Anda di halaman 1dari 43

MALAM BTERI ETIKA

DAN HUKUM DAISNIS

DOSEN : ARI WAHYU LEKSONO SE., MM


Pengertian Etika
Etika berasal dari bahasa Yunani, ethos dalam bentuk tunggal,
dan ta etha dalam bentuk jamak. Ethos bisa diartikan tempat
tinggal yang biasa : padang rumput, kandang, kebiasaan, adat,
akhlak, watak, perasaan, sikap, dan cara berfikir. Dalam bentuk
jamak (ta etha) hanya mempunyai satu arti yaitu adat kebiasaan.
Etika Menurut Bertens
Pengertian Etika menurut Bertens :
1. Kata etika bisa dipakai dalam arti : nilai – nilai dan norma – norma
moral yang menjadi pegangan bagi seseorang atau suatu kelompok
dalam mengatur tingkah lakunya.
Misalnya : Jika orang berbicara tentang :etika suku – suku Indian, etika
Agama Budha , dll”. Secara singkat, arti ini bisa dirumuskan juga
sebagai “sistem nilai”, dan bisa berfungsi dalam hidup manusia
perorangan maupun pada taraf sosial”.
2. Etika berarti kumpulan asas atau nilai moral.
Yang dimaksud disini adalah kode etik. Departemen Kesehatan RI
pernah menerbitkan kode etik untuk rumah sakit yg diberi judul
“etika rumah sakit indonesia”.
3. Etika mempunyai arti lagi : ilmu tentang yg baik dan buruk.
Etika baru menjadi ilmu, bila kemungkinan – kemungkinan etis (asas –
asas dan nilai – nilai tentang yg dianggap baik dan buruk) yg begitu
saja diterima dalam suatu masyarakat, sering kali tanpa disadari
menjadi bahan refleksi bagi suatu penelitian sistematis dan metodis.
Etika disisni sama dengan artinya Filsafat Moral.
Pengertian Etika Menurut Para Ahli
Pengertian Etika menurut para pakar :
1. O.P. Simorangkir
Etika adalah pandangan manusia dalam berperilaku menurut
ukuran dan nilai baik.
2. Sidi Gajabila (dalam sistematika filsafat).
Etika adalah teori tentang tingkah laku, perbuatan manusia
dipandang dari segi baik dan buruk sejauh yg dapat ditentukan
oleh akal.
3. Burhanudin Salam.
Etika adalah cabang filsafat yg berbicara mengenai nila dan
norma yg menentukan perilaku manusia dalam hidupnya.
4. Kamus Besar Bahasa Indonesia (1995)
Etika adalah nilai mengenai benar dan salah yang dianut suatu
golongan masyarakat.
Dll.
Konsep Etika Secara Umum
Konsep Etika secara umum :
1. Etika Teologis
Terdapat dua hal yang berkait dengan etika teologis, yaitu :
1). Etika teologis bukan hanya milik Agama tertentu, melainkan setiap
agama dapat memiliki etika teologisnya masing – masing.
2). Etika teologis merupakan bagian dari etika secara umum, karena
banyak unsur – unsur di dalamnya yg terdapat dalam etika secara
umum, dan dapat dimengerti setelah memahami etika secara umum.
Secara umum, etika teologis dapat didefinisikan sebagai etika yg
bertitik tolak presuposisi-presuposisi teologis.
Definisi tersebut menjadi kriteria pembeda antara etika filosofis dan
etika teologis. Setiap agama dapat memiliki etika teologisnya yg
unik berdasarkan sesuatu yg diyakini dan menjadi sistem nilai –
nilai yg dianutnya. Dlm hal ini, antara Agama yg satu dgn yg lain
dapat memiliki perbedaan di dalam merumuskan etika teologisnya.
Konsep Etika Secara Umum
2. Etika Fisiologis
Etika Fisiologis secara harfiah dapat dikatakan sebagai etika yg
berasal darikegiatan berfilsafat atau berpikir, yg dilakukan
manusia, karena etika sebenarnya adalah bagian dari filsafat,
etika lahir dari filsafat.
Ada dua sifat etika, yaitu :
1. Non empiris.
Filsafat digolongkan sebagai ilmu empiris. Ilmu empiris adalah
ilmu yg didasarkan pada fakta atau yg kongkrit. Sedangkan
filsafat tidaklah demikian, filsafat berusaha melampaui yg
kongkrit dengan seolah – olah menanyakan apa di balik
