Anda di halaman 1dari 10

El-Asiq: Jurnal Tarbiyah dan syariah

Volume: 6, No: 1
Edisi April 2021

TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP KHIYAR JUAL BELI


OLINE DI MARKETPLACE SHOPEE (STUDI KASUS PADA
PENGGUNA MARKETPLACE SHOPEE DI DESA TUGU AGUNG)

Abdul Aziz, S.H., M.Kn


Program Studi Hukum Ekonomi Syariah
Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Ash-Shiddiqiyah Lubuk Seberuk Lempuing Jaya
Ogan Komering Ilir
Email : Abdulazizril@gmail.com

Agung Ferdianto
Program Studi Hukum Ekonomi Syariah
Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Ash-Shiddiqiyah Lubuk Seberuk Lempuing Jaya
Ogan Komering Ilir
E-Mail : Agungferdianto03@gmail.com

Abstrak
Perkembangan teknologi, memaksa manusia selalu Inovasi, termasuk dalam hal
jual-beli. Saat ini, seiring dengan menjamurnya penggunaan internet berimplikasi
pada lahirnya model jual-beli secara online. Mekanisme jual beli yang dilakukan
secara online, memiliki potensi yang bisa merugikan salah satu pihak dalam
transaksi jual beli. Untuk mencegah berupa adanya kecurangan dari kedua belah
pihak, jual beli, dalam hukum Islam mempunyai hak Khiyar, yakni hak untuk
melanjutkan atau megurungkan jual beli. Rumusan masalah penulis yaitu
Bagaimana praktik Khiyar jual beli Online di marketplace Shopee di Desa Tugu
Agung dan Bagaimana Tinjaun Hukum Islam terhadap Khiyar jual beli Online di
marketplace Shopee di Desa Tugu Agung. Metode penelitian yang digunakan adalah
kualitatif deskriftif, data dari penelitian ini diperoleh dari data primer dan data
sekunder, teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara,
dan dokumentasi. Penelitian ini menyimpulkan praktik Khiyar jual beli onlie di
Markrtplace Shopee di Desa Tugu Agung pada praktiknya pihak Marketplace
Shopee sudah memberikan hak Khiyar bagi pembeli namun dalam pelaksanaanya
ada juga pembeli yang tidak mengetahui hak Khiyar tersebut. Penerapan Khiyar jual
beli online di Marketplace Shopee diantaranya Khiyar syarat, Khiyar Aib’, dan
Khiyar ru’yah.

Kata Kunci: Khiyar, Jual Beli, Marketplace Shopee.

17
El-Asiq: Jurnal Tarbiyah dan syariah
Volume: 6, No: 1
Edisi April 2021

1. Latar Belakang
Islam merupakan ajaran Allah SWT. yang bersifat universal yang mengatur
seluruh aspek kehidupan manusia. Manusia sebagai makhluk sosial dalam
memenuhi kebutuhan hidupnya, baik secara matrial maupun sepiritual, selalu
berhubungan antara satu dengan yang lain.1 Manusia-manusia itu memiliki
nafsu yang selalu mengarahkan kejelekan dan kerusakan, yang merupakan sifat
pertama yang menjadikan nafsu tabiatnya. Maka dari itu Allah SWT.
memberikan aturan-aturan dalam hal muamalah agar seseorang tidak
mengambil hak orang lain yang bukan haknya. Al-muamalah al- madiyah
adalah aturan-aturan yang ditetapkan syara’ dari segi objek benda. Oleh karena
itu berbagai aktifitas muslim yang berkaitan dengan benda seperti al ba’i (jual
beli) tidak hanya ditunjukan untuk memperoleh keuntungan semata, tetapi
lebih jauh dari itu, yakni memperoleh ridho Allah. Konsekuensinya harus
memenuhi tata cara jual beli yang telah ditetapkan syara’.2

Bentuk muamalah yang sering kita jumpai dalam keseharian kita adalah jual
beli, karena hampir semua manusia di dunia ini melakukan transaksi ini. Jual
beli (al-ba’i) secara etimologi atau bahasa adalah pertukaran barang dengan
barang (barter). Jual beli merupakan istilah yang dapat digunakan untuk
menyebutkan dari dua sisi transaksi yang terjadi sekaligus, yaitu penjual dan
pembeli. Sementara secara terminologi ada beberapa ulama yang
mendefinisikan jual beli. Salah satunya adalah Imam Hanafi, beliau
menyatakan bahwa jual beli adalah tukar menukar harta atau barang dengan
cara tertentu atau tukar menukar sesuatu yang disenangi dengan barang yang
setara nilai dan manfaatnya bagi masing-masing pihak.3 Bahkan jual beli
bukan hanya sekedar muamalah, akan tetapi menjadi salah satu media untuk
melakukan kegiatan untuk saling tolong menolong sesama manusia.4

Firman Allah dalam Al-Qur’an surat Al-Baqarah ayat 275 dan surat An-
Nisa ayat 29:
ۗ‫الْ َب ْي َع َو َح َّر َم ا ّ ِلربٰوا‬ ُ ‫و َا َح َّل اهّٰلل‬
Artinya: “Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba”. (Q.S.
Al- Baqarah ayat 275).5

1
Ismail Nawawi, Fikih Muamalah (Klasik dan Kontemporer), (Bogor: Ghalia Indonesia,
2012), hal. 29-30.
2
Rahmat Syfe’I, Fikih Muamalah, (Bandung: Pustaka Setia, 2001), hal. 17.
3
Imam Mustofa, Fikih Muamalah Kontemporer, (Depok: Rajawali Pers, 2018), hal. 21.
4
Ibid., hal. 22.
5
Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahannya, (Surakarta: CV. Al-Hanan,
2009), hal. 46.

18
El-Asiq: Jurnal Tarbiyah dan syariah
Volume: 6, No: 1
Edisi April 2021

ۗ ْ ‫آٰي َهُّي َا اذَّل ِ ْي َن ٰا َمنُ ْوا اَل تَْألُك ُ ْوٓا َا ْم َوالَمُك ْ بَيْنَمُك ْ اِب لْ َبا ِط ِل ِآاَّل َا ْن تَ ُك ْو َن جِت َ َار ًة َع ْن تَ َر ٍاض ِّمنْمُك‬
ْ ‫َواَل تَ ْق ُتلُ ْوٓا َانْ ُف َس مُك ْ ۗ ِا َّن اهّٰلل َ اَك َن ِبمُك‬
ً ‫َر ِحمْي‬
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan
harta sesamamu dengan cara yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan
yang berlaku dengan suka sama suka di antara kamu. Dan janganlah kamu
membunuh dirimu; sesungguhnya Allah adalah maha penyayang kepadamu”.
(Q.S. An-Nisa ayat 29).6
Seiring dengan perkembangan kebudayaan dan teknologi, jual beli yang
dulunya hanya barter, kini jual beli berubah dengan alat transaksi berupa uang,
maka jual beli mulai dilaksanakan dengan pertukaran barang dengan uang.
Seiring dengana kemajuan teknologi, kartu kredit sebagai pengganti uang real
dan kemudian pada masa ini manusia sudah mulai berubah kebiasaan jual beli
dari yang terlihat secara fisik atau saling bertemu ke sistem online melalui
jaringan internet.
Dengan kemajuan telekomunikasi dan informasi, telah memberi dampak dalam
kemajuan dunia perdagangan. jual beli jarak jauh sudah merupakan kebiasaan
yang berlaku di dunia perdagangan saat ini. Dalam hal ini penjual dan pembeli
tidak memperhatikan lagi masalah ijab qobul secara lisan, tetapi cukup dengan
perantara, missalnya melalui telepon atau internet.
Jual beli online memiliki prospek yang baik pada saat ini dan di masa
mendatang dimana semua orang menginginkan kepraktisan dan kemudahan
dalam hal memenuhi kebutuhan, peraktis adalah salah satu ciri khas dari jual
beli online dimana suatu transaksi jual beli dapat dilakukan tanpa bertatap
muka atau bahkan tidak saling kenal sebelumnya. Dengan berbagai kelebihan
yang ditawarkan oleh jual beli online, banyak orang yang mengiginkan dapat
membangun suatu kerajaan jual beli online sendiri. Menjalankan jual beli
online itu tidak jauh berbeda dengan jual beli atau berjualan secara offline,
yang membedakan hanya medianya saja.6
Dalam jual beli, sangat perlu kiranya untuk menerapkan prinsip-prinsip yang
berlandaskan nilai-nilai Islam. Khususnya dalam perdagangan modern seperti
sekarang ini yang sanagat rentan terhadap aksi penipuan, sangat perlu adanya
hak Khiyar antara penjual dan pembeli supaya dari pembeli tidak meras
dirugikan atau tertipu dari jual beli yang dilakukan ketika terdapat cacat atau
rusak pada barang yang telah dibeli. Kata al-khiyar dalam bahasa Arab berarti
6
Imam Mustofa, Op.Cit., hal. 23.

19
El-Asiq: Jurnal Tarbiyah dan syariah
Volume: 6, No: 1
Edisi April 2021

“pilihan” pembahasan al-khiyar dikemukakan para ulama dalam permasalahan


yang menyangkut transaksi dalam bidang perdata khususnya transaksi
ekonomi, sebagai salah satu hak bagi kedua belah pihak yang melakukan
transaksi (akad) ketika terjadi persoalan dalam transaksi dimaksud.7
Kegiatan situs jual beli online saat ini semakin marak, karena ditambah dengan
adanya situs yang digunakan yang di gunakan untuk melakukan transaksi jual
beli online ini semakin banyak dan beragam hal ini tidak lepas dari
perkembangan marketplace di Indonesia yang sangat pesat. Ada banyak situs
marketplace seperti Buka Lapak, Toko Pedia OLX, Lazada, dan lain-lain.
Namun situs marketplace yang paling sering dikunjungai saat ini ialah situs
marketplace shopee. Situs shopee hadir pada tahun 2015 dan merupakan pusat
jual beli online terbesar di Indonesia yang di kunjungi lebih dari 100.000
pengunjung setiap harinya dengan rata-rata 67 juta pengunjung per bulan.
Shopee sendiri merupakan situs marketplace termuda dari marketplace di
Indonesia. Namun dengan promosi yang gencar e-commerce ini mampu berdiri
sejajar dengan pesaing-pesaing terdahulunya tersebut. Shopee memudahkan
para penjual serta pembeli dalam berinteraksi melalui fitur live chatnya sarana
jual beli ini juga menyediakan banyak produk mulai dari gadget, fhasion,
kosmetik, elektronik, otomotif, dan lain sebagainya.8
Transaksi jual beli online melalui marketplace menjadi suatu layanan yang
sangat diminati, marketplace merupakan sebuah aplikasi yang bisa
dimanfaatkan untuk berjualan online. Marketplace merupakan lapak yang
berupa situs web yang bisa digunakan oleh para penjual online untuk
memasarkan produknya. Pemilik marketplace tidak mempunyai produk yang
dipasarkan. Mereka hanya berperan sebagai penampung dari berbagai produk
yang dimiliki orang lain.9
Dengan kata lain, adanya marketplace bukan hanya sekedar tempat atau lapak
online yang bisa digunakan sebagai jembatan dalam melakukan transaksi
online yang dilakukan oleh penjual dan pembeli. Salah satu marketplace
terbesar di Indonesia yaitu marketplace shopee, pada marketplace shopee
tersebut terdapat berbagai fitur transaksi salah satunya yaitu sistem transaksi
COD maupun sistem Non-COD. Pada sistem transaksi COD tersebut
menggunakan metode pembayaran yang dilakukan secara langsung di tempat
setelah pesanan dari kurir diterima oleh pembeli, sedangkan dalam sistem non-
COD menggunakan metode pembayaran melalui transfer antar bank atau
7
Abdul Rahman Ghajali, dkk, Fikih Muamalat, (Jakarta: Peranadamedia, 2018), hal . 97.
8
Thidiweb.com, Sejarah Shopee dari Mulai Berdirinya, Dikutip dari
http://www.Thidiweb.com, diakses pada tanggal 9 April 2021, Pukul 11.40 WIB.
9
Nesabamedia.com, Pengertian Marketplace dan Manfaatnya, Dikutip dari http://www.
Nesabamedia.com, Diakses pada tanggal 9 April 2021, Pukul 12.00 WIB.

