap
normal. normal.
6. Leher Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
pembesaran pembesaran pembesaran pembesaran pembesaran
kelenjar thyroid, kelenjar thyroid, kelenjar thyroid, kelenjar thyroid, kelenjar thyroid,
tidak ada t tidak ada gangguan tidak ada tidak ada
gangguan idak ada menelan gangguan gangguan menelan
menelan gangguan menelan
menelan
7. Dada Paru-paru - Paru-paru - Paru-paru - Paru-paru - Paru-paru
Inspeksi: tidak Inspeksi: tidak Inspeksi: tidak Inspeksi: tidak Inspeksi: tidak
terjadi retraksi terjadi retraksi terjadi retraksi terjadi retraksi terjadi retraksi
dinding dada, dinding dada, dinding dada, dinding dada, dinding dada,
Palpasi: tidak Palpasi: tidak Palpasi: tidak ada Palpasi: tidak ada Palpasi: tidak ada
ada massa ada massa massa massa massa
Perkusi: resonant Perkusi: Perkusi: resonant Perkusi: resonant Perkusi: resonant
Auskultasi: resonant Auskultasi: bunyi Auskultasi: bunyi Auskultasi: bunyi
bunyi dasar Auskultasi: dasar inspirasi naik dasar inspirasi dasar inspirasi
inspirasi naik bunyi dasar dan ekspirasi naik dan naik dan ekspirasi
dan ekspirasi inspirasi naik turun. ekspirasi turun. turun.
turun. dan ekspirasi - Jantung - Jantung - Jantung
- Jantung turun. Inspeksi: tidak Inspeksi: tidak Inspeksi: tidak
Inspeksi: tidak - Jantung terdapat jejas terdapat jejas terdapat jejas
terdapat jejas Inspeksi: tidak Palpasi: tidak ada Palpasi: tidak ada Palpasi: tidak ada
Palpasi: tidak terdapat jejas pembesaran pembesaran pembesaran
ada pembesaran Palpasi: tidak jantung jantung jantung
jantung ada pembesaran Auskultasi: bunyi Auskultasi: bunyi Auskultasi: bunyi
Auskultasi: jantung jantung S1 S2 Lup jantung S1 S2 jantung S1 S2 Lup
bunyi jantung S1 Auskultasi: Dub normal Lup Dub normal Dub normal
S2 Lup Dub bunyi jantung
normal S1 S2 Lup Dub
normal
8. Abdomen Inspeksi: tidak Inspeksi: tidak Inspeksi: tidak ada Inspeksi: tidak Inspeksi: tidak ada
ada acites, tidak ada acites, tidak acites, tidak ada ada acites, tidak acites, tidak ada
ada bekas luka, ada bekas luka, bekas luka, tidak ada bekas luka, bekas luka, tidak
tidak teraba tidak teraba teraba adanya tidak teraba teraba adanya
adanya massa adanya massa massa adanya massa massa
Auskultasi: Auskultasi: Auskultasi: bising Auskultasi: bising Auskultasi: bising
bising usus 11 bising usus 11 usus 12 kali/menit usus 12 kali/menit usus 12 kali/menit
kali/menit kali/menit Perkusi: bunyi Perkusi: bunyi Perkusi: bunyi
Perkusi: bunyi Perkusi: bunyi perut terdengar perut terdengar perut terdengar
perut terdengar perut terdengar timpani. timpani. timpani.
timpani. timpani. Palpasi: tidak Palpasi: tidak Palpasi: tidak
Palpasi: tidak Palpasi: tidak terdapat nyeri tekan terdapat nyeri terdapat nyeri
terdapat nyeri terdapat nyeri dan juga nyeri tekan dan juga tekan dan juga
tekan dan juga tekan dan juga lepas. nyeri lepas. nyeri lepas.
nyeri lepas. nyeri lepas.
9. Ekstremitas Tidak ada Tidak ada Tidak ada oedema, Tidak ada Tidak ada oedema,
oedema, oedema, kekuatan otot oedema, kekuatan kekuatan otot
kekuatan otot kekuatan otot 5 5 otot 5 5
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
5 5 5 5 , tidak terdapat 5 5 , tidak terdapat
, tidak terdapat , tidak terdapat refleks patologis , tidak terdapat refleks patologis
refleks patologis refleks patologis pada ekstremitas refleks patologis pada ekstremitas
pada ekstremitas pada ekstremitas atas dan bawah pada ekstremitas atas dan bawah
atas dan bawah atas dan bawah atas dan bawah
9. Tanda-tanda TD:120/70 TD: 120/80 TD:120/80 mmHg TD : 130/100 TD : - mmHg
vital mmHg mmHg N: 82x/mnt mmHg N: 100x/m
N : 81x/mnt N : 85x/mnt S : 36,50C N: 90x/m S : 36.70C
S : 36,30C S : 36,30C R : 20x/mnt S : 36.80C R : 21x/m
R : 20x/mnt R : 22x/mnt R : 24x/m BB:- kg
BB:- kg TB:- cm
TB:- cm
10. Data DDST :
penunjang Personal sosial
:suspek
Motorik
halus : suspek
Bahasa :norma
l
Motorik
kasar : normal
d. Harapan Keluarga
Harapan keluarga terhadap petugas kesehatan adalah bisa membantu mengatasi masalah kesehatan secara lebih
maksimal dan dapat memberikan informasi. Harapan keluarga terdapat masalah yang dihadapi adalah agar masalah
dapat segera teratasi dan terselesaikan.
I. Analisa Data
Skoring Prioritas
1. Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan (00099)
No Kriteria Skala Bobot Skor Pembenaran
1 Sifat Masalah 3/3 x 1 = 1
Ibu.U tidak mengetahui tentang
Aktual 3 1
manfaat menggambar untuk
Resiko 2
perkembangan anak usia pra
Potensial 1
sekolah
2 Kemungkinan
Ibu. U mengatakan tidak khawatir
masalah dapat dirubah 2
tentang perkembangan An.E
Mudah 1 2
Sebagian 0 1/2 x 2 = 1
Tidak dapat
3 Potensial masalah 3/3 x 1 = 1 An.E bisa menggambar salah satu dari
untuk dicegah bagian tubuh manusia
Tinggi 3 1
Cukup 2
Rendah 1
4 Menonjolnya 1
Ibu.U tidak mengetahui tentang
masalah
manfaat menggambar untuk
Masalah berat 2 3/2 x 1 = 1
perkembangan anak usia pra
harus segera 3/2
sekolah
ditangani
Ada masalah tapi 1
tidak perlu segera
ditangani
Masalah tidak 0
dirasakan
Total Skor 4 3/2
2. Resiko Keterlambatan Perkembangan (00112)
No Kriteria Skala Bobot Skor Pembenaran
1 Sifat Masalah 2/3 x 1 =
Ibu.U mengatakan
Aktual 3 2/3
Keterlambatan
Resiko 2 1
menggambar pada An.E
Potensial 1
karena keterbatasan alat
2 Kemungkinan masalah dapat
An. E belum bisa
dirubah 2 2/2 x 2 = 2
menggambar
Mudah 1 2
Sebagian 0
Tidak dapat
3 Potensial masalah untuk dicegah 3/3 x 1 = 1
Ibu.U mengatakan saat
Tinggi 3
An. E rewel ibunya
Cukup 2 1
mendiamkannya dan
Rendah 1
menyuruhnya
menggunakan gedget
4 Menonjolnya masalah 2/2 x 1 = 1
Ny.U mengatakan
Masalah berat harus segera 2
sudah pernah
ditangani 1 1
mengajarkan An. E
Ada masalah tapi tidak perlu
menggambar namun
segera ditangani 0
An. E malas untuk
Masalah tidak dirasakan
menggambar sendiri
Total Skor 4 2/3
3. Hambatan pemeliharaan rumah (00098)
No Kriteria Skala Bobot Skor Pembenaran
1 Sifat Masalah 3/3 x 1 = 1 Keluarga tidak mempunyai
Aktual 3 1 jamban didalam rumah
Resiko 2
Potensial 1
2 Kemungkinan masalah dapat Masalah sebagian dapat
dirubah dicegah dengan cara
Mudah 2 2 penyuluhan tentang resiko
Sebagian 1 1/2 x 2 = 1 tinggi timbulnya penyakit
Tidak dapat 0
3 Potensial masalah untuk dicegah 2/3 x 1 = Ibu.U biasanya membereskan
Tinggi 2/3 rumah ketika An.E tidur
Cukup 3 1
Rendah 2
1
4 Menonjolnya masalah 1 Ibu.U mengatakan ingin
Masalah berat harus segera mengetahui cara agar
ditangani 2 2/2 x 1 = 1 pentingnya kebersihan
Ada masalah tapi tidak perlu lingkungan.
