PENGANTAR PENDIDIKAN
( PENDIDIKAN SEPANJANG HAYAT )
OLEH:
KELOMPOK 1
RISTI RAMADHANI (105401117720)
DEA ADELIA ANDI BASO (105401118020)
MULIANA (105401117920)
NURFADILAH (105401108620)
ISMI (105401117820)
EVI AYUMI (105401118120)
NURHAEDA (105401123517)
Kata Pengantar
Penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengatar………..……………………………………………………………………… 1
Daftar Isi…………..……………………………………... 2
BAB I
Pendahuluan........................................................................................................................ 3
1. Latar Belakang…………………………………………………………………............ 3
2. Rumusan Masalah……………………………………………………………………... 3
3. Tujuan Penulisan………………………………………………………………………. 3
BAB II
Isi…………………………………………………………………………………… 4
A. Pengertian Pendidikan……………………………………………………………………... 4
B. Pengertian Pendidikan Sepanjang Hayat…………………………………………………... 6
C. Tujuan Pendidikan Sepanjang Hayat………………………………………………………. 7
D. Peran Pendidikan Sepanjang Hayat…………………………………………………........... 7
E. Wadah Pendidikan Sepanjang Hayat…………………………………………………......... 9
F. Dasar pikiran pendidikan sepanjang hayat………………………………………................ 9
G. Konsep pendidikan Sepanjang Hayat…………………………………………………… 10
H. Karakteristik Pendidikan Sepanjang Hayat………………………………………………... 11
I. Implikasi Pendidikan Sepanjang Hayat dalam program pendidikan…………………......... 11
J. Masalah-masalah Pendidikan Universal………………………………………………….... 13
K. Upaya Untuk Mewujudkan Masyarakat Belajar……………………………………………14
BAB III
Penutup………………………………………………………………………………. 15
Kesimpulan………………………………………………………………………………. 15
Saran…………………………………………………………………………………………...16
DaftarPustaka…………………………………………………………………………………. 16
BAB I
Pendahuluan
1. Latar Belakang
Pendidikan adalah suatu proses untuk menuju pendewasaan, di mana untuk mewujudan
pendidikan yang optimal diperlukan berbagai jenis pendidikan, tidak hanya terpancang pada
pendidikan formal saja. Melainkan juga diperlukan pendidikan informal dan nonformal. Karena
sejatinya pendidikan itu merupakan suatu proses yang komplek di mana kesemuanya merupakan
satu kesatuan. Begitu pentingnya pendidikan inilah yang melatarbelakangi penulis dalam
menyusun makalah ini.
Dewasa ini perwujudan masyarakat belajar belum ada peningkatan seperti yang
diharapkan. Banyak upaya yang dilakukan pemerintah untuk mewujudkan pendidikan yang
merata, yang melingkupi semua lapisan masyarakat untuk meningkatkan kualitas sumber daya
manusia (SDM). Dalam upaya ini dibutuhkan pula campur tangan dari masyarakat itu sendiri.
Karena tanpa kedasaran dan kerjasama masyarakat, perwujudan masyarakat belajar tidak akan
tecapai. Karena pendidikan tidak hanya diperoleh dari sekolah, melainkan dari kesadaran
masyarakat untuk belajar antara lain melalui membaca, internet, pengalaman, dan lain-lain.
Penerapan belajar sepanjang hayat dalam mewujudkan masyarakat belajar sangat
memberikan kontribusi bagi peningkatan kualitas SDM. Dengan peningkatan tersebut, harkat
dan martabat masyarakat dapat terangkat di mata dunia. Oleh sebab itu, perlu adanya pemerataan
pendidikan yang tidak hanya didapat dari sekolah, namun juga dapat terwujud dalam
perpustakaan umum untuk meningkatkan minat baca masyarakat
2. Rumusan Masalah
a. Apa yang dimaksud Pendidikan ?
b. Apa yang dimaksud dengan Pendidikan Sepanjang Hayat ?
c. Apa tujuan Pendidikan Sepanjang Hayat ?
d. Bagaimana Peran Pendidikan Sepanjang Hayat ?
e. Apa saja Wadah Pendidikan Sepanjang Hayat ?
f. Apa saja dasar pikiran pendidikan sepanjang hayat?
g. Bagaimana konsep pendidikan sepanjang hayat?
h. Bagaimana karakteristik pendidikan sepanjang hayat?
i. Bagaimana implikasi pendidikan sepanjang hayat dalam program pendidikan?
j. Masalah-masalah Pendidikan Universal?
k. Upaya apa saja yang dilakukan untuk mewujudkan masyarakat belajar?
