Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH

PENGANTAR PENDIDIKAN
( PENDIDIKAN SEPANJANG HAYAT )

OLEH:
KELOMPOK 1
RISTI RAMADHANI (105401117720)
DEA ADELIA ANDI BASO (105401118020)
MULIANA (105401117920)
NURFADILAH (105401108620)
ISMI (105401117820)
EVI AYUMI (105401118120)
NURHAEDA (105401123517)
Kata Pengantar

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.


Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-NYA sehingga
makalah “Pendidikan Sepanjang Hayat” ini dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa saya juga
mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan
memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya.
Harapan saya, semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
khususnya bagi saya sendiri dan para pembaca pada umumnya.
Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna Karena keterbatasan
pengetahuan maupun pengalaman saya, oleh karena itu saya sangat mengharapkan saran dan
kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Gowa, Oktober 2020

Penulis
DAFTAR ISI             
Kata Pengatar………..………………………………………………………………………         1
Daftar Isi…………..……………………………………... 2                                 
BAB I
Pendahuluan........................................................................................................................ 3
1.      Latar Belakang…………………………………………………………………............         3
2.      Rumusan Masalah……………………………………………………………………...         3
3.      Tujuan Penulisan……………………………………………………………………….         3

BAB II
Isi…………………………………………………………………………………… 4
A.     Pengertian Pendidikan……………………………………………………………………... 4
B.     Pengertian Pendidikan Sepanjang Hayat…………………………………………………...        6
C.     Tujuan Pendidikan Sepanjang Hayat……………………………………………………….        7
D.     Peran Pendidikan Sepanjang Hayat…………………………………………………...........       7
E.      Wadah Pendidikan Sepanjang Hayat………………………………………………….........       9
F.      Dasar pikiran pendidikan sepanjang hayat………………………………………................      9
G.     Konsep pendidikan Sepanjang Hayat……………………………………………………        10
H.     Karakteristik Pendidikan Sepanjang Hayat………………………………………………...        11
I.        Implikasi Pendidikan Sepanjang Hayat dalam program pendidikan………………….........      11
J.       Masalah-masalah Pendidikan Universal…………………………………………………....       13
K.     Upaya Untuk Mewujudkan Masyarakat Belajar……………………………………………14

BAB III
Penutup……………………………………………………………………………….         15
Kesimpulan……………………………………………………………………………….         15
Saran…………………………………………………………………………………………...16
DaftarPustaka………………………………………………………………………………….    16
BAB I
Pendahuluan
1.      Latar Belakang
Pendidikan adalah suatu proses untuk menuju pendewasaan, di mana untuk mewujudan
pendidikan yang optimal diperlukan berbagai jenis pendidikan, tidak hanya terpancang pada
pendidikan formal saja. Melainkan juga diperlukan pendidikan informal dan nonformal. Karena
sejatinya pendidikan itu merupakan suatu proses yang komplek di mana kesemuanya merupakan
satu kesatuan. Begitu pentingnya pendidikan inilah yang melatarbelakangi penulis dalam
menyusun makalah ini.
Dewasa ini perwujudan masyarakat belajar belum ada peningkatan seperti yang
diharapkan. Banyak upaya yang dilakukan pemerintah untuk mewujudkan pendidikan yang
merata, yang melingkupi semua lapisan masyarakat untuk meningkatkan kualitas sumber daya
manusia (SDM). Dalam upaya ini dibutuhkan pula campur tangan dari masyarakat itu sendiri.
Karena tanpa kedasaran dan kerjasama masyarakat, perwujudan masyarakat belajar tidak akan
tecapai. Karena pendidikan tidak hanya diperoleh dari sekolah, melainkan dari kesadaran
masyarakat untuk belajar antara lain melalui membaca, internet, pengalaman, dan lain-lain.
Penerapan belajar sepanjang hayat dalam mewujudkan masyarakat belajar sangat
memberikan kontribusi bagi peningkatan kualitas SDM. Dengan peningkatan tersebut, harkat
dan martabat masyarakat dapat terangkat di mata dunia. Oleh sebab itu, perlu adanya pemerataan
pendidikan yang tidak hanya didapat dari sekolah, namun juga dapat terwujud dalam
perpustakaan umum untuk meningkatkan minat baca masyarakat
2.      Rumusan Masalah
a.       Apa yang dimaksud Pendidikan ?
b.      Apa yang dimaksud dengan Pendidikan Sepanjang Hayat ?
c.       Apa tujuan Pendidikan Sepanjang Hayat ?
d.      Bagaimana Peran Pendidikan Sepanjang Hayat ?
e.       Apa saja Wadah Pendidikan Sepanjang Hayat ?
f.       Apa saja dasar pikiran pendidikan sepanjang hayat?
g.       Bagaimana konsep pendidikan sepanjang hayat?
h.      Bagaimana karakteristik pendidikan sepanjang hayat?
i.        Bagaimana implikasi pendidikan sepanjang hayat dalam program pendidikan?
j.        Masalah-masalah Pendidikan Universal?
k.      Upaya apa saja yang dilakukan untuk mewujudkan masyarakat belajar?
3.      Tujuan Penulisan
a.       Mengetahui Pengertian Pendidikan
b.      Mengetahui Pengertian Pendidikan Sepanjang Hayat
c.       Mengetahui Tujuan Pendidikan Sepanjang Hayat
d.      Mengetahui Peran Pendidikan Sepanjang Hayat
e.       Mengetahui Wadah Pendidikan Sepanjang Hayat
f.       Mengetahui dasar pikiran pendidikan sepanjang hayat
g.       Mengetahui konsep pendidikan sepanjang hayat
h.      Mengetahui karakteristik pendidikan sepanjang hayat
i.        Memahami implikasi pendidikan sepanjang hayat
j.        Mengetahui Masalah-masalah Pendidikan Universal
k.      Mengetahui upaya yang dapat dilakukan dalam mewujudkan masyarakat belajar

BAB II
Isi
A.     Pengertian Pendidikan

Pengertian pendidikan secara etimologis:Pendidikan berasal dari kata dasar didik,


mendapat imbuhan pe-an, menjadi kata benda ‘pendidikan’ dan kerja
‘mendidik’‘Pendidikan’:pembinaan, pengasuhan, bantuan untuk tumbuh.Yunani Kuno
denganistilah :‘paedagogiek’: seni menuntun anak.‘paedagogia’: pergaulan dengan anak-anak.
Orang yang menuntun anak adalah ‘paedagog’.Romawi, dengan istilah educare : mengeluarkan
dan menuntun, tindakan merealisasikan potensi anak yang dibawa waktu lahir. Jerman, dengan
istilah Erziehung, setara denganeducare : membangkitkan kekuatan terpendam, atau
mengaktifkan potensi anak.Inggris dengan istilah education (kata benda) dan educate (kata kerja)
: mendidik. Oxford Learner's Pocket Dictionary, pendidikan : pelatihan dan pengajaran.
Education is training and instruction. Kamus Besar Bahasa Indonesia, pendidikan: proses
perubahan sikap dan tingkah laku individu/ kelompok dalam usaha mendewasakan manusia
melalui proses pengajaran dan pelatihan.Jawa dikenal istilah ‘panggulawentah’ : pengolahan,
penjagaan, dan pengasuhan baik fisik maupun kejiwaan anak.

Pengertian pendidikan secara terminologis :


a.    Crow and Crow
Pendidikan adalah proses yang berisi aneka macam kegiatan yang cocok bagi individu untuk
kehidupan sosialnya dan membantu meneruskan adat dan budaya serta kelembagaan sosial dari
generasi ke generasi.
b.    Carter V. Good
Pendidikan adalah keseluruhan proses dimana seseorang mengembangkan kemampuan, sikap,
dan bentuk tingkah laku lainnya yg bernilai di dalam masyarakat dimana ia hidup.
c.    John Dewey
Pendidikan adalah suatu proses pembentukan kecakapan-kecakapan fundamental baik secara
intelektual maupun emosional ke arah alam dan sesama manusia.
d.   Jean Jaques Rousseau
Pendidikan adalah usaha memberi bekal yg tidak ada pada masa kanak-kanak tetapi
dibutuhkannya pada masa dewasa.
e.    J. Gielen and S. Strasser
Pendidikan adalah segala usaha orang dewasa dalam pergaulannya dengan anak-anak untuk
memimpin perkembangan jasamani dan rokhaninya ke arah kedewasaan.
f.     John S. Brubacher
Pendidikan adalah proses di mana potensi, kemampuan, dan kapasitas yang mudah dipengaruhi
oleh kebiasaan-kebiasaan, disempurnakan dengan kebiasaan yang baik dengan alat disusun
sedemikian rupa dan digunakan manusia untuk menolong orang lain atau diri sendiri dalam 
mencapai tujuan yang ditetapkan.
g.    GT. Page, JB. Thomas, & AR. Marshall
Pendidikan adalah proses pengembangan kemampuan dan perilaku manusia secara keseluruhan.
h.    Ki Hajar Dewantara
Pendidikan adalah usaha menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada masa anak baik
sebagai individu manusia maupun sebagai anggota masyarakat agar dapat mencapai
kesempurnaan hidup.
i.      Driyarkara
            Pendidikan adalah proses pemanusiaan manusia muda.
j.      Paulo Freire
            Pendidikan adalah usaha penyadaran manusia.
k.    Redja Mudyahardjo
           
Makna pendidikan bisa dibagi 3: luas, sempit, dan luas terbatas.
1.      Makna Luas
            Pendidikan adalah segala pengalaman belajar yang berlangsung dalam segala lingkungan
hidup dan sepanjang hidup.
2.      Makna Sempit
            pendidikan adalah segala pengaruh yang diupayakan sekolah tehadap anak.
3.      Makna Luas Terbatas
Pendidikanadalah usaha sadar yang dilakukan oleh keluarga, masyarakat, dan pemerintah
melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan atau latihan, yang berlangsung di sekolah dan luar
sekolah.

UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan NasionalPendidikan adalah usaha sadar dan
terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran, agar peserta didik secara
aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, ketrampilan, yang diperlukan bagi
dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara

B.     Pengertian Pendidikan Sepanjang Hayat


Dalam arti luas pendidikan sepanjang hayat (Lifelong Education) adalah bahwa pendidikan
tidak berhenti hingga individu menjadi dewasa, tetapi tetap berlanjut sepanjang hidupnya.
Pendidikan sepanjang hayat menjadi lebih tinggi urgensinya pada saat ini karena manusia perlu
terus menerus menyesuaikan diri supaya dapat tetap hidup secara wajar dalam lingkungan
masyarakatnya yang selalu berubah.

Pengertian pendidikan sepanjang hayat menurut beberapa pakar pendidikan antara lain:
1. Delker mengemukakan bahwa pendidikan sepanjang hayat adalah perbuatan
manusia secara wajar dan alamiah yang prosesnya tidak selalu memerlukan kehadiran
guru, pamong, atau pendidik. Proses belajar tersebut mungkin tidak didasari oleh
seseorang atau kelompok bahwa ia atau mereka telah atau sedang terlibat di dalamnya.
Kegiatan belajar sepanjang hayat terwujud apabila terdapat dorongan pada diri seseorang
atau kelompok untuk memenuhi kebutuhan belajar dan kepuasan, serta apabila ada
kesadaran dan semangat untuk belajar selama hayat masih di kandung badan.

2. Gestrelius mengemukakan bahwa pendidikan sepanjang hayat mencakup interaksi


belajar (pembelajaran), penentuan bahan belajar dan metode belajar, lembaga
penyelenggara, fasilitas, administrasi, dan kondisi lingkungan yang mendukung kegiatan
belajar berkelanjutan. Ke dalam pendidikaan ini termasuk pula peranan pendidik dan
peserta didik yang harus dan saling belajar, pengelolaan kegiatan belajar, dan faktor-
faktor lainnya yang mendukung terjadinya proses belajar.Di sisilain dari pendidikan
sepanjang hayat adalah peluang yang luas bagi seseorang untuk terus belajar agar dapat 
meraih keadaan kehidupan yang lebih baik.Adapun hal-hal yang menyebabkan dan
memungkinkan hal-hal yang demikian itu adalah :
a.    Majunya ilmu dan teknologi
b.    Produk-produk teknologi yang perlu dipelajari karena terkait dengan alat-alat kerja
c.    Bagi mereka yang menggunakan alat kerja berbasis teknologi
d.    Perubahan sosial sebagai dampak majunya ilmu dan teknologi

Pendidikan sepanjang hayat merupakan jawaban terhadap kritik-kritik yang dilontarkan


pada sekolah. Sistem sekolah secara tradisional mengalami kesukaran dalam menyesuaikan diri
dengan perubahan kehidupan yang sangat cepat dalam abad terakhir ini dan tidak dapat
memenuhi kebutuhan-kebutuhan atau tuntutan-tuntutan manusia yang semakin meningkat.
Pendidikan di sekolah hanya terbatas pada tingkat pendidikan sejak kanak-kanak sampai dewasa,
tidak akan memenuhi persyaratan-persyaratan yang dibutuhkan dunia yang berkembang sangat
pesat. Dunia yang selalu berubah ini membutuhkan suatu sistem yang fleksibel. Pendidikan harus
tetap bergerak dan mengenal inovasi secara terus-menerus. Melalui proses belajar sepanjang
hayat inilah manusia mampu meningkatkan kualitas kehidupannya secara terus-menerus, mampu
mengikuti perkembangan ilmu dan teknologi serta perkembangan masyarakat yang
diakibatkannya dan budaya untuk menghadapi tantangan masa depan, serta mau dan mampu
mengubah tantangan menjadi peluang.

C.     Tujuan Pendidikan Sepanjang Hayat


Adapun tujuan pendidikan sepanjang hayat ialah sebagai berikut:
a. Mengembangkan potensi kepribadian manusia sesuai dengan kodrat dan hakikatnya, yakni
seluruh aspek pembawaannya seoptimal mungkin. Dengan demikian, secara potensial
keseluruhan potensi manusia diisi sesuai kebutuhannya agar dapat berkembang secara wajar.
b. Dengan mengingat proses pertumbuhan dan perkembangan kepribadian manusia bersifat
hidup dan dinamis maka pendidikan wajar berlangsung selama manusia hidup.
c. Menciptakan belajar untuk hidup ( Learning to be) dan membentuk masyarakat belajar
(Learning society)
d. Sebagai pembelajaran mandiri (Self Learning) yaitu menyesuaikan diri dengan perubahan
positif yang terus menerus dan berkembang dalam sepanjang kehidupan manusia dan masyarakat
serta menyiapkan diri guna mencapai kehidupan yang lebih baik dimasa yang akan datang.
e. Membangun seseorang untuk meningkatkan produktifitas individu, organisasi, tempat kerja,
dan negara.
f. Mampu mengembangkan potensi, pengetahuan dan ketrampilan yang dimilikinya.

D.     Peran Pendidikan Sepanjang Hayat


Pendidikan sepanjang hayat diperlukan supaya meningkatkan persamaan distribusi
pelayanan pendidikan, memiliki implikasi ekonomi yang menyenangkan, dan esensial dalam
menghadapi struktur sosial yang berubah terdapat alasan-alasan kejuruan untuk menetapkannya
akan menghantarkan peningkatan kualitas hidup. Gagasan dasarnya bahwa pendidikan harus
dikonsepkan secara formal sebagai proses yang terus-menerus dalam kehidupan individu, mulai
dari anak-anak sampai dewasa.
Peranan pendidikan sepanjang hayat sangatlah mempengaruhi didalam kehidupan ini,
dimulai dari yang terkecil maupun yang terbesar pengaruhnya. Pengaruh pendidikan sepanjang
hidup tidak hanya dibidang pendidikan akan tetapi di segala bidang. Karena demikian
pendidikan sepanjang hayat sangat penting dan akan terbawa selama perjalanan kehidupan.

Peranan pendidikan sepanjang hayat :


Pendidikan sepanjang hayat atau life long education memungkingkan seseorang
mengembangkan potensi-potensinya sesuai dengan kebutuhan hidupnya, sebab pada dasarnya
semua manusia dilahirkan ke dunia mempunyai hak sama, khususnya untuk mendapatkan
pendidikan dan peningkatan pengetahuan dan keterampilannya (skill). Dengan potensi,
pengetahuan dan ketrampilan yang dimiliki tersebut kemudian dikembangkan seiring
berjalannya kehidupan. Dan dengan potensi tersebut dapat mendorong manusia untuk lebih
bekerja keras dalam menjalani hidup, dengan pengetahuan tersebut manusia tidak mudah
dibohongi dengan mudah, dengan ketrampilan tersebut manusia dapat membuat hal yang baru
dan berguna.Melalui pendidikan sepanjang hayat, merupakan cara paling efektif untuk keluar
dari suatu lingkaran kebodohan dan kemiskinan. Pendidikan sepanjang hayat memungkinkan
seseorang untuk :
a. Meningkatkan produktifitas yang dimilikinya sehingga mampu memaksimalkan kemampuan
yang dimiliki.
b. Memelihara dan mengembangkan sumber-sumber daya yang dimilikinya untuk
pengembangan dirinya sendiri maupun orang lain yang berada disekitarnya.
c. Memungkinkan hidup dalam lingkungan yang lebih sehat dan menyenangkan karena
pendidikan yang telah diajarkan kepada kita semasa muda.
d. Memiliki motivasi dalam mengasuh dan mendidik anak-anaknya secara tepat, sehingga
pendidikan keluarga menjadi sangat penting dan besar artinya.

Pada umumnya di negara-negara sedang berkembang ditemukan masih banyaknya para


orang tua yang kurang menyadari akan pentingnya pendidikan formal bagi anak-anaknya. Oleh
karena itu, banyak anak-anak mereka yang kurang mendapatkan pendidikan formal, putus
sekolah atau tidak bersekolah sama sekali. Dengan demikian pendidikan sepanjang hayat
merupakan solusi dari masalah orang tua karena mengubah pandangan mereka yang semula
bersikap acuh tak acuh kepada pendidikan menjadi berpikiran positif yaitu dengan pendidikan
mampu mengubah sikap, lebih terampil dan lebih berguna bagi keluarga.Di era globalisasi
seperti sekarang ini, tampaknya dunia dilanda oleh eksplosi ilmu pengetahuan dan teknologi
(IPTEK) dengan berbagai produk yang dihasilkannya. Semua orang, tak terkecuali para
pendidik, sarjana, pemimpin dan sebagainya dituntut selalu memperbaharui pengetahuan dan
keterampilannya seperti apa yang terjadi di negara maju. Maka dari itu pendidikan sepanjang
hayat memberikan pengetahuan yang belum dimiliki maupun yang belum diketahui.
Perkembangan IPTEK sangat pesat mempunyai dampak dan pengaruh besar terhadap
berbagai konsep, teknik dan metode pendidikan. Disamping itu, perkembangan tersebut juga
makin luas, dalam dan kompleks, yang menyebabkan ilmu pengetahuan tidak mungkin lagi
diajarkan seluruhnya kepada anak didik di sekolah.Oleh karena itu, tugas pendidikan jalur
sekolah yang utama sekarang ialah mengajarkan bagaimana cara belajar, menanamkan motivasi
yang kuat dalam diri anak untuk belajar terus sepanjang hidupnya, memberikan skill kepada anak
didik secara efektif agar dia mampu beradaptasi dalam masyarakat yang cenderung berubah
secara cepat. Berkenaan dengan itulah, perlu diciptakan suatu kondisi yang merupakan aplikasi
asas pendidikan seumur hidup atau lifelong education.

E.     Wadah Pendidikan Sepanjang Hayat


            Pendidikan sepanjang hayat berwadahkan di semua lembaga pendidikan, sumber-sumber
informasi, sesuai dengan kepentingan perseorangan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Oleh
karena itu, lembaga dari pendidikan sepanjang hayat adalah lembaga pendidikan yang selama ini
kita kenal, yaitu meliputi :
a. Pendidikan Persekolahan
b. Pendidikan Luar Sekolah
c. Sumber informasi baik berupa terbitan buku, majalah atau media massa baik cetak atau
elektronik ataupun sajian dalam internet.

Berikut contoh penerapannya:


Contoh 1
Seorang dosen yang telah memiliki gelar sarjana telah memtuskan untuk bersekolah lagi agar
setidaknya ia akan mendapatkan salah satu gelar strata dua atau yang lazim disebut S2. Gelar S2
yang akan diambilnya adalah Magister Pendidikan yang biasanya disingkat M.Pd. beberapa
temannya telah terlebih dahulu memperoleh gelar M.A. atau Master of Arts, ada pula yang
menyandang gelar M.Sc. singkatan dari Master of Science bahkan ada pula yang telah bergelar
Doktor. Keadaan ini yang menyebabkan ia terdorong untuk meningkatkan diri agar secara
formal, resmi tidak ketinggalan dari teman-temannya. Tempat ia meneruskan belajar tentu saja di
suatu perguruan tinggi, dengan demikian untuk kasus dosen yang menjadi tokoh dalam uraian ini
ia meneruskan belajar di perguruan tinggi.

Contoh 2
Seorang buruh pabrik tekstil mengikuti latihan untuk dapat menangani alat baru yang belum
lama ini dibeli oleh pabrik itu. Tanpa latihan tersebut ia tidak lagi dapat bekerja di pabrik itu,
karena alat lama seluruhnya telah diganti dengan alat baru yang lebih mampu menghasilkan
tekstil yang mutunya lebih bagus dalam waktu yang lebih cepat. Pada kasus ini tempat tokoh
belajar dalam uraian diatas adalah lembaga pendidikan yang apabila kita terapkan pada
peristilahan dari UU No. 2 Th. 1989 atau UU Sisdiknas 2003 disebut sebagai pendidikan luar

F.      Dasar Pikiran Pendidikan Sepanjang Hayat


Ada beberapa cara untuk meninjau dasar pikiran mengenai pendidikan sepanjang hayat.
Diantaranya yaitu :

1. Tinjauan Idiologis
Semua manusia dilahirkan sama dan mempunyai hak yang sama, khususnya hak untuk
memperoleh pendidikan dan meningkatkan pengetahuan dan keterampilannya.

2. Tinjauan Ekonomis
Salah satu cara keluar dari lingkaran setan antara kebodohan dan kemelaratan ialah dengan
pendidikan seumur hidup.

3. Tinjauan Sosiologis
Salah satu masalah pendidikan di negara berkembang adalah pemborosan pendidikan yang
disebabkan oleh sebagian orang tua kurang menyadari pentingnya pendidikan, putus sekolah
bahkan tidak sekolah sama sekali. Oleh karena pemborosan itu dapat berakibat tambahnya
jumlah buta huruf, orang tua merupakan pemecahannya.

4. Tinjauan Politis
Negara kita adalah negara demokrasi di mana seluruh warga negara wajib menyadari hak dan
kewajibannya di samping memahami fungsi pemerintah.

5. Tinjauan Teknologis
Dengan majunya ilmu pengetahuan dan teknologi para pemimpin, teknisi, guru dan sarjana dari
berbagai disiplin ilmu harus senantiasa menyusaikan perkembangan ilmu dan teknologi terus
menerus untuk menambah cakrawala pngetahuan di samping keterampilan.

6. Tinjauan Psikologis dan Pedagogis


Tidak ayal lagi bahwa perkembbangan ilmu pengetahuan dan teknologi berpengaruh besar
terhadap pendidikan khususnya konsep dan teknik penyampaiannya. Oleh karena perkembangan
ilmu dan teknologi makin luas dan komplek maka tidak mungkin segalanya itu dapat diajarkan
kepada anak di sekolah.
Maka dewasa ini tugas pendidikan formal yang utama adalah bagaimana mengajarkan cara
belajar, menanamkan motivasi yang kuat kepada anak untuk belajar sepanjang hayatnya,
memberi keterampilan kepada anak untuk secara lincah menyesuaikan diri kepada lingkungan
masyarakat yang dengan cepatnya berubah-ubah.

G.    Konsep Pendidikan Sepanjang Hayat


Konsep pendidikan seumur hidup, sebenarnya sudah sejak lama dipikirkan oleh para
pakar pendidikan dari zaman ke zaman. Apalagi bagi umat Islam, jauh sebelum orang-orang
barat mengangkatnya, Islam sudah mengenal pendidikan seumur hidup, sebagaimana dinyatakan
oleh Hadis Nabi Muhammad SAW yang berbunyi:
ُ ُ‫اُ ْطل‬.
‫ب ا ْل ِع ْل َم ِمنَ ا ْل َم ْه ِد اِلَى اللَّ ْه ِد‬
“Tuntutlah ilmu dari buaian sampai meninggal dunia.”
Asas pendidikan seumur hidup itu merumuskan suatu asas bahwa proses pendidikan merupakan
suatu proses kontinu, yang bermula sejak seseorang dilahirkan hingga meninggal dunia. Proses
pendidikan ini mencakup bentuk-bentuk belajar informal, maupun formal baik yang berlangsung
dalam keluarga, di sekolah, dalam pekerjaan, dan dalam kehidupan masyarakat.
Adapun tujuan untuk pendidikan manusia seutuhnya dan seumur hidup ialah sebagai berikut:

1. Mengembangkan potensi kepribadian manusia sesuai dengan kodrat dan hakikatnya,


yakni seluruh aspek pembawaannya seoptimal mungkin. Dengan demikian, secara
potensial keseluruhan potensi manusia diisi kebutuhannya agar berkembang secara wajar.
2. Dengan mengingat proses pertumbuhan dan perkembangan kepribadian manusia bersifat
hidup dan dinamis, maka pendidikan wajar berlangsung selama manusia hidup.
3. Mengembangkan kecakapan intelektual.
4. Mengembangkan pola fikir yang lebih konkrit dan praktis.
5. Peningkatan kualitas spiritual dan moral kehidupan seluruh umat manusia dan
masyarakat.
6. Untuk membina kepribadian.

H.    Karakteristik Pendidikan Sepanjang Hayat


Adapun karakteristik pendidikan sepanjang hayat yaitu:

1. Hidup, seumur hidup, dan pendidikan merupakan tiga istilah pokok yang menentukan
lingkup dan makna pendidikan seumur hidup.
2. Pendidikan tidaklah selesai setelah berakhirnya masa sekolah, tetapi merupakan sebuah
proses yang berlangsung sepanjang hidup.
3. Pendidikan seumur hidup tidak diartikan sebagai pendidikan orang dewasa, tetapi
pendidikan seumur hidup mencakup dan memadukan semua tahap pendidikan
(pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan sebagainya).
4. Pendidikan seumur hidup mencakup pola-pola pendidikan formal maupun pola-pola
pendidikan non-formal, baik kegiatan-kegiatan belajar terencana maupun kegiatan-
kegiatan belajar insidental.
5. Pendidikan seumur hidup memiliki dua macam komponen besar yaitu pendidikan umum
dan pendidikan professional. Komponen tersebut tidaklah berpisah sama sekali antara
yang satu dengan yang lainnya tetapi saling berhubungan dan dengan sendirinya bersifat
interaktif.
6. Tujuan akhir pendidikan seumur hidup adalah mempertahankan dan meningkatkan mutu
hidup.

I.       Implikasi Pendidikan Sepanjang Hayat


Implikasi di sini diartikan sebagai akibat langsung atau konsekuensi dari suatu keputusan.
Penerapan pendidikn sepanjang hayat pada isi program pendidikan dan sasaran pendidikan di
masyarakat mengandung kemungkinan yang luas dan bervariasi.
a. Implikasi pada Program Pendidikan
Secara garis besar dapat dikemukakan sebagai berikut:

1.      Pendidikan Baca Tulis


Pengetahuan-pengetahuan baru dapat diperoleh terutama melalui bacaan.
2.      Pendidikan Kejuruan
Dengan majunya teknologi dan industrialisasi maka pendidikan kejuruan tidak boleh dipandang
sekali jadi dan selesai.
3.      Pendidikan Profesional
Pendidikan profesional perlu mengikuti perubahan dan sikapnya terhadap profesinya masing-
masing
4.      Pendidikan ke Arah Perubahan dan Pengembangan
Dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pengaruhnya telah menyusup dalam
berbagai aspek kehidupan masyarakat. Barang-barang elektronik telah menggantikan alat-alat
dapur yang tradisional bagi kalangan ibu rumah tangga (mesin cuci listrik, kompor listrik, dan
lain-lain.).
5.      Pendidikan Kewarganegaraan dan Kedewasaan Politik
Dalam pemerintahan dan masyarakat yang demokratis, maka kedewasaan warga negara dan para
pemimpinnya dalam kehidupan negara sangat penting. Untuk itu pendidikan kewarganegaraan
dan kedewasaan politik itu merupakan bagian yang penting dari pendidikan sepanjang hayat.
6.      Pendidikan Kultural dan Pengisian Waktu Luang
Seseorang yang disebut terpelajar (Educated Man) harus memahami dan menghargai nilai-nilai
yang terkandung dalam sejarah, kesusastraan, pandangan hidup, kesenian dari bangsanya sendiri.
Pengetahuan terhadap nilai-nilai tersebut di samping memperkaya khasanah hidupnya, juga
memungkinkan untuk mengisi waktu luangnya yang lebih menyenangkan. Atas dasar itu semua
maka pendidikan kultural dan pengisian waktu luang secara konstruktif merupakan bagian
penting daripada pendidikan sepanjang hayat.

b. Implikasi pada Sasaran Pendidikan


Yang perlu memperoleh pendidikan sepanjang hayat, dapat diklasifikasikan ke dalam enam
kategori, yaitu:

1. Para Petani
Di negara yang berkembang para petani merupakan golongan penduduk yang paling besar.
Biasanya cara hidup mereka masih tradisional dan masih percaya mitos dan lain-lain. Hal ini
disebabkan oleh dasar pendidikan yang rendah, atau mungkin sama sekali tidak memperoleh
pendidikan formal.
2.      Para Remaja yang Putus Sekolah
Mereka keluar dari sekolah karena berbagai sebab (bosan, kurang bakat, kurang biaya, dan lain-
lain).
3.      Para Pekerja yang Berketerampilan
Supaya dapat menghadapi setiap tantangan hari depan mereka, henaknya diberikan kepada
mereka program pendidikan kejuruan dan teknik, yang dapat meningkatkan pengetahuan dan
keterampilan yang telah mereka miliki.
4.      Para Teknisi dan Golongan Profesional
Pada umumnya golongan ini menduduki posisi penting dalam masyarakat. Golongan ini sangat
menentukan berhasil tidaknya pembangunan. Untuk selalu menambah dan memperbaharui
pengetahuan dan keterampilan maka program pendidikan seumur hidup sangat penting baginya.
5.      Para Pemimpin Masyarakat
Hendaknya mereka ini mampu memadukan antara pengetahuan dengan berbagai keahlian di
samping harus selalu memperbaharui sikap dan gagasannya, sesuai dengan kemajuan dan
pembangunan.
6.      Para Anggota Masyarakat yang Sudah Tua
Karena pesatnya kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, banyak pengetahuan yang belum
mereka ketahui pada waktu masih muda. Jumlah mereka makin lam makin bertambah besar,
karena bertambah panjangnya usia rata-rata manusia, disebabkan oleh kesehatan mereka menjadi
lebih baik.

Kepentingan Pendidikan Seumur Hidup


Beberapa hal perlunya pendidikan sepanjang hayat:

1. Pertimbangan Ekonomi
2. Keadilan
3. Faktor Peranan Keluarga
4. Faktor Perubahan Peranan Sosial
5. Perubahan Teknologi
6. Faktor-faktor Vocational
7. Kebutuhan-kebutuhan Orang Dewasa
8. Kebutuhan Anak-anak Awal

Strategi Pendidikan Sepanjang Hayat


Adapun strategi dalam rangka pendidikan sepanjang hayat meliputi:

1. Konsep-konsep Kunci Pendidikan Sepanjang Hayat


Pada pendidikan sepanjang hayat dikenal adanya empat macam konsep:

1. Konsep pendidikan sepanjang hayat itu sendiri.


2. Konsep belajar sepanjang hayat.
3. Metode belajar sepanjang hayat.
4. Kurikulum yang membantu pendidikan sepanjang hayat.
Arah Pendidikan Sepanjang Hayat

1. Arah Pendidikan Sepanjang Hayat kepada Orang Dewasa


Sebagai generasi penerus, para pemuda atau dewasa membutuhkan pendidikan sepanjang hayat.
2. Arah Pendidikan Sepanjang Hayat bagi Anak
Pendidikan sepanjang hayat bagi anak merupakan sisi lain yang perlu memperoleh perhatian dan
pemenuhan, karena anak akan menjadi tempat awal bagi orang dewasa.
J.      Masalah-masalah Pendidikan Universal
Beberapa Masalah dan tantangan yang dihadapi oleh pendidikan dan lembaga-lembaga sosial
lainnya, sebagai akibat dari perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta informasi, yang
mengarahkan kepada era globalisasi sekarang ini. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi
sekarang, telah mampu memberikan arah secara langsung maupun tidak langsung kepada
terbentuknya manusia dan kehidupan masa depannya. Dapat pula dikatakan bahwa dengan ilmu
pengetahuan dan teknologinya, manusia mulai bisa merekayasa kehidupan masa depannya yang
harmonis, aman dan nyaman bagi kehidupan umat manusia. Arah dari merekayasa masa depan
tersebut, dapat dirumuskan sebagai berikut :
1.      Pentingnya daya analitik untuk menyeleksi arus informasi yang dapat dikatakan tanpa batas
2.      Arus informasi, jika dimanfaatkan secara tepat, akan membawa kepada proses perwujudan jati-
diri sebagai reaksi terhadap proses homogenisasi.
3.      Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin membuka tabir rahasia alam yang tanpa
batas, membawa kea rah sinergisme teologis, yaitu keserasian antara akal dan alam semesta dan
antara manusia dengan Tuhannya.
4.      Lembaga-lembaga sosial perlu disesuaikan dapat mengakomodasikan perubahan-perubahan
5.      Kehidupan sosial tatap muka semakin menjadi penting dalam masyarakat partisipatoris

K.    Upaya Untuk Mewujudkan Masyarakat Belajar


Untuk mewujudakan masyarakat belajar, perlu adanya strategi-strategi pendidikan

sepanjang hayat. Strategi dalam rangka pendidikan sepanjang hayat itu meliputi hal-hal sebagai

berikut:

Konsep-Konsep Kunci Pendidikan Sepanjang Hayat


Dalam pendidikan sepanjang hayat dikenal adanya 4 macam konsep kunci, yaitu:

a.       Konsep pendidikan sepanjang hayat itu sendiri.

