PPAM KESPRO
DI SUSUN OLEH:
Nim : 320.038
Kelas : 2A
MAKASSAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Penuli smengucapkan syukur
kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik itu berupa sehat fisik
maupun akal pikiran, sehingga penyusun mampu untuk menyelesaikan pembuatan
makalah sebagai tugas dari mata TANGGAP DARURAT BENCANA 1 dengan judul
“PPAM KESPRO ”dapat terselesaikan.
Penyusun tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari katasempurna dan
masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya.Untuk itu,
penyusun mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalahini, supaya
makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi.
Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf
yang sebesar-besarnya.Penyusun juga mengucapkan terima kasih kepada semua
pihak khususnya kepada dosen dan menyusui kami yang telah membimbing dalam
menulis makalah ini. Demikianlah makalah yang kami susun, semoga makalah ini
dapat bermanfaat bagi pembaca
Penyusun
DAFTAR ISI
SAMPUL................................................................................................i
KATA PENGANTAR.............................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................iii
BAB 1. PENDAHULUAN
1.4 Manfaat.................................................................................5
BAB 2 PEMBAHSAN
krisis ...................................................................................10
BAB 3 PENUTUP
3.1 Kesimpulan..........................................................................11
3.2 Saran...................................................................................11
Daftar pustaka..................................................................................12
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Untuk itu diharap, setiap pasangan suami-isteri disarankan untuk memeriksa dan
merawat organ kesehatan reproduksi masing-masing agar tetap sehat dan berfungsi
dengan baik dan normal.
berlaku juga pada penggungsi eksternal,penggungsi internal,dan penduduk lainya
yang hidup di dalam situasi darurat.guna mewujudkan hak tersebut,penduduk yang
terkena dampak harus memiliki akses ke infomasi dan layanan kesehatn reproduksi
komprehensif sehinga mereka bebas membuat pilihan berdasrkan informasi terkait
keehatan serta kesejahteraan mereka.
1.4. Manfaat
PEMBAHASAN
Menurut WHO kesehatan reproduksi adalah suatu keadaan fisik, mental dan
sosial yang utuh, bukan hanya bebas dari penyakit atau
kecacatan dalam segala aspek yang berhubungan dengan sistem reproduksi,
fungsi serta prosesnya.
Kesehatan berdasarkan;
a. Melakukan RHA
lain-lain).
RHA dilakukan oleh Tim RHA yang minimal terdiri dari Dokter
Umum, Epidemiolog, dan Sanitarian. Apabila dibutuhkan, dapat
dibutuhkan.
administrasi.
2) mobilisasi EMT sesuai tipe dan/atau mobilisasi PHRRT.
Yaitu:
suatu krisis
1. saat darurat tetap ada ibu hamil yang membutuhkan layanan dan akan
melahirkan bayinya kapan
2. Risiko kekerasan seksual meningkat dalam keadaan sosial yang tidak stabil
3. Risiko penularan ims/hi meningkat karena keterbatasansarana
untuk melaksanakan kewaspadaan universal,meningkatnya risiko kekerasan
seksual, dan bertemunya populasi dengan prevalensi hi) tinggi dan rendah
4. kurangnya pelayanan kb akan meningkatkan risiko kehamilanyang tidak
dikehendaki yang sering berakhir dengan aborsi yang tidak aman
5. kurangnya akses ke layanan gawat darurat kebidanankomprehensif akan
meningkatkan risiko kematian ibu
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
kesehatan reproduksi adalah suatu keadaan fisik, mental dan sosial yang
utuh, bukan hanya bebas dari penyakit atau kecacatan dalam segala
aspek yang berhubungan dengan sistem reproduksi, fungsi serta
prosesnya.
serangkaian upaya yang meliputi penetapan kebijakan pembangunan
yang berisiko timbulnya bencana, kegiatan pencegahan bencana,
tanggap darurat, dan rehabilitasi. Manajemen bencana di mulai dari tahap
prabecana, tahap tanggap darurat, dan tahap pascabencana. Pertolongan
pertama dalam bencana sangat diperlukan untuk meminimalkan kerugian
dan korban jiwa
3.2. Saran
https://www.halodoc.com/artikel/cara-tepat-mengajarkan-kesehatan-
reproduksi-pada-remaja
https://www.kemenpppa.go.id/index.php/page/read/31/573/wanita-perlu-pahami-
kesehatan-reproduksi