3. Tujuan Penulisan
a. Mengetahui Pengertian Pendidikan
b. Mengetahui Pengertian Pendidikan Sepanjang Hayat
c. Mengetahui Tujuan Pendidikan Sepanjang Hayat
d. Mengetahui Peran Pendidikan Sepanjang Hayat
e. Mengetahui Wadah Pendidikan Sepanjang Hayat
f. Mengetahui dasar pikiran pendidikan sepanjang hayat
g. Mengetahui konsep pendidikan sepanjang hayat
h. Mengetahui karakteristik pendidikan sepanjang hayat
i. Memahami implikasi pendidikan sepanjang hayat
j. Mengetahui Masalah-masalah Pendidikan Universal
k. Mengetahui upaya yang dapat dilakukan dalam mewujudkan masyarakat belajar
BAB II
Isi
A. Pengertian Pendidikan
UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan NasionalPendidikan adalah usaha sadar dan
terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran, agar peserta didik secara
aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, ketrampilan, yang diperlukan bagi
dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara
Pengertian pendidikan sepanjang hayat menurut beberapa pakar pendidikan antara lain:
1. Delker mengemukakan bahwa pendidikan sepanjang hayat adalah perbuatan
manusia secara wajar dan alamiah yang prosesnya tidak selalu memerlukan kehadiran
guru, pamong, atau pendidik. Proses belajar tersebut mungkin tidak didasari oleh
seseorang atau kelompok bahwa ia atau mereka telah atau sedang terlibat di dalamnya.
Kegiatan belajar sepanjang hayat terwujud apabila terdapat dorongan pada diri seseorang
atau kelompok untuk memenuhi kebutuhan belajar dan kepuasan, serta apabila ada
kesadaran dan semangat untuk belajar selama hayat masih di kandung badan.
Contoh 2
Seorang buruh pabrik tekstil mengikuti latihan untuk dapat menangani alat baru yang belum
lama ini dibeli oleh pabrik itu. Tanpa latihan tersebut ia tidak lagi dapat bekerja di pabrik itu,
karena alat lama seluruhnya telah diganti dengan alat baru yang lebih mampu menghasilkan
tekstil yang mutunya lebih bagus dalam waktu yang lebih cepat. Pada kasus ini tempat tokoh
belajar dalam uraian diatas adalah lembaga pendidikan yang apabila kita terapkan pada
peristilahan dari UU No. 2 Th. 1989 atau UU Sisdiknas 2003 disebut sebagai pendidikan luar
1. Tinjauan Idiologis
Semua manusia dilahirkan sama dan mempunyai hak yang sama, khususnya hak untuk
memperoleh pendidikan dan meningkatkan pengetahuan dan keterampilannya.
2. Tinjauan Ekonomis
Salah satu cara keluar dari lingkaran setan antara kebodohan dan kemelaratan ialah dengan
pendidikan seumur hidup.
3. Tinjauan Sosiologis
Salah satu masalah pendidikan di negara berkembang adalah pemborosan pendidikan yang
disebabkan oleh sebagian orang tua kurang menyadari pentingnya pendidikan, putus sekolah
bahkan tidak sekolah sama sekali. Oleh karena pemborosan itu dapat berakibat tambahnya
jumlah buta huruf, orang tua merupakan pemecahannya.
4. Tinjauan Politis
Negara kita adalah negara demokrasi di mana seluruh warga negara wajib menyadari hak dan
kewajibannya di samping memahami fungsi pemerintah.
5. Tinjauan Teknologis
Dengan majunya ilmu pengetahuan dan teknologi para pemimpin, teknisi, guru dan sarjana dari
berbagai disiplin ilmu harus senantiasa menyusaikan perkembangan ilmu dan teknologi terus
menerus untuk menambah cakrawala pngetahuan di samping keterampilan.
1. Hidup, seumur hidup, dan pendidikan merupakan tiga istilah pokok yang menentukan
lingkup dan makna pendidikan seumur hidup.
2. Pendidikan tidaklah selesai setelah berakhirnya masa sekolah, tetapi merupakan sebuah
proses yang berlangsung sepanjang hidup.
3. Pendidikan seumur hidup tidak diartikan sebagai pendidikan orang dewasa, tetapi
pendidikan seumur hidup mencakup dan memadukan semua tahap pendidikan
(pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan sebagainya).
4. Pendidikan seumur hidup mencakup pola-pola pendidikan formal maupun pola-pola
pendidikan non-formal, baik kegiatan-kegiatan belajar terencana maupun kegiatan-
kegiatan belajar insidental.
5. Pendidikan seumur hidup memiliki dua macam komponen besar yaitu pendidikan umum
dan pendidikan professional. Komponen tersebut tidaklah berpisah sama sekali antara
yang satu dengan yang lainnya tetapi saling berhubungan dan dengan sendirinya bersifat
interaktif.
6. Tujuan akhir pendidikan seumur hidup adalah mempertahankan dan meningkatkan mutu
hidup.
1. Para Petani
Di negara yang berkembang para petani merupakan golongan penduduk yang paling besar.
Biasanya cara hidup mereka masih tradisional dan masih percaya mitos dan lain-lain. Hal ini
disebabkan oleh dasar pendidikan yang rendah, atau mungkin sama sekali tidak memperoleh
pendidikan formal.
2. Para Remaja yang Putus Sekolah
Mereka keluar dari sekolah karena berbagai sebab (bosan, kurang bakat, kurang biaya, dan lain-
lain).
3. Para Pekerja yang Berketerampilan
Supaya dapat menghadapi setiap tantangan hari depan mereka, henaknya diberikan kepada
mereka program pendidikan kejuruan dan teknik, yang dapat meningkatkan pengetahuan dan
keterampilan yang telah mereka miliki.
4. Para Teknisi dan Golongan Profesional
Pada umumnya golongan ini menduduki posisi penting dalam masyarakat. Golongan ini sangat
menentukan berhasil tidaknya pembangunan. Untuk selalu menambah dan memperbaharui
pengetahuan dan keterampilan maka program pendidikan seumur hidup sangat penting baginya.
5. Para Pemimpin Masyarakat
Hendaknya mereka ini mampu memadukan antara pengetahuan dengan berbagai keahlian di
samping harus selalu memperbaharui sikap dan gagasannya, sesuai dengan kemajuan dan
pembangunan.
6. Para Anggota Masyarakat yang Sudah Tua
Karena pesatnya kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, banyak pengetahuan yang belum
mereka ketahui pada waktu masih muda. Jumlah mereka makin lam makin bertambah besar,
karena bertambah panjangnya usia rata-rata manusia, disebabkan oleh kesehatan mereka menjadi
lebih baik.
1. Pertimbangan Ekonomi
2. Keadilan
3. Faktor Peranan Keluarga
4. Faktor Perubahan Peranan Sosial
5. Perubahan Teknologi
6. Faktor-faktor Vocational
7. Kebutuhan-kebutuhan Orang Dewasa
8. Kebutuhan Anak-anak Awal
sepanjang hayat. Strategi dalam rangka pendidikan sepanjang hayat itu meliputi hal-hal sebagai
berikut:
Sebagai suatu konsep, maka pendidikan sepanjang hayat diartikan sebagai tujuan atau ide
berarti pendidikan akan meliputi seluruh rentangan usia dari usia yang paling muda sampai
Dalam pendidikan sepanjang hayat berarti pelajar belajar karena respon terhadap
keinginan yang didasari untuk belajar dan angan-angan pendidikan menyediakan kondisi-kondisi
yang membantu belajar. Jadi, istilah belajar ini merupakan kegiatan yang dikelola walaupun
tanpa organisasi sekolah dan kegiatan ini justru mengarah pada penyelengaraan asas pendidikan
sepanjang hayat.
Belajar sepanjang hayat dimaksudkan adalah orang-orang yang sadar tentang diri mereka
sebagai pelajar sepanjang hayat, melihat belajar baru sebagai cara yang logis untuk mengatasi
problema dan terdorong untuk belajar di seluruh tingkat usia dan menerima tantangan dan
Dalam keadaan demikian perlu adanya sistem pendidikan yang bertujuan membantu
perkembangan orang-orang secara sadar dan sistematik merespons untuk beradaptasi dengan
Kurikulum, dalam hubungan ini, didesain atas dasar prinsip pendidikan sepanjang hayat
betul-betul telah menghasilkan pelajar sepanjang hayat yang secara berurutan melaksanakan
belajar sepanjang hayat. Kurikulum yang demikian, merupakan kurikulum praktis untuk
hayat.
BAB III
Penutup
Demikianlah makalah ini dibuat, penulis menyadari dalam penulisan makalah ini banyak sekali
kesalan dan kekurangan, untuk itu kritik dan saran dari pembaca sangat kami butuhkan untuk
perbaikan pembuatan makalah selanjutnya.
Kesimpulan
Pendidikan sepanjang hayat (Life Long Education) adalah bahwa pendidikan tidak berhenti
hingga individu menjadi dewasa, tetapi tetap berlanjut sepanjang hidupnya.Dasar pikiran
mengenai pendidikan sepanjang hayat antara lain yaitu, tinjauan idiologis, ekonomis, sosiologis,
politis, teknologis, psikologis, dan paedagogis.Asas pendidikan seumur hidup itu merumuskan
suatu asas bahwa proses pendidikan merupakan suatu proses kontinu, yang bermula sejak
seseorang dilahirkan hingga meninggal dunia.Tujuan dari pendidikan sepanjang hayat yaitu
Mengembangkan potensi kepribadian manusia sesuai dengan kodrat dan hakikatnya, yakni
seluruh aspek pembawaannya seoptimal mungkin.
Saran
Konsep tentang pendidikan sepanjang hayat diharapkan akan mengubah pandangan masyarakat
bahwa pendidikan bukan hanya belajar di sekolah formal saja, melainkan dapat dilakukan di
mana saja dan kapan saja, misalnya di lingkungan keluarga dan masyarakat. Untuk mendukung
konsep tentang pembelajaran sepanjang hayat, dibutuhkan peran aktif dari masyarakat dan
pemerintah. sehingga konsep pendidikan sepanjang hayat dapat terealisasikan dengan baik.
Daftar Pustaka
https://alfinmaulani407.wordpress.com/2016/06/06/makalah-
pendidikan-sepanjang-hayat/
http://dyahmayarikawati.blogspot.co.id/2013/12/makalah-pendidikan-
sepanjang-hayat.html
http://riskaarumlestari.blogspot.co.id/
http://www.cronyos.com/makalah-pendidikan-sepenjang-hayat/
http://boynetkeren.blogspot.com/2019/01/makalah-pendidikan-
sepanjang-hayat-by.html