Anda di halaman 1dari 19

TUGAS KELOMPOK VII

TUGAS-TUGAS BANK INDONESIA

DISUSUN OLEH :

Kelompok 7

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PAREPARE

2020
HALAMAN PENGESAHAN

KETUA KELOMPOK

Arman

219200066

ANGGOTA KELOMPOK

Nurul Fadillah Hamzah

219200054
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan anugrah
dari-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang “Tugas-
tugas Bank Indonesia” ini. Tak lupa pula Sholawat serta salam semoga
senantiasa tercurahkan kepada baginda, Nabi Muhammad SAW yang
telah membimbing kita kejalan yang terang benderang seperti saat ini.
Tak lupa pula kami mengucapkan banyak terimakasih kepada semua
pihak yang telah membantu pembuatan makalah ini sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini.
Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga kedepan makalah ini
dapat bermanfaat bagi para pembaca. Kami sangat mengharapkan kritik
dan saran agar kami dapat menyadari kesalahan dalam pembuatan
makalah ini. Karena kami sadar, makalah yang kami buat ini masih
banyak terdapat kekurangannya.

Masamba, 16 Mei 2020

Penyus
un
DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN……………………………………………………i

KATA PENGANTAR……………………………………………...……………ii

DAFTAR ISI…………………………………………………………..………...iii

BAB I PENDAHULUAN……………………………………………..…………1

A. LATAR BELAKANG……………………………………….…………..1

B. MASALAH PENULISAN………………………………………………1

C. TUJUAN PENULISAN…………………………………………...……2

BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………….….3

A. PENGERTIAN BANK DAN SEJARAH PERBANKAN……...…….. 3

B. JENIS-JENIS BANK SERTA KEGIATAN-KEGIATAN BANK…..…6

C. IZIN PENDIRIAN DAN BENUK HUKUM BANK………………..…..9

D. JENIS-JENIS KANTOR BANK………………………………..…….11

E. PENILAIAN KESEHATAN BANK………………………….…..……11

F. PENGGABUNGAN USAHA BANK……………………………..…..16

G. PEMBINAAN DAN PENGAWASAN BANK………………...……..20

H. RAHASIA BANK DAN SANKSI ADMINISTRATIF………………..23

BAB III PENUTUP

A. KESIMPULAN………………………………………………………. 30

B. SARAN………………………………………………………………. 30

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………..31
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Dalam masyarakat sederhana tidak adanya peran Bank dan lembaga


keuangan, mungkin tidak terlalu menjadi masalah. Namun dalam
masyarakat yang semakin berkembang saat ini, peran Bank dan lembaga
keuangan lainnya sangatlah penting, khusunya sebagai lembagai mediasi
antara pihak yang memiliki dana dan yang membutuhkan dana.
Mekanisme aktivitas ekonomi masyarakat modern dengan peran bank dan
lembaga keuangan lain. Secara umum dapat dikatakan, Bank dan
lembaga keuangan menjadi pihak perantara bagi sektor rumah tangga
dan sector industri, khususnya di dalam menyerap dana dari sektor rumah
tangga dalam bentuk tabungan dan menyalurkannya kepada sektor
industri sebagai kredit investasi. Meskipun dalam prakteknya penyerapan
dan penyaluran dana itu sendiri dapat terjadi baik di dan untuk sektor
rumah tangga maupun sektor industri.

B. RUMUSAN MASALAH

a. Apa tujuan dari Bank Indonesia?


b. Apa tugas-tugas dari Bank Indonesia?
c. Bagaimana hubungan Bank Indonesia dengan pemerintah?
d. Bagaimana hubungan Bank Indonesia dengan dunia
Internasional ?

C. TUJUAN PENULISAN

a. Mengetahui tujuan dari Bank Indonesia.

b. Mengetahui tugas-tugas dari Bank Indonesia.

c. Mengetahui hubungan Bank Indonesia dengan Pemerintah.

d. Mengetahui hubungan Bank Indonesia dengan dunia Internasional.


BAB II

PEMBAHASAN

A. TUJUAN BANK INDONESIA

Sebelum melangkah kepada tugas atau fungsi Bank Indonesia,


terlebih dahulu kita melihat tugas atau fungsi bank. Secara umum dapat
dilihat dari sudut pandang peraturan perundang-undangan yang diatur
dalam Undang-Undang No. 10 Tahun 1998 tentang Perubahan atas
Undang-Undang No. 7 Tahun 1992 tentang Perbankan. Fungsi utama
perbankan adalah sebagai penghimpun dan penyalur dana masyarakat.
Dalam UU No 13 Tahun 1999 (UU-BI), bahwa tujuan Bank
Indonesia adalah mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah,
artinya BI harus menjaga agar nilai mata uang atas barang dan jasa tetap
stabil.
Dengan melihat laju inflasi (kenaikan secara terus-menerus) BI juga
menjaga kestabilan nilai rupiah dari mata uang asing (kurs). kestabilan itu
sangat penting mendukung pembangunan dan meningkatkan
kesejahteraan masyarakat, kenaikan harga secara terus menerus akan
menurunkan daya beli masyarakat khususnya pendapatan masyarakat
tetap, sehingga tingkat kesejahteraan menurun, khususnya barang dan
jasa yang di import dari luar negeri lebih dari ketidakstabilan nilai tukar
rupiah mengakibatkan pada pelaku ekonomi mengalami kesulitan
menyusun perencanaan usaha pada akhirnya mengakibatkan
perekonomian buruk pada kesejahteraan masyarakat.
Adapun maksud dari kestabilan rupiah yang diinginkan oleh Bank
Indonesia adalah:
1.      Kestabilan nilai rupiah terhadap barang dan jasa yang dapat diukur
dengan atau tercermin dari perkembangan laju inflasi.
2.      Kestabilan nilai rupiah terhadap mata uang negara lain. Hal ini dapat
diukur dengan atau tercermin dari perkembangan nilai tukar Rupiah
terhadap mata uang negara lain.
B. TUGAS-TUGAS BANK INDONESIA

Dalam rangka mencapai tujuan untuk mencapai dan memelihara


kestabilan nilai rupiah, Bank Indonesia didukung oleh tiga pilar yang
merupakan 3 (tiga) bidang utama tugas Bank Indonesia yaitu:
1.      Menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter.
Untuk mencapai tujuan Bank Indonesia dalam menjaga kestabilan
nilai rupiah, pasal 10 UU BI menegaskan bahwa Bank Indonesia memiliki
kewenangan untuk melaksanakan kebijakan moneter melalui penetapan
sasaran moneter dengan memerhatikan sasaran laju inflasi serta
melakukan pengendalian moneter melalui berbagai cara antara lain:
a)      Operasi pasar terbuka di pasar uang baik rupiah maupun valuta asing
b)      Penetapan cadangan wajib minimum
c)      Pengaturan kredit atau pembiayaan

2.      Mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran


Dalam mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran,
Bank Indonesia berwenang untuk  melaksanakan dan memberikan
persetujuan dan izin atas penyelenggaraan jasa sistem
pembayaran,  mewajibkan penyelenggara jasa sistem pembayaran untuk
menyampaikan laporan kegiatannya,  serta menetapkan penggunaan alat
pembayaran. Agar penyelenggaraan jasa sistem pembayaran  oleh pihak
lain memenuhi persyaratan, khususnya persyaratan keamanan dan
efisiensi. Kewajiban  penyampaian laporan berlaku bagi setiap
penyelenggara jasa sistem pembayaran, agar Bank Indonesia dapat
memantau penyelenggaraan sistem pembayaran.

3.      Mengatur dan mengawasi bank.


Dalam mengatur dan mengawasi perbankan, Bank Indonesia
menetapkan peraturan, memberikan dan mencabut izin atas kelembagaan
atau kegiatan usaha tertentu dari bank, melaksanakan pengawasan atas
bank, dan memberikan sanksi terhadap bank sesuai dengan ketentuan
perundang-undangan yang berlaku.Dalam pelaksanaan tugas ini, Bank
Indonesia berwenang menetapkan ketentuan-ketentuan perbankan
dengan menjunjung tinggi prinsip kehati-hatian.Berkaitan dengan
kewenangan di bidang perizinan, selain memberikan dan mencabut izin
usaha bank, Bank Indonesia juga dapat memberikan izin pembukaan,
penutupan dan pemindahan kantor bank, memberikan persetujuan atas
kepemilikan dan kepengurusan bank, serta memberikan izin kepada bank
untuk menjalankan kegiatan-kegiatan usaha tertentu. Di bidang
pengawasan, Bank Indonesia melakukan pengawasan langsung maupun
tidak langsung. Pengawasan langsung dilakukan baik dalam bentuk
pemeriksaan secara berkala maupun sewaktu-waktu bila diperlukan.
Pengawasan tidak langsung dilakukan melalui penelitian, analisis dan
evaluasi terhadap laporan yang disampaikan oleh bank.

Agar tujuan mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah


tersebut dapat dicapai secara efektif dan efisien, maka ketiga tugas
tersebut harus diintegrasikan.
1)      Tugas Menetapkan dan Melaksanakan Kebijakan Moneter
Untuk mencapai tujuan Bank Indonesia dalam menjaga kestabilan
nilai rupiah, Pasal 10 UU‐BI menegaskan bahwa Bank Indonesia memiliki
kewenangan untuk melaksanakan kebijakan moneter melalui penetapan
sasaran moneter dengan memperhatikan sasaran laju inflasi serta
melakukan pengendalian moneter melalui berbagai cara antara lain :
·         Operasi pasar terbuka di pasar uang baik rupiah maupun valuta asing;
·         Penetapan tingkat diskonto;
·         Penetapan cadangan wajib minimum;
·         Pengaturan kredit atau pembiayaan

2)      Peran Bank Indonesia sebagai Lender of the Last Resort


Sebagai upaya untuk meningkatkan efektivitas pengendalian
moneter, Bank Indonesia juga mempunyai fungsi lender of the last resort,
yang memungkinkan Bank Indonesia membantu kesulitan pendanaan
jangka pendek yang dihadapi bank.
3)      Kebijakan Nilai Tukar
Pasal 12 UU-BI menetapkan bahwa Bank Indonesia melaksanakan
kebijakan nilai tukar berdasarkan nilai tukar yang ditetapkan. Penetapan
nilai tukar dilakukan oleh Pemerintah dalam bentuk Keputusan Presiden
berdasarkan usul Bank Indonesia.
4)      Kewenangan dalam Mengelola Cadangan Devisa
Dalam Pasal 13 UU‐BI dirumuskan bahwa Bank Indonesia
mengelola cadangan devisa. Dalam rangka pengelolaan cadangan devisa
tersebut, Bank Indonesia melaksanakan berbagai jenis transaksi devisa
serta dapat menerima pinjaman luar negeri.
5)      Penyelenggaraan Survei
Untuk melaksanakan kebijakan moneter secara efektif dan efisien,
diperlukan data/informasi ekonomi dan keuangan secara tepat waktu dan
akurat. Untuk memperoleh data/informasi tersebut, Bank Indonesia dapat
menyelenggarakan survei secara berkala atau sewaktu‐waktu yang dapat
bersifat makro atau mikro.
6)      Pengaturan dan Penyelenggaraan Kliring serta Penyelesaian Akhir
Transaksi
Bank Indonesia berwenang mengatur sistem kliring antarbank
dalam mata uang rupiah dan/atau valuta asing yang meliputi sistem kliring
domestik dan lintas negara.
7)      Tugas Mengatur dan Mengawasi Bank
Pengaturan dan Pengawasan Bank merupakan salah satu tugas
Bank Indonesia sebagaimana ditentukan dalam Pasal 8 UU‐BI. Dalam
rangka melaksanakan tugas ini, Bank Indonesia menetapkan peraturan,
memberikan dan mencabut izin atas kelembagaan dan kegiatan usaha
tertentu bank, melasankan akan pengawasan bank, serta mengenakan
sanksi terhadap bank. Selain itu, Bank Indonesia berwenang menetapkan
ketentuan‐ketentuan perbankan yang memuat prinsip kehati‐hatian.
Berkaitan dengan kewenangan di bidang perizinan, Bank Indonesia
:
·         Memberikan dan mencabut izin usaha bank;
·         Memberikan izin pembukaan, penutupan dan pemindahan kantor bank;
·         Memberikan persetujuan atas kepemilikan dan kepengurusan bank;
·         Memberikan izin kepada bank untuk menjalankan kegiatan‐kegiatan
usaha tertentu.

