Anda di halaman 1dari 23

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Tn.

DENGAN DIABETES MELITUS

Diajukan Sebagai Tugas Keperawatan Keluarga


Dosen Pengampu : Hiryadi, Ns.,M.Kep

Disusun Oleh:
Annisa Putri Shaqqina
1814201110014

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN A REGULER


FAKULTAS KEPERAWATAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANJARMASIN
TAHUN AJARAN 2021/2022
A. PENGKAJIAN
I. Data Umum
Kepala Keluarga (KK) : Tn. M.P
Alamat : Didesa Perambaian RT 009/RW 004 kelurahan Sikumana
kecamatan Maulafa
Pekerjaan KK : PNS
Pendidikan KK : SMA
Tipe Keluarga : Nuclear Family
Suku Bangsa : Banjar
Agama : Islam
Komposisi Keluarga :

Hub Status
No Nama JK dgn Umur Imunisasii Ket
Klien
BCG Polio DPT Hep Cam
pak
1 Ny. M. A Pr Istri 38 thn √ √ √ √ √
2 An.M.R Pr Anak 21 thn √ √ √ √ √
3 An. I.R Pr Anak 12 thn √ √ √ √ √
4 An. I.M Lk Anak 12 thn √ √ √ √ √
GENOGRAM

Aturan Pembuatan Genogram:

a. Anggota keluarga yang lebih tua berada disebelah kiri


b. Umur anggota keluarga ditulis pada symbol laki-laki/perempuan
c. Tahun dan penyebab kematian ditulis disebelah symbol laki-laki/ perempuan
d. Penggunaan symbol dalam genogram

Keterangan :

Status sosial ekonomi keluarga :


Tn. M.P seorang PNS dengan pendapatan perbulan Rp. 2.500.000,00 dan Ny. M.A bekerja
sebagai pegawai swasta dengan pendapatan perbulan Rp. 2.500.000,00, sedangkan ketiga
anaknya masih sekolah. Anak pertamanya masih duduk dikelas 1 SMP, anak keduanya masih
duduk dikelas 6 SD, sedangkan anak ketiganya masih duduk di kelas 2 SD.

Aktivitas rekreasi keluarga :


Aktivitas rekreasi keluarga didalam rumah yang biasa dilakukan Tn. M.P adalah menonton
TV Bersama istri dan anaknya atau kadang-kadang menyalakan radio untuk hiburan dirumah.

II. Riwayat dan perkembangan Keluarga Saat Ini

Tahap perkembangan keluarga saat ini :


Keluarga dengan anak remaja dan anak sekolah

Tugas perkembangan keluarga yang belum terpenuhi :


Tn.M.P mengatakan tidak mengetahui cara merawat istrinya yang sakit diabetes melitus, Tn.
M.P tidak mengetahui pengertian, penyebab, cara mencegah serta tanda gejala dari penyakit
diabetes melitus.

Riwayat kesehatan keluarga inti :


Ny. M.A mengalami penyakit diabetes melitus

Riwayat kesehatan keluarga sebelumnya :


Sebelumnya Ny. M.A tidak pernah dirawat di RS, Ny. M.A hanya sering kesemutan pada
telapak kakinya, dan Ny. M.A hanya menganggap itu penyakit biasa.

III. Data Lingkungan


Karakteristik Rumah :
Tn. M.P tinggal dirumah dengan luas bangunan yang ditempati lebar rumah 8 m2, Panjang
rumah 10 m2, kamar tidur masing-masing berukuran 3 x 3 m2, ruang tamu berukuran 3 x 3
m2, kamar mandi berukuran 2 x 3 m2, dan dapur berukuran 3 x 3 m2. Kondisi rumah Tn. M.P
beratap seng, berdinding tembok, lantai keramik dalam keadaan bersih, dan barang tertata
rapi. Ventilasi cukup, keluarga Tn. M.P memiliki 5 ventilasi dirumah. 1 ventilasi dipintu
ruang tamu, 1 ventilasi di pintu teras, 2 ventilasi dikamar tidur, 1 ventilasi di pintu teras,
pencahayaan rumah: baik pencahayaan rumah baik, terdapat 3 jendela diruang tamu, 2
jendela diruang keluarga, dan di setiap kamar memiliki 2 jendela.

Denah

Dapur

Ruang R.

