Abstract
Gendong dance is part of half-oral folklore whose creator is unknown and its
inheritance is carried out from mouth to mouth by their generations. In
presenting the symbolic message of the dance it consists of offerings, the
attributes used and the dancer's body movements contained a message that
was closely related to the myths in the supporting community. This dance as
a whole has a meaning as a summon of spirits that are believed to be able to
dispose reinforcements. In the wedding procession, this dance is believed to
be able to throw away the reinforcements and give blessings to the lives of
the two brides. In the dance, there is a symbol that shows how the community
interacts with these symbols and the meaning contained in them. The dance
has same functions, they are ritual function, a social function, and tradition
preservation function. In the ritual function, is found in a marriage ceremony
and treatment ceremony. The social function is as entertainment for the Akit
people while the function of preserving the tradition is as an encouragement
for the Akit community in preserving their culture and traditions.
63
Jurnal Ilmu Budaya, Vol. 16, No. 1 Agustus Tahun 2019
64
Jurnal Ilmu Budaya, Vol. 16, No. 1 Agustus Tahun 2019
65
Jurnal Ilmu Budaya, Vol. 16, No. 1 Agustus Tahun 2019
66
Jurnal Ilmu Budaya, Vol. 16, No. 1 Agustus Tahun 2019
67
Jurnal Ilmu Budaya, Vol. 16, No. 1 Agustus Tahun 2019
68
Jurnal Ilmu Budaya, Vol. 16, No. 1 Agustus Tahun 2019
69
Jurnal Ilmu Budaya, Vol. 16, No. 1 Agustus Tahun 2019
70
Jurnal Ilmu Budaya, Vol. 16, No. 1 Agustus Tahun 2019
71
Jurnal Ilmu Budaya, Vol. 16, No. 1 Agustus Tahun 2019
72
Jurnal Ilmu Budaya, Vol. 16, No. 1 Agustus Tahun 2019
73
Jurnal Ilmu Budaya, Vol. 16, No. 1 Agustus Tahun 2019
74
Jurnal Ilmu Budaya, Vol. 16, No. 1 Agustus Tahun 2019
75
Jurnal Ilmu Budaya, Vol. 16, No. 1 Agustus Tahun 2019
g) sembah sesajian.
penari Alat Kompan Masyarakat
kepada Musik g Akit di
sesajian atau Dusun
leluhur dan Sejahtera
tepukan Desa
tangan itu Kembung
sebagai Baru juga
pertanda menggunaka
menyambut n kompang
kebahagiaan sebagai salah
dan satu alat
penaburan penambah
beras kunyit irama musik
sebagai pada Tari
pertanda Gendong.
buang bala Cara
dan sebagai memainkan
lambang kompang
kemakmuran dengan
. menepuk
Gerakan Gerak kulit
Maslend maslendong kompang
ong dalam Tari dengan
(Tari Gendong bahagian
Gendon terdiri dari jari-jari atau
g) gerakan tapak tangan
bencak dan mengikut
melingkar. rentak.
Gerak Penggunaan
maslendong kompang
merupakan dapat
keutuhan dimaknai
tarian sebagai
gendong penambah
sebagai indahnya
prosesi irama musik
buang bala dalam Tari
dalam Gendong.
masyarakat Gong Masyarakat
akit dengan Akit di
mengelilingi Dusun
76
Jurnal Ilmu Budaya, Vol. 16, No. 1 Agustus Tahun 2019
Sejahtera Gendong.
Desa Bunyi gong
Kembung sebagai
Baru penanda bagi
menggunaka penari bahwa
n gong mereka
sebagai salah sudah mesti
satu alat mulai menari
penambah Sunai Masyarakat
irama musik Akit di
pada Tari Dusun
Gendong. Sejahtera
Gong yang Desa
memiliki Kembung
suara rendah, Baru
ditabuh menggunaka
dengan n sunai
pemukul sebagai salah
kayu yang satu alat
ujungnya di penambah
balut dengan irama musik
karet. Cara pada Tari
memainkan Gendong.
gong dengan Sunai
cara ditopang dimainkan
oleh kelima sebagai
jari dan pengiring
dimainkan Silat Sila
dengan cara Sembah dan
dipukul satu- Tari
satu, yang Gendong.
menandakan Sunai
bahwa Tari biasanya
Gendong digunakan
siap sebagai
dimainkan. memperkuat
Penggunaan keindahan
gong dapat musik dalam
dimaknai Tari
sebagai Gendong.
dimulainya Sesajian Beras Beras Kunyit
Tari Kunyit/ /kuning
77
Jurnal Ilmu Budaya, Vol. 16, No. 1 Agustus Tahun 2019
78
Jurnal Ilmu Budaya, Vol. 16, No. 1 Agustus Tahun 2019
79
Jurnal Ilmu Budaya, Vol. 16, No. 1 Agustus Tahun 2019
80
Jurnal Ilmu Budaya, Vol. 16, No. 1 Agustus Tahun 2019
81
Jurnal Ilmu Budaya, Vol. 16, No. 1 Agustus Tahun 2019
82
Jurnal Ilmu Budaya, Vol. 16, No. 1 Agustus Tahun 2019
83
Jurnal Ilmu Budaya, Vol. 16, No. 1 Agustus Tahun 2019
84