Anda di halaman 1dari 2

PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN (PMT) UNTUK MENCEGAH

GIZI BURUK DAN STUNTING

Posyandu merupakan kegiatan untuk memberikan pemantauan dan pela-


yanan kesehatan bagi ibu hamil, bayi, balita dan juga lansia (posyandu lansia)
yang dilakukan secara terpadu. Kegiatan posyandu dilakukan oleh dan untuk
masyarakat. Posyandu sebagai wadah bagi masyarakat untuk menyelenggarakan
sistem pelayanan pemenuhan kebutuhan dasar dan peningkatan kualitas manu-
sia. Kegiatan posyandu meliputi pelayanan imunisasi, pendidikan gizi masyarakat
serta pelayanan kesehatan ibu dan anak. Tujuan dari kegiatan posyandu melipu-
ti: Kesehatan ibu dan anak, Keluarga berencana, Imunisasi, Peningkatan gizi, Pe-
nanggulangan diare, Sanitasi dasar, Penyediaan obat esensial.

Salah satu jenis kegiatan yang dilaksanakan di posyandu desa tatengesan


adalah melalui pemberian makanan tambahan (PMT) berupa sop/ kolak kacang
hijau, yang bertujuan untuk pemenuhan dan peningkatan gizi balita dan juga
untuk mencegah terjadinya stunting dan gizi buruk. Pemberian makanan tamba-
han (PMT) pada dasarnya adalah program intervensi bagi balita yang menderita
kurang gizi dimana tujuannya adalah untuk meningkatkan status gizi anak serta
untuk mencukupi kebutuhan zat gizi anak agar tercapainya status gizi dan kon-
disi yang baik sesuai dengan umur anak tersebut. Pemberian makanan tambahan
di fokuskan pada balita umur 6-59 bulan.
Stunting dan gizi buruk merupakan dua hal yang lagi gencar-gencarnya
mendapat perhatian dan penanggulangan dari pemerintah dengan berbagai pro-
gram kerja. Tak terkecuali melalui Kementerian Desa lewat Dana Desa dengan
berbagai program prioritas yang tercantum melalui Peraturan Menteri Desa,
DTT No. 19 tahun 2017 tentang Penetapan Prioritas Penggunaan Dana Desa
Tahun 2018. Dasar inilah yang membuat pemerintah desa menganggarkan Dana
Desa untuk pemberian makanan tambahan dan insentif bagi kader kesehatan/
kader posyandu, terlebih khusus untuk desa-desa di kecamatan Pusomaen di
tahun 2018. Melalui Musdes maupun Musrenbangdes, kami selaku pendamping
secara intens mensosialisasikan mengenai pencegahan stunting dan gizi buruk
di masyarakat yang sangat fatal sehingga Dana Desa untuk tahun 2018 ini tid-
ak lagi hanya di fokuskan untuk pembangunan infrastruktur saja tapi bagaiman
Dana Desa memenuhi setiap kebutuhan dasar masyarakatnya, salah satunya
melalui pelayanan kesehatan.

Pemerintah desa Tatengesan berharap melalui kegiatan Posyandu dengan


pemberian makanan tambahan bagi anak balita tidak akan ada kasus gizi buruk
maupun stunting di desa tatengesan dan kedepannya akan diusahakan juga
adanya pemberin makanan tambahan bagi anak-anak sekolah SD yang ada di de-
sa tatengesan melalui anggaran Dana Desa di tahun 2018 ini. Anak-anak adalah
generasi penerus bangsa. Menciptakan generasi yang hebat harus sedini mung-
kin dengan intervensi gizi spesifik dan senitif untuk mencegah stunting demi
generasi Indonesia yang hebat……!!!

!!
Hebat…..!
Indonesia
He ba t……!!!
Mitra

Anda mungkin juga menyukai