Memandang sikap atau akhlak seseorang. Tidak ditanyakan apakah
suatu perbuatan tertentu adil, atau jujur, atau murah hati dan
sebagainya. Keutamaan bisa didefinisikan sebagai berikut : disposisi
watak yang telah diperoleh seseorang dan memungkinkan dia untuk
bertingkah laku baik secara moral.
Contoh keutamaan :
a. Kebijaksanaan
b. Keadilan
Keutamaan-keutamaan yang dimilliki manajer dan karyawan sejauh
mereka mewakili perusahaan, adalah : Keramahan, Loyalitas, Kehormatan
dan Rasa malu. Keramahan merupakan inti kehidupan bisnis, keramahan
itu hakiki untuk setiap hubungan antar manusia, hubungan bisnis tidak
terkecuali. Loyalitas berarti bahwa karyawan tidak bekerja semata-mata
untuk mendapat gaji, tetapi mempunyai juga komitmen yang tulus
dengan perusahaan. Kehormatan adalah keutamaan yang membuat
karyawan menjadi peka terhadap suka dan duka serta sukses dan
d. Egoisme Etis
Inti pandangan egoisme adalah bahwa tindakan dari
setiap orang pada dasarnya bertujuan untuk mengejar
pribadi dan memajukan dirinya sendiri. Satu-satunya
tujuan tindakan moral setiap orang adalah mengejar
kepentingan pribadi dan memajukan dirinya. Egoisme
ini baru menjadi persoalan serius ketika ia cenderung
menjadi hedonistis, yaitu ketika kebahagiaan dan
kepentingan pribadi diterjemahkan semata-mata
sebagai kenikmatan fisik yg bersifat vulgar
e. Teori Hak
Dalam pemikiran moral dewasa ini barangkali
teori hak ini adalah pendekatan yang paling
banyak dipakai untuk mengevaluasi baik
buruknya suatu perbuatan atau perilaku.
Teori Hak merupakan suatu aspek dari teori
deontologi, karena berkaitan dengan
kewajiban. Hak dan kewajiban bagaikan dua
sisi uang logam yang sama. Hak didasarkan
atas martabat manusia dan martabat semua
manusia itu sama. Karena itu hak sangat
cocok dengan suasana pemikiran demokratis
f.Teori Etika Teonom
Sebagaimana dianut oleh semua penganut agama di dunia bahwa ada
tujuan akhir yang ingin dicapai umat manusia selain tujuan yang
bersifat duniawi, yaitu untuk memperoleh kebahagiaan surgawi.
Teori etika teonom dilandasi oleh filsafat risten, yang mengatakan
bahwa karakter moral manusia ditentukan secara hakiki oleh
kesesuaian hubungannya dengan kehendak Allah. Perilaku manusia
secara moral dianggap baik jika sepadan dengan kehendak Allah,
dan perilaku manusia dianggap tidak baik bila tidak mengikuti
aturan/perintah Allah sebagaimana dituangkan dalam kitab suci.
Sebagaimana teori etika yang memperkenalkan konsep kewajiban
tak bersyarat diperlukan untuk mencapai tujuan tertinggi yang
bersifat mutlak. Kelemahan teori etika Kant teletak pada
pengabaian adanya tujuan mutlak, tujuan tertinggi yang harus
dicapai umat manusia, walaupun ia memperkenalkan etika
kewajiban mutlak. Moralitas dikatakan bersifat mutlak hanya bila
moralitas itu dikatakan dengan tujuan tertinggi umat manusia.
Segala sesuatu yang bersifat mutlak tidak dapat diperdebatkan
dengan pendekatan rasional karena semua yang bersifat mutlak
melampaui tingkat kecerdasan rasional yang dimiliki manusia
Sejarah Etika Bisnis
1. Situasi pada wal sejarah filsafat
Plato, Aristoteles, dan filsuf-filsuf Yunai lain menyelidiki bagaimana
sebaiknya mengatur kehidupan manusia bersama dalam negara dan
membahas bagaimana kehidupan ekonomi dan kegiatan niaga harus
diatur.
2. Masa peralihan
Tahun 1960 an ditandai pemberontakan terhadap kuasa dan otoritas di
AS, revolusi mahasiswa di ibukota Perancis, penolakan terhadap
establishment (kemapanan).
3. Etika bisnis lahir di AS
Tahun 1970 an sejumlah filsuf mulai terlibat dalam memikirkan
masalah-masalah etis sekitar bisnis dan etika bisnis dianggap sebagai
suatu tanggapan tepat atas krisis moral yg sedang meliputi dunia
bisnis di AS.
4. Etika bisnis meluas di Eropa
Tahun 1980 an di Eropa Barat etika bisnis sebagai ilmu baru yg mulai
berkembang kira-kira 10 tahunan.
5. Etika bisnis menjadi fenomena global.
Tahun 1990 an tidak terbatas lagi pada dunia barat. Etika bisnis sudah
dikembangkan diseluruh dunia, telah didirikan International Society
For Bussiness, Economics, and Thics (ISBEE) pada 25-28 Juli 1996.
Relevansi Antara Bisnis Dan Etika
1. TUJUAN BISNIS / PERUSAHAAN
Pada umunya tujuan didirikannya bisnis atau perusahaan tidak
hanya profit oriented semata, namun secara keseluruhan tujuan
didirikannya perusahaan meliputi : Profit Pengadaan barang atau
jasa Kesejahteraan pemilik faktor produksi dan masyarakat Full
employment Eksistensi perusahaan dalam jangka panjang
Kemajuan atau pertumbuhan Prestise dan prestasi Proses
pencapaian tujuan perusahaan melalui pengelolahan sumber daya
ekonomi secara optimal bagi para pemilik SDE atau faktor-faktor
produksi dan masyarakat pada umumnya.
Para pemilik faktor-faktor produksi tersebut memperoleh
manfaat dan nilai ekonomi secara layak. Bertitik tolak dari usaha
pencapaian tujuan-tujuan tersebut, maka tentunya proses
pencapaian tujuan perusahaan melalui pengelolahan sumber daya
ekonomi secara optimal harus dilakukan dengan memperhatikan
kepentingan dan kemanfaatan bagi para pemilik sumber daya
ekonomi atau pemilik faktor-faktor produksi dan masyarakat.
2. ALOKASI SUMBER DAYA EKONOMI
Secara sistematik kelayakan ukuran alokasi sumber daya ekonomi
bagi pemilik sumber daya ekonomi harus dilihat dari peran yang
diberikan oleh masing-masing pihak pemilik yang dibentuk oleh
system bisnis yang berlaku di masyarakat. Prinsip etika bisnis
dalam stakeholders ini dapat diterjemahkan stake holders sebagai
berikut :
1) ALOKASI TERHADAP OWNERS
Bertanggung jawab atas kepercayaan yang telah diberikan oleh
para pemilik modal terhadap perusahaan dengan cara sebagai
berikut :
-Menerapkan manajemen yang sungguh-sungguh dan professional
untuk memberikan hasil yang kompetitif dan adil bagi investor
-Selalu meberikan informasi yang relevan dan sesuai dengan
keadaan yang riil pada para pemilik atau modal
- Mengamankan dan melindungi dan meningkatkan kekayaan para
pemodal
-Memberikan penghargaan atas saran dan keluhan serta hasil-hasil
keputusan dalam rapat pemengang saham perusahaan
2.) ALOKASI TERHADAP SUPPLIER
Memberikan kontribusi keadilan dan kejujuran
kepada para supplier
-Hubungan antar perusahaan dengan paa supplier
dijalin dalam hubungan yang bebas dan paksaan
dan masing-masing memiliki hak otonom dalam
menentukan partner dagang.
-Dijalin dalam kerja sama untuk membangun
stabilitas hubungan dalam jangka panjang.
-Informasi yang dibutuhkan oleh perusahaan dan
supplier guna integrasi dalam proses perencanaan
bersama
-Menyepakati secara bersama tentang system
pembayaran sesuai dengan term of trade yang
diadakan.
3). ALOKASI TERHADAP CUSTOMER
- Memberikan suatu produk atau jasa dengan
kualitas terbaik sesuai dengan keinginan
konsumen.
- Memerikan pelakukan secara adil dalam setiap
transaksi, termasuk memberkan ganti rugi jika
konsumen diugikan.-
- Memelihara dan memajukan kesehatan dan
lingkungan konsumen secara sehat dengan
produk dan jasa yang telah dibuat.
