Anda di halaman 1dari 4

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD 1)

Sekolah : SMAS Dwijendra Denapasar


Mata pelajaran : Biologi
Kelas/Semester : XI /1
Materi : sel
Sub materi :Komponen kimiawi sel
Alokasi waktu : 30 menit
Tujuan : Menjelaskan komponen kimiawi penyusun sel

A. Cara kerja :
1. Cermatilah materi yang diberikan melalui video link dan buku atau sumber lain mengenai
sel dankomponen penyusunnya
2. Jawablah soal berikut!
B. Pertanyaan diskusi :
1. Sebutkanlah komposisi komponen penyusun protoplasma pada sel!
2. Kandungan terbesar di dalam protoplasma adalah air,berdasarkan sifat air, jelaskanlah
fungsi air di dalam sitoplasma!
3. Jelaskanlah jenis dan fungsi senyawa organik dan anorganik penyusun protoplasma!
4. Sebutkan dan jelaskan beberapa proses atau reaksi yang terjadi di dalam sitoplasma!

Jawaban
1. Komposisi komponen penyusun protoplasma ada 2 kandungan utama yaitu kandungan organik dan
anorganik. pada sel hewan dan tumbuhan, protoplasma mengandung sekitar 75-85% air, 10-
20% protein, 2-3% lipid, 1% karbohidrat, dan 1% zat-zat anorganik lainnya.
Jadi air terlihat merupakan komponen utama. Dan bila semua senyawa senyawa organik itu
diurai menjadi unsur unsurnya maka terlihat Karbon, Hidrogen, Oksigen dan Nitrogen (CHON)
merupakan empat unsur utama yang ada di dalam protoplasma/Unsur Makro.

Air
Di dalam sel, air terdapat dalam dua bentuk, Dua bentuk itu yaitu bentuk bebas dan bentuk
terikat. Air dalam bentuk bebas mencakup 95% dari total air di dalam sel. Umumnya air berperan
sebagai pelarut dan sebagai medium dispersi sistem koloid. Air dalam bentuk terikat mencakup 4-5%
dari total air di dalam sel Kandungan air pada berbagai jenis sel bervariasi di antara tipe sel yang
berbeda. Kandungan air (persen dari berat basah total) pada hati tikus 6—72%, otot rangka tikus 76%,
telur bintang laut 77%, E. coli 73%, dan biji jagung 13% tentu berbeda beda karena lingkungan dan
perannya
Air merupakan medium tempat berlangsungnya transpor nutrien, reaksi-reaksi
enzimatis metabolisme sel dan transpor energi kimia Di dalam sel hidup, kebanyakan
senyawa biokimia dan sebahagian besar dari reaksi-reaksinya berlangsung dalam lingkungan cair. Air
berperan aktif dalam banyak reaksi biokimia dan merupakan penentu penting dari sifat-sifat
makromolekul seperti protein
Karena struktur air mempunyai produk ionisasinya seperti ion O+ dan H maka sangat
mempengaruhi berbagai sifat komponen penting sel seperti enzim, protein, asam nukleat, dan lipida.
Hal yang sering muncul sebagai contoh, aktivitas katalitik enzim sangat tergantung pada konsentrasi
ion H+ dan OH-. Karena itulah, semua aspek dari struktur dan fungsi sel harus beradaptasi dengan
sifat-sifat fisik dan kimia air.
Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa air merupakan komponen sel yang dominan dan
berfungsi untuk:

 Pelarut berbagai zat organik dan anorganik, misalnya berbagai jenis ion-ion, glukosa, sukrosa,
asam amino, serta berbagai jenis vitamin.
 Bahan pengsuspensi zat-zat organik dengan molekul besar seperti protein, lemak, dan pati. Dalam
hal tersebut, air merupakan medium dispersi dari sistem koloid protoplasma.
 Air merupakan media transpor berbagai zat yang terlarut atau yang tersuspensi untuk berdifusi
atau bergerak dari suatu bagian sel ke bagian sel yang lain.
 Air merupakan media berbagai proses reaksi-reaksi enzimatis yang berlangsung di dalam sel.
 Air digunakan untuk mengabsorbsi panas dan mencegah perubahan temperatur yang drastis atau
mendadak di dalam sel.
 Air sebagai bahan baku untuk reaksi hidrolisis dan sintesis karbohidat, misal dalam fotosintesis.
Garam mineral
Kandungan garam-garam mineral pada berbagai tipe sel sangat bervariasi. Di dalam sel,
garam-garam mineral dapat mengalami disosiasi menjadi anion dan kation. Bentuk-bentuk anion dan
kation tersebut dinamakan ion. Ion-ion dapat terlarut di dalam cairan sel atau terikat secara khusus
pada molekul-molekul lain seperti protein dan lipida.
Secara umum, garam-garam mineral memiliki dua fungsi yaitu:

 Fungsi osmosis, dalam arti bahwa konsentrasi total garam-garam terlarut berpengaruh terhadap
pelaluan air melintasi membran sel
 Fungsi yang lebih spesifik, yaitu peran seluler setiap ion terhadap struktur dan fungsi dari
partikel-partikel seluler dan makromolekul.[6]
Berbagai jenis garam-garam mineral sangat penting untuk kelangsungan
aktivitas metabolisme sel, misal-nya ion Na+ dan K+, ion Na+ dan K+, berperan dalam
memelihara tekanan osmosis dan keseimbangan asam basa cairan sel. Retensi ion-ion menghasilkan
peningkatan tekanan osmosis sebagai akibat masuknya air ke dalam sel.
Beberapa ion-ion anorganik berperan sebagai kofaktor dalam aktivitas enzim, misalnya
ion magnesium, ferrum, fosfat anorganik digunakan dalam sintesis ATP yang mengsuplai energi
kimia untuk proses kehidupan dari sel melalui proses fosforilasi oksidatif. Ion-ion kalsium dijumpai
dalam sirkulasi darah dan di dalam sel. Di dalam tulang, ion-ion kalsium berkombinasi dengan ion-ion
fosfat dan karbonat membentuk kristalin. Fosfat dijumpai di dalam darah dan di dalam cairan jaringan
sebagai ion-ion bebas, tetapi fosfat di dalam tubuh banyak terikat dalam
bentuk fosfolipida, nukleotida, fosfoprotein, dan gula-gula terfosforilasi [7]
Di dalam sel juga terkandung berbagai jenis gas yang berasal dari lingkungan atau dihasilkan
oleh metabolisme sel. Beberapa gas yang terdapat di atmosfer dapat masuk ke dalam sel misalnya
gas oksigen (O2), karbon dioksida (CO2), dan gas nitrogen (N2). Di dalam sel, oksigen berperan untuk
mengoksidasi bahan-bahan makanan. Karbon dioksida selain berasal dari lingkungan luar, juga
dihasilkan dalam oksidasi bahan makanan sebagai hasil sampingan. Umumnya karbon dioksida di
dalam sel berada dalam bentuk bikarbonat atau karbonat.

Protein
Protein adalah makromolekul yang terdiri atas asam-asam α-amino yang saling berikatan
dengan ikatan kovalen di antara gugus α-karboksil asam amino dengan gugus α-amino dari asam
amino yang lain. Ikatan di antara asam amino disebut ikatan peptida. Beberapa unit asam amino yang
berikatan dengan ikatan peptida disebut polipeptida. Molekul protein dapat terdiri atas satu atau
sejumlah rantai polipeptida dan setiap rantai dapat terdiri atas ratusan hingga jutaan residu asam
amino.[6]

Karbohidrat
Molekul karbohidrat adalah zat yang terdiri atas atom-atom C, H, dan O. Perbandingan antara
molekul H dan O adalah 2:1. Jadi memiliki rasio yang sama dengan molekul air (H 2O),
misalnya Ribosa (C6H10O5), Glukosa (C6H12O6), dan Sukrosa (C12H24O11[6]).
Rumus empiris dari karbohidrat adalah Cn(H2O)n. Dengan dasar perbandingan tersebut, orang
pada mulanya berkesimpulan bahwa dalam karbohidrat terdapat air, sehingga digunakan kata
karbohidrat yang berasal dari kata karbon dan hidrat atau air. Karbohidrat sering disebut sakarida. Ada
beberapa senyawa yang memiliki rumus empiris seperti karbohidrat tetapi bukan karbohidrat,
misalnya C2H4O2 (asam asetat), CH2O (formaldehida).
2. Peran air dalam Sitoplasma atau Protoplasma yaitu:
 Sebagai pelarut yang baik bagi senyawa organik maupun anorganik.
 Sebagai medium dispersi.
 Pelarut elektrolit.
 Mempertinggi tegangan permukaan.
 Membantu berlangsungnya reaksi dalam metabolisme.
 Transportasi zat makanan.

3. Jenis dan fungsi senyawa organik dan anorganik penyusun protoplasma adalah
a. Senyawa organik  

 Karbohidrat, berfungsi untuk sumber energi utama, bahan simpanan (pai, glikogen, lemak),
membangun dinding sel baru
 Protein, berfungsi untuk membangun struktur sel dan jaringan baru dan memperbaiki jaringan
rusak, sumber energi, mengatur reaksi biokimia, sistem pertahanan tubuh, membentuk
hemoglobin yang penting dalam pengangkutan oksigen
 Lemak/lipid  berfungsi sebagai sumber energi, penahan panas, bagian dari sruktur membran
sel, mengangkut vitamin A, D, E, K
 Asam nukleat berperan dalam pewarisan genetik dan pembawa pesan untuk informasi DNA
b. Senyawa anorganik

Air (tidak disintesis oleh sel namun diperoleh dari lingkungan luar), berfungsi:
 Sebagai pelarut – kebanyakan bahan kimia larut di dalam air
 Medium reaksi
 Sebagai pengangkut urutan dalam sistem biologi
 Mengatur suhu tubuh organisme
 Sebagai penyikong dan memberi bentuk pada organisne
 Berfungsi sebagai pelumas di dalam usus hewan untuk memudahkan pergeraka makanan
dalam saluran pencernaan
 Menghasilkan permukaan lembab untuk proses difusi gas saat respirasi

Gas  
 Oksigen diperlukan untuk respirasi sel
 Karbondioksida adalah hasil samping respirasi dan fermentasi sel. Bagi tumbuhan digunakan
sebagai bahan utuk fotosintesis.
 Adapun amonia adalah zat sisa yang dihasilkan dari pemecahan senyawa protein.  
Garam mineral

 Proses ionisasi dalam protoplasma melibatkan senyawa asam,basa dan garam-garam mineral.
 Garam mineral mengalami ionisasi membentuk ion positif dan ion negatif.

4. Proses atau reaksi yang terjadi di dalam sitoplasma yaitu:


Proses katabolisme karbohidrat dalam tahap glikolisis. 
Proses pemecahan glukosa menjadi senyawa asam piruvat disertai hasil samping berupa ATP
dan NADH. Jika katabolisme glukosa ini berlangsung dalam keadaan kurang oksigen, maka prosesnya
dilanjutkan dengan proses fermentasi, yaitu pengubahan asam piruvat menjadi alkohol atau asam
laktat. 

Sintesis protein.
Berlangsung di sitoplasma dengan keberadaan ribosom sebagai agen yang membaca kode
kode untuk kemudian dicetak menjadi protein.

Anda mungkin juga menyukai