Anda di halaman 1dari 9

METODE MODERN KONTRASEPSI HORMONAL PER ORAL

Dosen: Marthina Tiven, S.SiT., M.Kes

Disusun oleh kelompok 3

Natalia Lakesubun P07120220031

Cindy C Avloubun P07120220005

Maria Warbal P07120220025

Gity S Entamoin P07120220012

Kartini Yaurwulan P07120220020

Udin Letsoin P07120220040

Tingkat: II A

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALUKU

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN TUAL

TAHUN 2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya sehingga
makalah dengan judul “Metode Modern Kontrasepsi Hormonal Peroral” ini dapat
tersusun hingga selesai. Tidak lupa juga kami mengucapkan banyak terima kasih
atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan
baik materi maupun pikirannya.

Penyusunan makalah ini bertujuan untuk memenuhi nilai tugas dalam mata kuliah
Keperawatan Maternitas. Selain itu, pembuatan makalah ini juga bertujuan agar
menambah pengetahuan dan wawasan bagi para pembaca.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman maka kami yakin masih


banyak kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan
kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempuraan makalah ini.

Akhir kata, semoga makalah ini dapat berguna bagi para pembaca.

Tual, 25 Februari 2022

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................i

DAFTAR ISI....................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN.................................................................................1

A. Latar Belakang....................................................................................1
B. Rumusan Masalah..............................................................................1
C. Tujuan Penulisan................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN..................................................................................2

A. Konsep dasar kontrasepsi..................................................................2


B. Kontrasepsi hormonal peroral.............................................................5

BAB III PENUTUP..........................................................................................8

A. Kesimpulan.........................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................9
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kontrasepsi adalah upaya mencegah kehamilan yang bersifat sementara
ataupun menetap. Kontrasepsi dapat dilakukan tanpa menggunakan alat atau
dengan alat dan bisa dengan operasi (Mansjoer, 1999). Penggunaan kontrasepsi
dapat dijadikan salah satu alat untuk menekan jumlah penduduk serta
meningkatkan kesehatan ibu dan anak. Saat ini banyak tersedia metode atau alat
kontrasepsi baik itu kontrasepsi hormonal maupun non hormonal (Jannah, Ariani,
& Sariati, 2019). Pemakaian kontrasepsi hormonal sebenarnya sudah dikenal
sejak tahun 50-an dengan pemberian progesteron peroral (Udiani, 2012).
Berdasarkan pola dalam pemilihan jenis alat kontrasepsi sebagian besar peserta
KB Aktif memilih metode oral selain metode suntik. sebagai alat kontrasepsi
bahkan sangat dominan (lebih dari 80%) dibanding metode lainnya; Oral
(17,24%) (Kemenkes, 2019).

B. Rumusan Masalah
Apa yang dimaksud dengan kontrasepsi hormonal dan bagaimana metode
kontrasepsi hormonal peroral

C. Tujuan Penulisan
Untuk mengetahui kontasepsi hormonal dan untuk mengetahui Metode
kontasepsi hormonal
BAB II

PEMBAHASAN

A. Konsep Dasar Kontrasepsi Hormonal

1. Pengertian Kontrasepsi
Kontrasepsi berasal dari kata Kontra dan konsepsi. Kontra berarti
mencegah atau melawan, sedangkan konsepsi adalah pertemuan antara
sel telur (sel wanita) yang matang dan sel sperma (sel pria) yang
mengakibatkan kehamilan. Kontrasepsi adalah menghindari/mencegah
terjadinya kehamilan sebagai akibat pertemuan antara sel telur yang
matang dengan sel sperma tersebut. Kontrasepsi dapat dipakai untuk
menunda kehamilan, menjarangkan kehamilan dan menghentikan
kesuburan (Anonim, 1992).

Kontrasepsi hormonal adalah alat atau obat kontrasepsi yang bertujuan


untuk mencegah kehamilan dimana bahan yang digunakan adalah bahan
yang mengandung esterogen dan progesteron. Hormon-hormon ini bekerja
sebagai penghambat yang mengandung foliceng stimulating hormon atau
luitenizing hormon (Manuba, 2001). Sehingga, kontrasepsi hormonal dapat
mempengaruhi ovulasi, implantasi, transport gamet, fungsi corpus luteum
dan juga lendir serviks (Hartanto, 2002).

2. Tujuan kontrasepsi (Hartanto, 2004)


a) Untuk menunda kehamilan
b) Untuk menjarangkan kehamilan
c) Untuk menghentikan kehamilan / mengakhiri kehamilan / kesuburan

3. Sasaran
1) Pasangan usia subur Semua Pasangan Usia Subur yang ingin
menunda, menjarangkan kehamilan dan mengatur jumlah anak.
2) Ibu yang mempunyai banyak anak
Dianjurkan memakai kontrasepsi untuk menurunkan angka kematian
ibu dan angka kematian bayi yang disebabkan karenafaktor
multiparitas (banyak melahirkan anak).
3) Ibu yang mempunyai resiko tinggi terhadap kehamilan
Ibu yang mempunyai penyakit yang bisa membahayakan
keselamatan jiwanya jika dia hamil, maka ibu tersebut dianjurkan
memakai kontrasepsi.

B. Kontrasepsi Hormonal Per-Oral


Metode kontrasepsi hormonal pada dasarnya dibagi menjadi 2 yaitu
kombinasi (mengandung hormon progesteron dan estrogen sintetik) dan yang
hanya berisi progesteron saja. Dua metode kontrasepsi hormonal peroral ini
terdapat pada pil.