gejala – gejala yg kongkrit.
2. Praktis
Cabang – cabang filsafat berbicara mengenai sesuatu “yg ada”,
misalnya filsafat hukum mempelajari apa itu ilmu hukum.
Akan tetapi etika tidak terbatas pada itu, melainkan bertanya
tentang “apa yg harus dilakukan”. Dgn demikian etika sebagai
cabang filsafat bersifat praktis karena langsung
berhubungan dengan apa yg boleh dan tidak boleh
dilakukan manusia.
Fungsi Etika
Fungsi Etika
Pentingnya etika tampak dari dua segi yaitu :
1. Dari segi keadilan sosial.
Supaya kepada semua peserta dalam kompetisi dipasar
diberikan kesempatan yang sama. Peranan etika ini sudah
cukup dibicarakan ketika mempelajari aspek – aspek negatif
dari liberalisme dan kapitalisme.
2. Dalam konteks pasar bebas.
Etika sangat dibutuhkan sebagai jaminan agar kompetisi
berjalan dengan baik dari sudut moral. Sebagaimana lazimnya
dalam etika, tuntutan moral dapat dirumuskan dengan cara
negatif kebebasan positif. Secara negatif dalam kompetisi orang
tidak boleh merugikan orang lain dan secara positif kompetisi
harus fair.
Etika, Karakter dan Mora
Istilah etika oleh Aristoteles (381-382 SM) dipakai
untuk menunjukkanj filsafat moral.
Etika berrati ilmu tentang apa yg biasa dilakukan atau
ilmu tentang adat kebiasaan.
Karakter adalah sebuah sistem keyakinan dan
kebiasaan yg mengarahkan tindkan seorang
individu.
Sedangkan moral adalah suatu keyakinan tentang
benar salah, baik buruk yg sesuai dengan
kesepakatan sosial, yg mendasari tindakan atau
pemikiran.
Hubungan Etika, Karakter, dan Moral
Dapat disimpulkan bahwa antara etika dan moral memang memiliki
kesamaan, tetapi ada pula perbedaannya , yaitu etika lebih banyak bersifat
teori sedangkan moral lebih banyak bersifat praktis.
Kalau dalam pembicaraan etika untuk menentukan etika, untuk menentukan
nilai perbuatan manusia baik atau buruk menggunakan tolak ukur akal
pikiran atau rasio.
Sedangkan dalam pembicaraan moral tolak ukur yg digunakan adalah norma
– norma yg tumbuh dan berkembang serta berlangsung di masyarakat.
Dalam berinteraksi dengan masyarakat, etika dan moral sangat
diperlukan agar tercipta tatanan masyarakat yg rukun dan damai.
Seseorang tidak cukup hanya dengan mempunyai moral dan
mentaati aturan, ia juga harus mengetahui alasan mengapa mereka
melakukannya . Untuk menjalankan semuanya, diperlukan karakter
kuat dalam diri manusia yg mampu melakukan semuanya dengan
penuh kesadaran, bukan dengan paksaan. Maka hubungan antara
karakter, etika dan moral tidak dapat dilepaskan dalam upaya
mencetak generasi yang bertanggung jawab dan kondisi masyarakat
yang sejahtera melalui pendidikan karakter.
Pengertian Bisnis dan Pengertian Bisnis
Menurut para Pakar
Bisnis
Bisnis adalah suatu organisasi yg menjual barang atau jasa kepada
konsumen atau bisnis lainnya, untuk mendapatkan laba. Secara
historis kata bisnis berasal dari bahasa Inggris yaitu Business,
dari kata dasar Busy yang berarti “sibuk” dalam konteks individu
, komunitas, ataupun masyarakat. Dalam arti lebih jelasnya
yaitu berarti sibuk mengerjakan aktivitas dan pekerjaan yg
mendatangkan keuntungan.
Adapun pengertian bisnis menurut Pendapat para pakar salah
satunya yaitu :
1. Bisnis adalah sekumpulan aktivitas yg dilakukan untuk
menciptakan dengan cara mengembangkan dan
mentransformasikan berbagai sumber daya menjadi barang atau
jasa yang diinginkan oleh konsumen.
Aspek – Aspek Bisnis dan Fungsi Bisnis
---Aspek – Aspek Bisnis yaitu :
1. Kegiatan individu atau kelompok.
2. Penciptaan nilai.
3. Penciptaan barang atau jasa.
4. Keuntungan melalui transaksi.

