Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Perjuangan persatuan bangsa, terutama di kawasan Asia Tenggara tidak bisa


dipisahkan dari berbagai peristiwa penting untuk mempererat rasa kebangsaan dari negara
tersebut. Kawasan Asia Tenggara, sebagian besar wilayahnya yang saat ini terdiri atas
berbagai negara tidak dapat dipisahkan dari sejarah kolonialisme dan imperialisme yang
dilakukan oleh Bangsa Barat di kawasan ini. Kolonialisme yang terjadi dilakukan mulai dari
negara-negara Eropa, Amerika, hingga negara lain yang berasal dari lingkungan Asia seperti
Jepang pun pernah dialami oleh berbagai negara di kawasan Asia Tenggara. Otto Bauer
berpendapat mengenai rasa kebangsaan di kawasan Asia Tenggara yang dilihat olehnya
terbentuk atas pengalaman-pengalaman bersama (dalam hal ini rasa penderitaan oleh
penjajahan). Kemudian atas dasar hal itulah kemudian mudah untuk menyimpulkan bahwa
salah satu manfaat positif dari kolonialisme dan imperialism yang ratarata terjadi di seluruh
kawasan Asia Tenggara menimbulkan rasa nasionalisme yang kuat kepada masyarakat di
masing-masing negara jajahan.

Berbicara mengenai nasionalisme, menurut James G Kellas (1998) bahwa


nasionalisme merupakan suatu bentuk ideologi. Sebagai suatu ideologi, nasionalisme
membangun kesadaran rakyat sebagai suatu bangsa serta memberi seperangkat sikap dan
program tindakan. Nasionalisme negara-negara di Asia tenggara yang bangkit menentang
kolonialisme antara lain terjadi di Filipina dan Indonesia. Nasionalisme di Asia kebanyakan
terjadi sebagai reaksi atas kolonialisasi kekuasaan asing di negara tersebut. Lewat interaksi
kekuasaan itulah bangsa di Asia mulai mengenal konsep nation-state. Konsep nasionalisme
modern yang berkembang di eropa barat sekitar abad 18 menjadi semakin populer setelah
berakhirnya perang dunia dua dimana negara-negara bekas jajahan mulai menikmati
kemerdekaan. Sehingga sejak tahun 1940-an konsep nation state, integrasi nasional dan
nasionalisme semakin populer bagi masyarakat asia tenggara.

Dalam makalah ini saya akan mengambil contoh negara Filipina. Awal mula
masuk penjajahan di Filipina dimulai dari Bangsa Spanyol melakukan ekspedisi pelayaran
hingga sampai di pulau Filipina. Penjelajah Spanyol Ferdinand Magelhaens menjadi orang

1
pertama yang memimpin ekspedisi mengelilingi dunia pada tahun 1522. Spanyol memiliki
misi dan tujuan untuk daerah untuk setiap daerah yang disinggahinya. Misi tersebut
diungkapkan bahwa dua motif penjelajahan Spanyol

ke Filipina, yaitu misi untuk menyebarkan agama dan membuka pos perdagangan baru
juga memperluas perdagangan ke Asia. Penjelajahan Spanyol di Filipina berlangsung kurang
lebih 377 tahun dan merupakan era kristenisasi bangsa Filipina pada masa itu. Hampir semua
pulau di Filipina di kristenkan kecuali pulau Mindanao. Penjajahan Spanyol diakhiri dengan
kalahnya bangsa Spanyol melawan Filipina yang dibantu sekutu pada tahun 1898. Setelah
Spanyol pergi Amerika menduduki Filipina dengan alasan ingin menjadikan Filipina seebagai
contoh negara dengan sistem pemerintahan liberal. Karena Amerika tida mau mengakui
kemerdekaan Filipina akhirnya Filipina menyatakan perang tahun 1898 dan berakhir tahun
1902. Lalu pada tahun 1946 pemerintah amerika menepati janji memberikan kemerdekaan
untuk Filipina dan mengangkat manuel Quezon sebagai Presiden pertama.

Nasionalisme di Filipina tergolong nasionalisme tertua di Asia Tenggara dalam arti


menentang penjajahan. Hal ini disebabkan karena Filipina mendapat pendidikan modern
tertua di luar Eropa. Pergerakan dan kebangkitan nasionalisme di Filipina dibagi menjadi tiga
periode. Pada periode pertama, gerakan-gerakan nasionalisme masih berupa perlawanan-
perlawanan lokal ditempat tertentu. Pada periode yang kedua didirikanlah sebuah organisasi
yang dinamakan Comparenismo yang artinya persahabatan tujuannya untuk mengusahakan
pendidikan yang patriotis bagi masyarakat Filipina. Pada periode ketiga, setelah Aqwnaldo
pergi ternyata perjuangan melawan penjajah berhenti dan Spanyol tidak menepati janjinya.
Aqwnaldo kemudian kembali ke Filipina untuk memproklamasikan kemerdekaan Filipina
pada tanggal 12 Juni 1898.

