PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1) Untuk mengetahui pembahasan lebih dalam tentang hukum ketiga
termodinamika.
2) Untuk mengetahui proses kontan dan entropi.
3) Untuk mengetahu pembahasan tentang hukum kedua termodinamika.
4) Untuk mengetahui materi tentang energi bebas kips.
5) Untuk mengetahui proses dari energy bebas dan kesetimbangan.
6) Untuk mengetahui hubungan antara termodinamika dalam sistem kesetimbangan.
BAB 11 PEMBAHASAN
Hukum ketiga termodinamika terkait dengan temperatur nol absolut. Hukum ini
menyatakan bahwa pada saat suatu sistem mencapai temperatur nol absolut, semua proses
akan berhenti dan entropi sistem akan mendekati nilai minimum. Hukum ini juga
menyatakan bahwa entropi benda berstruktur kristal sempurna pada temperatur nol
absolut bernilai nol. Molekul hanya memiliki energi vibrasi (di samping energy electron
dan energy inti) yang sama besar, sehingga berada dalam keadaan kuantum tunggal. Jika
di tijau dari kedudukan dan distribusi energinya , penyusun-penyusun molekul dalam
suatu Kristal yang sempurna pada 0 K hanya dapat terlaksana dengan satu cara. Dalam
ini W=1. Jadi entropi suatu Kristal murni yang sempurna ialah 0 pada 0 K. Pernyataan ini
terkenal sebagai HUKUM KETIGA TERMODINAMIKA.
Hukum ketiga memberikan titik acuan mutlak untuk penentuan entropi pada suhu
lainnya. Entropi suatu sistem, yang ditentukan relatif terhadap titik nol ini, adalah entropi
mutlak dari sistem itu. Secara matematis, entropi mutlak setiap sistem pada suhu nol
adalah log natural dari jumlah keadaan dasar dikalikan (konstanta Boltzmann) kB =
1,38×10−23 J K−1. Entropi kisi kristal sempurna seperti yang didefinisikan oleh teorema
Nernst adalah nol asalkan keadaan dasarnya unik, karena ln(1) = 0. Jika sistem terdiri dari
satu miliar atom, semuanya sama, dan terletak di dalam matriks kristal yang sempurna,
jumlah permutasi dari satu miliar hal identik yang dikurangi satu miliar pada satu waktu
adalah Ω = 1. Maka:
S-S0 = KB ln Ω = KB ln 1 = 0
Perbedaannya adalah nol, maka entropi awal S 0 dapat berupa nilai berapapun
yang dipilih asalkan semua perhitungan lainnya dimasukkan sebagai entropi awal.
Akibatnya, nilai entropi awal nol yang dipilih adalah S0 = 0 untuk kenyamanan.
S-S0 = S-0 = 0
S=0
Sebagai contoh, misalkan sebuah sistem terdiri dari 1 cm3 materi dengan massa
1 g dan 20 g/mol. Sistem terdiri dari 3×1022 atom identik pada 0 K. Jika satu atom harus
menyerap foton dengan panjang gelombang 1 cm maka atom itu unik dan permutasi dari
satu atom unik di sekitar 3×1022 adalah N = 3×1022. Entropi, energi, dan suhu sistem
meningkat dan dapat dihitung perubahan entropi adalah:
∆S = S – S0 = KB ln Ω
∆S = S – S0 = ᵟQ
Maka:
∆S = S – S0 = kB ln (Ω) = ᵟQ
S – 0 = KB ln N
= I,38 × 10-23 × ln 3 × 10
= 70 × 10 J K
Perubahan energi sistem sebagai akibat menyerap energi foton tunggal adalah:
SQ = € = hc
λ
= 6,62 × 10-34 J . s × 3 × 108 m s-1
= 2 ×10-23 J
€ 2 X 10−23 J 1
T= = = K
∆ S 70 X 10−23 J K −1 35
Reaksi spontan terjadi bila keadaan terbawa pada kondisi kekacauan yang lebih besar.
Dalam volume yang mengembang, molekul gas individual memiliki derajat kebebasan yang
lebih besar untuk bergerak sehingga lebih tidak teratur. Ukuran ketidak teraturan sistem disebut
dengan istilah entropi. Pada suhu nol mutlak, semua gerakan atom dan molekul berhenti, dan
ketidak teraturan – dan entropi – zat padat sempurna demikian adalah nol. (Entropi nol pada suhu
nol sesuai dengan hukum ketiga termodinamika). Semua zat diatas nol mutlak akan memiliki
nilai entropi positif yang terus bertambah seiring meningkatnya suhu. Saat sebuah zat panas
mendingin, energi termal yang terlepas darinya lewat ke udara sekitar, yang berada pada suhu
lebih rendah. Saat entropi zat yang mendingin menurun, entropi udara sekitar meningkat.
