Anda di halaman 1dari 10

TARI SAYO SITENDEAN DI KALUMPANG KABUPATEN

MAMUJU SULAWESI BARAT.

Nurdianti. S
1582040022
Program Studi Pendidikan Sendratasik
Jurusan Seni Pertunjukan
Fakultas Seni Dan Desain Universitas Negeri Makassar

ABSTRAK

NURDIANTI. S, 2019. Tari Sayo Sitendean di Kalumpang Kabupaten Mamuju Sulawesi


barat, Skripsi Fakultas Seni dan Desain Universitas Negeri Makassar.

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh data dan informasi tentang: Latar belakang tari
Sayo sitendean, dan Bentuk penyajian Tari Sayo Sitendean di Kalumpang Kabupaten Mamuju
Sulawesi Barat. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif yaitu gambaran
objek penelitian secara langsung dan menggunakan teknik pengumpulan data penelitian yaitu:
1). Studi Pustaka, 2). Observasi, 3). Wawancara dan 4). Dokumentasi. Hasil penelitian adalah:
1). Latar belakang Tari Sayo Sitendean yang diketahui ada sejak zaman penjajahan yang
berasal dari Kalumpang Kabupaten Mamuju Sulawesi Barat. Tarian ini merupakan salah satu
tarian yang tidak diketahui penciptanya karena tari ini merupakan tarian dari nenek moyang
pada zaman dahulu. 2). Bentuk penyajian tari Sayo Sitendean meliputi penari perempuan yang
berjumlah 1-6 penari perempuan yang berusia 14-17 tahun, sedangkan orang tua berusia 30-
40 tahun.. Ragam gerak tari Sayo Sitendean yang meliputi gerak pertama (gerak paballu),
gerak ragam Sitendean Memiliki 3 pola lantai yaitu horizontal, lingkaran dan diagonal. Musik
pengiring yang terdiri dari gong. Kostum yang terdiri dari baju bei, kundai pamiring ( rok ),
maniksambeng (kalung), pottobalusu (gelang), seke (selendang), dalipae ( anting), palo-palo
(Hiasan kepala) . Tarian ini dipentaskan di lapangan atau tempat terbuka.
PENDAHULUAN Kalumpang juga menumbuhkembangkan
kesenian yang tidak hanya berfungsi sebagai
A. Latar Belakang
hiburan semata, tetapi juga menjadikan
Kebudayaan mengandung makna yang
identitas bagi masyarakatnya. di Kalumpang
sangat luas, yang merupakan suatu manifestasi
memiliki budaya dan daya tarik tersendiri bagi
serta implementasi buah pikiran. Perasaan,
keberagaman budaya di Indonesia, hal ini
watak, kehendak manusia yang dalam segala
dapat ditemui pada beragamnya kesenian tari
daya upaya dapat memberi kemanfaatan atau
tradisional tumbuh pada masyarakat
berdaya guna untuk hidupnya maupun
kalumpang yang setiap pelaksanannya diikuti
kehidupan orang lain atau masyarakat banyak.
dengan pertunjukan seni tari.
Kebudayaan sebagai perwujudan ungkapan
kreatifitas dari berbagai aspek kehidupan Tari Sayo Si’tendean adalah salah satu
manusia yang terdiri atas berbagai corak dan tarian di Kalumpang yang telah resmi menjadi
ragam yang bersifat material tentunya yang tarian milik Kabupaten Mamuju. tarian ini
menyangkut pengadaan bentuk sandang, menjadi ciri khas kesenian masyarakat
pangan dan perumahan serta sifat kebendaan Kalumpang. Tari Sayo Si’tendean digunakan
lainnya. Sedangkan kebutuhan yang bersifat pada kegiatan penyambutan tamu di pesta
rohaniah menyangkut hal-hal yang bersifat perkawinan. Berdasarkan kondisi ini, maka
abstrak seperti masalah keindahan. penulis atau peneliti beranggapan bahwa tari
Sayo ini merupakan warisan budaya
Tari yang termasuk kedalam kelompok
masyarakat Kalumpang yang selalu
tari tradisional, ialah semua tari yang telah
dilestarikan sehingga masih bisa dilihat atau
mengalami perjalanan sejarah yang cukup
disaksikan sampai saat sekarang ini. Dalam
lama, yang selalu bertumpu pada pola-pola
konteksnya, maka penulis berkeinginan untuk
tradisi yang telah ada (Soedarsono, 1977 : 29).
meneliti Tari Sayo Si’tendean yang ada di
Tari tradisional melayu merupakan bukti
Kalumpang Kabupaten Mamuju Sulawesi
keberadaan tari-tari yang belum dipengaruhi
Barat.
budaya modern. Tari tradisional biasanya
bukan merupakan suatu komposisi tari yang KAJIAN PUSTAKA
diciptakan untuk menggungkapkan suatu
1. Pengertian Seni Tari
maksud dan tujuan. Tari tradisional tumbuh
Seni tari adalah gerak terangkai yang
dan berkembang pada masyarakat primitif dan
berirama sebagai ungkapan jiwa atau ekspresi
dipergunakan dalam pelaksanaan ritual agama.
manusia yang didalamnya terdapat unsur
Di Kalumpang khususnya di Kabupaten keindahan wiraga/ tubuh, wirama/ irama,
Mamuju merupakan salah satu wilayah di wirasa/ penghayatan, dan wirupa/ wujud.
Indonesia yang kaya akan kesenian daerahnya, (Sugiyanto,dkk. 2004: 46). Seni tari
Sebagaimana masyarakat lainnya, masyarakat merupakan salah satu bentuk tata cara hidup
yang diciptakan manusia untuk memberi Seseorang yang berasal dari golongan atas,
bentuk kepada ungkapan perasaan ke dalam misalnya akan melakukan pesta adat meriah
bentuk yang indah. Karena seni merupakan dengan mengorbankan kerbau sebagai tanda
salah satu bentuk tatacara hidup, maka seni sahnya suatu upacara adat terutama dalam
merupakan salah satu bagian dari upacara adat perkawinan dan kematian. Dalam
kebudayaan.Seni tari bermakna gerakan tubuh dua upacara tersebut tarian sayo ditampilakn.
dan hampir semua anggota tubuh yang tari sayo karoaya dalam upacara kematian.
bergerak mengikuti suatu irama dan juga Dari pakaian adat (Bei) yang digunakan
bersifat visual. penari, sekilas juga mirip pakaian suku Dayak
2. Pengertian Tari Tradisional Kalimantan. Namun, baju tersebut memiliki
Tari tradisional ialah suatu bentuk tari filosofi sendiri. Dalam kostum tarinya terdapat
yang mengandung nilai-nilai luhur dan rajutan-rajutan yang terbuat dari kerang laut.
bermututinggi yang di bentuk dalam pola-pola Kemudian balusu (gelang) dibentuk dari
gerak tertentu dan telah berkembang dari masa kerang laut dan gambar gunung pada palo-
dan mengandung nilai-nilai filosofi yang palo(atribut kepala), sebagai simbol dari
dalam, simbolis, relegios, dan tradisi yang keadaan alamnya yang berada di pegunungan.
tetap. (Tahmid. Andi, dkk : 2016: 20)
Tari tradisi adalah tarian yang tumbuh dan
4. Latar Belakang
berkembang dalam suatu wilayah atau suatu
komunitas, sehingga kemudian menciptakan Latar Belakang masalah adalah
suatu identitas budaya dari masyarakat informasi yang tersusun sistematis
bersangkutan. berkenaan dengan fenomena dan masalah

3. Pengertian Tari Sayo problematik yang menarik untuk di teliti.


Masalah terjadi saat harapan ide akan
Sayo berasal dari bahasa Kalumpang. sesuatu hal tidak sama dengan realita yang
Mendapat awalan “pa” untuk menandakan kata terjadi. Tidak semua masalah adalah
kerja, seperti pa’sayo yang berarti penari. fenomena dan menarik. Masalah yang
Penggunaan dua kata serupa, juga terjadi pada fenomenal adalah saat menajdi perhatian
suku lain di Sulawesi Selatan. banyak orang dan di bicirakan di berbagai
Sayo dalam masyarakat kalumpang identik kalangan di masyarakat.
dengan tari yang dibawakan oleh gadis dalam Latar belakang dimaksudkan untuk
upacara adat, Sayo merupakan bagian yang menjelaskan alasan mengapa masalah
tidak terpisahkan dari upacara adat bagi dalam penelitian ingin diteliti, pentingnya
golongan masyarakat tertentu di Kalumpang. permasalahan dan pendekatan yang
Sama halnya daerah lain di Sulawesi selatan, digunakan untuk menyelesaikan masalah
masyarakat kalumpang juga mengenal tersebut baik dari sisi teoritis dan praktis.
stratifikasi sosial dalam masyarakat adatnya.
5. Bentuk Penyajian 1. Disebelah Utara: Kabupaten Mamuju
Utara
Pengertian bentuk adalah wujud,
2. Disebelah Timur: Kabupaten Luwu Utara
pemahaman analisis bentuk gerak adalah
( Prov.Sulsel)
menganalsis proses mewujudkan atau
3. Disebelah Selatan: Kab.Majene,Polmas
mengembangkan suatu bentuk dengan berbagai
dan Tator (prov.Sul-sel)
pertimbangan prinsip-prinsip bentuk menjadi
4. Disebelah Barat: Selat Makassar
sebuah wujud gerak tari. Gerak dalam tari
(Prov.Kaltim) Kabupaten Mamuju memiliki 11
adalah bahasa yang dibentuk menjadi pola-
Kecamatan, yaitu Kecamatan Tapalang,
pola gerak dari seorang penari, oleh sebab itu
Tapalang Barat, Mamuju, Simboro,
gerak dipahani sunggu sunggu sebagai ekspresi
Balabalakang, Kalukku, Papalang, Sampaga,
dari semua pengalaman emosional (Hadi 2007:
Tommo, Kalumpang, dan Bonehau.
24). Salah satu pemahaman atau penyajian
Luas Wilayah masing-masing Kecamatan
terhadap tari baik dianalisis dari segi bentuk
yaitu:
secara fisik atau teks, maupun konteksnya
1.KecamatanTapalang, Luas28.331 Ha
dengan ilmu pengetahuan yang lain. Penyajian
(5,59% )
tari dipandang dari bentuk atau teks dapat
2.Kecamatan Tapalang Barat, Luas 13.172
dilakukan menganalisa bentuk stuktur, teknik,
Ha (2,60%)
dan daya secara koreografis beserta aspek-
3.Kecamatan Mamuju, Luas 20.664 Ha
aspek keberadaan bentuk tari.
(4,08%
HASIL PENELITIAN DAN 4.Kecamatan Simboro, Luas 11.194
PEMBAHASAN Ha(2,21%)
1. Letak Geografis 5.Kecamatan Balabalakang, Luas 2.186 Ha
Daerah Wilayah Kabupaten Mamuju (0,43%)
merupakan daerah yang terluas di Provinsi 6.Kecamatan Kalukku, Luas 47.026 Ha
Sulawesi Barat. Secara geografis Kabupaten (9,29%)
Mamuju terletak di posisi : 00 45’sampai 20 7.Kecamatan Papalang,Luas 19.760 Ha
55’ Lintang Selatan dan 45’ sampai 1190 50’ (3,90%)
Bujur Timur. Kabupaten Mamuju Merupakan 8.Kecamatan Sampaga, Luas 11.940 Ha
salah satu dari 5 kabupaten/kota yang terletak (2,36%)
di provinsi Sulawesi barat.Kabupaten Mamuju 9.Kecamatan Tommo, Luas 82.735 Ha
memiliki luas 505.619 HaSecara administrasi, (16,34%)
Pemerintahan Kabupaten Mamuju terbagi atas 10.Kecamatan Kalumpang, Luas 173.199
11Kecamatan, 88 Desa dan 11 Ha (34,20%)
Kelurahan.Kabupaten Mamuju berbatasan 11.Kecamatan Bonehau, Luas 96.212 Ha
dengan: (19,00%)
Berdasarkan data tersebut dapat diketahui kedua belah dua pihak. Ketika peperangan
berapa luas wilayah dari Kabupaten Mamuju berlangsung masyarakat Kalumpang menang
yang diambil sebagai daerah pengambilan dalam mempertahankan wilayah
responden. Data yang diperoleh menunjukkan kekuasaannya. Setelah menang salah satu dari
bahwa lahan yang masuk dalam lokasi masyarakat Kalumpang pergi membawa kabar
penelitian terdapat pada Kecamatan Mamuju, kepada masyakat Kalumpang bahwa mereka
Kecamatan Simboro, Kecamatan Papalang, telah menang kemudian masyarakat lainya
Kecamatan Kalukku, Kecamatan Sampaga dan mempersiapkan untuk menyambut kedatangan
Kecamatan Tommo namun terdapat masyarakatnya dari medan perang. Ketika
kemungkinan terdapat di kecamatan lain. mereka datang mereka membawa satu kepala
2. Keadaan Penduduk manusia sebagai bukti bahwa mereka benar
Jumlah Penduduk Kabupaten Mamuju telah menang, melihat hal tersebut mereka lalu
pada tahun 2019, berjumlah 265.800 jiwa, menyambutnya dengan tarian yang dinamakan
dengan laju pertumbuhan penduduk per tahun tari Sayo Sitendean. (seperti yang dikatakan
(2010 –2015) sebesar 2,66 persen. Dari jumlah oleh bapak Yunus Siteken hasil wawancara
tersebut jumlah penduduk laki-laki sebanyak pada 07 juni 2019)
135.294 dan perempuan sebanyak 130.506. Sayo berasal dari bahasa Kalumpang.
Dengan luas wilayah sekitar 5064,19 Km2 Mendapat awalan “pa” untuk menandakan kata
maka kepadatan penduduk Kabupaten Mamuju kerja, seperti pa’sayo yang berarti penari dan
pada tahun yang sama sekitar 51 jiwa per sitendeang berarti
Km2, artinya terdapat sekitar 51 jiwa setiap 1 bertemu ( seperti ayam yang baku sabung
Km2. Rasio jenis kelamin tertinggi ada di dengan kata lain mengambil ancang – ancang
Kecamatan Balabalakang dan terendah di ).
Kecamatan Tapalang Barat. Sayo terdiri dari beberapa macam antara
2. Latar Belakang Tari Sayo Sitendean di lain: a). Sayo kembe, b). Sayo Tabang, c).
Kalumpang Kab. Mamuju Sulawesi Sayo Tandung, d). Sayo Sulo, e). Sayo Ballu,
Barat Pada Pesta Perkawinan f). Sayo Sitendean.
Tari Sayo Sitendean merupakan tarian Tari Sayo Sitendean terinspirasi dari
tradisional yang berasal dari Kalumpang peperangan dan permusuhan antara kedua
Sulawesi Barat. Tarian ini ada sejak zaman belah pihak. Masyarakat Kalumpang yang
dahulu yang berasal dari nenek moyang . Tari menang dalam peperangan pada saat itu
Sayo Sitendean muncul ketika pada saat toko kemudian bertemu dengan masyarakat lainnya
adat yang satu dengan yang lainnya saling sehingga disebut Sitendean (bertemu).
mempertahankan tanah pada masing-masing Tarian ini diciptakan oleh nenek moyang
wilayahnya. Namun pada saat itu mereka yang ada pada zaman dahulu kemudian tarian
saling memperebutkan wilayah sehingga ini ditarikan secara turun-temurun oleh
terjadilah peperangan dan permusuhan antara masyarakat Kalumpang pada saat ini. Dahulu
masyarakat Kalumpang pada saat berperang Hal-hal yang termasuk dalam bentuk
ketika dia kalah mereka pulang malam agar penyajian yaitu ragam gerak, pola lantai,
masyarakat lainnya tidak melihat dikarena kan penari, kostum dan tata rias, musik pengiring,
mereka malu. Namun, pada saat peperangan properti dan tempat pertunjukkan.
terjadi kembali dan menang dalam medan a. Ragam Gerak Tari Sayo Sitendean
perang mereka pulang pada siang hari untuk Ragam Gerak Tari adalah suatu
menyampaikan kepada masyarakat bahwa dia perubahan posisi atau sikap anggota badan atau
telah menang sebagai bukti mereka membawa keseluruhan pada saat melakukan gerakan tari.
kepala musuh. Dari hasil penelitian tentang tari Sayo
Pada masa sekarang ini Tari Sayo Sitendean di Kalumpang Kabupaten Mamuju
Sitendean ditampilkan pada acara pesta Sulawesi Barat informasi tentang ragam gerak.
perkawinan. Sayo sitendean dalam masyarakat Ragam gerak terdiri dari 2 ragam tari yang
kalumpang identik dengan tari yang dibawakan memiliki nama ragam tersendiri. nama ragam
oleh gadis dalam upacara adat, Sayo Sitendean itu antara lain ragam paballu, dan ragam
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari sitendean.
pesta perkawinan bagi golongan masyarakat 1. Ragam Paballu
tertentu di Kalumpang. Ragam paballu merupakan gerakan awal
Tari Sayo Sitendean pertama kali ditarikan pada tari sayo sitendean. Sebelum penari
pada pesta perkawinan karena pada awalnya melakukan gerak para penari membentuk dua
masyarakat Kalumpang dahulunya ketika kelompok kemudian penari melangkah kecil
menyambut pengantin yang datang dari daerah mengambil posisi lalu penari bergerak dengan
lain meraka sepakat mengangkat tari Sayo kedua tangan yang diayunkan dari kanan ke
sitendean untuk dijadikan sebagai tari kiri kemudian sambil memainkan jari jemari
penjemputan di pesta perkawinan karena tarian dengan lentik sambil diiringi dengan musik
ini merupakan tarian yang menceritakan gong.
tentang kegembiraan. Musik pengiring pada 2. Ragam Sitendean
tarian ini menggunakan 2 gong karena pada Sitendean adalah bahasa kalumpang yang
saat menang mereka membunyikan gong artinya bertemu. gerakan ini merupakan
kemudian disambutlah dengan tarian Sayo gerakan terakhir dari tari sayo sitendean.
Sitendean. Penari bergerak sambil bertemu kemudian
Tarian ini pada zaman dahulu hanya bisa bergerak dengan kedua tangan lalu melopat
ditarikan oleh keturunan Raja tapi sekarang tiga kali kemudian berpindah posisi sambil
sudah bisa ditarikan oleh masyarakat biasa. diiringi dengan musik gong gerakan ini di
(seperti yang dikatakan ibu Lies Sulican hasil ulang – ulang sampai penari merasa kecapean
wawancara 07 juni 2019) dan gerakan ini berakhir ketika penari berhenti
3. Bentuk Penyajian Tari Sayo Sitendean dengaSn sendirinya.
Pada Upacara Perkawinan
b. Pola Lantai usia 14 - 17, dan tariam ini juga ditarikan oleh
No. Pola Lantai Keterangan orang dewasa.
d. Kostum dan Tata Rias
1. Posisi awal penari Kostum sangat membantu peranan
gerakan dalam bentuk koreografi tari secara
utuh. Pada tari tradisional kostum mempunyai
arti atau fungsi yang simbolis. Adapun kostum
yang dipakai adalah:
1. Baju Bei
2. Penari bergerak 2. Kundai pamiring (Rok)
kemudian 3. Maniksambeng (Kalung)
membentuk pola 4. Pottobalusu (Gelang)
lingkaran 5. Seke ( Selendang)
6. Dalipae (Anting)
7. Palo-palo (Hiasan kepala)
3. Penari bergerak f. Properti
bertukar posisi Property merupakan suatu alat yang
digunakan dalam sebuah pertunjukan yang
tidak termasuk ke dalam kostum dan
Gambar 3. Pola lantai tari Sayo Sitendean
perlengkapan panggung, akan tetapi
merupakan perlengkapan yang ikut ditarikan
oleh penari (Soedarsono, 1976: 58). Property
dibagi menjadi dua, yaitu dance property dan
stage property. Dance propertyialah suatu alat
Keterangan : yang digunakan pada saat menari, sedangkan
: Penari berhadapan stage property ialah peralatan yang berada di
: Penari membentuk atas penggung yang tidak digunakan untuk
lingkaran menari. Propeti adalah alat yang digunakan
: Penari bertukar sebagai media atau perlengkapan dari
posisi pementasan tari. Properti yang digunakan
dalam tari Sayo Sitendean adalah bunga.
g. Tempat Pertunjukkan
c. Penari
Tempat pertunjukan merupakan tempat
Tari Sayo Sitendean dilakukan oleh penari
berlangsungnya proses pertunjukkan. Tari
perempuan secara kelompok jumlahnya enam
Sayo Sitendean di pentaskan di tempat terbuka
sampai delapan orang, namun lebih banyak
.
lebih bagus. Tarian ini ditarikan oleh remaja
B. PEMBAHASAN mempelai pria menyerahkan seserahan yang
Tari Sayo Sitendean merupakan tarian dibawa untuk diberikan kepada mempelai
tradisional yang berasal dari kalumpang wanita.
Sulawesi Barat. Tarian ini ada sejak zaman Bentuk penyajian tari Sayo Sitendean,
dahulu yang berasal dari nenek moyang. Penari tari Sayo Sitendean biasanya berjumlah
Sayo berasal dari bahasa Kalumpang. 1 – 6 penari perempuan atau lebih banyak lebih
Mendapat awalan “pa” untuk menandakan kata bagus. Penari Tari Sayo Sitendan berusia 14 –
kerja, seperti pa’sayo yang berarti penari dan 17 tahun dan biasa juga ditarikan oleh orang
sitendean berarti bertemu ( seperti ayam yang dewasa yang berusia 30-40 tahun. Tarian ini
baku sabung dengan kata lain mengambil disajikan dengan beberapa ragam yaitu : ragam
ancang – ancang ). Sayo Sitendean dalam Paballu dan ragam Sitendean.
masyarakat kalumpang identik dengan tari Kostum yang digunakan dalam tari Sayo
yang dibawakan oleh gadis dalam upacara Sitendean memberikan ciri khas tersendiri bagi
adat, Sayo Sitendean merupakan bagian yang para penari. Kostum yang digunakan dalam
tidak terpisahkan dari upacara adat bagi tarian Sayo Sitendean adalah : Baju Bei,
golongan masyarakat tertentu di Kalumpang. Kundai pamiring (Rok), Maniksambeng
Pada zaman dahulu Sayo Sitendean (Kalung), Pottobalusu (Gelang), Seke (
ditarikan pada saat penjemputan warga yang Selendang), Dalipae (Anting), dan Palo-palo
kembali dari medan perang. Dengan (Hiasan kepala) untuk mempercantik penari
perkembangan zaman, tarian ini biasa ditarikan ketika pentas.
pada acara perkawinan dan penjemputan tamu Musik pada tari Sayo Sitendean, iringan
adat. Selain itu tarian ini berfungsi sebagai musik yang ditimbulkan dari pemusik dengan
hiburan. menggunakan instrument gong. Dalam
Penyelenggaraan tari Sayo Sitendean membunyikan gong bertandah bahwa acara
selalu dirangkaikan dengan acara telah dimulai dan semua pihak keluarga laki-
pengangkasan (membawa erang- erang). laki berjalan ke rumah pihak perempuan
Pengangkasan adalah acara dimana mempelai selama di jalan gong dibunyikan, apabila sudah
keluarga pria membawa erang- erang atau sampai di pesta pernikahan bunyi gong
seserahan untuk diberikan kepada keluarga berubah kemudian para penari Sayo Sitendean
mempelai wanita. Setelah keluarga mempelai menari dengan rasa gembira atas kedatang
pria tiba pihak mempelai wanita menyambut mempelai pria. Penari tari Sayo Sitendean
kedatangan mempelai pria dengan tari yang berjumlah sebanyak 4-6 orang penari
dinamakan tari Sayo Sitendean. Para penari perempuan. Properti yang digunakan dalam
Sayo Sitendean bergerak sesuia tari Sayo Sitendean adalah bunga.
kemampuannya dalam menari. Apabila salah
satu dari mereka berhenti atau capek maka
berakhir pula tarian tersebut. Setelah itu pihak
PENUTUP budaya khususnya seni budaya tradisional
A. KESIMPULAN Mamuju.
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis 3. Perlu dukungan dari masyarakat dan
data melalui observasi, wawancara, dan pemerintah untuk kesadaran akan pentingnya
dokumentasi tentang tari Sayo Sitendean di seni budaya tradisional guna pelestarian
Kalumpang Kabupaten Mamuju Sulawesi kebudayaan nasional.
Barat, maka dapat di tarik kesimpulan: 4. diharapkan agar suatu tari tradisi sepeti tari
1. Latar belakang tari Sayo Sitendean di Sayo Sitendean dikenalkan ke generasi muda
Kalumpang Kabupaten Mamuju Sulawesi agar mampu dipertahankan keberdaannya dan
Barat, yaitu bahwa tari Sayo Sitendean tidak terancam punah.
merupakan tarian tradisional yang berasal dari DAFTAR PUSTAKA
Kalumpang Kabupaten Mamuju Sulawesi
Crative Sosio Tim. 2018. Seni Budaya
Barat yang berkembang pada masa penjajahan.
SMA/SMK/MA kelas X. Bandung:
Tarian ini merupakan warisan turun-temurun
Yrama Widya.
dari nenek moyang pada zaman dahulu. Tari
Sayo Sitendean merupakan tarian penyambutan Dharmawan. 1988. Pegangan Pendidikan Seni
para tamu. Rupa SMA-1. Bandung: CV. ARMICO.
2. Bentuk penyajian tari Sayo Sitendean
Hadi, Sumandiyo, Y. 2007. Kajian Tari Teks
dilakukan di tempat terbuka, penari meliputi
Dan Konteks. Yogyakarta: Pustaka Book
penari perempuan yang berjumlah 4-6 orang
Publisher. Yogyakarta.
lebih banyak lebih bagus. Bagian-bagian gerak
meliputi : gerak Paballu dan gerak Sitendean.
(http://kaltim.prokal.co/read/news/121383-
Terdiri dari 3 pola lantai. Musik pengiring
miris-karena-kaum-muda-tak-lagi-
terdiri dari Gong. Kostum yang digunakan
mengenal-pasayo).
adalah Baju Bei, Kundai pamiring (Rok),
Maniksambeng (Kalung), Pottobalusu Kusnadi. 2009. Penunjang pembelajaran Seni
(Gelang), Seke ( Selendang), Dalipae (Anting) Tari untuk SMP dan MTS. Solo: Tiga
dan Palo-palo (Hiasan kepala). Serangkai.
B. SARAN
1. Tari Sayo Sitendean masih tergolong tari Rusliana, Iyus. 1986. Pendidikan Kesenian
tradisional, olehnya itu perlu mendapat “SENI TARI I”. Bandung. 1977.
perhatian dari pihak pemerintah untuk tetap
Soedarsono. 1978. Pengantar dan
mempertahankan nilai-nilai tradisi yang
Pengetahuan Komposisi Tari.
terkandung didalamnya.
Yogyakarta. Akademi Seni Tari
2. Perlu pendokumentasian dan pencatatan
Indonesia.
guna memudahkan generasi muda dalam
meningkatkan pengetahuan tentang seni
Soedarsono, 1976. Pengantar Pengetahuan Suripto dkk. 1989. Pendidikan Seni Rupa.
Tari. Yogyakarta : ASTI Yogyakarta. Jakarta: CV. Baru.

Soedarsono, 1977. Tari-Tarian Indonesia I. Syarifuddin, Hidayat, dkk. 2011. Metodologi


Proyek Pengembangan Media Penelitian. Bandung: CV. Mandar Maju.
Kebudayaan. Jakarta : Ditjen
Kebudayaan Depdiskbud. Tahmid Andi, dkk. 2016. Kebudayaan Mandar
Sulawesi Barat. Mamuju : Dinas
Sugiyanto, dkk. 2000. Kerajinan Tangan dan
Pendidikan Prov. Sulawesi Barat.
Kesenian Untuk SLTP Jilid 1. Jakarta:
Sumber tidak tercetak
Erlangga.
Lies, Sulican. 2019. Tari Sayo Sitendean.
Sugiyanto dkk. 2004. Kesenian SMP Jilid 1.
Sulawesi Barat.
Jakarta: Erlangga.
Yunus, Siteken. 2019. Tari Sayo Sitendean.
Suharto. 1985. Metode Pencatatan Tari
Sulawesi Barat.
Tradisi. Yogyakarta. ASTI
(http://sulbarmaju.blogspot.com/p/sejarah_21.h
Sumaryono & Endo Suanda. 2006. Tari
tml) (diakses pada tanggal 10 juni 2019)
Tontonan Buku Pelajaran Nusantara.
Jakarta: Lembaga Pendidikann Seni
Nusantara

Anda mungkin juga menyukai