Anda di halaman 1dari 13

110

KOREOGRAFI MARAJUIK ASA: INTERPRETASI ATAS TARI PIRING


DEBUS ANDALEH, TANAH DATAR

Yeni Eliza, Rasmida dan Susas Rita Loravianti

ABSTRACT

Women have an important role in rumah gadang. Meanwhile, men generally live
in surau to learn Qur’an and study traditional arts. The tradition shifts because of the
influence of current development that results on traditional arts are no longer inherited
to the young generation. In this writing, it is described the method of work creation
started from the stages of contemplation, observation, data collection, interview,
elaboration, synthesis, realization, until completion in the form of artwork performance.
Therefore, the objective of this work creation is achieved namely traditional art
particularly Piring Debus dance becomes popular and people feel that traditional art
belongs to them.

Keywords: Revitalization, Art, Tradition

A. PENDAHULUAN masyarakat Kabu-paten Tanah Datar


Ide dasar yang menjadi inspirasi sendiri. Yang menjadi perhatian adalah
penulis untuk menggarap sebuah karya tari Piring Debus. Beberapa tahun
penciptaan seni tari yaitu tentang terakhir tari piring ini tidak pernah lagi
peristiwa budaya yang terjadi di Jorong ditampilkan dalam acara kesenian anak
Andaleh. Masyarakat Jorong Andaleh Nagari, maupun acara lainnya, karena
dahulunya kaya dengan kesenian tra- tarian tersebut tidak diwariskan dan
disional seperti cimuntu (si muntu orang tidak diajarkan lagi kepada generasi
yang dibalut dengan menggunakan ijuk muda, sehingga kese-nian tersebut di
sebagai bajunya dan topeng untuk ambang kepunahan.
menutupi wajah), pencak silat, tari Dahulunya semua kesenian ter-
Piring Debus, tari Piring Satampang sebut dipelajari dan didapatkan di surau
Baniah, Randai, Lukah Gilo, Debus, dan oleh kaum laki-laki secara bersama-
kesenian lainnya. sama yang diajari oleh guru mengaji.
Kesenian tradisional tersebut se- Selain itu, surau bagi masyarakat Jorong
ring ditampilkan dalam acara Sepekan Andaleh dahulunya merupakan sentral
Kesenian Anak Nagari yang diadakan pendidi-kan. Hal ini dapat dibuktikan,
pada setiap tanggal 1- 8 Syawal (setiap bahwa pendidikan di surau telah
hari raya Idul Fitri). Setiap harinya melahirkan banyak alim ulama dan
selalu ramai ditonton oleh masyarakat cadiak pandai (cerdik cendikia)
Jorong Andaleh. Tidak tertutup (wawancara dengan Datuak Putiah, 30
kemungkinan ditonton oleh masyarakat September 2015). Menurut bundo
Nagari tetang-ga dan pada umumnya kanduang yang bernama Radius

Vol. 4, No. 2, Oktober 2017


111

mengatakan, bahwa pendidikan surau akan berbeda. Terkait dengan itu, dalam
mengandung nilai-nilai islamik, nilai menggarap karya tari “Marajuik Asa,”
moral, dan nilai kebersamaan yang ditinjau beberapa karya yang telah
berazaskan kepada adat basandi syarak, digarap sebelumnya yang memiliki
syarak basandi kitabbullah (Adat ber- kaitan dengan tema, ide dan sumber
sendikan syarak/agama, syarak bersen- penciptaannya sebagai kajian sumber.
dikan Al-Quran). Beberapa karya yang dijadikan sebagai
Seiring bertambahnya tahun, dan kajian sumber antara lain sebagai
perkembangan zaman telah membuat berikut.
peranan surau tidak lagi seperti da- “Garak Nagari Parempuan,” karya
hulunya. Realitasnya tidak ada lagi anak- Susas Rita Loravianti yang mengangkat
anak yang mengaji dan tidur di surau fenomena sistem matrilineal dan
pada malam hari, dan tentunya matriakat. Perempuan memiliki posisi
berdampak kepada kesenian tradisional strategis dalam kekuasaan. Di Minang-
juga tidak dipelajari di surau. Selain itu, kabau, perempuan secara ideal harus
dewasa ini pengaruh teknologi juga berperan dan berfungsi sebagai: puncak
berdampak kepada keberadaan kese- dan basis dari sistem kekeluargaan yang
nian tradisional khususnya di Jorong disebut matriliniel; pemimpin masya-
Andaleh. Berbagai kesenian tradisional rakatnya; pemeran utama dalam kehi-
khususnya tari tidak lagi digemari oleh dupan sosial budaya; figur yang mulia
generasi muda sehingga, kesenian dan dimuliakan. Bahkan, ada yang
tradisional punah begitu saja. menjadi tokoh pejuang, pendidik, jur-
Untuk menghadirkan karya seni, nalis, politis, bisnis, dan berbagai bidang
maka tari ini digarap dengan menggu- serta aktivitas lainnya.
nakan tema kehidupan dan perjuangan. Karya tari ini lebih difokuskan
Untuk itu, dipilih tipe dramatik, yang pada sosok ideal perempuan Minang-
diperkuat dengan elemen-elemen kom- kabau yang dapat dilihat dalam berbagai
posisi tari lainnya. Sebagai dasar pijakan mitologi; perempuan Minangkabau di-
dalam karya ini digunakan gerak-gerak gambarkan sebagai panutan, pimpinan
tari Sado yang dikembangkan sesuai yang besar dan sebagainya. Dalam
dengan alur, ide, dan konsep karya. Tari berbagai kaba (cerita) dan legenda,
Sado dijadikan sebagai pijakan dalam perempuan Minangkabau ditampilkan
karya ini, sedangkan tari piring debus sebagai sosok yang bijaksana, perkasa di
adalah tari yang direvitalisasikan dalam bidang apapun. Karya ini merupakan
garapan karya. salah satu langkah untuk melihat posisi
perempuan Minangkabau di masa
A. KAJIAN SUMBER PENCIPTAAN sekarang. Perempuan masa lalu dilihat
Karya tari ini merupakan karya dari kaba-kaba Minangkabau yang
tari baru yang belum pernah digarap bercerita tentang perempuan dengan
sebelumnya. Kalaupun ada yang meng- segala posisinya di tengah masyarakat.
angkat dari permasalahan yang sama Sementara perempuan masa kini adalah
tentulah secara ide, bentuk pelahiran refleksi dari pencipta yang hidup pada
sesuai dengan konsep masing-masing zaman sekarang sehingga koreografer