C. HUBUNGAN BANK INDONESIA DENGAN PEMERINTAH


Hubungan Bank Indonesia dengan Pemerintah seperti yang
dituangkan dalam Undang-Undang nomor 23 tahun 1999 adalah sebagai
berikut:
1.        Bertindak sebagai pemegang kas pemerintah dengan memberikan
bunga atas saldo kas pemerintah sesuai peraturan perundangan.
2.        Bank Indonesia untuk dan atas nama pemerintah dapat menerima
pinjaman luar negeri, menatausahakan, serta menyelesaikan tagihan dan
kewajinan keuangan pemerintah terhadap pihak luar negeri.
3.        Pemerintah wajib meminta pendapat bank Indonesia dan atau
mengundang Bank Indonesia dalam sidang kabinet yang membahas
masalah ekonomi, perbankan dan keuangan yang berkaitan dengan tugas
Bank Indonesia atau masalah lain yang temasuk kewenangan Bank
Indonesia.
4.        Bank Indonesia wajib memberikan pendapat dan pertimbangan kepada
pemerintah mengenai rancangan anggaran pendapatan dan belanja
Negara serta kebijakan lain yang berkaitan dengan tugas dan wewenang
Bank Indonesia.
5.        Dalam hal pemerintah akan menerbitkan surat-surat urang Negara,
pemerintah wjib terlebih dahulu berkonsultasi dengan dewan perwakilan
rakyat. Bank Indonesia dapat membantu penerbitn fasilitas pembiayaan
darurat dan juga kecuali yang berjangka pendek dalam rangka operasi
pengendalian moneter.
6.        Bank Indonesia dilarang memberikan kredit kepada pemerintah. Dalam
hal Bank Indonesia melanggar ketentuan tersebut, maka perjanjian
pemberian kredit kepada pemerintah tersebut batal demi hukum.[5] 

Dari pemaparan kosep hubungan Bank Indonesia dengan


pemerintah di atas sangatlah jelas terlihat peran Bank Indonesia bagi
perekonomian Nasional. Misalkan Bank Indonesia dikatakan sebagai agen
pembangunan karena mengingat masalah sejarah awal mula munculnya
Bank Indonesia terletak pada masa pengembangan bangsa Indonesia.
Selain dari pada itu, Bank Indonesia juga merupakan salah satu pengarah
dana, menunjang kebijaksanaan pembangunan, mendorong
perkembangan usaha kecil dan kredit khusu di Alam Deregulasi. Bank
Indonesia dalam menunjang kebijaksanaan pembangunan tertuang dalam
pasal 7 ayat 2 Undang-Undang No. 13 tahun 1968 adalah mendorong
kelacaran produksi dan pembangunan serta memperluas kesempatan
kerja guna meningkatkan taraf hidup rakyat.[6]
Hubungan yang utama adalah Bank Indonesia juga bertindak
sebagai pemegang kas pemerintah. Disamping itu, atas permintaan
Pemerintah, Bank Indonesia untuk dan atas nama Pemerintah dapat
menerima pinjaman luar negeri, menatausahakan, serta menyelesaikan
tagihan dan kewajiban keuangan Pemerintah terhadap pihak luar negeri.
BI dipimpin oleh Dewan Gubernur yang terdiri dari seorang Gubernur,
seorang Deputi Gubernur Senior dan sekurang-kurangnya 4 orang atau
sebanyak-banyaknya 7 orang Deputi Gubernur. Gubernur dan Deputi
Gubernur Senior diusulkan dan diangkat olehPresiden dengan
persetujuan DPR. Deputi Gubernur diusulkan oleh Gubernur dan diangkat
oleh Presiden dengan persetujuan DPR. Rapat Dewan Gubernur
merupakan forum pengambilan keputusan tertinggi.
 Hubungan BI dengan Pemerintah : Hubungan Keuangan
Dalam hal hubungan keuangan dengan Pemerintah, Bank
Indonesia membantu menerbitkan dan menempatkan surat-surat hutang
negara guna membiayai Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
(APBN) tanpa diperbolehkan membeli sendiri surat-surat hutang negara
tersebut.
Bank Indonesia juga bertindak sebagai kasir Pemerintah yang
menatausahakan rekening Pemerintah di Bank Indonesia, dan atas
permintaan Pemerintah, dapat menerima pinjaman luar negeri untuk dan
atas nama Pemerintah Indonesia.
Namun demikian, agar pelaksanaan tugas Bank Indonesia benar-benar
terfokus serta agar efektivitas pengendalian moneter tidak terganggu,
pemberian kredit kepada Pemerintah guna mengatasi deficit spending -
yang selama ini dilakukan oleh Bank Indonesia berdasarkan undang-
undang yang lama - kini tidak dapat lagi dilakukan oleh Bank Indonesia.