1. Pil Oral Kombinasi


a) Pengertian
Pil oral kombinasi adalah pil yang adalah pil yang
mengandung hormon estrogen dan progesteron yang diproduksi
secara alami oleh wanita. Pil ini akan menggantikan produksi
hormonal estrogen yang akan menekan produksi FSH dan LH
sehingga menyebabkan ovarium berada dalam kondisi istirahat
sehingga menekan releasing factor di otak dan mencegah ovulasi.
Selain itu, progesteron menyebabkan penebalan serviks sehingga
mempersulit penetrasi spermatozoa sehingga menyebabkan
endometrium tidak reseptif terhadap implantasi blastosis

b) Jenis-jenis pil kombinasi


Pil kombinasi dibagi menjadi 3 jenis yaitu pil monofasik, pil
bifasik dan pil trifasik. Mil monofasik merupakan pil aktif yang
semuanya berisi estrogen dan progesteron dengan kadar tetap. Pil
bifasik dan trifasik dibuat dengan tujuan meniru pola hormonal
siklus menstruasi. Pada jenis bifasik dan trifasik, dosis lebih rendah
lada awal siklus dan bertambah tinggi pada beberapa hari
berikutnya. Hal ini bertujuan untuk mencegah spotting dan
perdarahan menyerupai menstruasi (breakthtough bledding).

c) Manfaat pil kombinasi


Berbagai manfaat dalat diperoleh dari penggunaan pil
kombinasi, antara lain: Resiko terhadap kesehatan kecil, efektifitas
tinggi jika diminum secara teratur, tidak mengganggu hubungan
seksual, mengurangi kejadian anemia, mudah dihentikan setiap
waktu, dapat digunakan sebagai kontrasepsi darurat, dapat
digunakan pada usia remaja hingga monopause. Dengan
mengkonsumsi POK siklis menstruasi dihambat dan tidak terjadi
proliferasi endometrium sehingga menstruasj teratur, mengurangi
dismenore dan memukinkan penurunan gejala pramenstruasi.
Selain itu pil dapat membantu mengurangi kejadian kehamilan
ektropik, mengurangi kejadian kanker ovarium dan kanker
endometrium (Thorogood & Vilard-Mackintosh, 1993), kista
ovarium dan fibroid (Szarewski & Guillebaud, 2000), penyakit
radang panggul dan jerawat.

d) Tingkat Keberhasilan
Tingkat keberhasilan/efektivitas: 92–99%. Sangat efektif bila
diminum setiap hari. Bila berhenti minum Pil KB dapat terjadi
kehamilan. Pada bulan-bulan pertama pemakaian mungkin dapat
menimbulkan efek samping, seperti mual, perdarahan atau flek
diantara masa haid, kenaikan berat badan, atau sakit kepala.
Semua gejala ini tidak berbahaya. Aman untuk hampir semua
wanita karena efek samping jarang terjadi
2. Pil Mini
a) Pengertian
Pil mini adalah pil yang mencegah kehamilan dengan cara
menghambat terjadinya ovulasi (pelepasan sel telur oleh indung
telur), mempertebal lendir mukosa leher rahim, mengganggu
pergerakan silia saluran tuba, dan menghalangi pertumbuhan
lapisan endometrium (Sarwono, 2003). Pil KB ini hanya terdiri dari
pil aktif, yang di dalamnya terdapat progestin dengan jumlah yang
konstan. Pil mini biasanya digunakan oleh ibu menyusui dan
wanita yang tidak boleh mengonsumsi estrogen.

b) Keuntungan Pil Mini


Keuntungan pil ini adalah mula kerja cepat (24 jam setelah
pemakaian pil), menurunkan kejadian menoragia dan anemia.
Dapatdigunakan pada wanita menyusui. Mencegah terjadinya
kanker endometrium, tidak memiliki efek samping yang berkaitan
dengan estrogen (bekuan darah di vena tungkai).

c) Kerugian Pil Mini


kerugiannya adalah harus diminum di waktu yang sama setiap
hari, kurang efektif dibandingkan oral kombinasi, membutuhkan
resep dokter (Sarwono,2003).
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Kontrasepsi adalah menghindari/mencegah terjadinya kehamilan sebagai
akibat pertemuan antara sel telur yang matang dengan sel sperma tersebut.
Kontrasepsi dapat dipakai untuk menunda kehamilan, menjarangkan kehamilan
dan menghentikan kesuburan (Anonim, 1992).

Kontrasepsi hormonal adalah alat atau obat kontrasepsi yang bertujuan untuk
mencegah kehamilan dimana bahan yang digunakan adalah bahan yang
mengandung esterogen dan progesteron. Hormon-hormon ini bekerja sebagai
penghambat yang mengandung foliceng stimulating hormon atau luitenizing
hormon (Manuba, 2001). Sehingga, kontrasepsi hormonal dapat mempengaruhi
ovulasi, implantasi, transport gamet, fungsi corpus luteum dan juga lendir serviks
(Hartanto, 2002).

Metode kontrasepsi hormonal pada dasarnya dibagi menjadi 2 yaitu


kombinasi (mengandung hormon progesteron dan estrogen sintetik) dan yang
hanya berisi progesteron saja. Dua metode kontrasepsi hormonal peroral ini
terdapat pada pil.
DAFTAR PUSTAKA

- Yuhedy, Lucky dan Titik Kurniawati. 2011. Buku ajar kependudukan dan pelayanan
KB.EGC. Jakarta
- http://eprints.ums.ac.id/30082/2/BAB_1.pdf
- http://repository.anissula.ac.id/19617/4/BAB%201.pdf

Anda mungkin juga menyukai