Keluarga Tamu
Toilet

PI
N
T
Kamar 2 Kamar 1
U

Karakteristik Tetangga dan Komunitas :


Keluarga Tn. M.P tinggal dilingkungan tempat tinggal dengan mayoritas penduduk bekerja
sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS).

Mobilitas Geografis Keluarga :


Keluarga Tn. M.P menempati rumah yang ditempatinya sejak awal menikah hingga
sekarang.

Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat :


Tn. M.P dan Ny. M.A merupakan anggota masyarakat yang aktif dalam mengikuti kegiatan
di lingkungannya, interaksi dengan warga sekitar dilakukan dengan baik.
Sistem pendukung keluarga :
Keluarga Tn. M.P sangat harmonis, mereka selalu bermusyawarah setiap ada masalah dalam
rumah tangganya dan komunikasi dilakukan secara terbuka, pengambilan keputusan dengan
sangat bijak dan tidak melibatkan keluarga/tetangga lain dalam penyelesaian masalah. Tn.
M.P adalah kepala keluarga yang bertanggung jawab.

IV. Struktur Keluarga


Struktur Peran :
Tn. M.P sebagai kepala keluarga
Ny. M.A sebagai seorang istri
An. I.R sebagai seorang anak
An. I.M sebagai seorang anak

Nilai atau norma keluarga :


Keluarga Tn. M.P melaksanakan nilai, norma dan agama secara baik, dan melaksanakan
ibadah sholat berjamaah. Tn.M.P dan Ny. M.A selalu mengajarkan dan mengingatkan kepada
anak-anaknya untuk saling bersosialisasi dengan sesama.

Pola komunikasi keluarga :


komunikasi dilakukan secara terbuka dan pengambilan keputusan dengan sangat bijak.

Struktur Kekuatan Keluarga :


Ny. M.A menderita penyakit diabetes melitus dan anggota keluarga lainnya dalam keadaan
sehat.

V. Fungsi Keluarga
Fungsi Efektif :
Hubungan antar saudara kandung maupun keluarga sangat baik dan anggota keluarga juga
saling memperhatikan satu sama lain
Fungsi Sosialisasi :
Keluarga Tn. M.P sangat harmonis, mereka selalu bermusyawarah setiap ada masalah dalam
rumah tangganya dan komunikasi dilakukan secara terbuka, pengambilan keputusan dengan
sangat bijak dan tidak melibatkan keluarga/tetangga lain dalam penyelesaian masalah. Tn.
M.P adalah kepala keluarga yang bertanggung jawab.

Fungsi Reproduksi :
Ny. M.K menggunakan kontrasepsi suntik.

Fungsi Ekonomi :
Tn. M.P seorang PNS dengan pendapatan perbulan Rp. 2.500.000,00 dan Ny. M.A bekerja
sebagai pegawai swasta dengan pendapatan perbulan Rp. 2.500.000,00, sedangkan ketiga
anaknya masih sekolah. Anak pertamanya masih duduk dikelas 1 SMP, anak keduanya masih
duduk dikelas 6 SD, sedangkan anak ketiganya masih duduk di kelas 2 SD.

Perawatan Kesehatan :
Tn. M.P sangat rajin membawa keluarganya terutama istrinya untuk datang ke fasilitas
Kesehatan (Rumah Sakit).

VI. Stres dan Koping Keluarga


Stresor jangka pendek dan panjang :
Stressor jangka pendek:
Ny. M.K memiliki luka di kaki kanannya yang tak kunjung sembuh dan semakin parah.
Stressor jangka Panjang:
Penyakit diabetes melitus yang dialami oleh Ny. N.K

Kemampuan keluarga berespon terhadap stresor :


Tn. A.N sangat rajin membawa keluarganya terutama istrinya untuk datang ke fasilitas
Kesehatan (Rumah Sakit).
Strategi koping yang digunakan :
Berkomunikasi dilakukan secara terbuka dan pengambilan keputusan dengan sangat bijak
dan tidak melibatkan keluarga/tetangga yang lain.

Strategi adaptasi disfungsional :


Sebelumnya Ny. M.A tidak pernah dirawat di RS, Ny. M.A hanya sering kesemutan pada
telapak kakinya, dan Ny. M.A hanya menganggap itu penyakit biasa.

Harapan Keluarga :
keluarga Tn. M.P berharap istrinya cepat sembuh dari penyakit diabetes melitusnya..