Faktanya, peningkatan entropi di udara lebih besar daripada penurunan entropi pada zat yang
mendingin. Ini sesuai dengan hukum kedua termodinamika, yang mengatakan kalau entropi
sistem dan lingkungannya selalu meningkat dalam reaksi spontan. Jadi hukum pertama dan
kedua termodinamika menunjukkan kalau, untuk semua proses perubahan kimia di alam
semesta, energi selalu kekal namun entropi selalu meningkat.
” Kalor mengalir secara alami dari benda yang panas ke benda yang dingin; kalor tidak
akan mengalir secara spontan dari benda dingin ke benda panas tanpa dilakukan usaha”.
Tidak mungkin membuat mesin yang bekerja dalam satu siklus, menerima
kalor dari satu reservoir dan mengubah kalor seluruhnya menjadi usaha.
Tidak mungkin membuat mesin yang bekerja dalam satu siklus dengan
mengambil kalor dari reservoir yang mempunyai suhu rendah dan
memberikannya ke reservoir suhu tinggi tanpa usaha dari luar.
Mesin yang bekerja di antara reservoir suhu Tt dan reservoir suhu Tt(Tt >
Tr), memiliki efisiensi maksimum.
Entropi
∆S = S2 – S1 = Q/T
Keterangan:
Keterangan:
m = massa (kg)
Telah diketahui bahwa untuk proses spontan ∆G < 0 dan ∆G > 0 pada proses nonspontan,
maka bagaimana jika ∆G = 0? Keadaan ∆G = 0 adalah keadaan kesetimbangan. Berarti ada
kecenderungan yang sama untuk proses ke arah kiri dan kanan. Hubungan antara ∆G° dengan K
adalah :
Termodinamika adalah studi tentang hubungan kuantitatif antara panas dengan energi
bentuk lain. Dalam termodinamika terkandung pengertian teori dasar tentang hukum pengubahan
energi dan proses pengangkutannya, termasuk difusi, osmosis, mengalirnya suatu cairan melalui
saluran, pembentukan potensial listrik pada membran, pertukaran panas, arah dan laju reaksi
kimia, dan berbagai proses lain yang berada dalam fisiologi hewan. Berbagai bentuk energi yang
sering berada di sekitar kita, telah disebutkan di atas seperti: kinetis, potensial, gaya tarik bumi
(gravitasi), listrik, kimia, panas dan energi cahaya. Energi harus dijaga agar tidak hilang; energi
tidak dapat diciptakan atau dirusak tetapi dapat berubah dari bentuk satu menjadi bentuk lainnya.
Hubungan antara energi kinetis dengan energi potensial dinyatakan dalam hukum
termodinamika. Terdapat dua cabang yang menyangkut pengertian termodinamika :
Pengertian sistem disini diterapkan pada bahan dan energi secara bersama-sama yang
merupakan subjek termodinamika. Terdapat tiga tipe sistem:
Organisme hidup merupakan suatu sistem terbuka berlaku suatu keadaan yang
irreversibel (tidak seimbang) keadaan yang sangat kompleks meskipun pada organisme yang
sangat sederhana sekalipun. Para ahli biologi mempelajari proses metabolisme yang
berlangsung dalam suatu organisme sebagai suatu sistem yang tertutup. Meskipun dengan
berbagai keterbatasan namun banyak informasi yang dapat diperoleh melalui pendekatan ini.
menyatakan bahwa total energi di dalam sistem yang terisolasi (jagat raya) akan
konstan. Energi tidak dapat diciptakan maupun dihilangkan, tetapi dapat diubah dari satu
bentuk energi ke bentuk energi lain. Di dalam suatu sistem tertutup (suatu ruang tanpa
adanya pertukaran energi melalui pembatas ruang tersebut) berisi sejumlah energi (E).
Kandungan energi di dalam ruang ini tetap.
Pada sistem terbuka, dapat terjadi pertukaran energi, yang diserap sebagai panas
(Q) atau dalam bentuk kerja (W).
Setiap perubahan energi pada sistem terbuka (hewan) harus diikuti dengan
perubahan energi dalam jumlah yang sama di lingkungannya, tetapi dengan arah yang
berlawanan. Hukum termodinamika pertama menunjukkan hubungan kuantitatif antara
perubahan energi (E), kerja yang dilakukan (W) dan panas yang diserap (Q), tetapi tidak
menunjukkan arah perubahan energi antara kerja dengan panas.
terjadinya degradasi energi (energi yang dapat dimanfaatkan untuk kerja), tidak
dapat dihindar-kan, energi berubah menjadi panas. Energi panas dapat diubah menjadi
energi bentuk lain yang dapat menghasilkan kerja, namun dengan efisiensi kurang dari
100 %. Bagaimanapun juga energi dalam bentuk tertentu dapat diubah menjadi panas
dengan efisiensi kurang dari 100 %. Hukum termo dinamika kedua menunjukkan
terjadinya peningkatan panas dalam sistem manapun. Termodinamika II: Energi
“berkualitas lebih tinggi” akan mengalami penyusutan menjadi energi panas (“berkualitas
rendah”).
Dari satu molekul glukosa yang dioksidasi di dalam sebuah kalorimeter akan
terbentuk CO2 dan H2O, dan tidak ada kerja yang dihasilkan. Energi potensial bahan
kimia (glukosa) diubah menjadi 673 kcal panas, pada suhu dan tekanan baku.
Organisme hidup dapat bertahan dengan memanfaatkan sisa energi di alam. Bila
hubungan dengan sumber energi terputus, organisme akan segera mengalami peluruhan
hingga terjadi kematian. Secara mutlak, semua proses biologi bergantung pada penyerapan
energi cahaya dari matahari dan energi radiasi panas dari bumi ke angkasa luar.
a) Katabolisme
Pengeluaran energi. Bila molekul organik yang besar dipecah menjadi dua atau
lebih molekul lebih kecil, molekul yang terbentuk memiliki energi potensial lebih kecil
daripada energi yang terkandung di dalam molekul asalnya. Sejumlah energi telah
terlepas. Sebagai contoh pada fermentasi glukosa oleh ragi; glukosa diurai menjadi dua
molekul karbondioksida (CO2) dan dua molekul etil alkohol (C2H5OH). Proses ini diikuti
oleh produksi panas, sebagian dari energi potensial yang terkandung dalam glukosa telah
dilepaskan. Hal yang sama terjadi pula di dalam tubuh hewan, bila molekul glukosa
dipecah menjadi dua molekul asam laktat (C3 H6O3). Tetapi bila glukosa mengalami
oksidasi sempurna, seluruh energi yang terkandung di dalamnya berubah menjadi energi
kinetis.
Katabolisme terjadi di dalam setiap sel tanpa kecuali, tetapi jumlah katabolisme
bervariasi dari satu jenis jaringan atau organ ke jenis lain dan bergantung pada
kebutuhannya akan energi. Otot dan beberapa organ lain (seperti: hati) merupakan bagian
di dalam tubuh yang paling aktif. Di dalam jaringan ikat, seperti contohnya pada tulang,
katabolisme berlangsung kurang aktif.
Energi yang dilepas akan bermanfaat bila dapat ditangkap dengan baik dan dapat
diatur penggunaannya. Misalnya saja terjadi perbedaan manfaat pada pembakaran bensin
yang dilakukan secara asal membakar dibandingkan dengan cara pembakaran yang
diatur, dalam sistem pembakaran kendaraan bermotor (di dalam karburator kendaraan
bermotor terjadi pencampuran antara bensin dengan oksigen; proses selanjutnya adalah
pembakaran; gas yang timbul sebagai hasil pembakaran akan mendorong pompa silinder;
akibatnya terjadi putaran mesin atau gerakan kendaraan).
Disini dapat dimengerti bahwa sebagian energi kinetis yang terbentuk dapat
diubah menjadi energi mekanis yang dapat dipakai dalam menjalankan mesin atau
menggerakkan kendaraan bermotor. Dalam hal yang sama tetapi tidak identik, energi
kinetis di dalam tubuh juga diperlukan, disebarkan, dikendalikan dan dirangkaikan
hingga dapat dimanfaatkan untuk berbagai aktivitas tubuh makhluk hidup.
Untuk berbagai aktivitas biologi, organisme hidup memerlukan pula energi yang
berasal dari penguraian makanan (katabolisme). Selanjutnya dalam mempertahankan
eksistensi dan kelangsungan fungsinya maka dalam setiap perombakan (katabolisme)
harus diikuti mekanisme perbaikan (penyusunan) yang dikatakan sebagai anabolisme.
“Menelan”
Pencerna
Penyerapan
Ekskresi
Contoh soal
1. Suatu mesin memiliki suhu reservoir tinggi 400°C dan suhu reservoir
rendah 70°C. Hitunglah efisiensi mesin tersebut!
Penyelesaian:
Jawab:
Penyelesaian:
T = 27°C = 300 K
Ditanyakan: ∆S
Jawab:
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Termodinamika adalah ilmu tentang energi, yang secara spesifik membahas tentang
hubungan antara energi panas dan kerja. Hukum kedua termodinamika mengatakan bahwa aliran
kalor memiliki arah. Dengan kata lain, tidak semua proses di alam adalah reversible ( arah dapat
dibalik ). Hukum ketiga termodinamika terkadang dinyatakan sebagai berikut: “Entropi dari
sempurna kristal di nol mutlak adalah persis sama dengan nol. Hukum ketiga termodinamika
dirumuskan secara tepat dengan semua titik dari ruang keadaan suhu nol mutlak secara fisik
adiabatik tidak dapat diakses dari ruang keadaan dari sistem sederhana. Dalam istilah sederhana,
menyatakan hukum ketiga bahwa entropi dari kristal sempurna mendekati nol sebagai suhu
mendekati nol mutlak.
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA