Volume: 6, No: 1
Edisi April 2021
Agung Ferdianto
Program Studi Hukum Ekonomi Syariah
Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Ash-Shiddiqiyah Lubuk Seberuk Lempuing Jaya
Ogan Komering Ilir
E-Mail : Agungferdianto03@gmail.com
Abstrak
Perkembangan teknologi, memaksa manusia selalu Inovasi, termasuk dalam hal
jual-beli. Saat ini, seiring dengan menjamurnya penggunaan internet berimplikasi
pada lahirnya model jual-beli secara online. Mekanisme jual beli yang dilakukan
secara online, memiliki potensi yang bisa merugikan salah satu pihak dalam
transaksi jual beli. Untuk mencegah berupa adanya kecurangan dari kedua belah
pihak, jual beli, dalam hukum Islam mempunyai hak Khiyar, yakni hak untuk
melanjutkan atau megurungkan jual beli. Rumusan masalah penulis yaitu
Bagaimana praktik Khiyar jual beli Online di marketplace Shopee di Desa Tugu
Agung dan Bagaimana Tinjaun Hukum Islam terhadap Khiyar jual beli Online di
marketplace Shopee di Desa Tugu Agung. Metode penelitian yang digunakan adalah
kualitatif deskriftif, data dari penelitian ini diperoleh dari data primer dan data
sekunder, teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara,
dan dokumentasi. Penelitian ini menyimpulkan praktik Khiyar jual beli onlie di
Markrtplace Shopee di Desa Tugu Agung pada praktiknya pihak Marketplace
Shopee sudah memberikan hak Khiyar bagi pembeli namun dalam pelaksanaanya
ada juga pembeli yang tidak mengetahui hak Khiyar tersebut. Penerapan Khiyar jual
beli online di Marketplace Shopee diantaranya Khiyar syarat, Khiyar Aib’, dan
Khiyar ru’yah.
17
El-Asiq: Jurnal Tarbiyah dan syariah
Volume: 6, No: 1
Edisi April 2021
1. Latar Belakang
Islam merupakan ajaran Allah SWT. yang bersifat universal yang mengatur
seluruh aspek kehidupan manusia. Manusia sebagai makhluk sosial dalam
memenuhi kebutuhan hidupnya, baik secara matrial maupun sepiritual, selalu
berhubungan antara satu dengan yang lain.1 Manusia-manusia itu memiliki
nafsu yang selalu mengarahkan kejelekan dan kerusakan, yang merupakan sifat
pertama yang menjadikan nafsu tabiatnya. Maka dari itu Allah SWT.
memberikan aturan-aturan dalam hal muamalah agar seseorang tidak
mengambil hak orang lain yang bukan haknya. Al-muamalah al- madiyah
adalah aturan-aturan yang ditetapkan syara’ dari segi objek benda. Oleh karena
itu berbagai aktifitas muslim yang berkaitan dengan benda seperti al ba’i (jual
beli) tidak hanya ditunjukan untuk memperoleh keuntungan semata, tetapi
lebih jauh dari itu, yakni memperoleh ridho Allah. Konsekuensinya harus
memenuhi tata cara jual beli yang telah ditetapkan syara’.2
Bentuk muamalah yang sering kita jumpai dalam keseharian kita adalah jual
beli, karena hampir semua manusia di dunia ini melakukan transaksi ini. Jual
beli (al-ba’i) secara etimologi atau bahasa adalah pertukaran barang dengan
barang (barter). Jual beli merupakan istilah yang dapat digunakan untuk
menyebutkan dari dua sisi transaksi yang terjadi sekaligus, yaitu penjual dan
pembeli. Sementara secara terminologi ada beberapa ulama yang
mendefinisikan jual beli. Salah satunya adalah Imam Hanafi, beliau
menyatakan bahwa jual beli adalah tukar menukar harta atau barang dengan
cara tertentu atau tukar menukar sesuatu yang disenangi dengan barang yang
setara nilai dan manfaatnya bagi masing-masing pihak.3 Bahkan jual beli
bukan hanya sekedar muamalah, akan tetapi menjadi salah satu media untuk
melakukan kegiatan untuk saling tolong menolong sesama manusia.4
Firman Allah dalam Al-Qur’an surat Al-Baqarah ayat 275 dan surat An-
Nisa ayat 29:
ۗالْ َب ْي َع َو َح َّر َم ا ّ ِلربٰوا ُ و َا َح َّل اهّٰلل
Artinya: “Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba”. (Q.S.
Al- Baqarah ayat 275).5
1
Ismail Nawawi, Fikih Muamalah (Klasik dan Kontemporer), (Bogor: Ghalia Indonesia,
2012), hal. 29-30.
2
Rahmat Syfe’I, Fikih Muamalah, (Bandung: Pustaka Setia, 2001), hal. 17.
3
Imam Mustofa, Fikih Muamalah Kontemporer, (Depok: Rajawali Pers, 2018), hal. 21.
4
Ibid., hal. 22.
5
Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahannya, (Surakarta: CV. Al-Hanan,
2009), hal. 46.
18
El-Asiq: Jurnal Tarbiyah dan syariah
Volume: 6, No: 1
Edisi April 2021
ۗ ْ آٰي َهُّي َا اذَّل ِ ْي َن ٰا َمنُ ْوا اَل تَْألُك ُ ْوٓا َا ْم َوالَمُك ْ بَيْنَمُك ْ اِب لْ َبا ِط ِل ِآاَّل َا ْن تَ ُك ْو َن جِت َ َار ًة َع ْن تَ َر ٍاض ِّمنْمُك
ْ َواَل تَ ْق ُتلُ ْوٓا َانْ ُف َس مُك ْ ۗ ِا َّن اهّٰلل َ اَك َن ِبمُك
ً َر ِحمْي
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan
harta sesamamu dengan cara yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan
yang berlaku dengan suka sama suka di antara kamu. Dan janganlah kamu
membunuh dirimu; sesungguhnya Allah adalah maha penyayang kepadamu”.
(Q.S. An-Nisa ayat 29).6
Seiring dengan perkembangan kebudayaan dan teknologi, jual beli yang
dulunya hanya barter, kini jual beli berubah dengan alat transaksi berupa uang,
maka jual beli mulai dilaksanakan dengan pertukaran barang dengan uang.
Seiring dengana kemajuan teknologi, kartu kredit sebagai pengganti uang real
dan kemudian pada masa ini manusia sudah mulai berubah kebiasaan jual beli
dari yang terlihat secara fisik atau saling bertemu ke sistem online melalui
jaringan internet.
Dengan kemajuan telekomunikasi dan informasi, telah memberi dampak dalam
kemajuan dunia perdagangan. jual beli jarak jauh sudah merupakan kebiasaan
yang berlaku di dunia perdagangan saat ini. Dalam hal ini penjual dan pembeli
tidak memperhatikan lagi masalah ijab qobul secara lisan, tetapi cukup dengan
perantara, missalnya melalui telepon atau internet.
Jual beli online memiliki prospek yang baik pada saat ini dan di masa
mendatang dimana semua orang menginginkan kepraktisan dan kemudahan
dalam hal memenuhi kebutuhan, peraktis adalah salah satu ciri khas dari jual
beli online dimana suatu transaksi jual beli dapat dilakukan tanpa bertatap
muka atau bahkan tidak saling kenal sebelumnya. Dengan berbagai kelebihan
yang ditawarkan oleh jual beli online, banyak orang yang mengiginkan dapat
membangun suatu kerajaan jual beli online sendiri. Menjalankan jual beli
online itu tidak jauh berbeda dengan jual beli atau berjualan secara offline,
yang membedakan hanya medianya saja.6
Dalam jual beli, sangat perlu kiranya untuk menerapkan prinsip-prinsip yang
berlandaskan nilai-nilai Islam. Khususnya dalam perdagangan modern seperti
sekarang ini yang sanagat rentan terhadap aksi penipuan, sangat perlu adanya
hak Khiyar antara penjual dan pembeli supaya dari pembeli tidak meras
dirugikan atau tertipu dari jual beli yang dilakukan ketika terdapat cacat atau
rusak pada barang yang telah dibeli. Kata al-khiyar dalam bahasa Arab berarti
6
Imam Mustofa, Op.Cit., hal. 23.
19
El-Asiq: Jurnal Tarbiyah dan syariah
Volume: 6, No: 1
Edisi April 2021
20
El-Asiq: Jurnal Tarbiyah dan syariah
Volume: 6, No: 1
Edisi April 2021
menggunkan kartu kredit. namun tidak sedikit pembeli mersa tidak puas atau
kecewa dengan barang yang dipesannya.
Tugu Agung adalah salah satu Desa yang terletak di Kecamatan Lempuing
daerah ini merupakan daerah yang berkembang yang mana kebiasaan-
kebiasaan di Kota mulai merambah di Desa Tugu Agung, tak lain di perjelas
dengan bermunculannya perusahaan jasa kirim atau sering disebut dengan kurir
diawali dari kurir JNE Expres, J&T Expres, Ninja Expres dan lain sebagainya.
Hal tersebut juga memicu masyarakat untuk melakukan jual beli secara online
yang terbilang lebih menarik terutama pada harganya yang relatif murah
terlebih ketika mendapatkan promo gratis ongkos kirim dari pihak marketplace
yang menyediakan sistem pembayaran COD maupun sistem Non-COD di
semua toko.
Tidak sedikit pembeli di seputar Desa Tugu Agung yang merasa tidak puas
terhadap barang yang dibeli dikarenakan tidak sesuai apa yang ada pada
spesifikasi barang. Dari latar belakang di atas penulis teratarik melakukan
penelitian dengan judul “tinjauan hukum islam terhadap khiyar jual beli online
di marketplace shopee.
2. Metodelogi Penelitian
Metode penelitian merupakan strategi umum yang dipakai dalam
mengumpulkan data yang diperlukan guna menjawab permasalahan yang
dihadapi. Penggunaan metode ini dimaksudkan untuk menemukan dan
mengumpulkan data yang valid, serta signifikan dengan masalah yang diangkat
sehingga dapat digunakan sebagai pengungkap masalah yang dihadapi.
21
El-Asiq: Jurnal Tarbiyah dan syariah
Volume: 6, No: 1
Edisi April 2021
dalam konteksnya secara natural tanpa adanya intervensi pihak luar. data dari
penelitian ini diperoleh dari data primer dan data sekunder, teknik
pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan
dokumentasi.
Praktik khiyar dalam jual beli secara online di marketplace shopee terjadi
ketika pembeli melakukan pemilihan barang di marketplace sebelum
melanjutkan ke transaksi selanjutnya. Dari langkah-lagkah tersebut bahwa
ketika berbelanja secara online di marketplace Shopee pembeli memilih barang
atau produk yang di inginkan melalui foto ataupun spesifikasi barang atau
produk.
10
Sekawan Media, Pengertian Marketplace, Jenis, dan Contoh Penerapannya, Dikutip Dari
http://www. Sekawanmedia. co.id., Diakses pada tanggal 20 April 2021, Pukul 16.00 WIB.
11
wawancara dengan Saefudin selaku konsumen atau pembeli di marketplace Shopee di
22
El-Asiq: Jurnal Tarbiyah dan syariah
Volume: 6, No: 1
Edisi April 2021
COD ini malah memberikan kemudahan bagi konsumen tanpa ribet mengambil barang
ke jasa pengiriman, serta memberikan rasa aman akan tindakan penipuan terhadap
barang tidak dikirim.
