Disusun Oleh :
Kelompok 8
Asma Fida Ulya (192303101168)
Anindya Julia Putri M (192303101176)
Citra Pujangga (192303101186)
Leony Delvechia Agustin (192303101182)
Ridha Aprilita (192303101181)
Wahyu Agus Sunaryo (192303101061)
Nadirotul Umami (192303101175)
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan
karunia-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul “Trend dan Issue tentang Gerontik” pada mata kuliah Konsep Dasar
Keperawatan di Prodi D3 Keperawatan Fakultas Keperawatan Universitas Jember
Kampus Lumajang ini tepat pada waktunya.
Makalah ini telah kami susun berkat bantuan dan partisipasi dari berbagai
pihak sehingga dapat terselesaikan.Untuk itu dalam kesempatan ini kami
mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
selama penyusunan makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan karena
keterbatasan kemampuan penulis, sehingga masih jauh dari kata sempurna.Oleh
karena itu, kami membutuhkan kritik dan saran dari semua pihak yang membaca,
sehingga kami dapat menyempurnakan makalah ini untuk memperbaiki
kekurangan-kekurangan agar bisa lebih baik lagi.
Penulis
2
DAFTAR ISI
Cover……………………………………………………………………...…....i
Kata pengantar…………………………………………………………..……ii
Daftar isi…………………………………………………….……….………...iii
Bab I Pendahuluan
Latar Belakang…………………………………………………........................1
Rumusan Masalah…………………………………………………………..….2
Tujuan Tulisan…………………………………………………………...….…2
Manfaat Penulisan………………………………………………………..…….2
Bab II Pembahasan
2.1 Definisi tren………..……………………………..…………………..……3
2.1 Definisi issue…………………………..…………………………….……3
2.1 Definisi trend dan issue keperawatan……..…………………….………...3
2.1 Definisi keperawatan gerontik……..……………………………..……….4
2.2 Pengertian gerontologi……...…………………………………….……….4-5
2.3 Pengertian batasan lanjut usi……………………………………..………..5-6
2.4 Tujuan Keperawatan gerontik……………………………………………..6-7
2.5 Fungsi Keperawatan Gerontik………………………………………….…7-9
2.6 Trend dan issue tentang lanjut usia………………………………….....….9
2.7 Masalah kesehatan gerotik………………………………………………..10-13
2.8 Dasar hukum pelayanan lansia………………………………………..….14-15
Bab III Penutup
Kesimpulan………………………………………………………………...….16
Saran………………………………………..………………………………….17
Daftar Pustaka………………………………………………………………..18
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
1.2 Rumusan Masalah
1. Apakah definisi trend dan issue keperawatan gerontik?
2. Apakah definisi dari gerontologi?
3. Berapakah batasan usia lanjut?
4. Apakah definisi keperawatan gerontik?
5. Bagaimanakah trend dan issue lanjut usia?
6. Apa saja faktor masalah kesehatan gerontik?
7. Apa sajakah dasar hukum pelayanan lansia?
1.3 Tujuan
1. Untuk memenuhi tugas Konsep Dasar Keperawatan mengenai trend dan issue
keperawatan gerontik
2. Untuk mengetahui pengertian dari trend dan issue keperawatan gerontik
3. Mengetahui definisi gerontologi
4. Mengetahui batasan usia lanjut
5. Mengetahui definisi keperawatan gerontik
6. Memahami trend dan issue lanjut usia
7. Dapat mengetahui apa saja factor masalah pada kesehatan gerontik
8. Memahami dasar hukum pelayanan lansia
5
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian
6
D. Definisi Keperawatan Gerotik
• Menurut Nugroho (2006), gerontik adalah segala sesuatu yang
berhubungan dengan lanjut usia dengan segala permasalahannya, baik
dalam keadaan sehat maupun sakit. Menurut para ahli, istilah yang paling
menggambarkan keperawatan pada lansai adalah gerontological nursing
karena lebih menekankan kepeada kesehatan ketimbang penyakit.
• Menurut Kozier (1987), keperawatan gerontik adalah praktek perawatan
yang berkaitan dengan penyakit pada proses menua.
• Menurut Lueckerotte (2000) keperawatan gerontik adalah ilmu yang
mempelajari tentang perawatan pada lansia yang berfokus pada pengkajian
kesehatan dan status fungsional, perencanaan, implementasi serta evaluasi.
Gerontologi berasal dari kata geros yang berarti lanjut usia dan logos
berarti ilmu. Gerontologi adalah ilmu yang mempelajari tentang lanjut usia
dengan masalah-masalah yang terjadi pada lansia yang meliputi aspek biologis,
sosiologis, psikologis, dan ekonomi. Gerontologi merupakan pendekatan ilmiah
(scientific approach) terhadap berbagai aspek dalam proses penuaan
(Tamher&Noorkasiani, 2009). Menurut Miller (2004), gerontologi merupakan
cabang ilmu yg mempelajari proses manuan dan masalah yg mungkin terjadi pada
lansia. Geriatrik adalah salah satu cabang dari gerontologi dan medis yang
mempelajari khusus aspek kesehatan dari usia lanjut, baik yang ditinjau dari segi
promotof, preventif, kuratif, maupun rehabilitatif yang mencakup kesehatan
badan, jiwa, dan sosial, serta penyakit cacat (Tamher&Noorkasiani, 2009).
7
dikatakan gerontology merupakan suatu pendekatan ilmiah dari berbagai proses
penuaan yaitu kesehatan, social, ekonomi , prilaku, lingkungan dan lain-lain
(Depkes RI, 2000).
Pada tahun 1995 WHO menggariskan bahwa focus pembinaan bagi usia
lanjut adalah upaya promotif dan meminimalkan ketergantungan pada usia lanjut.
Seperti yang telah di sebutkan tadi di atas, ada beberapa standar atau batasan
orang di katakana lansia. Di sini kami menyebutkan batasan usia dari WHO,
batasan lansia di indonesia dan menurut ahli
8
Batasan umur lansia menurut Menurut Bee
Menurut Bee (1996) bahwa tahapan masa dewasa adalah sebagai berikut :
9
Tujuan dari geriatrik menurut Maryam (2008) adalah sebagai berikut:
10
3. Respect the tight of older adults and ensure other do the same
(menghormati hak orang yang lebih tua dan memastikan yang lain melakukan hal
yang sama)
4. Overse and promote the quality of service delivery (memantau dan
mendorong kualitas pelayanan)
5. Notice and reduce risks to health and well being (memerhatikan serta
menguragi resiko terhadap kesehatan dan kesejahteraan)
6. Teach and support caregives (mendidik dan mendorong pemberi
pelayanan kesehatan)
7. Open channels for continued growth (membuka kesempatan untuk
pertumbuhan selanjutnya)
8. Listen and support (mendengarkan dan member dukungan)
9. Offer optimism, encouragement and hope (memberikan semangat,
dukungan, dan harapan)
10. Generate, support, use, and participate in research (menghasilkan,
mendukung, menggunakan, dan berpartisipasi dalam penelitian)
11. Implement restorative and rehabilitative measures (melakukan perawatan
restorative dan rehabilitative)
12. Coordinate and managed care (mengoordinasi dan mengatur perawatan)
13. Asses, plan, implement, and evaluate care in an individualized, holistic
maner (mengkaji, merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi perawatan
individu dan perawatan secara menyeluruh)
14. Link service with needs (memberikan pelayanan sesuai kebutuhan)
15. Nurtuere futue gerontological nurses for advancement of the speciality
(membangun masa depan perawat gerontik untuk menjadi ahli dibidangnya)
16. Understand the unique physical, emotical, social, spiritual aspect of each
other (saling memahami keunikan pada aspek fisik, emosi, social, dan spiritual)
17. Recognize and encourage the appropriate management of ethical concern
(mengenal dan mendukung manajemen etika yang sesuai dengan tempatnya
bekerja)
18. Support and comfort through the dying process (memberikan dukungan
dan kenyamanan dalam menghadapi proses kematian)
11
19. Educate to promote self care and optimal independence (mengajarkan
untuk meningkatkan perawatan mandiri dan kebebasan yang optimal)
Pada tahun 2000 jumlah lansia diproyeksikan sebesar 7,28% dan pada
tahun 2002 menjadi sebesar 11,34% (BPS,1992). Data Biro Sensus Amerika
Serikat memperkirakan Indonesia akan mengalami pertambahan warga lanjut usia
terbesar di seluruh dunia pada tahun 1990-2025, yaitu sebesar 414% (Kinsella dan
Taeuber,1993).
12
2.7 Masalah Kesehatan Gerontik
13
5. Pengunaan obat
Medikasi pada lansia memerlukan perhatian yang khusus dan merupakan
persoalan yang sering kali muncul dimasyarakat atau rumah sakit.Persoalan utama
dan terapi obat pada lansia adalah terjadinya perubahan fisiologi pada lansia
akibat efek obat yang luas, termasuk efek samping obat tersebut.(Watson, 1992).