20
El-Asiq: Jurnal Tarbiyah dan syariah
Volume: 6, No: 1
Edisi April 2021

menggunkan kartu kredit. namun tidak sedikit pembeli mersa tidak puas atau
kecewa dengan barang yang dipesannya.

Penjual bisa menjadi faktor penyebab dikategorikannya sebuah transaksi jual-


beli tidak sehat ketika barang yang diberikan kepada pembeli tidak sesuai
dengan spesifikasi yang ditawarkan. Selain itu, dalam beberapa kasus ada juga
pedagang nakal yang secara sengaja tidak memberikan barang yang dijual
kepada pembeli, padahal pembayaran sudah dilakukan.

Tugu Agung adalah salah satu Desa yang terletak di Kecamatan Lempuing
daerah ini merupakan daerah yang berkembang yang mana kebiasaan-
kebiasaan di Kota mulai merambah di Desa Tugu Agung, tak lain di perjelas
dengan bermunculannya perusahaan jasa kirim atau sering disebut dengan kurir
diawali dari kurir JNE Expres, J&T Expres, Ninja Expres dan lain sebagainya.

Hal tersebut juga memicu masyarakat untuk melakukan jual beli secara online
yang terbilang lebih menarik terutama pada harganya yang relatif murah
terlebih ketika mendapatkan promo gratis ongkos kirim dari pihak marketplace
yang menyediakan sistem pembayaran COD maupun sistem Non-COD di
semua toko.

Tidak sedikit pembeli di seputar Desa Tugu Agung yang merasa tidak puas
terhadap barang yang dibeli dikarenakan tidak sesuai apa yang ada pada
spesifikasi barang. Dari latar belakang di atas penulis teratarik melakukan
penelitian dengan judul “tinjauan hukum islam terhadap khiyar jual beli online
di marketplace shopee.

2. Metodelogi Penelitian
Metode penelitian merupakan strategi umum yang dipakai dalam
mengumpulkan data yang diperlukan guna menjawab permasalahan yang
dihadapi. Penggunaan metode ini dimaksudkan untuk menemukan dan
mengumpulkan data yang valid, serta signifikan dengan masalah yang diangkat
sehingga dapat digunakan sebagai pengungkap masalah yang dihadapi.

Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif, dikarenakan


penelitian ini menitikberatkan pada hasil pengumpulan data dan informan yang
telah ditentukan. Desain di dalam penelitian ini penulis memusatkan pada
deskriptif kualitatif. Format deskriptif kualitatif pada umumnya digunakan
pada penelitian dalam bentuk studi kasus. Studi kasus adalah suatu pendekatan
untuk mempelajari, menerangkan, atau menginterprestasikan suatu kasus

21
El-Asiq: Jurnal Tarbiyah dan syariah
Volume: 6, No: 1
Edisi April 2021

dalam konteksnya secara natural tanpa adanya intervensi pihak luar. data dari
penelitian ini diperoleh dari data primer dan data sekunder, teknik
pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan
dokumentasi.

3. Pembahasan dan Hasil Penelitian


1. Praktik Khiyar Dalam Jual Beli Online Terhadap Pengguna Marketplace
Shopee Di Desa Tugu Agung
Berkembangnya teknologi saat ini membuat masyarakat memanfaatkan
internet untuk bertransaksi jual beli online. Selain praktis dan mudah kehadiran
berbagai macam bisnis jual beli online juga menjadi industri yang sangat
menjanjikan karena tanpa modal sekalipun bisa mendapatkan keuntunganJ ual
beli online ialah sebuah akad jual beli yang dilakukan dengan menggunakan
sarana elekronik atau internet baik berupa barang maupun berupa
jasaMarketplace adalah suatu platform dimana memiliki tugas sebagai
perantara antara penjual dan pembeli untuk melakukan proses transaksi produk
secara online. Marketplace atau pasar daring juga menyediakan berbagai
fasilitas seperti metode pembayaran, estimasi, pengiriman, pemilihan produk
sesuai kategori, dan fitur yang lainnya.10

Praktik khiyar dalam jual beli secara online di marketplace shopee terjadi
ketika pembeli melakukan pemilihan barang di marketplace sebelum
melanjutkan ke transaksi selanjutnya. Dari langkah-lagkah tersebut bahwa
ketika berbelanja secara online di marketplace Shopee pembeli memilih barang
atau produk yang di inginkan melalui foto ataupun spesifikasi barang atau
produk.

