ARTICLE INFORMATION A B S T R A C T
adalah nama salah satu sistem budaya yang ada di dari Negara Malaysia.
Indonesia1. Suku bangsa Minangkabau berdiam di Pada wilayah budaya Minangkabau, dapat
wilayah Propinsi Sumatra Barat kecuali kepulauan kita jumpai berbagai macam kesenian tradisi yang
Mentawai. Pendukung kebudayaan Minangkabau tumbuh dan berkembang, seperti Saluang Darek,
sering kali menyebut tanah kediamannya Ranah Saluang Panjang, Saluang Pauah, Randai, Rabab Darek,
Minang2. Saat ini, wilayah budaya Minangkabau Rabab Pasisia, Sirompak, Sampelong, Bansi, Sarunai,
meliputi Sumatera Barat, sebagian Riau, sebagian Gandang Tambua, Canang, dan Talempong. Talempong
Dalam Masyarakat Sialang Minangkabau”. Tesis (Jakarta: PT Cipta Abdi Pustaka, 1990) 320-321
(Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada, 1994),1
Attribution-NonCommercial 4.0 International. Some rights reserved
REFRIANTO / CREATIVITY AND RESEARCH THEATRE JOURNAL
VOL. 2 NO. 1 MEI (2020) E-ISSN 2715-5412
merupakan kesenian yang dapat kita temui di idiophone berpencu jenis gong chime (gong kecil yang
hampir setiap daerah di Minangkabau. Satu-satunya disusun berjejer), gondang klasifikasi membranophone
musik tradisional yang meminangkabau adalah doble head berukuran panjang 49,5 cm, setra
musik perunggu yang paling umum dikenal ialah berdiameter 18 cm dan oguang yang terbuat dari
musik talempong3. Hampir seluruh daerah yang perunggu jenis gong berpencu yang berdiameter 51
berkebudayaan Minangkabau terdapat kesenian cm klasifikasi idiophone.
Talempong. Walaupun di sebagian kecil daerah Enam buah talempong di tempatkan pada
Minangkabau tidak ditemui kesenian Talempong, tapi sebuah rea atau standar terdiri dari dua unit, yaitu
masyarakatnya mengenal kesenian ini sebagai salah unit paningkah dan unit palalu masing-masing unit
satu seni musik tradisional Minangkabau. Tradisi dimainkan oleh satu orang. Dua buah gondang, yaitu
bermusik talempong telah turun temurun menjadi gondang paningkah dan gondang palalu dimainkan oleh
bagian kehidupan sosial masyarakat Minangkabau dua orang, satu orang memainkan gondang paningkah,
sebagai mana bunyi ungkapan lama: bapupuik satu orang memainkan gondang palalu. Sedangkan
batalempong, basaluang jo barabab, sarato bagandang oguang dimainkan oleh satu orang pemain.
basaliguri (berpuput bertalempong, bersaluang dan Secara tradisi kesenian Gondang
berebab, serta bergendang bersaliguri); atau baaguang Oguang digunakan untuk memeriahkan suatu
batalempong, bapupuik batang padi (bergong, perhelatan seperti botogak pangulu, monjalang mamak,
bertalempong, berpuput batang padi)4. bolimau kasai, penyambutan tamu yang datang ke
Salah satu kesenian Talempong dapat kita Desa Lubuk Bendahara, pesta pernikahan dan
temui di Desa Lubuk Bendahara Kecamatan Rokan khitanan. Kesenian Gondang Oguang mempunyai
IV Koto Kabupaten Rokan Hulu Provinsi Riau. beberapa repertoar lagu antara lain: senayuang,
Masyarakat Desa Lubuk Bendahara menyebut nangunai, timbang baju, tigo lalu,dan anta ku pulang.
kesenian ini dengan Gondang Oguang. Menurut Dalam perhelatan botogak pangulu, monjalang
masyarakat Desa Lubuk Bendahara, konon katanya mamak , dan bolimau kasai, Gondang Oguang
kesenian Gondang Oguang berasal dari daerah Rokan merupakan kesenian yang harus ada dalam acara ini,
IV Koto, disitu terdapat sebuah kerajaan yaitu sebab apabila kesenian ini tidak ditampilkan maka
kerajaan Rokan yang menurut sejarah ada perhelatan tersebut tidak bisa dilaksanakan, karena
hubungannya dengan kerajaan pagaruyung di tidak memenuhi persyaratan adat budaya setempat.
Minangkabau. Hal ini menandakan Gondang Oguang di Desa Lubuk
Gondang Oguang merupakan musik Bendahara masih eksis, dibandingkan kesenian
ensambel yang terdiri dari beberapa alat musik yaitu tradisi lain, seperti dikia, randai, dan silat.
talempong (dalam masyarakat Riau disebut dengan Dalam pesta pernikahan biasanya Gondang
Calempong) enam buah, Gondang dua buah dan Oguang dipertunjukan di saat persiapan pesta
Oguang satu buah. Secara organologis talempong tersebut (menjelang pesta). Ini bertujuan untuk
terbuat dari perunggu berdiameter 17 cm klasifikasi
kebesaran, dalam acara kenduri nikah kawin dan Lubuk Bendahara nenek moyang mereka datang
lain lain.7 dari kerajaan Rokan IV Koto9.
Yusri Syam mengatakan dalam buku Hubungan sejarah masyarakat Lubuk
Gondang Borogong mengatakan Gondang Borogong Bendahara dan Rokan IV Koto, disebutkan dalam
atau Gondang Oguang adalah salah satu alat musik buku tentang Sejarah Kerajaan Lima Luhak:
tradisional Rokan Hulu, alat musik ini Adapun Majo Siti dengan suaminya Sutan
merupakan perpaduan beberapa perpaduan alat [Kh]Chalifatullah di suruh oleh Yang Dipertuan
perkusi yang terdiri dari gong disebut dengan Sakti dan di [Negeri] Lubuk Bendahara; serta
ogong, beberapa gong berukuran kecil berjumlah disuruh memerintah dibawahnya dan menjaga
enam buah disebut celempong dan sepasang apa-apa hal di negeri Lubuk Bendahara tersebut.10
gendang dua muka/sisi disebut Gondang.8 Menurut wawancara dengan Chandra
Berdasarkan pengertian Gondang Oguang salah satu pemain Gondang Oguang mengatakan
yang terdapat dari literatur yang telah diuraikan bahwa Gondang Oguang yang berada di Desa
di atas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa Lubuk Bendahara berasal dari daerah Rokan IV
Gondang Oguang yang ada di Desa Lubuk koto. Hal ini disebabkan karena Lubuk Bendahara
Bendahara adalah sebuah seni pertunjukan musik secara adatnya beraja ke Rokan IV Koto, ini
tradisional talempong yang tumbuh dan dibuktikan dengan bahwasannya beberapa Logu
berkembang di tengah-tengah masyarakat Desa atau repertoar dalam Gondang Oguang merupakan
Lubuk Bendahara dan telah diwariskan secara cerita tentang pengangkatan Raja di Kerajaan
turun temurun. Penamaan kesenian ini Rokan IV Koto. Contohnya adalah Logu Timbang
berdasarkan dua macam ensambel musik yang Baju, lagu ini bercerita tentang
terdapat di kesenian ini, yaitu Gondang (gendang) menimbang/menyesuaikan baju kebesaran raja
dan Oguang (gong). Kemudian kedua kata ini di dari ukuran tubuh raja yang telah mangkat,
gabungkan menjadi Gondang Oguang. kepada raja yang akan dinobatkan naik tahta. 11
2. Asal-usul Jadi dapat disimpulkan bahwa asal-usul
Informasi dari masyarakat Desa Lubuk Gondang Oguang di Desa Lubuk Bendahara,
Bendahara, Asal usul Gondang Oguang yang ada berasal dari Kerajaan Rokan IV Koto. Gondang
di Desa Lubuk Bendahara sejalan dengan Oguang dibawa ke Lubuk Bendahara oleh nenek
datangnya penduduk ke Desa Lubuk Bendahara. moyang masyarakat Lubuk Bendahara yang
Kedatangan penduduk ke Desa Lubuk Bendahara berasal dari daerah Rokan IV Koto.