--- Adapun Fungsi Bisnis yaitu :


1. Acquiring raw Materials (memperoleh bahan baku).
2. Manufacturing raw Materials. (Bahan baku diolah menjadi
produk).
3. Distributing products to consumers. (Pendistribusian ke
konsumen).
Fungsi Bisnis dari Makro dan Mikro Ekonomi
Fungsi Bisnis dilihat dari kepentingan mikro dan
makro ekonomi.
1). Fungsi Mikro bisnis
Kontribusi terhadap pihak yg berperan langsung.
1) Pekerja/Karyawan
2) Pemegang saham.
3) Dewan Komisaris.
2). Fungsi Makro Bisnis
Kontribusi terhadap pihak yg terlibat secara tidak
langsung
1) Masyarakat sekitar perusahaan.
2) Bangsa dan Negara.
Tujuan Bisnis
---Tujuan Bisnis adalah untung, merupakan kegiatan ekonomi yg
didalamnya ada kegiatan tukar – menukar, jual – beli,
memproduksi dan memasarkan, belanja, mempekerjakan, dan
interaksi manusia lainnya. Semuanya dengan maksud
mendapatkan keuntungan.

---Keraf menguraikan pandangan ideal motif berbisnis, bisnis


adalah kegiatan untuk memproduksi, menjual dan membeli
barang serta jasa untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
Jadi tujuan utama berbisnis adalah bukanlah mencari keuntungan
melainkan melayani kepentingan masyarakat.
Keuntungan adalah simbol kepercayaan masyarakat atas kegiatan
bisnis yang dilakukan.
Pengertian Sistem dan Sistem Bisnis
Sistem dalam pengertian umum adalah sekelompok bagian –
bagian yang saling ebrinteraksi sesamanya secara teratur
untuk mencapai tujuan tertentu. Masing – masing bagian yg
disebut subsistem sudah dapat bekerja secara mandiri tanpa
terkait pada sistem keseluruhan.
Sistem bisnis adalah suatu sistem yg memproduksi barang
dan jasa untuk memuaskan kebutuhan masyarakat. (Hunt, T
Chwee, 1990).
Sub sistem dalam sistem bisnis antara lain yaitu :
1. Man. (Sumber Daya Manusia).
2. Money. (Uang/Modal).
3. Material. (Bahan Baku/Persediaan).
4. Machine. (Mesin 🡪 Tenaga Uap).
5. Methods. (Metode/Cara/Skill/Keterampilan yg digunakan untuk
mengkoordinir dan mengombinasikan sub – sub sistem yang lain).
Untuk menentukan baik atau buruknya bisnis dari
sudut pandang moral relatif lebih sulit, setidaknya
ada tiga macam tolak ukur yaitu:
1. Hati nurani
Suatu perbuatan adalah baik jika dilakukan sesuai dengan
hati nurani, dan suatu perbuatan adalah buruk jika
bertentangan dengan hati nurani.
Contoh : Dalam bertindak bertentangan dengan hati
nurani, manusia menghancurkan integritas pribadi,
karena menyimpang dari keyakinan yang mendalam.
2. Kaidah emas.
Cara yg lebih objektif untuk menilai baik atau buruknya
perilaku moral adalah mengukurnya dengan kaidah
emas yang berbunyi “hendaklah memperlakukan orang
lain sebagaimana Anda ingin diperlakukan”.
Bila dirumuskan secara negatif : kaidah emas berbunyi
“janganlah melakukan terhadap orang lain , apa yang
Anda tidak ingin akan dilakukan terhadap diri Anda.”
3. Penilaian masyarakat secara umum
Maksudnya adalah menyerahkannya kepada masyarakat umum
untuk dinilai, cara ini disebut “audit sosial”.
Sebagaimana melalui “audit” dalam arti bisa sehat atau tidak
sehatnya keadaan finansial suatu perusahaan dipastikian,
demikian juga kualitas “etis” suatu perbuatan ditentukan oleh
penilaian masyarakat umum.
Tujuan Etika Bisnis
Tujuan Etika Bisnis yaitu :
1. Untuk menjaga dan mengelimir/mengurangi perbuatan
praktek – preaktek bisnis yg kotor, seperti sering
dilakukan oleh orang – orang kapitalis atau pebisnis
lainnya yg hanya mencari keuntungan semata, dengan
berbagai tipu daya.
2. Untuk menjaga agar pebisnis mentaati norma – norma
kemanusiaan dalam arti menghargai harkat dan
martabat manusia, jgn diekspolitisir/diperas tenaga
manusia.
3. Untuk saling menguntungkan ( win – win solution), baik
pebisnis , konsumen maupun dampaknya terhadap
masyarakat.
4. Agar lingkungan tetap terpelihara, dalam arti
lingkungan tidak tercemar atas dilakukannya aktivitas
bisnis.
Pengertian Etika Bisnis
Pengertian Etika Bisnis
Secara sederhana etika bisnis adalah cara – cara untuk melakukan
kegiatan bisnis, mencakup seluruh aspek ygv berkaitan dengan
individu, perusahaan, industri dan masyarakat.
Pengertian Etika bisnis menurut Pendapat para ahli :
1. Velasques (2002)
Etika bisnis adalah studi yg dikhususkan mengenai moral yg benar dan
