Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PENGUJIAN ASPAL KERAS

DISUSUN OLEH :
WIBIANTO ARI PAMUNGKAS
NIM : 2001321040

JURUSAN TEKNIK SIPIL


POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
2021
Dasar Teori

Aspal beton adalah jenis perkerasan jalan yang terdiri dari agregat dan aspal, dengan atau tanpa
bahan tambah (additive) yang dicampur dengan suhu tertentu. Campuran aspal beton memiliki
sifat stabilitas, durabilitas, fleksibilitas, tahan terhadap geser, tahan terhadap kelelahan, kedap air
dan mudah dilaksanakan. Menurut Bina Marga (2010) aspal beton dapat dibedakan berdasarkan
suhu pencampuran dan fungsinya. Berdasarkan temperatur ketika mencampur dan memadatkan
campuran, aspal beton dapat dibedakan menjadi tiga macam yaitu aspal beton campuran panas
(hotmix), aspal beton campuran sedang (warm mix) dan aspal beton campuran dingin (cold mix).
Kemudian berdasarkan fungsinya, aspal beton dapat dibedakan menjadi aspal beton untuk
lapisan aus (wearing course), aspal beton untuk lapisan pondasi (binder course) dan aspal beton
untuk pembentuk dan perata lapisan aspal beton yang sudah lama.

A. PENGUJIAN PENETRASI
Tujuan Instruksional Khusus (TIK) :
a. Mahasiswa dapat melakukan prosedur pengujian penetrasi
b. Mahasiswa dapat mengoperasikan peralatan pengujian
c. Mahasiswa dapat menganalisa hasil pengujian
d. Mahasiswa dapat menarik kesimpulan hasil pengujian

Tujuan Pengujian :

a. Mendapatkan nilai penetrasi pada aspal keras (solid) atau semi solid
b. Mengklasifikasikan aspal keras berdasarkan penetrasinya

Data Hasil Pengujian


No Penetrasi 1 Penetrasi 2
1. 74 80
2. 74 80
3. 76 79
Rata-rata 74,67 79,67
Perbedaan Max-Min 2 1
Analisis dan Kesimpulan

Dari hasil pengujian penetrasi bertujuan untuk memeriksa tingkat kekerasan aspal yang
diukur dari kedalaman masuknya jarum penetrasi yang diberi beban 100 gram selama 5 detik
pada suhu ruang 25ºC. Masuknya jarum ke dalam sampel dalam satuan 0.1 mm. Karena
persyaratan aspal berbeda untuk masing-masing tingkat kekerasan aspalnya (penetrasi), maka
pengujian ini mutlak dilakukan sebelum pengujian lain dilaksanakan

B. PENGUJIAN BERAT JENIS ASPAL KERAS


Tujuan Instruksional Khusus (TIK) :
a. Mahasiswa dapat melakukan prosedur pengujian berat jenis Bitumen
b. Mahasiswa dapat membandingkan hasil pengujian dengan persyaratan
c. Mahasiswa dapat menganalisa hasil pengujian
d. Mahasiswa dapat menarik kesimpulan hasil pengujian

Tujuan Pengujian :

a. Mendapatkan berat jenis Bitumen dengan alat piknometer


b. Mendapatkan nilai berat jenis untuk merancang campuran dengan metode Marshall

Perhitungan
C− A
Berat Jenis =
( B−A )−( D−C )
Keterangan: A = Berat piknometer (gr)
B = Berat piknometer + air (gr)
C = Berat piknometer + contoh (gr)
D = Berat piknometer + air + contoh (gr)
Data Hasil Pengujian
No. Berat Berat pik. + Berat pik. + Berat pik. + Berat jenis aspal
piknometer air (gr) aspal (gr) aspal + air
(gr) (gr)
A B C D C− A
( B−A )−(D−C )
1. 25,2 46,9 42,5 47,2 1,02
2. 26,2 48,1 46,5 48,6 1,025
Rata - rata 1,0225

Analisa Kesimpulan
C− A
1. Berat Jenis =
( B−A )−(D−C )
42,5−25,2
=
( 46,9−25,2 )−(47,2−42,5)
17,3
= 21,7−4,7
¿
¿
= 1,02

C− A
2. Berat Jenis =
( B−A )−(D−C )
46,5−26,2
=
( 48,1−26,2 ) −(48,6−46,5)
20,3
=
21,9−2,1
= 1,025

Jadi kesimpulanmya
Pada benda uji 1 diperoleh berat jenis senilai 1,02 dan pada benda uji 2 diperoleh berat
jenis senilai 1,025. Rata-rata berat jenis dari kedua benda uji tersebut adalah 1,0225. Menurut
teori, berat jenis pada aspal keras tanpa campuran biasanya berkisar antara 1,02 sampai 1,05
pada suhu 25ºC. Makin keras aspal umumnya berat jenis makin tinggi. Berat jenis dipengaruhi
oleh bahan pembentuk aspal tersebut, selain itu dipengaruhi juga oleh perubahan suhu dimana
pemuaian dapat mengakibatkan perubahan volume. Dalam spesifikasi berat jenis aspal
disyaratkan harus lebih dari 1,0, sehingga pengujian ini telah memenuhi spesifikasinya.