menurut sejarahnya adalah dari penduduk Rokan B. Eksistensi Gondang Oguang di Desa Lubuk
IV Koto, karena menurut masyarakat asli Desa Bendahara
7Junaidi Syam, Tombo Rokan, Junaidi Syam, Sejarah Kerajaan Lima Luhak
10
(Pasirpengarayan: Yayasan Garasibumi, 2007) 298 di Hulu Sungai Rokan (Pasirpengaraian: Dinas
8 Yusri Syam, Gondang Borogong, Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Rokan Hulu
(Pasirpengaraian: Kantor Pariwisata dan 2012) 86
Kebudayaan Kegiatan Pengelolaan Keragaman 11 Wawancara dengan Chandra, pada 12
21 Juli 2018
42 Refrianto
REFRIANTO / CREATIVITY AND RESEARCH THEATRE JOURNAL
VOL. 2 NO. 1 MEI (2020) E-ISSN 2715-5412
Ayat Rohaedi dalam Diah Rosary berkaitan dengan adat yaitu: upacara
Syafrayuda: Munculnya eksistensi akibat adanya pengangkatan pangulu, upacara monjalang mamak,
keseimbangan antara challenge (tantangan) dan dan bolimau kasai. Gondang Oguang yang ada di Desa
respon (tanggapan). Kalau challenge terlalu besar, Lubuk Bendahara dipakai sebagai alat kelengkapan
sedangkan kemampuan respon masyarakat terlalu dalam upacara-upacara adat tersebut. Bagi
kecil, maka yang terjadi kemusnahan budaya dan masyarakat Desa Lubuk Bendahara, dalam
masyarakatnya. Sebaliknya kalau challenge terlalu pelaksanaan upacara-upacara ini pertunjukan
kecil, kreatifitas masyarakat tak akan tumbuh.12 Gondang Oguang wajib diadakan karena
Kesenian Gondang Oguang di Desa Lubuk bendahara merupakan syarat sah nya ucara-upacara tersebut.
masih memiliki respon atau tanggapan yang besar Seandainya Gondang Oguang tidak ditampilkan
dari masyarakat pendukungnya. Hal ini terbukti dalam upacara adat tersebut, maka upacara adat
dengan masih banyaknya permintaan terhadap tersebut tidak bisa dilaksanakan karena
penampilan Gondang Oguang untuk memeriahkan kelengkapannya kurang secara adat.
suatu perhelatan yang diadakan masyarakat Desa 2. Gondang Oguang dalam perhelatan biasa
Lubuk Bendahara. Hal ini membuat Gondang Oguang Perhelatan biasa yang dimaksud adalah
masih dapat mempertahankan eksistensinya di perhelatan yang dilakukan oleh perorangan, seperti
tengah masyarakat. pesta pernikahan, khitanan, dan aqiqah. Terkait
Respon atau tanggapan yang besar tersebut, dengan fungsi suatu pertunjukan musik sebagai
disebabkan karena Gondang Oguang mempunyai hiburan, sesuai dengan kebiasaan masyarakat Desa
nilai di dalam adat-istiadat masyarakat Desa Lubuk Lubuk Bendahara yaitu menyuguhkan sebuah
Bendahara. Nilai tersebut dapat dilihat dari peranan pertunjukan dalam suatu perhelatan untuk
Gondang Oguang di beberapa acara yang berkaitan menghibur tamu yang datang. Hiburan yang
dengan adat, yang mana apabila Gondang Oguang ditampilkan oleh masyarakat Desa Lubuk
tidak ditampilkan maka acara adat tersebut dianggap Bendahara biasanya beragam, seperti organ
batal. Selain itu, Gondang Oguang juga menjadi tunggal atau grup band, ada juga yang
identitas bagi penduduk pribumi Lubuk Bendahara. menampilkan hiburan tradisi seperti Dikia, dan
Identitas ini dapat dilihat dari perhelatan yang Randai. Tetapi ada satu yang menjadi kebiasaan
dilaksanakan oleh pribumi Lubuk Bendahara masyarakat Desa Lubuk Bendahara, yaitu
biasanya menapilkan Gondang Oguang, sebelum menampilkan Gondang Oguang diwaktu gotong
kesenian lain ditampilkan. Dalam hal ini, masyarakat royong mempersiapkan perhelatan.
