Anda di halaman 1dari 14

Gondang: Jurnal Seni dan Budaya, Vol. 6, No.

1, Juni 2022 : 148-161


DOI : https://doi.org/10.24114/gondang.v6i1.31636

Gondang: Jurnal Seni dan Budaya


Available online http://jurnal.unimed.ac.id/2012/index.php/GDG

Siginyang Saluang Pauh dalam Menembus


Perkampungan Seni di Kota Padang

Siginyang Saluang Pauh in Penetrating Art Village


in Padang City
Desmawardi1)*, Sriyanto2), Azura Yenli Nazrita3), Messy Andriana4)
Program Studi Seni Karawitan, Fakultas Seni Pertunjukan, Institut Seni Indonesia, Indonesia
Article History: Received : Jan 05, 2022. Reviewed : Feb 25, 2022. Accepted : Apr 02, 2022.
Abstrak
Saluang Pauh adalah salah satu bentuk alat musik tiup Minangkabau di kota Padang. Secara tradisi Saluang Pauh
akan tampil dikala ada kaba yang akan diiringi. Artinya penampilan Saluang Pauh berfungsi sebagai pengiring kaba
atau saluang tidak akan tampil secara tunggal. Kaba merupakan salah satu seni tutur mengisahkan berbagai pola
kehidupan masyarakat Minangkabau. Siginyang Saluang Pauh terinspitasi dari imbauan Saluang Pauh sebelum
masuk kaba. Garitiak dari melodi yang dilahirkan peniup Saluang Pauh seolah-olah menghimbau masyarakat
Minangkabau agar menoleh ke belakang sebelum melanjutkan perjalanan sejauhmana berjalan dan jangan lupakan
kampung halaman sesuai dengan falsafah Minangkabau “satinggi tinggi tabang bangau, jatuah ka kubangan juo”.
Penelitian ini bertujuan untuk menggali nilai seni yang terdapat dalam pertunjuan Saluang Pauh dan
mengkabarkan kepada anak negri sendiri agar dapat mencintai seni budaya sendiri agar jangan hilang ditelan masa
serta menciptakan sebuah komposisi musik baru yang diproses dari jalinan melodi Saluang Pauh. Proses penelitian
dan penciptaan Komposisi musik dilakukan dengan tahapan pengumpulan data, validasi data dengan instrumen,
penulisan struktur pertunjukan serta membuat notasi dasar beberapa irama Saluang Pauh dan notasi
pengembangan. Penelitian Komposisi musik Siginyang Saluang Pauh menggunakan metode penelitian yang
kualitatif dan kuantitatif dengan pendekatan Deskriptif Analitif, dengan tahapan (1) Observasi dan studi pustaka,
(2) Riset ke lokasi di mana Saluang Pauh tumbuh dan berkembang. (3) Interpretasi dan eksperimentasi yang
menghasilkan pola interpretasi penelitian ini dilakukan selama lebih kurang satu bulan.
Kata Kunci: Siginyang, Saluang Pauh, Kaba, Garitiak.

Abstract
Saluang Pauh is a form of Minangkabau wind instrument in the city of Padang. Traditionally, Saluang Pauh will
appear when there is kaba to be accompanied. This means that the appearance of Saluang Pauh functions as an
accompaniment to the kaba or saluang will not appear singly. Kaba is one of the arts of speech that tells the various
patterns of life of the Minangkabau people. Siginyang Saluang Pauh was inspired by Saluang Pauh's appeal before
entering the Kaba. Garitiak from the melody created by the singer of Saluang Pauh seems to be urging the
Minangkabau people to look back before continuing the journey as far as they go and don't forget their hometown in
accordance with the Minangkabau philosophy of "satinggi Tinggi tabang stork, jatuah ka kubangan juo". This study
aims to explore the artistic value contained in the Saluang Pauh performance and inform the country's children so
that they can love their own art and culture so they don't get lost in the masses and create a new musical composition
that is processed from the interwoven melodies of Saluang Pauh. The process of research and creation of musical
compositions was carried out with the stages of collecting data, validating data with instruments, writing the
structure of the performance and making basic notation of some Saluang Pauh rhythms and development notation.
The research of Siginyang Saluang Pauh's musical composition uses qualitative and quantitative research methods
with an analytical descriptive approach, with stages (1) Observation and literature study, (2) Research to locations
where Saluang Pauh grows and develops. (3) The interpretation and experimentation that resulted in the
interpretation pattern of this study was carried out for approximately one month.
Keywords: Siginyang, Saluang Pauh, Kaba, Garitiak.

How to Cite: Desmawardi, D. Sriyanto, Nazrita, A.Y, Andriana, M. (2022). Siginyang Saluang Pauh Dalam
Menembus Perkampungan Seni di Kota Padang. Gondang: Jurnal Seni dan Budaya, 6 (1): 148-161.
*Corresponding author: ISSN 2549-1660 (Print)
E-mail: desmawardi.sutanmudo@gmail.com ISSN 2550-1305 (Online)