salah. Studi ini berkonsentrasi pada standar moral sebagaimana
diterapkan dalam kebijakan, institusi, dan perilaku bisnis.
2. Hill and Jones (1998).
Etika bisnis adalah suatu ajaran untuk membedakan antara salah dan
benar guna memberikan pembekalan kepada setiap pemimpin
perusahaan ketika mempertimbangkan untuk mengambil keputusan
strategis yg terkait dengan masalah moral yg kompleks.
Etika Bisnis Yang Baik
Dalam menciptakan etika bisnis , ada beberapa hal yg perlu diperhatikan antara
lain :
1. Pengendalian diri.
2. Pengembangan tanggung jawab sosial (social responcibility).
3. Mempertahankan jati diri dan tidak mudah untuk terombang – ambing oleh
pesatnya perkembangan inf dan teknologi.
4. Menciptakan persaingan yg sehat.
5. Menerapkan konsep “pembangunan berkelanjutan”.
6. Menghindari sifat 5 K (Katabalce, Kongkalikong, Koneksi, Kolusi, dan Komisi).
7. Mampu menyatakan yg benar itu benar.
8. Menumbuhkan sikap saling percaya antara golongan pengusaha kuat dan
golongan pengusaha bawah.
9. Konsekuen dan konsisten dengan aturan main yg telah disepakati bersama.
10. Menumbuhkembangkan kesadarn dan rasa memiliki terhadap apa yg telah
disepakati.
11. Perlu adanya sebagian etika bisnis yg dituangkan dalam suatu hukum positif
yg beruoa peraturan perundang – undangan.
Konsep Etika Bisnis
Muncul pertentangan “apakah bisnis memiliki etika ?”,
pandangan tersebut kemudian melunak menjadi binsis
amoral, artinya moral dan bisnis merupakan dua dunia yg
sangat berbeda, dan keduanya tidak dapat dicampur
adukkan.
Pandangan tentang etika dan bisnis mendapat kritik tajam dari
tokoh etika Amerika Serikat, Richard T. De George. Ia
mengemukakan alasan-alasan tentang keniscayaan etika
bisnis sbb:
1. Bisnis tidak dapat disamakan dengan permainan judi. Dalam
bisnis memang dituntut keberanian mengambil risiko dan
spekulasi, tetapi yg dipertaruhkan bukan hanya uang,
melainkan juga dimensi kemanusiaan seperti nama baik
pengusaha dan keluarga.
2. Bisnis adalah bagian yang sangat penting dari masyarakat
dan menyangkut kepentingan semua orang.
3. Dilihat dari sudut pandang bisnis, praktik bisnis yg berhasil
adalah yg memperhatikan norma-norma moral masyarakat.
4. Asas legalitas harus dibedakan dari asas moralitas.
5. Etika bukanlah ilmu pengethuan empiris, tindakan yg harus
dilakukan oleh banyak orang tidak otomatis berarti yg lebih
baik.
Tiga Taraf Etika Bisnis
Etika bisnis sebagai bagian dari etika terapan dijalankan pada
tiga taraf yaitu :
1. Taraf Makro
Etika bisnis mempelajari aspek-aspek moral dari sistem ekonomi
sebagai keseluruhan, disini masalah etika disoroti pada skala
besar, misalnya masalah keadilan : Bagaimana sebaiknya
kekayaan dibumi inii bigai dengan adil.
2. Taraf Meso (Madya atau Menengah)
Etika bisnis menyelidiki masalah-masalah etis dibidang
organisasi.
Organisasi disini maksdunya bisa perusahaan,s erikat buruh,
lembaga konsumen, perhimpunan profesi dll.
3. Taraf Mikro
Yang difokuskan adalah individu dalam hubungan dengan
ekonomi atau bisnis. Di sini yg dipelajari tentang tanggung
jawab etis dari karyawan dan majikan, bawahan dan manajer,
produsen dan konsumen, pemasok dan investor.
TEORI ETIKA BISNIS
a. Etika Deontologi
Istilah ‘deontologi’ berasal dari kata Yunani deon, yang berarti
kewajiban. Karena itu, etika deontologi ini menekankan kewajiban
manusia untuk bertindak secara baik. Misanya, suatu tindakan
bisnis akan dinilai baik oleh etika deontologi bukan karena
tindakan itu mendatangkan akibat baik bagi pelakunya,
melainkan karena tindakan itu sejalan dengan kewajiban si
pelaku. Seperti, memberikan pelayanan yang baik kepada semua
konsumen, dan sebagainya. Atas dasar itu, etika deontologi
sangat menekankan motivasi, kemauan baik dan watak yang kuat
dari pelaku.
‘Mengapa perbuatan ini baik dan perbuatan itu harus ditolak
sebagai buruk’, deontologi menjawab : ‘karena perbuatan
pertama menjadi kewajiban kita dan karena perbuatan kedua
dilarang’. Yang menjadi dasar baik buruknya perbuatan adalah
kewajiban. Pendekatan deontologi sudah diterima dalam konteks
agama, sekarang merupakan juga salah satu teori etika yang
terpenting.
b.Utilitarianisme
 
