Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI

Nama : Lira Sukma Djuniar

Nim : 19012011

Kelas : S1-RK-A

Semester : V (Lima)

Dosen pengampu : apt. M. Ikhwan Setiawan, M.Farm

PEWARNAAN MORFOLOGI

I. Teori Singkat
Tehnik pewarnaan warna bakteri dapat dibedakan menjadi empat macam
yaitu pengecatan sederhana, pengecatan negatif,pengecatan diferensial dan
pengecatan struktural. Pemberian warna pada bakteri atau jasad-jasad renik
lain dengan menggunakan pewarnaan tunggal suatu pewarna pada lapisan
tipis, atau olesan, yang sudah difiksasi, dinamakan pewarnaan sederhana.
Prosedur pewarnaan yang menampilkan perbedaan diantara sel-sel mikroba
atau bagian-bagian sel mikroba disebut tehnik pewarnaan diferensial.

II. Alat dan bahan


Alat yang digunakan dalam praktikum kali ini yaitu mikroskop,
bunsen, jarum ose, gelas objek, gelas penutup, mikroskop, cawan petri,
kertas saring, hot plate, beker glass, korek api, kertas hisap, dan tissue/lap.
Bahan yang digunakan dalam praktikum ini yaitu Staphylococus aeureus,
Ecoli, kristal violet, lugol, safranin, etanol 95%, methilen blue.

III. Pewarnaan Gram


1. Kultur diambil dengan menggunakan jarum ose secara aseptis
2. Preparat diambil dengan menggunakan jarum ose secara aseptis
3. Diteteskan kristal violet dan ditunggu 1 menit
4. Dilakukan fiksasi hingga terbentuk film tipis.
5. Sisa pewarna dibilas dengan air mengalir pada posisi preparat yang
dimiringkan
6. Larutan lugol diteteskan di atas preparat dan ditunggu selama 1 menit
7. Preparat dibilas dengan alcohol 95% dan didiamkan 20 detik
8. Kelebihan larutan Lugol dibuang lalu dibilas dengan air mengalir
9. Sisa alkohol dibuang dan dibilas dengan air mengalir
10. Diteteskan larutan safranin di atas preparat, lalu dibiarkan selama 20
detik
11. Preparat dikeringkan dengan hati-hati dengan kertas penghisap.
12. Kelebihan larutan safranin dibuang lalu dibilas dengan air mengalir
13. Diamati di bawah Mikroskop
14. dilakukan hal yang sama dengan bakteri Staphylococus Aeureus dan
Ecoli.

IV. Pewarnaan Sederhana


1. Diambil dengan menggunakan jarum ose secara aseptis
2. Suspensi diratakan di preparat menggunakan jarum ose secara aseptis
3. Diteteskan kristal Violet atau metilen blue dan ditunggu 1 menit
4. Dilakukan fiksasi hingga terbentuk film tipis.
5. Preparat dikeringkan dengan hati-hati dengan kertas penghisap,
6. Diamati di bawah mikroskop.
7. dilakukan hal yang sama dengan bakteri Staphylococus Aeureus dan
Ecoli.
V. Hasil Pengamatan
Pewarnaan Gram
Bakteri
Positif Negatif
Staphylococus Aureus Negatif
Ecoli Negatif
Bacillus subtilis Negatif

Note :
Pada pewarnan gram ketiga bakteri setelah dilakukan uji pewarnaan gram
menunjukkan hasil negatif dimana ketiga bakteri tersebut memiliki lapisan
peptidoglikan yang tipis sehingga pada saat mengalami pencucian dengan alkohol
95% maka pewarnaan sebelumnya (kristal violet dan lugol) akan menghilang
sehigga bakteri tidak terwarnai dan saat dilkukan pewarnaan dengan safranin
maka ketiga bakteri tersebut akan mengikuti warna safranin yaitu merah.

Note :
Pewarnaan Sederhana
Bakteri
Positif Negatif
Staphylococus Aureus Positif
Ecoli Positif
Bacillus subtilis Positif

Pada pewarnan sederhana ketiga bakteri setelah dilakukan uji pewarnaan


gram menunjukkan hasil positif ( bakteri berwarna biru saat menggunakan
pearna metilen blue dan berwarna violet saat menggunakan kristal violet
sebagai pewarnanya) namun saat praktikum penetesan pewarna metilen blue
terlalu tebal sehingga bakteri harus diuji ulang dengan jumlah pewarna yang
tipis sehingga dapat mengetahui apakah bakteri tersebut negatif atau positif.