Salah satu peristiwa menarik dalam studi nasionalisme di Filipina adalah untuk
mencermati berbagai gerakan baik dalam bentuk kelas-kelas sosial maupun kelompok-
kelompok ekonomi yang menentang kolonialisme dan menimbulkan rasa nasionalisme. Salah
satu gerakan yang dimaksud adalah gerakan Liga Filipina. Liga Filipina adalah sebuah
organisasi yang didirikan oleh Jose Rizal pada tahun 1892 tujuannya untuk mempersatukan
seluruh Filipina untuk menentang ketidakadilan dari pemerintahan jajahan Spanyol dan juga
untuk memajukan bangsa Filipina. Dalam pergerakannya berbagai cara dijalaninya bahkan

2
sampai menulis buku yang berjudul Noli Ne Tangere yang berisi kritikan keras terhadap
bagsa Spanyol. Namun buku itu dianggap telah menyalahi aturan yang telah ditetapkan dan
gerakan ini dilarang sehingga Jose pun ditangkap dan diasingkan ke Mindanau.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana pengaruh gerakan Liga Filipina terhadap perjuangan kemerdekaan
Filipina?

1.3 Tujuan
1. Mengetahui pengaruh dari liga Filipina kepada nasionalisme Filipina
2. Menambah wawasan tentang nasionalisme Filipina. Metode Penelitian
3. Memperluas wawasan kita mengenai gerakan nasionalisme

1.4 Metode Penelitian

Metode penelitian yang saya gunakan adaah studi pustaka. Studi pustaka adalah
metode yang dilakukan peneliti untuk menghimpun informasi yang relevan dengan topik atau
masalah yang akan atau sedang diteliti. Informasi itu dapat diperoleh dari buku-buku ilmiah,
laporan penelitian, karangan-karangan ilmiah, tesis dan disertasi, peraturan-peraturan,
ketetapan-ketetapan, buku tahunan, ensiklopedia, dan sumber-sumber tertulis baik tercetak
maupun elektronik lain.

3
BAB II

PEMBAHASAN

2.1  Faktor Pendorong Munculnya Gerakan Nasionalisme Asia

Faktor-faktor yang mendorong munculnya gerakan nasionalisme bangsa Asia yaitu: 1.


Penjajahan dari bangsa-bangsa asing yang sangat menyengsarakan rakyat 2. Lahirnya
golongan terpelajar di negara-negara tersebut 3. Terjadinya revolusi industri di Inggris dan
revolusi Prancis 4. Kebangkitan bangsa Jepang sebagai keberhasilan Restorasi Meiji.
Termasuk kemenangan Jepang atas Rusia tahun 1905 

2.2 Sejarah gerakan perlawanan Filipina terhadap bangsa asing

Gerakan perlawanan rakyat Filipina dimulai dari penjajahan bangsa Spanyol Misi
penyebaran agama yang dilakukan oleh Spanyol, awalnya dengan mendatangkan para padri-
padri Katolik untuk mengelola gereja. Gereja diberikan hak menguasai tanah-tanah, tetapi
seiring waktu banyak padri menyalahgunakan hak atas tanah tersebut. Padri-padri gereja ini
berubah menjadi tuan-tuan tanah yang serakah dan mengintimidasi penduduk Filipina.
Banyak terjadi perbedaan perlakuan antara orang Spanyol dengan rakyat pribumi Filipina.
Selain itu adanya pelaksanaan sistem Encomienda sistem Polodan sistem Vandala.Hal ini
yang membuat terjadinya pemberontakan lokal menentang kebijakan Spanyol, tapi
pemberontakan rakyat tersebut dapat dipadamkan. Kebijakan yang dilakukan pemerintah
Spanyol ini bertahan selama Filipina

Filipina jatuh ketangan As tanggal 10 desember 1898 setelah perjanjian Paris.


Amerika Serikat yang menggantikan penjajahan Spanyol di Filipina tidak mengakui
kemerdekaan Filipina itu tetapi justru menghancurkannya. Ternyata Amerika tidak
membebaskan Filipina tetapi justru menjadi penjajah baru yang jauh lebih kuat dibanding
Spanyol. Di bawah penjajahan Amerika, nasionalisme Filipina mengubah taktik yakni
meninggalkan kekerasan untuk mempengaruhi kebijakan Amerika yang memang liberal,
bahkan lebih liberal dibanding Inggris. Dalam kaitan itu, maka padatahun 1907 didirikan
Partindo Nacionlista (Partai Nasionalis) dengan pimpinan Sergio Osmena, Manuel Quezon
4
dan Manuel Roxas. Partai tersebut merupakan organisasi politik yang besar dan
kompromistis.Oleh karena itu Filipina segera diberi kemudahan legislatif dan pelayanan sipil.
Pada tahun 1920 terjadi krisis pergerakan nasional di Filipina terhadap Amerika, setelah
Amerika berusaha menghambat emansipasi

2.3 Sejarah Kemunculan Gerakan Liga Filipina Pimpinan Jose Rizal

Setelah gerakan Compenerismo kebijakan-kebijakan yang diberlakukan semakin lama


menindas rakyat Filipina. Hingga muncul seorang tokoh pelajar yang bernama Jose Rizal
yang dikenal sebagai dokter, seniman, novelis dan penyair. Peristiwa ketidakadilan yang
dialami keluarganya sendiri sebagai salah satu hal yang juga mendorong Jose Rizal untuk
menyuarakan sebuah reformasi di Filipina. Ia menuntut sebuah persamaan hak bagi rakyat
Filipina dan orang-orang Spanyol. Jose rizal sangat menentang pemerintahan spanyol waktu
itu karena dianggap menyengsarakan rakyat Filipina.