 Hubungan BI dengan Pemerintah : Independensi dalam


Interdependensi
Meskipun Bank Indonesia merupakan lembaga negara yang
independen, tetap diperlukan koordinasi yang bersifat konsultatif dengan
Pemerintah, sebab tugas-tugas Bank Indonesia merupakan bagian yang
tidak terpisahkan dari kebijakan-kebijakan ekonomi nasional secara
keseluruhan. Koordinasi di antara Bank Indonesia dan Pemerintah
diperlukan pada sidang kabinet yang membahas masalah ekonomi,
perbankan dan keuangan yang berkaitan dengan tugas-tugas Bank
Indonesia. Dalam sidang kabinet tersebut Pemerintah dapat meminta
pendapat Bank Indonesia.
Selain itu, Bank Indonesia juga dapat memberikan masukan,
pendapat serta pertimbangan kepada Pemerintah mengenai Rancangan
APBN serta kebijakan-kebijakan lain yang berkaitan dengan tugas dan
wewenangnya. Di lain pihak, Pemerintah juga dapat menghadiri Rapat
Dewan Gubernur Bank Indonesia dengan hak bicara tetapi tanpa hak
suara. Oleh sebab itu, implementasi independensi justru sangat
dipengaruhi oleh kemantapan hubungan kerja yang proporsional di antara
Bank Indonesia di satu pihak dan Pemerintah serta lembaga-lembaga
terkait lainnya di lain pihak, dengan tetap berlandaskan pembagian tugas
dan wewenang masing-masing.
D. HUBUNGAN BANK INDONESIA DENGAN DUNIA INTERNASIONAL
Dalam hal hubungan Bank Indonesia dengan Dunia Internasiaonal,
maka Bank Indonesia:

1.      Dapat melakukan kerja sama dengan:


a)         Bank Sentral Negara lain.
b)        Organisasi dan Lembaga Internasional.
2.      Dalam hal dipersyaratkan bahwa anggota Internasional atau lembaga
multilateral adalah Negara maka Bank Indonesia dapat bertindak untuk
dan atas nama Negara Republik Indonesia sebagai anggota.

BI menjalin hubungan kerjasama dengan lembaga


internasional yang diperlukan dalam rangka menunjang kelancaran
pelaksanaan tugas Bank Indonesia maupun Pemerintah yang
berhubungan dengan ekonomi, moneter, maupun perbankan. BI menjalin
kerjasama internasional meliputi bidang-bidang:

1.      Investasi bersama untuk kestabilan pasar valuta asing

2.      Penyelesaian transaksi lintas negara

3.      Hubungan koresponden

4.      Tukar-menukar informasi mengenai hal-hal yang terkait dengan tugas-


tugas selaku bank sentral
5.      Pelatihan/penelitian di bidang moneter dan sistem pembayaran.