VI. Pembahasan
Pada praktikum kali ini mengenai pewarnaan bakteri. Pewarnaan
sederhana adalah pewarnaan yang menggunakan pewarna tunggal.
Pewarna tunggal yang biasanya digunakan dalam pewarnaan sederhana
adalah Methylene Blue, Basic Fuchsin, dan Crystal Violet . Semua
pewarna tersebut dapat bekerja dengan baik pada bakteri karena bersifat
basa dan alkalin (kromoforiknya bermuatan positif), sedangkan sitoplasma
bakteri bersifat basofilik (suka terhadap basa) sehingga terjadilah gaya
tarik antara komponen kromofor pada pewarna dengan sel bakteri, hal
tersebut menyebabkan bakteri dapat menyerap pewarna dengan baik.
Pewarnaan sederhana bertujuan untuk memberikan kontras antara bakteri
dan latar belakang. Pewarnaan sederhana dilakukan ketika kita ingin
mengetahui informasi tentang bentuk dan ukuran sel bakteri. Gambar
pewarnaan sederhana yang dilihat dibawah mikroskop.
Prinsip dasar dari pewarnaan ini adalah adanya ikatan ion antara
komponen selular dari bakteri dengan senyawa aktif dari pewarna yang
disebut kromogen. Terjadi ikatan ion karena adanya muatan listrik baik
pada komponen seluler maupun pada pewarna. Berdasarkan adanya
muatan ini maka dapat dibedakan asam dan pewarna basa.
Faktor yang mempengaruhi pewarnaan bakteri yaitu fiksasi,
peluntur warna, subtrat, intensifikasi pewarnaan dan penggunaan zat
warna penutup. Suatu preparat yang sudah suatu zat warna, kemudian
dicuci dengan asam encer. Bakteri-bakteri seperti ini dinamakan bakteri
tahan asam, dan hal ini merupakan ciri yang khas bagi suatu spesies.
Hasil pewarnaan gram pada bakteri Staphylococus Aureus, Ecoli,
Bacillus subtilis,menghasilkan hasil negatif , dalam jurnal penelitian untuk
bakter Staphylococus Aureus menghasilkan geram positif, menurut Arif
Staphylococus Aureus menghasilkan enzim katalase yang mampu
menghidrolisis hidrogen peroksida (H202) menjadi air (H2O) dan
gelembung gas (O2), pada bakteri Ecoli menghasilkan pewarnaan gram
negatif, dari salah satu jurnal menyatakan bahwa Ecoli memiliki lapisan
peptidoglikan yang tipis dibandingkan bakteri garam positif. Dinding sel
pada Enterobacteriaceae termasuk Escherichia coli terdiri dari membran
dalam sitoplasmik dan membran luar yang mengandung lipopolisakarida
(LPS) dan lipoprotein. Peptidoglikan merupakan komponen essensial
untuk dinding sel bakteri. Komponen ini memproteksi organisme dari
tekanan osmotik, menentukan bentuk sel dan berintegrasi dengan
pertumbuhan sel. Pewarnaan Bacillus subtilis menghasilkan gram negatif,
pada salah satu penelitian bahwa Bacillus subtilis merupakan bakteri gram
positif yang dapat membentuk endosprora yang berbentuk oval dibagian
sentral sel.
Pewarnaan sederhana pada bakteri Staphylococus Aureus, Ecoli,
Bacillus subtilis,menghasilkan hasil positif , dimana terjadi kesalahan
penambahan berlebih zat warna yang mengakibatkan sulit untuk
dibedakan apakah hasilnya positif atau negatif, pada literatur menghasil
bakteri Staphylococus Aureus, Ecoli, Bacillus subtilis,menghasilkan hasil
negatif menghasilkan hasil positif.

VII. Kesimpulan
 Pewarnaan warna positif dan negatif dibedakan kandung yang
diwarnai adanya peptidoglikan tebal atau tipis.

VIII. Daftar pustaka


Diakses pada tanggal 11 Januari 2022 dengan https://poltekkes-
mataram.ac.id/wp-content/uploads/2016/12/7.-yunan-1.pdf

Diakses pada tanggal 11 Januari 2022 dengan


http://balitsereal.litbang.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2018/0
1/15hp60.pdf
Diakses pada tanggal 11 Januari 2022 dengan BAB II TINJAUAN
PUSTAKA 2.1.Staphylococcus aureus 2.1.1
...http://repository.unimus.ac.id › 13.BAB II.pdf

LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai