Anda di halaman 1dari 2

Bentuk PPM SANIMAS

Penyelenggaraan Program SANIMAS dilatarbelakangi adanya arus urbanisasi perkotaan


yang terus mengalami peningkatan yang menyebabkan proporsi penduduk perkotaan meningkat
secara tajam, termasuk migrasi penduduk tidak memiliki keterampilan ke perkotaan. Salah
satunya adalah Kabupaten Tangerang merupakan kota penyangga Ibukota, yang letak
geografisnya berbatasan langsung dengan Provinsi DKI Jakarta. Peningkatan populasi ini harus
diimbangi dengan pemenuhan akses sanitasi layak, termasuk prasarana dan sarana air limbah,
diutamakan untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR).
Akses penduduk terhadap prasarana dan sarana air limbah domestik berkaitan dengan
aspek kesehatan, lingkungan hidup, pendidikan sosial budaya serta kemiskinan. Semakin mudah
ketersediaan pada prasarana dan sarana air limbah domestik dan pemahaman tentang higienis
maka semakin kecil kasus terhadap penyebaran penyakit. Solusi dalam penyediaan prasarana dan
sarana air limbah domestik diutamakan bagi MBR di lingkungan padat penduduk dan rawan
sanitasi adalah dengan kegiatan Sanitasi Berbasis Masyarakat (SANIMAS).
Kegiatan SANIMAS merupakan pemberian dana bantuan pemerintah, sebagai bentuk
inisiatif untuk penyediaan prasarana dan sarana Air Limbah tanggap kebutuhan. Program
SANIMAS ini bertujuan untuk memperbaiki sistem sanitasi dan kualitas lingkungan sehingga
dapat memberikan manfaat bagi masyarakat dalam hal peningkatan kualitas kesehatan. Fokus
kegiatan SANIMAS adalah penanganan air limbah domestik rumah tangga. Melalui pelaksanaan
Sanitasi Berbasis Masyarakat ini, masyarakat memilih sendiri prasarana dan sarana air limbah
domestik yang sesuai, membentuk Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM), ikut aktif menyusun
rencana aksi dan melakukan pembangunan fisik dan membentuk Kelompok Pemanfaat dan
Pemelihara (KPP) untuk melaksanakan pengelolaan kegiatan operasi dan pemeliharaan.

Persiapan :
1. Persiapan petugas
Pada tahap ini yang dibahas adalah hal teknis dan administratif dalam pelaksanaan PPM
yang akan dilakukan. Persiapan ini diperlukan untuk menyamakan persepsi antar anggota
tim agen perubahan (change agent) dalam kasus yaitu kader kesehatan pada SANIMAS
di Kabupaten Tangerang mengenai pendekatan apa yang akan dipilih dalam melakukan
pelayanan sanitasi, khususnya dalam upaya penanganan air limbah permukiman.
Persiapan petugas ini dapat dilakukan melalui rapat/diskusi serta pelatihan petugas.
2. Persiapan masyarakat
a. Pengenalan masyarakat, dilakukan melalui pembentukan KSM (Kelompok Swadaya
Masyarakat) dan Kelompok Pemanfaat dan Pemelihara (KPP). KSM ini yang akan
mengamati dan menganalisa karakteristik masyarakat, kemudian nantinya masyarakat
ini akan memilih sendiri prasarana dan sarana air limbah permukiman yang sesuai
dengan mereka. Sedangkan KPP untuk melaksanakan pengelolaan kegiatan operasi
dan pemeliharaan prasarana dan sarana air limbah permukiman yang telah dipilih
masyarakat sebelumnya.
b. Pengenalan masalah
 Pelatihan-pelatihan yaitu pelatihan teknis, pelatihan pengelolaan keuangan KSM
dan kampanye kesehatan, pelatihan terhadap kelompok pengguna, pelatihan KSM,
dan pelatihan terhadap operator.
 Melakukan survey mawas diri yang berkaitan dengan permasalahan air limbah
permukiman masyarakat Kabupaten Tangerang.
c. Penyadaran
 Melakukan musyawarah masyarakat desa untuk membahas hasil survey mawas
diri.
 Menyajikan data tingkat keefektifan semua aspek mulai dari aspek perencanaan,
aspek kelembagaan, aspek penggunaan sarana, dan aspek Kesehatan
Lingkungannya.
 Menentukan masalah prioritas, yaitu dari kasus adalah kurangnya sanitasi
khususnya penanganan air limbah permukiman.
 Membicarakan alternatif pemecahan masalah, yaitu dengan pelaksanaan program
“SANIMAS”.

DAPUS
https://media.neliti.com/media/publications/213227-identifikasi-pelaksanaan-kegiatan-progra.pdf
https://jdih.pu.go.id/internal/assets/assets/produk/SEDitjenPUPR/2018/01/SEDC02-
2018%20Padat%20Karya.pdf

Anda mungkin juga menyukai