Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI

Nama : Lira Sukma Djuniar


Nim : 19012011
Kelas : S1-RK-A
Semester : V (Lima)
Dosen pengampu : apt. M. Ikhwan Setiawan, M.Farm

PENGUJI DAYA DESINFEKTAN

I. Teori Singkat
Desinfektan merupakan bahan kimia untuk membunuh jasad renik
(bakterisid), terutama pada benda mati. Fungsi desinfektan diartikan
sebagai bahan yang mengganggu pertumbuhan dan metabolisme bakteri,
sehingga bahan tersebut dapat menghambat pertumbuhan atau bahkan
membunuh bakteri. Berdasarkan mekanisme kerjanya, desinfektan bekerja
dengan cepat untuk menginaktivasi mikroorganisme pada suhu kamar,
berspektrukm luas, aktivitasnya tidak dipengaruhi oleh bahan organik, pH,
temperatur, dan kelembapan.

II. Alat dan bahan

Alat : Bahan :
1. Pipet steril 1. Fenol
2. Tabung reaksi 2. Desinfektan
3. Rak rabung reaksi 3. Bakteri Ecoli
4. Cuttonbud 4. Media TSB
5. Cawan Petri
6. Spirtus
7. Pinset

III. Prosedur Praktikum


1. Disiapkan alat dan bahan
2. Dibuat pengenceran fenol dan desinfektan dengan aquadest di
dalam tabung reaki
3. Dimasukkan bakter dan media TSB kedalam tabung reaksi yang
berisi fenol dan desinfektan
4. Masing-masing tabung reaksi didiamkan selama 5 menit, 10 menit,
dan 15 menit
5. Masing-masing fenol dan desinfektan yang sudah didiamkan
berdasarkan waktu kontak dengan bakteri dioleskan kedalam cawa
petri
6. Disimpan pada inkubator pada suhu 37oC selama 48 jam
7. Diamati pertumbuhan bakteri

IV. Hasil Pengamatan


1) Fenol

Pengenceran 5 menit 10 menit 15 menit


1:10 - - -
1:50 - - +
1:100 - + +
1:500 + + +
1:1000 + + +

2) Desinfektan

Pengenceran 5 menit 10 menit 15 menit


1:10 - - +
1:50 - + +
1:100 - + +
1:500 + + +
1:1000 + + +

V. Pembahasan
Praktikum yang dilakukan untuk menguji daya desinfektan dan
fenol dengan bakteri E coli. Koefisien fenol merupakan kemampuan suatu
desinfektan dalam membunuh bakteri dibandingkan dengan baku standar
fenol. Uji ini dilakukan untuk membandingkan aktivitas suatu produk
(deseinfektsn) dengan fenol baku dalam kondisi uji yang sama. Fenol
dijadikan standar dalam uji efektivitas desinfektan karena kemampuannya
dalam membunuh jasad renik sudah teruji. Penentuan koefisien fenol
adalah untuk mengevaluasi kekuatan antimikroba suatu desinfektan
dengan memperikirakan efektifitasnya berdasarkan dan lamanya selama 15
menit kontak terhadap mikroorganisme tertentu.
Pada Fenol didapatkan hasil pada pengenceran 1 : 10 pada waktu
kontak 5,10,15 menit hasilnya negatif, Yang artinya aktifitas fenol yang
baik karena pertumbuhan bakteri sedikit. Pada pengenceran 1 : 50 pada
waktu kontak 5 dan 10 menit hasilnya negatif, yang artinya pertumbuhan
bakteri sedikit , sedangkan pada waktu kontak 15 menit hasilnya positif,
karena pertumbuhan bakteri yang lebih banyak dibandingkan waktu
kontak 5 dan 10 menit. Pada pengenceran 1:100 pada waktu kontak 5
menit hasilnya negatif sedangkan pada waktu kontak 10 dan 15 menit
hasilnya positif Pada pengenceran 1 : 500 dan 1 : 1000 pada waktu kontak
bakteri 5,10, dan 15 menit hasilnya positif, Terdapat pertumbuhan bakteri
yang banyak, yang artinya aktifitas fenol tidak baik membunuh bakteri.
Pada desinfektan pengenceran 1:10, 1:50,dan 1:100 pada kontak
waktu 5 menit hasilnya negatif karena pertumbuhan bakteri nya sangat
sedikit, tetapi yang paling kuat aktifitas untuk menghambat bakteri pada
pengenceran 1: 100 karena tidak tumbuh bakteri disana. Sedangkan pada
pengenceran 1: 500 dan 1:1000 pada kontak waktu 5 menit hasilnya
positif, dikareanakan terdapat pertumbuhan bakteri disana. Pada waktu
kontak 10 menit dengan pengenceran 1:10 hasilnya negatif, terjadi nya
pertumbuhan bakteri hanya sedikit, sedangkan pada pengenceran 1:50,
1:100,1:500, dan 1 : 1000 hasilnya positif karena terjadi pertumbuhan
bakteri. Pada kontak waktu 15 menit dengan perbadingan 1:10,1:50,
1:100, 1:500, dan 1:1000 hasilnya positif karena terjadinya pertumbuhan
bakteri yang banyak.
Fenol (C6H5OH) merupakan zat pembaku daya antiseptik
sehingga daya antiseptik dinyatakan dengan koefisien fenol. Koefisien
fenol merupakan sebuah nilai aktivitas germisidal suatu antiseptik
dibandingkan dengan efektivitas germisidal fenol. Aktivitas germisidal
adalah kemampuan suatu senyawa antiseptik untuk membunuh
mikroorganisme dalam jangka waktu tertentu. Fenol merupakan salah satu
germisidal kuat yang telah digunakan dalam jangka waktu panjang.
Efektivitas senyawa antiseptik dan desinfektan sangat dipengaruhi
oleh konsentrasi dan lama paparannya. Semakin tinggi konsentrasi dan
semakin lama paparan akan meningkatkan efektivitas senyawa antiseptik.

VI. Kesimpulan
VII. Daftar pustaka

Diakses pada tanggl 8 Januari di bab 2.pdf - Repository Unimus


dengan http://repository.unimus.ac.id

Anda mungkin juga menyukai