4.identifikasi Fisiologi
4.identifikasi Fisiologi
Nim : 19012011
Kelas : S1-RK-A
Semester : V (Lima)
IDENTIFIKASI FISIOLOGI
I. Teori Singkat
Identifikasi adalah proses pengenalan, menempatkan obyek atau
individu dalam suatu kelas sesuai karakteristik tertentu.
Uji morfologi bakteri dilakukan dengan cara pewarnaan Gram, uji
fisiologi merupakan uji yang digunakan untuk mengetahui sifat
biokimiawi bakteri yang diisolasi.
Alat Bahan
Cawan petri Bakteri E.coli
Kawan ose Bakteri Staphylococcus
Spiritus aureus
Tabung reaksi Media TSB
Korek api Media TSIA
Kapas Glukosa
Rak tabung Fenol red
Mikro pipet Lugol
Beaker glass
Erlenmeyer
Inkubator
TSIA
V. Pembahasan
Pada praktikum kali ini, mengidentifikasi bakteri secara fisiologi dan
morfologi yang dimana bakteri yang digunakan adalan E.coli dan
S.aureus. Uji fisiologi bakteri adalah pada media pati, uji ini disebut uji
pembentukan asam (karbohidrat sebagai sumber karbon).
Menurut Lay, pemanfaatan karbohidrat sebagai sumber karbon
ditandai dengan pembentukan asam yang ditunjukkan dengan perubahan
warna medium dari hijau menjadi kuning, dari hasil pengamatan
praktikum ini, sebelum ditambahkan lugol menghasilkan pertumbuhan
bakteri pada goresan yang telah dibuat, kemudian ditambahkan lugol
membentuk zona bening disekitar pertumbuhan bakteri, hal ini
memperikan informasi bahwa bakteri tersebut dapat menghasilkan enzim
α-amilase yang dapat menghidrolisis pati/amylum menjadi sakarida yang
lebih sederhana lagi seperti maltos dan glukosa. Pada hidrolisis pati,
enzim yang berperan adalah α-amilase yang bekerja memutuskan ikatan
dengan konfigurasi α pada pati. Hidrolisis pati oleh enzim α-amilase
terbagi menjadi 2 jalur, yaitu hidrolisis aminola dan hidrolisis
amilopektin. Kemudian diuji dengan penambahan casein, casein
merupakan protein utama susu dengan proporsi sekitar 80% dari total
protein dalam susu. Kasein merupakan protein dengan sifat hidrofobik
yang lebih kuat apabila dibandingkan dengan whey. Hasil pengamatan
dengan casein menunjukkan bakteri Bakteri E.coli dan Bakteri
Staphylococcus aureus , keduanya mampu menghidrolisis casein, adanya
zona bening .
Uji fermentasi karbohidrat dilakukan pada tabung reaksi. Gula yang
digunakan adalah glukosa , sukrosa, dan laktosa. Hasil menunjukkan
bakteri tumbuh didasar tabung , kategori bakteri anaerob, uji ini
menghasilkan bakteri tumbuh.
Uji TSIA berfungsi untuk mengetahui kemampuan bakteri dalam
fermentasi karbohidrat (glukosa, laktosa, dan sukrosa). Hasil uji TSIA
dapat diketahui bakteri dapat memfermentasi glukosa saja ditandai
dengan warna kining (asam) pada dasar media dan berwarna merah pda
lereng (basa) alkali. Apabila bakteri dapat memfermentasi semua
karbohidrat ditandai dengan warna kuning pada dasar media (asama) dan
berwarna kuning juga pada lereng media (asam). Apabila bakteri tidak
dapat memfermentasi semua karbohidrat ditandai dengan warna merah
pada dasar media (basa) dan berwarna merah juga pada lereng media
(basa). Pada uji TSIA menunjukkan bahwa bakteri E.Coli dan S.Aureus
mampu mefermentasi semua karbohidrat ditandai dengan warna kuning
samapai merah (asam) pada dasar media dan warna kuning pada lereng
media (asam).
VI. Kesimpulan
Bakteri E.Coli dan S.Aureus mampu menghidrolisis
karbohidrat
VII. Daftar Pustaka
Diakses pada tanggal 8 Januari 2022 dengan judul 7 BAB II
KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Tinjauan
dengan ...http://eprints.umm.ac.id
Diakses pada tanggal 8 Januari 2022 dengan judul 4 BAB II
TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Susu Sapi Susu sapi ... dengan
http://eprints.undip.ac.id › Bab_II