VII. Pemeriksaan Kesehatan Tiap individu anggota keluarga


Lakukan Pemeriksaan fisik pada setiap anggota keluarga
Nama Kepala Mata Hidung Telinga Leher Dada Abdomen Ektremitas

Tn. Rambut Simet Bersih, Penden Tidak Perger Tidak ada Tidak
M.P bersih, ris penciu garan ada akan kembung. terdapat
warna konju man baik, pemb dindin edema,
hitam, ngtiva baik, bersih, esaran g dada nyeri, dan
lurus tidak tidak simetris tiroid, simetr kuku bersih
dan anemi ada pemb is,
pendek s, pernafa esaran tidak
sclera san limfe. ada
tidak cuping meng
ikterik hidung gunak
. an
otot
bantu
pernaf
asan,
auskul
tasi
paru
vesiku
ler

Nama Kepala Mata Hidung Telinga Leher Dada Abdomen Ektremitas

Ny. Rambut Simet Bersih, Penden Tidak Perger Tidak ada Terdapat
M.A bersih, ris penciu garan ada akan kembung. luka pada
warna konju man baik, pemb dindin kaki sebelah
hitam, ngtiva baik, bersih, esaran g dada kanan yang
lurus tidak tidak simetris tiroid, simetr tak kunjung
dan anemi ada pemb is, sembuh dan
pendek s, pernafa esaran tidak semakin
sclera san limfe. ada parah
tidak cuping meng disertai
ikterik hidung gunak dengan
. an nyeri.
otot
bantu
pernaf
asan,
auskul
tasi
paru
vesiku
ler

Nama Kepala Mata Hidung Telinga Leher Dada Abdomen Ektremitas


An. Rambut Simet Bersih, Penden Tidak Perger Tidak ada Tidak
I.R bersih, ris penciu garan ada akan kembung. terdapat
warna konju man baik, pemb dindin edema,
hitam, ngtiva baik, bersih, esaran g dada nyeri, dan
lurus tidak tidak simetris tiroid, simetr kuku bersih
dan anemi ada pemb is,
pendek s, pernafa esaran tidak
sclera san limfe. ada
tidak cuping meng
ikterik hidung gunak
. an
otot
bantu
pernaf
asan,
auskul
tasi
paru
vesiku
ler

Nama Kepala Mata Hidung Telinga Leher Dada Abdomen Ektremitas

An. Rambut Simet Bersih, Penden Tidak Perger Tidak ada Tidak
I.M bersih, ris penciu garan ada akan kembung. terdapat
warna konju man baik, pemb dindin edema,
hitam, ngtiva baik, bersih, esaran g dada nyeri, dan
lurus tidak tidak simetris tiroid, simetr kuku bersih
dan anemi ada pemb is,
pendek s, pernafa esaran tidak
sclera san limfe. ada
tidak cuping meng
ikterik hidung gunak
. an
otot
bantu
pernaf
asan,
auskul
tasi
paru
vesiku
ler

A. Diagnosa Keperawatan Keluarga


1. Analisa Data
No. Data Fokus Etiologi Problem

1. DS: Ketidakmampuan Ketidakstabilan kadar


- Ny. M.A keluarga merawat glukosa darah
mengatakan bahwa anggota keluarga
kedua telapak dengan diabetes
kakinya sering melitus
merasa kesemutan.
- Keluarga Tn. M.P
mengatakan tidak
mengetahui cara
merawat anggota
keluarga dengan
diabetes melitus
DO:
- Hasil pemeriksaan
GDS : 386 mg/dl
- TTV
S = 360C
N=80 x/menit
RR=20x/menit
TD=150/90 mmHg

2. DS: Ketidakmampuan Defisit pengetahuan


keluarga mengenal
- Keluarga Tn. M.P
masalah Kesehatan
mengatakan kurang
pada anggota keluarga
mengetahui
dengan diabetes
pengertian,
melitus
penyebab, cara
mencegah serta
tanda gejala dari
penyakit diabetes
melitus.

DO :

- Keluarga Tn. M.P


tampak
kebingungan Ketika
ditanya pengertian,
penyebab, cara
mencegah serta
tanda gejala dari
penyakit diabetes
melitus dan cara
merawat anggota
keluarga dengan
diabetes melitus.

