Anda di halaman 1dari 3

PENGELOLAAN LIMBAH PADA

VAKSINASI COVID 19

No.
Dokumen :
No. Revisi : 0
SOP
Tanggal 09 Maret
Terbit :
2022
Halaman : 1/2

Puskesmas Haruai dr. Endar Wibowo, MM


NIP. 197401127 200604 1 022

1. Pengertian Sampah dan Limbah Puskesmas merupakan semua semua sampah yang
dihasilkan oleh kegiatan di puskesmas, salah satunya kegiatan vaksinasi
COVID 19. Secara umum sampah dan limbah puskesmas, terutama
limbah medis harus dilakukan secara efektif sehingga tidak mencemari
lingkungan.
2. Tujuan Sebagai acuan dalam pelaksanaan pengelolaan limbah vaksinasi COVID
19 di UPT Puskesmas Haruai
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Nomor : tentang Jenis Pelayanan
Program Kesehatan Lingkungan Puskesmas di Puskesmas Haruai masa
pandemi COVID 19

4. Referensi 1. Permen LHK N0 56 Tahun 2015 tentang Tata Cara dan Persyaratan
Teknis Pengelolaan Limbah B3 di Fasyankes.
2. Keputusan Direktur Jendral pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Nomor :HK.02.02/4/ 1 /2021 Tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan
Vaksinasi dalam rangka Penanggulangan Pandemi Corona Virus
Diease 2019 (COVID-19)
3. Permenkes N0. 13 Tahun 2015 tentang Penyelenggaraan Pelayanan
Kesehatan Lingkungan di Puskesmas

4. Alat dan Bahan APD


1. Topi/helm
2. Masker
3. Pelindung mata
4. Pakaian panjang (coverall)
5. Apron untuk industry
6. Pelindung kaki/sepatu boot
7. Sarung tangan khusus (disposable gloves atau heavy duty
glove)
5. Langkah-langkah 1. Lakukan pemisahan limbah berdasarkan jenis limbah yaitu:
a.Limbah medis infeksius tajam
b.Limbah medis infeksius tidak tajam

1
2.Terhadap Limbah medis infeksius tajam :
a.Semua auto disable syringe (ADS) yang telah digunakan dimasukkan ke
dalam safety box
b.Setelah safety box terisi ¾ penuh safety box diberi label, nama fasilitas
pelayanan kesehatan dan tanggal pelayanan
c.Safety box harus tertutup
d.Safety box harus diletakkan ditempat yang aman jauh dari jangkauan
anak-anak dan masyarakat
e.Safety box dimasukkan kedalam Container penampungan Limbah B3
f.Safety box dapat juga dibakar dengan incinerator Double Chamber dan
wajib diserahkan paling lama 2 hari sejak dihasilkan kepada pemegang
izin pengelola limbah B3
g.Apabila safety box masih akan disimpan sebelum dilakukan
pengangkutan limbah B3 oleh fasilitas pengelolaan limbah B3 yang
memiliki izin maka safety box dapat disimpan 2 hari pada temperatur
>0°C dan 90 hari pada temperatur ≤ 0°C sejak limbah dihasilkan
1.Terhadap limbah medis infeksius non tajam
a.Kelompok limbah medis non tajam seperti ; vial vaksin, alkohol swab,
kapas, masker medis, sarung tangan dimasukkan kedalam kantong plastik
khusus.limbah medis atau kantong plastik biasa yang diberikan tanda/label
( Limbah Medis)
2. Khusus untuk vial vaksin gunakan kantong plastik yang berbeda jangan
dicampur dengan limbah medis infeksius non tajam lainya.
3. Apabila terdapat sisa vaksin dalam vial, keluarkan cairan vaksin,
masukan dalam tangki desinfektan ( killing Tank ) untuk kemudian
dialirkan ke Instalasi Pengolahan Air Limbah ( IPAL )
4. Botol Vial dikosongkan
5. Botol vial dapat dikubur dalam bak beton, dengan syarat bak beton
memiliki kedalaman minimal 1,5 meter dengan lebar 2x2 meter dan
penutup bak beton harus kuat dan aman
6. Botol vial dapat juga dibakar dengan incinerator Double Chamber dan
wajib diserahkan paling lama 2 hari sejak dihasilkan kepada pemegang
izin pengelola limbah B3
7. Apabila botol vial masih akan disimpan sebelum dilakukan
pengangkutan limbah B3 oleh fasilitas pengelolaan limbah B3 yang
memiliki izin maka botol vial dapat disimpan 2 hari pada temperatur > 0
derajat C, dan 90 hari pada temperatur < 0 derajat C sejak limbah
dihasilkan
8. Untuk menghindari kebocoran wadah kosong dan kemasan vaksin
kejalur ilegal, penyerahan limbah disertai dengan Berita Acara penyerahan
/ pemusnahan.

2
2. Diagram Alir -
3. Unit Terkait Kepala Puskesmas, PPK, Bendahara, PPTK

Anda mungkin juga menyukai