Jose Rizal berupaya melakukan propaganda untuk menanamkan persamaan hak di


kalangan bangsa Filipina dengan Spanyol serta menuntut kebebasan berbicara, rapat dan
berkumpul untuk mengeluarkan pendapat baik lisan maupun tulisan. Cara perjuangannya
adalah menolak cara-cara radikal, mengutamakan cara persuasive untuk membina dan
menyadarkan bangsa Filipina, yang dilakukan melalui tulisan dalam majalahnya ‘La
Solidarided’. Selain itu, Jose Rizal juga membuat novel Noli Me Tangere’ (1887) dan ‘El
Filibusterism’  (1891). Novel-novel itu berisi kritikan keras terhadap pemerintahan bangsa
Spanyol dan gereja di Filipina.

Pada tahun 1892 Jose Rizal juga membentuk sebuah gerakan gelap yang
disebut dengan Liga Filipina. Tujuan Liga Filipina adalah mempersatukan seluruh Filipina
untuk menentang ketidakadilan dari pemerintahan jajahan Spanyol. Organisasi yang dibuat ini
juga untuk memajukan bangsa Filipina. Liga ini memiliki 5 dasar perjuangan yaitu pertama,
kesatuan seluruh Filipina kedua, saling membantu dan melindungi, ketiga, mempertahankan
diri dari segala kekerasan dan ketidakadilan, keempat menggalakkan pendidikan, pertanian
dan perdagangan, dan yang terakhir mengkaji perubahan dan menjalankan perubahan-
perubahan baru. Pengikut-pengikutnya yang sifatnya lebih radikal seperti Andres bonifaciio

5
mendirikan gerakan radikal sendiri bernama katipun yang artinya gerakan persatuan rakyat.
Gerakan ini bermaksud mengajak Jose Rizal agar mau memberontak.

Pada tahun 1896 tanpa sepengetahuan Jose Rizal gerakan katipun melakukan
pemberontakan dan spanyol menuduh Jose Rizal yang mempelopori semuanya akhirnya
menyebabkan Jose Rizal dijatuhi hukuman mati. Liga Filipina ini tidak berlangsung lama dan
dibubarkan oleh pemerintah Spanyol. Karena perjuangan yang dilakukannya Jose Rizal
dipandang oleh pemerintah Spanyol sebagai seorang pemberontak dan perjuangannya sangat
berbahaya. Pemerintah Spanyol mengasingkannya ke daerah Minandao hingga menghukum
mati. Ia dijatuhi hukuman mati tanggal 30 Desember 1896. Walaupun Jose Rizal dihukum
mati, tetapi perjuangannya selalu hidup mempengaruhi perjuangan-perjuangan selanjutnya
yang terjadi di Filipina.

6
BAB III
PENUTUPAN DAN KESIMPULAN

3.1 Penutupan
Jose Rizal mendirikan liga Filipina pada tahun 1982 dengan tujuan
mempersatukan Filipina untuk menentang penjajah Spanyol. Ia merupakan pelopor
kemerdekaan dan perlawanan nasional Filipina. Walaupun gagal, setelah lepas dari
Spanyol, Filipina jatuh ke tangan Amerika, perjuangan ini menimbulkan semangat
untuk rakyat untuk merdeka. Di buktikan dari gerilyawan-gerilyawan yang
meneruskan perjuangan ini sampau tahun 1902.

3.2 Kesimpulan
Setelah Jose Rizal dihukum mati, perjuangannya memberikan pengaruh.
Pengaruh perjuangan Jose Rizal tersebut adalah timbulnya rasa persatuan diantara
rakyat Filipina melalui gerakan-gerakan revolusi di Filipina, salah satunya
Katipunan hingga penggerak semangat nasionalisme menuntut kemerdekaan di Asia
Tenggara.

7
BAB 4
DAFTAR PUSTAKA

http://maehistory.blogspot.com/2016/01/gerakan-nasionalisme-di-cina-filipina.html
http://www.hariansejarah.id/2017/02/nasionalisme-bangsa-filipina.html
http://www.academia.edu/32675157/Nasionalisme_filipina
http://library.um.ac.id/free-contents/index.php/buku/detail/sejarah-nasional-indonesia-
dan-umum-jilid-1-untuk-smu-disusun-oleh-i-wayan-badrika-4715.html

Anda mungkin juga menyukai