2. Perumusan Diagnosa Keperawatan :


1. Ketidakstabilan kadar glukosa darah b/d Ketidakmampuan keluarga merawat anggota
keluarga dengan diabetes melitus
2. Defisit pengetahuan/kurang pengetahuan b/d Ketidakmampuan keluarga mengenal
masalah Kesehatan pada anggota keluarga dengan diabetes melitus

3. Skoring Prioritas Masalah :


Skoring dilakukan apabila rumusan diagnosis keperawatan lebih dari satu, proses scoring
menggunakan skala yang dirumuskan oleh Bailon & Maglaya (1978).
Proses skoring dilakukan untuk setiap diagnosis keperawatan yang terdiri dari:
 Tentukan skornya sesuai denga kriteria yang telah dibuat
 Skor dibagi dengan skor tertinggi dan dikalikan dengan bobot
 Skor yang diperoleh × Bobot
Skor Tertinggi
 Jumlah skor untuk semua kriteria (skor maksimum sama dengan jumlah bobot, yaitu 5)

Skoring Diagnosa Keperawatan (Bailon & Maglaya, 1978)


1. Ketidakstabilan kadar glukosa darah b/d Ketidakmampuan keluarga merawat anggota
keluarga dengan diabetes melitus
No Kriteria Skala Bobo Skoring Pembenaran
t

1. a. Sifat masalah: 3 1 3/3 x 1 = 1 Ny. M.A mengatakan


ancaman bahwa kedua telapak
kesehatan. kakinya sering merasa
kesemutan.

b. Kemungkinan 1 2 1/2 Masalah sudah


masalah dapat x 2 = 1 berlangsung lama dan
diubah: hanya gula darah pasien tinggi
sebagian. namun keluarga
kooperatif dalam
mendengar penjelasan
mengenai diabetes
melitus baik itu
pencegahan dan
penanganan.

c. Potensial 2 1 2/3 x 1 = 2/3 Keluarga kurang tau


masalah untuk pentingnya mengontrol
dicegah : cukup. kesehatannya ke
fasilitas Kesehatan dan
merawat keluarga
dengan diabetes
melitus, tetapi keluarga
mau belajar untuk
merawat anggota
keluarga dengan
diabetes melitus.

d. Menonjolnya 2 1 2/2 x 1 = 1 Harus segera ditangani


masalah : agar tidak menimbulkan
masalah berat, komplikasi.
harus segera
ditangani.
Total 3 2/3
2. Defisit pengetahuan/kurang pengetahuan b/d Ketidakmampuan keluarga mengenal
masalah Kesehatan pada anggota keluarga dengan diabetes melitus
No Kriteria Skala Bobot Skoring Pembenaran

1. a. Sifat masalah: 3 1 3/3 x 1 = 1 - Keluarga Tn. M.P


ancaman mengatakan kurang
kesehatan. mengetahui pengertian,
penyebab, cara mencegah
serta tanda gejala dari
penyakit diabetes melitus.

b. Kemungkinan 2 2 2/2 Kondisi klien pada usia


masalah dapat x 2 = 2 produktif dengan pendidikan
diubah: Mudah SMA sehingga lebih mudah
dalam penyerapan informasi.

c. Potensial masalah 3 1 2/3 x 1 = Keluarga mau diajak kerja


untuk dicegah : 2/3 sama (kooperatif) dalam
cukup mengobati penyakit diabetes
melitus

d. Menonjolnya 2 1 2/2 x 1 = 1 Bila tidak segera ditangani


masalah : memungkinkan
masalah berat, penyembuhan menjadi lebih
harus segera lama pada klien.
ditangani.
Total 4 2/3
3. Prioritas Dignosa Keperawatan
(di buat urutan/prioritas diagnosa dari hasil perhitungan scoring diagnosa keperawatan
keluarga)
No. Diagnosa Keperawatan Skor
1 Defisit pengetahuan/kurang pengetahuan b/d 3 2/3
Ketidakmampuan keluarga mengenal masalah
Kesehatan pada anggota keluarga dengan diabetes
melitus

Resiko ketidakstabilan kadar glukosa darah b/d


2 3 2/3
Ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga
dengan diabetes melitus
B. Rencana Asuhan Keperawatan

Diagnosa keperawatan :
Defisit pengetahuan/kurang pengetahuan b/d Ketidakmampuan keluarga mengenal masalah Kesehatan pada anggota keluarga dengan
diabetes melitus