Pada marketplace Shopee terdapat berbagai fitur transaksi pembayaran yang


dapat dilakukan oleh pembeli diantaranya, yaitu:
1) COD (Cash On Delivery)
2) Transfer antar bank
3) Kartu keredit
4) Rekening bersama
Dari beberapa metode transaksi pembayaran yang banyak digunakan oleh
penguna jual beli online di Desa Tugu Agung yaitu transaksi sistem COD
(Cash On Delivery). Seperti halnya yang ungkapkan beberapa pembeli. Mudahnya
dalam bertransaksi serta keamanan lebih terjamin 11, pada dasarnya trasaksi sistem

10
Sekawan Media, Pengertian Marketplace, Jenis, dan Contoh Penerapannya, Dikutip Dari
http://www. Sekawanmedia. co.id., Diakses pada tanggal 20 April 2021, Pukul 16.00 WIB.
11
wawancara dengan Saefudin selaku konsumen atau pembeli di marketplace Shopee di

22
El-Asiq: Jurnal Tarbiyah dan syariah
Volume: 6, No: 1
Edisi April 2021

COD ini malah memberikan kemudahan bagi konsumen tanpa ribet mengambil barang
ke jasa pengiriman, serta memberikan rasa aman akan tindakan penipuan terhadap
barang tidak dikirim.

Adapun kebijakan atau peraturan dari pihak Marketplace Shopee yang di


berikan kepada pembeli terhadap garansi pengembalian barang jika terjadi
ketidak sesuaian produk atau barang, diantaranya sebagai berikut:
a. Pembeli mengajukan klaim tidak menerima barang Dalam klaim tidak
menerima barang.
b. Dana akan tertahan di Shopee ketika pembeli mengajukan klaim tidak
terima pesanan.
c. Penjual harus merespon pengajuan pembeli dalam dalam waktu tiga hari
terhitung sejak pembelian mengajukan klaim.
d. Permasalahan akan ditinjak lanjuti, jika penjual menolak klaim atau
mengajukan bantuan kepada shopee penjual harus mempersiapkan dokumen
pendukung berikut:
e. Bukti resmi pengiriman, misalnya: nomer resi yang sah.
f. Foto paket yang memperlihatkan semua informasi.
g. Riwayat chat atau bukti lainnya yang menunjukan kesepakatan atau
negosiasi yang telah dilakukan.
Kronologis permasalahan pengembalian barang.
a. Pembeli mengajukan pengembalian barang Dalam pengajuan
pengembalian barang:
b. Dana akan tertahan di Shopee jika menerima barang dalam kondisi
misalnya: salah, cacat, tidak berfungsi dengan baik/rusak.
c. Pembeli harus memperlihatkan bukti foto atau video yang
menunjukan dengan jelas alasan pengembalian.
d. Permasalahan akan ditindak lanjuti jika penjual tidak setuju atau
melakukan penolakan dan mengajukan bantuan ke shopee.
e. Tim shopee akan mengumpulkan bukti yang diperlukan dari pembeli.
f. Jika penjual setuju dengan pengajuan pengembalian barang, tetapi tidak
menerima produk/barang yang dikembalikan.
Pembeli harus mempersiapkan dokumen pendukung sebagai berikut:
1) Bukti resmi pengiriman (missalnya: nomer resi yang sah)
2) Foto paket yang memperlihatkan: informasi seperti jasa kirim seperti, nomer
resi, nama pembeli dan penjual, nomer kontak, dan alamat pengiriman.
3) Bukti lainnya yang menunjukan kesepakatan atau negosiasi yang telah
dilakukan.

Desa Tugu Agung, pada tanggal 1Juni 2021.

23
El-Asiq: Jurnal Tarbiyah dan syariah
Volume: 6, No: 1
Edisi April 2021

4) Jika penjual setuju dengan pengajuan pengembalian barang, tetapi


meneriama barang salah atau rusak dari pembeli maka penjual harus
mengajukan naik banding sebelum 7 hari sebelum pembeli mendaftarkan
resi pengembalian pada aplikasi. Penjual harus mempersiapkan dokumen
pendukung, seperti:
a. Foto dan video yang menunjukan kesalahan atu kerusakan barang.
b. Bukti usaha penyelesaian masalah dengan pembeli (misalnya: riwat chat)
c. Bukti lainnya yang menunjukan kesepakatan atau negosiasi yang telah
dilakukan.12

Jadi pada dasarnya pihak marketplace sudah memberikan hak Khiyar bagi konsumen
atau pembeli diantaranya memberikan hak pilih pada opsi pilihan di marketplace
Shopee dan memberikan garansi barang apabila mereka menganggap barang yang
dipesannya tersebut tidak sesuai dengan kualifikasi barang yang diharapkan oleh
konsumen.

2. Tinjaun Hukum Islam Terhadap Khiyar Jual Beli Online di Marketplace


Shopee di Desa Tugu Agung
Jual beli merupakan salah satu aktivitas dalam fikih muamalah yang paling
sering dilakukan oleh manusia sebagai bentuk pemenuahan kebutuhan sehari-
hari. Mulai dari pemenuhan kebutuhan makanan, alat-alat elektronik dan lain
sebagainya. Jual beli itu sendiri merupakan proses tukar menukar harta dengan
harta, biasanya berupa barang dengan uang yang dilakukan secara suka sama
suka dengan akad tertentu dengan tujuan untuk memiliki barang tertentu.
Rukun dalam jual beli ada tiga, yaitu akad (ijab qabul), orang-orang yang
berakad (penjual dan pembeli), dan ma’kud alaih (objek akad/barang). Akad
ialah “ikatan kata antara penjual dan pembeli”. Jual beli belum dikatakan sah
sebelum ijab dan qabul dilakukan sebab ijab qabul menunjukan kerelaan
(keridhaan).13
Menurut jumhur ulama, bahwa syarat jual beli sesuai dengan rukun jual beli
yang disebutkan di atas adalah sebagai berikut:
a. Syarat orang yang berakad
b. Syarat yang terkait dengan ijab dan qabul
c. Syarat barang yang diperjualbelikan
d. Syarat nilai tukar (harga barang)
Jual beli online merupakan proses jual beli pertukaran barang atau jasa dan
informasi melalui internet. Meskipun pada dasarnya jual beli baik secara
langsung maupun online bersifat sama, hanya saja jual beli online lebih
kompleks terhadap kesalahan karena keterbatasan internet, maka dalam
12
Shopee.co.id., Apa Syarat Dan Ketentuan Pengembalian Barang Atau Dana Di Shopee,
Dikutip dari http://www.shopee.co.id., Diakses pada tanggal 3 Juni 2020, pukul 09.05 WIB.
13
Hendi Suhendi, Fikih Muamalah, (Depok: Rajawali Pers, 2019), hal. 70

24
El-Asiq: Jurnal Tarbiyah dan syariah
Volume: 6, No: 1
Edisi April 2021

hukum Islam praktek jual beli online perlu ditinjau mengikuti dinamisnya
perkembangan sistem transaksi jual beli saat ini, karena hukum Islam
memiliki aturan yang jelas terhadap masalah-masalah muamalah, walaupun
juga memiliki sifat yang fleksibel dalam penerapan prinsip-prinsip dasarnya.

