ABSTRAK
Gamelan Angklung Bali merupakan gamelan khas Bali yang sering digunakan untuk
mengiringi upacara kematian di Bali. Angklung Bali adalah gamelan yang berlaras selendro dan
tergolong barungan madya yang dibentuk oleh instrumen berbilah. Angklung Bali terdiri dari 10
instrumen utama yaitu Gangsa, Kantilan, Kempur, Kendang Lanang, Kendang Wadon,
Kelenang, Kajar, Jegog, Riong dan Kecek. Penelitian ini bertujuan untuk (1) perkembangan
angklung di desa kutuh (2) fungsi gamelan angklung di desa kutuh (3) Apakah makna yang
terkandung dalam gamelang angklung. Angklung sebagai pegiring Upacara Pitra Yadnya.
Gamelan Angklung selalu terlibat langsung dalam upacara tersebut, yang memberikan kesan
magis indah dan sakral yang berpengaruh terhadap aktifitas sosial budaya masyarakat
penikmatnya. Keberadaannya saat pementasan dilaksanakan pada rangkaian upacara pada
masyarakat atau kelompok pendukung dan penikmatnya.
ABSTRAK
Balinese Angklung Gamelan is a typical Balinese gamelan that is often used to accompany the
death ceremony in Bali. Angklung Bali is a gamelan that is selendro and classified as middle
barungan which is formed by bladed instruments. Bali Angklung consists of 10 main instruments
namely Gangsa, Kantilan, Kempur, Kendang Lanang, Kendang Wadon, Kelenang, Kajar, Jegog,
Riong and Kecek. This study aims to (1) the development of angklung in the village of Kutuh (2)
the function of the gamelan angklung in the village of Kutuh (3) What is the meaning contained
in the angkelang angklung. Angklung as pegiring Yadnya Pitra Ceremony. Gamelan Angklung is
always directly involved in the ceremony, which gives a beautiful and sacred magical impression
that affects the socio-cultural activities of the audience. Its existence when the performance is
carried out in a series of ceremonies to the community or supporting groups and audience.
Keyword : angklung, sacred
Metode penelitian
PEMBAHASAN
Jro mangku bedog atau sering daerahnya sekitar tahun 2005. Di mana saat
dipanggil pek akrese padalah seorang itu ada seniman muda yang bernama Ida
seniman asal Banjar jaba pura, desa kutuh, Bagus mascara atau kini sering disebut Tuaji
kabupaten badung, beliau kira-kira berumur cubling mengembangkan angklung di
70-an, karena beliau tidak ingat dengan daerah tersebut dengan motif-motif atau
umurnya yang pasti. Beliau mengingat dan pola-pola menyerupai Gong Kebyar ada
sangat antusiasme ngikuti perkembangan beberapa karya dari beliau yang bias
seni di wilayahnya, angklung Kebyar dikatakan angklung Kebyar yaitu tabuh
menurut beliau tergolong baru masuk
gerhana, tabuh sampiana tungguh, tabuh keras dan tidak perlu cepat. Oleh karena,
pemahbah Urip. bentuk instrumen dan larasnya salendro,
lebih terkesan manis dan sedih. Dengan
Menurut Jro mangku bedog, teknik
dimasukkan pola kekebyaran, karakter
memainkan gamelan angklung itu tidak
gending angklung menjadi unik. Hal inilah
1. 4 pemade
2. 4 kantil
3. Sepasang Suir
4. Sepasang tungguh reong
5. Sepasang jegogan
6. Sebuah tungguh kempul
7. Sebuah kelenang
8. Sebuah tawa-tawa
9. Sebuah suling atau lebih
10. Satu tungguh kecek
11. Sepasang kendang lanang,wadon kecil atau kendang besar.
1. tabuh gerhana
2. sampiana tungguh
1. . Fungsi Upacara
Fungsi gamelan angklung dibanjar jaba pura adalah mengiringi upacara pitra yadnya dan
selainitu juga dipakai mengiringi upacara Dewa Yadnya serta tari-tarian gong selendro yang
sering juga menghidangkan gending-gending perangklungan 4 nada.Satu barungan angklung bias
berperan keduanya, karena seringkali menggunakan alat-alat gamelan dan penabuh yang sama.
Di kalangan masyarakat Bali sebagian besar mengenal bahwa angklung dipergunakan dan
berfungsi mengiringi upacara Pitra Yadnya (Ngaben).
2. .FungsiHiburan
kesimpulan
Di jaman sekarang ini barungan gamelan angklung mengalami perubahan dari angklung
kekelentangan menjadi angklung kebyar. Dan saat ini gamelan angklung sudah di angkat
menjadi aktivitas masyarakat untuk dilombakan menjadi angklung kebyar dalam ajang kesenian
bali. Dan banyak masyarakat dari desa kutuh yang antusias untuk tampil di pesta kesenian bali.
Gamelan angklung bali yang ada di desa kutuh sudah banyak mengalami kegiatan upacara
ngaben maka dari itu angklung yang ada di desa kutuh harus selalu di lestaikan sampai kapanpun
supaya tidak terbengkalai suatu saat nanti, dan menuut saya masyarkat di desa kutuh sudah
merekrut geneasi-generas yang muda-muda dan anak-anak.
DAFTAR PUSTAKA
https://sastrabali.com/fungsi-jenis-dan-bentuk-gamelan-di-bali/
Bandem, I Made. Gamelan Bali Di Atas Panggung Sejarah. 2013. Stikom Bali.
Umur : 70 thn
Umur : 44 thn
Pekerjaan : pariwisata