Artikel Dampak Negatif Dari Lifestyle Hybrid
Artikel Dampak Negatif Dari Lifestyle Hybrid
Artikel Dampak Negatif Dari Lifestyle Hybrid
pandemi covid-19, semua orang harus beradaptasi dengan hal itu, namun Kondisi ini harus
benar benar diwaspadai karena dapat menimbulkan masalah kesehatan, seperti zoom
fatigue hingga obesitas.
Kehidupan hybrid dinilai memiliki banyak manfaat untuk mencegah penularan COVID-19.
Namun masyarakat khususnya pelajar dan mahasiswa juga perlu waspada agar kehidupan
hybrid tidak berdampak negatif pada kesehatan.
Siska Wiramihardja sebagai dosen di universitas padjajaran mengatakan, diperlukan gaya
hidup sehat untuk menjalani kehidupan hybrid. Hal tersebut bertujuan untuk mencegah
dampak negatif yang ditimbulkan, seperti zoom fatigue dan obesitas. Siska juga mengatakan
dalam menjalani kehidupan hybrid, biasanya seseorang kurang dengan yang namanya
beraktivitas fisik, sehingga dapat meningkatkan berat badan. orang orang bekerja dengan
posisi duduk bahkan rebahan. Kondisi tersebut diperparah dengan makanan yang kurang
sehat. Hal ini berdampak pada peningkatan Indeks Massa Tubuh (IMT), kondisi ini pula
malah menimbulkan penyakit obesitas yang malah memperburuk keadaan seseorang di era
pandemi karna adanya penurunan imunisasi dalam tubuh dan ini sangat berbaya dan rentan
terpapar virus covid-19 di bandingkan orang orang normal pada umumnya
Zoom fatigue disebabkan oleh beberapa hal, antara lain intensitas menatap layar terlalu
tinggi, terjebak dalam konsentrasi tinggi, melihat diri sendiri secara konsisten, mobilitas fisik
berkurang, dan lingkungan yang kurang kondusif.
Menurut WFH fenomena zoom fatigue terjadi akibat rasa lelah berlebihan saat
berkomunikasi virtual, Gejala-gejala yang muncul dari zoom fatigue pada bagian mata
adalah seperti mata terasa pegal, terasa kering bahkan sampai iritasi, pandangan terasa
kabur, mual dan nyeri kepala.