2, Oktober, 2019
ABSTRACT
Buai-Buai dance originates from Pesisir Selatan in Singo Barantai community,
Lubuak Lintah, Padang. Buai-Buai dance is danced with a number of knockers of 2 (two), 4
(four) and so on. This dance is a procession of farmers planting events while adjusting
children. This dance is performed at the batagak penghulu, urak balabek, and wedding
events in the Pauh Sembilan society. Buai-Buai dance originates from the phenomenon of
the story of farmers growing crops. The purpose of this research is to find out in depth
about the structure and aesthetics of the Buai-Buai in Singo Barantai College, Lubuak
Lintah, Padang. The method used in this study is a qualitative method, and the theory used
to dissect the Buai-Buai dance phenomenon is the Djelantik aesthetic theory. in the Buai-
Buai dance movement, it contains structures and aesthetics associated with the procession
or events of farmers farming in the Pauah Sembilan society.
ABSTRAK
Tari Buai-Buai berasal dari Daerah Pesisir Selatan yang berada di Perguruan
Singo Barantai Kecamatan Lubuak Lintah, Padang. Tari Buai-Buai ditarikan dengan
jumlah penaru 2 (dua), 4 (empat) dan seterusnya. Tari ini merupakan prosesi peristiwa
petani bercocok tanam sambil membuaikan anak. tari ini dilakukan pada acara batagak
penghulu, urak balabek, hingga acara pernikahan di masyarakat Pauh Sembilan. Tari
Buai-Buai berasal dari fenomena kisah petani bercocok tanam. Tujuan dari penelitian ini
adalah untuk mengetahui secara mendalam tentang struktur dan estetika tari Buai-Buai
di Perguruan Singo Barantai, Lubuak Lintah, Padang. adapun metode yang digunakan
dalam penelitian ini adalah metode kualitatif, dan teori yang digunakan untuk
membedah fenomena tari Buai-Buai adalah teori estetika Djelantik. dalam gerak tari
Buai-Buai, mengandung struktur dan estetika yang terkait dengan prosesi atau
peristiwa petani bercocok tanam di masyarakat Pauah Sembilan.
Kata Kunci: Tari Buai-Buai, Batagak Penghulu, Estetika dan Lubuk Lintah.
248) tahapan analisis data kualitatif gerakan dasar Buai-Buai dan gerakan
sebagai berikut: (1) Membaca/ mem- dasar rantak kudo. Gerakan Buai-Buai
pelajari data, menandai kata-kata kunci merupakan cerminan atau pragmen
dan gagasan yang ada dalam data. (2) gerak mengasuh anak. Gerak ini menjadi
Mempelajari kata-kata kunci itu, dasar gerak silat yang dilaksanakan
berupaya menemukan tema-tema yang dengan cara kaki kanan melangkah
berasal dari data. (3) Menuliskan kekanan diikuti kaki kiri membentuk
“model” yang ditemukan. (4) Koding pitunggua. Tangan kiri melengkung di
yang telah dilakukan. Dalam penelitian depan badan dan tangan kanan
kualitatif, data diperoleh dari berbagai melengkung di sisi badan kanan. Kesan
sumber dengan menggunakan teknik yang ditonjolkan pada gerakan ini
pengumpulan data yang bermacam- adalah menghindari serangan dan
macam (triangulasi) dan dilakukan mengambil ancang-ancang untuk me-
secara terus menerus hingga datanya laksanakan suatu aksi.
jenuh, namun analisis data dalam Gerakan kedua adalah gerakan
penelitian kualitatif lebih difokuskan rantak kudo, gerakan ini mempunyai
selama proses di lapangan bersamaan karakteristik dinamika gerak dengan
dengan pengumpulkan data (Sugiyono, cara kaki kiri menghentak dibelakang
2014: 331). kaki kanan sementara kaki kanan
Teknik analisis yang digunakan terangkat, dan sebaliknya ketika kaki
penulis adalah teknik analisis Miles and kiri menghentak di belakang kaki kanan
Huberman (1984), teknik ini dila- kaki kiri terangkat. Sedangkan kedua
kukukan secara interaktif dan ber- tangan melakukan gerakan kesamping
langsung secara sampai tuntas, sehingga kiri dan kanan di depan dada. Dinamika
datanya sudah jenuh (Sugiyono, 2014: gerak ini mencerminkan gerak tertatih-
334). Teknik analisis data Miles dan tatih mengemban beban.