dapat menilai, bahwa apabila Gondang Oguang Persiapan perhelatan ini, biasanya
ditampilkan maka dapat dipastikan bahwa yang dilakukan satu sampai tiga hari sebelum perhelatan
melakukan perhelatan adalah masyarakat pribumi dilaksanakan, pada waktu itulah biasanya Gondang
Lubuk Bendahara. Oguang ditampilkan. Dalam perhelatan biasa ini,
1. Gondang Oguang Dalam Upacara adat Gondang Oguang tidak merupakan keharusan
Masyarakat Desa Lubuk Bendahara dalam perhelatan di Lubuk Bendahara tetapi bagi
mempunyai beberapa bentuk upacara yang masyarakat asli Desa Lubuk Bendahara kalau tidak
12Diah Rosari Syafrayuda “Eksistensi Tari Tesis (Institut Seni Indonesia Padangpanjang:
Paying Syofiani Sebagai Tari Melayu Minangkabau” Padangpanjang 2015) 9
Refrianto 43
REFRIANTO / CREATIVITY AND RESEARCH THEATRE JOURNAL
VOL. 2 NO. 1 MEI (2020) E-ISSN 2715-5412
Bandung: Masyarakat Seni Pertunjukan Indonesia, Kontenporer Dulu dan KIni, (Jakarta: Cikini Raya
1999) 19 2003) 95
44 Refrianto
REFRIANTO / CREATIVITY AND RESEARCH THEATRE JOURNAL
VOL. 2 NO. 1 MEI (2020) E-ISSN 2715-5412
19 Pono Banoe, Kamus Musik,(Yogyakarta: Kecamatan Kapur IX Kabupaten Lima Puluh Kota”,
Kanisius) 168 Laporan Penelitian, (Padangpanjang: Puslit STSI) 26
20 Herawati, “Studi Deskriptif Musik
hanya ditugaskan untuk menyajikan Oguang juga seperti pada pertunjukan siang,
pertunjukan pada tempat yang telah penontonnya juga dari berbagai golongan.
disediakan. Tidak seperti pertunjukan siang, yang awal
Waktu pertunjukan Gondang pertunjukan kurang ramai, maka
Oguang, terdiri dari dua waktu tergantung dipertunjukan yang dilaksanakan malam
acara perhelatannya yaitu siang dan malam hari ini mulai dari permulaan antusias
hari. Dalam perhelatan atau pesta seperti penonton sudah tampak kepada pertunjukan
pesta pernikahan, khitanan, aqiqah, Gondang Gondang Oguang. Dalam pertunjukan malam
Oguang dipertunjukan mulai dari sore hari hari dari awal pertunjukan penonton sudah
ba’da ashar sekitar pukul 15.30 WIB dan ramai. Penonton-penonton yang
selesai menjelang subuh sekitar pukul 04.30 menyaksikan pertunjukan malam hari ini
WIB. Sedangkan dalam acara-acara adat atau biasanya di dominasi oleh kaum tua dan
penyambutan tamu, Gondang Oguang sangat sedikit sekali kaum muda yang mau
biasanya ditampilkan dari pagi sampai sore menyaksikan pertunjukan malam ini. Hal ini
hari yaitu dari jam 09.00 WIB sampai jam disebabkan golongan muda kurang antusias
17.00 WIB. untuk menonton kesenian ini. Setelah larut
f. Penonton malam, kira-kira jam 01.00 WIB, maka
Pada pertunjukan Gondang Oguang penonton akan didominasi oleh kaum pria,
ini, biasanya dihadiri oleh penonton dari karena wanita dan anak-anak biasanya telah
berbagai macam golongan. Golongan ini berangsur-angsur pulang mulai jam 11.00
terdiri dari golongan anak-anak golongan WIB.
masyarakat muda, dan sebagian besar 4. Dukungan Pemerintah
masyarakat tua, baik laki-laki maupun Pemerintah yang dimaksud adalah
perempuan. jajaran Pemerintahan Desa Lubuk
Pada pertunjukan yang berlansung Bendahara. Kepala Desa sebagai kepala
pada siang hari, pada awal pertunjukan pemerintahan, mempunyai peranan yang
biasanya penontonnya di dominasi oleh penting dalam pengembangan kebudayaan
anak-anak kecil. Setelah berangsur-angsur daerah dalam wilayah pemerintahannya.
siang barulah mulai ramai orang dewasa Undang-undang Republik Indonesia Nomor
yang menonton. Orang yang menonton 5 Tahun 2017 pasal 1 tentang pemajuan
tersebut biasanya terdiri dari para undangan kebudayaan menyebutkan: “Pemajuan
yang diundang oleh yang melakukan Kebudayaan adalah upaya meningkatkan
perhelatan, dan orang orang yang lalu lalang ketahanan budaya dan kontribusi budaya
yang sengaja berhenti untuk menyaksikan dalam Indonesia ditengah peradapan dunia
pertunjukan Gondang Oguang.23 melalui perlindungan, pengembangan,
Pada pertunjukan yang pemanfaatan, dan pembinaan kebudayaan. 24
dilaksanakan malam hari, penonton Gondang Dalam hal ini, Kepala Urusan Bidang
Oguang di Desa Lubuk Bendahara mendapat entertaiment; (4) The function of communication; (5) The
dukungan dari pemerintah dalam function of symbolic representation; (6) The function of
mempertahankan eksistensinya di tengah physical response; (7) The function of enforcing conformity
Masyarakat Desa Lubuk Bendahara. to social norm; (8) The function of validation of social
Pada dasarnya Gondang Oguang institutions and religion rituals; (9) The function of
masih eksis di Desa Lubuk Bendahara, hal ini contribution to the continuity and stability of culture;, and
(10) The function of contribution to the integration of
dibuktikan dengan masih dipertunjukan
society27
Gondang Oguang, untuk perhelatan bagi
(Saya ingin mengusulkan sepuluh fungsi
masyarakat Lubuk Bendahara, baik dalam
utama dan atas semua fungsi seperti
acara adat, maupun dalam perhelatan biasa
kebalikan dari penggunaan musik (1) fungsi
atau perhelatan yang diadakan oleh
ekspresi emosional; (2) fungsi kenikmatan
perorangan. Selain itu, kesenian Gondang
estetika; (3) fungsi hiburan; (4) fungsi
Oguang juga mendapat dukungan dari
komunikasi; (5) fungsi perlambangan; (6)
pemerintah Desa Lubuk Bendahara.
fungsi respon fisik; (7) fungsi yang berkaitan
C. Fungsi Gondang Oguang di Desa Lubuk
dengan noma-norma sosial; (8) fungsi
Bendahara
pengesahan lembaga sosial dan upacara
agama; (9) fungsi kesinambungan Hal ini cenderung terlihat dari music
kebudayaan; (10) fungsi pengintergrasian Gondang Oguang yang ada di Desa Lubuk
masyarakat.) Bendahara. Masyarakat akan merasa tenang
dan terhibur apabila kesenian ini
Fungsi kesenian Gondang Oguang dalam ditampilkan, sehingga bagi penikmat musik
kapasitasnya di tengah masyarakat Desa Lubuk ini tidak akan pernah bosan dalam
Bendahara, berdasarkan pendapat Merriam tentang menyaksikan penampilan Gondang Oguang,
fungsi dan guna, maka fungsi-fungsi yang melekat dimanapun Gondang Oguang ditampilkan
pada Gondang Oguang yaitu; fungsi penghayatan maka mereka akan pergi untuk melihat
estetis, fungsi hiburan, fungsi perlambangan, dan penampilan kesenian ini.
fungsi pengesahan lembaga sosial dan upacara 2. Fungsi Hiburan
agama. Selanjutnya akan diuraikan apa fungsi Seperti halnya musik dalam
Gondang Oguang yang ada di Desa Lubuk Bendahara. masyarakat umumnya, musik dapat
1. Fungsi Penghayatan Estetis memberikan hiburan kepada masyarakat.
Pertunjukan suatu kesenian Begitupun Gondang Oguang, pertunjukan
memiliki unsur keindahan atau estetika musik tersebut dapat memberikan hiburan
didalamnya. Melalui pertunjukan ini kita kepada masyarakat Desa Lubuk Bendahara.