Berasal dari bahasa latin utilis yang berarti “bermanfaat”.
Menurut teori ini suatu perbuatan adalah baik jika
membawa manfaat, tapi manfaat itu harus menyangkut
bukan saja satu dua orang melainkan masyarakat
sebagai keseluruhan.
Dalam rangka pemikiran utilitarianisme, kriteria untuk
menentukan baik buruknya suatu perbuatan adalah “the
greatest happiness of the greatest number”, kebahagiaan
terbesar dari jumlah orang yang terbesar. Utilitarianisme
, teori ini cocok sekali dengan pemikiran ekonomis,
karena cukup dekat dengan Cost-Benefit Analysis.
Manfaat yang dimaksudkan utilitarianisme bisa dihitung
sama seperti kita menghitung untung dan rugi atau
kredit dan debet dalam konteks bisnis.
Utilitarianisme, dibedakan menjadi dua macam :
 
1. Utilitarianisme Perbuatan (Act Utilitarianism)
2. Utilitarianisme Aturan (Rule Utilitarianism)
 

c. Teori Keutamaan (Virtue)

 
Memandang sikap atau akhlak seseorang. Tidak ditanyakan apakah
suatu perbuatan tertentu adil, atau jujur, atau murah hati dan
sebagainya. Keutamaan bisa didefinisikan sebagai berikut : disposisi
watak yang telah diperoleh seseorang dan memungkinkan dia untuk
bertingkah laku baik secara moral.

Contoh keutamaan :

