Anda di halaman 1dari 12

EVALUASI PROSES DAN HASIL PEMBELAJARAN IPS

“TEKNIK TES DAN NONTES”

DOSEN PEMBIMBING :

Welven Aida, M.Pd

Oleh :

Mulia Rizki (1938005)

Ghina Fikriani (1938004)

Valencia Novanka Sari (1938013)

PROGRAM STUDI ILMU PENDIDIKAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PASIR PENGARAIAN

2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat,
karunia, serta taufik dan hidayah-Nya penyusun dapat menyelesaikan makalah tentang “Teknik
Tes dan Nontes” ini dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya. Dan juga kami
berterima kasih pada Ibu Welven Aida, M.Pd selaku Dosen mata kuliah Evaluasi Proses dan
Hasil Pembelajaran IPS di Universitas Pasir Pengaraian yang telah memberikan tugas ini kepada
kami.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta
pengetahuan kita mengenai jenis karya tulis ilmiah dan penulisannya. Kami juga menyadari
sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh
sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah
kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran
yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi penyusun sendiri maupun orang
yang membacanya. Sebelumnya penyusun mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata
yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun dari anda demi
perbaikan makalah ini di waktu yang akan datang.

Kumu , Maret 2022

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Istilah teknik dapat diartikan sebagai alat. Jadi dalam masalah teknik evaluasi hasil
belajar terkandung arti alat yang dipergunakan dalam rangka melakukan evaluasi hasil
belajar.

Dalam konteks evaluasi hasil proses pembelajaran di sekolah, dikenal adanya dua macam
teknik, yaitu teknik tes dan teknik nontes. Dengan teknik tes, maka evaluasi hasil hasil proses
pembelajaran itu dilakukan dengan jalan menguji peserta didik, dengan teknik nontes maka
evaluasi dilakukan dengan tanpa menguji peserta didik.

Mengingat sangat luasnya pembicaraan mengenai teknik tes dan teknik nontes, maka
pembicaraanlebih lanjut mengenai hal tersebut akan dikemukakan pada bab selanjutnya.

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian Teknik Tes dan Nontes ?

2. Apa saja unsur-unsur Teknik tes dan Nontes ?

3. Apa Fungsi Teknik Tes dan Nontes ?

4. Apa saja penggolongan Teknik Tes dan Nontes ?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui apa pengertian teknik tes dan nontes.

2. Untuk mengetahui apa saja unsur-unsur dari teknik tes dan nontes.

3. Untuk mengetahui fungsi Teknik Tes dan Nontes.

4. Untuk mengetahui Penggolongan Teknik Tes dan Nontes.


BAB II

PEMBAHASAN

A. Teknik Tes

1. Pengertian Tes

a. Secara Bahasa

Secara bahasa, kata tes berasal dari bahasa Perancis kuno, yaitu testum dengan
arti “piring untuk menyisihkan logam-logam mulia” (maksudnya dengan menggunakan
alat berupa piring itu akan diperoleh jenis-jenis logam mulia yang nilainya sangat tinggi).
Dalam bahasa Inggeris ditulis dengan test yang dalam bahasa Indonesia diterjemahkan
dengan “tes”, “ujian”, “percobaan”.

b. Secara istilah

 Menurut Anne Anastsi yang dimaksud dengan tes adalah alat pengukur yang
mempunyai standar yang obyektif sehingga dapat digunakan secara meluas, serta
dapat betul-betul digunakan untuk mengukur dan membandingkan keadaan psikis
atau tingkah laku individu.

 Menurut Lee J. Cronbach, tes merupakan suatu prosedur yang sistematis untuk
membandingkantingkah laku dua orang atau lebih.

 Menurut Goodenough, tes adalah suatu tugas atau serangkaian tugas yang
diberikan kepada individu atau sekelompok individu, dengan maksud untuk
membandingkan kecakapan mereka satu sama lainnya.

Dari denifisi-denifisi tersebut dapat dipahami bahwa dalam dunia evaluasi


pendidikan, yang dimaksud dengan tes adalah cara atau prosedur yang perlu ditempuh
dalam rangka pengukuran dan penilaian dalam dunia pendidikan, yang berbentuk
pemberian tugas berupa pertanyaan-pertanyaan atau perintah-perintah yang harus
dikerjakan oleh testee, sehingga atas dasar data tersebut dapat dijadikan nilai yang
melambangkan tingkah laku atau prestasi testee
2. Unsur-Unsur Tes

a. Tes itu berbentuk suatu tugas yang terdiri dari pertanyaan-pertanyaan atau perintah-
perintah.

b. Tes itu diberikan pada seorang anak atau sekelompok anak untuk dikerjakan.

c. Respon anak atau kelompok anak tersebut dinilai.

3. Fungsi Tes

Secara umum ada dua fungsi tes, yaitu:

a. Sebagai alat pengukur terhadap peserta didik. Dalam hal ini tes berfungsi mengukur
tingkat perkembangan atau kemajuan yang telah dicapai oleh peserta didik setelah
mereka menempuh proses belajar mengajar dalam jangka waktu tertentu.

b. Sebagai alat pengukur keberhasilan program pengajaran, sebab melalui tes tersebut
akan dapat diketahuisudah berapa jauh program pengajaran yang telah ditentukan, telah
dapat dicapai.

4. Penggolongan Tes

a. Penggolongan tes berdasarkan fungsinya sebagai alat pengukur


perkembangan/kemajuan belajar peserta didik.

1) Tes seleksi

Tes ini dilaksanakan dalam rangka penerimaan calon siswa baru, di mana hasil tes
digunakan untuk memilih calon peserta didik yang tergolong paling baik dari
sekian banyak calon yang mengikuti tes.

2) Tes awal

Tes jenis ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui sejauh manakah materi
atau bahan pelajaran yang akan diajarkan telah dapat dikuasai oleh peserta didik.
Jadi tes awal adalah tes yang dilaksanakan sebelum bahan pelajaran diberikan
kepada peserta didik.
Contohnya, sebelum murid diberi pelajaran Pendidikan Agama  Islam, terlebih
dahulu dites pengetahuan mereka tentang rukun iman, nama-nama Rasul Allah, dll.

3) Tes akhir

Tes akhir dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui apakah semua materi
pelajaran yang tergolong penting sudah dapat dikuasai dengan sebaik-baiknya oleh
peserta didik.

4) Tes diagnostic

Tes jenis ini dilaksanakan untuk menentukan secara tepat, jenis kesukaran yang
dihadapi oleh para peserta didik dalam suatu semata pelajaran tertentu.

5) Tes formatif adalah tes hasil belajar yang bertujuan untuk mengetahui, sejauh
manakah peserta didik telah terbentuk setelah mereka mengikuti proses
pembelajaran dalam jangka waktu tertentu. Di sekolah-sekolah tes formatif ini
biasa dikenal dengan istilah “ulangan harian”.

6) Tes sumatif adalah tes hasil belajar yang dilaksanakan setelah sekumpulan satuan
program pengajaran selesai diberikan. Disekolah tes ini dikenal dengan istilah
“ulangan umum” atau “EBTA”.

b. Penggolongan berdasarkan banyaknya orang yang mengikuti tes, tes dapat dibedakan
menjadi dua golongan, yaitu:

1) Tes individual, yakni tes di mana tester hanya berhadapan dengan satu orang testee
saja.

2) Tes kelompok, yakni tes di mana tester berhadapan dengan lebih dari satu orang
testee.

c. Penggolongan berdasarkan responnya, dapat dibedakan menjdi dua golongan yaitu:

1) Verbal tes, yakni suatu tes yang menghendaki respon (jawaban) yang tertuang
dalam bentuk ungkapan kata-kata atau kalimat, baik secara lisan maupun secara
tertulis.
2) Nonverbal tes, yaitu tes yang menghendaki respon (jawaban) dari testee bukan
berupa ungkapan kata-kata atau kalimat, melainkan berupa tindakan atau tingkah
laku.

d. Ditinjau dari segi cara mengajukan pertanyaan dan cara memberikan jawabannya, tes
dapat dibedakan menjadi dua golongan, yaitu:

1) Tes tertulis, yaitu tes di mana tester dalam mengajukan butir-butir pertanyaan atau
soalnya dilakukan secara tertulis dan testee memberikan jawabannya juga secara
tertulis.

2) Tes lisan, yaitu tes di mana tester di dalam mengajukan pertanyaan-pertanyaan


atau soalnya dilakukan secara lisan, dan testee memberikan jawabannya secara
lisan pula.

e. Ditinjau dari bentuk pertanyaan yang diberikan

1) Tes obyektif

Tes obyektif terdiri dari item-item yang dapat dijawab dengan jalan memilih salah
satu alternatif yang benar dari sejumlah alternatif yang tersedia.

2) Tes essay

Tes essay adalah suatu bentuk tes yang terdiri dari suatu pertanyaan atau suatu
suruhan yang menghendaki  jawaban yang berupa uraian yang relatif panjang.

B. Teknik Nontes

Teknik nontes adalah penilaian atau evaluasi hasil belajar peserta didik dilakukan tanpa
menguji peserta didik, melainkan dilakukan dengan melakukan pengamatan dan pencatatan
secara sistematis (observation), melakukan wawancara (interview), menyebar angket
(questionnaire), dan memeriksa atau meneliti dokumen-dokumen.
a. Macam-macam teknik nontes

1. Pengamatan (Iobservation)

Observasi ialah cara menghimpun bahan-bahan keterangan (data) yang dilakukan


dengan mengadakan pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap fenomena-
fenomena yang sedang dijadikan sasaran pengamatan.

Observasi sebagai alat evaluasi banyak digunakan untuk menilai tingkah laku
individu atau proses terjadinya suatu kegiatan yang dapat diamati. Observasi dapat
mengukur atau menilai hasil dan proses belajar, misalnya tingkah laku peserta didik
pada waktu guru menyampaikan pelajaran di kelas, tingkah laku peserta didik pada
jam-jam istirahat, dll.

2. Wawancara

Wawancara adalah cara menghimpun bahan-bahan keterangan yang dilaksanakan


dengan melakukan tanya jawab lisan secara sepihak, berhadapan muka, dan dengan
arah serta tujuan yang telah ditentukan.

Ada dua jenis wawancara yang dapat digunakan sebagai alat evaluasi, yaitu:

 Wawancara  terpimpin yang juga sering dikenak dengan istilah wawancara


berstruktur.

 Wawancara tidak terpimpin yang sering dikenal dengan istilah wawancara


sederhana atau wawancara bebas.

3. Angket (kuesioner)

Kuesioner adalah sebuah daftar pertanyaan yang harus diisi oleh orang yang akan
diukur (responden). Angket dapat diberikan langsung kepada peserta didik , dapat pula
diberikan kepada orang tua mereka. Pada umumnya tujuan penggunaan angket dalam
proses pembelajaran terutama adalah untuk memperoleh data mengenai latar belakang
peserta didik sebagai salah satu bahan dalam menganalisis tingkah laku dan proses
belajar mereka. Disamping itu juga dimaksudkan untuk memperoleh data sebagai
bahan dalam menyusun kurikulum dan program pembelajaran.

Angket atau kuesioner sering digunakan untuk menilai hasil belajar ranah afektif.
Ia dapat berupa kuesioner bentuk piihan ganda dan dapat pula berbentuk skala sikap.
Macam-macam kuesioner:

a) Ditinjau dari segi siapa yang menjawab, meliputi:

1. Kuesioner langsung

Kuesioner dikatakan langsung jika kuesioner tersebut dikirimkam dan diisi


langsung oleh orang yang akan dimintai jawaban tentang dirinya.

2. Kuesioner tidak langsung

Kuesioner tidak langsung adalah kuesioner yang dikirimkan dan diisi oleh bukan
orang yang diminta keterangannya.

b) Ditinjau dari segi cara menjawab

1. Kuesioner tertutup

Kuesionert tertutup ialah kuesioner yang disusun dengan menyediakan pilihan


jawaban lengkap sehingga pengisi hanya tinggal memberi tanda pada jawaban
yang dipilih.

2. Kuesionert terbuka

Kuesioner terbuka ialah kuesioner yang disusun sedemikian rupa sehingga para
pengisi bebas mengemukakan pendapatnya.

3. Pemeriksaan Dokumen

Evaluasi mengenai kemajuan, perkembangan atau keberhasilan belajar peserta


didik juga bisa dilakukan dengan cara melakukan pemeriksaan terhadap dokumen-
dokumen, misalnya dokumen yang memuat informasi mengenai riwayat hidup,
seperti kapan dan dimana pesert didik dilahirkan, agama yang dianut, kedudukan
anak dalam keluarga, dan sebagainya.

Berbagai informasi, baik mengenai peserta didik, orang tua dan lingkungannya itu
bukan tidak mungkin pada saat-saat tertentu sangat diperlukan sebagai bahan
pelengkap bagi pendidik dalam melakukan evaluasi hasil belajar terhadap peserta
didiknya.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Tes adalah cara atau prosedur yang perlu ditempuh dalam rangka pengukuran dan
penilaian dalam dunia pendidikan, yang berbentuk pemberian tugas berupa pertanyaan-
pertanyaan atau perintah-perintah yang harus dikerjakan oleh testee, sehingga atas dasar data
tersebut dapat dijadikan nilai yang melambangkan tingkah laku atau prestasi testee. Contoh
yang termasuk tes, yaitu: tes seleksi, tes formatif, tes individual, tes verbal, tes nonverbal, tes
obyektif, dan tes essay, dll.

Teknik nontes adalah penilaian atau evaluasi hasil belajar peserta didik dilakukan tanpa
menguji peserta didik, melainkan dilakukan dengan melakukan pengamatan dan pencatatan
secara sistematis (observation), melakukan wawancara (interview), menyebar angket
(questionnaire), dan memeriksa atau meneliti dokumen-dokumen. Contoh teknik nontes
seperti: observasi, kuesioner, wawancara, dan pemeriksaan dokumen.

B. Kritikan dan Saran

Kami sebagai pemakalah menyadari bahwa makalah yang kami buat ini masih
jauh dari kesempurnaan. Oleh sebab itu kami meminta kritikan dan saran yang
membangun untuk perbaikan di masa yang akan datang.
DAFTAR PUSTAKA

Sudijono, Anas.,  (1998). Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta. PT. Raja Grafindo Persada.
Cet ke- 2,h. 66

Nurkancana, Wayan &  Sumartana, P.P.N., (1986). Evaluasi Pendidikan. Surabaya. Usaha


Nasional. Cet ke- 4. h. 25

Arkunto, Suharsimi., (1993). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan.  Jakarta. Bumi Aksara. Cet ke-
10. h. 25

Anda mungkin juga menyukai