Anda di halaman 1dari 6

STUDI KASUS ANALISIS RESEP FARMAKOLOGI

OLEH :
KURNIAWATI OKTAVIANA
AKF20095

AKADEMI FARMASI PUTRA INDONESIA MALANG


2020/2021
RESEP 1

A. Concor 2,5 mg
Golongan : Antihipertensi golongan Beta – blocker
Kandungan : bisoprolol fumarate 2,5 mg
Indikasi : hipertensi dan angina, gagal jantung kronik.

Dosis
 Hipertensi dan angina
Dewasa : 5 – 10 mg, satu kali sehari. Maksimal 20 mg
 Gagal jantung
Dewasa : dosis awal adalah 2,5 mg satu kali sehari, dosis dapat di gandakan
setelah satu minggu jika pasien merespon obat dengan baik. Dosis maksimal
adalah 10 mg per hari.
Aturan pakai : diminum setelah makan
Kontraindikasi :
 Peningkatan efek obat bisoprolol jika dikonsumsi bersama obat golongan

antiaritmia kelas I, seperti lidocaine dan phenytoin


 Peningkatan aktivitas saraf simpatik, seperti jantung berdebar jika dikonsumsi
bersama obat reserpine dan guanethidine
 Peningkatan risiko terjadinya bradikardia (denyut jantung lambat) jika
dikonsumsi bersama digoxin
 Peningkatan risiko terjadinya hipotensi berat dan atrioventrikular block
(terhambatnya aliran impuls listrik ke jantung) jika digunakan bersama obat
antagonis kalsium, seperti diltiazem dan verapamil
 Peningkatan risiko bertambah parahnya kondisi gagal jantung jika digunakan
bersama obat metildopa atau klonidin
 Penurunan efektivitas bisoprolol jika digunakan bersama obat golongan obat
antiinflamasi nonsteroid dan rifampicin
Efek samping : Pusing, Mual, Muntah, Kelelahan, Denyut jantung lambat,
Konstipasi, Diare, Jari tangan dan kaki terasa dingin

B. Diovan 80 mg
Kandungan : valsartan 80 mg
Indikasi : antihipetensi golongan Angiotensin Reseptor Blocker
Dosis
 Kondisi : hipertensi

Dewasa: 80–160 mg, sekali sehari. Dosis maksimal 320 mg per hari.

Anak usia 6–18 tahun dengan berat badan <35 kg: 20 mg, sekali sehari. Dosis
maksimal 40 mg per hari.

Anak usia 6–18 tahun dengan berat badan >35 kg: 40 mg, sekali sehari. Dosis
maksimal 80 mg per hari.

 Kondisi : gagal jantung


Dewasa: 40 mg, 2 kali sehari. Dosis dapat ditingkatkan setelah 2 minggu
menjadi 80–160 mg. Dosis maksimal 320 mg yang dibagi ke dalam beberapa
dosis.

Aturan pakai : sebelum atau sesudah makan


Kontraindikasi : hipersensitivitas, kehamilan,gangguan hati berat, sirosis,gangguan
empedu
Interaksi obat :

 Peningkatan risiko terjadinya efek samping jika dikonsumsi dengan


ciclosporin, lithium, rifampicin, atau ritonavir
 Peningkatan risiko terjadinya hiperkalemia jika dikonsumsi dengan obat
diuretik hemat kalium atau suplemen kalium
 Peningkatan risiko terjadinya kerusakan ginjal jika dikonsumsi obat
antiinflamasi nonsteroidOAINS, termasuk COX-2 inhibitor
 Peningkatan risiko terjadinya angioderma jika digunakan dengan ACE
inhibitor
 Peningkatan risiko terjadinya hiperkalemia, hipotensi, dan kerusakan fungsi
ginjal jika digunakan dengan aliskiren, terutama pada penderita diabetes

Efek samping :

 Pusing atau pusing berputar


 Sakit kepala
 Mual
 Muntah
 Diare
 Otot atau sendi terasa sakit
 Tekanan darah rendah

Kesimpulan :

Diovan dan concor sama-sama merupakan golongan obat hipertensi yang termasuk
dalam golongan ARB (angiotensin reseptor blocker) yang bekerja dengan membuat
pembuluh darah menjadi relaks sehingga tekanan darah turun. Diovan merupakan
nama sebuah merek dagang obat yang berisi valsartan (nama generik). Diovan terdiri
atas 2 macam sediaan ( 80 dan 160 mg), obat ini dapat juga digunakan untuk
pengobatan gagal jantung.

RESEP 2

A. Candesartan 8 mg
Kandungan : Candesartan
Indikasi : Antihipertensi golongan Angiotensin receptor blocker
Dosis :
 Kondisi : Hipertensi

Dewasa: 8 mg sekali sehari. Dosis dapat disesuaikan dengan respons tubuh


pasien. Dosis maksimal 32 mg 1–2 kali sehari.

Anak usia 1–<6 tahun: 200 mcg/kgBB per hari. Dosis dapat ditingkatkan hingga
50–400 mcg/kgBB per hari, sesuai respons tubuh pasien.

Anak usia ≥6 tahun, dengan berat badan <50 kg: 4–8 mg per hari. Dosis dapat
ditingkatkan hingga 16 mg per hari.

Anak usia ≥6 tahun, dengan berat badan ≥50 kg: 8–16 mg per hari. Dosis dapat
ditingkatkan hingga 32 mg per hari.

 Kondisi: Gagal jantung

Dewasa: 4 mg per hari sebagai dosis awal. Dosis dapat digandakan tiap 2 minggu.
Dosis maksimal adalah 32 mg per hari.

Ketepatan dosis : Pada kondisi hipertensi dosis awal pemberian obat sekitar 8
mg per hari satu kali minum.

Aturan pakai : Setelah makan


Kontraindikasi : Pasien yang hipersensitif terhadap candesartan atau komponen
yang terkandung dalam formulasinya. Pasien dengan gangguan hati yang berat
dengan atau tanpa ketoasidosis. Wanita hamil dan menyusui.
Interaksi obat :
 Peningkatan risiko terjadinya hiperkalemia, hipotensi, dan kerusakan ginjal jika
digunakan oleh penderita diabetes yang sedang mengonsumsi aliskiren
 Penurunan efek antihipertensi dari candesartan dan meningkatkan risiko
terjadinya gagal ginjal jika digunakan dengan obat antiinflamasi nonsteroid
(NSAIDs) atau obat ACE inhibitor, seperti captopril
 Peningkatkan kadar obat lithium dalam darah
 Peningkatan risiko terjadinya hiperkalemia jika digunakan bersama obat
golongan diuretik hemat kalium atau suplemen kalium
Efek samping :
 Sakit kepala
 Pusing
 Mual
 Muntah
 Kelelahan
 Nyeri otot
Lakukan pemeriksaan dokter jika gejala tersebut dirasa mengganggu atau tidak
kunjung mereda. Segera temui dokter bila mengalami reaksi alergi obat,
angioedema, atau efek samping yang lebih serius, seperti:
 Gejala gangguan ginjal, seperti berkurangnya jumlah urine dan frekuensi berkemih
 Nyeri telinga, hidung tersumbat, sakit tenggorokan, atau bersin
 Gejala hiperkalemia, misalnya detak jantung tidak teratur, kram otot, tubuh terasa
lemas, bahkan pingsan
 Gejala penyakit hati, misalnya kulit dan bagian putih mata berwarna kekuningan
(penyakit kuning)

B. Atorvastatin 20 mg

Anda mungkin juga menyukai