23
El-Asiq: Jurnal Tarbiyah dan syariah
Volume: 6, No: 1
Edisi April 2021
Jadi pada dasarnya pihak marketplace sudah memberikan hak Khiyar bagi konsumen
atau pembeli diantaranya memberikan hak pilih pada opsi pilihan di marketplace
Shopee dan memberikan garansi barang apabila mereka menganggap barang yang
dipesannya tersebut tidak sesuai dengan kualifikasi barang yang diharapkan oleh
konsumen.
24
El-Asiq: Jurnal Tarbiyah dan syariah
Volume: 6, No: 1
Edisi April 2021
hukum Islam praktek jual beli online perlu ditinjau mengikuti dinamisnya
perkembangan sistem transaksi jual beli saat ini, karena hukum Islam
memiliki aturan yang jelas terhadap masalah-masalah muamalah, walaupun
juga memiliki sifat yang fleksibel dalam penerapan prinsip-prinsip dasarnya.
Khiyar sebagai hak memilih yang diberikan kepada kedua belah pihak yang
berakad (penjual dan pembeli) merupakan hak yang diberikan oleh Islam
sebagai salah satu bukti sempurnya Islam mengatur sebuah transaksi jual beli,
bahwa diluar rukun dan syarat akad jual beli, Islam pun memberikan sebuah
hak sebelum melanjutkan akad agar kedua belah pihak merasa saling ridha
akan akad yang telah dijalankannya, sebagaimana dalam Al-Qur’an Allah
SWT berfirman yang artinya : “Hai orang-orang yang beriman, janganlah
kamu saling memakan harta sesamamu dengan cara yang batil, kecuali
dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama suka di antara
kamu. Dan janganlah kamu membunuh dirimu; sesungguhnya Allah adalah
maha penyayang kepadamu”. (Q.S. An-Nisa ayat 29).14
Penerapan hak Khiyar dalam jual beli online di marketplace shopee di
antaranya sebagai berikut:
a) Khiyar Syarat
b) Khiyar ai
c) Khiyar ru,yah
Jadi, hasil analisa dari penulis berdasarkan dengan kumpulan- kumpulan data
yang diperoleh penulis dari hasil observasi, wawancara, teori-teori dan dasar-
dasar hukum Islam yang telah penulis paparkan diatas, maka penulis
menyimpulkan bahwasanya, pelaksanaan Khiyar jual beli secara online di
Marketplace Shopee sudah menerapkan hak Khiyar diantaranya Khiyar syarat,
khiyar aib’, dan Khiyar ru’yah, tetapi dalam pelaksanaannya dilapangan,
ternyata ada juga yang merasa hak khiyarnya tidak terpenuhi dikarenakan
beberapa sebab, seperti kurangnya pemahaman konsumen terhadap mekanisme
jual beli online ataupun disebabkan oleh toko di dalam marketplace yang tidak
menerima pengembalian barang. Maka dalam hal ini khiyar jual beli online di
marketplace Shopee ini ada, apabila kedua belah pihak antara pihak penjual
dan pembeli saling sepakat dan saling menerima konsekuensi sesuai prosedur
dan peraturan yang berlaku di marketplace Shopee. Dalam hal ini jual beli
secara online di marketplace Shopee diperbolehkan dikarenakan terdapatnya
khiyar dalam jual beli.
4. DAFTAR RUJUKAN
Nawawi Ismail, Fikih Muamalah (Klasik dan Kontemporer), (Bogor: Ghalia
14
Departemen Agama RI, Al-qur’an dan Terjemahannya, (Surakarta: VC. Al-Hanan,
2009), hal. 83.
25
El-Asiq: Jurnal Tarbiyah dan syariah
Volume: 6, No: 1
Edisi April 2021
Syfe’I Rahmat, Fikih Muamalah, (Bandung: Pustaka Setia, 2001), hal. 17.
26