Vol. 4, No. 2, Oktober 2017


112

menjadikan kaba sebagai pelintasan Dalam garapan ini diha-dirkan sosok


dalam imajinasi tentang perempuan guru tuo surau sebagai seorang panutan,
Minangkabau. orang yang selalu diikuti, leader bagi
Berbeda dengan garapan karya anak-anak muridnya. Dalam karya ini
tari ini, yang hanya menggambarkan Rio Eka Putra menganologikan dengan
kegelisahan dan kecemasan tehadap memakai teknik tanya jawab dan irama
punahnya kesenian tradisional (tari mengaji. Peng-karya juga menafsirkan
piring debus), dan menginterpretasikan bagaimana pembelajaran hidup anak
bagaimana kaum perempuan hidup di laki-laki di Minangkabau. Anak laki-laki
rumah gadang dengan berbagai aktivitas yang belajar di surau memiliki mental
yang dilakukan, dan keberadaan kese- yang kuat, berani, dan mandiri, diana-
nian tradisional pada saat sekarang ini. logikan dengan aksentuasi kuat, ritme
Laporan karya penciptaan tari cepat, dan permainan individual. Dalam
yang berjudul “Jalan Pulang” (2011), karya ini media ungkapnya adalah
koreografer Wardi Metro. Laporan karya bunyi, se-dangkan dalam karya
tari ini menceritakan tentang fungsi “Marajuik Asa“ media ungkapnya adalah
surau di Minangkabau. Surau pada gerak walau-pun secara ide ada
umumnya sebagai tempat beribadah kesamaan da-lam pelahiran mempunyai
(salat), tetapi bagi masyarakat Minang- persepsi yang berbeda.
kabau, surau waktu dulunya telah
menjadi tempat tinggal bagi anak laki- B. RANCANGAN KONSEP GARAPAN
laki yag mulai beranjak dewasa. Untuk mengekspresikan isi ke
Koreografer terinspirasi dari pola pen- dalam wujud karya tari, maka
didikan surau masa lalu dan sekarang. dijabarkan konsep dasar penggarapan
Wardi Metro melahirkan karya sebagai beri-kut:
tersebut melalui gerakan-gerakan, serta 1. Rangsangan Tari
aktivitas-aktivitas di surau dahulunya Garapan karya ini terinspirasi
yang divisualisasikan dengan ekspresi dan terangsang dari fenomena yang
gerakan yang terjadi di surau pada masa terjadi di masyarakat Jorong Andaleh,
lalu. Berbeda dengan karya tari bahwa masyarakat tersebut tidak lagi
“Marajuik Asa“, penggarapannya ber- mewa-riskan kesenian tradisional (tari
dasarkan interpretasi aktivitas anak- Piring Debus) yang sudah ada kepada
anak belajar mengaji dan kesenian generasi ke generasi. Salah satu
tradisional di surau. Secara ide dan penyebabnya adalah pengaruh teknologi
tujuan sangat jauh berbeda tentunya dalam masyarakat, sehingga kesenian
secara bentuk dan aplikasi ide karya tradi-sional hilang dan punah begitu
tidak mungkin akan sama. saja.
Karya Rio Eka Putra dalam
komposisi musik Nusantara yang ber- 2. Judul Tari
judul “Ronoh Lamo Kurena Kini“ (2014), Karya tari ini diberi judul
yang mengangkat sistem pembelajaran Marajuik Asa yang artinya menurut
di surau sangat berbeda kemapanan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)
seorang “anak mudo” di Minangkabau. adalah rajutan langkah demi langkah

Vol. 4, No. 2, Oktober 2017


113

atau merajut kembali, sedangkan asa Untuk mengekspresikan isi ke


dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia dalam karya tari dilahirkan melalui
artinya harapan atau semangat. Jadi, berbagai media dan unsur pendukung
berdasarkan pengertian di atas, judul karya.
ini cocok untuk garapan karya tari, a) Gerak
karena pengkarya akan berusaha untuk Gerak adalah bahan baku utama
merajut kembali sebuah kesenian dari tari. Untuk itu, sebelum membuat
tradisional tari piring Debus dengan sebuah karya tari, pengkarya memilih
penuh harapan kesenian tersebut hidup pijakan gerak tari yang sudah ada atau
dan dicintai oleh generasi muda ke menggunakan gerak-gerak pilihan dari
depannya. tradisi atau modern sesuai dengan
konsep dan selera pengkarya. Gerak di
3. Tema Tari dalam tari bukanlah gerak yang realistis,
Tema dalam tari dapat digali dari melainkan gerak yang telah diberi
fenomena sehari-hari, kondisi, situasi, bentuk ekspresif dan estetis, karena
atau apapun yang telah dipastikan gerak dalam tari berfungsi sebagai
sebagai sesuatu yang mendorong media untuk mengkomunikasikan
perasaan untuk diungkap dan dituang- maksud-maksud tertentu.
kan untuk menjadi sebuah garapan
karya tari. Setelah itu, dicari masalah b) Konsep Penari
utamanya atau pokok yang disebut Untuk mewujudkan sebuah karya
premise adalah rumusan yang tari tentunya tidak terlepas dari penari
mengetengahkan masalah utama yang sebagai pendukung karya. Lois Ellfeldt
hendak diungkapkan (Robby Hidajat, menyatakan, kualitas bentuk dan teknik
2006:38). Pengkarya terinspirasi dari penari adalah sarana untuk
fenomena sosial seni budaya tentang mewujudkan sarana komunikatif yaitu
kepunahan kesenian tradisional yang mem-proyeksikan isi tari: sebuah tarian
terjadi di Jorong Andaleh dalam situasi dengan isi yang cemerlang tidak akan
kegamangan pada masa dewasa ini. Jadi, terwujud dengan baik apabila
tema yang dipakai dalam garapan ini bentuknya tidak jelas kemampuan
adalah tema kehidupan dan perjuangan. teknik penarinya tidak mendukung (Lois
Ellfeldt, 1971). Karya tari ini didukung
4. Tipe Tari oleh 60 orang penari yang terdiri dari:
Dilihat dari latar belakang dalam lima orang penari laki-laki sebagai
garapan karya ini maka tipe yang masyarakat; lima orang penari
dipakai adalah tipe dramatik, yang perempuan yang berada di rumah
mengandung konflik dalam diri gadang; satu orang penari laki-laki yang
pengkarya sendiri tentang kerisauan berperan sebagai datuk; satu orang
dan kecemasan pengkarya terhadap penari perempuan sebagai bundo
kesenian tradisional Tari Piring Debus kanduang; lima orang penari anak laki-
yang ada di Jorong Andaleh berada di laki yang menggambarkan mereka
ambang kepunahan. belajar mengaji dan kesenian tradisional
di surau; enam orang penari tradisi yang

Vol. 4, No. 2, Oktober 2017


114

terdiri dari tiga orang penari perempuan La Meri menyatakan, musik


dan tiga orang penari laki-laki; sepuluh adalah ‘partner’ tari (La Meri, 1986:
orang penari anak-anak Sekolah Dasar 105). Musik sangat mendukung sekali
yang terdiri dari lima laki-laki dan lima dalam sebuah karya tari untuk
perempuan; sepuluh penari perempuan menjelaskan alur suasana yang
anak-anak SMP, dan sepuluh anak-anak dihadirkan. Musik adalah pengetahuan
SMA yang menarikan tari Piring Debus dan seni tentang kombinasi ritmik dari
secara masal. nada-nada, baik vokal maupun
instrumental, yang meliputi melodi
harmoni sebagai eks-presi dari segala
c) Properti dan Set
sesuatu yang ingin diungkapkan
Setting dan properti adalah
terutama aspek emosional (Soedarsono,
semua peralatan yang dipergunakan
1992:13).
untuk kebutuhan pendukung karya di
Musik karya tari ini dikola-
atas panggung. Setting yang digunakan
borasikan dengan alat musik yang
dalam garapan ini disesuaikan dengan
biasanya digunakan dalam mengiringi
tema dan lokasi pertunjukan di Jorong
tari Piring Debus, seperti talempong
Andaleh. Beberapa tempat dan
pacik, pupuik batang padi, gandang, dan
bangunan dimanfaatkan, seperti rumah
vokal. Musik pendukung di luar tradisi
gadang atau Balai Adat, lapangan
itu adalah musik internal, eksternal, dan
masjid, dan ditambah dengan setting
alat musik tradisional, seperti: saluang,
lainnya yang bisa mendukung tempat
bansi, seruling, rebana, gong, gendang,
mengaji dan belajar kesenian tradisonal.
canang, katuak-katuak, vokal dan
Properti yang digunakan adalah
penambahan musik modern yang dapat
kain sarung yang digunakan anak-anak
mendukung alur garapan dan suasana
untuk belajar mengaji, bakul yang biasa
persuasana. Sebagaimana yang dinya-
digunakan dalam kehidupan sehari-hari
takan Soedarsono bahwa konsep musik
dalam mengolah sawah dan ladang
yang digunakan adalah musik sebagai
masyarakat Jorong Andaleh yang
partner tari, artinya musik tari yang
digunakan sebagai properti bagi penari
digunakan untuk mengiringi sebuah
perempuan. Begitu juga alu (antan) dan
tarian yang digarap betul-betul sesuai
lasuang (lesung), kemudian parian
dengan garapan tarinya (Soedarsono,
(tempat air) bambu yang digunakan
1992:26-27).
oleh masyarakat Jorong Andaleh dalam
mengambil air niro (air dari batang
e) Tata cahaya
aren) yang dijadikan sebagai properti
Konsep tata cahaya memang
penari laki-laki. Kemudian, piring yang
perlu diuraikan tersendiri karena tata
dimainkan oleh para seniman tradisi
cahaya penting dalam sebuah garapan
dan generasi muda Jorong Andaleh dan
karya tari, selain untuk menerangi
penari lainnya.
panggung juga menerangi penari agar
tampak jelas dan membantu untuk
d) Musik
membentuk suasana yang ingin dilahir-
kan dalam setiap garapan karya tari.

Vol. 4, No. 2, Oktober 2017


115

Lighting sangat mempunyai peran yang Begitu juga dengan tata busana
sangat penting dalam sebuah per- yang digunakan disesuaikan dengan
tunjukkan tari sebagai memperkuat struktur garapan perbagian suasana
suasana dengan cara memadukan warna karya, penari perempuan pada bagian
pada lampu sehingga mendapatkan pe- pertama dan kedua menggunakan baju
ristiwa per adegan yang ingin disam- basiba (baju kurung kaum perempuan
paikan. Dalam garapan karya tari ini Minangkabau) dan rok batik atau sarung
lighting yang digunakan lampu fokus, batik. Penari laki-laki menggunakan baju
dan lampu khusus yang disesuaikan koko (baju pada bagian pertama), pada
dengan alur suasana dan adegan dalam bagian kedua menggunakan kostum
garapan karya tari. Pengkarya meng- keseharian yang biasa digunakan oleh
gunakan tata cahaya modern dan masyarakat dalam beraktifitas sebagai
tradisional. Yang dikatakan tata cahaya petani. Pada bagian ketiga menggunakan
modern adalah peralatan lighting yang kostum kekinian yang sudah terkon-
menggunakan arus listrik, sedangkan taminasi yang menggambarkan generasi
yang tradisional adalah pencahayaan muda yang berpakaian sesuai dengan
yang menggunakan cahaya api obor perkembangan zaman pada saat ini.
. Anak laki-laki menggunakan baju silat
f) Tata Rias dan Busana yang menggambarkan belajar silat dan
Tata rias dan tata busana dua randai di surau. Pada bagian keempat
serangkai yang tidak dapat dipisahkan seluruh penari menggunakan baju
untuk penyajian suatu garapan tari. tradisional kesenian Jorong Andaleh
Seorang penata perlu memikirkan yang biasa di gunakan dalam tari Piring
dengan cermat dan teliti tata rias dan Debus.
tata busana yang tepat, guna g) Tempat Pertunjukkan
memperjelas dan sesuai dengan tema Karya ini dipertunjukkan di
yang disajikan dan akan dinikmati oleh Jorong Andaleh. Tempat ini lebih cocok
penonton. Untuk itu memilih desain untuk mempertunjukkan karya
pakaian dan warna membutuhkan tersebut, karena didukung oleh
pemikiran dan pertim-bangan yang bangunan rumah gadang Balai Adat,
matang karena kostum berfungsi untuk halaman masjid, dan arena yang biasa
memperjelas pemera-nan pada tema digunakan sebagai “pentas” pertunjukan
karya. Tari Piring Debus. Pertunjukan karya ini
Tata rias merupakan cara atau dimasukkan dalam Acara Sepekan
usaha seseorang untuk mempercantik Kesenian Anak Nagari Jorong Andaleh.
diri khususnya pada bagian muka atau
wajah. Tata rias pada seni pertunjukan C. METODE PENCIPTAAN BERBASIS
diperlukan untuk menggambarkan dan RISET
menentukan watak di atas pentas. Tata 1. Perenungan
rias yang digunakan adalah rias cantik Setelah pengkarya berhasil mena-
panggung, sesuai dengan stuktur gara- matkan sekolah di SMK N 7 ( SMKI )
pan dan suasana per adegan yang Padang dan melanjutkan kuliah ke STSI
dilahirkan. Padangpanjang pada tahun 2003, selesai

Vol. 4, No. 2, Oktober 2017


116

2007. Setelah itu, sebagai putri daerah, yang terkait dengan objek riset
pengkarya kembali mengabdi ke kam- dikumpulkan se-banyak-banyaknya
pung halaman di Jorong Andaleh dengan guna mencari peluang-peluang yang
mendirikan sanggar seni Sari Bunian muncul terhadap pokok permasalahan
yang mengajarkan kesenian tradisi dan yang terjadi dari kedua objek tersebut.
kreasi (Tari Piring Debus dan tari piring Pengumpulan data diantaranya
Satampang Baniah) kepada generasi dilakukan dengan metode wawancara.
muda tanpa memungut biaya. Hanya Wawancara dilakukan dengan Dt.
dua tari tradisi tersebut yang sudah Putiah, ketua KAN Jorong Andaleh.
diwarisi, melalui kedua tari itu Selaku ketua KAN dan seniman tradisi
dikembangkan menjadi kreasi baru. Dari beliau menyampaikan bagaimana
2007 sampai saat ini, hanya tari kreasi kesenian tradisional pada tempo dulu,
yang diajarkan kepada generasi muda. beserta perkembangannya sampai saat
Sementara pencak silat, randai, dikia ini. Semua kesenian tersebut dahulunya
rebana, lukah gilo dan lain sebagainya, dipelajari dan didapatkan di surau oleh
tidak lagi diajarkan kepada generasi kaum laki-laki secara bersama-sama
muda. Dari peristiwa ini, pengkarya yang diajari oleh guru mengaji. Selain
merasa kece-masan akan kehilangan itu, surau bagi masyarakat Jorong
kesenian tradisi tersebut, jika tidak Andaleh dahulunya merupakan sentral
diajarkan lagi kepada generasi muda pendi-dikan, hal ini dapat dibuktikan
akan hilang begitu saja. Inilah salah satu bahwa pendidikan di surau telah
alasan pengkarya menggarap karya ini melahirkan banyak alim ulama dan
dengan fokus persoalan kepada cadiak pandai.
fenomena yang terjadi di daerah Wawancara juga dilakukan deng-
pengkarya sendiri. an Bundo Kanduang Jorong Andaleh, Ibu
Radius. Beliau menjelaskan tentang
a. Observasi dan Pengumpulan data etika dan kebiasaan masyarakat Jorong
Sebelum melangkah pada proses An-daleh pada masa dahulu dan
kerja koreografi, terlebih dahulu sekarang ini, bahwa pendidikan surau
dilakukan observasi untuk mengum- meng-andung nilai-nilai islamik, nilai
pulkan data yang terkait dengan ide moral, dan nilai kebersamaan yang
garapan, baik itu data tentang sejarah, berazaskan kepada “Adat Basandi
perkembangan kesenian tradisional Syarak, Syarak Basandi Kitabbullah.”
maupun fenomena sosial yang terjadi Namun pada saat ini, etika dan sopan
pada saat ini. Observasi dilakukan untuk santun anak-anak makin lama makin
mengamati sejauhmana kedua objek berkurang karena pengaruh teknologi.
tersebut tetap menjadi hal yang menarik
sebagai ide gagasan penciptaan. Seluruh b. Elaborasi
sumber data di-peroleh dari Elaborasi merupakan penjelasan
pengamatan langsung, laporan sebuah permasalahan atau topik dengan
penelitian yang berhubungan dengan menggunakan sudut pandang dan
karya ini, wawan-cara, dan artikel yang pemahaman orang yang melakukan ela-
terdapat di situs internet. Seluruh data borasi tersebut, karena elaborasi adalah

Vol. 4, No. 2, Oktober 2017


117

penggarapan secara tekun (Soedarsono, ide dan konsep garapan karya tari yang
1992: 13-15). Untuk memperkuat akan diciptakan dan situasi kondisi
gagasan yang dibangun pada karya dalam berproses.
penciptaan seni tari, proses d. Realisasi
penggarapan diawali dengan Tahapan ini menuju proses
mempersiapkan materi-materi tari yang studio dalam penciptaan karya.
berangkat dari beberapa idiom-idiom Berdasarkan dari beberapa paduan
sebagai sumber kekuatan penggarapan unsur atau media ungkap seni, maka
karya tersebut. Dengan imajinasi pengkarya merea-lisasikannya ke dalam
tentunya seni akan mem-berikan ruang karya tari dengan bentuk karya tari
kreativitas dan pem-bentukan konsep dramatik. Bentuk sajian ini untuk
karya. Dari objek tersebut pengkarya mempertajam kan-dungan isi dari
akhirnya mendapat-kan titik pokok permasalahan yang dibicarakan pada
masalah yang terjadi, yaitu keprihatinan garapan karya ini, sehingga pengkarya
pengkarya akan kehilangan kesenian lebih memfokuskan kepada
tradisional tari Piring Debus yang sudah keprihatinan pengkarya terha-dap
hampir punah di tengah masyarakat, kesenian tradisional Tari Piring Debus
karena pesatnya perkembangan yang hampir punah.
teknologi seakan-akan membuat
kesenian tradisional makin ke depan e. Penyelesaian
makin dikesampingkan oleh generasi Pemahaman penyelesaian dapat
muda. Permasalahan ini terjadi di diartikan sebagai proses kerja studio
masyarakat Jorong Andaleh. Seluruh dan eksekusi dalam penciptaan karya
data yang diperoleh merupakan data seni. Semua hal yang telah menjadi pere-
kualitatif yang diinterpretasikan ke nungan dan data yang terkait dengan
dalam proses penciptaan karya tari. konsep yang dituangkan sesuai dengan
interpretasi dan kreativitas dalam
c. Sintesis penciptaan karya. Pada tahapan ini,
Setelah memperoleh rumusan pengkarya telah mendapatkan pendu-
masalah penciptaan dari pengumpulan kung karya dan memiliki gambaran
data, maka tahapan selanjutnya adalah secara umum terhadap hasil karya yang
sebuah rancangan untuk memadukan diciptakan.
beberapa elemen-elemen tari sebagai Perjalanan proses kerja yang
bahan dalam proses penciptaan. Ran- dilalui, memungkinkan terjadinya peru-
cangan tersebut masih berupa sketsa bahan atau pergeseran materi garap
yang di dalamnya terdapat pendukung yang telah disusun. Akan tetapi,
karya, properti, set panggung, tata rias, perubahan-perubahan tersebut masih
kostum, musik, penataan cahaya dan dalam koridor konsep garapan yang
lokasi pertunjukkan. Keseluruhan ran- telah dipilih, sehingga hasil akhir karya
cangan ini akan terjadi kemungkinan- tidak menyimpang dari ide pokok
kemungkinan pergantian, penambahan landasan penciptaan karya tari ini.
ataupun pengurangan dapat saja terjadi.
Semua hal tersebut disesuaikan dengan f. Pendokumentasian

Vol. 4, No. 2, Oktober 2017


118

Gambar 1 Gambar 4
Acara Cimuntu dalam Kesenian Anak Nagari Pencak silat yang ditampilkan dalam acara
Jorong Andaleh sepekan Kesenian Anak Nagari Jorong Andaleh
(Foto: Yeni Eliza, 21 Juli 2015) (Foto: Yeni Eliza, 21 Juli 2015)

Gambar 2
Acara panjat batang pinang dalam Kesenian
Anak Nagari Jorong Andaleh
(Foto: Yeni Eliza, 21 Juli 2015) Gambar 5
Main peta umpet dalam Kesenian Anak Nagari
Jorong Andaleh
(Foto: Yeni Eliza, 21 Juli 2015)

Gambar 3
Permainan Gandang Tambua dalam acara
Kesenian Anak Nagari Jorong Andaleh
(Foto: Yeni Eliza, 21 Juli 2015)
Gambar 6
Panjek batang pinang dalam acara Sepekan
Kesenian Anak Nagari Jorong Andaleh
(Foto: Yeni Eliza 21 Juli 2015)

Vol. 4, No. 2, Oktober 2017


119

beberapa anggota untuk membantu


musik tari.

2. Eksplorasi Gerak
Eksplorasi disebut juga pen-
jelajahan atau pencarian adalah
tindakan mencari atau melakukan
perjalanan dengan tujuan menemukan
(http-//id.Eksprorasi Teknik Tari. Com.
Merta hesflik.2007). Pada tahap awal
Gambar 7
Joget dangdut bersama Cimuntu dan badut
peng-karya merenungkan, berimajinasi,
dalam acara Sepekan Kesenian Anak Nagari mera-sakan, merespon dan mempertim-
Jorong Andaleh bangkan beberapa hal, sehingga dida-
(Foto: Yeni Eliza 21 Juli 2015)
patkan ide, tema, tipe, judul, dan
D. REALISASI KONSEP DALAM BEN- kerangka dasar konsep karya. Pada
TUK KARYA tahapan ini, pengkarya melakukan
1. Persiapan awal penjajahan terhadap konsep yang
Tahapan ini merupakan langkah dipilih, dengan melakukan survei ke
awal yang dilakukan untuk memulai lapangan, melakukan wawancara
proses studio. Persiapan yang dilakukan dengan tokoh-tokoh masayarakat dan
meliputi pemilihan pendukung karya, para seniman.
baik itu penari, pemusik, penata lighting, Kemudian penjajakan gerak dila-
soundsystem, tim artistik maupun pen- kukan dengan cara berpikir, berima-
dukung lainnya. Tanpa mengesam- jinasi dan mencari kemungkinan-
pingkan tim pendukung yang lain, kemungkinan gerak baru dari pengem-
penari menjadi pemilihan utama dalam bangan tari Sado. Pada tahapan awal
tahapan ini. Pengkarya menyeleksi pengkarya bersama penari saling meng-
beberapa penari yang dianggap dapat ingat gerak-gerak dasar tari Sado,
membantu dalam proses kerja koreo- karena pada umumnya penari telah
grafi. Penari yang berada dalam daftar mempelajari tari tersebut. Kemudian
pemilihan adalah penari yang telah pengkarya bersama penari mencoba
pernah membantu pengkarya pada mendapatkan gerak baru dengan gerak
penggarapan karya-karya sebelumnya. pokok dan gerak modern yang
Selain penari, pemusik juga pengkarya inginkan. Pola gerak yang
menjadi pertimbangan pada tahap kerja didapatkan dirangkai untuk menjadikan
selanjutnya. Pengkarya mempercayai motif.
salah seorang dosen karawitan (bapak
Susandra Jaya) untuk menjadi komposer 3. Improvisasi
yang menurut pengkarya beliau bisa Improvisasi adalah cerminan dari
memahami karakter dan bentuk rasa sensitivitas seorang manusia untuk
garapan yang diciptakan, sehingga mampu mendayagunakan dengan baik
pemilihan pemusik menjadi tanggung aksi dan reaksi tubuhnya sendiri.
jawab komposer untuk menyeleksi Improvisasi akan berkembang dengan

Vol. 4, No. 2, Oktober 2017


120

baik apabila faktor kemampuan pada bentuk, struktur, irama yang berkaitan
manusianya sudah mencukupi. Dibutuh- dengan ritme dan tempo garapan dan
kan sebuah kerangka yang kokoh dan disesuaikan dengan tema garapan karya
terkonsep dengan baik agar improvisasi ini. Pada tahap ini gerak-gerak yang
bisa bergerak lincah leluasa yang telah didapatkan dari eksplorasi dan
akhirnya dapat menemukan dan dapat improvisasi digabungkan sehingga
mengisi ruang-ruang yang tersedia menjadi satu kesatuan yang utuh
terhadap karya tari. diberikan kepada penari. Kemu-dian,
Proses kerja studio untuk menari menggunakan pola lantai yang
menuangkan ide-ide yang telah diran- cocok dengan suasana-suasana dalam
cang pada tahap pengamatan dimulai karya serta penggabungan dengan
dari tahap percobaan ini. Untuk tahap musik.
improvisasi ini sudah mulai didapatkan
bentuk karya yang akan dipakai dalam 5. Penyelesaian Karya
garapan karya ini. Tahap pembentukan Dalam tahapan penyelesaian ga-
gerak yang akan digunakan dalam rapan karya tari, pekerjaan yang
garapan adalah melakukan percobaan terpenting adalah mencocokkan dengan
terhadap apa yang telah dilakukan musik. Setelah karya selesai, komposer
sebelumnya. Improvisasi dilakukan un- melihat untuk menyesuaikan musik
tuk memperoleh bentuk-bentuk gerakan pengiring karya tari. Selanjutnya dila-
baru. Pengkarya melakukan improvisasi kukan latihan bersama antara tari
dengan mengambil sampel penari yang dengan musiknya. Proses tersebut dila-
bereksplorasi sesuai dengan arahan. kukan secara berulang-ulang untuk
Dari proses itu ditemukan gerak-gerak mencocokkan antara alur garapan tari
yang baru dan dijadikan karya tari. dengan musik pengiringnya. Untuk
proses selanjutnya baru persiapan
4. Komposisi (Pembentukan) menuju pertunjukkan karya yang
Proses pemilihan materi dan merupakan ending dari proses sebuah
penyusunan serta merangkai keselu- kerja koreografi.
ruhan menjadi sebuah karya tari. Pada
tahap ini hasil-hasil yang telah 6. Evaluasi
didapatkan melalui perenungan, riset, Sebelum karya tari ini diper-
observasi, berimajinasi, eksplorasi, im- tunjukkan perlu dilakukan evaluasi
provisasi, dan pembentukan akan secara menyeluruh. Pada tahap perlu
tergabung dalam suatu proses. Pada dilakukan membakukan bentuk-bentuk
tahap ini semua elemen dan media gerak yang telah diolah, properti yang
bantu tari digabung dalam kerja digunakan, setting yang dipakai. Taha-
koreografi yang dilakukan beserta pan ini dapat dikatakan tahapan kerja
pendukung karya lainnya yang terlibat. akhir dalam sebuah proses kerja
Proses pemben-tukan yang dimaksud penggarapan koreografi tari. Tahapan
adalah bagaimana gerak menjadi satu ini digunakan untuk menyeleksi
kesatuan atau rangkaian. Dalam segi beberapa hasil pada tahapan
gerak sudah diarahkan pada tema, pembentukan dan memperjelas apakah

Vol. 4, No. 2, Oktober 2017


121

gerak, properti, setting yang telah dari fenomena krisis pewarisan tari-tari
digunakan sesuai dengan strukrur tradisi oleh anak-anak muda dalam
garapan pada karya. masyarakat Jorong Andaleh. Anak muda
lebih cenderung mengapresiasi dan
7. Deskripsi Karya belajar kesenian modern, sehingga tidak
Struktur dalam karya dibagi atas ada animo mereka untuk belajar tari
empat bagian yaitu: tradisi yang diciptakan oleh para
Bagian I seniman terdahulu dari Andaleh sendiri.
Suasana tenang: Untuk mendekatkan karya ini dengan
Menggambarkan aktivitas kaum sumbernya, gerak-gerak dalam karya ini
perempuan yang berada di rumah sengaja digali dari tari tradisi
gadang dengan berbagai akti- masyarakat setempat, yaitu tari Piring
vitasnya sebagai kaum perempuan, Debus. Penciptaan karya ini dengan
kemudian perbandingan antara sentuhan teknik tari modern dan
anak laki-laki yang harus berada di berbagai eksplorasi gerak baru dikom-
surau belajar mengaji dan belajar binasikan dengan gerak-gerak tari piring
kesenian tradisional. tradisi Andaleh. Kemudian untuk
Bagian II memberikan apresiasi secara kepada
Suasana tenang: masyarakat setempat, karya ini sengaja
Menggambarkan aktivitas masya- dipentaskan di Jorong Andaleh yang
rakat Jorong Andaleh dalam kehi- dikaitkan tradisi pertunjukan tahunan
dupan sehari-hari sebagai petani mereka, yaitu Sepekan Kesenian Anak
dan sebagai masyarakat sosial. Nagari Jorong Andaleh.
Bagian III
Suasana tegang : DAFTAR PUSTAKA
Menggambarkan kegelisahan dan
Ellfeldt, Lois. 1971. A Primer For Choreo-
kecemasan Bundo Kanduang akan
graphers. Palo Alto: Myfield Pub-
kehilangan kesenian tradisional, lishing Company.
karena situasi pada masa sekarang Ellfeldt, Lois. 1997. Pedoman Dasar
generasi muda lebih cenderung Menata Tari, Terjemahan Sal
mempelajari tari modern daripada Murgianto. Jakarta: Lembaga Pen-
tari tradisonal. didikan Kesenia Jakarta.
Bagian IV Ernida Kadir. 1994. ”Tari Sado yang
Berasal dari Pariangan dan Tari
Suasana gembira :
Piring dari Jorong Andaleh.” Jur-
Menampilkan kesenian tradisonal nal Palanta. Padangpanjang:
yang dibawakan oleh seniman tra- Akademi Seni Karawitan Indo-
disi, generasi muda Jorong nesia.
Andaleh berkolaborasi dengan Hidajat, Robby. 2006. Seni Tari Peng-
penari lain-nya. antar Teori dan Praktek
Menyusun Tari Bagi Guru. Malang:
Univer-sitas Negeri Malang.
E. PENUTUP
La Meri. 1986. Elemen-Elemen Dasar
Karya tari “Marajuik Asa” adalah komposisi Tari (Dance Com-
karya penciptaan baru yang bersumber position, The Bacic Element), Ter-

Vol. 4, No. 2, Oktober 2017


122

jemahan Soedarsono. Yogyakarta: http// id. 2007. Eksprorasi Teknik Tari.


lagaligo. Com. Merta hesflik.
M Hawkins, Alma. 2003. Mencipta Lewat
Gerak Tari. Terj. Y. Sumandiyo INFORMAN
Hadi. Yogjakarta: Manthili.
Metro, Wardi. 2011. “Jalan Pulang“. Datuak Putiah Jamhur, Jorong Andaleh,
Tesis, Program Pascasarjana, . Ketua KAN Jorong Andaleh, 11
Institut Seni Indonesia. September 2015.
Bundo Kanduang Radius, Jorong Anda-
R.M. Soedarsono. 2007. Apresiasi Seni. leh, 13 September 2015.
Ja-karta: Balai Pustaka.
Rio Eka Putra. 2014. “Ronoh Lamo
Kurena Kini”. Tesis. Padang-
panjang: Institut Seni Indonesia.
Smith, Jacqueline. 1985. Komposisi Tari:
Sebuah Pertunjukan Praktis Bagi
Guru. Terj. Ben Suharto. Yogja-
karta: Ikalasti.
Susasrita Lora Vianti. “Garak Nagari Pa-
rempuan“. Disertasi Program Pas-
casarjana ISI Surakarta.

Vol. 4, No. 2, Oktober 2017

Anda mungkin juga menyukai