148
Gondang: Jurnal Seni dan Budaya, 6 (1) (2022): 148-161

PENDAHULUAN Minangkabau dengan karakter sebagai


Sumatera Barat memiliki suatu perantau”.
bentuk musik tradisional yang dikenal Pihak lain seperti kaba “Sutan
dengan Saluang Pauh adalah salah satu Pangaduan” yang menggambarkan
permainan tradisional yang dimainkan kehidupan seorang anak raja yang hidup
secara duet, dalam posisi duduk melarat dari kecil, namun karena
berhadapan antara peniup saluang dengan kepatuhan kepada kedua orang tuanya, dia
pendendang atau penutur kaba. Unsur berusaha untuk menjadi yang terbaik.
seni yang terkandung dalam kesenian Pemahaman tersebut diikuti dengan
Saluang Pauh adalah seni tutur (kaba), pemberian sebuah label bagi laki-laki
seni musik, acting. Sumber cerita dalam Minangkabau yang pantang menyerah,
pertunjukan Saluang Pauh berasal dari sekeras apapun hempasan kehidupan.
kaba atau cerita rakyat dengan tema budi Kondisi inilah yang menjadi dasar dan
pekerti, kesusilaan, pendidikan dan pertimbangan oleh penulis untuk
menanamkan kesadaran berbangsa dan melakukan penelitian tentang Saluang
bernegara dengan ramah tamah. Satu sisi, Pauh.
banyak pertunjukan Saluang Pauah yang Saluang Pauh sampai saat ini belum
seolah hanya disibukan dengan eksplorasi ada mengalami perubahan kecuali untuk
dan optimalisasi artistiknya semata, tapi di kebutuhan rekaman video, karena tempat
sisi lain banyak pula ditemukan shoting ditentukan olah Sutradara, namun
pertunjukan yang memang disiapkan teks dan irama yang dimainkan tetap
untuk sekedar mengakomodasi selera seperti sedia kala. Disatu sisi hal seperti
penonton. ini sangat menarik, sebab bisa dijadikan
Kaba di Sumatera Barat merupakan tonggak sejarah dibidang seni budaya dan
sebuah legenda terkenal yang dengan sedndirinya akan menjadi seni
menceritakan seluk beluk kehidupan klasik.
masyarakat yang selalu dikaitkan dengan Bahasa yang dipakaidalam teks
merantau, percintaan, kemiskinan dan Saluang Pauh adalah bahasa Minangkabau
kekayaan. Kaba yang juga merupakan dengan dialek Pauh Padang. Bahasa dari
Legenda bagi kalangan insan seni teks itu akan mempunyai kagunaan
dijadikan sebagai sumber ide/gagasan khusus dan berfungsi dengan cara-cara
karya seni yang dituangkan dalam khusus pula 1964: 90. Selanjutnya
berbagai bentuk seni pertunjukan. Salah Merriam juga mengemukakan bahwa
satu contoh; Legenda Malin Kundang kecendrungan teknik penggunaan bahasa
memberikan berbagai konsepsi dan dalam teks nyanyian yang tujuannya
interpretasi bagi masyarakat umum adalah untuk mencapai efek musikal, dan
misalnya cerita tentang anak yang memberi kesan menyenangkan melalui
durhaka terhadap sang ibu kandung. Bagi penambahan atau pengurangan kata
kalangan budayawan dan sastrawan dalam teks nyanyian serta menambah atau
Legenda Malin Kundang menjadi suatu menghilangkan silabel pada sebuah kata.
objek kajian dan kritikan yang berbeda Kemudian penggunaan kata-kata atau
satu dengan yang lainnya (Herry Nur kalimat yang mempunyai kiasan
Hidayat, 2010:22), mengemukakan (methaphore) dan perumpamaan-
“seorang budayawan Wisran Hadi perumpamaan (allegoric).
memproduksi Drama Malin Kundang Selanjutnya pengubahan bunyi dari kata-
menjadi sebuah karya baru yang sangat kata yang biasa terdengar dalam bahasa
berbeda dengan cerita aslinya, dimana yang digunakan sehari-hari (1964: 187-
tema yang diceritakan bukan Malin 208)
Kundang anak durhaka, melainkan Malin Berdasarkan uraian tersebut di atas
Kundang yang menggambarkan latar dari kehadiran teks dalam sajian Saluang Pauh
cerita yaitu pola kehidupan orang sangat dominan, selain memiliki nilai-nilai
149
Desmawardi, Sriyanto, Azura Yenli Nazrita & Messy Andriana, Siginyang Saluang Pauh Dalam
Menembus Perkampungan Seni di Kota Padang

tentang estetika juga mempunyai fungsi pasif dalam menghayati realitas


bagi masyarakat karena berhubungan yang diteliti. Dalam hal ini
dengan kehidupan sehari-hari. Fenomena observasi dilakukan terhadap
ini sangat menarik untuk diungkap dalam peristiwa-peristiwa pertunjukan
penelitian ini. Sehubungan dengan hal Saluang Pauh di Kota Padang.
tersebut maka peneliti akan menganalisis Melakukan pendekatan dengan
tekstual dan Struktur Penyajian Saluang para tokoh masyarakat sebagai
Pauh di kelurahan Lima Manis Kecamatan pemilik tradisi Saluang Pauh,
Pauh Padang Timur. Semoga hasil antara lain dengan (kelompok
penelitian ini dapat dimanfaatkan oleh pendukung Saluang Pauh dan juga
para peneliti berikutnya terutama yang para tokoh-tokoh adat dan agama
berhubungan dengan kajian Saluang Pauh. serta lapisan masyarakat yang ada
Tujuan khusus dari penelitian ini dalam daerah Kota Padang.
yaitu untuk membuat perubahan konsepsi 2. Melakukan wawancara untuk
pertunjukan Saluang Pauh, sehingga mendapatkan informasi dari
semakin digemari oleh generasi muda seniman dan juga masyarakat baik
umumnya terutama masyarakat Pauah yang terlibat langsung maupun
Padang sebagai pewaris budaya langsung tidak dan sekaligus menyaksikan
dari tetua mereka sebagaimana falasafah pertunjukan Saluang Pauh.
mengatakan “ Biriak-biriak tabang Wawancara dilakukan terhadap
kasasak, dari sasak ka hilaman, dari niniak pihak-pihak yang terkait dengan
turun ka mamak, dari mamak ka topik penelitian ini, antara lain:
kamanakan”. “Sakali aie gadang- sakali akademisi, sastrawan, budayawan
tapian barubah” dengan capaian estetik di Sumatera Barat dan luar
yang baru. Tercapainya tujuan ini tentu Sumatera Barat, seniman, tokoh
akan memberikan interprestasi dan masyarakat.
wahana baru tentang pertunjukan Saluang Pendokumentasian yaitu
Pauh Padang. dengan menggunakan peralatan-peralatan
teknologi media rekam untuk
METODE PENELITIAN kelangsungan dokumentasi audio, dan
Penelitian ini menggunakan metode visual, seperti kamera foto digital, tape
kualitatif dengan teknik pengumpulan recorder, camera video, serta peralatan
data berupa observasi, studi pustaka, lainnya yang sifatnya dapat membantu
wawancara, dan dokumentasi. Data yang peneliti dalam mengumpulkan data di
sudah terkumpul akan diolah dengan lapangan. Kamera video membantu
teknik analisis data menurut Miles dan peneliti merekam pelaksanaan
Huberman yaitu display data, reduksi data, pertunjukan kesenian Saluang Pauh.
dan verifikasi/kesimpulan. Berangkat dari Kamera foto digital digunakan untuk
paparan metode di atas, maka tahapan mengabadikan bagian-bagian yang
dalam penelitian ini dilakukan sebagai menarik dalam musik. Camera Hp untuk
berikut. merekam wawancara dengan informan
1. Observasi: pengamatan langsung tentang informasi-informasi hasil temuan.
yaitu mengamati peristiwa, Wawancara dilakukan terhadap pihak-
perilaku, dan fenomena sosial yang pihak yang terkait dengan topik penelitian
terdapat dalam masyarakat ini, antara lain: akademisi, sastrawan,
pendukung Saluang Pauh di Kota budayawan di Sumatera Barat dan luar
Padang. Dalam pengamatan Sumatera Barat, seniman, tokoh
peneliti berperan serta, ikut masyarakat. Studi dokumentasi dilakukan
terlibat baik secara aktif maupun untuk menghimpun data yang berkaitan
dengan dokumen yang bersifat audio,
150
Gondang: Jurnal Seni dan Budaya, 6 (1) (2022): 148-161