Sebagai suatu konsep, maka pendidikan sepanjang hayat diartikan sebagai tujuan atau ide

formal untuk pengorganisasian dan penstrukturan pengalaman-pengalaman pendidikan. Hal ini

berarti pendidikan akan meliputi seluruh rentangan usia dari usia yang paling muda sampai

paling tua, dan adanya basis yang mendasari persekolahan konfensional.

b.      Konsep belajar sepanjang hayat

Dalam pendidikan sepanjang hayat berarti pelajar belajar karena respon terhadap

keinginan yang didasari untuk belajar dan angan-angan pendidikan menyediakan kondisi-kondisi

yang membantu belajar. Jadi, istilah belajar ini merupakan kegiatan yang dikelola walaupun

tanpa organisasi sekolah dan kegiatan ini justru mengarah pada penyelengaraan asas pendidikan

sepanjang hayat.

c.       Konsep pelajar sepanjang hayat

Belajar sepanjang hayat dimaksudkan adalah orang-orang yang sadar tentang diri mereka

sebagai pelajar sepanjang hayat, melihat belajar baru sebagai cara yang logis untuk mengatasi

problema dan terdorong untuk belajar di seluruh tingkat usia dan menerima tantangan dan

perubahan sepanjang hayat sebagai pemberi kesempatan untuk belajar baru.

Dalam keadaan demikian perlu adanya sistem pendidikan yang bertujuan membantu

perkembangan orang-orang secara sadar dan sistematik merespons untuk beradaptasi dengan

lingkungan mereka sepanjang hayat.

d.      Kurikulum yang membantu pendidikan sepanjang hayat

Kurikulum, dalam hubungan ini, didesain atas dasar prinsip pendidikan sepanjang hayat

betul-betul telah menghasilkan pelajar sepanjang hayat yang secara berurutan melaksanakan
belajar sepanjang hayat. Kurikulum yang demikian, merupakan kurikulum praktis untuk

mencapai tujuan pendidikan dan mengimplementasikan prinsip-prinsip pendidikan sepanjang

hayat.
BAB III

Penutup
Demikianlah makalah ini dibuat, penulis menyadari dalam penulisan makalah ini banyak sekali
kesalan dan kekurangan, untuk itu kritik dan saran dari pembaca sangat kami butuhkan untuk
perbaikan pembuatan makalah selanjutnya.

Kesimpulan
Pendidikan sepanjang hayat (Life Long Education) adalah bahwa pendidikan tidak berhenti
hingga individu menjadi dewasa, tetapi tetap berlanjut sepanjang hidupnya.Dasar pikiran
mengenai pendidikan sepanjang hayat antara lain yaitu, tinjauan idiologis, ekonomis, sosiologis,
politis, teknologis, psikologis, dan paedagogis.Asas pendidikan seumur hidup itu merumuskan
suatu asas bahwa proses pendidikan merupakan suatu proses kontinu, yang bermula sejak
seseorang dilahirkan hingga meninggal dunia.Tujuan dari pendidikan sepanjang hayat yaitu
Mengembangkan potensi kepribadian manusia sesuai dengan kodrat dan hakikatnya, yakni
seluruh aspek pembawaannya seoptimal mungkin.

Saran
Konsep tentang pendidikan sepanjang hayat diharapkan akan mengubah pandangan masyarakat
bahwa pendidikan bukan hanya belajar di sekolah formal saja, melainkan dapat dilakukan di
mana saja dan kapan saja, misalnya di lingkungan keluarga dan masyarakat. Untuk mendukung
konsep tentang pembelajaran sepanjang hayat, dibutuhkan peran aktif dari masyarakat dan
pemerintah. sehingga konsep pendidikan sepanjang hayat dapat terealisasikan dengan baik.
Daftar Pustaka

https://alfinmaulani407.wordpress.com/2016/06/06/makalah-
pendidikan-sepanjang-hayat/
http://dyahmayarikawati.blogspot.co.id/2013/12/makalah-pendidikan-
sepanjang-hayat.html
http://riskaarumlestari.blogspot.co.id/
http://www.cronyos.com/makalah-pendidikan-sepenjang-hayat/
http://boynetkeren.blogspot.com/2019/01/makalah-pendidikan-
sepanjang-hayat-by.html

Anda mungkin juga menyukai