Khiyar sebagai hak memilih yang diberikan kepada kedua belah pihak yang
berakad (penjual dan pembeli) merupakan hak yang diberikan oleh Islam
sebagai salah satu bukti sempurnya Islam mengatur sebuah transaksi jual beli,
bahwa diluar rukun dan syarat akad jual beli, Islam pun memberikan sebuah
hak sebelum melanjutkan akad agar kedua belah pihak merasa saling ridha
akan akad yang telah dijalankannya, sebagaimana dalam Al-Qur’an Allah
SWT berfirman yang artinya : “Hai orang-orang yang beriman, janganlah
kamu saling memakan harta sesamamu dengan cara yang batil, kecuali
dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama suka di antara
kamu. Dan janganlah kamu membunuh dirimu; sesungguhnya Allah adalah
maha penyayang kepadamu”. (Q.S. An-Nisa ayat 29).14
Penerapan hak Khiyar dalam jual beli online di marketplace shopee di
antaranya sebagai berikut:
a) Khiyar Syarat
b) Khiyar ai
c) Khiyar ru,yah
Jadi, hasil analisa dari penulis berdasarkan dengan kumpulan- kumpulan data
yang diperoleh penulis dari hasil observasi, wawancara, teori-teori dan dasar-
dasar hukum Islam yang telah penulis paparkan diatas, maka penulis
menyimpulkan bahwasanya, pelaksanaan Khiyar jual beli secara online di
Marketplace Shopee sudah menerapkan hak Khiyar diantaranya Khiyar syarat,
khiyar aib’, dan Khiyar ru’yah, tetapi dalam pelaksanaannya dilapangan,
ternyata ada juga yang merasa hak khiyarnya tidak terpenuhi dikarenakan
beberapa sebab, seperti kurangnya pemahaman konsumen terhadap mekanisme
jual beli online ataupun disebabkan oleh toko di dalam marketplace yang tidak
menerima pengembalian barang. Maka dalam hal ini khiyar jual beli online di
marketplace Shopee ini ada, apabila kedua belah pihak antara pihak penjual
dan pembeli saling sepakat dan saling menerima konsekuensi sesuai prosedur
dan peraturan yang berlaku di marketplace Shopee. Dalam hal ini jual beli
secara online di marketplace Shopee diperbolehkan dikarenakan terdapatnya
khiyar dalam jual beli.
4. DAFTAR RUJUKAN
Nawawi Ismail, Fikih Muamalah (Klasik dan Kontemporer), (Bogor: Ghalia

14
Departemen Agama RI, Al-qur’an dan Terjemahannya, (Surakarta: VC. Al-Hanan,
2009), hal. 83.

25
El-Asiq: Jurnal Tarbiyah dan syariah
Volume: 6, No: 1
Edisi April 2021

Indonesia, 2012), hal. 29-30.

Syfe’I Rahmat, Fikih Muamalah, (Bandung: Pustaka Setia, 2001), hal. 17.

Mustofa Imam, Fikih Muamalah Kontemporer, (Depok: Rajawali Pers, 2018),


hal. 21.

Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahannya, (Surakarta: CV. Al-


Hanan, 2009), hal. 46.

Ghajali Abdul Rahman, dkk, Fikih Muamalat, (Jakarta: Peranadamedia, 2018),


hal . 97.
Thidiweb.com, Sejarah Shopee dari Mulai Berdirinya, Dikutip dari
http://www.Thidiweb.com, diakses pada tanggal 9 April 2021, Pukul
11.40 WIB.
Nesabamedia.com, Pengertian Marketplace dan Manfaatnya, Dikutip dari
http://www. Nesabamedia.com, Diakses pada tanggal 9 April 2021,
Pukul 12.00 WIB.
Sekawan Media, Pengertian Marketplace, Jenis, dan Contoh Penerapannya,
Dikutip Dari http://www. Sekawanmedia. co.id., Diakses pada tanggal 20
April 2021, Pukul 16.00 WIB.
Wawancara dengan Saefudin selaku konsumen atau pembeli di marketplace
Shopee di Desa Tugu Agung, pada tanggal 1Juni 2021.
Shopee.co.id., Apa Syarat Dan Ketentuan Pengembalian Barang Atau Dana Di
Shopee, Dikutip dari http://www.shopee.co.id., Diakses pada tanggal 3
Juni 2020, pukul 09.05 WIB.
Suhendi Hendi, Fikih Muamalah, (Depok: Rajawali Pers, 2019), hal. 70
Departemen Agama RI, Al-qur’an dan Terjemahannya, (Surakarta: VC. Al-
Hanan, 2009), hal. 83.

26

Anda mungkin juga menyukai