video, gambar maupun tulisan-tulisan merupakan salah satu Rantau


yang terkait dengan topik penelitian ini. Minangkabau yang terkenal dengan
Focuss Group Discussion (FGD) merupakan sebutan Kubuang tigo Baleh. Sementara
teknik untuk mengumpulkan data dan uji posisi wilayah Pauah itu sendiri terletak di
produk yang dilakukan dengan tokoh daerah Rantau nan duo, dalam Kabupaten
penting dibidang sastra, budaya, musik, Padang Pariaman. Kalau ditelusuri data
dan tari. Pengolahan data dikenal dengan sejarah tersebut berarti penduduk atau
kegiatan ‘kerja di belakang meja’ (desk- masyarakat Pauah Padang berupa
works) dan laboratorium merupakan penduduk Minangkabau yang sudah dua
tahap akhir suatu proses penelitian. kali merantau.
Kegiatan ini melewati beberapa proses Hal ini ditemukan dalam buku
pengolahan data: Dendang Pauah Cerita Orang Lubuk
a. Mentranskripsi semua data Sa- Sikaping, Orang Pauah mengaku berasal
luang Pauh yang telah diperoleh dari daerah Solok disebelahTimur. Daerah
dilapangan baik berupa wawancara, foto, Solok sendiri berstatus sebagai Rantau
dan audio visual yang telah direkam. dalam konsep wialayah adat
b. Melakukan penyeleksian terhadap Minangkabau. Penduduk Solok berasal
semua data yang telah ditranskripsi, guna dari daerah darek (pusat Minangkabau)
mendapatkan data yang mempunyai yaitu dari luhak Tanah Datar. Jadi karena
hubungan dengan desain penelitian yang daerah luhak Tanah Datar semakin padat
telah dirumuskan sebelumnya. penduduknya, mereka menerka daerah
baru arah ke selatan terbentuklah wilayah
Tahapan eksperimentasi tetap Solok, kemudian mereka menyebar ke
berbasis pada pola interpretasi yang arah barat pesisir pantai sehingga
berjalan sebagai inspirasi karya. Di dalam terbentuklah rantau Padang dan daerah-
eksperimentasi termasuk akan daerah sekitarnya. (1993: 5). Menurut
diujicobakan bentuk-bentuk baru yang Jasman (Camat Pauh, wawancara 18
mempertimbangkan instrumen tubuh November 2021) bahwa Saluang Pauh
peraga dan varian vokal yang sangat khas. sebagai salah satu seni sastra lisan
Pembentukan merupakan aplikasi dari Minangkabau yang terlahir di Pauah
pola-pola teknik estetis dan penuangan. Padang terinspirasi dari alat musik tiup
Hal ini merupakan tahapan akhir dari hasil Bansi dari pesisir selatan dengan Saluang
uji coba ketika pola interpretasi dari daerah darek, sehingga tetap diberi
dikembangan menjadi pola-pola teknis, nama Saluang, walupun bentuknya sama
estetis, dan penuangannya. Hasil seperti Bansi, sedangkan nama pauh
penuangan ini menjadi tahapan awal atau diambilkan dari nama daerah tempat
prototipe. Penyajian data yang telah tumbuhnya alat musik tersebut, maka
dianalisis disampaikan dalam bentuk disebutlah dengan Saluang Pauh.
laporan yang dapat Walaupun sekarang Pauah sudah
dipertanggungjawabkan. Laporan tersebut termasuk ke dalam kota Padang sebagai
diformat sesuai panduan yang berlaku ibu kota Propinsi namun kehidupan
oleh Lembaga Pusat Penelitian dan masyarakatnya masih ditemukan
Pengabdian kepada Masyarakat Direktorat kehidupan masyarakat sebagai masyakat
Jendral PendidikanTinggi. tradisi Minangkabau. Kondisi topografinya
dan kehidupan social masih
HASIL DAN PEMBAHASAN mencerminkan masyarakat pedesaan.
Menurut pengakuan tokoh Dalam menunjang perekonomian keluarga
masyarakat Pauah, nenek moyang mereka masih banyak ditemukan petani yang
berasal dari kabupaten Solok, hal ini menggarap sawah dan ladang umtuk
masih dipercaya sampai sekarang secara bercocok tanam. Pagi dan malam masih
turun temurun. Kabupaten Solok banyak orang laki laki yang duduk di lapau
151
Desmawardi, Sriyanto, Azura Yenli Nazrita & Messy Andriana, Siginyang Saluang Pauh Dalam
Menembus Perkampungan Seni di Kota Padang

maota sambil minum kopi, bermain dendang atau kaba yang akan
domino atau main koa. Begitu juga dengan disampaikan.
kegiatan sosial, misalnya dalam acara Secara tradisional kesenian Saluang
perkawinan atau upacara kematian Pauh disebut dengan dendang Pauh, yang
kolektivisme masih terasa. Lambat laun merupakan kombinasi vokal dan Saluang
peristiwa ini akan menipis bahkan akan Pauh dengan fungsi dan peranan masing-
aahbis sama sekali dikarenakan Padang masing. Kata Saluang adalah penamaan
sebagai ibu kota Propinsi tentu akan selalu alat musik yang terbuat dari bambu yang
berbenah diri sesuai aliran zaman. Nah tipis dan biasa disebut di Minangkabau
peristiwa ini sangat dicemaskan olah dengan sebutan”Talang” sedangkan Pauh
Pemda Kota Padang saat ini, sehingga adalah nama daerah di mana kesenian ini
untuk mengatasi hal tersebut, diadakanlah tumbuh, penggabungan dua kata tu
berbagai bentuk kerja sama dengan terbentuklahlah satu bentuk seni
berbagai perguruan tinggi di Sumatera Pertunjukan yang disebut dengan
Barat, salah satu adalah Institut Seni “Saluang Pauh” yang akan tampil apabila
Indonesia (ISI) Padang Panjang. apabila suda hada peniup Saluang dan
Peneliti sebagai akademisi ISI pen-Dendang. Fadilla Hediankar,
Padangpanjang mendengar peristiwa menjelaskan bahwa Saluang Pauh adalah
tersebut langsung mengambil sikap untuk sejenis alat musik tiup yang terbuat dari
meneliti Saluang Pauh sebagai cikal bakal bambu tipis (talang), menurutnya apabila
“Tematik Perkampungan Seni” di kota di lihat secara sekilas maka alat musik ini
Padang yang sedang dirancang oleh menyerupai Bansi (alat musik tiup
Pemda Padang tersebut. Minangkabau yang mempunyai tujuh
lubang nada) akan tetapi memiliki ukuran
yang lebih besar. Kesenian Saluang Pauah
merupakan suatu corak dan ragam budaya
Pauah Kota Padang yang harus
dikembangkan didalam masyarakat Pauah
Kota Padang. Musik Saluang Pauah adalah
alat musik yang mengiringi nyanyian
dengan lagu-lagu yang berupa
cerita. Saluang Pauh adalah sejenis alat
musik tiup yang terbuat dari bambu tipis
Foto 1. Afrizal (bujang Lolit) sedang (talang). instrument ini memiliki enam
memperagakan lagu Pado Pado sebagai lagu buah lubang nada dan merupakan alat
pemukaan. musik tiup jenis wistle flute (mempunyai
Foto: Desmawardi, 1 November 2021 lidah), hal ini tentunya sangat berbeda
dengan beberapa Saluang di Minangkabau
Kesenian Saluang Pauh merupakan yang cenderung termasuk jenis
salah satu bentuk seni pertunjukan endblowing flute (tidak memiliki
tradisional Minangkabau yang tumbuh lidah). Jika dilihat secara sekilas maka alat
dan berkembang sejalan dengan musik ini menyerupai Bansi (alat musik
perkebangan penduduk di kelurahan tiup Minangkabau yang memiliki tujuh
Pauah. Hal ini dapat dibuktikan bahwa lubang nada) tetapi ukuran yang lebih
syair-syair lagu yang dimainkan dalam besar.
Saluang Pauh berupa pantun-pantun dan Berdasarkan pendapat di atas
setiap akan memulai lagu, Diwali dengan semakin jelaslah bahwa saluang pauah
imbauaan. Suara Saluang Pauh sampai tumbuh dan berkembang di daerah Pauah
pendendang merasa konsentrasi dan Padang yang sampai sekarang
penonton mulai fokus mendengarkan kehidupannya bertahan pada posisi
152
Gondang: Jurnal Seni dan Budaya, 6 (1) (2022): 148-161

semula artinya belum mengalami keramaian desa), dan pesta peresmian


perubahan. gelar penghulu (Suryadi, 1993; 17).
A. Tempat Pertunjukan Saluang Pauh Sifat seni Tradisional biasanya
Kesenian Saluang Pauah memiliki bergerak bersamaan dengan pengaruh apa
arti tersendiri dan kebanggaan bagi yang masuk ke daerah teesebut. Bentuk-
masyarakat Pauah karena kesenian bentuk seni pertunjukan tersebut
Saluang Pauah dianggap sebagai seni yang mempunyai corak dan gaya masing-
beradat karena isi dari dendang pauah ini masing sesuai dengan latar belakang
bisa didengar oleh semua umur serta keberadaannya dalam masyarakat
pertunjukan ini penonton bisa dari mana pendukungnya. Secara signifikan teks yang
saja baik itu muda atau tua kaya atau terdapat dalam pertunjukan Saluang Pauh
miskin ataupun lainnya karena penyajian tidak ada perubahan, namun secara tak
pertunjukan Saluang Pauh berisi tentang sengaja pasti ada perubahan teks, sesuai
Kaba (cerita). Pertunjukan Saluang Pauh dengan kemanpuan tukang dendang,
hanya terdiri dari dua pemain yaitu sebab kesigapan berinprofisasi akan
seorang pemain Saluang dan seorang mempengaruhi ketenaran sebuah grup.
Pedendang. May 31, 2021 Terjadinya perubahan dalam pertunjukan
Walaupun cepatnya sang waktu Saluang Pauh, sangatb ditentukan oleh
bergulir, namun kesenian Saliuang Pauah perubahan yang terjadi dalam masyarakat
belum banyak terpengaruh. Perubahan pendukungnya, bahwa perubahan sebuah
tersebut sejalan dengan perubahan yang kesenian itu berupa suatu modifikasi yang
terjadi sebatas tempat pertunjukan untuk terjadi dalam perangkat gagasan-gagasan
kebutuhan pengambilan gambar atau yang disetujui secara sosial oleh
Shoting, sesuai skenario Sutradara atau sekelompok masyarakat tertentu. Oleh
Pimpinan Produksi. Semula Saluang Pauh karena itu letak dari perubahan tersebut
difungsikan oleh masyarakatnya sebagai terdapat pada arah pikiran dari warga
hiburan dikala ada hajatan dari masyarakat yang bersangkutan (Tjetjep
masyarakat. Kemudian sang pengguna Rohendi Rohidi, 2000:213).
membuatkan pentas kecil tempat Selanjutnya Arnold Houser
pertunjukan Saluang Pauh dan penonton mengatakan, bahwa Perubahan tersebut
hanya berserakan di tempat yang mereka dapat terjadi karena diakibatkan adanya
rasa nyaman. Dalam perubahan yang perubahan situasi dan kondisi, pemikiran
sekarang sang Pimpinan produksi baru (ide), perasaan dan kehidupan,
merubah tempat pertunjukan sesuai dimana kesenian itu hidup dan
dengan kava yang akan dibawakan. berkembang (Arnold, 1974: 72).
Misalnya di pinggir sungai, di tengah Perubahan itu dapat juga diakibatkan oleh
sawah atau diatas gunung dan lain pertumbuhan masyarakat dengan segala
sebagainya. Pertunjukan Saluang Pauh prasarana dan kebutuhan seniman (Edy
disajikan pada malam hari mulai pukul Sedyawati, 1981 :5).
21.00 sampai menjelang subuh. Kelurahaan Pauah, keberadaan
Pertunjukannya dilakukan oleh dua orang Saluang Pauh sekarang ini sudah lama dan
atau lebih yang masing masing berfungsi sudah berganti ganti generasi, seiring
sebagai peniup saluang dan pendendang. dengan kedatangan masyarakat ke
Suryadi mengatakan, dendang Pauah Kampung Pauah itu sendiri. Menurut
biasanya dipertunjukan di tempat tempat senimannya kemajuan teknologi belum
keramaian yang bernuansa tradisional, dapat dimanfaatkan untuk kemajuan
misalnya di Lapau (lepau; warung) utuk pertunjukan Saluang Pauh. Mereka
mencari dana pembangunan Desa berharap dengan turunnya pihak ISI
misalnya atau sekedar untuk begadang Padangpanjang meneliti Saluang Pauah ini
saja: di pesta perkawinan (hal yang lebih dapat pula mendorong generasi muda
sering). Acara alaek nagari(semacam pesta untuk belajar. Kemudian mereka juga
153
Desmawardi, Sriyanto, Azura Yenli Nazrita & Messy Andriana, Siginyang Saluang Pauh Dalam
Menembus Perkampungan Seni di Kota Padang

berharap ada pengembangan pertunjukan Berbicara tentang masyarakat


Saluang_Pauh ini kearah yang lebih baik, berarti tidak terlepas dari wilayah tempat
sehingga generasi muda terpancing untuk tumbuh dan berkembangnya masyarakat
belajar. Perubahan yang terjadi sekarang pendukung seni Pertunjukan Saluang
ini, diterima oleh masyarakat Pauah yang merupakan salah satu
pendukungnya, bahkan dianggap sebagai kelurahan di Kecamatan Pauah, yang
suatu perkembangan yang positif, karena memiliki kesenian Saluang Pauh.
tidak bertentangan dengan pola dan Kelurahan Pauah terletak sebelah Timur
perilaku masyarakat serta ajaran adat Kota Padang yang merupakan ibu ota
istiadat yang berlaku, mereka sudah dapat Provinsi Sumatera Barat.
mendengar dan melihat pertunjukan dari Kehidupan sosial masyarakat
rumah masing-masing. Dalam buku Kelurahan Pauh tidak jauh beda degan
sejarah Minangkabau disebutkan, bahwa kehidupan masyarakat Minangkabau
berbagai kebudayaan asing yang datang umumnya yakni selalu mencerminkan
silih berganti memberikan warna dan sifat kebersamaan, mereka selalu hidup
corak yang berbeda dan saling mempunyai saling menolong, saling membantu dalam
pengaruh yang kuat terhadap hal apa saja, guna untuk dapat
masyarakatnya maupun keseniannya (A. menyelesaikan suatu pekerjaan. Adat
A. Navis, 1994: 263) istiadat seperti ini telah menjadi turun-
Terjadinya perubahan pada Saluang temurun dari nenek moyang masyarakat
Pauh merupakan suatu proses yang tidak Minangkabau dari dahulu sampai
terelakkan akibat perkembangan umat sekarang, yang selalu dijadikan sebagai
manusia karena adanya komunikasi yang dasar dalam mengatur segala tatacara
semakin terbuka. Sebagaimana falsafah dalam kehidupan masyarakat yang hidup
Minangkabau mengatakan, “Sakali aia dalam tradisi adat yang berlaku pada
gadang sakali tapian barubah” (sekali air suatu daerah. Sebuah ungkapan yang
besar sekali tepian berobah. Kebudayaan cukup terkenal yakni; setiap pribadi harus
yang tumbuh dalam peradaban manusia mampu merasakan ke dalam dirinya apa
akibat kemajuan manusia yang yang sedang dirasakan oleh orang lain, hal
merupakan nilai dasar yang penerapannya ini seoalah olah jadi pameo bagi
harus disesuaikan dengan pandangan masyarakat Pauh yang seolah olah
hidup suatu bangsa atau masyarakat, cerminan hidup bermasyarakat.
dalam hal ini adalah masyarakat Pertunjukan kesenian merupakan salah
Minangkabau. satu medium ungkap dari pikiran serta
Pendapat di atas menjelaskan bahwa, perasaan manusia yang dapat
terjadinya perubahan pada suatu dipergunakan untuk berbagai
kebudayaan pertanda kebudayaan itu kepentingan. Karena kesenian merupakan
dinamis. Saluang Pauh adalah salah satu produk budaya masyarakat yang tidak
kesenian Tradisional Minangkabau yang pernah lepas dari masyarakatnya dengan
dapat menyentuh rasa dan pikiran pada segala aktifitas mencakup mencipta,
aktifitas sosial maupun personal, oleh memberi peluang untuk bergerak,
karena itu setiap kegiatan adaik (adat) memelihara, menularkan dan
selalu diwarnai oleh kegiatan seni. Seni mengembangkan kemudian untuk
pertunjukan rakyat Minangkabau, menciptakan kebudayaan baru (Umar
merupakan suatu aktivitas dalam Kayam, 1981: 39).
lingkungan masyarakat Nagari dari Berdasarkan pendapat di atas,
berbagai bentuk dan berintregrasi ke ternyata kesenian Saluang Pauh
dalam sistem sosial masyarakatnya. merpakan cerminan kehidupan masyaraka
C. Kehidupan Masyarakat Kelurahan yang semula hidup bertani, bercocok
Pauh tanam di sawah dan menanam berbagai
154
Gondang: Jurnal Seni dan Budaya, 6 (1) (2022): 148-161

jenis pohon yang dapat menghasilkan Urang Bukiktinggi, dan Kaba Urang
buah untuk menunjang perekonomian Lubuak Sekapiang, serta Kaba Urang
masyarakat Pauah. Kelelahan pulang Mangilang Payokumbuah dan banyak lagi
bekerja di sawah dan ladang, diungkapkan kaba yang dapat disampaikan dalam
dalam dendang pauh dengan melodi ratok. pertunjukan Saluang Pauh.
Ratok adalah salah satu jenis dendang Sebagaimana telah disinggung di atas
dengan melodi mello (free ritem). tadi bahwa Saluang Pauh akan tampil
Fadila Deliankar memgatakan, bahwa apabila sudah ada tukang dendang dan
Kaba yang dilantunkan oleh pendendang tukang Saluang. Tukang dendang bisa satu
pada beberapa bagian dendang dapat sampai 3 orang, biasanyapendendang
menimbulkan respons dari penonton yang lebih dari satu itu penempilkan
berupa “Kuaian” yaitu sorakan spontan dendang yang ritmis. Apabila Saluang
dari penonton. Apabila ada suatu hal ganjil Pauh tampil membawakan kaba, biasanya
dalam dendang yang dianggap lucu, pendendangnya hanya satu orang. Hal ini
sehingga melalui interaksi tersebut timbul dilakukan agar konsentrasi pendendang
komunikasi antara penonton dengan lebih vokus kepada cerita yang akan
penampil dalam pertunjukan Saluang disampaikan. Dibalik peristiwa itu
Pauh. Interaksi-interaksi yang terjadi ternyata ada tersimpan faktor ekonomi,
dalam pertunjukan Saluang Pauh semakin karena orang yang mengundang bukan
meriah sehingga akan tercipta suatu bersifat pribasi. Masyarakat mengundang
bentuk pertunjukan yang mencerminkan berdasarkan grup, jadi kalau pendendang
sikap kerja sama dan sosial di masyarakat. lebih dari satu orang secara otomatis
Bagurau sendiri merupakan suatu wujud honor akan dibagi, sehingga membawa
interaksi sosial yang terbentuk melalui kekurangan kepada pendendang utama
komunikasi antara penonton (masyarakat) atau kepada peniup saluang.
dengan penampil dalam suatu Kesenian adalah salah satu unsur
pertunjukan Saluang Pauh.(May 2021) yang menyangga kebudayaan. Ia akan
D. Pertunjukan Saluang Pauh berkembang dan berubah sesuai dengan
Pertunjukan Saluang Pauh ini adalah kondisi dari kebudayaan itu sendiri (Umar
pertunjukan dendang yang didiringi oleh Kayam, 1981:15). Kesenian merupakan
alat musik yang terbuat dari bambu atau ekspresi budaya manusia, timbul karena
bisa disebut sebagai Saluang Pauh sebagai adanya proses sosial budaya yang terjadi
mana yang disebut di atas tadi. Musik di tengah masyarakat. Kesenian didukung
Saluang Pauh sebagai musik pengiring oleh sekelompok masyarakat tertentu
dendang. Dendang adalah salah satu yang dapat menunjukkan ciri-ciri serta
bentuk seni vocal yang bersifat gembira, sejarah budaya dari suatu daerah (Sal
kemudian disaat membawakan cerita Murgiyanto 2004.:10).
sedih biasanya terbentuk dalam kaba Dulu pendendang di Minangkabau
berisikan katan-kata nasehat sehingga tidak terlalu berharap uang sebagai upah
seni ini layak untuk di disaat tampil, tapi mereka lebih
pertunjukan. Namun dari penjelasan Kaba mengutamakan menyambung tali
adalah cerita prosa berirama berbentuk silaturrahim. Pekerjaan pendendang
narasi (kisah) dan tergolong pantun yang adalah sebagai pekerjaan sampingan,
panjang. Kaba (cerita) yang dibawakan sebagai mana falsafah mengatakan,
pada umumnya merupakan cerita “duduak bapamenan-tagak baparintang”
kontekstual yang menyangkut fenomena- sedangkan penghasilan utama mereka
fenomena yang terjadi di adalah Bertani atau buruh. Itulah
Masyarakat. Adapun beberapa judul Kaba sebabnya para seniman minang terdahulu
yang dibawakan seperti: Kaba Urang tidak ada atau jarang yang jadi miliader
Bonjo, Kaba Urang Lubuk Sikaping, Kaba atau orang kaya. Lain hal dizman yang
Urang Batawi, Kaba Urang Batipuah, Kaba modern sekarang ini, setiap apa yang
155
Desmawardi, Sriyanto, Azura Yenli Nazrita & Messy Andriana, Siginyang Saluang Pauh Dalam
Menembus Perkampungan Seni di Kota Padang

digerakn selalu pakai uang. Berhubung Bujang Lolit Seniman Saluang Pauh
kebiasaan yangbtwrjadi zaman dulu itu yang sekarang masih eksis mengatakan
sampai sekarang sulit untuk membina seni bahwa semula saluang ini hanya sebagai
budaya di Minangkabau, karena hiburan Pelepas Lelah, baik oleh
masyarakat sulit untuk membayar lebih senimannya maupun pendengar, karena
tinggi. Inilah salah satu faktor yang Saluang Pauh di pondok-pondok ronda,
membunuh karier seniman dan makin atau di tempat perkumpulan pemuda.
menjauh dari kehidupan seniman itu Kemudian berkembang dimana ada pesta
sendiri. perkawinan. Jadi secaa bercanda dia
Fadila Deliankar, sebagai suatu ngomong,kalau bisa tiaap minggu ada
produk budaya yang syarat akan nilai-nilai pesta perkawinan, agar mereka
kearifan lokal, kesenian Saluang Pauh dapatimbalan.
tidak banyak diketahui oleh masyarakat Bila kita berpegang pada pendapat
Minang-kabau. Masuknya pengaruh seni bapak Bujang Lolit ini, berarti Saluang
modern tentunya membuat perubahan Pauh kehidupannya sangat terseot seot.
persepsi dari masyarakat mengenai Pendapat tersebut didukung pula bapak
konsep seni pertunjukan. Penawaran bernama Tampan (seorang wartawan)
penawaran yang lebih menarik dari yang sering mempublikasikan Saluang
kemasan pertunjukan modern membuat Pauah dan kesenian lainnya di Padang.
masyarakat menganggap konsep sajian Beliau adalah pemerhati Keseian Saluang
seni Saluang Pauh lebih monoton. Jika Pauh. Sudah banyak usaha dilakukannya
dibandingkan dengan beberapa kemasan agar Saluang Pauh menjadi tuan rumah di
seni tradisional Minangkabau seperti negeri sendiri artinya beliau berharap
Talempong dan Saluang Darek yang telah pihak pemerintah dapat memperhatikan
mengalami perubahan bentuk dengan tentang Saluang Pauah sebagai kesenian
menambahkan unsur-unsur modern yang memiliki nilai tinggi. Hal ini
(instrumen kolaborasi dan perubahan dikatakannya karena selama ini
tonalitas) ternyata pertunjukan Saluang pemerintah sangat tidak peduli dengan
Pauh dari waktu ke waktu tidak nasib Saluang Pauh.
mengalami perubahan. Hal ini disebabkan Kemajuan teknologi sedikit
karena di dalam struktur pertunjukkan membantu memperkenalkan Saluang
Saluang Pauh memiliki unsur-unsur yang Pauh ke masyarakat luat. Tanpan sebagai
kompleks seperti ciri khas Irama Saluang pemerhati kesenian Salaung Pauh telah
Pauh (Pado-pado, Pakok 5 dan Pakok 6) memasukan ke Youtube dalam berbagai
dan penggunakan irama dendang yang kesempatan sehingga semula orang di luar
khas (Jain, Lereang, Baliang-baliang dan tempat tumbuh dan hidupnya kesenian
Lambok Malam). Struktur nada yang rumit Saluang Pauhn tidak mengenal apa itu
menjadikan Saluang Pauh sangat sulit Saluang Pauh, sekarang sudah dikenal
untuk digabungkan dengan instrumen orang. Namun orang mengenal hanya
modern (31 May 2021). sebatas tahu sperti apa pertunjukan
Saluang Pauh. Sampai saaat ini Saluang
Pauh Paling jauh petunjukannya ke daerah
pesisir Selatan, itu pun tidak sering. Pak
Tanpan seolah olah curhat kepada kami
sebagai peneliti yang kebetulan tim
peneliti di damping oleh 2 orang dari
Bapeda Kota Padang, yaitu ibu Widiyawati
Gambar 3. Mendengarkan penuturan Bujang Lolit
kepada tim peneliti dan tim dari Pemda
dan ibu Vivi Melalui bapak Tampan mohon
Kota Padang lah jangan di anak tirikan kesenian
Foto: Azzura, tanggal 3 November 2021 Saluang Pauh ini. Selama ini kehidupan
156
Gondang: Jurnal Seni dan Budaya, 6 (1) (2022): 148-161

seniman Saluang Pauh tak per atau


terkucilkan dalam pandangan pemerintah.
Sehingga saat tidak ada lagi generasi yang
mau belajar Saluang Pauh, karena generasi
muda tak dapat melihat sejauh penting
dan bergunanya Saluang Pauh di tengah
masyarakat.

Gambar 4. Widiyati, BPKD Kota Padang dan bu Vivi


staf BPKD
Foto: Azzura, tanggal 10 November 2021

Mendengar pembicaraan dari


masyarakat atau beberapa tokoh
masyarakat yang hadir disaat kami
berkunjung mengumpulkan data di
lapangan, semakin tertarik dan merasa
penting untuk di teliti kesenian ini.

E.Struktur Penyajian
Apapun bentuk seni Pertunjukan
pasti ada struktur penyajiannya, sehingga
petunjukan itu akan enak di lihat dan
didengar. Begitu juga dengan saluamg
pauh. Menurut pengakuan bapak Bujang
Rolit bahwa penampilan saluang Pauh
mempunyai struktur antara lain;
1. Peniupan Saluang diawali dengan
istilah Pado Pado
2. Pakok Anam
3. Pakok Limo
4. Lereang
5. Lambok Malam.

157
Desmawardi, Sriyanto, Azura Yenli Nazrita & Messy Andriana, Siginyang Saluang Pauh Dalam
Menembus Perkampungan Seni di Kota Padang

Notasi 1. Pado-pado Pakok Anam


Foto: Azura, 15 November 2021

Khusus untuk irama lambok malam


tidak diiringi oleh Saluang, atau hanya
vocal saja. Perpindahan dari satu irama ke
irama lain dikatakan oleh pendendang
melalui kata kata yang dilgukan seperti,
Kok ndak jaleh jo Pakok nam, kini jo
lereang dimainkan. Setelah itu secara
otomatis tukang Saluang langsung
melodinya pindah ke pakok limo. Betulah
struktur dan teknis memainkan lagu
dalam pertunjukan Saluang Pauh.

158
Gondang: Jurnal Seni dan Budaya, 6 (1) (2022): 148-161

Notasi 3. Lambok Malam


Foto: Azura, 15 November 2021

Berhubung irama yang dimainkan


dalam pertunjukan sudah ada struktur
yang jelas, maka seorang peniup saluang
pauh tidak terikat dengan seorang
pendendang telah biasa bermain
dengaannya, akan tetapi seorang tukang
Saluang Pauh, bisa saja mengiringi
dendang pauh yang dibawakan oleh siapa
saja, yang sudah pernah tampil dengan
peniup saluang pauh sebelumnya.
Sampai saat ini pendendang Saluang
Pauh adalah laki, artinya belm ada dari
Notasi 2. Lereang kalngan perempuan yang badendang. Lain
Foto: Azura, 15 November 2021 halnya dengan Saluang Darek,
pendendangnya malahan lebih banyak
dari golongan kaum hawa atau Wanita. Hal
ini membawa daya tarik sendiri, apalagi di
zaman serba modern ini, di samping itu
pertunjukan Saluang Darek biasanya
disebut dengan Bagurau. Bagurau adalah
satu bentuk atau cara mencari dana untuk
pembangunan nagari yang akan
digunakan oleh pemuda atau masyarakt
umum unuk pembangunan tempat tempat
ibadah. Penonton akan memberikan
saweran disaat lagu dan pantun yang
dibawakan pendendang menyentuh
hatinya. Bisa juga sumbangan dilaukan
dengan reques lagu yang diminta,
kemudian apabila pantunnya mengena

159
Desmawardi, Sriyanto, Azura Yenli Nazrita & Messy Andriana, Siginyang Saluang Pauh Dalam
Menembus Perkampungan Seni di Kota Padang

salah seorang penonton atau beberapa merupakan hasil kreativitas individu,


orang penonton, maka penonton tersebut tetapi ia tercipta secara bersama-sama
akan mematikan pertunjukan saluang. dengan sifat kreatifitas masyarakat
Saluang akan tampil Kembali apabila ada pendukungnya (1981: 60).
seseorang yang menghidupkan dengan Pertunjukan kesenian merupakan
memberikan uang melebihi orang yang salah satu medium ungkap dari pikiran
mematikan tadi. serta perasaan manusia yang dapat
Kemudian para pendendang juga dipergunakan untuk berbagai
biasa diajak berjoget di depan pemain kepentingan. Karena kesenian merupakan
saluang pada tempat yang sebelumnya produk budaya masyarakat yang tidak
sudah disediakan panitia. Biasanya diasaat pernah lepas dari masyarakatnya dengan
diajak berjoget itu pendendang pun diberi segala aktifitas mencakup mencipta,
uang sawer, yang menjadi milik memberi peluang untuk bergerak,
pendendang yang diajak menari. memelihara, menularkan dan
. mengembangkan kemudian untuk
menciptakan kebudayaan baru (Umar
Kayam 1981: 39).
Berdasarkan pendapat di atas
jelaslah bahwa sebuah kebudayaan akan
atau hidup tergantung kepada kebutuhan
masyarakat di lingkungan kebudayaan itu
sendiri. Kalau masyakat tidak lagi
membutuhkan maka kebudayaan itu akan
Foto 6. Peneliti sedang wawancara dengan mati, namun semakin banyak masyarakat
Bujang Lolit pemain Saluang Pauh di kediamannya
Durian Taruang membutuhkan kebudayaan maka
Foto: Sriyanto, tanggal 10 November 2021 kebudayaan itu akan berkembang sesuai
perjalanan waktu. Begitu juga dengan
Saluang Pauh seandainya masyarakat
Pauh tidak lagi membutuhkan Saluang
Pauh, maka dia hilang dari permukaan
bumi Pauh.
Jika ditinjau pengetahuannya dari
seniman Saluang Pauah ini beliau ini
sudah mempelajari Saluang Pauah
semenjak dari kecil belum masuk sekolah
SD. Beliau ini sangat menyukai kesenian
Saluang Pauh ini, tetapi anak-anak beliau
Foto 7. Tiga sekawan yang selalu eksis dalam sekarang ini tidak ada yang mengikuti
melestarikan Saluang Pauh sesuai profesinya. bekat orang tuanya. Hal ini adalah
Foto: Sriyanto, tanggal 10 November 2021
dipengaruhi oleh situasi dan kondisi
sekarang. Dimana para remaja dan anak-
SIMPULAN
anak muda lebih mencintai kesenian yang
Kesenian Saluang Pauh ini tidak modern. Selain itu teknologi pun sangat
dapat diketahui dengan pasti kapan mempengaruri kehidupan masyarakat
lahirnya dan siapa penciptanya. Umar pada saat sekarang seperti hp dan
Kayam mengatakan; bahwa kesenian internet. Semua itu merupakan salah satu
tradisional (rakyat) pada umumnya tidak perkembangan dalam kehidupan
dapat diketahui dengan pasti kapan masyarakat termasuk kesenian
diciptakan dan siapa penciptanya. Hal ini tradisional.
disebabkan kesenian tradisional bukan
160
Gondang: Jurnal Seni dan Budaya, 6 (1) (2022): 148-161

UCAPAN TERIMAKASIH
Edward. (2002). Djamaris, Pengantar Sastra Rakyat
Alhamdulillah, rasa syukur dan Minangkabau, Jakarta, Yayasan Obor
terimakasih yang tak terhingga kepada Indonesia.
seluruh pihak yang telah membantu
peneliti selama melakukan penelitian ini, Edi Sedyawati. (1981). Pertumbuhan seni
baik dari Pemerintah Daerah Kota Padang, Pertunjukan, (Jakarta. Sinar harapan,
para seniman Saluang Pauah dan Fadila Deliankar. (2021). “Saluang Pauah Di
masyarakat di Kota Padang, dan para Minangkabau”, Mahasiswa Fakultas Ilmu
civitas Akademika ISI Padangpanjang yang Budaya, Sastra Daerah Minangkabau,
tidak dapat disebutkan namanya satu Universitas Andalas. Editor: Edwarman.
persatu. Semoga Allah SWT melipat
Merriam Alan.P. (1964). The Anthropology of Music.
gandakan pahala dari kebaikan Evanston: Northwesttern Univercity Press.
bapak/ibu/sdr semuanya, Aamiin.
Purnomo, T. W., & Aulia, S. M. (2020). Kajian
Organologi Alat Musik Saluang Pauh Buatan
DAFTAR PUSTAKA
Zulmasdi di Kota Padang. Gondang: Jurnal Seni
Arnol Hauser. (1974). The Sociology of Art, (Chicago dan Budaya, 4(1), 28-37.
London. The University of Chicago Press.
Tjetjep Rohendi Rohidi. (2000). Kesenian dalam
Abdul Syani. (1995). Sosiologi dan Perubahan Pendekatan Kebudayaan, Bandung. STSI
Masyarakat, Lampung. Pustaka jaya. Bandung Press.

Bandem. (2000). Seni Tradisi di Tengah Arus Sapardai Djoko Damono. (2005). Pegangan Penelitian
perubahan”. dalam Mahdi Bahar, ed, Seni Sastra Bandingan, Jakarta: Pusat Bahasa.
Tradisi Menantang perubahan. Bunga Rampai
. STSI Padangpanjang.

161

Anda mungkin juga menyukai