a. Kebijaksanaan

b. Keadilan

c. Suka bekerja keras

d. Hidup yang baik

 
Keutamaan-keutamaan yang dimilliki manajer dan karyawan sejauh
mereka mewakili perusahaan, adalah : Keramahan, Loyalitas, Kehormatan
dan Rasa malu. Keramahan merupakan inti kehidupan bisnis, keramahan
itu hakiki untuk setiap hubungan antar manusia, hubungan bisnis tidak
terkecuali. Loyalitas berarti bahwa karyawan tidak bekerja semata-mata
untuk mendapat gaji, tetapi mempunyai juga komitmen yang tulus
dengan perusahaan. Kehormatan adalah keutamaan yang membuat
karyawan menjadi peka terhadap suka dan duka serta sukses dan
d. Egoisme Etis 
Inti pandangan egoisme adalah bahwa tindakan dari
setiap orang pada dasarnya bertujuan untuk mengejar
pribadi dan memajukan dirinya sendiri. Satu-satunya
tujuan tindakan moral setiap orang adalah mengejar
kepentingan pribadi dan memajukan dirinya. Egoisme
ini baru menjadi persoalan serius ketika ia cenderung
menjadi hedonistis, yaitu ketika kebahagiaan dan
kepentingan pribadi diterjemahkan semata-mata
sebagai kenikmatan fisik yg bersifat vulgar
e. Teori Hak
Dalam pemikiran moral dewasa ini barangkali
teori hak ini adalah pendekatan yang paling
banyak dipakai untuk mengevaluasi baik
buruknya suatu perbuatan atau perilaku.
Teori Hak merupakan suatu aspek dari teori
deontologi, karena berkaitan dengan
kewajiban. Hak dan kewajiban bagaikan dua
sisi uang logam yang sama. Hak didasarkan
atas martabat manusia dan martabat semua
manusia itu sama. Karena itu hak sangat
cocok dengan suasana pemikiran demokratis
f.Teori Etika Teonom
Sebagaimana dianut oleh semua penganut agama di dunia bahwa ada
tujuan akhir yang ingin dicapai umat manusia selain tujuan yang
bersifat duniawi, yaitu untuk memperoleh kebahagiaan surgawi.
Teori etika teonom dilandasi oleh filsafat risten, yang mengatakan
bahwa karakter moral manusia ditentukan secara hakiki oleh
kesesuaian hubungannya dengan kehendak Allah. Perilaku manusia
secara moral dianggap baik jika sepadan dengan kehendak Allah,
dan perilaku manusia dianggap tidak baik bila tidak mengikuti
aturan/perintah Allah sebagaimana dituangkan dalam kitab suci.
Sebagaimana teori etika yang memperkenalkan konsep kewajiban
tak bersyarat diperlukan untuk mencapai tujuan tertinggi yang
bersifat mutlak. Kelemahan teori etika Kant teletak pada
pengabaian adanya tujuan mutlak, tujuan tertinggi yang harus
dicapai umat manusia, walaupun ia memperkenalkan etika
kewajiban mutlak. Moralitas dikatakan bersifat mutlak hanya bila
moralitas itu dikatakan dengan tujuan tertinggi umat manusia.
Segala sesuatu yang bersifat mutlak tidak dapat diperdebatkan
dengan pendekatan rasional karena semua yang bersifat mutlak
melampaui tingkat kecerdasan rasional yang dimiliki manusia
Sejarah Etika Bisnis
1. Situasi pada wal sejarah filsafat
Plato, Aristoteles, dan filsuf-filsuf Yunai lain menyelidiki bagaimana
sebaiknya mengatur kehidupan manusia bersama dalam negara dan
membahas bagaimana kehidupan ekonomi dan kegiatan niaga harus
diatur.
2. Masa peralihan
Tahun 1960 an ditandai pemberontakan terhadap kuasa dan otoritas di
AS, revolusi mahasiswa di ibukota Perancis, penolakan terhadap
establishment (kemapanan).
3. Etika bisnis lahir di AS
Tahun 1970 an sejumlah filsuf mulai terlibat dalam memikirkan
masalah-masalah etis sekitar bisnis dan etika bisnis dianggap sebagai
suatu tanggapan tepat atas krisis moral yg sedang meliputi dunia
bisnis di AS.
4. Etika bisnis meluas di Eropa
Tahun 1980 an di Eropa Barat etika bisnis sebagai ilmu baru yg mulai
berkembang kira-kira 10 tahunan.
5. Etika bisnis menjadi fenomena global.
Tahun 1990 an tidak terbatas lagi pada dunia barat. Etika bisnis sudah
dikembangkan diseluruh dunia, telah didirikan International Society
For Bussiness, Economics, and Thics (ISBEE) pada 25-28 Juli 1996.
Relevansi Antara Bisnis Dan Etika
1. TUJUAN BISNIS / PERUSAHAAN
Pada umunya tujuan didirikannya bisnis atau perusahaan tidak
hanya profit oriented semata, namun secara keseluruhan tujuan
didirikannya perusahaan meliputi : Profit Pengadaan barang atau
jasa Kesejahteraan pemilik faktor produksi dan masyarakat Full
employment Eksistensi perusahaan dalam jangka panjang
Kemajuan atau pertumbuhan Prestise dan prestasi Proses
pencapaian tujuan perusahaan melalui pengelolahan sumber daya
ekonomi secara optimal bagi para pemilik SDE atau faktor-faktor
produksi dan masyarakat pada umumnya.
Para pemilik faktor-faktor produksi tersebut memperoleh
manfaat dan nilai ekonomi secara layak. Bertitik tolak dari usaha
pencapaian tujuan-tujuan tersebut, maka tentunya proses