dapat merasakan keindahan baik melalui Sesuai dengan kebiasaan pertunjukan di
melodi maupun dinamika. Dalam penyajian masyarakat Desa Lubuk Bendahara yang
musik Gondang Oguang yang ada di desa selalu menyertai suatu perhelatan dengan
Lubuk Bendahara dilihat dari sudut pandang memberikan hiburan kepada orang-orang,
estetis memberikan kesenangan pada baik bagi yang menyelenggarakan
masyarakat yang menonton pertunjukannya. perhelatan, maupun untuk tamu yang
Kesenangan yang timbul dari masyarakat diundang, serta orang-orang sekitar
tertentu tidak terlepas dari keindahan yang perhelatan itu dilansungkan. Hiburan
dirasakan penonton ketika mendengar tersebut dapat ternikmati oleh orang-orang
ataupun melihat kesenian ini. Pada sambil melakukan aktifitasnya masing-
umumnya apa yang kita sebut indah di masing.
dalam jiwa kita dapat menimbulkan rasa Keterhiburan mereka oleh Gondang
senang, rasa puas, rasa aman dan bahagia, Oguang ini antara lain tercermin dari
dan bila perasaan itu sangat kuat, kita merasa keceriaannya dalam melakan aktifitas
terpaku, terharu, terpesona, serta masing-masing, yang dalam kelakarnya
menimbulkan keinginan untuk mengalami kadangkala menyinggung pertunjukan yang
kembali perasaan itu walaupun sudah sedang berlansung. Begitu pula ada yang
menikmati berkali-kali.28 menyenandungkan melodi yang sedang
29 Wawancara dengan Abdul Rahman, pada Jurnal Seni dan Perubahan (Yogyakarta : Ekspresi,
tanggal 3 juli 2018 Volume 3, Tahun 1 2001) 29
30 Budi Raharja,” Musik dalam Kebudayaan
bahwa kesenian Gondang Oguang merupakan aset merupakan kesenian yang bagus untuk ditampilkan
budaya bagi Desa Lubuk Bendahara yang harus dalam sebuah acara. Hal ini dikarenakan menurut
dijaga dan dilestarikan keberadaannya. Pemerintah golongan agama, kesenian ini tidak ada unsur
Desa Lubuk Bendahara juga berharap kepada maksiatnya serta tidak melanggar aturan agama,
seniman Gondang Oguang untuk dapat mewariskan yang ada hanya unsur hiburan yang mana
kesenian ini kepada generasi muda yang ada di Desa menghibur merupakan sifat baik. Selain itu,
Lubuk Bendahara. 31 keramaian yang terjadi diwaktu pertunjukan
Kaum muda yang berada di Desa Lubuk Gondang Oguang juga dapat mempererat silaturahmi
Bendahara memiliki dua pandangan tentang bagi masyarkat yang menonton, baik antara
Gondang Oguang. Pada pandangan pertama penonton maupun antara penonton dengan yang
mengatakan bahwa pertunjukan Gondang Oguang menyelenggarakan perhelatan.35
kurang menarik karena membosankan.32 Hal ini Kalangan adat berpendapat bahwa
disebabkan kaum muda golongan ini cendrung lebih pewarisan kesenian Gondang Oguang masih sangat
suka kepada pertunjukan musik-musik modern kurang di Desa Lubuk Bendahara. Berdasarkan
seperti pertunjukan keyboard dan grup musik/band. kehadiran Gondang Oguang yang harus ditampilkan
Pandangan kedua, berpendapat bahwa Gondang dalam upacara adat yang ada di Desa Lubuk
Oguang merupakan pertunjukan yang menarik dan Bendahara, kaum adat khawatir akan pemain
unik.33 Golongan kedua ini biasanya merupakan Gondang Oguang tidak ada pewarisnya, dan adat
orang-orang yang memiliki hubungan dengan memainkan Gondang Oguang bisa hilang. Kaum adat
Gondang Oguang, seperti ayah atau ibunya berharap agar kaum muda mau mempelajari dan
merupakan pemain Gondang Oguang, atau yang mewariskan kesenian Gondang Oguang.36
pernah diajarkan Gondang Oguang disekolah sebagai
ektra kurikuler. PENUTUP
Kaum tua dari masyarakat Desa Lubuk Ensambel Gondang Oguang yang terdapat di
Bendahara berpendapat bahwa kesenian ini harus Desa Lubuk Bendahara terdiri dari enam buah
dijaga secara turun temurun agar tidak punah dan Calempong (Talempong), yang dimainkan oleh dua
tetap berkembang sampai ke masa yang akan datang. orang, seorang sebagai Paningkah (dasar), dan
Ditinjau dari segi umur pemain Gondang Oguang seorang sebagai Palalu. Dua buah Gondang
dapat dikatakan sebagai generasi tua, dengan (gendang), yang dimainkan oleh dua orang, seorang
kondisi seperti itu sangat diharapkan perhatian dan sebagai Paningkah dan seorang sebagai Palalu, dan
partisipasi masyarakat Desa Lubuk Bendahara sebuah Oguang yang dimainkan oleh seorang
terutama golongan muda dalam kesediaannya untuk pemain.
belajar kesenian Gondang Oguang.34 Gondang Oguang yang terdapat di Desa
Golongan agama berpendapat tentang Lubuk Bendahara berfungsi dan berguna bagi
kesenian Gondang Oguang bahwa kesenian ini
Masyarakat Lubuk Bendahara untuk memeriahkan Hajizar. “Menguak Konsep Musik Tiga Jenis
berbagai acara. Yang terkait dengan kegiatan sosial Talempong yang Langka di Luhak Limo
kemasyarakatan. Puluah Koto Minangkabau (Talempong
Gondang Oguang di Desa Lubuk Bendahara Kayu, Talempong Sambilu dan Talempong
masih sangat eksis karena dalam adat istiadat di Desa Basaua)”, Laporan Penelitian.
Lubuk Bendahara Gondang Oguang merupakan alat Padangpanjang: Sekolah Tinggi Seni
kelengkapan dalam upacara adat. Bagi masyarakat Indonesia Padangpanjang.
pribumi Desa Lubuk Bendahara, menampilkan
Gondang Oguang merupakan lambang kebesaran Hasan Alwi. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi
sebuah perhelatan. Perhehelatan yang menampilkan Ketiga. Jakarta: Balai pustaka.
Gondang Oguang dianggap perhelatan besar,
walaupun helat yang diadakan tersebut tidak dalam Herawati. 1993. “Studi Deskriptif Talempong
kapasitas yang didukung oleh finansial besar. Gandang Agueng di Desa Sialang
Masyarakat Desa Lubuk Bendahara sangat Kecamatan Kapur IX Kabupaten Lima
menjunjung tinggi kesenian Gondang Oguang, dan Puluh Kota “. Laporan Penelitian. Padang
berpandangan bahwa Gondang Oguang merupakan Panjang: ASKI Padang Panjang.
aset budaya dan identitas bagi masyarakat Lubuk
Bendahara yang harus di jaga dan dilestarikan Jeki Antoni. 2015. “Perubahan Talempong Oguang
keberadaannya. Sebagai Tradisi Masyarakat di Kanagarian
Muaro Paiti Kabupaten Limapuluh Kota
KEPUSTAKAAN Sumatera Barat.” Tesis. Padangpanjang:
AAM Delantik. 1999 Estetika Sebuah Pengantar. Institut Seni Indonesia Padangpanjang.
Bandung: Masyarakat Seni Pertunjukan
Indonesia. Junaidi Syam. 2012. Sejarah Kerajaan Lima Luhak di
Hulu Sungai Rokan. Pasirpengaraian: Dinas
Asri MK.2013. Kronik Pembelajaran Talempong Unggan. Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten
Jogjakarta:Media Kreativa. Rokan Hulu.
Budi Raharja. 2001.Jurnal Seni dan Perubahan: Musik Mahdi Bahar.1994. “Fungsi Gondang Ogung Dalam
Dalam Kebudayaan Global, “Mencari makna Masyarakat Sialang Minangkabau”. Tesis.
Dialektika Musik Etnik”. Yogyakarta: Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada.
Ekspresi, Volume 3, Tahun 1.
Mahdi Bahar.2003. “Perkembangan Budaya Musik
Diah Rosari Syafrayuda. 2015. “Eksistensi Tari Perunggu Minangkabau di Sumatera
Paying Syofiani Sebagai Tari Melayu Barat”. Disertasi.Yogyakarta: Universitas
Minangkabau”. Tesis. Padangpanjang: Gadjah Mada.
Institut Seni Indonesia Padangpanjang.
Merriam, Allan p.1968.The Antropologi Of Music.
Chicago: Nortwestern University Press.
Refrianto 55
REFRIANTO / CREATIVITY AND RESEARCH THEATRE JOURNAL
VOL. 2 NO. 1 MEI (2020) E-ISSN 2715-5412
56 Refrianto