Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

TEKNIK PANTAI DAN PELABUHAN


TUGAS 1

Oleh :

Manfred Billie Mehitabel (1905511113)

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS UDAYANA

2022
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI .................................................................................................................................... i


BAB I .............................................................................................................................................. 1
1.1 Sejarah Perkembangan Pelabuhan ................................................................................... 1
1.2 Pengertian Pelabuhan ....................................................................................................... 3
1.3 Peranan Transportasi Laut ................................................................................................ 4
1.4 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Pelabuhan ....................................... 5
BAB III ........................................................................................................................................... 7
2.1 Kesimpulan....................................................................................................................... 7
2.2 Saran ................................................................................................................................. 7
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................................... 9

i
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Sejarah Perkembangan Pelabuhan

Berdasarkan dokumen dan penemuan arkeologis perkembangan Pelabuhan pada


hakekatnya sudah dimulai pada masa Kekaisaran Romawi, sekitar tahun 3500 SM. Banguna-
banguna Pelabuhan tersebut dapat dijumpai di lautan Tengah, lautan Merah dan teluk Persia.

Dengan adanya pelaut-pelaut mempelopori penggunaaan kapal besar seperti Columbus,


Drake, Releigh, Cook, Mangellan menghapus kepercayaan tentang takhayul dan ketakutan
akan lautan dan daratan di seberang. Akibatnya pelayaran yang awalnya menjadi pelayaran
singkat dengan jarak tempuh dekat serta menggunakan kapal kecil berubah menjadi pelayaran
dengan jarak tempuh yang lebih jauh serta menggunakan kapal besar dengan muatan yang
lebih besar dapat mengangkut penumpang dan barang lebih banyak.

Dari hasil penemuan tersebut telah membuktikan bahwa oembuatan Pelabuhan sudah
cukup maju dan sudah direncanakan dengan baik dan dapat digunakan sampai sekarang. Tapi
koleh karena banyak sebab seperti jatuhnya kekaisaran Romawi, bencana alam (gempa bumi,
banjir dan sebagainya). Kurangnya perawatan maka, akibatnya banyak banguna-banguna
Pelabuhan yang hancur atau lenyap. Mulai abad ke-XVIII perhatian dalam pekerjaan
pelabuhan muncul kembali sejalan dengan keinginan untuk menjelajah lautan serta pencarian
jalur perdagangan dan pencarian tanah-tanah dan daerah baru dalam memperluas
imperiumnya. Saat mesin uap ditemukan. kapal tidak lagi digerakkan oleh layar tetapi sudah
digerakkan oleh mesin uap dan mulai saat itu pekerjaan konstruksi pelabuhan berkembang
pesat. Jumlah kapal-kapal bertambah pesat, kebutuhan akan fasilitas untuk kapal yang berlabuh
menjadi jelas terlihat, sehingga fasilitas-fasilitas pelabuhan menjadi perlu.

Perkembangan pelabuhan lebih meningkat lagi setelah adanya pelabuhan bebas (free port,
baunded ware hauses) yang menunjukkan bahwa pelabuhan berhubungan dengan sistem
ekonomi dan tidak dapat dipisahkan dengan kondisi ekonomi daerah yang dilayani oleh
Pelabuhan. Peningkatan perkembangan perdagangan dunia yang cepat mengakibatkan banyak
1
prasarana harus disesuaikan untuk memberikan pelayanan pelabuhan yang lebih baik yang
berakibat pada biaya atau investasi yang besar. Sejarah menunjukkan bahwa teknik pembuatan
pelabuhan sudah cukup maju dan sudah direncanakan dengan baik sehingga sampai
sekarangpun banyak dipakai dalam perencanaan dan desain konstruksi pelabuhan.

Pelabuhan-pelabuhan di Indonesia pada tahun 1920 terdiri atas 500 pelabuhan, sekarang
berkurang menjadi 336 pelabuhan yang disinggahi oleh kapal secara reguler, yaitu :

• Pelabuhan laut 51 buah


• Pelabuhan pantai yang terbuka untuk ekspor impor 28 buah
• Pelabuhan pantai umum 164 buah,
• Pelabuhan pantai khusus 67 buah,
• Pelabuhan khusus 16 buah

Pada saat ini, diseluruh Indonesia terdapat 336 pelabuhan besar dan kecil dengan panjang
dermaga (tahun 1993) adalah 55.155 meter. Dari pelabuhan-pelabuhan tersebut hanya 87
pelabuhan yang dikelola oleh PT. Pelabuhan Indonesia I sampai dengan IV. Pelabuhan-
pelabuhan tersebut disinggahi oleh kapal-kapal pelayaran nusantara, pelayaran lokal, kapal
samudra dan kapal luar negeri, serta pelayaran perintis lainnya. Terdapat 4 (empat) pelabuhan
utama nasional yaitu Tanjung Priok, Tanjung Perak, Belawan dan Makassar yang
mengendalikan angkutan barang melalui kontainer untuk ekspor dan impor. Gambaran
pelabuhan nasional yang ada saat ini berdasarkan Pengaturan Sistem Kepelabuhan Nasional
dalam Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (RTRWN), terdapat 25 (dua puluh lima)
Pelabuhan strategis utama, yaitu :

1. 8 pelabuhan di Sumatera
2. 6 pelabuhan di Jawa/Bali
3. 4 pelabuhan di Kalimantan
4. 3 pelabuhan di Sulawesi
5. 1 pelabuhan di NTT
6. 1 pelabuhan di Maluku

2
1.2 Pengertian Pelabuhan

Pelabuhan adalah suatu daerah perairan yang tertutup dan juga terlindung dari alam
(angin topan, badai) sehingga kapal-kapal dapat berlabuh dengan aman, nyaman dan lancar
untuk bongkar muat barang, penumpang, pengisian bahan bakar, perbaikan kapal dan
sebagainya. Pelabuhan dalam arti yang luas adalah merupakan gerbang tempat
berpindahnya angkutan darat ke laut, angkutan laut ke darat, arus terminal dari angkutan
laut ke laut. Sebagai terminal, harus menyediakan tempat berlabuh, menyediakan tempat
menyimpan barang, menyediakan peralatan pengangkatan atau pengangkutan.
Menurut peraturan pemerintah nomor 11 tahun 1983, pelabuhan adalah tempat
berlabuh dan atau tempat bertambatnya kapal laut serta kendaraan lainnya, menaikan dan
menurunkan penumpang, bongkar muat barang dan hewan serta merupakan daerah
lingkungan kerja kegiatan ekonomi.
Dalam perkembangan selanjutnya, pengertian pelabuhan mencangkup pengertian
sebagai prasarana dan sistem, yaitu pelabuhan adalah suatu lingkungan kerja terdiri dari
area daratan dan perairan yang dilengkapi dengan fasilitas tempat berlabuh dan
bertambatnya kapal, untuk terselenggaranya bongkar muat serta turun naiknya penumpang,
dari suatu moda transportasi laut (kapal) ke moda transportasi lainnya atau sebaliknya. Dari
pengertian di atas terdapat istilah atau sebutan-sebutan lain seperti :
• Harbour, adalah perairan yang terlindung, tempat kapal-kapal berlindung dengan
aman (dari gangguan alam) dengan membuang sauh atau mengikat dengan
pelampung.

• Port, adalah pintu gerbang atau tempat yang mempunyai harbour lengkap dengan
petugas bea cukai.

• Dock, adalah suatu kolam dengan pintu air tempat dimana kapal membongkar muat
atau keperluan perbaikan

3
Pengertian lain dari Pelabuhan berdasarkan klasifikasinya adalah sebagai berikut :

a. Klasifikasi menurut konstruksinya


• Pelabuhan alam
Pelabuhan yang terlindung dari alam (angin topan, badai dan gelombang)
tanpa harus dibangun fasilitas bangunan penangkis gelombang.
• Pelabuhan semi alam
Pelabuhan yang berada di teluk kecil atau muara sungai yang terlindung
pada dua sisi oleh tanjung dan dibutuhkan hanya bangunan pelindung pada
pintu masuknya.
• Pelabuhan buatan
Pelabuhan yang mempunyai fasilitas bangunan pemecah gelombang untuk
melindungi pelabuhan atau kolam pelabuhan dari pengaruh gelombang.
b. Klasifikasi menurut Fungsi/Jenis Pelayanannya
• Pelabuhan Umum, diselenggarakan untuk kepentingan masyarakat yang
secara teknis dikelola oleh Badan Usaha Pelabuhan (BUP).
• Pelabuhan Khusus, dikelola untuk kepentingan sendiri guna menunjang
kegiatan tertentu, baik instansi pemerintah, seperti TNI AL dan Pemda Dati
I/Dati II, maupun badan usaha swasta.
c. Klasifikasi menurut Jenis Pungutan Jasa
• Pelabuhan yang diusahakan
• Pelabuhan yang tidak diusahakan
• Pelabuhan Otonom
• Pelabuhan bebas

1.3 Peranan Transportasi Laut

Peranan transportasi laut bagi Indonesia yang merupakan negara kepulauan yang
memiliki 17.508 pulau, sejak dahulu sangat penting artinya. Sejarah mencatat kerajaan
besar seperti Sriwijaya dan Majapahit tumbuh dan jaya karena didukung oleh armadanya
yang kuat. Negara kepulauan yang terdiri dari ribuan pulau dengan tingkat kepadatan
penduduk yang cukup tinggi dimana potensi sumber daya alam dan sumber daya
manusianya tersebar disegenap wilayahnya, dimana perwujudan wawasan nusantara
4
merupakan komitmen nasional, sehingga angkutan laut mempunyai peran yang penting
bagi kegiatan sosial ekonomi. Persatuan Indonesia dan kesatuan ekonomi Negara
kepulauan ini hanya dapat dipertahankan dan dilestarikan oleh transportasi yang
terintegrasi, regular, handal, efisien dan terjangkau. Tanpa itu kita membiarkan Indonesia
hanya sebagai kumpulan pulau-pulau yang dipisahkan secara geografis oleh beragam etnik
dan suku bangsa.

Kelancaran arus perhubungan akan mempercepat pencapaian sasaran-sasaran


pembangunan serta memperkokoh persatuan dan kesatuan Bangsa dalam meningkatkan
ketahanan nasional dan perwujudan Wawasan Nusantara. Maka untuk itu pemerintah
melalui pembangunan Lima Tahun pertama sampai sekarang telah, sedang dan akan
melakukan rehabilitasi dan membangun sarana dan prasarana perhubungan yaitu antara
lain mengadakan modernisasi dibidang pengangkutan laut seperti dioperasikannya
kapalkapal kontainer dengan fasilitas-fasilitas lainnya yang serba modern. Dengan
demikian dapat diharapkan biaya jasa perhubungan dapat diperkecil karena peningkatan
efisiensi serta keselamatan dapat lebih terjamin.

Sejalan dengan peningkatan kegiatan-kegiatan ekonomi menyebabkan


pembangunan fasilitas pelabuhan juga meningkat dengan sangat cepat. Dengan pesatnya
pembangunan fasilitas pelabuhan seperti dermaga, pemecah gelombang dan perancangan
bangunan pantai untuk pelabuhan. dan fasilitas-fasilitas lainnya dengan menggunakan
teknologi yang serba modern, maka hal ini menjadi tantangan bagi para perencana
pelabuhan.

1.4 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Pelabuhan

Perkembangan atau pertumbuhan Pelabuhan disebabkan oleh pertumbuhan arus


kapal/barang di dalam suatu Pelabuhan. Banyak faktor yang mempengaruhi pertumbuhan
arus kapal/barang di suatu Pelabuhan, seperti peningkatan jumlah penduduk dunia dan
pertumbuhan sumber bahan mentah seberang laut dan lain-lain.

• Perdagangan
• Pertumbuhan Industri
• Pertumbuhan Industri Minyak

5
• Perkembangan Pelabuhan-pelabuhan Khusus
• Modernisasi Pelabuhan
• Perkembangan Armada Dunia
• Kemajuan dalam Perancangan Konstruksi Pelabuhan

6
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

2.1 Kesimpulan

1. Perkembangan Pelabuhan sudah dimulai pada zaman Kekaisaran Romawi, sekitar


tahun 3500 SM dengan bangunan yang dapat dijumpai di laut Persia, laut Tengah, dan
laut Merah.
2. Perkembangan Pelabuhan lebih signifikan setelah adanya Pelabuhan bebas (free port,
baunded ware houses) yang menunjukkan bahwa Pelabuhan berhubungan dengan
system ekonomi dan tidak dapat dipisahkan dengan kondisi ekonomi daerah yang
dilayani oleh Pelabuhan.
3. Pelabuhan adalah suatu lingkungan kerja terdiri dari area daratan dan perairan yang
dilengkapi dengan fasilitas tempat berlabuh dan bertambatnya kapal, untuk
terselenggaranya bongkar muat serta turun naiknya penumpang, dari suatu moda
transportasi laut (kapal) ke moda transportasi lainnya atau sebaliknya.
4. Pelabuhan memiliki peran krusial bagi Negara Indonesia yang merupakan negara
kepulauan untuk menghubungkan Indonesia dari satu pula uke pulau lainnya, baik
untuk keperluan ekonomi maupun penghubung transportasi laut.
5. Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi perkembangan Pelabuhan, yaitu:
perdagangan, pertumbuhan industri, pertumbuhan industri minyak, perkembangan
pelabuhan–pelabuhan khusus, modernisasi Pelabuhan, perkembangan armada dunia,
serta kemajuan dalam perancangan konstruksi pelabuhan.

2.2 Saran

Eksistensi transportasi laut memiliki peranan krusial dalam dinamika perekonomian di


Indonesia, sehingga saran dan prasaran Pelabuhan harus selalu ditingkatkan agar menjadi
transportasi yang efektif, aman dan nyaman.

7
8
DAFTAR PUSTAKA
Budiartha, Nyoman. 2015. PELABUHAN Perencanaan dan Perancangan
Konstruksi Bangunan Laut dan Pantai. Denpasar: Buku Arti

Anda mungkin juga menyukai