pencapaian tujuan perusahaan melalui pengelolahan sumber daya
ekonomi secara optimal harus dilakukan dengan memperhatikan
kepentingan dan kemanfaatan bagi para pemilik sumber daya
ekonomi atau pemilik faktor-faktor produksi dan masyarakat.
2.  ALOKASI SUMBER DAYA EKONOMI
Secara sistematik kelayakan ukuran alokasi sumber daya ekonomi
bagi pemilik sumber daya ekonomi harus dilihat dari peran yang
diberikan oleh masing-masing pihak pemilik yang dibentuk oleh
system bisnis yang berlaku di masyarakat. Prinsip etika bisnis
dalam stakeholders ini dapat diterjemahkan stake holders sebagai
berikut :
1) ALOKASI TERHADAP OWNERS
Bertanggung jawab atas kepercayaan yang telah diberikan oleh
para pemilik modal terhadap perusahaan dengan cara sebagai
berikut :
-Menerapkan manajemen yang sungguh-sungguh dan professional
untuk memberikan hasil yang kompetitif dan adil bagi investor
-Selalu meberikan informasi yang relevan dan sesuai dengan
keadaan yang riil pada para pemilik atau modal
- Mengamankan dan melindungi dan meningkatkan kekayaan para
pemodal
-Memberikan penghargaan atas saran dan keluhan serta hasil-hasil
keputusan dalam rapat pemengang saham perusahaan
2.) ALOKASI TERHADAP SUPPLIER
Memberikan kontribusi keadilan dan kejujuran
kepada para supplier
-Hubungan antar perusahaan dengan paa supplier
dijalin dalam hubungan yang bebas dan paksaan
dan masing-masing memiliki hak otonom dalam
menentukan partner dagang.
-Dijalin dalam kerja sama untuk membangun
stabilitas hubungan dalam jangka panjang.
-Informasi yang dibutuhkan oleh perusahaan dan
supplier guna integrasi dalam proses perencanaan
bersama
-Menyepakati secara bersama tentang system
pembayaran sesuai dengan term of trade yang
diadakan.
3). ALOKASI TERHADAP CUSTOMER
- Memberikan suatu produk atau jasa dengan
kualitas terbaik sesuai dengan keinginan
konsumen.
- Memerikan pelakukan secara adil dalam setiap
transaksi, termasuk memberkan ganti rugi jika
konsumen diugikan.-
- Memelihara dan memajukan kesehatan dan
lingkungan konsumen secara sehat dengan
produk dan jasa yang telah dibuat.
- Menghormati integritas kultur atau budaya yang
berlaku pada perilaku konsumen yang menjadi
pelanggan perusahaan.
4. ALOKASI TERHADAP KARYAWAN
Karyawan merupakan sumber daya manusia
yang penting bagi keberhasilan perusahaan.
Namun di lain pihak karyawan juga
membutuhkan adanya eksistensi perusahaan
sebagai lahan kehidupan bagi para pekerja.
Oleh karenanya perlu dilihat bahwa
perusahaan memberikan:
-Lapangan kerja dan kompensasi yang dapat
meningkatkan kualitas hidup para karyawan.
-Kondisi kerja yang mencerminkan penghargaan
perusahaan terhadap kesehatan dan martabat
manusia.
-Komunikasi yang lancar atas segala yang
dicapai oleh perusahaan dan adanya
transparansi prestasi yang dihasilkan
-Respon yang aktif dengan saran dan kritik atau
nasehat konstruktif dari para tenaga kerja dan
menjadikan saran tersebut sebagai acuan penting
bagi pengambilan keputusan manajer perusahaan.
-Negosiasi antar pihak yang terjadi konflik sehingga
konflik dapat disalurkan sesuai dengan
proporsinya dan dapat berfungsi untuk
mengefektifkan perusahaan.
- Perlindungan yang layak bagi keselamatan kerja
dan kesehatan para pekerja sehingga para pekerja
dapat memberikan konstribusi optimal dalam
jangka panjang.
- Dorongan konstruktif bagi pengembangan dan
kemampuan keahlian yang optimal sesuai dengan
potensi yang tersedia pada karyawan.
- Respek atas terjadinya tambahan pengangguran
pada setiap keputusan yang dilakukan perusahaan.
5. ALOKASI TERHADAP PEMERINTAH
Pemerintah yang dimaksudkan disini adalah sebuah
institusi yang dibentuk atas dasar konstitusi
Negara yang bertujuan untuk mensejahterakan
masyarakat secara luas. Salah satu sumber daya
yang biasanya diandalkan adalah sumber dari
masyarakat di mana salah satu bagian dari
masyarakat adalah masyarakat bisnis. Salah satu
bentuk daya atau dana yang dapat diberikan atau
disumbangkan oleh masyarakat bisnis adalah
bentuk pajak.
Jadi pajak yang diberikan oleh masyarakat bisnis
merupakan salah satu bentuk kontribusi
masyarakat bisnis terhadap Negara yang
mempunyai peran memberikan perlindungan,
kemudahan-kemudahan, peluang dan
menyediakan fasilitas umum lainnya.
6. ALOKASI TERHADAP PESAING
Perusahaan tidak lagi memandang pesaing adalah
suatu musuh yang harus di hancurkan, melainkan
di pandang sebagai pathner atau mitra kerja.
Terhadap pesaing perusahaan lain bisa melakukan
mitra kerja dalam bentuk synergy, akuisisi, atau
merger.  Dengan penggabungan dua keunggulan
perusahaan maka akan menciptakan double
