Anda di halaman 1dari 12

TUGAS INDIVIDU

TEKNOLOGI INFORMASI

“Meriviu Jurnal”

OLEH :

YUNINGSIH

A1N1 17 112

JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH PEMINATAN PENDIDIKAN SOSIOLOGI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS HALUOLEO

KENDARI

2020
 Format Artikel
1. Nama Artikel: Penggunaan Vcd Dalam Pembelajaran Sosiologi Dalam Upaya
Meningkatkan Minat Belajar

2. Nama Jurnal : Jurnal Inovasi Pembelajaran Karakter (JIPK)

3. Volume; Nomor; Tahun Terbit: Vol. 5, No. 1, Januari – April 2020

4. Lembaga Penerbit : Deliza Watri Guru Sosiologi SMA Negeri 3 Kota Jambi Provinsi
Jambi

 Identifikasi Masalah
A. Rumusan Masalah

1. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran sosiologi melalui penerapan VCD sebagai


media pembelajaran sosiologi.?

2. Bagaimana cara meningkatkan minat belajar siswa dalam mengikuti kegiatan


pembelajaran sosiologi.?

B. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui pelaksanaan pembelajaran sosiologi melalui penerapan VCD


sebagai media pembelajaran sosiologi.!

2. Untuk mengetahui bagaimana cara meningkatkan minat belajar siswa dalam mengikuti
kegiatan pembelajaran sosiologi.!

C. Metode Penelitian

Penelitian menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang merupakan


penelitian yang bertujuan memperbaiki proses pembelajaran, masalah-masalah yang ingin
diperbaiki yaitu pada proses pembelajaran di kelas. Subjek dalam penelitian ini adalah
peserta didik kelas XI IPS 2 SMAN 3 Kota Jambi yang berjumlah 34 orang. Sedangkan
objek dalam penelitian ini yaitu keseluruhan proses dan hasil pembelajaran sosiologi
melalui Video Pembelajaran VCD pada materi konsep-konsep dasar Sosiologi untuk
memahami ragam gejala sosial di masyarakat.

Teknik pengumpulan data yaitu melalui observasi yang dibuat dalam bentuk
lembar observasi yang meliputi observasi di dalam kelas ketika proses Kegiatan Belajar
Mengajar (KBM) berlangsung. Pada kegiatan ini, peneliti dalam melakukan dan
memperhatikan hal tersebut mencatat segala aktivitas yang terjadi selama proses
pembelajaran.

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas atau Classroom Action


Research yang dilaksanakan dalam 3 siklus. Sasaran dari penelitian ini adalah kelas X3
dengan jumlah siswa 34. Data diperoleh melalui observasi yang dilakukan oleh
kolaborator, wawancara terhadap kepala sekolah, guru, siswa, angket minat belajar
siswa dan hasil catatan lapangan peneliti. Setiap siklus dalam penelitian ini terdiri dari
tahapan, perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, angket dan refleksi.

D. Temuan Penelitian

Pra tindakan ini bertujuan untuk mengetahui minat peserta didik mata pelajaran
sosiologi, dalam hal ini peneliti mengadakan angket, yaitu pada hari selasa/8 Maret 2019
jam 5-6 (10:15-11:45) diperoleh persentase minat belajar mata pelajaran sosiologi peserta
didik yaitu 43,70 % dengan Kriteria Ketuntasan Belajar (KKM) adalah 80. Rata-rata
minta belajar peserta didik yaitu 48,94.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pembelajaran sosiologi melalui


penerapan pembelajaran VCD, yang dipadukan dengan diskusi dan tanya jawab dapat
meningkatkan minat belajar sosiologi.
 Format Artikel

1. Judul Artikel : Pengembangan Model Pemberdayaan Guru dalam Pembelajaran


Sosiologi Berbasis Blended Learning .

2. Nama Jurnal : Educational Management

3. Volume; Nomor; Tahun Terbit: Vol. 6, No. 2, April 2017

4. Lembaga Penerbit : Kardoyo SMA Negeri 1 Woha, Bima, Nusa Tenggara Barat,
Indonesia.

 Identifikasi Masalah

A. Rumusan Masalah

1. Bagaimana model pemberdayaan guru dalam pembelajaran sosiologi di Kabupaten


Bima.?

2. Bagaimana model pemberdayaan guru sosiologi dalam perencanaan pembelajaran di


Kabupaten Bima.?

3. Bagaimana model pemberdayaan guru dalam pembelajaran sosiologi berbasis blended


learning efektif untuk pemberdayaan guru sosiologi Kabupaten Bima.?

B. Tujian Penelitian

1. Untuk menganalisis pelaksanaan model pemberdayaan guru dalam pembelajaran


sosiologi di Kabupaten Bima saat ini.!

2. Untuk menganalisis pengembangan model pemberdayaan guru sosiologi dalam


perencanaan pembelajaran di Kabupaten Bima yang dibutuhkan.!

3. Untuk menganalisis apakah model pemberdayaan guru dalam pembelajaran sosiologi


berbasis blended learning efektif untuk pemberdayaan guru sosiologi Kabupaten Bima.!
C. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan (Research and


Development) dengan pendekatan kuantitatif dan kuantitatif. Sumber data berupa angket
dari guru guru sosiologi di Kabupaten Bima. Teknik pengumpulan data dengan kuisioner.
Teknik analisis data kuantitatif menggunakan kuantitatif deskriptif. Populasi dalam
penelitian adalah guru-guru sosiologi di Kabupaten Bima sebanyak 48 orang. Uji coba
model terbatas melibatkan 15 orang guru. Untuk uji keefektifan menggunakan uji
wilcoxon one group pretest–postest design dengan menggunakan spss 16.

. Penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan (Research and


Development) dengan pendekatan kuantitatif dan kuantitatif Sumber data berupa angket
dari guru guru sosiologi di Kabupaten Bima. Teknik pengumpulan data dengan kuisioner.
Teknik analisis data kuantitatif menggunakan kuantitatif deskriptif.

D. Temuan Penelitian

Pelaksanaan pemberdayaan guru dalam merencanakan pembelajaran masih


kurang baik yang ditunjukkan dengan 7 (15%) responden dan kategori cukup baik yang
menujukkan 36 (75%) reponden. Tabel ini juga menujukkan pelaksanaan pemberdayaan
guru dalam pembelajaran sosiologi dengan kriteria baik menunjukkan 5 (10%)
responden.

Kegiatan evaluasi pemberdayaan guru dalam pembelajaran sosiologi masih


kurang baik yang ditunjukkan dengan 2 (4%) responden dan kategori cukup baik yang
menujukkan 43 (90%) responden. Tabel ini juga menujukkan evaluasi pemberdayaan
guru dalam pembelajaran sosiologi dengan kriteria baik hanya menunjukkan 3 (6%)
responden. Sedangkan pengawas yang mampu dalam evaluasi pemberdayaan guru belum
menunjukkan angka (0%).

Hasil uji keefektifan model final dengan uji wilcoxon pretest dan posttest
menunjukkan bahwa model ini sangat efektif dengan memperoleh nilai presentase
pretest 58,47 dan nilai prosentase posttest 94,40 sehingga terjadi kenaikan sebesar 35,93
%.
 Format Artikel

1. Nama Artikel: Pengembangan Multimedia Interaktif Berbasis Konstruktivistik Dalam


Mata Pelajaran Sosiologi Di Sekolah Menengah Atas

2. Nama Jurnal : Jurnal Inovasi Pendidikan

3. Volume; Nomor; Tahun Terbit: Vol. 8 , No. 1, Mei 2018

4. Lembaga Penerbit : Nyayu Khodijah Program Studi Magister Teknologi Pendidikan,


Universitas Sriwijaya

 Identifikasi Masalah

A. Rumusan Masalah

menghasilkan multimedia interaktif berbasis konstruktivistik dalam mata


pelajaran sosiologi di Sekolah menengah Atas materi stratifikasi sosial untuk peserta
didik kelas XI IPS.?

B. Tujuan Penelitian

A. Untuk menghasilkan multimedia interaktif berbasis konstruktivistik dalam mata


pelajaran sosiologi di Sekolah menengah Atas materi stratifikasi sosial untuk peserta
didik kelas XI IPS.

C. Metode Penelitian

Jenis yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian pengembangan yang
menggunakan model pengembangan Allessi dan Trollip yang merupakan model desain
pembelajaran yang berorietasi produk non cetak/multimedia (Alessi and Trollip, 2001).
Tahapan pada model pengembangan ini adalah perencanaan, desain dan pengembangan.

Penelitian pengembangan dengan model pengembangan Alessi dan Trollip yang


terdiri dari tiga tahap yaitu tahap perencanaan, tahap desain dan tahap pengembangan.
Validitas multimedia interaktif ini dinilai oleh tiga ahli yaitu ahli materi, ahli desain, dan
ahli media. Berdasarkan saran dan penilaian ahli, multimedia interaktif ini dinyatakan
valid dan layak untuk diujicoba. Kepraktisan multimedia interaktif dapat dilihat dari
kesimpulan hasil wawancara pada tahap uji beta diperoleh rerata 4,62 dengan kategori
sangat praktis. Efektifitas multimedia interaktif ini tampak dari hasil belajar yang
megalami peningkatan dengan Ngain sebesar 0,72 dengan kategori tinggi. Hal ini
menunjukkan bahwa multimedia interaktif yang dikembangkan memiliki efektifitas
terhadap hasil belajar peserta didik.

D. Temuan Penelitian

Penelitin pengembangan multimedia interaktif berbasis konstruktivistik dalam


mata pelajaran Sosiologi di Sekolah Menengah Atas diperoleh hasil sebagai berikut

1. Hasil pada tahap perencanaan Peneliti telah melakukan analisis kebutuhan baik
kebutuhan peserta didik. Analisis karakteristik peserta didik, Hasil yang diperoleh dari
analisis tersebut dijadikan dasar untuk mengembangkan multimedia interaktif berbasis
konstruktivistk dalam mata pelajaran sosiologi di sekolah menengah atas.

2. Hasil Tahap Desain Tahap desain terdiri dari: Mengembangkan konsep awal
membuat Flowchart, membuat garis besar program media, membuat storyboard,
mengumpulkan media, menentukan sofware

3. Hasil Tahap Pengembangan Tahap pengembangan berupa membuat petunjuk


penggunaan, menyiapkan materi pendukung, membuat produk.

4. Hasil Validasi Ahli Media Hasil penilaian ahli media terhadap multimedia interaktif
diperoleh nilai sebesar 4.31 yang termasuk kategori sangat valid, sehingga multimedia
interaktif pada mata pelajaran sosiologi di SMA Srijaya Negara Palembang layak
diujicobakan dalam penelitian.

hasil penelitian ini disarankan kepada peneliti lain untuk dapat mengembangkan
multimedia interaktif pada materi pembelajaran yang lain.
 Format Artikel

1. Nama Artikel: Pelaksanaan Model Pembelajaran Inovatif Problem Based Learning


Pada Materi Perubahan Sosial Kelas Xii Ips 1 Tahun Ajaran 2015/2016 Di Sma
Muhammadiyah 1 Sragen

2. Nama Jurnal : Solidarity

3. Volume; Nomor; Tahun Terbit: Vol. 5 No. 1, Maret 2016

4. Lembaga Penerbit : Nurul Fatimah Jurusan Sosiologi Antropologi, Fakultas Ilmu


Sosial

 Identifikasi Masalah

A. Rumusan Masalah

1. Bagaimana model pembelajaran inovatif problem based learning pada materi


perubahan sosial kelas XII IPS 1 tahun ajaran 2015/2016 di SMA Muhammadiyah 1
Sragen.?

2. Bagaimana model pembelajaran inovatif problem based learning, mengetahui kendala


yang dihadapi guru sosiologi dalam menerapkan model pembelajaran inovatif problem
based learning.?

3. Bagaimana kiat-kiat yang dilakukan guru sosiologi dalam menerapkan model


pembelajaran inovatif problem based learning.?

B. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui pelaksanaan model pembelajaran inovatif problem based learning


pada materi perubahan sosial kelas XII IPS 1 tahun ajaran 2015/2016 di SMA
Muhammadiyah 1 Sragen.!
2. Untuk mengetahui model pembelajaran inovatif problem based learning, mengetahui
kendala yang dihadapi guru sosiologi dalam menerapkan model pembelajaran inovatif
problem based learning.!

3. Untuk mengetahui kiat-kiat yang dilakukan guru sosiologi dalam menerapkan model
pembelajaran inovatif problem based learning.!

C. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan lokasi penelitian


di SMA Muhammadiyah 1 Sragen. Pemilihan lokasi ini dilatar belakangi karena SMA
Muhammadiyah 1 Sragen merupakan sekolah yang menerapkan model pembelajaran
inovatif walaupun terdapat banyak kendala dalam penerapannya. Sehingga menarik
perhatian peneliti, apakah saat ini beliau masih menggunakan metode ceramah dan
presentasi pada pembelajaran sosiologi atau sudah inovatif.

Fokus penelitian ini adalah pemahaman guru sosiologi terhadap model


pembelajaran inovatif problem based learning, kendala yang dihadapi guru sosiologi
dalam menerapkan model pembelajaran inovatif problem based learning, dan kiat-kiat
yang dilakukan guru sosiologi dalam menerapkan model pembelajaran inovatif problem
based learning. Teknik analisis data yang dilakukan oleh peneliti meliputi pengumpulan
data yang dilakukan dengan mencatat semua data secara objektif dan apa adanya sesuai
dengan hasil observasi, wawancara dan data di lapangan. Reduksi data digunakan untuk
menggolongkan, mengarahkan, membuang yang tidak perlu dan mengorganisasikan data,
setelah itu data disajikan, disimpulkan dan diverifikasi.

D. Temuan Penelitian

SMA Muhammadiyah 1 Sragen memiliki ruang kelas yang memadai dengan


sarana belajar lainnya, yang meliputi ruang kepala sekolah dan wakil kepala, ruang guru,
ruang wakil kurikulum, ruang ICT, ruang BK, ruang TU, ruang kelas, laboratorium,
perpustakaan, UKS, aula, ruang musik, ruang OSIS, ruang IPM, ruang batik, ruang
pramuka, tempat ibadah, koperasi dan kantin.
Guru sosiologi memanfaatkan jaringan internet untuk mencari referensi terkait
materi pembelajaran sosiologi, biasanya untuk mencari berita-berita aktual di dalam
masyarakat. Hal ini terkait dengan penerapan model pembelajaran inovatif problem based
learning dalam pembelajaran sosiologi. Untuk dapat menerapkan model pembelajaran
inovatif problem based learning, guru harus menyiapkan media pembelajaran berupa
gambar-gambar, video perubahan sosial yang kesemua itu dapat diperoleh melalui
browsing internet.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa guru sosiologi di SMA Muhammadiyah 1


Sragen telah mempelajari dan mempraktikkan model pembelajaran inovatif problem
based learning pada pembelajaran sosiologi materi perubahan sosial, kendala yang
dihadapi guru sosiologi dalam menerapkan model pembelajaran inovatif problem based
learning terdiri atas faktor internal dan faktor eksternal, kiat-kiat yang dilakukan guru
sosiologi dalam menerapkan model pembelajaran inovatif adalah menyesuaikan materi
dengan model pembelajaran inovatif dan memberikan motivasi.
 Format Artikel

1. Nama Artikel: Pengembangan Media Pembelajaran IPS Berbasis Website untuk Siswa
Kelas VII Madrasah Tsanawiyah Negeri

2. Nama Jurnal : Jurnal Teknologi Pendidikan

3. Volume; Nomor; Tahun Terbit: Vol. 18, No. 3 Desember 2016


4. Lembaga Penerbit : Ma’ruf Dosen FKIP Universitas Gorontalo

 Identifikasi Masalah

A. Rumusan Masalah
1. Bagaiman pengembangan media pembelajaran IPS berbasis website kelas VII untuk
siswa MTs. Negeri Gorontalo dan mengetahui keefektifan pembelajaran.?

B. Tujuan Penelitian
1. Untuk menghasilkan pengembangan media pembelajaran IPS berbasis website kelas
VII untuk siswa MTs. Negeri Gorontalo dan mengetahui keefektifan pembelajaran.!

C. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian adalah Metoede Penelitian


Pengembangan (Reserch and Development atau R&D) dengan menggunakan model
ADDIE (analysis, desaign, development, implementation, evaluation).

1. Tahap Analisa (Analyze)


pada tahap analisis, pengembang mengidentifikasi kesenjangan antara kondisi
pembelajar saat ini seperti pengetahuan, ketrampilan dan prilaku dengan hasil yang
diinginkan.

2. Desain (Design)

Pada tahap desain pengembang merencanakan tujuan belajar, proses penilaian,


kegiatan pembelajaran dan isi pembelajaran.
3. Pengembangan (Development )

Pada tahap pengembangan. Yaitu mengembangkan produk sesuai dengan materi


dan tujuan yang akan disampaikan dalam pembelajaran, begitu pula dengan lingkungan
belajar lain yang akan mendukung proses pembelajaran, semuanya harus disiapkan dalam
tahap ini.

4. Implementasi (Implementation)

Tahap implementasi meliputi pengiriman atau penggunaan produk pengembangan


untuk diaplikasikan dalam proses pembelajaran yang sudah didesain sedemikian rupa
pada tahap desain. Pada tahap ini sering diasosiasikan dengan penyelenggaraan program
pembelajaran. Langkah ini memilki makna adanya penyampaian materi pembelajaran
dari guru kepada siswa.

D. Temuan Penelitian

analisis data penelitian sebagaimana yang dipaparkan sebelumnya akan dijadikan


pijakan untuk melakukan kajian atau analisis lebih lanjut tentang pengembangan media
pembelajaran berbasis website. Dengan menggunakan model ADDIE yang telah dibuat
cukup layak dijadikan suatu produk penelitian pengembangan khusunya mata pelajaran
IPS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajran IPS berbasis website yang telah
dirancang peneliti dan divalidasi oleh para ahli diperoleh hasilnya berupa pembelajaran
yang valid dan realiabel baik dianalisis secara teoritik maupun empiris dengan
kesimpulan sangat layak digunakan. Inti dari pengembangan pembelajaran berbasis
website berdasarkan model ADDIE.

Hasil penelitian ini juga ditunjukkan penilaian materi yang digunakan


berdasarkan validasi oleh 5 orang ahli. 0.80-0.95 dengan tingkat reliabilitasnya 0.80
menunjukkan materi tersebut sangat layak digunakan, Penilaian media yang digunakan
berdasarkan validasi oleh 5 orang ahli 0.65-0.95 dengan tingkat reliabilitasnya 0.80
sehingga ini menunjukkan media tersebut sangat layak digunakan.

Anda mungkin juga menyukai