Huberman dilakukukan secara terus Analisis struktur gerak tari Buai-
menerus dan lebih difokuskan selama Buai mengaju pada tulisan Ben Soe-
proses di lapangan bersamaan dengan harto, dalam pengamatan Tari Gam-
pengumpulan data. Teknik ini dilakukan byong melalui pendekatan struktural
secara interaktif dan terus menerus dalam bidang linguistik. Kertas kerja
sampai datanya jenuh. Aktivitas dalam yang disajikan dalam temu wicara
analisis data kualitatif menurut Miles etnomusikologi III di Medan, 2 s/d 5
dan Huberman (2014: 20). Februari 1987). Analisis struktur gerak
tari Buai-Buai, diantaranya:
3. PEMBAHASAN
Tari Buai-Buai yang berkembang 3.1 Gugus Gerak
di daerah Lubuk Lintah, merupakan Gugus gerak merupakan seke-
perluasan dan perkembangan dari lompok kalimat gerak atas dasar
daerah aslinya yaitu kanagarian Pauh. Di pembagian dari pola iringan. Suharto
Lubuk Lintah gerakan dasar Tari Buai- (1983) memaparkan bahwa gerak
Buai hanya memiliki dua gerakan, yakni adalah kumpulan beberapa kalimat yang
saling berkaitan karena mempunyai ciri tangan dorong kedepan diagonal kiri,
tertentu yang disebut paragraf dalam ujung jari tangan berlawanan.
bahasa. Gugus gerak yang dimaksudkan
sebagai penyebutan kalimat yang saling A. Frase Gerak
berkaitan dan mempunyai ciri-ciri Frase gerak merupakan kesa-
tertentu serta keutuhan sebagai ke- tuan dari motif gerak yang
lompok, baik dari segi gerak maupun dikembangkan baik dengan peng-
iringan (Suharto,1983:18). ulangan maupun divariasikan, frase
Untuk lebih jelasnya gugus dapat gerak bisa terdiri dari satu motif
di deskripsikan pada gerak Buai-Buai gerak atau beberapa motif gerak.
yaitu dengan kaki kiri menapak/ (Suharto 1983:18) salah satu contoh
pitunggua, kaki kanan diagonal kanan, deskripsi gerak rantak tumit kaki
tangan kanan lurus kedepan, tangan kiri pada frase gerak tari Buai-Buai di
samping kiri siku di tekuk ujung jari Lubuk Lintah adalah menggunakan
tangan kebawah dan digalatiak per- level tinggi, posisi berdiri dengan kaki
gelangan tangan serentak pergelangan pitunggua, tumit kaki kiri merantak
kaki ditarik dan gerakannya dibalas. dibelakang kaki kanan, dengan posisi
tumit kaki kanan menapak didepan
3.2 Kalimat Gerak kaki kiri, ujung kaki kanan hadap
Kalimat gerak adalah kesatuan keatas, kemudian gerakannya dibalas
dari frase angkatan dan frase adalah dengan kaki kanan lagi yang mer-
yang merupakan satu rangkaian gerak antak.
yang sudah selesai dalam satu periode.
Kalimat gerak bisa terdiri dari satu atau B. Motif Gerak
beberapa frase angkatan dan salah satu Suatu tari pada dasarnya
maka dari itu, untuk menentukan merupakan rangkaian dari tataran
kalimat gerak sangat erat kaitannya gerak yang meliputi satuan gerak
dengan musik pengiring. Maka kalimat yang paling kecil sampai pada satuan
dalam hal ini dapat dikonotasikan gerak yang paling besar, tataran
seperti kalimat dalam bahasa atau gerak yang terkecil disebut motif
kalimat lagu dalam karawitan. gerak. Soeharto (1983:18) menje-
Salah satu contoh Kalimat gerak laskan bahwa motif gerak adalah
pada tari Buai-Buai yaitu deskripsi satuan atau unsur komponen yang
gerak mamadek pamatang dengan terkecil dari sebuah tari.
Rentak kaki kanan serentak dengan Pada tari Buai-Buai dapat kita
putaran tangan kanan diikuti tangan berikan pada salah satu contoh
kiri/tupai bagaluik, kaki kanan seret deskripsi gerak galatiak di motif
kekanan dan rentak dengan posisi kedua gerak tari Buai-Buai yang berada di
tangan disamping pinggul kanan, ujung Lubuk Lintah adalah dengan galatiak
jari tangan arahnya berlawanan, kaki pergelangan tangan yaitu telapak
kiri rentak ke kiri, kaki kanan tendang tangan hadap atas, seluruh jari
diagonal kanan, serentak pergelangan diputar dari atas dibawa kebawah
dan sesampai jari diatas langsung kaki kanan sementara kaki kanan
pergelangan tangan digalatiak. terangkat, dan sebaliknya ketika kaki
kiri menghentak di belakang kaki kanan
4. KESIMPULAN kaki kiri terangkat. Sedangkan kedua
Keindahan telah menjadi bagian tangan melakukan gerakan kesamping
manusia yang mendunia. Keindahan pun kiri dan kanan di depan dada. Dinamika
telah menjadi kesadaran yang menyertai gerak ini mencerminkan gerak tertatih-
pertanyaan-pertanyaan tentang tercip- tatih mengemban beban. Gerakan
tanya kosmos dan perenungan menge- lainnya adalah gerakan-gerakan orang
nai Mahakuasa. Takdirnya bersifat pergi ke sawah, dari gerakan men-
absolut seiring dengan kehadiran cangkul, menuai padi sampai menarik
manusia itu sendiri. Seiring perjalanan padi sebagai hasil panen. Tarian ini
waktu cara manusia memandang diiringi oleh gendang, saluang pauah,
keindahan pun mengalami pematangan pupuik batang padi, talempong dan
dan pendalaman sehingga menum- dendang.
buhkan getar-getar filosofis yang Kajian ini mencoba mengamati
memiliki keterkaitan dengan hampir bentuk struktur dan setetika tari Buai-
semua aspek kehidupan. buai Lubuak Lintah. Menulis kajian ini
Tari Buai-Buai yang berkembang merupakan pengalaman yang mem-
di daerah Lubuk Lintah, merupakan perkaya khasanah penulis dalam
perluasan dan perkembangan dari melihat bahwa di Minangkabau masih
daerah aslinya yaitu kanagarian Pauh. Di banyak tari tradisional yang masih
Lubuk Lintah gerakan dasar Tari Buai- mempertahankan pola-pola budaya
Buai hanya memiliki dua gerakan, yakni tradisi dalam penyajiannya. Sehingga
gerakan dasar Buai-Buai dan gerakan nilai- estetika tarian Minangkabau yang
dasar rantak kudo. Gerakan Buai-Buai terletak pada gaya tari yang berakar
merupakan cerminan atau pragmen pada ketangkasan dan kewaspadaan
gerak mengasuh anak. Gerak ini menjadi dapat diperlihatkan. Keberadaan dan
dasar gerak silat yang dilaksanakan perkembangan tari Buai-Buai yang
dengan cara kaki kanan melangkah dilakukan di Perguruan Singo Barantai
kekanan diikuti kaki kiri membentuk mendapatkan pandangan khusus dari
pitunggua. Tangan kiri melengkung di nilai estetika di mata masyarakat luas
depan badan dan tangan kanan serta mampu menjadikan tari Buai-Buai
melengkung di sisi badan kanan. Kesan sebagai destinasi Pariwisata di Suma-
yang ditonjolkan pada gerakan ini tera Barat.
adalah menghindari serangan dan Harapan penulis semoga kajian
mengambil ancang-ancang untuk me- ini dapat bermanfaat nantinya bagi
laksanakan suatu aksi. generasi mendatang untuk mengetahui,
Gerakan kedua adalah gerakan bahwasannya banyak kesenian-kesenian
rantak kudo, gerakan ini mempunyai tradisi Minangkabau, baik itu tari, musik
karakteristik dinamika gerak dengan dan jenis kesenian lainnya yang meiliki
cara kaki kiri menghentak dibelakang