Tujuan Kriteria Hasil/Standart Intervensi


Umum : Respon Verbal - Keluarga mampu - Berikan Pendidikan kesehatan tentang
Setelah dilakukan Pengetahuan diabetes menyebutkan definisi - Pengertian diabetes melitus
kunjungan rumah 5 melitus diabetes melitus dengan - Penyebab diabetes melitus
x 50 menit keluarga Bahasa sendiri - Tanda dan gejala diabetes melitus
mampu mengenal - Keluarga mampu - Cara pencegahan diabetes melitus
dan memahami menyebutkan 3 penyebab
penyakit diabetes diabetes melitus
melitus - Keluarga mampu
menyebutkan 3 tanda dan
Khusus: gejala diabetes melitus
Setelah dilakukan - Keluarga mampu
kunjungan 1 x 50 menyebutkan cara
menit keluarga pencegahan diabetes
mampu mengenal
dan memahami melitus
penyakit diabetes
melitus

2. Resiko ketidakstabilan kadar glukosa darah b/d Ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga dengan diabetes melitus

Tujuan Kriteria Hasil/Standart Intervensi


Umum : Respon Verbal - Keluarga mampu - Berikan informasi kepada keluarga pasien
Setelah dilakukan Pengetahuan perawatan mempraktikkan cara mengenai kondisi pasien
kunjungan rumah 5 diabetes melitus merawat anggota keluarga - Ajarkan kepada keluarga pasien cara merawat
x 50 menit keluarga dengan diabetes melitus luka anggota keluarga dengan diabetes
mampu mengenal - Keluarga mampu melitus.
dan memahami menangani kesemutan yang - Instruksikan kepada keluarga pasien
bagaimana terjadi pada anggota mengenai manajemen diabetes melitus,
perawatan diabetes keluarga akibat diabetes termasuk penggunaan insulin.
melitus melitus.

Khusus:
Setelah dilakukan
kunjungan 1 x 50
menit keluarga
mampu mengenal
masalah diabetes
melitus

A. Implementasi

Tanggal/Waktu Diagnosa Keperawatan Implementasi


Rabu, 5 Mei 2021 1. Defisit pengetahuan/kurang - Memberikan Pendidikan kesehatan tentang
09:00 WITA pengetahuan b/d - Pengertian diabetes melitus
Ketidakmampuan keluarga - Penyebab diabetes melitus
mengenal masalah Kesehatan - Tanda dan gejala diabetes melitus
pada anggota keluarga dengan - Cara pencegahan diabetes melitus
diabetes melitus

Rabu, 5 Mei 2021 a. Memberikan informasi kepada keluarga pasien mengenai kondisi
2. Resiko ketidakstabilan kadar
10:00 WITA pasien
glukosa darah b/d
b. mengajarkan kepada keluarga pasien cara merawat luka anggota
Ketidakmampuan keluarga
keluarga dengan diabetes melitus.
merawat anggota keluarga
c. menginstruksikan kepada keluarga pasien mengenai manajemen
dengan diabetes melitus
diabetes melitus, termasuk penggunaan insulin.
B. Evaluasi (Catatan Perkembangan Keluarga)

No. Tanggal Jam Evaluasi Paraf


Diagnos
a
00126 4 Mei 13:00 S : Keluarga Tn. M.P mengatakan masih kurang
2021 WITA memahami pengertian, penyebab, cara mencegah serta
tanda gejala dari penyakit diabetes melitus.
O : Keluarga tampak bingung namun mampu menjalankan
yang sudah dijelaskan perawat.
A : Masalah teratasi sebagian
P : Intervensi dilanjutkan
5 Mei
2021 14:00
00179 WITA S : Keluarga Tn. M.P mampu memahami informasi yang
diberikan perawat kepada keluarga namun belum
memahami cara merawat luka anggota keluarga dengan
diabetes melitus yang diajarkan oleh perawat.
O : Keluarga tampak memahami informasi yang diberikan
namun belum memahami cara merawat luka pada
anggota keluarganya.
A : Masalah teratasi sebagian
P : Intervensi dilanjutkan.
DAFTAR PUSTAKA

Bulechek, Gloria, dkk. 2013. Nursing Intervention Classification Edisi Bahasa


Indonesia. Jakarta:mocomedia

Herdman, Heather, dkk. 2018. Nanda I Diagnosis Keperawatan Definisi dan Klasifikasi
2018-2020. Jakarta:EGC

Anda mungkin juga menyukai