segera ditangani
Masalah tidak dirasakan 1
0
Total Skor 3 2/3
III. Prioritas Masalah
1. Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan (00099)
2. Risiko Keterlambatan Perkembangan (00112)
3. Hambatan pemeliharaan rumah (00098)
4. Rencana Asuhan Keperawatan Keluarga
Nama KK : Tn. R Diagnosa :
Umur : 31 tahun Alamat : Mergasana Rt 07/02 Kec.Kertanegara Kab.Purbalingga
Level 3 : Hasil
1803-
pengetahuan:
proses penyakit
1808-
pengetahuan:
Pengobatan
1855-
pengetahuan:
gaya hidup
sehat
Level 3
Hasil:
1700: kepercayaan
mengenai kesehatan
TUK 3: 3. Keluarga 3. Keluarga mampu merawat
Setelah dilakukan tindakan mampu
keperawatan, keluarga Bpk.R merawat
dapat menunjukan perilaku Level 1
yang adaptif saat merawat Level 1 Domain V : keluarga
anggota keluarga Domain VI:
Kesehatan Level 2
keluarga Kelas Z :
Hasil Perawatan membesarkan anak
menggambarka
n status Level 3
kesehatan, Intervensi
perilaku, atau - (8274)Peningkatan
fungsi keluarga perkembangan anak
secara - (5566) Pendidikan orang
keseluruhan, tua : keluarga yang
atau sebagai membesarkan anak :
individu yang
merupakan
anggota
keluarga.
Level 2
Kelas X :
Keluarga
sejahtera
Hasil
menggambarka
n lingkungan
keluarga, status
kesehatan,
kompetensi
sosial keluarga
sebagai unit.
Level 3
Hasil :
2600
koping
keluarga
2602
fungsi
keluarga
2603
intregitas
keluarga
2609
dukungan
keluarga
selama
perawatan
TUK 4: 4. Keluarga 4. Keluarga mampu
Setelah dilakukan tindakan mampu memodifikasi lingkungan
keperawatan, keluarga Bpk.R memodifikas
mampu memodifikasi i lingkungan Level 1
lingkungan yang dapat Domain V
membantu keluarga untuk Level 1
beradaptasi merawat anggota Domain IV Level 2
keluarga yang sakit Pengetahuan Kelas X : perawatan sepanjang
kesehatan dan Hidup
perilaku
Hasil yang Level 3: Intervensi
menggambarka 7130: Pemeliharaan
n sikap, proses keluarga.
pemahaman, 1. Identifikasi bersama
dan tindakan keluarga tentang
terhadap lingkungan yang sehat.
kesehatan dan 2. Motivasi keluarga
penyakit. untuk menjaga lingkungan
Level 2 yang sehat
Kelas T :
Kontrol resiko
dan keamanan
Hasil yang
menggambarka
n status
keamanan
individu atau
keluarga dan
tindakan untuk
mencegah,
mengurangi,
atau
mengkontrol
ancaman
kesehatan.
Level 3
Hasil :
1910:
Keamanan
lingkungan
rumah
1934:
Keamanan
lingkungan
perawatan
kesehatan
TUK 5: 5. Keluarga 5. Keluarga mampu
Setelah dilakukan tindakan mampu memanfatkan fasilitas
keperawatan, keluarga Bpk.R memanfaatk pelayanan kesehatan
dapat memanfaatkan fasilitas an fasilitas
kesehatan untuk membantu pelayanan Level 1
keluarga dalam merawat kesehatan Domain VI: Sistem kesehatan
anggota keluarganya Intervensi untuk mendukung
Level 1 pemanfaatan pelayanan
DomainV: kesehatan
Kesehatan yang
dirasakan
Level 2 Level 2
Kelas EE: Kelas B: Management
Kepuasan dalam informal
merawat Intervensi untuk memfasilitasi
komunikasi tentang pelayanan
Level 3 kesehatan
Hasil :
3000 Level 3
kepuasan Intervensi :
klien: akses 7910 konsultasi
menuju 8100 rujukan
sumber Motivasi keluarga agar dapat
pelayanan memanfaatkan fasilitas
3035 kesehatan untuk
kepuasan mengontrol kesehatan keluarga
klien:
bantuan
fungsional
Level 2
Orangtua yang
mendukung tinggi.
Pertumbuhan
dan Level 3 : Intervensi
Perkembangan 5250: Dukungan pengambilan
Optimum anak keputusan:
1. Identifikasi keputusan yang
Level 3 telah diambil.
Hasil : 2. Identifikasi keuntungan dan
(2906) : Kinerja kerugian dari keputusan yang
Pengasuhan : diambil.
Usia Pra
Sekolah
TUK 3: 3. Keluarga 3. Keluarga mampu merawat
Setelah dilakukan tindakan mampu
Level 1
keperawatan, keluarga dapat merawat Domain V : keluarga
menunjukan perilaku yang Level 1
Level 2
adaptif saat merawat anggota Domain VI : Kelas Z : Perawatan
membesarkan anak
keluarga Kesehatan
Keluarga Level 3
Intervensi :
8274 Peningkatan
Level 2 perkembangan : anak
Kelas X :
Domain III : Perilaku
Kesejahteraan Level 2
Keluarga Kelas O : terapi perilaku
Intervensi yang dilakukan
Outcome yang
untuk memperkuat atau
menggambarka meningkatkan perilaku yang
diinginkan atau mengubah
n Lingkungan
perilaku yang tidak diinginkan.