Dampak praktis dengan adanya perubahan usia ini adalah bahwa obat dengan
dosis yang lebih kecil cenderung diberikan untuk lansia. Namun hal ini tetap
bermasalah karena lansia sering kali menderita bermacam-macam penyakit untuk
diobati sehingga mereka membutuhkan beberapa jenis obat. Persoalan yang
dialami lansia dalam pengobatan adalah :
Bingung
Lemah ingatan
Penglihatan berkurang
Tidak bias memegang
Kurang memahami pentingnya program tersebut unuk dipatuhi dan
dijalankan
6. Kesehatan mental
Selain mengalami kemunduran fisik lansia juga mengalami kemunduran
mental. Semakin lanjut seseorang, kesibukan soialnya akan semakin berkurang
dan dapat mengakibatkan berkurangnya intregrasi dengan lingkungannya.
1. Azas
Menurut WHO (1991) adalah to Add life to the Years that Have Been
Added to life, dengan prinsip kemerdekaan (independence), partisipasi
(participation), perawatan (care), pemenuhan diri (self fulfillment), dan
kehormatan (dignity).
Azas yang dianut oleh Departemen Kesehatan RI adalah Add life to the Years,
Add Health to Life, and Add Years to Life, yaitu meningkatkan mutu kehidupan
lanjut usia, meningkatkan kesehatan, dan memperpanjang usia.
14
2. Pendekatan
Menurut World Health Organization (1982), pendekatan yang digunakan adalah
sebagai berikut :
3. Jenis pelayanan
Promotif
15
Preventif
Rehabilitatif
16
2.7. Dasar Hukum Pelayanan Lansia
17
o Upaya peningkatan kesejahteraan sosial lansia potensial dan tidak
potensial
o Pelayanan terhadap lansia
o Perlindungan sosial
o Bantuan sosial
o Koordinasi
o Ketentuan pidana dan sanksi administrasi
o Ketentuan peralihan
18
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan pengertian lanjut usia secara umum, seseorang dikatakan
lanjut usia (lansia) apabila usianya 65 tahun keatas (Effendi dan Makhfudli,
2009). Batasan umur lansia menurut organisasi kesehatan dunia (WHO) lanjut
usia meliputi usia pertengahan (middle age) ialah kelompok usia 45 sampai 59
tahun, lanjut usia (elderly) antara 60 sampai 74 tahun, lanjut usia tua (old) antara
75 sampai 90 tahun sangat tua (very old) diatas 90 tahun.
Gerontologi merupakan pendekatan ilmiah (scientific approach) terhadap
berbagai aspek dalam proses penuaan (Tamher&Noorkasiani, 2009). Gerontic
nursing berorientasi pada lansia, meliputi seni, merawat, dan menghibur. Nugroho
(2006), gerontik adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan lanjut usia
dengan segala permasalahannya, baik dalam keadaan sehat maupun sakit.
Masalah Kesehatan Gerontik meliputi masalah kehidupan sexual, perubahan
prilaku, pembatasan fisik, palliative care, pengunaan obat, kesehatan mental.
Upaya pelayanan kesehatan terhadap lansia meliputi azas, pendekatan, dan jenis
pelayanan kesehatan yang diterima.
Dasar hukum pelayanan lansia meliputi UU Nomor 13 Tahun 1998 tentang
Kesejahteraan Lanjut Usia, Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2004 tentang
Upaya Peningkatan Kesejahteraan Sosial Lanjut Usia, Keppres No 52 Tahun 2004
tentang Komisi Nasional Lanjut Usia, Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 60
Tahun 2008 tentang Pedoman Pembentukan Komda Lansia dan Pemberdayaan
Masyarakat dalam penanganan lansia di daerah, Peraturan Menteri Sosial Nomor
19 Tahun 2012 tentang Pedoman Pelayanan Sosial Lanjut Usia dan UU No. 13
tahun 1998.
19
3.2 Saran
Diharapkan mahasiswa agar dapat meningkatkan pemahamannya terhadap
materi mengenai trend dan issue tentang lanjut usia dan dasar hukum pelayanan
lanjut usia. Diharapkan makalah ini dapat bermanfaat bagi pembacanya dan
menambah pengetahuan.
20
DAFTAR PUSTAKA
Effendi & Mukhfudli. 2009. Keperawatan Komunitas : Teori dan Praktek dalam
Keperawatan.Jakarta : Salemba Medika
PengertianLansiadanBatasanUsia2016.
(http://www.referensibebas.com/2016/03/pengertian-lansia-dan-batasan-
lanjut.html) diakses tanggal 4 september 2017.
http://dinnyanggraini.mahasiswa.unimus.ac.id/2015/11/18/keperawatan-gerontik/
http://alfiyyahaee.blogspot.com/p/definisi-trend-dan-issue.html
http://www.erwinedwar.com/2018/05/keperawatan-gerontik-pengertian-
tujuan.html
http://dinnyanggraini.mahasiswa.unimus.ac.id/2015/11/18/keperawatan-gerontik/
21