Keanggotaan Bank Indonesia di beberapa lembaga dan forum


internasional atas nama Bank Indonesia sendiri antara lain :

1. The South East Asian Central Banks Research and Training Centre 
(SEACEN Centre)

2.  The South East Asian, New Zealand and Australia Forum of Banking
Supervision (SEANZA)

3.   The Executive' Meeting of East Asian and Pacific Central Banks (EMEAP)

4.   ASEAN Central Bank Forum (ACBF)

5.   Bank for Internasional Settlement (BIS)

Keanggotaan Bank Indonesia mewakili pemerintah Republik


Indonesia antara lain :

1.      Association of South East Asian Nations (ASEAN)

2.      ASEAN+3 (ASEAN + Cina, Jepang dan Korea)

3.      Asia Pacific Economic Cooperation (APEC)

4.      Manila Framework Group (MFG)

5.      Asia-Europe Meeting (ASEM)

6.      Islamic Development Bank (IDB)

7.      International Monetary Fund (IMF)

8.      World Bank, termasuk keanggotaan di Intenational Bank of


Reconstruction and Development (IBRD), International Development
Association (IDA) dan International Finance Cooperatioan (IFC), serta
Multilateral Investment Guarantee Agency (MIGA)

9.      World Trade Organization (WTO)

10.  Intergovernmental Group of 20 (G20)

11.  Intergovernmental Group of 15 (G15, sebagai observer)

12.  Intergovernmental Group of 24 (G24, sebagai observer)


BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Dalam UU No 13T ahun 1999 (UU-BI), bahwa tujuan Bank Indonesia
adalah mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah,artinya BI harus
menjaga agar nilai mata uang atas barang dan jasa tetap stabil.

Dalam rangka mencapai tujuan untuk mencapai dan memelihara


kestabilan nilai rupiah, Bank Indonesia didukung oleh tiga pilar yang
merupakan 3 (tiga) bidang utama tugas Bank Indonesia yaitu:
1.      Menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter,
2.      Mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran,
3.      Serta mengatur dan mengawasi bank.

Hubungan dengan pemerintah dituangkan dalam UU No23 Tahun 1999


sebagai berikut:
1.      Bertindak sebagai pemegang kas pemerintah.
2.      Atas nama pemerintah BI dapat menerima pinjaman dari luar negeri
menata usaha menyelesaikan tagihan kewajiban keuangan pemerintah
luar negeri.
3.      Pemerintah wajib meminta pendapat BI dan mengundang dalam sidang
kabinet membahas masalah ekonomi.
4.      Memberi pertimbangan kepada pemerintah atas rancangan APBN.
5.      Menerbitkan surat utang Negara pemerintah harus berkonsultasi pada BI
dan pemerintah juga berkonsultasi dengan DPR.
6.      BI dilarang memberi kredit pada pemerintah.

Dalam hal hubungan Bank Indonesia dengan Dunia Internasiaonal, maka


Bank Indonesia:
1.      Dapat melakukan kerja sama dengan:
c)         Bank Sentral Negara lain.
d)        Organisasi dan Lembaga Internasional.
2.      Dalam hal dipersyaratkan bahwa anggota Internasional atau lembaga
multilateral adalah Negara maka Bank Indonesia dapat bertindak untuk
dan atas nama Negara Republik Indonesia sebagai anggota.

2. Saran
Diharapkan mahasiswa dapat memahami tujuan dan tugas-tugas dari
Bank Indonesia. Selain itu mereka dapat mengetahui apa hubungan Bank
Indonesia dengan pemerintah dan juga hubungannya dengan dunia
Internasional.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.bi.go.id/web/id/Tentang+BI/Hubungan+Kelembagaan/
Lembaga+Internasional/
diakses pada tanggal 16 Mei 2020 Pukul 20.15 WITA

https://www.bi.go.id/id/tentang-bi/fungsi-bi/tujuan/Contents/Default.aspx
diakses pada tanggal 16 Mei 2020 Pukul 20.44 WITA

Latumaerissa Julius R. 2011.  Bank dan Lembaga Keuangan Lain.


Jakarta: Salemba empat.

Kasmir. 2010. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta: Rajawali


Pers.

Hasibuan, Malayu S.P. Dasar-Dasar Perbankan. Jakarta: Bumi Aksara,


2001.

Anda mungkin juga menyukai