keunggulan. Penggabungan dari aspek ini terlihat
pada perusahaan dan pesaing memiliki dimensi
positif. Maka tidak dibenarkan cara pandang
terhadap pesaing untuk saling membunuh, justru
perlu di kembangkan, agar tercipta kontribusi
positif terhadap masyarakat luas.
7.  ALOKASI TERHADAP MASYARAKAT UMUM
Perusahaan dan masyarakat saling membutuhkan
eksistensinya oleh masing-masing pihak.
Perusahaan membutuhkan masyarakat, karena
perusahaan dapat menggantungkan hidup dan
pertumbuhannya.
Demikian dengan masyarakat membutuhkan
perusahaan karena dari perusahaanlah masyarakat
dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan hidup.
Sebab dengan adanya perusahaan di lokasi yang
sedang beroperasi, jangan sampai menimbulkan
pencemaran yang merugikan kelestarian dan
kesehatan alam. Bagi perusahaan alokasi semacam
ini perlu disediakan oleh perusahaan. Yang dikenal
sebagai eksternal cost.
Tiga sasaran dan lingkup pokok
etika bisnis yaitu :
1. Etika bisnis sebagai etika profesi membahas berbagai
prinsip, kondisi dan masalah yang terkait dengan
praktek bisnis yang baik dan etis. Etika bisnis
bertujuan untuk mengimbau para pelaku bisnis untuk
menjalankan bisnisnya secara baik dan etis. Karena
bisnis yang baik dan etis menunjang keberhasilan
bisnisnya dalam jangka panjang. Dan berfungsi
menggugah kesadaran moral para pelaku bisnis untuk
berbisnis secara baik dan etis demi nilai-nilai luhur
tertentu dan demi kepentingan bisnisnya sendiri. Etika
bisnis dalam lingkupnya yang pertama ini tidak hanya
menyangkut perilaku dan organisasi perusahaan
secara internal melainkan juga menyangkut secara
eksternal.
Tiga sasaran dan lingkup pokok etika bisnis
yaitu :
2. Sasaran yang kedua yaitu untuk menyadarkan
masyarakat, khususnya konsumen, karyawan dan
masyarakat luas, akan hak dan kepentingan
mereka yang tidak boleh dilanggar oleh praktek
bisnis siapa pun juga. Pada tingkat ini etika
bisnis berfungsi untuk menggugah masyarakat
untuk bertindak menuntut para pelaku bisnis
untuk berbisnis secara baik demi terjaminnya hak
dan kepentingan masyarakat. Etika bisnis
mengajak masyarakat luas untuk sadar dan
berjuang menuntut haknya agar hak dan
kepentingannya tidak dirugikan oleh pembisnis
Tiga sasaran dan lingkup pokok etika bisnis
yaitu :
3.Pada sasaran ketiga, etika bisnis juga berbicara
mengenai system ekonomi yang sangat
menentukan etis tidaknya suatu praktek bisnis.
Dalam hal ini, etika bisnis lebih bersifat makro.
Dalam lingkup makro, etika bisnis berbicara
mengenai monopoli,oligopoly, kolusi dan
praktek-praktek semacamnya yang akan sangat
mempengaruhi tidak saja sehat tidaknya suatu
ekonomi melainkan baik tidaknya praktek bisnis
dalam sebuah negara tersebut.
Jenis-Jenis Etika
1. Etika Umum
Etika umum adalah etika yang berbicara
mengenai kondisi-kondisi dasar bagaimana
manusia bertindak secara etis, bagaimana
manusia mangambil keputusan etis,
teori-teori etika dan prinsip-prinsip moral
dasar yang menjadi pegangan bagi manusia
dalam bertindak serta tolak ukur dalam
menilai baik atau buruknya suatu tindakan.
Etika umum dapat dianalogkan dengan ilmu
pengetahuan, yang membahas mengenai
pengertian umum dan teori-teori.
Jenis-Jenis Etika
2. Etika khusus
Etika khusus merupakan penerapan prinsip-prinsip
moral dasar dalam bidang kehidupan yang khusus.
Bagaimana mengambil keputusan dan bertindak
dalam bidang kehidupan dan kegiatan khusus yang
dilakukan, yang didasari oleh cara, teori dan
prinsip-prinsip moral dasar. Penerapannya dapat
berupa bagaimana mengambil keputusan dan
bertindak dalam bidang kehidupan dan kegiatan
khusus yang dilakukan, yang didasari oleh cara,
teori dan prinsip-prinsip moral dasar. Selain itu
penerapannya juga dapat berupa bagaimana
menilai prilaku diri dan orang lain dalam bidang
kegiatan dan kehidupan khusus yang
dilatarbelakangi oleh kondisi yang memungkinkan.
Jenis-Jenis etika khusus terdiri dari :
Etika khusus dibagi menjadi dua bagian :
1. Etika individual
Etika individual menyangkut kewajiban dan sikap manusia
terhadap dirinya sendiri.
Contoh : Buang angin
2. Etika sosial
Etika sosial berbicara mengenai kewajiban, sikap dan pola
perilaku manusia sebagai anggota umat manusia.
Contoh : Bertegur sapa ketika berjumpa dengan sesama
teman.
3. Etika Lingkungan Hidup
Mengaur hubungan antara manusia baik sebagai individu
maupun sbg kelompok dengan lingkungan alam yang lebih
luas dalam totalitasnya, dan juga hubungan antara manusia
yg satu dengan manusia lainnya yg berdampak langsung
atau tidak langsung pada lingkungan hidup secara
keseluruhan.

Anda mungkin juga menyukai