Oleh :
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS UDAYANA
2022
DAFTAR ISI
i
BAB I
PENDAHULUAN
Dari hasil penemuan tersebut telah membuktikan bahwa oembuatan Pelabuhan sudah
cukup maju dan sudah direncanakan dengan baik dan dapat digunakan sampai sekarang. Tapi
koleh karena banyak sebab seperti jatuhnya kekaisaran Romawi, bencana alam (gempa bumi,
banjir dan sebagainya). Kurangnya perawatan maka, akibatnya banyak banguna-banguna
Pelabuhan yang hancur atau lenyap. Mulai abad ke-XVIII perhatian dalam pekerjaan
pelabuhan muncul kembali sejalan dengan keinginan untuk menjelajah lautan serta pencarian
jalur perdagangan dan pencarian tanah-tanah dan daerah baru dalam memperluas
imperiumnya. Saat mesin uap ditemukan. kapal tidak lagi digerakkan oleh layar tetapi sudah
digerakkan oleh mesin uap dan mulai saat itu pekerjaan konstruksi pelabuhan berkembang
pesat. Jumlah kapal-kapal bertambah pesat, kebutuhan akan fasilitas untuk kapal yang berlabuh
menjadi jelas terlihat, sehingga fasilitas-fasilitas pelabuhan menjadi perlu.
Perkembangan pelabuhan lebih meningkat lagi setelah adanya pelabuhan bebas (free port,
baunded ware hauses) yang menunjukkan bahwa pelabuhan berhubungan dengan sistem
ekonomi dan tidak dapat dipisahkan dengan kondisi ekonomi daerah yang dilayani oleh
Pelabuhan. Peningkatan perkembangan perdagangan dunia yang cepat mengakibatkan banyak
1
prasarana harus disesuaikan untuk memberikan pelayanan pelabuhan yang lebih baik yang
berakibat pada biaya atau investasi yang besar. Sejarah menunjukkan bahwa teknik pembuatan
pelabuhan sudah cukup maju dan sudah direncanakan dengan baik sehingga sampai
sekarangpun banyak dipakai dalam perencanaan dan desain konstruksi pelabuhan.
Pelabuhan-pelabuhan di Indonesia pada tahun 1920 terdiri atas 500 pelabuhan, sekarang
berkurang menjadi 336 pelabuhan yang disinggahi oleh kapal secara reguler, yaitu :
Pada saat ini, diseluruh Indonesia terdapat 336 pelabuhan besar dan kecil dengan panjang
dermaga (tahun 1993) adalah 55.155 meter. Dari pelabuhan-pelabuhan tersebut hanya 87
pelabuhan yang dikelola oleh PT. Pelabuhan Indonesia I sampai dengan IV. Pelabuhan-
pelabuhan tersebut disinggahi oleh kapal-kapal pelayaran nusantara, pelayaran lokal, kapal
samudra dan kapal luar negeri, serta pelayaran perintis lainnya. Terdapat 4 (empat) pelabuhan
utama nasional yaitu Tanjung Priok, Tanjung Perak, Belawan dan Makassar yang
mengendalikan angkutan barang melalui kontainer untuk ekspor dan impor. Gambaran
pelabuhan nasional yang ada saat ini berdasarkan Pengaturan Sistem Kepelabuhan Nasional
dalam Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (RTRWN), terdapat 25 (dua puluh lima)
Pelabuhan strategis utama, yaitu :
1. 8 pelabuhan di Sumatera
2. 6 pelabuhan di Jawa/Bali
3. 4 pelabuhan di Kalimantan
4. 3 pelabuhan di Sulawesi
5. 1 pelabuhan di NTT
6. 1 pelabuhan di Maluku
2
1.2 Pengertian Pelabuhan
Pelabuhan adalah suatu daerah perairan yang tertutup dan juga terlindung dari alam
(angin topan, badai) sehingga kapal-kapal dapat berlabuh dengan aman, nyaman dan lancar
untuk bongkar muat barang, penumpang, pengisian bahan bakar, perbaikan kapal dan
sebagainya. Pelabuhan dalam arti yang luas adalah merupakan gerbang tempat
berpindahnya angkutan darat ke laut, angkutan laut ke darat, arus terminal dari angkutan
laut ke laut. Sebagai terminal, harus menyediakan tempat berlabuh, menyediakan tempat
menyimpan barang, menyediakan peralatan pengangkatan atau pengangkutan.
Menurut peraturan pemerintah nomor 11 tahun 1983, pelabuhan adalah tempat
berlabuh dan atau tempat bertambatnya kapal laut serta kendaraan lainnya, menaikan dan
menurunkan penumpang, bongkar muat barang dan hewan serta merupakan daerah
lingkungan kerja kegiatan ekonomi.
Dalam perkembangan selanjutnya, pengertian pelabuhan mencangkup pengertian
sebagai prasarana dan sistem, yaitu pelabuhan adalah suatu lingkungan kerja terdiri dari
area daratan dan perairan yang dilengkapi dengan fasilitas tempat berlabuh dan
bertambatnya kapal, untuk terselenggaranya bongkar muat serta turun naiknya penumpang,
dari suatu moda transportasi laut (kapal) ke moda transportasi lainnya atau sebaliknya. Dari
pengertian di atas terdapat istilah atau sebutan-sebutan lain seperti :
• Harbour, adalah perairan yang terlindung, tempat kapal-kapal berlindung dengan
aman (dari gangguan alam) dengan membuang sauh atau mengikat dengan
pelampung.
• Port, adalah pintu gerbang atau tempat yang mempunyai harbour lengkap dengan
petugas bea cukai.
• Dock, adalah suatu kolam dengan pintu air tempat dimana kapal membongkar muat
atau keperluan perbaikan
3
Pengertian lain dari Pelabuhan berdasarkan klasifikasinya adalah sebagai berikut :
Peranan transportasi laut bagi Indonesia yang merupakan negara kepulauan yang
memiliki 17.508 pulau, sejak dahulu sangat penting artinya. Sejarah mencatat kerajaan
besar seperti Sriwijaya dan Majapahit tumbuh dan jaya karena didukung oleh armadanya
yang kuat. Negara kepulauan yang terdiri dari ribuan pulau dengan tingkat kepadatan
penduduk yang cukup tinggi dimana potensi sumber daya alam dan sumber daya
manusianya tersebar disegenap wilayahnya, dimana perwujudan wawasan nusantara
4
merupakan komitmen nasional, sehingga angkutan laut mempunyai peran yang penting
bagi kegiatan sosial ekonomi. Persatuan Indonesia dan kesatuan ekonomi Negara
kepulauan ini hanya dapat dipertahankan dan dilestarikan oleh transportasi yang
terintegrasi, regular, handal, efisien dan terjangkau. Tanpa itu kita membiarkan Indonesia
hanya sebagai kumpulan pulau-pulau yang dipisahkan secara geografis oleh beragam etnik
dan suku bangsa.
• Perdagangan
• Pertumbuhan Industri
• Pertumbuhan Industri Minyak
5
• Perkembangan Pelabuhan-pelabuhan Khusus
• Modernisasi Pelabuhan
• Perkembangan Armada Dunia
• Kemajuan dalam Perancangan Konstruksi Pelabuhan
6
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
2.1 Kesimpulan
2.2 Saran
7
8
DAFTAR PUSTAKA
Budiartha, Nyoman. 2015. PELABUHAN Perencanaan dan Perancangan
Konstruksi Bangunan Laut dan Pantai. Denpasar: Buku Arti