C. PENGUJIAN TITIK LEMBEK PADA ASPAL KERAS


Tujuan Instruksional Khusus (TIK) :
a. Mahasiswa dapat melakukan prosedur pengujian titik lembek aspal keras
b. Mahasiswa dapat mengoperasikan alat pengujian
c. Mahasiswa dapat menganalisa hasil pengujian
d. Mahasiswa dapat menarik kesimpulan hasil pengujian

Tujuan Pengujian :

a. Mendapatkan besaran suhu titik lembek pada aspal keras


b. Membandingkan hasil pengujian dengan spesifikasi

Data Hasil Pengujian


Suhu Waktu (menit) Benda uji 1 Waktu (menit) Benda uji 2
(ºC)
5 0
5,5 2,22
6 2,34
6,5 3,20
11,5 9,05
16,5 14,35
21,5 20,20
26,5 27,35
31,5 34,58
36,5 42,58

Analisa dan Kesimpulan

Titik lembek adalah suhu pada saat bola baja dengan berat tertentu mendesak turun suatu
lapisan aspal yang tertahan dalam cincin ukuran tertentu sehingga aspal tersebut menyentuh plat
dasar yang terletak di bawah cincin dengan ketinggian tertentu akibat kecepatan pemanasan
suhu. Titik lembek diuji untuk mengetahui pada suhu berapa aspal tersebut dari kondisi keras
menjadi lembek. Jika diketahui suhunya, maka pemakaina aspal tersebut tidak boleh digunakan
pada kondisi jalan dengan suhu permukaan lebih besar dari suhu titik lembeknya.
D. PENGUJIAN KELARUTAN DALAM TRICHLOROETHYLENE
Tujuan Instruksional Khusus (TIK) :
a. Mahasiswa dapat melakukan prosedur pengujian kelarutan aspal keras dalam
trichloroethylene
b. Mahasiswa dapat mengoperasikan alat pengujian
c. Mahasiswa dapat menganalisa hasil pengujian
d. Mahasiswa dapat menarik kesimpulan hasil pengujian

Tujuan Pengujian :

a. Mengetahui banyaknya bagian aspal keras yang larut dalam trichloroethylene


b. Menentukan kualitas aspal keras berdasarkan banyaknya aspal keras yang larut dalam
trichloroethylene

Perhitungan

( B−A )−(D−C )
Kadar kelarutan = ×100%
(B− A)

Keterangan : A = Berat tabung erlemeyer dalam keadaan kosong (gr)


B = Berat tabung erlemeyer + aspal (gr)
C = berat gooch crucible + fiber glass sebelum penyaringan (gr)
D = berat gooch crucible + fiber glass setelah penyaringan (gr)

Data Hasil pengujian

Pengukuran Sampel 1 Sampel 2


Berat tabung 212 212
erlemeyer (gr)
Berat tabung + 215 215,5
benda uji (gr)
Berat gooch crucible 2,25 2,25
+ fiber glass (gr)
Berat gooch crucible 2,4 2,6
+ fiber glass setelah
penyaringan (gr)
Banyaknya aspal 95% 90%
yang larut dalam
Trichloroethylene
(%)
Analisis Kesimpulan

( B−A )−(D−C )
1. Kadar kelarutan = ×100%
(B− A)
( 215−212 )−(2,4−2,25)
= ×100%
(215−212)
3−0,15
= ×100%
3
= 95%

( B−A )−(D−C )
2. Kadar kelarutan = ×100%
(B− A)
( 215,5−212 )−(2,6−2,25)
= ×100%
(215,5−212)
3,5−0,35
= ×100%
3,5
= 90%

Jadi Kesimpulannya
Angka dari kelarutan aspal menunjukkan tingkat kemurnian aspal terhadap kandungan
mineral lain. Semakin tinggi nilai kelarutan aspal tersebut, maka aspal semakin baik. Dari kedua
benda uji diatas diperoleh kadar kelarutan sebesar 90% hingga 95%, sehingga dapat disimpulkan
aspal tersebut memiliki kualitas yang baik.

E. UJI DAKTILITAS BAHAN BITUMEN


Tujuan Instruksional Khusus (TIK) :
a. Mahasiswa dapat melakukan prosedur pengujian daktilitas pada bahan bitumen
b. Mahasiswa dapat mengoperasikan alat pengujian
c. Mahasiswa dapat menganalisa hasil pengujian
d. Mahasiswa dapat menarik kesimpulan hasil pengujian

Tujuan Pengujian :

a. Mengetahui sifat daktilitas pada aspal keras


b. Mengetahui besaran daktilitas pada sampel aspal keras
c. Menentukan kualitas aspal keras berdasarkan nilai daktilitas aspal keras

Data Hasil Pengujian


Pengukuran Sampel 1 Sampel 2
Jarak benda uji saat 75 83
putus (cm)
Jarak rata-rata 79

Analisa dan Kesimpulan


Bisa kita lihat di sampel satu dan dua berbeda sekitar 8 cm dimana sampel 2 kebih
panjang dari pengujian daktilitas dan Pengujian daktilitas bertujuan untuk mengetahui sifat
kohesi dalam aspal itu sendiri yang dapat ditunjukkan dengan seberapa panjang aspal tersebut
dapat ditarik pada suhu 25ºC dengan kecepatan 5 cm/menit hingga aspal tersebut putus.
Berdasarkan pengujian diatas diperoleh besaran daktilitas pada sampel 1 sebesar 75 cm dan pada
sampel 2 sebesar 83 cm. Jarak rata-rata dari kedua sampel diatas adalah 79 cm. Daktilitas yang
tinggi mengindikasikan bahwa aspal semakin lentur, sehingga semakin baik digunakan sebagai
bahan ikat perkerasan. Aspal dengan angka daktilitas yang rendah dapat mengalami retak akibat
lapisan aspal mengalami perubahan suhu yang tinggi.

Anda mungkin juga menyukai