Anda di halaman 1dari 9

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 METODE PENELITIAN

Penelitian yang diambil oleh penulis merupakan Teks Puisi Ibu

Indonesia karya Ibu Sukmawati yang dibacakan dalam acara 29 Tahun

Anne Avantie Berkarya di Indonesia Fashion Week 2018. Oleh sebab itu

tujuan penulis ini ialah untuk mengetahui makna yang tersirat dari puisi

Ibu Indonesia melalui metode Analisis Semiotika John Fiske.

3.1.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan pada puisi Ibu Indonesia dengan

analisis semiotika. Peneliti terlibat langsung dalam penelitian untuk

memaknainya dalam puisi tersebut, karena penelitian ini

merupakan penelitian semiotika maka lokasi penelitian tidak

seperti yang dilakukan peneliti lapangan. Analisis semiotik

merupakan analisis tanda-tanda yang terdapat dalam tanda Tanya,

dan analisis tersebut digunakan untuk memahami makna dibalik

suatu teks.

3.1.2 Bentuk dan Strategi Penelitian

Bentuk dan strategi penelitian yang digunakan oleh peneliti

adalah kualitatif deskriptif. Menurut Nazir (2000), kualitatif

deskriptif merupakan metode dalam meneliti status kelompok

26
27

manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran,

ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Tujuan dari

penelitian deskriptif ini adalah untuk membuat deskripsi,

gambaran, atau lukisan secara sistematis, factual dan akurat

mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena

yang diselidiki.

Penelitian ini untuk menyelidiki obyek yang tidak dapat

diukur dengan angka-angka ataupun ukuran lain yang bersifat

eksak, penelitian ini juga bisa diartikan sebagai riset yang bersifat

deskriptif dan cenderung menggunakan analisis dengan pendekatan

induktif. Peneltian ini menafsirkan data yang bersangkutan dengan

situasi yang sedang terjadi dalam keadaan yang berpengaruh

terhadap suatu kondisi. Analisis ini menggambarkan aspek-aspek

dan karakteristik dari suatu makna pesan. (Eriyanto, 2011:47).

Penelitian ini berfokus pada analisis berjudul “Memahami

Makna Teks Puisi Ibu Indonesia karya Sukmawati Soekarno Putri

menggunakan Analisis Semiotika John Fiske”. Analisis tersebut

memiliki fungsi sebagai cara dalam memahami makna dari sebuah

teks. Hal tersebut menekankan pada teks yang bersifat komunitatif.

Jadi, fokus utama penelitian semiotika adalah teks (Fiske,

2014:67).

Sebagai bentuk dalam mempermudah penulis

melaksanakan penelitian maka diperlukan strategi penelitian yang


28

akan difokuskan. Fokus penelitian yang diambil oleh penulis dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut: Untuk menganalisis makna

teks puisi Ibu Indonesia dengan menggunakan teori semiotika John

Fiske yaitu pada level realitas, level representasi dan level ideologi.

3.2 Data dan Sumber Data

3.2.1 Sumber Data Primer

Data Primer merupakan sumber data penelitian yang

dikumpulkan oleh peneliti sendiri. Data ini merupakan data yang

belum pernah dikumpulkan sebelumnya, baik dengan cara tertentu

atau pada waktu periode tertentu. Menurut Umar Jumus (2004:56)

data primer merupakan data yang diperoleh langsung dilapangan

oleh peneliti sebagai obyek peneltian, data yang digunakan oleh

peneliti dalam penelitian ini adalah Makna Teks Puisi Ibu

Indoneisa merupakan obyek utama penelitian.

3.2.2 Sumber Data Sekunder

Data sekunder merupakan data yang diperoleh dari catatan-

catatan dokumen dan juga sumber kepustakaan (Sangadji. E. M &

Sopiah, 2010 : 172). Peneliti akan memilih referensi dari beberapa

buku, media telivisi dan website sebagai rujukan dan penguat data,

melalui penelitian kepustakaan dengan mengumpulkan berbagai

literatur dan bacaan yang relevan mendukung penelitian ini, serta

referensi lain terkait dengan Analisis Semiotika.


29

3.3 Teknik Sampling

Teknik sampling yang dilakukan peneliti yaitu menggunakan

metode Purposive Sampling. Purporsive sampling dalam penelitian

kualitatif deskriptif adalah salah satu teknik pengambilan sampel yang

sering digunakan dalam penelitian, secara bahasa yaitu berarti sengaja.

Jadi, Purporsive sampling berarti teknik pengambilan sampel secara

sengaja. Maksudnya, peneliti menentukan sampel yang diambil tidak

secara acak, tetapi ditentukan sendiri oleh peneliti.

Pengambilan sampel berdasarkan “penilaian” peneliti mengenai

siapa-siapa saja yang pantas memenuhi persyaratan untuk dijadikan

sampel. Oleh karena itu, latar belakang pengetahuan tertentu mengenai

sampel yang dimaksud tentu juga populasinya agar benar-benar bisa

mendapatkan sampel yang sesuai dengan persyaratan atau tujuan peneliti

yang sehingga mendapat atau memperoleh data yang akurat. Oleh karena

itu, karakteristik yang masuk dalam pembuatan sampel dalam penelitian

ini yaitu peneliti mengambil sampel dari beberapa kata atau kalimat yang

terdapat dalam Puisi Ibu Indonesia seperti berikut:

Kutipan dari Puisi Ibu Indonesia yang menggunakan bahasa/teks

ataupun istilah Level realitas, Pada level ini peneliti dapat menarik

simpulan bahwa kode-kode sosial yang terdapat dalam Puisi Ibu Indonesia

seperti penampilan, kostum, perilaku, lingkungan, riasan, cara bicara,

gerakan dan ekspresi, yang menggambarkan makna nasionalisme adalah

cara bicara, gerakan dan ekspresi. Karena dalam teks puisi ini dibacakan
30

oleh Sukmawati terlihat dari cara ekpresinya penyampaian pesan atau

makna dalam teks puisi Ibu Indonesia.

Level representasi, pada level representasi peneliti mengambil

sampel bahwa kode-kode teknis dan konvensional yang menggambarkan

makna nasionalisme adalah kode pesan atau teks dalam Puisi Ibu

Indonesia. Dalam bahasa tulis ada kata, kalimat proposi, foto, grafik, dan

lain sebagainya. Kemudian ditransmisikan ke dalam kode representasional

yang dapat mengakualisasikan, antara lain karakter, narasi, dan lain

sebagainya. Karena pesan atau teks yang terdapat dalam beberapa karakter

menggambarkan ideologi sosial budaya yang dimiliki oleh Sukmawati.

Level ideology, Level analisis yang terakhir adalah level ideologi,

pada level ini peneliti menggunakan teori ideologi dari Louis Althusser

untuk mengungkap ideologi yang dimiliki oleh Sukmawati. Menurut

Sayuti (2014:21) konsep tempat ini membuat jarak ontologis antara

manusia dengannya. Bentuk dari upaya mengekspresikan dari melalui

'suara kebudayaan' sesuai dengan tema acara pagelaran busana, yakni

Cultural Identity. Makna yang terkandung dalam puisi adalah bentuk

penghormatannya kepada Ibu Pertiwi Indonesia yang begitu kaya dengan

tradisi kebudayaan dalam susunan masyarakat Indonesia yang begitu

berbhineka namun tetap tunggal ika.


31

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Dalam melakukan pengumpulan data, teknik yang digunakan

penulis adalah sebagai berikut :

3.4.1 Observasi

Observasi atau pengamatan merupakan aktivitas pencatatan

fenomena yang dilakukan secara sistematis. Pengamatan dapat

dilakukan secara partisipatif ataupun non partisipatif. (Idrus, 2009 :

101). Dalam melakukan penelitian ini, peneliti menggunakan

teknik observasi non partisipatif karena peneliti tidak ikut

berpartisipasi di dalam kehidupan penelitian, penulis hanya

mengamati isi teks puisi Ibu Indonesia.

