DOSEN
DISUSUN OLEH
Ardan Arkana
20210610208
KELAS E
FAKULTAS HUKUM
2021/2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya
sehingga saya dapat mengerjakan karya ilmiah yang berjudul “Maraknya Kasus Vandalisme
Yang Dilakukan Remaja” dengan lancar dan tidak ada hambatan sedikitpun. Sholawat serta
salam semoga senantiasa tercurah kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW yang selalu kita
nantikan syafaatnya di yaummul akhir nanti. Tidak lupa saya mengucapkan terima kasih kepada
Bapak Dr. Trisno Raharjo, S.H., M.Hum. selaku dosen mata kuliah Bahasa Indonesia yang telah
memberikan kesempatan saya untuk membuat sebuah karya tulis ilmiah yang insyaallah akan
mendatangkan sebuah manfaat atau hal-hal positif bagi saya sendiri maupun kepada pembaca
Karena manusia jauh dari kata sempurna maka apabila pembaca sekalian memiliki kritik
atau saran saya akan sangat berterima kasih kepada teman-teman sekalian, karena kritik dan
saran pembaca sekalian dapat menjadi koreksi atau pertimbangan untuk saya dalam
PENDAHULUAN
Remaja adalah generasi penerus bangsa. Pembangunan karakter, etika dan moral sangat
penting untuk diedukasikan kepada remaja. Kasus yang sering terjadi di kalangan masyarakat
yang melibatkan remaja salah satunya adalah vandalisme. Banyak masyarakat yang telah
dirugikan akibat aksi vandalisme ini. Coret-coretan di tembok ini sangatlah tidak pantas untuk
diperlihatkan di muka umum karena biasanya mereka menuliskan kata-kata yang tidak beretika
dalam bermasyarakat bahkan mereka sering menggambar alat vital pada fasilitas negara atau
Aksi vandalisme adalah contoh dari kemunduran sumber daya manusia. Jika negeri ini
diisi oleh remaja-remaja yang selalu berorientasi pada kemunduran maka Indonesia tidak akan
mampu bersaing dengan negara-negara lainnya, namun sebaliknya apabila negeri ini diisi oleh
para remaja yang selalu berpikir tentang masa depannya dan mempunyai nilai moral dan etika
yang unggul maka Indonesia mampu bersaing di dunia internasional dan Indonesia akan
mengalami kemajuan yang besar karena spirit remaja adalah kekuatan untuk melakukan suatu
perubahan. Maka dari itu, vandalisme harus segera diatasi agar terciptanya remaja atau sumber
Untuk mengetahui cara mengatasi aksi vandalisme yang dilakukan oleh remaja.
Untuk memberikan wawasan dan arahan kepada seluruh komponen masyarakat dalam menekan
BAB II
PEMBAHASAN
Vandalisme adalah suatu perbuatan mencoret-coret bangunan dengan disengaja dan atas
dorongan niat dalam diri sendiri maupun dari orang lain. Atau dapat diartikan juga sebagai
tindakan seseorang dalam merusak barang atau harta orang lain dengan mencoret-coret benda
milik orang lain. Pelaku vandalisme biasanya adalah remaja yang masih bersekolah. Edukasi
terhadap remaja atau pelajar harus ditekankan agar angka vandalisme turun dan meningkatkan
mirisnya lagi vandalisme ini biasanya dilakukan oleh remaja atau ABG (Anak Baru Gede) yang
masih membutuhkan edukasi untuk meraih masa depannya. Salah satu penyebab dari remaja
yang nekat melakukan tindak kriminal tersebut tidak lain bersumber atau berakar dari
kelompoknya. Kelompok-kelompok nakal inilah yang selama ini selalu membuat onar dan selalu
Tujuan dari vandalisme sendiri tidak lebih hanya sebagai ajang gengsi untuk
membesarkan nama kelompok. Cara pandang atau pemikiran remaja yang tidak berkemajuan
inilah yang harus diberi edukasi oleh berbagai komponen masyarakat. Bagi remaja yang
mempunyai pemikiran jernih dan mempunyai tujuan untuk masa depan mereka akan berpikir
dengan membesarkan nama kelompok mereka dapat melakukan aksi kemanusiaan dan selalu
mengedepankan etika dan moral dalam kehidupan sehari-hari, namun sangat disayangkan
pemikiran remaja yang nakal akan selalu berorientasi pada kemunduran contohnya membesarkan
nama kelompok dengan merusak atau mencoret-coret fasilitas negara dan bangunan pribadi milik
masyarakat.