keluarga
Level 3
keseluruhan
Intervensi
status kesehatan 4352 managemen perilaku
(berlebih atau kurang
dari keluarga
perhatian):
sebagai unit 1. Berikan penyuluhan
kesehatan mengenai manfaat
menggambar bagi anak usia
Level 3 pra sekolah
Hasil :
2. berikan penyuluhan
(2605) : kesehatan mengenai tugas
keluarga terhadap
Partisipasi perkembangan anak usia
Keluarga prasekolah
dalam 3.Demonstrasikan kegiatan
perawatan menggambar pada An.A
professional 4. Berikan reinforcement
(2609) : positif atas usaha keluarga
Dukungan
keluarga
selama
perawatan
TUK 4: 4. Keluarga 4. Keluarga mampu
Setelah dilakukan tindakan mampu memodifikasi lingkungan
keperawatan, keluarga Tn.R memodifikasi
mampu memodifikasi Level 1
lingkungan yang dapat Level 1 Domain III : Perilaku
membantu keluarga untuk Domain VI :
beradaptasi merawat anggota Kesehatan Level 2
keluarga yang sakit Keluarga Kelas X : Lifespan
1. Keluarga mampu
Level 2 memodifikasi lingkungan
Kelas W :
Kinerja Level 1
Keluarga sebagi Domain V
caregiver Level 2
Outcome yang Kelas X : perawatan sepanjang
menggambarka hidup
n adaptasi dan
penampilan Level 3: Intervensi
anggota 7040 Dukungan
keluarga untuk Pengasuhan (caregiver
merawat anak support)
yang memiliki 7110 Peningkatan
ketergantungan Keterlibatan Keluarga
Level 3
Hasil :
(2205)
Kinerja
caregiver:
Perawatan
langsung
(2210) Daya
tahan Peran
caregiver
(1934)
lingkungan
yang sehat
(1910)
lingkungan
rumah yang
sehat
TUK 5: 5. Keluarga 5. Keluarga mampu
Setelah dilakukan tindakan mampu memanfatkan fasilitas
keperawatan, keluarga Tn. R memanfaatkan pelayanan kesehatan
dapat memanfaatkan fasilitas fasilitas
kesehatan untuk membantu pelayanan Level 1
keluarga dalam merawat kesehatan Domain VI: Sistem kesehatan
anggota keluarganya Intervensi untuk mendukung
Level 1 pemanfaatan pelayanan
DomainIV : kesehatan
Pengetahuan
Tentang Level 2
Kesehatan dan Kelas B: Management
Perilaku informal
Intervensi untuk memfasilitasi
Level 2 komunikasi tentang pelayanan
Kelas Q : kesehatan
Perilaku sehat
Outcome yang Level 3
menggambarka Intervensi :
n individu 7910 konsultasi
dalam 8100 rujukan
meningkatkan - Motivasi keluarga agar
atau dapat memanfaatkan
memperbaiki fasilitas kesehatan untuk
kesehatan menggontrol kesehatan
keluarga
Level 3
Hasil :
(1606)
Partisipasi
dalam
keputusan
perawatan
kesehatan
(1613)
Pengarahan
perawatan
mandiri
DX 3 Domain : TUM: 1. Keluarga 1.Keluarga mampu mengenal
Aktivitas/ Setelah dilakukan intervensi mampu masalah
istirahat keperawatan, diharapkan mengenal
Kelas : Keluarga Bpk.R mampu masalah Level 1
Manajamen memelihara kesehatan anggota
kesehatan keluarga. Level 1 Domain 3 : Perilaku
Diagnosa:Hamb Memberikan dukungan fungsi
atan TUK 1: Domain IV : psikososial dan memfasilitasi
pemeliharaan Setelah dilakukan tindakan Pengetahuan perubahan gaya hidup
rumah (00098) selama 2 minggu keluarga kesehatan dan
Bpk.R mampu mengenal perilaku.
masalah kesehatan Hasil yang Level 2
menggambarka Kelas S :penkes Intervensi
n sikap, yang memfasilitasi keluarga
pemahaman, untuk belajar.
dan tindakan
terhadap Level 3 :Intervensi
kesehatan dan (5510) pendidikan kesehatan :
penyakit. 1. Diskusikan bersama
keluarga definisi dari rumah
Level 2 sehat
Kelas 2. Diskusikan dengan keluarga
S :pengetahuan manfaat dari rumah sehat
kesehatan. 3. Dorong keluarga untuk
Hasil yang memodifikasi lingkungan
menggambarka
n pemahaman
keluarga dalam
pemanfaatan
informasi untuk
meningkatkan,
mempertahanka
n, dan perbaikan
kesehatan.
Level 3
Hasil :
- 1803-
pengetahuan
tentang
proses
penyakit
- 1808-
pengetahuan:
Pengobatan
- 1855:penget
ahuan
tentang gaya
hidup.
TUK 2: Setelah dilakukan 2.Keluarga 2. Keluarga mampu
tindakan selama 2 minggu mampu memutuskan
keluarga Bpk.R dapat memutuskan
mengambil keputusan Level 1
Domain Domain III : Perilaku
IV :Pengetahua Perawatan dukungan fungsi
n kesehatan dan psikososial dan perubahan
perilaku. gaya hidup
Kelas Q :
Perilaku Level 2
kesehatan. Kelas Q : bantuan koping
Hasil yang Intervensi untuk membantu
menggambarka diri sendiri membangun
n tindakan kekuatan, beradaptasi dengan
keluarga untuk perubahan fungsi, atau
meningkatkan mencapai fungsi yang lebih
atau tinggi.
memperbaiki
kesehatan. Level 3 : Intervensi
5250: Dukungan membuat
Level 3 keputusan
Hasil :
1606
berpartispasi
dalam
memutuskan
perawatan
kesehatan.
TUK 3: 3.Keluarga 3.Keluarga mampu merawat
Setelah dilakukan tindakan mampu
selama 2 minggu, keluarga merawat Level 1
Bpk.R dapat menunjukan Domain IV : pengetahuan
perilaku yang adaptif saat Level 1 kesehatan dan perilaku
merawat anggota keluarga Domain 1:
Fungsi Level 2
kesehatan Kelas V : manajemen risiko
Intervensi yang dilakukan
Level 2 untuk mengurangi risiko dan
Kelas F : pemantauan secara kontinu
manajemen terhadap risiko.
kesehatan Hasil
yang Level 3
menggambarka Intervensi
n perilaku 6480 manajemen
individu untuk lingkungan
meningkatkan 1. identifikasi bersama
dan keluarga tentang
memulihkan
kesehatan lingkungan yang sehat
2. motivasi keluarga untuk
Level 3 menjaga lingkungan yang
Hasil sehat.
3102
manajemen
penyakit
kronik
0802 vital
sign
TUK 4: 4.Keluarga 4.Keluargamampu
Setelah dilakukan tindakan mampu memodifikasi lingkungan
selama 2 minggu keluarga memodifikasi
Bpk.R mampu memodifikasi lingkungan Level 1
lingkungan yang dapat Domain III : Perilaku
membantu meningkatkan Level 1
koping keluarga untuk Domain V: Level 2 Kelas X : Lifespan
beradaptasi merawat anggota Pengetahuan
keluarga yang sakit dan perilaku Level 3:
Hasil yang Intervensi
menggambarka 7140 Pelibatan keluarga
n kesehatan dalam promosi
personal dan
pelayanan 7040 Dukungan care giver
kesehatan.
Level 2
Kelas U:
kesehatan dan
kualitas hidup
Hasil yang
menggambarka
n status
kesehatan dan
berhubungan
dengan
kehidupan.
Level 3
Hasil :
1910
lingkungan
rumah yang
sehat
2009 status
kenyamanan
lingkungan
TUK 5: 5.Keluarga 5 Keluarga mampu
Setelah dilakukan tindakan mampu memanfaatkan fasilitas
selama 2 minggu, keluarga memanfaatkan pelayanan kesehatan.
Bpk.R dapat memanfaatkan fasilitas
fasilitas kesehatan untuk pelayanan Level 1
membantu meningkatkan kesehatan Domain VI:.Sistem kesehatan
koping mekanisme keluarga Intervensi untuk mendukung
dalam merawat anggota Level 1 pemanfaatan pelayanan
keluarganya Domain IV : kesehatan
Pengetahuan
dan perilaku Level 2
Hasil yang Kelas B: Management
menggambarka informal
n sikap Intervensi untuk memfasilitasi
komperehensif komunikasi tentang pelayanan
dan tindakan kesehatan
yang
mendukung Level 3
kesehatan Intervensi :
7910 konsultasi
Level 2 8100 rujukan
Kelas Q: 1. Motivasi keluarga agar
Perilaku sehat dapat memanfaatkan
Hasil yang Posbindu untuk
menggambarka mengontrol kesehatan
n tindakan keluarga.
individu untuk
meningkatkan
dan
memulihkan
kesehatan
Level 3
Hasil :
Perilaku
mencari
pelayanan
kesehatan
5. IMPLEMENTASI
DOKUMENTASI
Tahap pengkajian keluarga
Disusun oleh:
INTAN NILASARI
1911040021
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pertumbuhan dan perkembangan pada anak prasekolah tidak lepas dari motorik
kasar dan motorik halus. Kemampuan motorik kasar pada anak pra sekolah antara lain
anak sudah biasa meloncat dengan dua kaki, naik turun tngga, berlari, menimaiki
seopedea sedangkan unytuk notorik harusnya anak mamppu mengambil benda ukuran
kecil dengan menggunkn ibu jari dan telunjuk, menggunting dan menmegang pensil
dengan benar, menggambar, menulus, mewarnai (Soetijiningih, 2015).
Penilaian perkembangan motorik halus menggunakan kuesioner praskrining
perkembangan (KPSP). KPSP digunkan untuk mengetahui perkembangan anak normal
atau adanya penyimpangan (Adriana, 2017).Gangguan dalam perkembangn motorik
halus menyebabkan hambatan dalam proses belajar di sekolah, yang menimbulkan
berbagai macam tingkah laku yaitu malas menulis, minta belajar berkurang, kepribadian
anak ikut terprngaruhi misalnya anak merasa rendah diri peragu dan sering was-was
menghadapi lingkungan (Nurlita, 2010)
Masa anak merupakan masa pertumbuhan dan perkembangan yang dimulai sejak
usia bayi (0-1 tahun), toddler (1-3 tahun), pra sekolah (3-6 tahun), usia sekolah (6-12
tahun), sampai remaja (12-18 tahun) (Muscari, 2005). Rentang ini berbeda antara satu
anak dengan anak lainnya, terkait dengan perbedaan latar belakang setiap anak.
Pertumbuhan merupakan perubahan dalam besar, jumlah, ukuran, atau dimensi tingkat
sel, organ, maupun individu yang bisa diukur dengan ukuran berat, panjang, umur tulang,
dan keseimbangan metabolik (Soetjiningsih & Ranuh, 2013)
Anak usia prasekolah (3-6 tahun) adalah pribadi yang mempunyai berbagai
macam potensi, potensipotensi dapat dirangsang dan dikembangkan agar pribadi anak
tersebut berkembang secara optimal. Terlambat atau tertundanya pengembangan potensi
itu akan mengakibatkan timbulnya masalah (Supartini, 2004 dalam Rifdiastuti, 2015,
hlm.17).
Perkembangan anak dinilai dengan beberapa hal, yaitu motorik kasar, bahasa,
motorik halus (adaptif) dan personal sosial. Motorik halus adalah kemampuan anak
beraktivitas dengan menggunakan otot-otot halus seperti menulis, meremas,
menggambar, menggenggam, menyusun balok dan memasukkan kelereng. (Afifah,2014,
21)
BAB III
ANALISIS JURNAL (PICO)
Jurnal Utama
Judul Jurnal :
Peneliti :
Judul :
“Pengaruh Finger Painting Terhadap Perkembangan Motorik Halus Anak Prasekolah di TK
At-Taqwa”
Population :
Sampel dalam penelitian ini adalah anak usia 36-72 bulan sebanyak 25 anak
Intervation :
Intervensi yang di berikan dalam penelitian ini adalah Menggunakan alat ukur untuk
mengetahui sejauhmana kemampuan perkembangan anak adalah Kuesioner Pra Skrining
Perkembangan (KPSP) dan Denver II. KPSP adalah alat pra skrining perkembangan untuk
anak umur 0-72 bulan yang dikembangkan di Indonesia (Kementrian Kesehatan Republik
Indonesia, 2016). Adapun Denver II adalah alat skrining perkembangan untuk anak umur 0-60
bulan (Fadlyana, 2013).
Kedua instrumen ini mengukur aspek perkembangan motorik kasar, motorik halus,
kemampuan bahasa dan kognitif, serta kemandirian dan sosialisasi. Upaya untuk
meningkatkan perkembangan anak adalah dengan stimulasi. Stimulasi pada anak bertujuan
untuk membantu anak mencapai tingkat perkembangan yang optimal atau sesuai dengan yang
diharapkan. Tindakan ini meliputi berbagai aktivitas untuk merangsang perkembangan anak,
seperti latihan gerak, berbicara, berfikir, kemandirian dan sosialisasi (Kurniati, 2010).
Melatih perkembangan motorik halus merupakan hal yang sangat penting, maka dibutuhkan
kegiatan yang dapat membantu dalam proses perkembangan motorik halus, salah satunya
adalah melalui kegiatan Finger Painting (Riyanto, 2004).
Finger painting atau menggambar dengan jari adalah teknik melukis dengan jari tangan secara
langsung tanpa menggunakan bantuan alat. Jenis kegiatan ini dilakukan dengan cara
mengoleskan adonan warna (bubur warna) menggunakan jari tangan diatas bidang gambar.
Batasan jari yang digunakan adalah semua jari tangan, telapak tangan, sampai pergelangan
tangan (Pertiwi, 2013).
Kegiatan ini sangat bermanfaat bagi perkembangan anak, yaitu melatih kemampuan motorik
halus anak karena jari-jari anak akan bergerak dan bergesekan dengan cat dan media lukisnya,
mengembangkan dan mengenalkan berbagai warna dan bentuk, meningkatkan daya imajinasi
dan kreativitas anak, meningkatkan koordinasi mata dan tangan, melatih konsentrasi, serta
dapat dijadikan sebagai media mengekspresikan emosi anak, sesuai dengan penelitian yang
dilakukan Maghfurah & Putri (2017).
Comparation
Judul :
““Gambaran Perkembangan Motorik Halus Pada Anak Usia Prasekolah Dengan Metode
Menggambar”
Populasi :
anak usia 5-6 tahun di TK Mardi Putra Kecamatan Ngampel Kabupaten Kendal
Intervation :
Instrumen penelitian menggunakan bagian dari lembar
Outcome :
Karakteristik responden berdasarkan usia anak di TK Mardi Putra sebagian besar berusia 72
bulan sebanyak 18 responden ( 52,9%), dan sebagian kecil berusia 16 bulan sebanyak 16
responden (47,1%). Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin di TK Mardi Putra
sebagian besar berjenis kelamin lakilaki sebanyak 18 responden (52,9%), jenis kelamin
perempuan sebanyak 16 responden (47,1%). Perkembangan motorik halus pada anak usia
prasekolah di TK Mardi Putra sebagian besar normal sebanyak 30 responden (88,2%) dan
penyimpangan sebanyak 4 responden (11,8%).
Outcome
Peningkatan perkembangan motorik halus anak usia pra sekolah di TK At-Taqwa terjadi pada
semua anak disetiap kelompok usia. Setiap anak mengalami peningkatan skor penilaian
perkembangan motorik halus berbeda-beda, ada yang meningkat 1 skor, bahkan ada yang
sampai 3 skor. Kelompok anak usia 36-48 bulan yang sebelumnya ada beberapa anak yang
belum bisa menggambar lingkaran sesuai indikator lembar observasi, setelah diberikan
kegiatan finger painting sebanyak 6 pertemuan semua bisa melakukan, kelompok anak usia
49-60 bulan dan 61-72 bulan yang sebelumnya ada beberapa anak yang belum bisa
mengambar orang 6 bagian, setelah diberikan kegiatan finger painting sebanyak 6 pertemuan
semua dapat melakukan.
BAB IV
ANALISA SWOT
A. Strenghts (Kekuatan)
Kedua jurnal tersebut sama-sama untuk mengetahu perkembangan anak
B. Weakness (Kelemahan)
Kedua jurnal tersebut menggunakan sampel yang sedikit
C. Opportunity (Kesempatan)
Menjadi literature evidence based bagi penelitian selanjutnya khususnya bagi
perawat
Menjadi literature untuk para pembaca tertama ibu yang memiliki anak balita
D. Threats (Ancaman)
Kurang mudah untuk di pahami
DAFTAR PUSTAKA
Fadlyana, E. (2013). Buku pelatihan Denver II. Jakarta: UKK Tumbang IDAI.
Kurniati, E. (2010). Strategi perkembangan kreativitas pada anak usia taman kanak-kanak.
Jakarta: Prenad
Maghfurah., & Putri, K.C. (2017). Pengaruh finger painting terhadap perkembangan motorik
halus anak usia prasekolah di TK Sartika Lamongan. Jurnal Ilmu Kesehatan,
Vol.1, No.1
Pertiwi, I.Y.A. (2013). Peningkatan keterampilan motorik halus melalui kegiatan finger
painting anak usia 5-6 tahun di TK Ibnul Qoyyim Sleman. Digital E-Prints
Universitas Negeri Yogyakarta.
SATUAN ACARA PENYULUHAN MANFAAT MENGGAMBAR
PADA ANAK USIA PRA SEKOLAH
Disusun Oleh :
INTAN NILASARI
1911040021
F. Metode Penyuluhan
Ceramah
Diskusi
Tanya jawab
Demonstrasi
G. Media
Leaflet
Alat gambar
Lembar balik
H. Kegiatan
N TAHAP KEGIATAN KEGIATAN PESERTA WAKTU
O
1 Tahap Pre Interaksi
Membuat kontrak dengan Peserta menyepakati
peserta penyuluhan dengan tema
Menyiapkan tempat alat an waktu dan tempat yang 5 menit
materi ditentukan
2 Tahap Orientasi
a) Mengucapkan a) Menjawab salam
salam b) Menyetujui tujuan
b) Menyampaikan penyuluhan 5 menit
tujuan penyuluhan c) Mengikuti apresiasi
c) Melakukan
apersepsi
3 Tahap Kerja
Menjelaskan tentang :
Pengertian anak pra 1. Mendengarkan dan
sekolah memperhatikan 10 menit
Manfaat menggambar penjelasan Penyuluh
bagi anak usia pra
sekolah 2. Aktif bertanya
Tugas keluarga
terhadap 3. Mendengarkan
perkembangan anak
usia prasekolah 4. An.A
Demonstrasi kegiatan mendemonstrasikan
menggambar pada kegiatan
An.A
menggambar
Memberikan kesempatan
untuk bertanya
Menjawab pertanyaan
peserta
4 Tahap Terminasi
a) Menyimpulkan a) Mendengarkan dan
materi yang Memperhatikan
disampaikan oleh
penyuluh
b) Mengevaluasi b) Menjawab
peserta atas pertanyaan yang 5 menit
penjelasan yang diberikan
disampaikan dan
penyuluh
menanyakan
kembali mengenai
materi penyuluhan
c) Menjawab salam
c) Salam Penutup
I. Materi
(Terlampir)
J. Evaluasi
Perkembangan anak dinilai dengan beberapa hal, yaitu motorik kasar, bahasa,
motorik halus (adaptif) dan personal sosial. Motorik halus adalah kemampuan anak
beraktivitas dengan menggunakan otot-otot halus seperti menulis, meremas,
menggambar, menggenggam, menyusun balok dan memasukkan kelereng. (Afifah,2014,
¶21)
B. Meningkatkan memori
Manfaat menggambar bagi perkembangan anak selanjutnya adalah mencegah risiko
terkena penyakit Alzheimer sejak dini. Walaupun penyakit ini berkaitan dengan
memori otak, kegiatan menggambar akan menuntut anak untuk berpikir ketika
berimajinasi serta meningkatkan ingatan
D. Melatih kesabaran
Menggambar akan melatih kesabaran anak. Sang buah hati akan berlatih sabar dalam
membuat gambar sebelum mewarnainya. Saat proses mewarnai pun anak juga harus
tepat melakukannya dan tidak boleh melewati dari garis gambar yang telah dibuat.
Selanjutnya, anak akan dituntut untuk berpikir dalam memadukan warna yang tepat
untuk mendapatkan hasil terbaik.
F. Meningkatkan kreatvitas
G. Meningkatkan fokus
Manfaat menggambar bagi perkembangan anak yang juga tidak kalah pentingnya
adalah meningkatkan fokus. Saat menggambar atau melukis, anak akan dituntut lebih
fokus dan berkonsentrasi untuk menyelesaikan gambar yang akan dibuat. Jika
kegiatan ini dilakukan secara rutin, anak pun akan lebih terbiasa fokus dalam
mengerjakan sesuatu. Hal ini akan memudahkan anak ketika menerima perintah atau
instruksi dari orang tua.
b) Beradaptasi dengan anak yang baru lahir sementara kebutuhan anak yang lain (tua)
c) Mempertahankan hubungan yang sehat baik di dalam atau luar keluarga (keluarga
perkembangan anak.
DAFTAR PUSTAKA
Alfiah. (2014). Upaya Meningkatkan Kemampuan Motorik Halus Dalam Memegang Alat Tulis
Melalui Kegiatan Menggambar Dengan Media Kapur Tulis Dan ArangPada Siswa.
Diakses tanggal 10 November 2015
Disusun Oleh :
INTAN NILASARI
1911040021
4. Materi
a. Pengertian rumah sehat
b. Manfaat rumah sehat
c. Syarat-syarat rumah sehat
d. Akibat rumah tidak sehat
e. Upaya yang dilakukan agar rumah menjadi sehat
5. Metode
a. Ceramah
b. Tanya jawab
6. Media :
a. Leaflet
b. Lembar Balik
7. Kriteria evaluasi
a. Kriteria struktur :
1) Penyelenggaraan penyuluhan dilakukan di rumah Bapak R
2) Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan sebelum dan sesudah
penyuluhan
b. Kriteria proses :
1) Keluarga Bapak R antusias terhadap materi penyuluhan
2) Keluarga Bapak R konsentrasi mendengar penyuluhan
3) Keluarga Bapak R mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara benar dan
lengkap
c. Kriteria hasil
1) Keluarga Bapak R mengetahui tentang pengertian rumah sehat
2) Keluarga Bapak R mengetahui tentang manfaat rumah sehat
3) Keluarga Bapak D mengetahui tentang syarat-syarat rumah sehat
4) Keluarga Bapak R mengetahui tentang akibat rumah tidak sehat
5) Keluarga Bapak R mengetahui tentang upaya yang dilakukan agar rumah menjadi
sehat
8. Kegiatan penyuluhan
No Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta
Rumah sehat dapat diartikan sebagai tempat berlindung, bernaung, dan tempat untuk
beristirahat, sehingga menumbuhkan kehidupan yang sempurna baik fisik, rohani, maupun
sosial
Daftar Pustaka
INTAN NILASARI
1911040021
anak.
8. Meningkatkan Fokus
4. Melatih Kesabaran