3.4.2 Studi Pustaka

Studi pustaka merupakan Kegiatan untuk menghimpun

informasi yang relevan dengan topik atau masalah yang menjadi

obyek penelitian. Informasi tersebut dapat diperoleh dari buku-

buku, referensi penelitian, internet, dan sumber-sumber lain untuk

(Sarwarno : 2002). Peneliti melakukan studi pustaka dengan

membaca referensi dari buku-buku, referensi penelitian, internet

demi menunjang penelitian tersebut. Penelitian peneliti

menggunakan metode semiotika dengan menganalisis isi teks puisi

Ibu Indonesia.
32

3.5 Triangulasi Data

Triangulasi merupakan cara yang digunakan bagi peningkatan

validitas dalam penelitian kualitatif. Dalam kaitan ini, Patton (dalam HB

Sutopo, 2002) menyatakan adanya 4 macam teknik triangulasi, yaitu

triangulasi data, triangulasi metode, triangulasi peneliti, dan triangulasi

teori.

Dalam penelitian ini, untuk mengecek hasil penelitian dan

menguatkannya, peneliti menggunakan Teknik Trianggulasi Data. Teknik

triangulasi data dapat disebut juga triangulasi sumber. Cara ini

mengarahkan peneliti agar di dalam mengumpulkan data, ia berusaha

mengumpulkan data, ia berusaha menggunakan berbagai sumber yang

ada (Sutopo, 2006 : 93), dengan sumber teks dan dokumen literature dari

berbagai sumber perpustakaan yang menguatkan tentang Analisis

Semiotika Isi Teks Puisi Ibu Indonesia karya Sukmawati.

3.6 Teknik Analisis Data

Teknik analisis data adalah suatu metode atau cara untuk mengolah

sebuah data menjadi informasi sehingga karakteristik data tersebut

menjadi mudah untuk dipahami dan juga bermanfaat untuk menemukan

solusi permasalahan yang terutama adalah masalah yang tentang sebuah

penelitian atau analisis data juga bisa diartikan sebagai kegiatan yang

dilakukan untuk merubah data hasil dari sebuah penelitian menjadi


33

informasi yang nantinya bisa dipergunakan untuk mengambil sebuah

kesimpulan.

Analisis data yang digunakan untuk penelitian ini adalah analisis

teks dengan menggunakan model analisis semiotika Jhon Fiske. Jhon

Fiske menjelaskan bagaimana sebuah peristiwa menjadi peristiwa televisi

apabila telah dienkode oleh kode-kode sosial, yang dikonstruksi dalam

tiga tahapan berikut. Pada tahapan pertama adalah realitas (reality), yakni

peristiwa yang ditandakan (encoded) sebagai realitas-tampilan, pakaian,

lingkungan perilaku, percakapan, gesture, ekspresi, suara, dan

sebagaimananya. Dalam bahasa tulis berupa, teks, transkip wawancara

dan sebagainya. Misalnya jika peristiwa Kontroversi Puisi Ibu Indonesia

karya Sukmawati dianggap realitas, maka harus ada tanda-tanda peristiwa

tersebut.

Pada Tahap kedua disebut representasi (representation) Realitas

yang terenkode dalam encoded electronically harus ditampakan pada

technical codes, seperti kamera, lighting, editing, music, suara. Dalam

bahasa tulis ada kata, kalimat, proposisi, foto, dan sebagainya. Sedangkan

dalam bahasa gambar atau televisi ada kamera, tata cahaya, editing,

music, dan sebagainya. Elemen-elemen ini kemudian ditransmisikan ke

dalam kode representasional yang dapat mengaktualisasikan, antara lain

karakter, narasi, dialog, setting dan sebaginya. Ini sudah tampak sebagai

realitas telivisi.
34

Tahap ketiga adalah ideology (ideology). Semua elemen

diorganisasikan dan dikategorikan dalam kode-kode ideologis, seperti

patriaki, individualism, ras, kelas, materialis, kapitalisme, dan sebaginya.

Ketika kita melalukan representasi atau suatu realita, menurut Fiske,

tidak dapat dihindari adanya kemungkinan memasukan ideologi dalam

konstruksi realitas.

Anda mungkin juga menyukai