Keluarga adalah tempat pertama karakter anak terbentuk, maka langkah dan tempat
pertama untuk membangun karakter anak adalah keluarga. Kebanyakan kasus kenakalan remaja
disebabkan oleh lingkungan keluarga yang tidak sehat dan tidak mendukung pola pikir anak
sehingga anak kurang mendapatkan kasih sayang sehingga melampiaskannya dalam bentuk
perbuatan yang negatif, beda halnya dengan anak yang mempunyai lingkungan keluarga yang
sehat dan harmonis maka yang tercipta dalam diri anak tersebut adalah hal-hal positif. Maka dari
itu keluarga adalah elemen penting dalam menekan jumlah kenakalan remaja contohnya
vandalisme.
Lingkungan sekolah juga tidak kalah penting dalam mengatasi aksi vandalisme. Tidak
dapat dipungkiri mayoritas coret-coretan di bangunan adalah tulisan singkatan nama sekolah
mereka (pelaku vandalisme). Sekolah harus menciptakan suasana yang baik di sekolah maupun
di luar sekolah, dan harus memberikan tindak lanjut kepada murid yang terbukti melakukan
vandalisme tersebut.
Sanksi terhadap pelaku vandalisme juga harus diperkuat lagi agar menimbulkan efek jera.
Biasanya pelaku vandalisme hanya disuruh untuk bertanggung jawab menghilangkan coret-
coretannya, hukuman seperti inilah yang seharusnya diperhatikan oleh masyarakat dan harus
diperkuat hukumnya. Banyak sekali pelaku vandalisme yang terekam cctv dan itu dapat dibawa
ke jalur hukum, namun masyarakat kebanyakan hanya membiarkan itu dan hanya memintai
Edukasi adalah langkah awal yang dapat diambil guna menekan angka vandalisme.
Remaja masih memerlukan edukasi agar terciptanya kehidupan remaja yang memiliki norma dan
etika dalam bermsyarakat, karena dengan edukasi remaja akan terbentuk karakter yang baik dan
dapat membedakan yang baik dan yang buruk. Edukasi terhadap kasus vandalisme ini bisa
dilakukan oleh siapapun, bahkan oleh teman sebaya mereka. Dan yang paling penting
pemerintah juga ikut ambil bagian mengedukasikan tentang bahaya vandalisme ini.
karakter anak terbentuk. Keluarga yang sehat dapat membentuk karakter anak yang baik dan
memiliki etika dalam kehidupan di masyarakat. Jika keluarga mampu mendidik anak dengan
baik maka anak tidak akan nekat melakukan hal-hal yang melanggar norma contohnya
vandalisme.
Sanksi atau hukuman juga dapat membantu dalam menangani kasus vandalisme.
Hukuman yang berat akan membuat efek jera bagi pelaku dan dapat menimbulkan rasa takut
bagi remaja yang akan melakukan vandalisme. Faktor sanksi dan hukuman inilah yang sangat
penting dikembangkan di masyarakat, karena dapat kita lihat sendiri hukuman yang diberikan
kepada pelaku vandalisme biasanya sangat ringan, pelaku vandalisme hanya disuruh untuk
Sarana dan prasarana juga penting dalam menekan kasus vandalisme. Sarana dan
prasarana yang baik dapat menjadi wadah bagi remaja yang memiliki bakat di dalam bidang seni.
Karena jika ada wadahnya maka remaja tidak akan membuat karya seni yang ilegal yaitu dengan
cara mencoret-coret bangunan milik orang lain atau fasilitas milik negara lainnya. Jika bakat
remaja ditampung dalam sebuah wadah maka akan terciptanya suatu hal-hal positif, yaitu bakat
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Vandalisme adalah aksi tidak terpuji yang masih sering terjadi di masyarakat. Penekanan
terhadap kasus vandalisme harus selalu dilakukan. Edukasi terhadap remaja adalah langkah awal
yang bisa dilakukan pemerintah guna menekan kasus vandalisme. Karena edukasi mampu
membentuk karakter remaja. Remaja juga harus selalu menanamkan rasa menghargai sesama
manusia, karena jika remaja mampu menghargai barang milik orang lain, maka remaja akan
paham bahwa aksi vandalisme itu sangat melanggar norma yang ada di masyarakat. Dengan
adanya niat baik dari masyarakat dan remaja maka vandalisme akan hilang dari peradaban,
3.2 Saran
Remaja harus selalu mengedepankan prinsip menghargai orang lain, dan harus memiliki
pandangan untuk meraih masa depannya. Pemerintah juga harus bisa menjadi lembaga yang
dapat membantu remaja meraih masa depannya, dengan cara memberikan edukasi tentang
bahayanya vandalisme atau kenakalan remaja lainnya. Sarana dan prasarana juga harus
ditingkatkan lagi agar dapat menampung bakat-bakat dari remaja yang kemudian dapat