- Menghormati integritas kultur atau budaya yang
berlaku pada perilaku konsumen yang menjadi
pelanggan perusahaan.
4. ALOKASI TERHADAP KARYAWAN
Karyawan merupakan sumber daya manusia
yang penting bagi keberhasilan perusahaan.
Namun di lain pihak karyawan juga
membutuhkan adanya eksistensi perusahaan
sebagai lahan kehidupan bagi para pekerja.
Oleh karenanya perlu dilihat bahwa
perusahaan memberikan:
-Lapangan kerja dan kompensasi yang dapat
meningkatkan kualitas hidup para karyawan.
-Kondisi kerja yang mencerminkan penghargaan
perusahaan terhadap kesehatan dan martabat
manusia.
-Komunikasi yang lancar atas segala yang
dicapai oleh perusahaan dan adanya
transparansi prestasi yang dihasilkan
-Respon yang aktif dengan saran dan kritik atau
nasehat konstruktif dari para tenaga kerja dan
menjadikan saran tersebut sebagai acuan penting
bagi pengambilan keputusan manajer perusahaan.
-Negosiasi antar pihak yang terjadi konflik sehingga
konflik dapat disalurkan sesuai dengan
proporsinya dan dapat berfungsi untuk
mengefektifkan perusahaan.
- Perlindungan yang layak bagi keselamatan kerja
dan kesehatan para pekerja sehingga para pekerja
dapat memberikan konstribusi optimal dalam
jangka panjang.
- Dorongan konstruktif bagi pengembangan dan
kemampuan keahlian yang optimal sesuai dengan
potensi yang tersedia pada karyawan.
- Respek atas terjadinya tambahan pengangguran
pada setiap keputusan yang dilakukan perusahaan.
5. ALOKASI TERHADAP PEMERINTAH
Pemerintah yang dimaksudkan disini adalah sebuah
institusi yang dibentuk atas dasar konstitusi
Negara yang bertujuan untuk mensejahterakan
masyarakat secara luas. Salah satu sumber daya
yang biasanya diandalkan adalah sumber dari
masyarakat di mana salah satu bagian dari
masyarakat adalah masyarakat bisnis. Salah satu
bentuk daya atau dana yang dapat diberikan atau
disumbangkan oleh masyarakat bisnis adalah
bentuk pajak.
Jadi pajak yang diberikan oleh masyarakat bisnis
merupakan salah satu bentuk kontribusi
masyarakat bisnis terhadap Negara yang
mempunyai peran memberikan perlindungan,
kemudahan-kemudahan, peluang dan
menyediakan fasilitas umum lainnya.
6. ALOKASI TERHADAP PESAING
Perusahaan tidak lagi memandang pesaing adalah
suatu musuh yang harus di hancurkan, melainkan
di pandang sebagai pathner atau mitra kerja.
Terhadap pesaing perusahaan lain bisa melakukan
mitra kerja dalam bentuk synergy, akuisisi, atau
merger. Dengan penggabungan dua keunggulan
perusahaan maka akan menciptakan double
keunggulan. Penggabungan dari aspek ini terlihat
pada perusahaan dan pesaing memiliki dimensi
positif. Maka tidak dibenarkan cara pandang
terhadap pesaing untuk saling membunuh, justru
perlu di kembangkan, agar tercipta kontribusi
positif terhadap masyarakat luas.
7. ALOKASI TERHADAP MASYARAKAT UMUM
Perusahaan dan masyarakat saling membutuhkan
eksistensinya oleh masing-masing pihak.
Perusahaan membutuhkan masyarakat, karena
perusahaan dapat menggantungkan hidup dan
pertumbuhannya.
Demikian dengan masyarakat membutuhkan
perusahaan karena dari perusahaanlah masyarakat
dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan hidup.
Sebab dengan adanya perusahaan di lokasi yang
sedang beroperasi, jangan sampai menimbulkan
pencemaran yang merugikan kelestarian dan
kesehatan alam. Bagi perusahaan alokasi semacam
ini perlu disediakan oleh perusahaan. Yang dikenal
sebagai eksternal cost.
Tiga sasaran dan lingkup pokok
etika bisnis yaitu :
1. Etika bisnis sebagai etika profesi membahas berbagai
prinsip, kondisi dan masalah yang terkait dengan
praktek bisnis yang baik dan etis. Etika bisnis
bertujuan untuk mengimbau para pelaku bisnis untuk
menjalankan bisnisnya secara baik dan etis. Karena
bisnis yang baik dan etis menunjang keberhasilan
bisnisnya dalam jangka panjang. Dan berfungsi
menggugah kesadaran moral para pelaku bisnis untuk
berbisnis secara baik dan etis demi nilai-nilai luhur
tertentu dan demi kepentingan bisnisnya sendiri. Etika
bisnis dalam lingkupnya yang pertama ini tidak hanya
menyangkut perilaku dan organisasi perusahaan
secara internal melainkan juga menyangkut secara
eksternal.
Tiga sasaran dan lingkup pokok etika bisnis
yaitu :
2. Sasaran yang kedua yaitu untuk menyadarkan
masyarakat, khususnya konsumen, karyawan dan
masyarakat luas, akan hak dan kepentingan
mereka yang tidak boleh dilanggar oleh praktek
bisnis siapa pun juga. Pada tingkat ini etika
bisnis berfungsi untuk menggugah masyarakat
untuk bertindak menuntut para pelaku bisnis
untuk berbisnis secara baik demi terjaminnya hak
dan kepentingan masyarakat. Etika bisnis
mengajak masyarakat luas untuk sadar dan
berjuang menuntut haknya agar hak dan
kepentingannya tidak dirugikan oleh pembisnis
Tiga sasaran dan lingkup pokok etika bisnis
yaitu :
3.Pada sasaran ketiga, etika bisnis juga berbicara
mengenai system ekonomi yang sangat
menentukan etis tidaknya suatu praktek bisnis.
Dalam hal ini, etika bisnis lebih bersifat makro.
Dalam lingkup makro, etika bisnis berbicara
mengenai monopoli,oligopoly, kolusi dan
praktek-praktek semacamnya yang akan sangat
mempengaruhi tidak saja sehat tidaknya suatu
ekonomi melainkan baik tidaknya praktek bisnis
dalam sebuah negara tersebut.
Jenis-Jenis Etika
1. Etika Umum
Etika umum adalah etika yang berbicara
mengenai kondisi-kondisi dasar bagaimana
manusia bertindak secara etis, bagaimana
manusia mangambil keputusan etis,
teori-teori etika dan prinsip-prinsip moral
dasar yang menjadi pegangan bagi manusia
dalam bertindak serta tolak ukur dalam
menilai baik atau buruknya suatu tindakan.
Etika umum dapat dianalogkan dengan ilmu
pengetahuan, yang membahas mengenai
pengertian umum dan teori-teori.
Jenis-Jenis Etika
2. Etika khusus
Etika khusus merupakan penerapan prinsip-prinsip
moral dasar dalam bidang kehidupan yang khusus.
Bagaimana mengambil keputusan dan bertindak
dalam bidang kehidupan dan kegiatan khusus yang
dilakukan, yang didasari oleh cara, teori dan
prinsip-prinsip moral dasar. Penerapannya dapat
berupa bagaimana mengambil keputusan dan
bertindak dalam bidang kehidupan dan kegiatan
khusus yang dilakukan, yang didasari oleh cara,
teori dan prinsip-prinsip moral dasar. Selain itu
penerapannya juga dapat berupa bagaimana
menilai prilaku diri dan orang lain dalam bidang
kegiatan dan kehidupan khusus yang
dilatarbelakangi oleh kondisi yang memungkinkan.
Jenis-Jenis etika khusus terdiri dari :
Etika khusus dibagi menjadi dua bagian :
1. Etika individual
Etika individual menyangkut kewajiban dan sikap manusia
terhadap dirinya sendiri.
Contoh : Buang angin
2. Etika sosial
Etika sosial berbicara mengenai kewajiban, sikap dan pola
perilaku manusia sebagai anggota umat manusia.
Contoh : Bertegur sapa ketika berjumpa dengan sesama
teman.
3. Etika Lingkungan Hidup
Mengaur hubungan antara manusia baik sebagai individu
maupun sbg kelompok dengan lingkungan alam yang lebih
luas dalam totalitasnya, dan juga hubungan antara manusia
yg satu dengan manusia lainnya yg berdampak langsung
atau tidak langsung pada lingkungan hidup secara
keseluruhan.